I. IDENTITAS PASIEN
Nama
Umur
Jenis kelamin Status Pekerjaan Alamat No.RM
Masuk RS
: Tn. Mursid Bin Asim : 76 tahun : Laki-laki : Menikah :: Rawageni RT 03/01 Ratujaya Cipayung : 296993 : 28 Juni 2013
II. ANAMNESIS
Diambil dari : Alloanamnesis (dari pasien sendiri)
sejak 3 minggu SMRS Keluhan tambahan : demam, kesemutan, sering kencing terutama pada malam hari, sering haus.
Pasien datang ke RS Bhakti Yudha dengan keluhan luka yang tak kunjung sembuh sejak 3 minggu SMRS. Luka terletak pada telapak kaki sebelah kanan. Os merasa terdapat 2 luka masing-masing berdiameter cm. 1 hari SMRS luka mengeluarkan darah dan nanah. Os juga mengeluh nyeri pada luka sehingga os harus berjinjit ketika berjalan. Keluhan tersebut disertai kesemutan pada kedua tungkai.
2005 dan tidak minum obat gula secara teratur. RPK: DM (-) Hipertensi (-) Asma (-) Alergi (-) RS: Pasien mengkonsumsi teh manis setiap hari 4-5 gelas.
TD: 130/70 mmHg RR: 18x/menit N: 84x/menit S: 37,3C Keadaan umum: tampak sakit sedang Kesadaran: compos mentis
hiperemis Leher : Tidak ada pembesaran KGB dan tiroid Thorax Cor Inspeksi : Tidak tampak ictus cordis Palpasi : Tidak teraba ictus cordis Perkusi : Pekak dibatas jantung Auskultasi : BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
nyeri tekan epigastrium (-), BU (+) normal Hati: tidak ada pembesaran Lien: tidak ada Grade pembesaran
0 1 2 3 4 5
Ekstremitas: Terdapat 2 ulkus, cm pada plantar pedis dextra Darah (+) Nanah (+)
Klasifikasi Wagner
Kulit intak / utuh Tukak superficial Tukak dalam ( sampai tendo dan tulang) Tukak dalam dengan infeksi Tukak dengan gangren pada 1-2 jari kaki Tukak dengan gangren luas seluruh kaki
Hasil
12,3 15,7 36 323 382 18 17 36 0,7 12,7
Unit
g/dl ribu/mm % ribu/mm mg/dl U/L U/L mg/dl mg/dl %
Nilai normal
12-18 5-10 38-47 150-450 < 100 < 35 < 40 10 - 50 0,5 1,5 4,8 - 5,9
V. Masalah
Masalah: ulcus diabetium pedis dextra dengan DM tipe 2,
menurun
PF
2 ulkus pada plantar pedis dextra, masing-masing berdiameter cm,
V. Masalah (lanjutan)
Rencana pemeriksaan penunjang Darah Rutin ( Hb, leukosit, hematokrit, trombosit) Gula darah sewaktu HbA1c
VI. Penatalaksanaan
Non medika mentosa Perawatan luka Medika mentosa Inj Starxon 1x2gr Inj Pumpisel 1x1 Inj Trovensis 2x1 Inj Novorapid 3x10U Inj Ketesse 1x1 Metronidazole tab 500 mg (3x1)
VII. Prognosis
Dubia ad bonam
Diabetes Melitus
Definisi ADA 2005 Kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia akibat kelainan sekresi insulin atau kerja insulin atau keduanya
Epidemiologi
DM semakin bertambah seiring dengan
urbanisasi. Diduga pada tahun 2030, jumlah penderita DM meningkat > 360 milyar orang. Prevalensi DM meningkat dengan usia
DM TIPE 1
Defisiensi insulin absolut akibat destuksi sel beta, karena: autoimun idiopatik
DM TIPE 2
Defisiensi insulin relatif : defek sekresi insulin lebih dominan daripada resistensi insulin. resistensi insulin lebih dominan daripada defek sekresi insulin. Defek genetik fungsi sel beta Penyakit eksokrin pankreas :Pankreatitis Pankreatektomy Endokrinopati : akromegali, cushing, hipertiroidisme Akibat obat : glukokortikoid, hipertiroidisme Akibat virus: CMV, Rubella Imunologi: antibodi anti insulin Sindrom genetik lain: sdr. Down, Klinefelter
Diabetes mellitus yang muncul pada masa kehamilan, umumnya bersifat sementara
DM TIPE LAIN
DM GESTASIONAL
PRA-DIABETES
IFG (Impaired Fasting Glucose) = GPT (Glukosa Puasa Terganggu) IGT (Impaired Glucose Tolerance) = TGT (Toleransi Glukosa Terganggu)
Faktor resiko
Usia > 45 tahun
Obesitas
Hipertensi ( 140/90 mmHg) Riwayat keluarga Diabetes melitus Riwayat DM gestasional Riwayat melahirkan bayi dengan BBL > 4000 gram Riwayat TGT atau GDPT Penderita PJK, TBC, hipertiroidisme Kadar lipid (HDL < 35 mg/dl atau trigliserid > 200 mg/dl)
Kerja insulin
Gejala klinis
Gejala Klasik Gejala Tidak Khas
Polifagia
Polidipsia Poliuria
Lemas
Kesemutan Luka yang sulit sembuh
Gatal
Mata kabur Disfungsi ereksi (lelaki) Pruritus vulva (wanita)
Kriteria diagnosis DM
Gejala Klasik DM + glukosa darah sewaktu 200 mg/dl
1. Penyuluhan
Meningkatkan pengetahuan diabetisi tentang penyakit dan pengelolaannya dengan tujuan dapat merawat sendiri sehingga mampu mempertahankan hidup dan mencegah komplikasi lebih lanjut
2. Perencanaan makan
Jumlah kalori yang dibutuhkan
Kebutuhan Kalori Perhitungan berat badan ideal (BBI) dengan rumus Brocca : Berat badan ideal = (TB 100) 10% Penentuan status gizi (BB aktual : BB idaman) x 100%
BB kurang BB normal BB lebih Gemuk BB <90% BBI BB 90 - 110% BBI BB 110 - 120% BBI BB >120% BBI
Penentuan Kalori
Kebutuhan Basal
: - 20% Berat badan lebih : - 10% Berat badan kurus : + 20% Stres metabolik (infeksi, strok) : + 10 30% Kehamilan trimester I dan II : + 300 kalori Kehamilan trimester III dan menyusui : +500 kalori
3. Latihan Jasmani
CRIPE
(Continuous, Rhytmical, Interval, Progressive, Endurance Training). 30-40 menit per hari, didahului dengan pemanasan 5-10 menit dan diakhiri pendinginan antara 5-10 menit
4. Terapi farmakologis
Obat Hipoglikemik Oral (OHO)
Pemicu sekresi insulin: sulfonilurea dan glinid Penambah sensitivitas insulin : biguanid dan tiazolidindion Penghambat absorpsi glukosa: penghambat glukosidase alfa Golongan incretin mimetic & inhibitor DPP-4
Mulai dgn dosis kecil, ditingkatkan sesuai respons kadar glukosa darah sampai mendekati dosis max
secara kompetitif menghambat kerja enzim glukosidase alfa di dalam saluran cerna sehingga dapat menurunkan penyerapan glukosa dan menurunkan hiperglikemia postprandial
Insulin
Diperlukan pada keadaan Penurunan berat badan yang cepat Ketoasidosis diabteik HONK Gagal dengan terapi kombinasi OHO Kehamilan dengan DM yang tak dapat dikawal dengan diet Ggn fungsi hati atau ginjal berat KI atau alergi pada OHO
Kriteria pengendalian DM
Komplikasi
Komplikasi akut Ketoasidosis diabetik Hipoglikemi Hiperglikemia Hiperosmolar non ketotik Komplikasi kronis Mikroangiopati Makroangiopati Neuropati
TERIMA KASIH