Anda di halaman 1dari 2

Icterus Neonatorum

Lebih dari 85% bayi aterm mengalami hiperbilirubinemia. Keadaan klinis pada bayi dengan tanda pewarnaan kuning pada kulit dan sclera akibat akumulasi bilirubin bebas yang berlebihan. Klinis icterus baru tampak jika kadar bilirubin total plasma 5-7 mg/dL. Hiperbilirubinemia: kadar bilirubin total plasma >10 mg/dL. Icterus terbagi menjadi dua yaitu: 1. Icterus fisiologis: Banyak terjadi pada bayi (aterm (50-60%) & premature (80%)) Terjadi pada hari ke 3- 7 Terjadi akibat imaturitas fisiologis BBL Faktor- faktor yang berhubungan: SDM Umur SDM Aktivitas UDPGT Aktivitas -glukoronidase flora bakteri (-) 2. Icterus patologis: Resiko : bayi dengan ASI, prematuritas Akibat : produksi bilirubin , cleareance bilirubin Icterus terjadi < 3 hari atau > 1 minggu

Diagnosis icterus: Anamnesa : Kehamilan Persalinan (ketuban warna, bau, kapan pecah, jumlah) Penyakit ibu selama kehamilan Golongan darah/ rhesus bapak, ibu DP : Identifikasi icterus dalalm zona Kramer Penyebab icterus patologis: bukti infeksi, bukti dehidrasi

Laboratorium : Total bilirubin, bilirubin direct/ indirect Mencari penyebab icterus patologis (sepsis, G6PD) Penatalaksanaan : Pencegahan Pengobatan 1. medikamentosa : phenobarbital: merangsang aktivitas & konsentrasi UDPGT & ligadin 2. fototerapi 3. transfusi tukar Komplikasi : Bilirubin ensefalopati: 1. Efek toksik bilirubin pada SSP (basal ganglia dan nuklei batang otak) 2. Manifestasi klinis: Fase awal: letargis, hipotonus, malas menyusu Fase intermediate : moderate stupor, iritabilitas, hipertoni Fase lanjut : demam, high pit-cry, penurunan kesadaran, hipotoni Kern icterus: Perubahan neuropatologi yang ditandai oleh deposis pigmen bilirubin pada beberapa daerah otak (basal ganglia, pons & cerebellum). Klinis : CP, MR, tuli, idiot (multiple disability/ global delay)

Anda mungkin juga menyukai