Anda di halaman 1dari 21

Katarak komplikata

Christian Kurnia Wijaya/406100109

BAB I PENDAHULUAN
Mata adalah suatu struktur sferis berisi cairan yang dibungkus oleh tiga lapisan. Dari luar ke dalam, lapisanlapisan tersebut adalah : (1) sklera/kornea, (2) koroid/badan siliaris/iris, dan (3) retina. Sebagian besar mata dilapisi oleh jaringan ikat yang protektif dan kuat di sebelah luar yaitu sklera, yang membentuk bagian putih mata. Di anterior (ke arah depan), lapisan luar terdiri atas kornea transparan tempat lewatnya berkasberkas cahaya ke interior mata. Lapisan tengah dibawah sklera adalah koroid yang sangat berpigmen dan mengandung pembuluh-pembuluh darah untuk memberi makan retina. Lapisan paling dalam dibawah koroid adalah retina, yang terdiri atas lapisan yang sangat berpigmen di sebelah luar dan sebuah lapisan syaraf di dalam. Retina mengandung sel batang dan sel kerucut, fotoreseptor yang mengubah energi cahaya menjadi impuls syaraf. 1

Struktur mata manusia berfungsi utama untuk memfokuskan cahaya ke retina. Semua komponenkomponen yang dilewati cahaya sebelum sampai ke retina mayoritas berwarna gelap untuk meminimalisir pembentukan bayangan gelap dari cahaya. Kornea dan lensa berguna untuk mengumpulkan cahaya yang akan difokuskan ke retina, cahaya ini akan menyebabkan perubahan kimiawi pada sel fotosensitif di retina. Hal ini akan merangsang impulsimpuls syaraf ini dan menjalarkannya ke otak. 1

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Mata Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang Periode 01 November 04 Desember 2010

Page 1

Katarak komplikata

Christian Kurnia Wijaya/406100109

Cahaya masuk ke mata dari media ekstenal seperti, udara, air, melewati kornea dan masuk ke dalam aqueous humor. Refraksi cahaya kebanyakan terjadi di kornea dimana terdapat pembentukan bayangan yang tepat. Aqueous humor tersebut merupakan massa yang jernih yang menghubungkan kornea dengan lensa mata, membantu untuk mempertahankan bentuk konveks dari kornea (penting untuk konvergensi cahaya di lensa) dan menyediakan nutrisi untuk endothelium kornea. Iris yang berada antara lensa dan aqueous humor, merupakan cincin berwarna dari serabut otot. Cahaya pertama kali harus melewati pusat dari iris yaitu pupil. Ukuran pupil itu secara aktif dikendalikan oleh otot radial dan sirkular untuk mempertahankan level yang tetap secara relatif dari cahaya yang masuk ke mata. Terlalu banyaknya cahaya yang masuk dapat merusak retina. Namun bila terlalu sedikit dapat menyebabkan kesulitan dalam melihat. Lensa yang berada di belakang iris berbentuk lempeng konveks yang memfokuskan cahaya melewati humour kedua untuk menuju ke retina. 1

Untuk dapat melihat dengan jelas objek yang jauh, susunan otot siliare yang teratur secara sirkular akan akan mendorong lensa dan membuatnya lebih pipih. Tanpa otot tersebut, lensa akan tetap menjadi lebih tebal, dan berbentuk lebih konveks. Manusia secara perlahan akan kehilangan fleksibilitas karena usia, yang dapat mengakibatkan kesulitan untuk memfokuskan objek yang dekat yang disebut juga presbiopi. Ada beberapa gangguan refraksi
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Mata Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang Periode 01 November 04 Desember 2010

Page 2

Katarak komplikata

Christian Kurnia Wijaya/406100109

lainnya yang mempengaruhi bantuk kornea dan lensa atau bola mata, yaitu miopi, hipermetropi dan astigmatisma. 1

Selain lensa, terdapat humor kedua yaitu vitreous humor yang semua bagiannya dikelilingi oleh lensa, badan siliar, ligamentum suspensorium dan retina. Dia membiarkan cahaya lewat tanpa refraksi dan membantu mempertahankan bentuk mata. 1

Pada manusia , lensa mata bikonveks, tidak mengandung pembuluh darah, tembus pandang dengan diameter 9 mm dan tebal 5 mm. Kedepan berhubungan dengan cairan bilik mata, kebelakang berhubungan dengan badan kaca. Digantung pada prosesus siliaris oleh zonula zinnii (ligamentum suspensorium lentis), yang melekat pada ekuator lensa. Lensa di liputi oleh kapsula lentis, yang bekerja sebagai membran semipermeabel untuk menyerap air dan elektrolit untuk makanannya.2

Katarak adalah perubahan lensa mata yang semula jernih dan tembus cahaya menjadi keruh, sehingga cahaya sulit mencapai retina, akibatnya penglihatan menjadi kabur. Katarak terjadi secara perlahan-lahan sehingga penglihatan penderita terganggu secara berangsur. Katarak tidak menular dari satu mata ke mata lain, tetapi katarak dapat terjadi pada kedua mata pada waktu yang tidak bersamaan. Perubahan ini dapat terjadi karena proses degenerasi atau ketuaan (jenis katarak ini paling sering dijumpai), trauma mata, infeksi penyakit tertentu (Diabetes Mellitus). Katarak dapat terjadi pula sejak lahir (cacat bawaan), karena itu katarak dapat dijumpai pada usia anak-anak maupun dewasa. 3

Selain penglihatan yang semakin kabur dan tidak jelas, tanda-tanda awal terjadinya katarak antara lain merasa silau terhadap cahaya matahari, perubahan dalam persepsi warna, dan daya penglihatan berkurang hingga kebutaan. Katarak biasanya terjadi dengan perlahan
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Mata Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang Periode 01 November 04 Desember 2010

Page 3

Katarak komplikata

Christian Kurnia Wijaya/406100109

dalam waktu beberapa bulan. Daya penglihatan yang menurun mungkin tidak disadari karena merupakan perubahan yang berperingkat (progresif). Menurut Istiantoro, katarak hampir tidak bisa dicegah karena merupakan proses penuaan sel. 3

Katarak senilis terjadi pada usia lanjut, yaitu usia di atas 50 tahun. Insidensi katarak di dunia mencapai 5-10 juta kasus baru tiap tahunnya. Di Afrika katarak senile merupakan penyebab utama kebutaan. Katarak senilis sangat sering ditemukan pada manusia, bahkan dapat dikatakan sebagai suatu hal yang dapat dipastikan timbulnya dengan bertambahnya usia penderita. Horlacher mendapatkan bahwa 65% dari seluruh individu antara usia 51-60 tahun menderita katarak, sedangkan Barth menemukan bahwa 96% dari individu di atas usia 60 tahun mempunyai kekeruhan lensa yang dapat terlihat jelas pada pemeriksaan dengan slit lamp. Di negara berkembang, katarak merupakan 50-70% dari seluruh penyebab kebutaan, selain kasusnya banyak dan munculnya lebih awal. Di Indonesia tahun 1991 didapatkan prevalensi kebutaan 1,2% dengan kebutaan katarak sebesar 0,67%, dan tahun 1996 angka kebutaan meningkat 1,47%.3

Meskipun tergolong penyakit menakutkan, operasi katarak membutuhkan waktu relatif singkat yaitu 30-40 menit saja. Bahkan, teknologi kedokteran terbaru memungkinkan

pembiusan dilakukan melalui tetes mata saja. Sehingga banyak orang keliru menganggap katarak bisa diobati hanya menggunakan obat tetes mata. 3

Operasi katarak merupakan operasi yang mudah dan aman bagi kebanyakan orang. Namun, sama seperti operasi lain, operasi katarak dapat menimbulkan komplikasi seperti pendarahan dan kerusakan pada kornea atau retina yang memerlukan pembedahan lebih lanjut. 3

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Mata Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang Periode 01 November 04 Desember 2010

Page 4

Katarak komplikata

Christian Kurnia Wijaya/406100109

BAB II KATARAK KOMPLIKATA


Katarak komplikata merupakan katarak akibat penyakit mata lain seperti radang, dan proses degenerasi seperti ablasi retina, retinitis pigmentosa, glaucoma, iskemia ocular, nekrosis anterior segmen, buftalmos, akibat suatu trauma dan pasca bedah mata.4

Katarak komplikata dapat juga disebabkan oleh penyakit sistemik endokrin (diabetes melitus, hipoparatiroid, galaktosemia,dan miotonia distrofi) dan keracunan obat (tiotepa intravena, steroid local lama, steroid sistemik, oral kontraseptik dan miotika

antikolinesterase). Katarak komplikata memberikan tanda khusus dimana mulai katarak selamanya didaerah bawah kapsul atau pada lapis korteks, kekeruhan dapat difus, pungtata, linear, rosete, reticulum dan biasanya terlihat vakuol.4

Dikenal 2 bentuk yaitu bentuk yang disebabkan kelainan pada polus posterior mata dan akibat kelainan pada polus anterior bola mata. Katarak pada polus posterior terjadi akibat penyakit koroiditis, retinitis pigmentosa, ablasi retina, kontusio retina dan myopia tinggi yang mengakibatkan kelainan badan kaca. Biasanya kelainan ini berjalan aksial dan tidak berjalan cepat didalam nucleus, sehingga sering terlihat nucleus lensa tetap jernih. Katarak akibat miopia tinggi dan ablasi retina memberikan gambaran agak berlainan. Katarak akibat kelainan polus anterior bola mata biasanya diakibatkan oleh kelainan kornea berat, iridoksiklitis, kelainan neoplasma dan glaukoma. Pada iridoksiklitis akan mengakibatkan katarak subkapsularis anterior. Pada katarak akibat glaucoma akan terlihat katarak disiminata pungtata subkapsular anterior (katarak Vogt). Katarak komplikata akibat hipokalsemia berkaitan dengan tetani infantile, hipoparatiroidisma. Pada lensa terlihat kekeruhan titik
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Mata Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang Periode 01 November 04 Desember 2010

Page 5

Katarak komplikata

Christian Kurnia Wijaya/406100109

subkapsular yang sewaktu waktu menjadi katarak lamellar. terlihat adanya kadar kalsium

Pada pemeriksaan darah, yang turun.4

Penyebabnya :

1. 2. 3.

Penyakit lokal di mata Penyakit sistemik, yang mengenai seluruh tubuh, terutama penyakit endokrin Trauma : a. Fisik : radiasi

b. Mekanis : pasca bedah dan kecelakaan : zat toksik 2

c. Kimia

II.I PENYAKIT LOKAL MATA

II.I.I GLAUKOMA

Glaukoma adalah sekelompok gangguan yang melibatkan beberapa perubahan atau gejala patologis yang di tandai dengan peningkatan tekanan intraocular ( TIO) dengan segala akibatnya. Glaukoma memberikan gambaran klinik berupa peninggian tekanan bola mata, penggaungan papil saraf optik dengan defek lapang pandangan mata.5

Glaukoma dapat timbul secara perlahan dan menyebabkan hilangnya pandangan ireversibel tanpa timbulnya gejala lain yang nyata atau dapat timbul secara tiba-tiba dan menyebabkan kebutaan dalam beberapa jam. Jika peningkatan TIO lebih besar dari pada

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Mata Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang Periode 01 November 04 Desember 2010

Page 6

Katarak komplikata

Christian Kurnia Wijaya/406100109

toleransi jaringan, kerusakan terjadi pada sel ganglion retina, merusak diskus optikus sehingga menyebabkan atrofi saraf optic dan hilangnya pandangan perifer. 6

Glaukoma pada saat serangan akut dapat mengakibatkan gangguan keseimbangan cairan lensa subkapsul anterior. Bentuk kekeruhan ini berupa titik-titik yang tersebar sehingga dinamakan katarak pungtata subkapsular diseminata anterior atau dapat disebut menurut penemunya katarak Vogt , bisa juga kekeruhan seperti porselen / susu tumpah di meja pada subkpasul anterior. Katarak ini bersifat reversibel dan dapat hilang bila tekanan bola mata sudah terkontrol. 2,3

II.I.II UVEITIS

Seperti semua proses radang, uveitis anterior ditandai dengan adanya dilatasi pembuluh darah yang akan menimbulkan gejala hiperemia silier (hiperemi perikorneal atau pericorneal vascular injection). Peningkatan permeabilitas ini akan menyebabkan eksudasi ke dalam akuos humor, sehingga terjadi peningkatan konsentrasi protein dalam akuos humor. Pada pemeriksaan biomikroskop (slit lamp) hal ini tampak sebagai akuos flare atau sel, yaitu partikel-partikel kecil dengan gerak Brown (efek tyndal). Kedua gejala tersebut menunjukkan proses keradangan akut.7

Pada proses peradangan yang lebih akut, dapat dijumpai penumpukan sel-sel radang di dalam Bilik Mata Depan yang disebut hipopion, ataupun migrasi eritrosit ke dalam bilik mata depan, dikenal dengan hifema. Apabila proses radang berlangsung lama (kronis) dan berulang, maka sel-sel radang dapat melekat pada endotel kornea, disebut sebagai keratic

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Mata Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang Periode 01 November 04 Desember 2010

Page 7

Katarak komplikata

Christian Kurnia Wijaya/406100109

precipitate (KP). Jika tidak mendapatkan terapi yang adekuat, proses keradangan akan berjalan terus dan menimbulkan berbagai komplikasi.7

Pada uveitis, katarak timbul pada subkapsul posterior akibat gangguan metabolisme lensa bagian belakang. Kekeruhan juga dapat terjadi pada tempat iris melekat dengan lensa (sinekia posterior) yang dapat berkembang mengenai seluruh lensa. Kekeruhan dapat bermacam-macam, dapat difus, total, atau hanya terbatas pada tempat sinekia posterior.2,3

II.I.III MIOPIA MALIGNA

Miopia adalah suatu kelainan refraksi di mana sinar cahaya paralel yang memasuki mata secara keseluruhan dibawa menuju fokus di depan retina. Miopia umum disebut sebagai kabur jauh / terang dekat (shortsightedness).8

Katarak miopia di karenakan karena terjadi degenerasi badan kaca, yang merupakan proses primer, yang menyebabkan nutrisi lensa terganggu, juga karena lensa pada miopia kehilangan transparansi sehingga menyebabkan katarak. Dilaporkan bahwa pada orang dengan miopia onset katarak muncul lebih cepat.2,8

II.II. PENYAKIT SISTEMIK

II.II.I KATARAK DIABETES MELITUS

Katarak diabetes merupakan katarak yang terjadi akibat adanya penyakit diabetes mellitus. Katarak bilateral dapat terjadi karena gangguan sistemik, seperti salah satunya pada penyakit diabetes melitus. Katarak ini dapat terjadi pada umur pubertas atau dewasa muda,
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Mata Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang Periode 01 November 04 Desember 2010

Page 8

Katarak komplikata

Christian Kurnia Wijaya/406100109

tampak sebagai kekeruhan berupa bercak-bercak salju di lensa sedangkan katarak pada orang tua dengan diabetes, biasanya bukan katarak diabetika tetapi katarak senilis, yang di percepat oleh diabetes melitus. Katarak pada pasien diabetes mellitus dapat terjadi dalam 3 bentuk:

- Pasien dengan dehidrasi berat, asidosis dan hiperglikemia nyata, pada lensa akan terlihat kekeruhan berupa garis akibat kapsul lensa berkerut. Bila dehidrasi lama akan terjadi kekeruhan lensa, kekeruhan akan hilang bila terjadi rehidrasi dan kadar gula normal kembali.

- Pasien diabetes juvenile dan tua yang tidak terkontrol, dimana terjadi katarak serentak pada kedua mata dalam 48 jam, bentuk dapat snow flake atau bentuk piring subkapsular.

- Katarak pada pasien diabetes dewasa dimana gambaran secara histopatologi dan biokimia sama dengan katarak pasien nondiabetik. Beberapa pendapat menyatakan bahwa pada keadaan hiperglikemia terdapat penimbunan sorbitol dan fruktosa di dalam lensa. Pada mata terlihat peningkatkan insidens maturasi katarak yang lebih pada pasien diabetes. Jarang ditemukan true diabetic katarak. Pada lensa akan terlihat kekeruhan tebaran salju subkapsular yang sebagian jernih dengan pengobatan. Diperlukan pemeriksaan tes urine dan pengukuran darah gula puasa.2,3

II.II.II GALAKTOSEMIA

Galaktosemia adalah penyakit yang disebabkan oleh defisiensi galaktosa 1-fosfat uridililtransferase. Enzim ini penting untuk mengubah galaktosa menjadi glukosa,karena laktosa yang merupakan gula utama susu adalah disakarida yang mengandung glukosa dan galaktosa.Galaktosemia merupakan penyakit resesif autosom pada metabolisme galaktosa yang terdapat pada sekitar 1 dalam 60000 bayi baru lahir. Bayi dengan galaktosemia dalam urinenya akan terdapat galaktosa,tetapi bukan glukosa. Oleh karena itu diagnosis dapat
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Mata Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang Periode 01 November 04 Desember 2010

Page 9

Katarak komplikata

Christian Kurnia Wijaya/406100109

ditegakkan dengan mencari zat yang terdapat pada urine (galaktosa) menggunakan clinitest, sedangkan pemeriksaan glukosa dalam urine negatif.9

Katarak galaktosemia di duga terjadi karena penimbunan gula dan gula alkohol dalam lensa (terutama pada pasien hiperglikemia). Kadar glukosa meningkat dan mendorong pembentukan sorbitol (oleh aldosa reduktase) dan fruktosa. Akibatnya, terjadi peningkatan tekanan osmotik di lensa. Kadar glukosa dan fruktosa yang tinggi juga menimbulkan glikosilasi nonenzimatik protein lensa. Akibat peningkatan tekanan osmotik dan glikosilasi protein lensa, lensa menjadi tidak tembus cahaya dan keruh yang dikenal sebagai katarak. Katarak pada bayi dengan galaktosemia besifat reversibel dengan manajemen terapi yang lebih awal.2,9

II.II.III TETANI

Katarak komplikata akibat hipokalsemia berkaitan dengan tetani infantile, hipoparatiroidisma karena insufisiensi glandula paratiroid. Pada lensa terlihat kekeruhan titik subkapsular yang sewaktu waktu menjadi katarak lamellar. Pada pemeriksaan darah terlihat kadar kalsium turun.2

II.III. TRAUMA

II.III.I TRAUMA TEMBUS DAN TRAUMA TAK TEMBUS

Trauma tumpul yang mengenai mata dapat menyebabkan robekan pada pembuluh darah iris, akar iris dan badan silier sehingga mengakibatkan perdarahan dalam bilik mata depan. Iris bagian perifer merupakan bagian paling lemah. Suatu trauma yang mengenai mata
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Mata Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang Periode 01 November 04 Desember 2010

Page 10

Katarak komplikata

Christian Kurnia Wijaya/406100109

akan menimbulkan kekuatan hidraulis yang dapat menyebabkan hifema dan iridodialisis, serta merobek lapisan otot spingter sehingga pupil menjadi ovoid dan non reaktif. Tenaga yang timbul dari suatu trauma diperkirakan akan terus ke dalam isi bola mata melalui sumbu anterior posterior sehingga menyebabkan kompresi ke posterior serta menegangkan bola mata ke lateral sesuai dengan garis ekuator. Hifema yang terjadi dalam beberapa hari akan berhenti, oleh karena adanya proses homeostatis. Darah dalam bilik mata depan akan diserap sehingga akan menjadi jernih kembali.10

Trauma pada umumnya menyebabkan katarak monookuler. Trauma fisik baik tembus maupun tidak tembus dapat merusak kapsul lensa, cairan COA masuk ke dalam lensa dan timbul katarak. Trauma tak tembus (tumpul) dapat menimbulkan katarak dengan berbagai bentuk :

a.

Vissous ring

Cetakan pupil pada lensa akibat trauma tumpul yang berbentuk vossious ring yaitu lingkaran yang terbentuk oleh granula coklat kemerah-merahan dari pigmen iris dengan garis tengah kurang lebih 1 mm. Secara normal menjadi padat sesudah trauma. Cincin vossious cenderung untuk menghilang sedkit demi sedikit. Kekeruhan kapsul yang kecil-kecil dan tersebar dapat ditemui sesudah menghilangnya pigmen.

b.

Roset (bintang)

Katarak berbentuk roset; bentuk ini dapat terjadi segera sesudah trauma tetapi dapat juga beberapa minggu sesudahnya. Trauma tumpul Mengakibatkan perubahan susunan seratserat lensa dan susunan sisten suture (tempat pertemuan serat lensa) sehingga terjadi bentuk roset. Bentuk ini dapat sementara dan dapat juga menetap.
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Mata Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang Periode 01 November 04 Desember 2010

Page 11

Katarak komplikata

Christian Kurnia Wijaya/406100109

c.

Katarak zonuler atau lamelar

Katarak Zonular dan lamelar, bentuk ini sering ditemukan pada orang muda yang sesudah trauma. Penyebabnya karena adanya perubahan per meabilitas kapsul lensa yang mengakibatkan degenerasi lapisan kortek supersial. Trauma tumpul akibat tinju atau bola dapat menyebabkan robekan kapsul, walaupun tampa trauma tembus mata. Bahan-bahan lensa dapat keluar melalui robekan kapsul ini dan bila diabsorbsi maka mata akan menjadi afakia.

d.

Katarak traumata desiminata subepitel (ditemukan oleh Vogt)

Berbentuk kekeruhan yang bercak-bercak dan terletak dibawah lapisan epitel lensa bagian depan. Kadang-kadang kekeruhan ini bersifat permanen dan tidak progresif.

Katarak akibat trauma tembus dapat dalam bentuk : Laserisasi yaitu robekan pada kapsul lensa. Bila kapsul robek dan isi lensa bercampur dengan cairan aqueous dapat timbul katarak total.2,10

II.III.II. TRAUMA FISIK (RADIASI)

Secara medis mata bertugas menerima sinar, namun tidak semua sinar baik untuk mata. Sinar yang tidak terlihat oleh mata adalah sinar yang tidak baik. Misalnya, sinar ultraviolet dan infra merah. Keuntungan kita adalah mata kita memiliki kemampuan untuk menahan sinar tersebut. Namun, bila secara terus menerus terpapar sinar juga tidak baik karena berakibat mata akan rusak. Ultraviolet merusak kornea, sedangkan infra merah merusak lensa yang menyebabkan katarak.11
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Mata Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang Periode 01 November 04 Desember 2010

Page 12

Katarak komplikata

Christian Kurnia Wijaya/406100109

Dr. Janes mengungkapkan bahwa, sinar yang tidak terlihat mata dengan panjang gelombang di bawah 400 nm atau di atas 750nm sangat tidak baik karena mata tidak bereaksi terhadap sinar yang tidak terlihat itu. Contoh ekstrimnya, radiasi karena rontgen atau bom atom. Kedua hal itu, paling berpengaruh merusak mata. Tragedi Nagasaki dan Hiroshima di Jepang, yang dalam angka menyebutkan bahwa, 10 persen penduduk yang tinggal dalam radius 1 km yang dijatuhkan bom menderita katarak.11

II.III.III TRAUMA MEKANIK (PASCA BEDAH EKEK)

Ekstraksi katarak ekstrakapsular, yaitu mengeluarkan isi lensa (korteks dan nukleus) melalui kapsul anterior yang dirobek (kapsulotomi anterior) dengan meninggalkan kapsul posterior. Operasi katarak ini adalah merupakan tehnik operasi untuk katarak Imatur/matur yang nukleus atau intinya keras sehingga tidak memungkinkan dioperasi dengan tehnik fakoemulsifikasi. Insisi kornea lebih kecil daripada ICCE (kira-kira 5-6mm) sehingga proses penyembuhan lebih cepat sekitar seminggu. Karena kapsul posterior yang utuh, sehingga dapat dilakukan penanaman lensa intraokular (IOL). Mengurangi resiko edema kornea. Kerugiannya berupa membutuhkan alat dan tekniknya lebih sukar dibandingkan ICCE. Penyulit pada teknik ini berupa adanya ruptur kapsul posterior, prolaps badan kaca, hifema, peningkatan tekanan intraokular, endofthalmitis, katarak sekunder. 4

Katarak traumatik EKEK di sebabkan karena kekeruhan kapsul posterior akibat katarak traumatik yang terserap sebagian atau setelah terjadinya ekstraksi katarak ekstrakapsular. Epitel lensa subkapsul yang tersisa mungkin mencoba melakukan regenerasi serat-serat lensa, sehingga memberikan gambaran telur ikan pada kapsul posterior (manikKepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Mata Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang Periode 01 November 04 Desember 2010

Page 13

Katarak komplikata

Christian Kurnia Wijaya/406100109

manik Elschnig). Lapisan epitel yang berproliferasi tersebut mungkin menghasilkan banyak lapisan, sehingga menimbulkan kekeruhan. Sel-sel ini mungkin juga mengalami diferensiasi miofibroblastik. Kontraksi serat-serat ini menimbulkan banyak kerutan-kerutan kecil di kapsul posterior, yang menimbulkan distorsi penglihatan. Semua ini menimbulkan penurunan ketajaman penglihatan setelah ekstraksi katarak ekstrakapsular.4

II.III.IV TRUMA KIMIA (ZAT TOKSIK)

Katarak toksik jarang terjadi. Banyak kasus pada tahun 1930-an akibat penelanan dinitrofenol (obat untuk menekan nafsu makan). Kortikosteroid merupakan bahan yang berperan untuk menghilangkan gejala peradangan dalam waktu cepat. Namun, juga mempengaruhi proses metabolisme tubuh, sehingga lama kelamaan mengakibatkan kekeruhan pada lensa mata atau biasa dikenal sebagai katarak. Pemberian kortikosteroid dalam jangka waktu lama baik dalam pemberian sistemik maupun tetes, dapat mengakibatkan kekeruhan lensa.2,10

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Mata Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang Periode 01 November 04 Desember 2010

Page 14

Katarak komplikata

Christian Kurnia Wijaya/406100109

BAB III THERAPI


III.I. OPERASI

Pengobatan untuk katarak adalah pembedahan. Pembedahan dilakukan jika penderita tidak dapat melihat dengan baik dengan bantuan kaca mata untuk melakukan kegitannya sehari-hari. Beberapa penderita mungkin merasa penglihatannya lebih baik hanya dengan mengganti kaca matanya, menggunakan kaca mata bifokus yang lebih kuat atau menggunakan lensa pembesar. Jika katarak tidak mengganggu biasanya tidak perlu dilakukan pembedahan.4

Indikasi operasi : - Indikasi sosial: jika pasien mengeluh adanya gangguan penglihatan dalam melakukan pekerjaan sehari-hari -Indikasi medis: bila ada komplikasi seperti glaukoma -Indikasi optik: jika dari hasil pemeriksaan visus dengan hitung jari dari jarak 3 m kemudian didapatkan hasil visus 3/604

Pembedahan katarak terdiri dari pengangkatan lensa dan menggantinya dengan lensa buatan.

III.I.I PENGANGKATAN LENSA

Ada 2 macam pembedahan yang bisa digunakan untuk mengangkat lensa:

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Mata Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang Periode 01 November 04 Desember 2010

Page 15

Katarak komplikata

Christian Kurnia Wijaya/406100109

A.) ECCE (Extra Capsular Cataract Extraction) atau EKEK

Lensa

diangkat

dengan

meninggalkan

kapsulnya.

Untuk memperlunak lensa sehingga mempermudah pengambilan lensa melalui sayatan yang kecil, digunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi (fakoemulsifikasi). Termasuk kedalam golongan ini ekstraksi linear, aspirasi dan irigasi. Pembedahan ini dilakukan pada pasien katarak muda, pasien dengan kelainan endotel, bersama-sama keratoplasti, implantasi lensa intra okular, kemungkinan akan dilakukan bedah gloukoma, mata dengan presdiposisi untuk terjadinya prolaps badan kaca, sebelumnya mata mengalami ablasi retina, mata dengan sitoid makular edema, pasca bedah ablasi, untuk mencegah penyulit pada saat melakukan pembedahan katarak seperti prolaps badan kaca. Penyulit yang dapat timbul pada pembedahan ini yaitu dapat terjadinya katarak sekunder.5

B.) ICCE (Intra Capsular Cataract Extraction) atau EKIK

Ekstraksi jenis ini merupakan tindakan bedah yang umum dilakukan pada katarak senil. lensa beserta kapsulnya dikeluarkan dengan memutus zonula Zinn yang telah mengalami degenerasi. Pada saat ini pembedahan intrakapsuler sudah jarang dilakukan.5

III.I.II PENANAMAN LENSA BARU

Penderita yang telah menjalani pembedahan katarak biasanya akan mendapatkan lensa buatan sebagai pengganti lensa yang telah diangkat.

Lensa buatan ini merupakan lempengan plastik yang disebut lensa intraokular, biasanya lensa intraokular dimasukkan ke dalam kapsul lensa di dalam mata.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Mata Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang Periode 01 November 04 Desember 2010

Page 16

Katarak komplikata

Christian Kurnia Wijaya/406100109

Operasi katarak sering dilakukan dan biasanya aman. Setelah pembedahan jarang sekali terjadi infeksi atau perdarahan pada mata yang bisa menyebabkan gangguan penglihatan yang serius. Untuk mencegah infeksi, mengurangi peradangan dan mempercepat penyembuhan, selama beberapa minggu setelah pembedahan diberikan tetes mata atau salep. Untuk melindungi mata dari cedera, penderita sebaiknya menggunakan kaca mata atau pelindung mata yang terbuat dari logam sampai luka pembedahan benar-benar sembuh.4

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Mata Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang Periode 01 November 04 Desember 2010

Page 17

Katarak komplikata

Christian Kurnia Wijaya/406100109

BAB IV KESIMPULAN
Pada manusia , lensa mata bikonveks, tidak mengandung pembuluh darah, tembus pandang dengan diameter 9 mm dan tebal 5 mm. Kedepan berhubungan dengan cairan bilik mata, kebelakang berhubungan dengan badan kaca. Digantung pada prosesus siliaris oleh zonula zinnii (ligamentum suspensorium lentis), yang melekat pada ekuator lensa. Lensa di liputi oleh kapsula lentis, yang bekerja sebagai membran semipermeabel untuk menyerap air dan elektrolit untuk makanannya.2

Pada manusia , lensa mata bikonveks, tidak mengandung pembuluh darah, tembus pandang dengan diameter 9 mm dan tebal 5 mm. Kedepan berhubungan dengan cairan bilik mata, kebelakang berhubungan dengan badan kaca. Digantung pada prosesus siliaris oleh zonula zinnii (ligamentum suspensorium lentis), yang melekat pada ekuator lensa. Lensa di liputi oleh kapsula lentis, yang bekerja sebagai membran semipermeabel untuk menyerap air dan elektrolit untuk makanannya.2

Katarak komplikata merupakan katarak akibat penyakit mata lain seperti radang, dan proses degenerasi seperti ablasi retina, retinitis pigmentosa, glaucoma, iskemia ocular, nekrosis anterior segmen, buftalmos, akibat suatu trauma dan pasca bedah mata.4

Katarak komplikata dapat juga disebabkan oleh penyakit sistemik endokrin (diabetes melitus, hipoparatiroid, galaktosemia,dan miotonia distrofi) dan keracunan obat (tiotepa intravena, steroid local lama, steroid sistemik, oral kontraseptik dan miotika

antikolinesterase). Katarak komplikata memberikan tanda khusus dimana mulai katarak


Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Mata Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang Periode 01 November 04 Desember 2010

Page 18

Katarak komplikata

Christian Kurnia Wijaya/406100109

selamanya didaerah bawah kapsul atau pada lapis korteks, kekeruhan dapat difus, pungtata, linear, rosete, reticulum dan biasanya terlihat vakuol.4

Penyebabnya :

1. Penyakit lokal di mata a. Glaukoma b. Uveitis c. Miopia Maligna 2. Penyakit sistemik, yang mengenai seluruh tubuh, terutama penyakit endokrin a. Diabetes Mellitus b. Galaktosemia c. Tetani 3. Trauma :

a. Fisik

: radiasi (ultraviolet dan infra merah)

b. Mekanis : pasca bedah dan kecelakaan : zat toksik 2 : (kortikosteroid, dinitrofenol)

c. Kimia

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Mata Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang Periode 01 November 04 Desember 2010

Page 19

Katarak komplikata

Christian Kurnia Wijaya/406100109

DAFTAR PUSTAKA

1. http://www.scribd.com/doc/29310812/Anatomi-Mata# 2. Wijaya, N. Ilmu penyakit mata. Jakarta; abadi tegal, 1993. 3. http://www.scribd.com/doc/36492804/katarak 4. http://kinton.multiply.com/reviews/item/5?&item_id=5&view:replies=reverse 5. Ilyas, S. Ilmu penyakit mata. Edisi ketiga. Fkui, jakarta, 2007 6. http://aries-balinesepeople.blogspot.com/2010/09/askep-glukoma.html 7. http://yumizone.wordpress.com/2009/02/24/uveitis-anterior/ 8. http://yayanakhyar.wordpress.com/2010/07/21/kelainak-refraksi-mata-miopia-rabunjauh/ 9. http://morphostlab.com/kasus-klinik/kasus2-galaktosemia.html 10. http://perawatpskiatri.blogspot.com/2009/04/asuhan-keperawatan-pasien-dengantrauma.html 11. http://situs-konstantin.blogspot.com/2010/09/antara-sinar-dengan-kesehatanmata.html

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Mata Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang Periode 01 November 04 Desember 2010

Page 20

Katarak komplikata

Christian Kurnia Wijaya/406100109

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Mata Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang Periode 01 November 04 Desember 2010

Page 21

Anda mungkin juga menyukai