ii
DJOHAN SJAHROEZAH,
MERAJUT JEJARING PERJUANGAN
IrwansyahNuzar,RezzaAjiPratama,AdieMarzuki
PusatInovasi&KemandirianIndonesiaRaya,Jakarta
CetakanPertama2012
Hakciptadilindungiolehundang-undang
Allrightsreserved
Pengantar:
Agustanzil(Ibong)Sjahroezah,RushdyHoesein
EditorKonten:
RushdyHusein,ImamYudotomo
Desainsampul
PIKIRInstitute
Penerbit:
PIKIRINSTITUTE
PusatInovasi&KemandirianIndonesiaRaya
Jl.Batu1No.A6PejatenTimur
PasarMingguJakartaSelatan
www.pikir.org
Edisi Pertama buku ini diterbitkan dalam rangka Peringatan
HariLahirDjohanSjahroezahke-100
iii
DaftarIsi
DariPenerbit vi
KataPengantar
OlehAgustanzilSjahroezah vii
OlehRushdyHoesein X
Pendahuluan
LahirnyaNasionalisme 1
OrganisasiKlandestin 5
TerbentuknyaIdeologi 11
BABI
AnginPerubahandariTimur 14
PolitikEtis 15
SarekatIslamdanISDV 17
TransformasiSIMerah 22
BABII
MembangunGerakanBawahTanah 27
MengorganisirKaumBuruh 33
JejaringRevolusioner 35
MarxisyangBukanKomunis 39
BABIII
MetamorfosisWadahPerjuangan 42
KursusalaMarxHouse 44
MembangunPartaiRakyatSosialis 47
BergabungUntukBercerai 49
PeletakDasarIdeologiPSI 52
iv
BABIV
ProklamasidanInisiatifKaumMuda 57
UpayaPropagandaJepang 61
Hari-hariGentingProklamasi 64
PeranDjohandiSurabaya 66
BABV
JatuhBangunRepublik 72
DariLinggarjatiHinggaRenville 77
PemberontakanMadiun 81
BABVI
PorosRevolusiYogyakarta 85
Pathuk,KelompokRevolusioner 87
GodfatherPathuk 94
BABVII
KonsistensiKerakyatan 96
SosialismeKerakyatandanKomunisme 99
PartaiKaderdanPartaiMassa 102
KaderTakPernahPadam 106
BABVIII
MerintisDemokrasi 108
PemiluBersih1955 109
PSIdalamPemilu1955 112
FaseDemokrasiTerpimpin 117
BABIX
PRRI/PERMESTA,DalihPembubaranPSI 121
v
SumateraMemanas 123
RapatRahasiaSungaiDareh 125
PSIdanPRRI 127
PSIDibubarkan 130
BABX
MentorHinggaUjungUsia 136
DinamikaInternalPSI 139
KematianDjohanSjahroezah 143
DaftarPustaka
ProfilPenulis
Tulisan-TulisanDjohanSjahroezah
SosialismeKerakyatandanKomunisme
SosialisKomunisSosialisDemokrat
NegaradanPartaiPolitik
FotoDokumentasi
vi
DariPenerbit
Jakarta,November2012
TedyTricahyono,
KetuaUmumPIKIR
vii
KataPengantar
Oleh:AgustanzilSjahroezah
Dalamkehidupannya,iatetaprendahhatisehinggasulitbagi
kita untuk mendapatkan cerita tentang perannya dalam
perjuangan kemerdekaan, kecuali melalui kawan-kawan
ix
seperjuangannya.Pada1980-anBapakDarsyafRahmantelah
memulai menulis biografi Djohan Sjahroezah, dengan
melakukan wawancara dengan berbagai tokoh seperti Adam
Malik,SriSultanHamengkubuwonoIX,CakRuslanAbdulgani,
Mr. Wilopo, Mr. Sjafruddin Prawiranegara, Soebadio
Sastrosatomo, dan lain lain. Tapi sebelum buku tersebut
selesai Bapak Darsyaf Rahman sudah dipanggil sang Khalik.
Hingga kini naskah tersebut tidak diketahui keberadaannya,
sedang semua narasumber tersebut sudah berpulang ke
rahmatullah. Oleh karenanya penerbitan buku ini sangat
dihargai. Dengan melakukan berbagai kajian dengan
menggunakan buku-buku sejarah dan buku-buku yang ada,
memuat tentang Djohan Sjahroezah sebagai referensi selain
melakukan wawancara dengan orang-orang, yang masih
sempatbertemudanberhubungandenganBungDjohanbuku
dapatditerbitkan.
Jakarta,26November2012
KataPengantar
Oleh:Dr.dr.RushdyHoesein,M.Hum
SungguhbukuiniyangditulisolehIrwansyahNuzar,RezzaAji
Pratama, Adie Marzuki dan diterbitkan oleh Pusat Inovasi &
Kemandirian Indonesia Raya (PIKIR) serta diluncurkan pada
peringatan 100 tahun kelahiran Djohan Sjahroezah pada 26
November 1912, pantas dibaca, dipahami dan dimanfaatkan
olehgenerasimudasekarangmaupundimasadepan.
Jakarta,26November2012
1
H.Frederick,William.PandangandanGejolak.hal207.
2
A.Poeze,Harry.GerakanKiridanRevolusiIndonesia,hal352.
3
Mrzek,Rudolf.Sjahrir:PolitikdanPengasingandiIndonesia,hal429.
PENDAHULUAN
LahirnyaNasionalisme
Sampai dengan saat ini, arus besar perspektif sejarah
mengenaiterbentuknyanasionalismediIndonesia,umumnya
didasari atau mengacu kepada pemahaman sejarah
pertumbuhannasionalismenegara-bangsadiBarat.Keunikan
proses historis yang berlangsung di Indonesia belum
mendapat porsi fokus yang cukup, dan nasionalisme yang
terlihatpadaeraseputarProklamasiKemerdekaanpada1945
dianggap sebagai suatu kewajaran proses dalam sejarah.
Faktanya, proklamator kemerdekaan kita, Bung Karno dan
Bung Hatta merasakan keraguan besar ketika diminta
mendeklarasikan terbentuknya Republik Indonesia. Mereka
meragukandukungantujuhpuluhjutalebihrakyatNusantara
pada saat itu, terhadap ide kemerdekaan sebagai Republik
Indonesia, dan meragukan legitimasi proklamasi yang akan
dilakukan.
Pemerintahan Belanda yang merubah struktur dasar
organisasi sosial orang Jawa dan beberapa daerah di luar
Jawa, membuat organisasi ekonomi dalam masyarakat
Nusantara yang memiliki sosiodiversifikasi beragam ini lebih
komunalistis. Komunitas-komunitas di masyarakat
berkembang dengan kesadaran ekonomi dan kedaulatan
yang begitu rendah. Perpecahan kerajaan-kerajaan besar di
Jawa maupun di daerah lain yang diinisiasi pemerintah
Belanda,semakinmempertegasdinding-dindingetnisitasdan
tribalisme di dalam masyarakat Indonesia. Pemilahan-
pemilahan masyarakat ke dalam komunitas-komunitas kecil
yang dilakukan pemerintahan Belanda, membuat rakyat
Nusantara tumbuh sebagai kelompok-kelompok kecil yang
miskin wawasan, miskin ilmu dan terperangkap dalam pola
pikirpasifsertaapatis.Konsepnegara-bangsadenganteritori
1
2
OrganisasiKlandestin
Gerakan organisasi bawah tanah mulai marak menggantikan
perlawanan terbuka pada awal abad ke-20. Seiring dengan
munculnya kaum intelektual pasca diterapkannya Politik Etis,
gerakan bawah tanah bawah muncul secara sporadis dan
konsisten. Walaupun gerakan bawah tanah tersebut lebih
banyak berwujud kerangka berpikir yang revolusioner
ketimbang gerilya bersenjata, namun militansi yang
terbentuk atas dasar idealisme tersebut mampu
menginspirasi kelahiran banyak pejuang-pejuang intelektual
dari kalangan masyarakat menengah di Nusantara. Selama
pemerintahanJepang,adaempatgerakanbawahtanahyang
berpengaruh besar terhadap berkembangnya rasa
ketidakpuasanterhadappemerintahan,jugapenyebaranide-
ide mengenai nasionalisme dan kedaulatan di dalam
masyarakat.
Ironinya, salah satu gerakan yang dipimpin oleh Amir
Sjarifuddin dengan memanfaatkan jaringan Partai Komunis
Indonesia bawah tanahnya, diinisiasi oleh pemerintah
Belanda melalui Dr. Charles van der Plas. Organisasi ini
meredup ketika Amir Sjarifuddin dan beberapa pimpinan
lainnya tertangkap. Gerakan bawah tanah lainnya adalah
Persatoean Mahasiswa, yang dengan aksi menentang serta
mengkritik pemerintah Jepang secara terbuka mampu
membakar semangat anti Jepang. Kekuatan gerakan bawah
tanah berikutnya walaupun tidak terlalu luas jejaringnya,
namun pengaruhnya cukup kuat karena beranggotakan
orang-orangyangmilitansepertiSukarni,PanduKartawiguna,
Chaerul Saleh, Maroeto Nitimihardjo, dan didukung
intelektualveteranpadasaatitu,TanMalaka.
Kelompok-kelompok ini semuanya terkait secara khusus
kepada gerakan bawah tanah yang lebih besar pimpinan
6
SutanSjahrir.Organisasiinimampumengembangkancabang-
cabangnya secara luas di kota-kota besar di Jawa, Bali, dan
Sumatera. Gerakan bawah tanah ini mengorganisir jejaring
pemuda terpelajar, golongan buruh, sampai kaum tani yang
berorientasi progresif revolusioner. Terdapat juga gerakan-
gerakan yang terlihat sporadis dari sekelompok pemuda
terpelajar seperti yang dipimpin oleh Mohammad Natsir dan
Sjafruddin Prawiranegara, yang turut menyebarkan ide-ide
kedaulatan dan mengumpulkan informasi intelejen untuk
dipergunakan oleh organisasi yang lebih besar. Para
revolusioner ini umumnya berangkat dari kesadaran akan
dominasi asing atas bangsanya, yang mendorong tumbuhnya
keinginanyangsemakinmenguatakankemerdekaan.
Gerakan-gerakan bawah tanah ini walaupun secara jumlah
sangat kecil prosentasenya dibanding total jumlah
masyarakat Nusantara, namun mereka mampu menggalang
dukungan dan menggugah kesadaran dalam masyarakat.
Kegiatan bawah tanah ini mampu merasuk kedalam
pemikiran masyarakat secara luas, menanamkan ide
kedaulatan, membangkitkan dan menebar rasa
ketidakpuasan terhadap pemerintahan kolonial, serta
mendidik rakyat dalam mempersiapkan diri menghadapi
kemerdekaan sebagai sebuah negara-bangsa. Inisiator
gerakan ini umumnya kelas menengah yang sempat
mendapatkan pendidikan formal di sekolah-sekolah Belanda.
Gerakan mereka tidak menjurus perlawanan bersenjata,
tetapi lebih bertujuan menggalang solidaritas dan
memperteguhcita-citaperjuangan.
Walaupun gerakan-gerakan tersebut terlihat berdiri sendiri-
sendiri,namunhasilbesaryangmerekaperolehadalahakibat
adanya sinergi yang didasari oleh keterikatan emosi dan visi
yang kuat, antara satu kelompok dengan yang lain. Sinergi
7
TerbentuknyaIdeologi
Idealisme bagi Djohan adalah suatu pemikiran akan nilai
kebenaran yang dipegang teguh. Seperti umumnya kelas
menengah yang beruntung mendapatkan pendidikan sampai
universitas, Djohan sempat mengenyam pendidikan tinggi di
Recht Hoge School (RHS) Batavia, walaupun kemudian keluar
tanpa sempat menyelesaikan pendidikannya karena
ditangkapakibatkasuspenulisanartikeldimajalahIndonesia
Rayayang mengkritisi pemerintah Belanda. Djohan juga
mengikuti kursus-kursus mandiri yang diselenggarakan oleh
Golongan Merdeka di berbagai kota. Ia memanfaatkan
momentum perubahanakibat Politik Etis yang dilangsungkan
pemerintahBelanda.
Aspek pendidikan dalam Politik Etis membuka sebuah pintu
tanpa bisa dibendung: informasi. Dalam era tersebut, terjadi
peristiwa-peristiwa di dunia yang memicu zeitgeist atau
semangat zaman yang baru, termasuk di Hindia Belanda.
Kejayaan Turki yang goncang merangsang pembaruan dalam
pemikiran Islam, reformasi Kwang-zu di China yang
dampaknya terbawa oleh organisasi Tiong Hwa Hwe Koan
memicu tumbuhnya semangat anti penjajahan, perang Boer
di Afrika Selatan yang menginspirasi pemikiran bahwa
penjajahan itu dapat dan harus dilawan, serta kemenangan
Jepang atas Rusia yang memperlihatkan anggapan bahwa
12
14
BABI
ANGINPERUBAHANDARITIMUR
Sebuah peristiwa besar terjadi di Eropa, revolusi yang
dipimpin oleh golongan Bolshevik telah menghapus
kepemilikan borjuis atas alat-alat produksi, mengambil alih
pabrik-pabrik, tanah, jawatan kereta api dan bank-bank
menjadi milik seluruh rakyat dalam bentuk kepemilikan
publik. Revolusi ini telah berhasil menancapkan kediktatoran
proletariat dan menyerahkan pemerintahan kepada kelas
pekerja untuk menjadi kelas penguasa. Dunia melihat
bagaimanaPartaiBolsheviktelahmengantarkansejarahumat
manusia ke dalam suatu era baru yang revolusioneryakni
eraproletar.
Dunia mengamati dialektika sejarah bahwa Partai Bolshevik
munculdarikelompok-kelompokkecilberhaluanMarxisyang
berkembang di Rusia pada 1880-an. Kaum Bolshevik
mendapatkan pengikut dari kalangan pekerja. Mereka
membangun hubungan yang intens dengan gerakan kelas
pekerja dan menanamkan kesadaran sosialis pada gerakan
tersebut.Merekamengkampanyekansertamenyebarluaskan
ajaran-ajaran Marxisme pada kalangan pekerja yang saat itu
hidupdalamkemiskinan.
Ketika pemerintah Rusia mengumumkan kebijakan
memberhentikansekitar30ribupekerjadiPetrogradpada22
februari 1917, kalangan pekerja menyambutnya dengan
pemogokan besar-besaran yang dipimpin oleh Aleksander
FyodorovichKerenskyyang juga dikenal sebagai pemimpin
kalangan Manshevikmenghasilkan mundurnya Tsar Nikolai
IIdaritahtaKerajaanRusiapada15Maret1917.Kemunduran
Nikolai menyebabkan kekosongan kekuasaan, sehingga
dibentuklah pemerintahan sementara oleh Duma sebagai
15
PolitikEtis
Sukses besar ini tentu saja memberikan angin segar bagi
kalangan pergerakan anti kapitalisme dan imperialisme di
seluruh dunia. Ini juga yang dirasakan oleh anak bangsa di
Nusantara yang sempat mengenyam pendidikan sebagai
16
SarekatIslamdanISDV
Ketika kabar tentang Revolusi Kerensky sampai ke Hindia
Belanda, pada Maret 1917 Sneevliet menulis artikel berjudul
Zegepraal (kemenangan), yang menyanjung Revolusi
KerenskydiRusia:
Telah berabad-abad disini hidup berjuta-juta rakyat yang
menderita dengan penuh kesabaran dan keprihatinan, dan
sesudah Diponegoro tiada seorang pemuka yang
menggerakkan massa ini untuk menguasai nasibnya sendiri.
Wahai rakyat di Jawa, revolusi Rusia juga merupakan
pelajaran bagimu. Juga rakyat Rusia berabad-abad
mengalami penindasan tanpa perlawanan, miskin dan buta
hurufsepertikau.BangsaRusiapunmemenangkankejayaan
hanya dengan perjuangan terus-menerus melawan
pemerintahan paksa yang menyesatkan.Apakah penabur
18
Sementaradikalanganpemudapribumi,ISDVmenarikminat
Semaoen,Alimin,danDarsono.
Darsono menulis di surat kabar Het Vrije Woord milik ISDV
mengajak seluruh elemen rakyat melakukan pemberontakan
danmengibarkanbenderamerah.Semangattersebutbahkan
mempengaruhipartai-partaiyangdianggapmoderatdanmau
bekerja sama dengan pemerintahan kolonial seperti Boedi
Oetomo,Insulinde,danSarekatIslam(SI)jugaterbawauntuk
ikut mendesak agar pemerintah Belanda menggantikan
Volksraad menjadi parlemen pilihan rakyat. Baru setelah
Gubernur Jenderal Van Limburg Stirum menjanjikan akan
melakukan perubahan yang luas, tekanan dari kalangan
pergerakan baik koperatif, maupun non koperatif, agak
mereda.
SnevlieetdanISDVmenilaitakmungkinmewujudkancita-cita
mereka sendirian, untuk itu kemudian ISDV mendekati
organisasi-organisasi yang dianggap potensial untuk
menancapkan pengaruh mereka. Secara regular Snevlieet
sering bertemu dan berdiskusi dengan kalangan pergerakan
di Indonesia, termasuk dengan H.O.S. Tjokroaminoto. Dari
kunjungan-kunjungannyakerumahH.O.S.Tjoroaminotoyang
jugamenjaditempatindekosbeberapapelajaryangkelakjadi
tokoh pergerakan di generasi selanjutnyaseperti Sukarno,
Semaoen, Darsono, hingga SM Kartosoewirjomembawa
Snevlieet dekat dengan beberapa diantara pelajar tersebut,
dan merekrutnya ke dalam ISDV. Keberhasilan mereka
merekrut Semaoen, Darsono dan Alimin, ketiganya adalah
pimpinan-pimpinan SI Semarang yang berhasil direkrut oleh
Snevlieet. Mereka punya kesamaan pandangan, prinsip-
prinsip ideologi radikal dengan ISDVyang kebetulan VTSP
tempat dimana Semaoen bergabung telah menjadi bagian
dari ISDV. Pada akhirnya perpecahan di tubuh SI tak
20
TransformasiSIMerah
Melalui aktivitas Semaoen dan SI merah yang kemudian
menjadi Sjarekat Rajat ajaran-ajaran Marxisme meluas di
Indonesia, terutama di kalangan buruh. Aktivitas yang
terinspirasi pandangan Snevlieet ini, sejalan dengan
pemikiran dari Leon Trotsky. Seperti yang dituangkan dalam
karyanyaProgramTransisional,bahwarevolusisosialishanya
bisaberjalanjikamelibatkankaumburuhyangperjuangannya
dilakukan setiap saat, untuk memperbaiki nasib di bawah
tekanan kapitalisme. Pengalaman buruh berhimpun dan
berorganisasidalamperjuanganinilahyangdianggappenting
23
27
BABII
MembangunGerakanBawahTanah
Djohan Sjahroezah lahir di Muara Enim, Sumatera Selatan
pada 1912. Meskipun lahir di Sumatera Selatan, Djohan
sebenarnya memiliki darah Minangkabau. Dalam percaturan
perjuangan bangsa, banyak tokoh penting yang kemudian
terlahir dari klik Minangkabau. Dari golongan tua, nama H.
AgusSalimmunculmenjadimotorpergerakanpadaera1920-
an. Dalam perjalanan hidupnya, H. Agus Salim sempat
menjadi Menteri Luar Negeri pada masa kabinet Amir
Sjarifuddin. Minangkabau juga melahirkan tokoh radikal
seperti Tan Malaka. Sosoknya tidak hanya dikenal karena
kiprahnyadalammembangungolongankiriIndonesiatentu
yang menarik adalah kisah pelariannya selama 20 tahun ke
berbagai negaratapi juga tulisan-tulisannya yang banyak
menginspirasi golongan muda baik dari kalangan komunis
maupun nasionalis. Pada generasi yang lebih muda, Bung
Hatta yang merupakan tokoh proklamasi sekaligus tandem
ideal Bung Karno juga muncul dari klik Minangkabau ini.
Selain dua tokoh di atas, sosok Sutan Sjahrir tentu tak bisa
dipinggirkan. Pengaruhnya merentang jauh sejak menjadi
pengurus Perhimpunan Indonesiaorganisasi mahasiswa
Indonesia di Belanda yang didirikan pada 1908bersama
Bung Hatta, membangun jaringan bawah tanah pada masa
pendudukan Jepang, hingga mengambil posisi sebagai
Perdana Menteri pertama pasca Proklamasi. Dalam iklim
Minangkabauyangeratdenganperjuanganpergerakaninilah
Djohandilahirkan.
Meski hanya lebih muda tiga tahun dari Sjahrir, Djohan
merupakan keponakan Sjahrir. Ibu Djohan yang bernama
Radena adalah kakak tiri Sjahrir dari lain ibu. Ayah Djohan
sendiri merupakan seorang pegawai di perusahaan minyak
28
MengorganisirKaumBuruh
Perubahan hidup Djohan Sjahroezah terjadi saat ia menikahi
Violet Hanifah, anak ketiga dari H. Agus Salim pada 1937.
Sebagai kepala keluarga, Djohan dituntut untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari bagi rumah tangganya. Aktivitasnya di
bidang jurnalistik ditinggalkan untuk kemudian bekerja pada
perusahaan minyak Shell di Tarakan Kalimantan Timur. Di
perusahaan minyak inilah Djohan mulai terlibat dalam
aktivitas bawah tanah. Bersama buruh-buruh lainnya, ia
mencoba mendirikan serikat buruh. Konsekuensinya, Djohan
34
JejaringRevolusioner
Fenomena kemunculan kelompok studi Asrama Angkatan
Baru memang cukup menarik untuk dibahas. Di Batavia era
itu, asrama-asrama tidak hanya menjadi tempat menginap
para mahasiswa dari luar Jakarta, tapi sekaligus sebagai
pusat-pusat studi. Benedict Anderson mengindentifikasi tiga
asrama yang pada masa itu cukup progresif menggelar
kelompok-kelompok diskusi. Pertama, asrama mahasiswa
kedokteran di Prapatan 10. Kedua, Asrama Indonesia
Merdeka di Jalan Bungur Besar yang didirikan oleh
Laksamana Maeda. Ketiga, Asrama Angkatan Baru di
Menteng 31. Asrama-asrama ini menjadi ajang bagi para
intelektual muda untuk saling belajar dan memupuk
nasionalisme. Tokoh-tokoh muda seperti Soekarni, Wikana
36
inidapatdipandangsebagaisebuahorganisasibawahtanah
yanglebihefektif.
MarxisyangBukanKomunis
Djohan dekat dengan kalangan komunis, sosialis dan
nasionalis sekaligus. Meskipun di kemudian hari ia identik
dengan kalangan sosialis, Djohan merupakan pribadi unik
karena secara pemikiran ia menguasai teori-teori Marxis,
sehingga banyak bersinggungan dengan gerakan buruh dan
kaum komunis. Dalam konteks acuan berpikir dan analisa,
Djohan Sjahroezah adalah seorang Marxis. Namun ia tidak
terjebak pada komunisme yang selama ini dianggap sebagai
anak tunggal dari Marxisme itu sendiri, walau menurut
pandangannya, Marxis memang pisau analisis yang tajam
untukmembedahborokkapitalisme.
Dalam tulisannya yang berjudul Sosialisme Kerakyatan dan
Komunisme, Djohan membedakan antara sosialisme dan
komunisme meski terlahir dari rahim yang sama, ajaran Karl
Marx dan Engels. Ia percaya sepenuhnya pada ajaran Marx
40
Dalammembangunideologisosialismekerakyatan,pemikiran
Djohan banyak dipengaruhi oleh pemikiran revisionisme
Eduard Bernstein, tokoh penting yang merevisi ajaran-ajaran
Karl Marx pada saat Internasional II. Pada perkembangan
selanjutnya, kaum Marxis terpecah menjadi golongan
Komunis dibawah komando Partai Komunis Rusia, serta
golongan Sosial-Demokrat Eduard Berstein yang banyak
berkembang di Eropa Barat. Kemenangan kaum Sosial
Demokrat pada pemilu di Eropa semakin meneguhkan
keyakinan bahwa sosialisme bisa ditempuh dengan jalan
demokratis dan parlementer. Meskipun hampir di semua
41
42
BABIII
MetamorfosisWadahPerjuangan
Sama seperti tokoh perintis kemerdekaan yang lain, Djohan
Sjahroezah juga bergerak di segala lini perjuangan. Sebagai
seorang milisi, Djohan juga ikut mengangkat senjata di
lorong-lorong sempit di Surabaya bersama kelompoknya.
Menurut sejarawan Rushdy Husein, Djohan bukanlah tipikal
orangyangberpangkutangan.Djohanjugaikutberperangdi
Surabaya, kelompoknya memiliki peranan yang penting
dalam peristiwa perobekan bendera Belanda. Seperti yang
telah disinggung pada bab sebelumnya, Kelompok Djohan
SjahroezahdiSurabayaberintikanbarisanburuhminyakyang
tergabungdalamSerikatBuruhMinyakyangtelahdiorganisir
olehDjohan,yangberkoordinasidenganBungHatta.Dimulai
dari buruh di pabrik minyak Bataafse Petroleum Matschappij
yang merupakan cabang dari Shell di Surabaya, hingga
mereka yang bertugas di sumur minyak di Krakah, Lidah,
Wonokromo, Nglobo dan Wonosari, serta di kilang minyak
Cepu.
Untuk melancarkan tugasnya membangun kesadaran para
buruh, Djohan menggunakan kedekatannya dengan para
personalia pabrik minyak untuk menempatkan sejumlah
pemuda rekrutannya, yang dianggap sudah memiliki
kesadaran revolusi sebagai pengawas di sumur-sumur
minyaktentu saja sekaligus menjadi sel utama gerakannya.
Kelak, Serikat Buruh Minyak yang didirikannya merupakan
organisasi serikat buruh minyak pertama dalam sejarah
Republik Indonesia dan menjadi inti dari Sentral Organisasi
Buruh Seluruh Indonesia (SOBSI). William Frederick dalam
bukunya Pandangan dan gejolak : Masyarakat Kota dan
LahirnyaRevolusiIndonesiamenulis:
43
44
KursusalaMarxHouse
Seperti yang diungkapkan oleh Des Alwi Sejumlah tokoh
perjuangan selalu datang berkunjung, semisal Soekarni,
Soemarsono, dan Soejono. Mereka memberikan ceramah
politik. Seperti yang aku lihat, banyak dokter dan petugas
kesehatan yang ikut dalam organisasi bawah tanah pimpinan
BangDjohan,terutamayangkebetulanbekerjadirumahsakit
untukmerawatkaryawanperminyakanWonokromo.Djohan
memang tidak membatasi dirinya hanya pada golongan
buruh, di rumah Sidik dilorong dekat Jalan Embongmalang,
Djohan kerap mengumpulkan kader-kadernya untuk
berdiskusi. Djohan juga dikenal dekat dengan Darmawan
MangunkusumodanRuslanAbdulGanidariKomiteAngkatan
Muda di Surabaya serta PKI bawah tanah yang digerakkan
olehAmirSjarifuddin.
Dalam memberikan kesadaran bagi para kadernya, Djohan
kerap mengumpulkan mereka dalam kelompok diskusi
terbatas yang membahas ekonomi-politik, sejarah evolusi
masyarakatsosiologi yang berdasar materialisme-historis
dan filsafat yang berakar pada dialektika materialisme,
sejarah gerakan buruh sedunia, sejarah gerakan Komunis
Internasional, nasionalisme dan anti-imperialisme di negara-
negara jajahan, dan masalah manajemen organisasi. Materi-
materi diskusi seperti ini dianggap penting untuk mendidik
para kader perjuangan agar tidak menjadi orang pergerakan
yangmembabibutatapiminimpemahamanideologis.
Memang dalam periode-periode ini Marxisme dianggap
sebuah pandangan yang wajib dimiliki oleh siapa saja yang
aktif dalam ruang pergerakan. Maka tak aneh jika kemudian
banyak bertumbuhan kelompok-kelompok diskusi yang
membahas dan membedah Marxisme sebagai sebuah jalan
menuju masyarakat tanpa penindasan dan penjajahan. Dan
45
MembangunPartaiRakyatSosialis
Ketika Bung Hatta mengeluarkan Maklumat Wakil Presiden
no. X pasca revolusi kemerdekaan berdasarkan usulan dari
Badan Pekerja KNIP, yang berbunyi supaya rakyat diberikan
hak seluas-luasnya untuk mendirikan partai-partai politik,
dengan ketentuan partai-partai politik tersebut memperkuat
perjuangan Republik Indonesia dalam mempertahankan
kemerdekaan dan memperjuangkan keselamatan rakyat,
kalangan pergerakan segera menyambutnya dengan
mendirikan partai-partai politik sesuai dengan kelompok dan
ideologinyamasing-masing.
KelompokSjahrirpuntakluputdariniatanmendirikanpartai,
pada 19 November 1945 di Cirebon, Djohan bersama Sjahrir
mendirikan Partai Rakyat Sosialis atau Paras. Sebagai modal
awal, mereka memanfaatkan kader-kader dan program PNI
Baru yang pernah ia dirikan bersama Bung Hatta untuk
menjalankan roda Partai rakyat Sosialis. Di Cirebon sendiri
PARAS didukung oleh kader-kader PNI Baru seperti
Sudarsono, Soegra, dan Sukanda yang masih aktif dengan
organisasi-organisasi baru bentukan mereka yang memiliki
pengaruh yang cukup kuat untuk tingkatan lokal. J.D. Legge
juga menyebutkan nama Koperasi Rakyat Indonesia yang
didirikan oleh Soegra dan digunakan sebagai alat untuk
kegiatanpolitik.
Sementara di Tegal, Soebagio Mangoenrahardjo ikut serta
dalam pembentukan sebuah kelompok pemuda yang diberi
nama "Sembilan Bersaudara", yang terdiri dari putra para
pejabat rendahan. Di Brebes, Soenarto, seorang kawan kerja
Soegra dan bersama-sama dia merupakan pendiri Koperasi
Rakyat Indonesia, mendirikan cabang-cabang koperasi itu
yang menjadi sebuah jaringan kelompok-kelompok informal
yang mempersiapkan diri untuk perjuangan di masa
48
mendatang.DengandemikianmudahbagiDjohandanSjahrir
untuk membentuk partai tanpa harus melakukan konsolidasi
yangmemakanwaktulama.
Bisa dikatakan Paras adalah hasil dari usaha
mempertahankan eksistensi PNI Baru yang bergerak secara
ilegal selama akhir dasawarsa 1930 dan masa pendudukan
Jepang.TentusajaselainDjohanSjahroezah,pimpinanpartai
ini diisi oleh kader-kader PNI Baru seperti, Sukemi, Soegra,
WangsaWidjaja,danSoegondoDjojopuspito,tetapipartaiini
juga menerima masukan "tenaga baru" yaitu para pemuda
yang telah dihimpun Sjahrir di sekitar dirinya pada masa
pendudukanJepangsepertiSoebadio,Sitorus, dan yang agak
lebihtua,Dr.Sudarsono.
Disebutkan bahwa tujuan Partai Rakyat Sosialis adalah
Menentang mentalitas kapitalistik, ninggrat dan feodal,
melenyapkan otokrasi dan birokratisme; berjuang ke arah
masyarakat sama rasa sama rata; memperkaya semangat
rakyat Indonesia dengan pandangan demokratik, dan
mendesak pemerintah untuk bekerjasama dengan semua
organisasi di dalam dan luar negeri untuk menggulingkan
kapitalisme. Sebenarnya dalam pembentukkan Paras, Bung
Hatta sedikit banyak juga memiliki keterlibatannya sendiri.
Bahkan ia menganjurkan jika nama partai tersebut adalah
Partai Daulat Rakyat (PDR), tapi dalam pengambilan
keputusan nama yang diusulkan oleh Bung Hatta tidak
terpilih.DiperjalanannyaBungHattamemilihuntuktidakikut
memimpin partai dengan alasan, Saya sendiri sebagai wakil
presiden tidak boleh masuk partai, rakyat mengharapkan
presiden dan wakil presiden mestilah berdiri di atas segala
partai.
Sementara di tempat yang berbeda Amir Sjarifuddin juga
mendirikan partai berhaluan sosialis yang diberi nama Parsi
49
atauPartaiSosialisIndonesia.JikaParasmengandalkankader
PNI Baru, Parsi memiliki Gerindo, yang dibentuk pada 1937
sebagai modal. Selain itu ada juga kader Partindo lama, dan
sebagianorangyangmempunyaihubungandenganPKIIlegal.
Parsi juga memperlihatkan keragaman. Tetapi untuk
sementarawaktu,persamaandasarideologiantaraParasdan
Parsi adalah lebih nyata daripada perbedaan di dalam
masing-masingpartaimaupundiantarakeduapimpinannya.
Kedua partai ini sama-sama menganut prinsip-prinsip
Marxisme,sehinggatidaklahmengherankanbilaKelakkedua
partai ini mengeluarkan satu pernyataan bersama yang
mendesak setiap orang supaya mendukung pemerintahan
Sjahrir-Amir,atasnamaperjuangannyayangantikapitalisdan
anti imperialis. Keduanya memutuskan untuk bergabung
menjadi sebuah partai sosialis baru yang disepakati bernama
Partai Sosialis yang mendukung Sjahrir dalam KNIP.
Pernyataan ini keluar bersamaan dengan pengumuman
diangkatnya Sjahrir sebagai Perdana Menteri pertama
Republik Indonesia dan Amir Sjarifuddin terpilih sebagai
Menteri Keamanan dan Penerangan. Djohan sendiri sebagai
anggota BP KNIP terus melakukan kerja sama dengan
kelompok-kelompok sayap kiri seraya membantu PM Sjahrir
danWakilPresidenBungHatta.
BergabungUntukBercerai
Sejalan dengan posisi keduanya di kabinet, Pada 1617
Desember 1945, Paras dan Parsi melakukan suatu Kongres
Fusi yang dilangsungkan di Cirebon, dimana masing-masing
partai mengirimkan 57 utusannya. Hasilnya adalah
penggabungankeduapartaitersebutdengannamabaruyaitu
Partai Sosialis. Struktur baru partai juga telah dibentuk
50
53
PeletakDasarIdeologiPSI
Djohan yang bisa diterima oleh semua golongan, yang dekat
dengan seluruh kelompok perjuangantermasuk kelompok
Amir dan PKI Ilegaltetap memilih untuk bersama Sjahrir. Ia
pula yang diminta untuk memberikan penjelasan mengapa
kelompok Sjahrir harus memisahkan diri dengan Partai
Sosialis dalam kongres di Madiun pada Februari 1948. Selain
karena kedekatannya dengan berbagai kelompok, Djohan
juga dianggap sangat memahami sosialisme, dan tentu juga
tentang Marxisme. Dalam pidatonya Djohan menjelaskan
sikap kelompok Sjahrir terhadap perundingan dengan
Belanda dan konsistensi kalangan merekayang kemudian
mengidentifikasi diri sebagai kaum Sosialisme Kerakyatan
terhadap cita-cita sosialisme dan perlawanan terhadap
kapitalisme namun menolak segala bentuk kediktatoran dan
absolutismeyangsedangdijalankanolehkalangankomunis.
PSI didirikan dengan dukungan dua generasi dengan latar
belakang yang berbeda. Satu pihak adalah golongan Sjahrir
danrekan-rekannyayangtelahberjuangbersamasejak1930-
an, dan golongan muda yang rata-rata direkrut oleh Djohan
Sjahroezah pada masa pendudukan Jepang dan sesudahnya.
Namun antara kedua generasi tidak nampak adanya
perpecahan, hal ini bisa jadi disebabkan oleh faktor Djohan
yang menjadi penghubung dua generasi tersebut yang
memangmemilikipengaruhkuatbagisemuanya.Keberadaan
PSI yang dianggap sebagai episode baru dari PNI Baru dan
ParasmewarisitradisiintelektualalaSjahrirdanBungHatta.
PSI kembali mengalami pematangan setelah kongres pleno
pertama pada Februari 1952 di Bandung. Kongres ini
menawarkan sebuah Peraturan Dasar yang baru dengan
komposisiantarakewenanganpimpinandankedemokratisan
partaimenjadilebihberimbang.Soalunit-unityangberadadi
54
57
BABIV
ProklamasidanInisiatifKaumMuda
Pada Juni 1942, konstelasi politik dunia mulai berubah.
Jepang yang awalnya begitu gagah perkasa saat turun
gelanggang Perang Dunia II pada 1937 mulai terdesak oleh
pasukan sekutu. Kekalahan telak dalam pertempuran laut di
Pulau Midway menjadi awal kejatuhan Jepang. Dalam
pertempuranselamaempathariitu,Kaigunharuskehilangan
empat kapal induk, satu kapal penjelajah berat, 291 pesawat
serta 4800 personel. Setelah itu, Jepang juga harus
kehilangan Pulau Guada lcanal dan Pulau Saipan yang sangat
strategis. Kekalahan ini begitu luar biasa hingga Jepang
berusaha menutup rapat-rapat kekalahan ini. Termasuk juga
didaerah-daerahjajahanJepang.
DiNusantarasendiri,kabarkekalahanJepangtidaklepasdari
perhatian kelompok Sjahrir. Pada masa itu, Sjahrir dan
kelompoknya termasuk juga Djohan Sjahroezah
mengoperasikan radio gelap. Dari situlah kabar mengenai
kejatuhan Jepang mulai berhembus. Di Surabaya, Des Alwi,
anak angkat Sjahrir yang merupakan kader dari Djohan
Sjahroezah,adalahorangyangditugaskanuntukmempelajari
segalasesuatumengenaipengoperasianradio.DesAlwiyang
ikutDjohansejakpertengahanJanuari1943belajardisekolah
teknik radio di Genteng Kali. Melalui radio yang dioperasikan
diam-diam oleh Des Alwi dan Rambe, berita-berita sekutu
dari luar negeri bisa didapatkan oleh lingkaran Djohan
Sjahroezah. Hal ini merupakan langkah yang sangat beresiko.
Jepang saat itu memang menyegel semua pesawat radio.
Hukuman berat menanti bagi siapa saja mempergunakan
radiountukmendengarkanberita-beritadariluarnegeri.
58
UpayaPropagandaJepang
Dalam kondisi terdesak oleh pasukan sekutu, Jepang
berusaha mengambil hati rakyat jajahannya untuk
mendukungperangAsiaPasifik.Semakinterdesak,janjiKoiso
untukmemerdekakanIndonesiamulaiterlihatarahnyameski
62
Hari-HariGentingProklamasi
Keyakinan kaum muda atas kekalahan Jepang semakin
terlihat.Dariberitayangdidapatkandariradiosekutu,Jepang
sudah berada di ambang penyerahan. Hancurnya Hiroshima
olehbomatomsekutupada6Agustus1945memaksaJepang
membentukPanitiaPersiapanKemerdekaanIndonesia(PPKI).
PPKI yang dibentuk di seluruh wilayah Nusantara ini akan
menggantikanperandariBPUPKIyangtidakberjalanoptimal.
Sebagai bagian dari rencana kemerdekaan hadiah Jepang,
Bung Karno, Hatta dan Dr. Radjiman pergi ke Saigon untuk
menemui Jenderal Terauchi pada 9 Agustus. Sementara
ketiga tokoh ini meninggalkan Jakarta, para pemuda terus
memantauperkembanganperangAsiaPasifik.Kaummudaini
mengadakan rapat serta membentuk regu-regu semimiliter
untuk menghadapi kemungkinan terburuk. Puncaknya, pada
15 Agustus dini hari kabar penyerahan Jepang diumumkan
oleh sekutu. Sontak hal ini membuat kaum muda bergerak
cepat untuk merespon kabar ini. Mereka segera mendatangi
Sjahrir untuk memintanya memprokamirkan kemerdekaan
Indonesia. Sebelum sekutu mengambil sikap atas status quo
bekasjajahanJepangini,kaummudaberpendapatlebihbaik
mengambilkesempatanmerdekaatasusahasendiri.
Sjahrir yang pada awalnya diminta oleh kaum muda untuk
menjadi proklamator menolak. Ia menyatakan bahwa Bung
Karno dan Hatta adalah orang yang paling tepat untuk tugas
berat ini. Harus diakui, meski dianggap sebagai kolaborator
Jepangpopularitaskeduatokohinitidakperludiragukanlagi.
65
PeranDjohandiSurabaya
Seperti yang diceritakan dalam bab II tulisan ini, Djohan
Sjahroezah pada akhirnya menetap di Surabaya sejak 1943
untuk bekerja dan membangun kader di kalangan buruh
minyak. Djohan sangat meyakini bahwa kekalahan Jepang
67
darikaummuda.Dalamhalini,sepertibanyakdiungkapoleh
para pelaku gerakan saat itu, setiap peristiwa pasca
proklamasi di Surabaya baik insiden bendera maupun rapat
raksasa Tambak Sari tidak luput dari keterlibatan Djohan
sebagai organisator pemuda. Karena bagi golongan kaum
mudadiSurabaya,Djohanyangmemangkerapkeluarmasuk
kampung secara diam-diam untuk menyebarkan bibit
sosialisme,dianggapsebagaimentor.
Rapat di Tambaksari tidak hanya menjadi ajang unjuk
kekuatan, tapi juga kelahiran baru dari organisasi yang
menggabungkan unsur pemuda di Surabaya. Di bawah
pimpinan Soemarsono, yang menurut pengakuannya sendiri
adalah kader dari Djohan, secara resmi berdirilah Pemuda
Republik Indonesia (PRI), yang kemudian mewadahi
organisasi-organisasi pemuda di Surabaya seperti AMI yang
dibentuk oleh Jepang pada 1944. Tepat pada 23 September
1945, secara resmi AMI membubarkan diri untuk kemudian
melebur ke dalam PRI. Banyak dari anggota-anggota PRI ini
yang merupakan kader dari Djohan Sjahroezah. Kader-
kadernya memang sangat militan. Hal ini terbukti hanya
beberapa minggu pasca terbentuknya PRI, mereka dengan
gagahberanimempertahankansetiapjengkaltanahSurabaya
dari tangan Inggris. Serangkaian pertempuran demi
pertempuran di Surabaya ini menjadi ujian berat bagi kader-
kader muda didikan Djohan Sjahroezah. Djohan dan
kelompoknya juga bertanggungjawab atas pelucutan senjata
Jepangyangdigunakandalampertempuran.
Pada 27 Oktober 1945 menjadi awal dari serangkaian
pertempuranantararakyatSurabayadantentaraInggrisyang
sudah berpengalaman dalam Perang Dunia II. Faktanya,
pasukan Inggris kewalahan sebelum akhirnya Jenderal D.C.
HawthornmemintabantuanBungKarnountukmenghentikan
70
72
BABV
JatuhBangunRepublik
Walaupun dipandang belum sesuai dengan keinginan
kalangan revolusioner di Indonesia, namun proklamasi
kemerdekaan yang dibacakan oleh Bung Karno dan Bung
Hatta ternyata mendapat sambutan yang luar biasa dari
rakyat.KelompokSjahrirsendiri,kembalikeaktivitassebelum
proklamasi yaitu mengkonsolidasikan barisan mereka untuk
mempersiapkan diri terhadap setiap kemungkinan yang
terjadi. Djohan Sjahroezah memilih untuk beraktivitas di
Jakarta untuk terlibat dalam pembentukkan serikat pekerja
yang nantinya menjadi serikat buruh yang sangat populer
dengan nama SOBSI. Sementara kawan-kawannya yang lain
juga kembali pada kerja-kerja sejenis sebelum kemerdekaan.
Rudolf Mrazek dalam bukunya Sjahrir, Politik dan
pengasingan di Indonesia menulis Teman abadi dan rekan
Sjahrir yang lain, Soedarsono, Soegra, Hamdani dan
Soegondo, berkeliling melalui daerah Jakarta-Cirebon-
Bandung untuk mempertahankan organisasi. Seorang
pemuda terkemuka di antara pengikut Sjahrir yang direkrut
selama perang, Subadio Sastrosatomo, meninggalkan Jakarta
menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur pada awal September
demikian diingatnya untuk memeriksa eksistensi dan bentuk
kelompokSjahrirdisana.
Di kalangan pemuda dan mahasiswa, digelar sebuah
pertemuan di asrama Prapatan 10 yang dihadiri oleh Bung
Karno, Bung Hatta, dan juga Sjahrir. Para pemuda merasa
kecewa dengan sikap diam dan menunggu dari kedua
pimpinan Republik Indonesia. Suasana menjadi memanas
antara kalangan pemuda dengan para pemimpin sehingga
mereka dikurung oleh para pemuda. Setelah pertemuan itu,
73
DariLinggarjatiHinggaRenville
Krisis yang berlanjut hingga ke Kabinet Sjahrir III ini semakin
menjadi-jadi.PartaibesarsepertiPNI,Masyumibahkansayap
kiri sendiri yang merupakan partai Sjahrir bersama Pesindo
menentangnya dengan keras. Orang yang menjadi kawan
seperjuangansejaklama,yaituAmirSjarifuddinikutmenolak
78
PemberontakanMadiun
Sebuah pidato yang berapi-api membangunkan Madiun yang
masihsetengahterlelap.SuaraKetuaBadanKongresPemuda
Republik Indonesia, Soemarsono terdengar jelas menyatakan
lewat Stasiun Pemancar Radio Gelora Pemuda dan Radio
Republik Indonesia bahwa Madiun telah bangkit dan revolusi
sudah dikobarkan, kaum buruh telah melucuti polisi dan
tentara Republik, pemerintahan buruh dan tani yang baru
sudah dibentuk. Pidato yang digambarkan oleh media massa
nasional ini menjadi semacam pengumuman pada dunia
bahwa di Madiun telah terjadi pengambil alihan kekuasaan
dari Pemerintah Pusat oleh apa yang disebut Front Nasional
DaerahMadiun.
Namun Soemarsono dalam bukunya Revolusi Agustus
menolak jika dikatakan Peristiwa madiun adalah sebuah
pemberontakan.Tidakadakitamembentukpemerintah,lalu
apalagi merebut kekuasaan. Sama sekali tidak! Kita
menangkis saja. Pelucutan itu dilakukan terbatas pada yang
menculik. Karena yang menculik bersenjata, mesti dilucuti
senjatanyasupayayangdiculikbisadibebaskan.
Soemarsono juga mengakui bahwa perintah pelucutan
senjata adalah perintah Musso dan Amir Sjarifuddin yang
mendapat laporan tentang aksi penculikan yang terjadi di
Madiun. Namun setelah aksi tersebut tak ada satupun
pejabat Madiun yang berani melaporkannya ke Yogyakarta.
Antara petinggi militer PKI yang berkedudukan di Madiun
dengan pejabat daerah saling melempar siapa yang harus
melaporkannya ke Pemerintah Pusat. Yang militer merasa
tidak berkewajiban karena bukan orang pemerintahan,
sementaraparapejabatsipilsemuaberhalangan,baikkarena
sakitmaupuntidakadaditempat.
82
danKolonelDjokoSoedjonomenjadikomandanpasukanPKI.
Alasannya, pemerintahan baru ini dibentuk untuk melawan
kekuatanmiliter.
Beberapa kalangan menduga bahwa Peristiwa madiun ini
terkait dengan dilikuidasinya pemerintahan Amir Sjarifuddin
karenamenandatanganiperjanjianRenville.Amirsendirisaat
menjabat sebagai Menteri Pertahanan kerap melakukan
kebijakan yang pilih kasih terhadap pasukan tentara dan
kelasykaranyangada.BahkanmenurutMaroetoNitimihardjo
Amir bahkan semakin lama semakin kuat. Dia dapat
mengkordinir kekuatan militernya karena terus menerus
dipersenjatainya secara langsung. Senjata yang diperoleh
hanya dibagikan pada kelompoknya saja, sementara
kelompok lain harus bersusah payah mencari senjatanya
sendiri, seperti yang ditulis oleh anaknya Hadidjojo pada
bukuAyahkuMaroetoNitimihardjo.
Bung Hatta mengecam tindakan Musso. Dalam pidatonya di
depan Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat pada
20 September 1949, dia mengatakan gerakan PKI itu sebagai
upayamerobohkanpemerintahanRepublikIndonesiadengan
kudeta. Kendati akhirnya PKI meminta perdamaian dengan
PemerintahPusatdiYogyakartadanmenyatakanbahwatidak
pernah ada pemberontakan oleh PKI di Madiun. Sayangnya
langkah ini terlambat, Bung Karno telah meminta Panglima
Besar Jenderal Sudirman merebut kembali Madiun dan
menumpaspergerakanPKIyangadadisana.
NamunPKItakpernahmaumengakuijikamerekamelakukan
perebutan kekuasaan. Alih-alih mengaku, PKI justru
menuding Bung Hatta memprovokasi dengan tujuan
timbulnya reaksi keras PKI akibat kesepakatan dengan
Amerika Serikat yang menghasilkan apa yang kemudian
disebut-sebutsebagaiRedDriveProposalyangberisiskenario
84
85
BABVI
PorosRevolusiYogyakarta
Pada masa pendudukan Jepang, kaum muda menjadi
katalisator atas golongan tua yang dianggap terlalu lembek.
Bermula dari kelompok kecil golongan terpelajar, mereka
mengorganisir diri, menyemai ideologi, mengatur strategi
serta mencari mentor untuk mempersiapkan kemerdekaan
Indonesia. Kantung-kantung intelektual kaum muda ini tidak
hanya terdapat di Batavia saja. Dalam kelompok yang besar,
mereka saling terhubung dengan para pemuda lain dari
berbagai daerah. Djohan Sjahroezah memegang peranan
pentingdalammenghubungkankaummudaini.
Di Surabaya, Djohan yang dikenal akibat aktivitasnya di
serikat buruh di Cepu dan Wonokromo, cukup mempunyai
nama. Pada masa pendudukan Jepang, Djohan yang saat itu
berusia 30 tahun-an bergerilya mencari orang-orang dengan
usia 20 tahun-an dari kalangan terpelajar. Mereka memang
tidak membentuk organisasi secara formal. Mereka
menyadari pukulan Jepang akan sangat telak jika mereka
tidak bergerak secara hati-hati. Sebaliknya, kelompok Djohan
Sjahroezah ini bergerak klandestin untuk mendidik kader
serta membangun jaringan dengan kaum muda dari
kelompok lain. Di Semarang, Djohan memiliki seorang kader
yangbernamaM.L.TobingyangberasaldariBandung.Tobing
di Semarang bertugas untuk memonitor dan memanfaatkan
jawatan Telekomunikasi Jepang. Lewat tangan Tobing inilah
Djohan merawat kelompok-kelompok diskusi di kawasan
JawaTengahdanYogyakarta.
Dalam proses kebangsaan Indonesia, Yogyakarta memainkan
peranan yang sangat krusial. Sebelum kemerdekaan
Indonesia, Yogyakarta sebenarnya merupakan negara
86
Pathuk,KelompokRevolusioner
Salah satu kelompok pemuda yang cukup progresif di luar
lingkaran Batavia adalah apa yang terbangun di Yogyakarta.
Kelompok kecil yang muncul dari lingkaran asrama
pemondokan di kawasan Pathuk Yogyakarta ini pada
perkembangan selanjutnya memainkan peran yang cukup
signifikan.KelompokPathukdigerakkanolehtigaorangtokoh
meskipun dalam perjalanannya orang bisa keluar masuk
dengan bebas. Ketiga orang itu adalah M.L. Tobing, Dayino
dan Roesli si pelukis. Selain itu ada nama-nama seperti
Koesoemo Soendjojo, Dimjati, Muhamad Tauchid, Umar Joy
dan Soemartojo. Djohan Sjahroezah yang mengkader dan
menjadimentorbagiparapemudatersebut.
Hubungan antara kelompok Pathuk dengan Djohan sudah
dimulai sejak Djohan masih berada di Surabaya. Pada masa-
masa sebelum proklamasi, murid-murid SMA Taman Siswa
Yogyakarta yang merupakan embrio dari kelompok Pathuk,
seringberkunjungkeSurabayauntukbertukarpikirandengan
kelompok Djohan di Maspati. Nama-nama seperti Dimjati,
Dayino, Moenir dan Moersiam sering muncul dan menjadi
kader dari Djohan. Mereka biasanya berkumpul di rumah
Sidik di Kebangsren Gang III. Sidik sendiri merupakan bagian
dari kelompok Djohan yang sangat loyal terhadap Sjahrir.
Sidik lah yang menyuplai perbekalan bagi para pejuang
Surabaya serta pelarian PETA pasca pemberontakan di Blitar.
Sidik tewas di Hotel Yamato setelah berhasil mencekik mati
W.V.ChPloegman,padainsidenbenderaSeptember1945.
88
GodfatherPathuk
Seperti halnya saat di Surabaya, Djohan Sjahroezah juga
menjadi poros para pejuang ketika menetap di Yogyakarta.
Rumahnya di Jalan Sagan sering dikunjungi oleh orang-orang
baikdariYogya,maupundariluardaerah.Sebagaibagiandari
kaum republiken, Djohan banyak membina kader-kader
muda. Kegiatan ini membuatnya dekat dengan Sultan IX.
KisahkedekatanSultanIXdengankeluargaDjohanSjahroezah
initercermindarifaktabahwakeluargaDjohanmenjadisatu-
satunya orang di luar lingkungan keraton yang memiliki
sertifikat hak milih tanah di Sagan. Sagan yang merupakan
kawasan istana sesungguhnya hanya diperuntukkan bagi
kalanganistana.Saatitu,pascakematianDjohan,Yoyetdiajak
oleh Dayino untuk menemui Sultan. Dalam pertemuan yang
lebih bersifat kekeluargaan tersebut Yoyet berujar dengan
nadabercanda:
Ketika kalian pergi bergerilya meninggalkan Yogya, akulah
yang menjaga Yogya. Sementara aku sendiri tidak punya
tanahdiYogya
Mendengar hal itu, secara spontan Sultan langsung
mengambil kertas kecil dan memberikan catatan bahwa
rumah di jalan Sagan boleh dimiliki oleh keluarga Djohan
Sjahroezah. Saat itulah untuk pertama kalinya dalam sejarah
keraton Yogyakarta, Sultan Hamengkubuwono IX
mengadakan transaksi jual beli tanah di Sagan dengan orang
diluarlingkungankeraton.
Di Yogyakarta, tokoh-tokoh Pathuk seperti Dayino, Roesli,
DimjatimaupunTobing-lahsecararutinberkunjungkerumah
Djohan di Sagan. Strategi dan taktis yang dibahas di Sagan
itulahyangkemudiandiimplementasiolehKelompokPathuk.
Diantara kader-kader pemuda Pathuk, nama Dayino di
95
kemudianharimenjadisangatlegendaris.Iadianggapsebagai
godfather kelompok ini. Dayino pada akhirnya memang
menjadi politbiro PSI. Setelah menikah dengan Oemiyah,
mereka justru semakin aktif berjuang. Di bawah arahan
Djohan Sjahroezah, pasangan ini bahu-membahu mendidik
rakyat dengan menjadi mentor bagi anak-anak muda yang
berminatpadasosialisme.
AktivitasDayinoinidirekamolehItaFathiayangmenulis:
Ketikalibursekolah,akuikutbapakkeBrebes,sebuahkotadi
Pantai Utara Jawa Tengah. Di Brebes setiap hari bapak
rapat(istilahku)denganbanyakorang.Akutidaktahudari
mana saja mereka itu berasal. Tapi aku masih ingat, bapak
akan bicara tentang Marx, tentang kaum tani, nelayan dan
tentang persatuan rakyat. Dua hari di Brebes, kami
berpindahkeGarut,JawaBarat.
Pada awal 1950-an, kelompok Pathuk sebagai sebuah entitas
memangsudahbubar.Sifatnyayangcairberhentibegitusaja
ketika orang-orang tidak lagi keluar masuk dalam kelompok
ini. Namun, secara personal orang-orang yang aktif dalam
kelompok Pathuk masih terus berjuang. Dayino, Dimjati,
Tobing, Roesli, Tauhid dan tokoh-tokoh lainnya yang pernah
mengeyam pendidikan di Pathuk tidak kehilangan
militansinya untuk melawan segala penindasan. Dengan
peranannya yang sangat penting pada era Jepang hingga
pasca kemerdekaan, Pathuk sebagai sebuah entitas layak
mendapat sorotan. Kelompok Pathuk menjadi katalisatator
perjuangan serta penyemai ideologi dalam menghasilkan
kader-kader berkualitas. Pathuk menjadi bagian yang setara
dengan pusat-pusat studi yang berperan aktif dalam mencari
bentukkebangsaanIndonesia.
96
BABVII
KonsistensiKerakyatan
Berbicara tentang konsepsi Sosialisme Kerakyatan yang
menjadi ideologi dari PSI, tentu tak lepas dari dialektika
sejarah dari mereka yang terlibat dalam Pendidikan Nasional
Indonesia yang kemudian juga menjadi pendiri Paras, dan
mendirikan PSI setelah pecah kongsi dengan golongan Amir
Sjarifuddin. Bulan madu kedua Partai Sosialis ini berjalan
cukuppanjangselamamasakepemimpinanSjahrirdikabinet
hingga jatuhnya kabinet Sjahrir yang ke III sebagai efek dari
penandatanganan Perjanjian Linggarjati. Ketika Sjahrir
mengambil pilihan untuk berunding dengan Belanda sebagai
strategi melawan penjajahan dengan cara dialogis, ternyata
kritik terbesar dan terpedas justru muncul dari rekan-rekan
separtainyadiPartaiSosialis.
Kritik ini berasal dari anggota Partai Sosialis yang memiliki
latar belakang komunis seperti Setiadjit, Abdul Madjid dan
Tan Ling Djie yang menganggap Sjahrir telah memberikan
banyak konsensi oleh pihak Belanda sehingga partai menarik
dukungannya. Ketiga rekan separtai ini sesungguhnya
berhaluan komunis dan mengambil manfaat dari nama
sosialis karena dalam perjalannya, golongan komunis sering
mengalami penindasan. Abu Hanifah menulis dalam
artikelnya Revolusi Memakan Anak Sendiri: Tragedi Amir
SjarifuddinyangdimuatdiMajalahPrismaJuli1977.
Setiadjit, Abdul Madjid dan Tan Ling Djie dari Sosialis
mengakui, bahwa mereka memang telah lama menjadi
komunis. Setiadjit dan Abdul Madjid sejak tahun 1936 ketika
mereka masih memimpin PI di negeri Belanda, sedangkan
Tan Ling Djie adalah mahasiswa Institute Lenin dan anggota
PKIIlegalMusso.Jadikartu-kartupunmulaiterbuka.
97
PerbedaanantaraSjahrirdanAmirsemakinmeruncingketika
Partai Sosialis harus bersikap atas pembentukan
pemerintahanolehBungHatta.Amirdankelompoknya,yaitu
PKI, Partai Buruh dan Pesindo, menentang kabinet Hatta,
sedangkan kelompok Sjahrir mendukung penuh kabinet yang
dibentuk oleh commerade in arm-nya. Hingga puncaknya
pada 13 Februari 1948 terjadi perpecahan. Sjahrir dan
barisannya membentuk Partai Sosialis Indonesia. Sementara
Amir Sjarifuddin, Tan Ling Djie dan Abdul Madjid membuka
topengnya selama ini dengan membentuk Front Demokrasi
RakyatatauFDRyangberhaluankomunis.
Dalam pidato penjelasan sikap berpisahnya barisan Paras
dengan Partai Sosialis pada kongres Madiun pada Februari
1948, Djohan Sjahroezah yang sebenarnya juga bukan orang
barubagikalangankomunis,menjelaskantentangkonsistensi
terhadap cita-cita sosialisme dan perlawanan terhadap
kapitalisme, namun menolak segala bentuk kediktatoran dan
absolutisme yang sedang dijalankan oleh kalangan komunis.
Dan inilah yang membuat Sjahrir dan barisannya yang lebih
berpegang pada sosialisme kerakyatan tak mungkin lagi bisa
sejalan dengan kelompok Amir Sjarifuddin, Tan Ling Djie dan
Abdul Madjid yang sejatinya adalah Stalinis. Sebagai seorang
komunis, ketiga tokoh ini mendapat kritikan yang sangat
pedasdariMussoyangbarusajakembalidariMoskowlewat
pidatonya yang disebut Pidato Jalan Baru Untuk Republik
Indonesia. Mereka dituding telah memperkecil PKI sehingga
harus hadir dalam bentuk illegal dan dalam wujud yang
berbeda. Ditambah lagi dengan keputusan mereka
menggabungkan partai yang mereka dirikan dengan Partai
Rakyat Sosialis untuk membentuk Partai Sosialis. Musso
menganggap langkah Amir menyatukan Parsi dengan Paras
memberi kesempatan bagi Sjahrir dan kawan-kawannya
99
SosialismeKerakyatandanKomunisme
PerbedaanpandanganantarakelompokSjahrirdanKelompok
Amir selain seperti yang telah disampaikan oleh Djohan
Sjahroezah dalam pidato perpisahan dengan Partai Sosialis.
Bahwa kelompok Sjahrir tetap konsisten pada cita-cita
sosialisme dan perlawanan terhadap kapitalisme. Namun
dalam pelaksanaannya mereka menolak segala bentuk
kediktatoran dan absolutisme yang justru dicita-citakan oleh
kalangankomunisdaalambentukDiktatorProletariat.Sjahrir
melihatadanyakemungkinanmunculnyasifattotaliterdalam
nasionalisme dan revolusi, dalam pandangannya, peranan
non pemerintah atau swasta tetaplah penting. Sjahrir
menghendaki sebuah sistem perekonomian campuran yang
tidakmenafikkanperananpemerintahmaupunswasta.
Sjahrirtidakkhawatirjikaperananswastaakanmemunculkan
kelas kapitalis dalam masyarakat, karena justru dengan
begitu pada saatnya nanti akan muncul tenaga-tenaga
professional dengan keahlian administratif yang sangat
diperlukan oleh negara dalam menjalankan sektor
100
kemungkinandankesempatanbagiperkembanganusahadan
organisasi rakjat. Lebih lanjut Djohan yang menggunakan
nama penulis Sjahroezah menegaskan, Tegasnja, politik luar
negeri harus berputar disekitar usaha menjelamatkan dan
mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan bangsa dan
negara.Usahadidalamnegeri,jaitumenjusundanmengatur
kekuatan dan kesanggupan rakjat sambil merobah dan
memperbaiki hidup dan peri kehidupanja. Inilah jang
mendjadi pedoman bagi kaum sosialis dalam sikap dan
langkahnjadalamtingkatedarankemadjuandewasaini.
PartaiKaderdanPartaiMassa
Sebagai kelanjutan dari Paras yang artinya juga melanjutkan
tradisi intelektualitas PNI Baru, PSI juga berpegang teguh
padapentingnyakualitaskader.KetikamembangunPNIBaru,
Bung Hatta menyatakan tugas utama partai adalah mendidik
rakyat. Bung Hatta dalam tulisannya di Daulat Rakjat, 20
September 1932, mengatakan, Dengan agitasi mudah
membangkitkan kegembiraan orang banyak, tetapi tidak
membentuk fikiran orang. Belum lagi, kegembiraan massa
itu bisa hilang dalam sekejap. Bung Hatta merasa agitasi itu
hanya pembuka jalan, sedangkan didikan/kaderisasi
merupakan pembimbing rakyat untuk menyelami lebih
banyak seluk beluk berorganisasi. Dengan kaderisasi, partai
akan menjadi kuat. Selain Djohan Sjahroezah, sepertinya
hanya sedikit kader PSI yang dekat dengan massa khususnya
buruhdanpemuda.SepertiDayinoyangdekatdenganmassa
pemuda, kemudian Siauw Giok Tjhan yang jelas-jelas dekat
dengan kalangan peranakan tionghoa dan dikenal dengan
gayahidupnyayangamatsederhana.
103
KaderTakPernahPadam
Tapikemenanganpemilusesungguhnyatidakmelulumenjadi
tolok ukur bagi kesuksesan sebuah partai politik. Kendati
telah dibubarkan lewat Keputusan Presiden No. 201 Tahun
1960 yang diumumkan oleh Presiden Soekarno pada 17
Agustus 1960, kader-kader PSI masih terlibat aktif dalam
perpolitikan di tanah air. Malah ada sedikit harapan bahwa
dengan jatuhnya kekuasaan Bung Karno maka ada
kemungkinanbagiPSIuntukbangkitkembalikarenasejatinya
partai ini memang belum pernah bubar. Banyak kader dan
107
BABVIII
MerintisDemokrasi
Pasca proklamasi 1945, gejolak politik tak henti-hentinya
terjadi.Masa-masaawalrepublikiniberdirimasihdisibukkan
dengan kedatangan Belanda yang membonceng pasukan
sekutu untuk kembali menguasai Indonesia. Terhitung sejak
19451949 sampai KMB diselenggarakan, Indonesia yang
masih bayi harus jatuh bangun mempertahankan prinsip
kemerdekaan yang sudah dikumandangkan. Setidaknya dua
agresi militer Belanda yang harus dihadapi pasukan republik.
Pertempuran demi pertempuran terjadi di berbagai wilayah.
Surabaya membara. Bandung menjadi lautan api. Sementara
Ambarawa dan daerah lainnya tak luput dari pertempuran
mempertahankan Indonesia. Tidak hanya harus menghadapi
tentara Belanda, gangguan demi gangguan bagi
pemerintahan yang sah juga terus terjadi. Proklamasi negara
pasundan, DI/TII Kartosoewirjo sampai proklamasi Negara
SovietdiMadiunpada1948.
Kondisi keamanan yang belum stabil tak ayal juga
berpengaruh bagi iklim politik di Indonesia. Kabinet demi
kabinet berguguran hanya dalam waktu singkat. Dua
perjanjianyaituLinggarjatidanRenvillemenjadimomokyang
menakutkan baik bagi kabinet Sjahrir maupun Amir
Sjarifuddin. Kabinet kiri di Indonesia mulai tersisihkan saat
Hatta menjadi Perdana Menteri menggantikan kabinet Amir.
Amir Sjarifudin sendiri kemudian berakhir tragis. Karena
dianggapterlibatdalamperistiwaMadiun1948,iapundiburu
olehpasukanrepublikuntukkemudiandieksekusi.
Periode 19501959 merupakan periode demokrasi
parlementer atau demokrasi liberal. Anggota DPR saat itu
berjumlah232orangyangterdiridariMasyumi(49kursi),PNI
109
(36 kursi), PSI (17 kursi), PKI (13 kursi), Partai Katholik (9
kursi),PartaiKristen(5kursi),danMurba(4kursi),sedangkan
sisa kursi dibagikan kepada partai-partai atau perseorangan.
Dari PSI salah satunya adalah Djohan Sjahroezah yang
menjabat menjadi anggota DPR periode Agustus 1950-Maret
1956.
Struktur seperti ini rupanya tidak kuat untuk menopang
pemerintahan republik. Parlemen sangat mudah
mengeluarkan mosi tidak percaya sehingga koalisi dalam
pemerintahan goyah yang menyebabkan kabinet jatuh. Pada
masa itu, koalisi antar partai yang diharapkan dapat
menjembatani antar kepentingan justru semakin panas
bertikai. Sementara Bung Karno sebagai presiden tidak
memiliki kekuasaan penuh selain menunjuk formatur untuk
membentuk kabinet. Jatuh bangun republik ini menjadi
hambatan untuk membangun iklim politik yang bebas dan
demokratis. Meskipun sudah sejak 1945 Hatta sudah
mengeluarkanMaklumatXyangmempersilahkanmasyarakat
mendirikan partai secara bebas, partai-partai ini baru bisa
bertarung secara adil dalam Pemilihan Umum 10 tahun
kemudian.
PemiluBersih1955
Pada 1955 menjadi tahun penting bagi perjalanan republik
Indonesia. Setelah 10 tahun menghadapi gejolak politik yang
takpernahberhenti,Indonesiamenghadapibabakbarupada
tahunini,Pemilu.Sejarahmencatat,pemilu1955merupakan
pemilu paling bersih yang pernah diselenggarakan.
Dipersiapkan di bawah pemerintahan kabinet Ali
Sastroamidjojo, pemilu ini justru diselenggarakan pada masa
kabinetBurhanudinHarahap.
110
57yangmenyatakanbahwaanggotaDPRdipiliholehrakyat
melaluipemilihanumum.Sayangnyapemerintahankabinet
Sakiman juga belum berhasil menyelesaikan UU Pemilu ini.
Baru pada masa kabinet Wilopo dari PNI, UU No. 7 Tahun
1953 berhasil dikeluarkan. UU inilah yang kemudian
menjadi payung hukum penyelenggaraan Pemilu 1955.
Dengan demikian UU No. 27 Tahun 1948 yang diubah
dengan UU No. 12 Tahun 1949 yang menyatakan bahwa
pemilihan anggota DPR dilakukan secara tidak langsung
tidakberlakulagi.
Pelaksanaanpemilu1955sendiridilakukansecaralangsung,
bersih dan jujur. Meskipun beberapa daerah masih
bergejolak akibat konflik dengan pasukan DI/TII, secara
umum pemilu pertama itu berjalan lancar tanpa kendala
yangberarti.PemiluinisendiridilaksanakandenganPPNo.
9Tahun1954.Berbedadenganapayangdiamanatkanoleh
Maklumat X, pemilu 1955 dilakukan dalam dua tahap.
Tahap pertama dilakukan pada 29 September 1955 untuk
memilih anggota DPR. Tahap kedua dilakukan pada 15
Desember 1955 untuk memilih anggota-anggota Dewan
Konstituante.
PemiluanggotaDPRdiikutioleh118pesertayangterdiridari
36 partai politik, 34 organisasi kemasyarakatan, dan 48
perorangan. Sedangkan untuk Pemilu anggota Konstituante
diikuti 91 peserta yang terdiri dari 39 partai politik, 23
organisasi kemasyarakatan, dan 29 perorangan. Masyarakat
sendiri sangat antusias dalam menghadapi pemilu. Tidak
kurang dari 30 partai berkompetisi secara sehat untuk
memperebutkan 257 kursi anggota DPR serta 514 kursi
Konstituante. Antusiasme masyarakat Jakarta dalam
menyambut pemilu 1955 sendiri tergambar dalam laporan
harianPemandangansaatitu:
112
PSIdalamPemilu1955
Diantara 30 partai yang terlibat pemilu 1955, PSI menjadi
salah satu kandidat yang diunggulkan. Tokoh-tokoh yang
menghuni PSI saat itu adalah tokoh-tokoh intelektual yang
sudah dikenal publik. Tak heran jika pada awalnya PSI
113
FaseDemokrasiTerpimpin
Gilanggemilangpelaksanaanpemilu1955yangjujur,adildan
demokratis ternyata bukan tanpa masalah. Kesuksesan
menyelenggarakan pesta demokrasi pertama adalah sebuah
prestasi yang cukup membanggakan. Namun, hasil dari
pemilihan umum inilah yang ternyata cukup menyita
perhatian. Pada pemilu 1955, masa persiapan dan kampanye
dilakukan dalam kurun waktu 2,5 tahun. Waktu yang cukup
lama untuk menyemai ideologi dan fanatisme partai.
Akibatnya, hasil pemilu 1955 tidak mampu menciptakan
stabilitaspolitiksepertiyangdiharapkan.Konflikdemikonflik
terus saja naik ke permukaan. Mulai dari konflik ideologis,
konflik antar partai, hingga konflik kepentingan antara pusat
dandaerah.
118
Takhanyakonflikdemikonflikyangterusterjadi,514anggota
dewanKonstituanteyangbertugasmenyusunUUDjugatidak
mampu melaksanakan tugasnya dengan baik. Dalam masa-
masa sidangnya, Dewan Konstituante tidak juga mencapai
kuorumuntukmenggantikanUUDS1950yangdianggaptidak
sesuai dengan iklim politik di Indonesia. Pada masa itu, Bung
Karno dikenal dekat dengan golongan militer di bawah
pimpinan Jenderal Nasution. Pada 14 Maret 1957, Nasution
berhasil mendesak Bung Karno untuk memberlakukan SOB
(Staat Van Oorlog en Beleg), yaitu pernyataan bahwa negara
dalam keadaan darurat dengan memberlakukan jam malam,
pembatasan kegiatan-kegiatan masyarakat serta bahkan
membatasisidangDewanKonstituante.
Puncaknya, iklim demokrasi yang sudah terbangun melalui
pemilu 1955 harus kandas saat Bung Karno mengeluarkan
Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Tidak hanya membubarkan
konstituante yang dianggap gagal menjalankan tugasnya,
dekrit ini sekaligus mengembalikan landasan bernegara
kepada UUD 1945 sekaligus membentuk MPRS (Majelis
Permusyarawatan Rakyat Sementara) dan DPAS (Dewan
PertimbanganAgungSementara).Tidakberhentisampaisitu,
pada 4 Juni 1960 presiden Soekarno juga kemudian
membubarkan DPR hasil pemilu 1955 setelah sebelumnya
dewan legislatif itu menolak RAPBN yang diajukan
pemerintah.
Pada periode ini, Bung Karno menunjukkan otoriterisme
lewatapayangdisebutnyasebagaiDemokrasiTerpimpin.Hal
ini diperkuat dengan pidato politik yang mencakup kembali
dipergunakannyaUUD1945,sosialismeIndonesia,demokrasi
terpimpin, ekonomi terpimpin dan kepribadian Indonesia
atauyangseringdisebutsebagaiManipolUsdek.Padamasa-
masa awal demokrasi terpimpin, Bung Karno memang
119
berhasilmeredamkonflik-konflikyangseringterjadidiantara
partai.Namun,sepertiistilahkeluardarimulutmacanmasuk
ke dalam mulut buaya, gaya otoriter Bung Karno justru
meniupkanbarakonflikyangbaru.
Militer,presidendanlembaga-lembaganegarayangmemiliki
kekuasaan absolut justru menimbulkan kecemburuan
terutama di daerah-daerah. Tak hanya memicu timbulnya
konflik baru, demokrasi terpimpin juga menimbulkan
masalah-masalah baru di sektor ekonomi seperti tingginya
inflasi, kekurangan infrastruktur, rendahnya investasi, defisit
anggaran hingga melonjaknya hutang negara. Pelaksanaan
demokrasi terpimpin pada hakekatnya memberikan
kekuasaansepenuhnyakepadapresidenyangdisebutsebagai
Pemimpin Besar Revolusi. Menurut UUD 1945, presiden
memang tidak bertanggungjawab kepada DPR sementara
presiden dan DPR berada di bawah MPR. Dalam
pelaksanaanya presidenlah yang kemudian mengatur MPRS.
Jika menurut UUD 1945 pengangkatan MPRS harus melalui
pemilu, presiden justru membentu MPRS berdasarkan
Penetapan Presiden No. 2 Tahun 1959. Dengan demikian
unsur-unsurdemokrasiyangingindibangunsejakawaljustru
melencengmenjadisentralismepadasosokBungKarno.
Pada masa-masa ini, Djohan Sjahroezah yang menjabat
sebagai Sekretaris Jenderal PSI lebih banyak bekerja untuk
mendidikkader.SebagaisalahsatuanggotaDPRhasilpemilu
1955, Djohan menetap di Jakarta dan meninggalkan istri
anak-anaknya untuk tetap bersekolah di Yogyakarta.
Meskipun menjabat sebagai anggota DPR, Djohan hidup
secara sederhana. Djohan tinggal di paviliun milik mertuanya
H. Agus Salim, dan memilih naik becak untuk menunaikan
tugasnya di parlemen. Kesahajaan Djohan tetap menjadi
bagian dari kehidupannya yang terus ia pertahankan, dan
120
121
BABIX
PRRI/PERMESTA,DalihPembubaranPSI
Kondisi Indonesia pasca pemilu 1955 masih diwarnai dengan
kekisruhan poltik yang bahkan juga mengakibatkan retaknya
kepemimpinan Bung Karno dan Bung Hatta. Seperti yang
diketahui sejak awal, Bung Hatta tak menyukai
kepemimpinan sentralistik yang dilakukan Presiden Sukarno.
Hatta juga menilai Sukarno feodal dan otoriter. Sebaliknya,
Bung Karno sejak awal tak menyukai sistem multipartai yang
menurut pandangannya menimbulkan banyak pertentangan
politik di dalamnya. Seperti diketahui, Bung Hatta lah yang
menandatangani Dekrit Wakil Presiden No. X Tahun 1945
yangmenganjurkanpembentukanpartaipolitik.
Keretakan ini berujung dengan mundurnya Bung Hatta dari
jabatannya sebagai wakil presiden pada 1 Desember 1956.
Hatta memilih untuk mundur dari posisinya sebagai wakil
presidendenganpertimbangansudahtakadalagikecocokan
pandangan antara mereka berdua. Banyak pihak yang
menyayangkan kemunduran Bung Hatta dari posisinya
tersebut. Karena dengan demikian tak ada kekuatan yang
mengimbangidanmenjadikontrolbagiBungKarnotermasuk
DjohanSjahroezah.IamenilaidenganmundurnyaBungHatta
dari posisi wakil presiden justru memberi kesempatan yang
lebih luas bagi PKI untuk mempengaruhi Bung Karno. Selama
iniPKImasihmemperhitungkankeberadaanBungHattayang
lurus dan sulit dipengaruhi. Bung Karno sendiri walaupun
banyak mengambil keputusan sendiri tapi dalam banyak hal
tentusajamasihberdiskusidenganBungHatta.
Benar saja, akhir 1956, Bung Karno telah sering
mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap sistem
parlementeryangadadanberencanamemperbaharuisistem
122
SumateraMemanas
Kesulitan-kesulitan hidup yang dialami oleh para prajurit ini
membuat sejumlah Perwira Aktif dan Perwira Pensiunan
bekas Divisi IX Banteng di Sumatera Tengah dulu pada 21
September 1956 menggagas dibentuknya Dewan Banteng
guna mencari jalan keluar bagi persoalan yang tengah
dihadapi. Pertemuan ini kemudian ditindak lanjuti dengan
sebuah reuni besar-besaran yang diadakan di Padang yang
dihadiri oleh perwira-perwira aktif dan pensiunan Divisi
Banteng pada tanggal 2024 November 1956 yang
membahaskondisipolitikdansosial-ekonomidiIndonesia.
124
RapatRahasiaSungaiDareh
Gerakan antikomunis semakin menguat dan nekat, hingga
pada 30 Nopember 1957 mobil Bung Karno dilempar granat
olehsekelompokorangyangdidugasebagaianggotaGerakan
Anti komunis. Bung Karno dan anak-anaknya yang sedang
menghadiri pesta ulang tahun sekolah Perguruan Cikini lolos
dari upaya pembunuhan, justru korban jatuh dari anak-anak
sekolah yang juga ramai malam itu. Peristiwa Cikini ini
akhirnya menutup kesempatan perundingan antara
pemerintahan Djuanda dengan Dewan Bantengpadahal
sebelumnya sudah ada pembicaraan untuk diadakan
perundingansebagaimana yang diusulkan oleh Ahmad
Husein untuk menyelesaikan konflik. Oleh media massa
berhaluan komunis, Peristiwa Cikini ini selalu diberitakan
secara bombastis dengan analisa yang mengaitkan nama
tokoh-tokohMasyumi.
Provokasi kalangan komunis terus berlanjut dengan terror
dan desas-desus bahwa tokoh-tokoh Masyumi akan
ditangkap karena terlibat pemberontakan dan korupsi. Salah
satu korban teror adalah Moh Roem yang kemudian segera
126
PSIdanPRRI
Walautidakterlibat,PSIharusmerasakangetahdarigerakan
PRRIdiSumateradanPermestadiManado.Sebenarnyatidak
ada bukti bahwa PSI sebagai partai terlibat dalam aksi-aksi
PRRIdanPermesta.Tapitakdapatdiingkaribahwasalahsatu
128
PSIDibubarkan
Keterlibatan Soemitro di PRRI/Permesta akhirnya dikaitkan
dengan Partai Sosialis Indonesia. Kalangan media massa
menyebut Soemitro sebagai milyuner kerakyatan yang
tentu saja merupakan sindiran terhadap konsepsi Sosialisme
Kerakyatan ala PSI. Selain itu beberapa media yang dianggap
dekat dengan PSI beberapa kali menurunkan tulisan yang
bernada menyanjung apa yang terjadi di daerah-daerah.
Tentu saja ini semakin membuat posisi PSI semakin terjepit
dansulit.
Akhirnya pada 21 Juli 1960, Presiden Soekarno secara resmi
memanggil Pimpinan Pusat Partai Sosialis Indonesia (PSI)
yaitu: Sjahrir, Djohan Sjahroezah, Soebadio Sastroastomo,
T.A. Moerad dan Djoeir Moehamad. Kepada mereka
ditanyakan apakah PSI terkena pasal 9 ayat (1) berupa
Penetapan Presiden RI No. 7 Tahun 1959 tentang Syarat-
syarat dan Penyederhanaan Kepartaian atau tidak. Setelah
memberikan jawaban lisan, Pimpinan Pusat PSI berjanji akan
memberikanjawabansecaratulisan.
Jawaban resmi PSI secara tertulis dikirimkan oleh Sjahrir
kepada Presiden Soekarno pada 27 Juli 1960, yang pada
intinyaadalahsebagaiberikut:
131
136
BABX
MentorHinggaUjungUsia
Peristiwa PRRI/Permesta menjadi titik balik kejatuhan PSI
secara organisasi. Meski para pimpinan partai sudah
berusaha keras menyelamatkan PSI dari pembubaran partai,
Bung Karno yang saat itu menjadi kekuatan tunggal akhirnya
menutup usia PSI secara resmi pada 17 Agustus 1960.
Keterlibatan Soemitro Djojohadikusumo yang merupakan
anggota politbiro PSI, dianggap cukup mewakili keterlibatan
PSI dalam peristiwa PRRI/Permesta. Meskipun partai sendiri
sebenarnya sudah berusaha keras untuk menghentikan
pemberontakan tersebut, Bung Karno tetap menganggap PSI
secara organisasi harus bertanggungjawab terhadap
keterlibatansalahsatukadernyatersebut.
Jika mengacu pada Peraturan Dasar organisasi, PSI
sebenarnya hanya bisa dibubarkan melalui mekanisme
kongres. Oleh karena itu, saat permohonan Soebadio
Sastrosatomo untuk mengadakan Kongres Luar Biasa (KLB)
pada pada 2527 September 1960 di Jakarta ditolak oleh
Bung Karno, PSI sebenarnya belum bubar secara organisasi.
Secara de jure, izin PSI memang sudah dicabut secara resmi
olehpemerintah.TapisecaradefactoPSIsesungguhnyatidak
resmi bubar. Dengan demikian kegiatan-kegiatan
pengkaderan pascapembubaran 1960 masih berlangsung.
Djohan Sjahroezah tetap konsisten menjalankan pendidikan-
pendidikan kader yang memang sejak awal sudah menjadi
kegiatannyasehari-hari.
Pendidikan kader tetap dilakukan seperti biasa. Sejak awal
Djohan yang memang pejuang bawah tanah tetap menjadi
mentor sekaligus tempat bertukar pikiran bagi semua
kalangan. Sebagai pribadi, Djohan tetap dihormati baik oleh
137
DinamikaInternalPSI
Pascapenangkapan Sjahrir dan Soebadio, praktis peranan
Djohan dalam tubuh PSI semakin besar. Djohan menjadi
mentor yang banyak berdiskusi dengan orang-orang yang
memiliki kecenderungan sosialis. Pendidikan-pendidikan
politikterusberlangsungmeskipunduatokohPSI,Sjahrirdan
Soebadio mendekam di penjara. Pada 23 November 1962,
Sjahrir dipindahkan dari Madiun ke Jakarta seiring dengan
kesehatannya yang makin memburuk. Selama delapan bulan
SjahrirdirawatdiRumahSakitPusatAngkatanDarat(RSPAD)
dibawah pengawasan T.B. Simatupang. Di rumah sakit inilah
Djohan sering menjenguk pamannya dengan mengajak
anggotaPSIlainnya.
Seiring dengan kesehatannya yang terus merosot, Sjahrir
kemudian diijinkan berobat ke luar negeriselain Belanda.
Pada21Juli1965SjahrirdankeluargabertolakkeSwissuntuk
menjalani pengobatan dengan status tetap sebagai
interniran. Hanya setahun di Zurich, Sjahrir akhirnya
menghembuskannafasterakhirnyapada9April1966,setelah
sebelumnya koma selama tujuh hari. Enam hari setelahnya,
Soekarno mengeluarkan dekrit presiden yang mengangkat
Sjahrir sebagai pahlawan nasional. Dengan demikian Sjahrir
pun dimakamkan secara kenegaraan dengan penuh
penghormatan. Menurut Rosihan Anwar, tidak kurang dari
250ribuorangmenghadiripemakamantersebut.
140
KematianDjohanSjahroezah
Denganmerapatnyasebagianbesarkader-kaderPSIkedalam
lingkaran pemerintahan Soeharto, bukan berarti Djohan
Sjahroezah kehabisan kader-kader militan. Justru kelompok
kecil dalam lingkaran Djohan lah yang kemudian banyak
berafiliasi dengan masyarakat dan membangun gerakan akar
rumput. Nama-nama seperti Dayino, Tobing dan Nurullah
merupakan kader-kader didikan Djohan Sjahroezah yang
terus konsisten mendidik kader-kader sosialis muda. Dayino
sering berkeliling di sekitar Jawa Tengah untuk memberikan
pendidikan politik. Sementara Tobing beredar di Jawa Barat.
DanNurullahlebihbanyakbermaindiJawaTimur.
Di antara sekian banyak kader-kader Djohan Sjahroezah,
memang tidak sedikit yang kemudian bersebrangan secara
politik dengan menjadi PKI. Roeslan Widjajasastra misalnya,
kader Djohan saat membangun gerakan buruh minyak di
144
DaftarPustaka
Anwar, Rosihan. 2002. In Memoriam: Mengenang Yang
Wafat.Kompas:Jakarta
____________. 1995. Soebadio Sastrosatomo: Pengemban
MisiPolitik.Grafiti:Jakarta
Alwi, Des. 2011. Pertempuran Surabaya November 1945. BIP:
Jakarta
Caldwell, Malcom & Ernest Utrecht. Sejarah Alternatif
Indonesia.2011.DjamanBaroe:Yogyakarta
Djarot, Eross dkk. 2006. Siapa Sebenarnya Soeharto: Fakta
dan Kesaksian Para Pelaku Sejarah G-30-S/PKI. Mediakita:
Jakarta
Frederick, William H. 1988. Pandangan dan Gejolak:
Masyarakat Kota dan Lahirnya Revolusi Indonesia/Surabaya
1926-1946.Gramedia:Jakarta
Gie,SoeHok.1997.Orang-OrangdiPersimpanganKiriJalan.
YayasanBentangBudaya:Jakarta
Ingleson, John. 2004. Tangan dan Kaki Terikat : Dinamika
Buruh, Sarekat Kerja dan Perkotaan Masa Kolonial.
KomunitasBambu:Jakarta.
Kahin, George McTurnan. 1995. Nasionalisme dan Revolusi di
Indonesia..UNSPress:Jakarta
Legge, J.D. 1993. Kaum Intelektual dan Perjuangan
Kemerdekaan: Peranan Kelompok Sjahrir. PT Pustaka Utama
Grafiti:Jakarta
Loebis, Aboe Bakar. 1995. Kilas Balik Revolusi: Kenangan,
PelakudanSaksi.UIPress:Jakarta
SuratKabar
SuaraSosialisedisi15Februari1951
SinarHarapanedisi13Desember1981
Interview
Soemarsono,mantanGubernurMiliterMadiun1948
HadidjojoNitimihardjo,putradariMarutoNitimihardjo
ImamYudotomo,politisiSeniorSosialis
IlyaArslaan,putrapertamaDjohanSjahroezah
Wageono,keluargaDayino
Dayino(Alm),kaderdankawankaribDjohanSjahroezah
VioletSjahroezah(Almh),IstriDjohanSjahroezah
ProfilPenulis
IrwansyahNuzar
Lulus dari Fakultas Komunikasi, Universitas Budi Luhur pada
2005. Selama berstatus mahasiswa Irwansyah aktif di
berbagaikegiatansepertiPersMahasiswa,SenatMahasiswa,
Kelompok Seni Teater, Kelompok Diskusi, dan Relawan
Mahasiswa Jakarta. Sebagai relawan, bungsu dari tujuh
bersaudara ini pernah turun sebagai relawan menangani
pengungsikorbankonflikSampitdiSampang,Madura.Ketika
terjadi bencana Tsunami di Nangroe Aceh Darussalam. Irwan
juga kembali turun sebagai tim evakuasi jenazah, distribusi
logistik, dan trauma center. Setelah menyelesaikan studi,
kemudian ia memilih berprofesi sebagai jurnalis dan sempat
berpindahdibeberapamediamassa.
RezzaAjiPratama
Mengeyam pendidikan Jurnalistik di Universitas Islam Negeri
Jakarta.Semasakuliah,RezzaaktifdansempatmenjadiWakil
Sekjend Lingkar Studi-Aksi Untuk Demokrasi Indonesia (LS-
ADI)sebuah organisasi pergerakan mahasiswa. Rezza
sempat life in bersama para petani di Ogan Ilir Sumatera
Selatan selama 6 bulan sebagai bagian dari upaya
penyelesaian sengketa agraria. Saat ini berprofesi sebagai
jurnalis.
AdieMarzuki
Wirausahawan di bidang bisnis media massa (Teknopreneur
Magazine dan Orbit Digital) dan aktif di organisasi politik
sejak muda, belakangan ini selain fokus dalam penelitian
serta riset sosial politik, juga aktif menulis dan
mengembangkanmanajemenpengetahuan.
Tulisan-Tulisan
DjohanSjahroezah
SOSIALISMEKERAKYATANDANKOMUNISME
PergerakanSosialisDunia
Pergerakan sosialis di Eropa Barat timbul sebagai kelanjutan
dan lawannya daripada kapitalisme, yang menimbulkan
kemelaratan dan kesengsaraan disatu pihak, dan menimbun-
nimbun kekayaan dan kekuasaan dilain pihak, dengan jalan
eksploitasi kaum buruh dan akumulasi dan sentralisasi
daripada meerwaarde. Menurut ajaran MarxEngels, maka
tujuan daripada sosialisme, yaitu suatu masyarakat dan
peradaban baru, dimana tidak terdapat lagi penindasan dan
penghisapan satu sama lain, manusia hidup dalam penuh
penghargaan dan sejahtera, segala penghasilan dan
kemajuanuntukmemenuhikeperluanmasyarakat.
Pihakyangsatu,yangkemudianterkenalsebagaikaumsosial
demokrat, menafsirkan perebutan kekuasaan politik itu
dengan jalan melalui pemilihan parlemen. Pihak yang lain
yang kemudian menamakan dirinya Komunis melihat
perebutan kekuasaan itu di dalam suatu jaman revolusioner
dimana sistem kapitalisme mengalami krisis umum yang
hebat.
Memangtidakselaludapatditunjukandengannyata,bahwa
sesuatu negara sematamata menjadi alat kekuasaan
sesuatu golongan yang tertentu, kata Engels; Kadang
kadang mungkin terjadi bahwa kelaskelas yang
bertentangan merupakan perbandingan kekuasaan yang
hampir seimbang, sehingga negara memperoleh kedudukan
yangbolehdikatakanmerdekasertadapatmenjadiperantara
antara mereka dengan begitu seolaholah mendapat
kedudukandiluarsertadiatasmasyarakat.
SosialismeBaratdanSosialismeIndonesia.
Kalaukitaperhatikanbangkitdanpertumbuhansosialismedi
Barat dan sosialisme di Asia umumnya dan Indonesia
khususnya , maka tak dapat di sangkal , bahwa masing
masing mempunyai asal-usulnya sendiri dan pembawaan
yang di pengaruhi oleh lingkungan tradisi dan sejarah nya
masingmasing.
Dilihatdarisudutperkembanganekonomi,makasosialismedi
Baratadalahkelanjutansertalawankapitalisme,sepertilebih
dahulu kapitalisme adalah lanjutan serta lawan feodalisme,
wujud perubahan serta perlawanan itu adalah supaya
peralatan masyarakat dapat memenuhi keperluanya untuk
menyambungkehidupanya.
SosialismeKerakyatandanKomunisme
Di atas tadi telah digambarkan pecahnya sosialisme di Barat
menjadi dua aliran yang bertentangan satu sama lain, yaitu
aliran sosial demokrat dan aliran komunis. Dengan
berhasilnya Revolusi Oktober 1917 dan timbulnya negara
SovietRusia, maka kaum Komunis mempunyai Ibu Negara
yang mesti di pertahankan hidupnya di tengah-tengah
Negara-negara borjuis kapitalis. Berhubung dengan itu,
maka strategi dan taktik kaum komunis di seluruh dunia-
(kecuali Yugoslavia yang menentang dan keluar dari ikatan
Kominform pada tahun 1948)diatur dari Moskow melalui
Komintern(InternasionalIIIyangdibubarkanpada1943)dan
Konminform(yangdidirikanpada1947).
SosialisKomunisSosialisDemokrat
Sering menjadi pertanyaan bagi orang dimana letaknya
perbedaan antara kaum sosialis dan komunis (yang
dimaksudkan disini yaitu sosialis dan komunis di Indonesia).
Dan pertanyaan yang lain lagi ialah perbedaan kaum sosialis
diIndonesiadankaumsosialisdemokratdibarat.
Memang kita bedakan kaum sosialis di Indonesia dengan
kaum sosialis-demokrat di Barat. Sebaliknya kita lihat lebih
banyakpersamaanantarakaumsosialisdiIndonesiadengan
kaum sosialis di benua Asia. Berhubung dengan itu tidak
salah kiranya kalau dibedakan kaum sosialis di Asia
umumnyadengankaumsosialisdemokratdiBarat.
Kalau kita perhatikan pertumbuhan sosialisme di Barat dan
sosialisme di Asia umumnya dan Indonesia khususnya, maka
mautakmaumestidiakuibahwamasing-masingmempunyai
pembawaannya sendiri-sendiri yang berpangkal pada asal
usulnya.Pembawaanitutentumempengaruhisifat,jiwadan
semangat dari sosialisme di Asia umumnya dan Indoneisa
khususnya dengan kaum sosialis di Barat (kaum sosialis-
demokrat)lebihnyata,jelasdantegasdilapangpolitik.
Seperti diketahui sosialisme di Barat timbul sebagai reaksi
terhadap kapitalisme-impearialsme yang bersendikan ajaran
liberasirme.
DalamedaransejarahkitalihatSosialismediBaratitupecah
menjadi dua aliran yang bertentangan satu sama lain, yaitu
aliransosial-demokratdanalirankomunisme.Komunismeini
melanjutkan perjuangan yang bersifat anti-kapitalisme-
imperialisme.
NegaradanPartaiPolitik
Sudah selajaknja di dalam negara demokrasi jang mengakui
danmenghormatipandangandankejakinanlainaliran-aliran
itu mendapatkan bentuk jang njata dalam kehidupan
berpartai. Pengaruh dan kekuatan partai masing-masing di
dalamsuatunegarajangberdasarkansistemparlementerini
biasanja tergambar dalam hasil pemilihan umum untuk
Dewan Perwakilan Rakjat Pusat. Dalam pada itu, sistem
pemilihan dan kesadaran politik rata-rata daripada rakjat-
pemilih besar pengaruhnja atas hasil keputusan daripada
pemilihanumumitu.
Biasanja kepada partai jang terbesar diserahkan
formateurschap untuk membentuk suatu pemerintah jang
bersifat parlementer. Si formateur menawarkan lain2 partai
untukturuthadirdidalampemerintahjangakandibentuknja
itu berdasarkan sesuatu program jang tertentu. Begitulah
lazimnja tjara jang berlaku di dalam suatu negara jang
berdasarkandemokrasiperlementer.
Djuga di negeri kita ini begitu tjaranja. Disini tidak kita
persoalkan buruk-baiknja atau benar tidaknja tjara
berdasarkan demokrasi perlementer itu, melainkan kita
hendakmenjatakankeadaandantjarajangberlakudinegeri
kita ini hingga sekarang, lepas dari penghargaan atau
perasaanterhadapsistemdemokrasiparlementeritu.
Ringkasnja: pemerintah negara kita bersendikan partai2.
Sudah tentu pemerintah jang sematjam itu lain sifatnja
daripada pemerintah suatu negara jang berdasarkan dan
bersistem satu partai. Pemerintah negara jang hanja
mengenal satu partai di dalam negerinja tentu menjalankan
politikdanprogramjangsamasetidaktidaknjatidakdjauh
bedanjadenganpolitikdanprogrampartaiitu.
olehkeadaan,tidakolehkejakinandanpendirian(partai)nja,
maka tak boleh diharapkan suatu stabilisasi dalam keadaan
dan garis politik jang tertentu jang menundjukkan djalan
menudjukemenangan.
Berhubung dengan itu, kedudukan dan gensi pemerintah
negara dalam pandangan dunia banjak tergantung daripada
sifat dan watak orang perseorang daripada anggota2
pemerintah itu, selain daripada partai dan partai-politiknja
masing2.
Sekiandulu.
FotoDokumentasi
JajaranDewanPartai,PartaiSosialisIndonesia
MenujuPemilihanUmum1955
BersamaDjoeirMoehammaddanSoemartojo
DiatasTankShermanmilikSekutudiSurabaya
MenjengukMochtarLoebisdanSoebadiodiPenjaraMadiun,1963
BerziarahkeMakamSjahrirpada5Maret1967
PuisitentanPpu
PuisitentangDjohanyangditulistanganolehDayino
Pada2Agustus1991
S
l
8 k
l
k
u C M1 k l
A
8 u S
S
S P
S u
8 ! S
S l 8 8
u S u
M
! u
l
k u
S
Di samping itu, perlu disebutkan juga pribadi yang mengagumkan,
Djohan Sjahroezah, seorang Minangkabau yang berlatar belakang
pendidikan cukup dan berusia sekitar 30 tahun. Sambil bekerja sebagai
,
keempat organisasi bawah tanah lainya dan menjadi perantara utama