Anda di halaman 1dari 66

I.

Pengertian
1.1. Pengertian Statistika dan Statistik
Statistika ((bahasa Inggris: statistics) merupakan bagian dari ilmu matematika yang
mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan
mempresentasikan data. Singkatnya, statistika adalah ilmu yang berkenaan dengan data.
Istilah 'statistika'(bahasa Inggris: statistics) berbeda dengan 'statistik' (statistic). Statistika
merupakan ilmu yang berkenaan dengan data, sedang statistik adalah data, informasi, atau
hasil penerapan algoritma statistika pada suatu data.
Penerapan statistika banyak dilakukan dalam berbagai bidang. Statistika digunakan
dalam berbagai disiplin ilmu (ilmu-ilmu alam (misalnya astronomi dan biologi) maupun
ilmu-ilmu sosial (misalnya sosiologi dan psikologi)), di bidang bisnis, ekonomi, dan industri,
di bidang pemerintahan untuk berbagai macam tujuan; sensus penduduk merupakan salah
satu prosedur yang paling dikenal, di bidang komputasi digunakan untuk pengenalan pola
maupun kecerdasan buatan, dll. Aplikasi statistika lainnya yang sekarang populer adalah
prosedur jajak pendapat atau polling (misalnya dilakukan sebelum pemilihan umum), serta
jajak cepat (perhitungan cepat hasil pemilu) atau quick count.
1.2. Sejarah
Penggunaan istilah statistika berakar dari istilah istilah dalam bahasa latin moderen
statisticum collegium ("dewan negara") dan bahasa Italia statista ("negarawan" atau
"politikus").
Gottfried Achenwall (1749) menggunakan Statistik dalam bahasa Jerman untuk
pertama kalinya sebagai nama bagi kegiatan analisis data kenegaraan, dengan
mengartikannya sebagai "ilmu tentang negara (state)". Pada awal abad ke-19 telah terjadi
pergeseran arti menjadi "ilmu mengenai pengumpulan dan klasifikasi data". Sir John Sinclair
memperkenalkan nama (Statistics) dan pengertian ini ke dalam bahasa Inggris. Jadi, statistika
secara prinsip mula-mula hanya mengurus data yang dipakai lembaga-lembaga administratif
dan pemerintahan. Pengumpulan data terus berlanjut, khususnya melalui sensus yang
dilakukan secara teratur untuk memberi informasi kependudukan yang berubah setiap saat.
Pada abad ke-19 dan awal abad ke-20 statistika mulai banyak menggunakan bidang-
bidang dalam matematika, terutama probabilitas. Cabang statistika yang pada saat ini sangat
luas digunakan untuk mendukung metode ilmiah, statistika inferensi, dikembangkan pada
paruh kedua abad ke-19 dan awal abad ke-20 oleh Ronald Fisher (peletak dasar statistika
inferensi), Karl Pearson (metode regresi linear), dan William Sealey Gosset (meneliti
problem sampel berukuran kecil). Penggunaan statistika pada masa sekarang dapat dikatakan
telah menyentuh semua bidang ilmu pengetahuan, mulai dari astronomi hingga linguistika
(ilmu bahasa). Bidang-bidang ekonomi, biologi dan cabang-cabang terapannya, serta
psikologi banyak dipengaruhi oleh statistika dalam metodologinya. Akibatnya lahirlah ilmu-
ilmu gabungan seperti ekonometrika, biometrika (atau biostatistika), dan psikometrika.
1.3. Konsep Dasar
Pengaplikasian statistika terhadap permasalahan sains, industri, atau sosial, pertama-
tama dimulai dari mempelajari populasi. Makna populasi dalam statistika adalah semua objek
yang akan diteliti. Objek ini dapat dapat berupa benda hidup, benda mati, ataupun benda
abstrak yang terbatas. Populasi juga dapat berupa pengukuran sebuah proses dalam waktu
yang berbeda-beda, yakni dikenal dengan istilah deret waktu.
Melakukan pendataan (pengumpulan data) seluruh populasi dinamakan sensus.
Sebuah sensus tentu memerlukan waktu dan biaya yang tinggi. Untuk itu, dalam statistika
seringkali dilakukan pengambilan sampel (sampling), yakni sebagian kecil dari populasi,
yang dapat mewakili seluruh populasi Metode statistika tentang bagaimana cara mengambil
sampel yang tepat dinamakan teknik sampling.Jika sampel yang diambil cukup representatif
maka inferensial (pengambilan keputusan) dan hasil analisis data atau kesimpulan yang
dibuat dari sampel dapat digunakan untuk menggambarkan populasi secara keseluruhan atau
menggeneralisasikan seluruh populasi.
Beberapa cara dalam pengumpulan data, yaitu dengan:
1) Penelitian lapangan (pengamatan langsung)
2) Wawancara (interview)
3) Angket (kuisioner)
1.4. Macam-macam Statistika
Ada dua macam statistika, yaitu statistika deskriptif dan statistika inferensial.
Statistika deskriptif berkenaan dengan deskripsi data yaitu bagaimana suatu data dapat
1
digambarkan dideskripsikan) atau disimpulkan, baik secara numerik (misalnya menghitung
rata-rata dan deviasi standar) atau secara grafis (dalam bentuk tabel atau grafik), untuk
mendapatkan gambaran sekilas mengenai data tersebut, sehingga lebih mudah dibaca dan
bermakna, misalnya dari menghitung rata-rata dan varians dari data mentah; mendeksripsikan
menggunakan tabel-tabel atau grafik sehingga data mentah lebih mudah dibaca dan lebih
bermakna. Sedangkan statistika inferensial berkenaan dengan permodelan data dan
melakukan pengambilan keputusan berdasarkan analisis data, misalnya melakukan pengujian
hipotesis, melakukan estimasi/prediksi pengamatan/observasi masa mendatang (estimasi atau
prediksi), membuat model regresi dan hubungan (korelasi, regresi, ANOVA, deret waktu).
1.5. Macam-macam Data
1.5.1. Macam-macam Data Berdasarkan Sifatnya
1.5.1.1. Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang tidak berbentuk bilangan. Misalnya penjualan
merosot, mutu barang baik, dsb.
1.5.1.2. Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang berbentuk bilangan. Misalnya produksi 100
unit/hari, omzet penjualan naik 20%, keuntungan Rp. 25.000,00, dsb
Data kuantitatif berdasarkan nilainya dibagi menjadi dua bagian yaitu:
a. Data diskrit yaitu data yang diperoleh dari hasil menghitung. Misalnya
jumlah karyawan 2000 orang, penjualan 25 unit, dsb.
b. Data kontinu yaitu data yang diperoleh dari hasil mengukur. Misalnya tinggi
rata-rata siswa SMK 160 cm, pemakaian listrik 150 kwh/bulan, suhu badan
36
0
C, dsb.
1.5.2. Macam-macam Data Berdasarkan Cara Memperolehnya
1.5.2.1. Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan atau diolah sendiri oleh suatu organisasi
atau perorangan. Misalnya data pemakaian banyak sabun dan pasta gigi per bulan yang
diperoleh dari konsumen yang dikumpulkan oleh perusahaan produsen, data harga sembilan
bahan pokok yang diperoleh secara langsung oleh biro pusat statistik dengan mendatangi
pasar dan kemudian mengolahnya.
1.5.2.2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh oleh suatu organisasi atau perorangan
dalam bentuk yang sudah jadi dari pihak lain. Misalnya suatu perusahaan memperoleh data
penduduk, data pendapatan nasional, indeks harga konsumen, dan daya beli masyarakat yang
dicatat dari Biro Pusat Statistik.
1.5.3. Macam-macam Data Berdasarkan Sumbernya
1.5.3.1. Data Internal
Data internal adalah data yang menggambarkan keadaan dalam suatu organisasi,
meliputi data input dan data output. Misalnya data perusahaan yang meliputi data pegawai,
data keuangan, data alat produksi, data penjualan produk, dsb.
1.5.3.2. Data Eksternal
Data eksternal adalah data yang menggambarkan keadaan di luar organisasi.
Misalnya data-data yang mempengaruhi perusahaan seperti data daya beli masyarakat, data
selera masyarakat, data kompeteter dari produk sejenis, data perkembangan harga, keadaan
ekonomi, dsb
Latihan 1
1. Apakah yang dimaksud dengan statistika?
2. Apakah yang dimaksud dengan statistik?
3. Apakah kegunaan statistika?
4. Apakah yang dimaksud dengan populasi? Berikan 3 contoh populasi.
5. Apakah yang dimaksud dengan sampel?
6. Bagaimana cara untuk mengambil suatu sampel dari suatu populasi?
7. Sebutkan tiga cara untuk mengumpulkan suatu data dan berikan satu contoh untuk setiap
cara.
2
8. Apakah yang dimaksud dengan sensus?
9. Ada berapa macam statistika? Sebutkan masing-masing kegunaan dari dan berikan
contoh setiap jenis statistika.
10. Berikan dua contoh penggunaan / aplikasi statistika dalam tiga disiplin ilmu.
II. Penyajian Data
Terdapat dua cara penyajian data yaitu tabel distribusi frekuensi dan diagram.
Beberapa cara untuk menyajikan data dalam bentuk diagram yaitu diagram lambang
(piktogram), diagram lingkaran, diagram batang, diagram garis, diagram batang daun,
diagram kotak garis, histogram dan poligon frekuensi. Sedangkan penyajian data dengan
tabel distribusi frekuensi dapat menggunakan tabel distribusi frekuensi data tunggal dan tabel
distribusi frekuensi data berkelompok.
Berdasarkan banyaknya frekuensi untuk setiap jenis data maka data tunggal terbagi
menjadi dua bagian yaitu data tunggal dan data berbobot. Data tunggal murni adalah data
yang masing-masing datanya tunggal atau frekuensi setiap jenis data adalah satu. Data
berbobot yaitu data tunggal yang masing-masing data tidak semuanya tunggal atau ada data
yang frekuensinya lebih dari satu.
Tabel distribusi frekuensi data berkelompok adalah penyajian data dalam bentuk
tabel frekuensi yang data-datanya disusun dalam kelas-kelas interval yang memiliki panjang
kelas interval sama. Pengelompokan data berdasarkan kelas interval dilakukan apabila
banyak data sangat besar atau jangkauan data sangat besar.
2.1. Tabel Distribusi Frekuensi
Tabel distribusi frekuensi merupakan tabel yang digunakan untuk menyajikan data.
Tabel distribusi frekuensi yang paling sederhana terdiri dari dua kolom untuk data (data
tunggal) atau kelas interval data (data berkelompok) dan frekuensi (banyak data).
2.1.1. Jangkauan Data (R)
Jangkauan data adalah selisih antara data terbesar dengan data terkecil.
R = x
t
- x
r

Keterangan : R = jangkauan data
x
t
= data tertinggi
x
r
= data terendah
Contoh 1:
1. Tentukan jangkauan dari data berikut: 3, 8, 12, 3, 4, 6, 14, 2.
Jawab:
x
t
= 14 x
r
= 2
R = x
t
- x
r

R = 14 2
R = 12
Jadi jangkauan data diatas adalah 12.
2. Hasil Pretes Matematika 40 siswa kelas 3 SMK sebagai berikut:
35 44 65 85 26 37 56 66 65 44
36 96 58 64 72 76 84 36 45 66
72 68 74 76 52 88 96 42 44 46
53 48 56 88 68 64 52 86 96 54
Tentukan jangkauan dari data di atas.
Jawab:
x
t
= 96 x
r
= 26
R = x
t
- x
r

R = 96 26
R = 70
Jadi jangkauan data diatas adalah
2.1.2. Banyak kelas interval
Penetapan banyaknya kelas interval harus memperhatikan semua data yang
terobservasi harus dapat masuk seluruhnya. Jika banyak kelas terlalu sedikit maka dapat
terjadi kekurangan informasi-informasi yang lengkap. Hal ini dapat terjadi sebab jika kelas
interval sedikit maka mengakibatkan panjang kelas interval besar, akibatnya variasi yang
3
terinci dari data individual menjadi hilang. Sebaliknya jika banyak kelas besar maka
perhitungan akan menjadi tidak praktis dan pola frekuensinya menjadi tidak teratur atau
bahkan akan terdapat kelas interval dengan frekuensi nol. Penyajian data dengan
menggunakan kelas interval dilakukan apabila banyak data sangat besar atau jangkauan data
sangat besar.
Untuk menentukan banyak kelas, digunakan aturan dari H.A. Sturges:
k = 1 + 3,3.log n
Keterangan: k = banyak kelas interval, k e B
+

n = f = banyak data
3,3 = konstanta
Apabila dalam perhitungan untuk menentukan banyak kelas interval diperoleh
bilangan desimal maka harus dibulatkan dengan pembulatan ke atas.
Contoh 2:
Berdasarkan data pada contoh 1 no 2, hitunglah banyak kelas.
Jawab:
n = 40
k = 1 + 3,3.log n
k = 1 + 3,3 log 40
k = 1 + 3,3 . 1,602
k = 1 + 5,29
k = 6,29
k 7
Jadi banyaknya kelas interval dari data tersebut adalah 7 kelas.
2.1.3. Panjang interval kelas
Panjang interval kelas adalah banyaknya data berbeda yang terdapat dalam setiap
kelas interval. Apabila dalam perhitungan untuk menentukan panjang interval kelas diperoleh
bilangan desimal maka harus dibulatkan dengan pembulatan ke atas
p =
k
R

Keterangan: p = panjang interval kelas
R = jangkauan data
k = banyak kelas interval
Contoh 3:
Berdasarkan data pada contoh 1 no 2, hitunglah banyak kelas.
Jawab:
R = 70
k = 7
p =
k
R

p =
7
70

p = 10
Jadi panjang interval kelas data tersebut adalah 10.
2.1.4. Batas Kelas Dan Tepi Kelas
2.1.4.1. Batas Kelas
Batas kelas suatu kelas interval adalah nilai-nilai ujung yang terdapat pada suatu
interval kelas. Nilai ujung bawah pada suatu interval kelas disebut sebagai batas bawah kelas
interval, sedangkan nilai ujung atas interval kelas disebut sebagai batas atas kelas interval.
2.1.4.2. Tepi Kelas
Tepi kelas interval digunakan untuk menghitung data dengan ketelitian sampai
dengan satu desimal. Secara teoritis dapat dinyatakan
Tepi bawah kelas = batas bawah kelas 0,5
4
Tepi atas kelas = batas atas kelas + 0,5
2.1.5. Titik/Nilai Tengah Kelas Interval
Titik/nilai tengah kelas interval adalah nilai yang terletak di tengah-tengah interval
kelas yang dianggap mewakili data-data pada suatu kelas interval tertentu.
Titik tengah =
2
kelas atas batas kelas bawah batas +

Contoh 4:
Diketahui data pendapatan dari 50 karyawan perusahaan IT tahun 2005 sebagai
berikut:
Pendapatan
(dalam ratus ribuan)
Banyak karyawan
50 59
60 69
70 79
80 89
90 99
100 109
110 120
3
6
10
12
9
7
4
Tentukan:
a. Batas bawah dan batas atas setiap kelas interval
b. Tepi bawah dan tepi atas setiap kelas interval
c. Titik tengah setiap kelas interval
Jawab:
a. Batas bawah kelasnya adalah 50, 60, 70, 80, 90, 100, 110.
Batas atas kelasnya adalah 59, 69, 79, 89, 99, 109, 119.
b. Tepi bawah interval kelas pada kelas interval adalah
Ke satu 50 0,5 = 49,5
Ke dua 60 0,5 = 59,5
Ke tiga 70 0,5 = 69,5
Ke empat 80 0,5 = 79,5
Ke lima 90 0,5 = 89,5
Ke enam 100 0,5 = 99,5
Ke tujuh 110 0,5 = 109,5
Tepi atas kelasnya adalah
Ke satu 59 + 0,5 = 59,5
Ke dua 69 + 0,5 = 69,5
Ke tiga 79 + 0,5 = 79,5
Ke empat 89 + 0,5 = 89,5
Ke lima 99 + 0,5 = 99,5
Ke enam 109 + 0,5 = 109,5
Ke tujuh 119 + 0,5 = 119,5
c. Titik tengah interval kelas pada kelas interval
Ke satu 5 , 54
2
59 50
=
+

Ke dua 5 , 64
2
69 60
=
+

Ke tiga 5 , 74
2
79 70
=
+

Ke empat 5 , 84
2
89 80
=
+

Ke lima 5 , 94
2
99 90
=
+

Ke enam 5 , 104
2
109 100
=
+

Ke tujuh 5 , 114
2
119 110
=
+
2.1.6. Menghitung Frekuensi
Untuk menghitung frekuensi atau menghitung banyaknya data pada masing-masing
kelas interval dengan lebih mudah dapat digunakan turus.
Pendapatan
(dalam ratus ribuan)
Turus Banyak karyawan
50 59
60 69
70 79
80 89
90 99
100 109
110 120

3
6
10
12
9
7
4
5
2.1.6.1. Frekuensi Kumulatif, Frekuensi Relatif, dan Frekuensi Relatif Kumulatif
2.1.6.1.1. Frekuensi Kumulatif (f
k
)
Distribusi frekuensi kumulatif adalah sebuah distribusi yang menyatakan frekuensi
total yang ada di bawah batas atas atau frekuensi total yang ada di atas batas bawah suatu
kelas interval. Distribusi kumulatif yang terdapat di bawah batas bawah disebut frekuensi
kurang dari. Distribusi kumulatif yang terdapat di atas atau sama dengan batas bawah disebut
frekuensi lebih dari atau sama dengan.
Contoh 5:
Hasil pengukuran berat badan 80 siswa sebagai berikut:
Berat badan (kg) Banyak siswa
40 44
45 49
50 54
55 59
60 64
65 69
70 74
75 79
5
10
15
24
17
4
3
2
Buatlah frekuensi kumulatif kurang dari dan frekuensi kumulatif lebih dari atau sama
dengan.
Penyelesaian:
Frekuensi kumulatif kurang dari.
Berat badan (kg) Banyak siswa
< 40
< 45
< 50
< 55
< 60
< 65
< 70
< 75
< 80
0
5
15
30
54
71
75
78
80
Frekuensi kumulatif lebih dari atau sama dengan
Berat badan (kg) Banyak siswa
40
45
50
55
60
65
70
75
80
80
75
65
50
26
9
5
2
0
2.1.6.1.2. Frekuensi Relatif (f
r
)
Frekuensi relatif adalah perbandingan antara frekuensi masing-masing kelas dengan
jumlah frekuensi seluruhnya yang dinyatakan dalam persen.
Contoh 6:
Berdasarkan data pada contoh 5, tentukanlah frekuensi relatifnya.
Penyelesaian:
Frekuensi relatif kelas interval
ke satu = % 25 , 6 % 100
80
5
=
ke dua = = % 100
80
10
12,5%
ke tiga = % 75 , 18 % 100
80
15
=
ke empat = % 30 % 100
80
24
=
ke lima = % 25 , 21 % 100
80
17
=
ke enam = % 5 % 100
80
4
=
6
ke tujuh = % 75 , 3 100
80
3
=
ke delapan = % 5 , 2 % 100
80
2
=
7

Berat badan (kg) Banyak siswa (f) Frekuensi relatif (f
r
) (%)
40 44
45 49
50 54
55 59
60 64
65 69
70 74
75 79
5
10
15
24
17
4
3
2
6,25
12,5
18,75
30
21,25
5
3,75
2,5

2.1.6.1.3. Frekuensi Kumulatif Relatif (f
kr
)
Frekuensi kumulatif relatif adalah frekuensi kumulatif dibagi dengan jumlah
frekuensi seluruhnya, dinyatakan dalam persen.
f
kr
= % 100
f
f
k


Keterangan: f
kr
= frekuensi kumulatif relatif
f
k
= frekuensi kumulatif
f = jumlah frekuensi seluruhnya
Contoh 7:
Berdasarkan data pada contoh 5, buatlah frekuensi kumulatif relatif kurang dari
dan frekuensi kumulatif relatif lebih dari atau sama dengan.
Penyelesaian:
Frekuensi kumulatif relatif kurang dari.
Berat badan (kg) Banyak siswa f
kr

< 40
< 45
< 50
< 55
< 60
< 65
< 70
< 75
< 80
0
5
15
30
54
71
75
78
80
0
6,25
18,75
37,5
67,5
88,75
93,75
97,5
100
Frekuensi kumulatif lebih dari atau sama dengan
Berat badan (kg) Banyak siswa f
kr

40
45
50
55
60
65
70
75
80
80
75
65
50
26
9
5
2
0
100
93,75
81,25
62,5
32,5
11,25
6,25
2,5
0
2.1.7. Tabel Distribusi Frekuensi Data Tunggal
8
Contoh 8:
Diketahui hasil tes kompetensi Statistika dari 30 siswa kelas 3 SMK sebagai
berikut:
5 6 7 9 5 4 6 2 6 7
8 8 9 8 4 6 5 6 7 7
4 6 7 6 7 6 7 6 8 8
Buatlah tabel distribusi frekuensinya.
Penyelesaian:
Dalam tabel distribusi frekuensi, data harus disusun berurutan dari data
terendah/terkecil sampai dengan data tertinggi/terbesar, sehingga diperoleh
Nilai (x) Turus Frekuensi (f)
2
4
5
6
7
8
9

1
3
3
9
7
5
2
2.1.8. Tabel Distribusi Frekuensi Data Berkelompok
Tabel distribusi data berkelompok digunakan apabila jangkauan atau selisih data
terendah dengan data tertinggi sangat besar atau banyak data sangat banyak.
Untuk menentukan tabel distribusi data berkelompok harus ditentukan, beturut-
turut:
1. Jangkauan.
2. Banyak kelas interval.
3. Panjang interval kelas.
4. Batas bawah dan batas atas setiap kelas interval.
5. Menghitung banyaknya data setiap kelas interval.
Contoh 9:
Dari penelitian berat badan siswa kelas 3 program kealian teknologi, diperoleh
data sebagai berikut:
46 49 52 50 52 52 51 55 57 61
47 51 56 49 54 53 62 56 63 57
48 50 57 54 57 58 55 60 52 59
54 53 60 59 52 56 53 58 62 55
Buatlah tabel distribusi frekuensinya.
Penyelesaian:
Jangkauan = data tertinggi data terendah
= 63 46
= 17
Banyak kelas interval = 1 + 3,3 . log n
= 1 + 3,3 log 40
= 1 + 3,3. 1,6020
= 1 + 5,29
= 6,29
9
7
Panjang interval kelas =
interval kelas banyak
jangkauan

=
7
17

= 2,43
3
Diperoleh tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:
Ukuran turus Frekuensi (f)
46 48
49 51
52 54
55 57
58 60
61 63

3
6
10
11
6
4
Latihan 2
1. Hitunglah jangkauan dari data berikut:
a. 12, 9, 5, 6, 6, 7, 10
b. 15, 51, 86, 88, 36, 45, 65
2. Diketahui tinggi badan 58 siswa kelas 3 sebagai berikut:
Tinggi badan (cm) Banyak siswa
140 144
145 149
150 154
155 159
160 164
165 169
170 174
3
6
7
10
15
9
8
Tentukanlah untuk setiap kelas interval hal-hal berikut:
a. Panjang interval kelas
b. Batas bawah
c. Batas atas
d. Tepi bawah
e. Tepi atas
f. Titik tengah kelas interval
3. Diketahui banyaknya jenis barang yang terjual setiap hari di Toko Makmur
selama 40 hari sebagai berikut:
23 26 30 27 28 30 50 60
78 80 98 54 65 72 36 42
25 27 56 43 59 23 45 44
56 70 75 68 35 38 42 48
37 44 86 84 68 49 24 50
Dari data di atas, tentukan:
a. Jangkauan datanya.
10
b. Banyak kelas intervalnya.
c. Panjang interval kelasnya.
d. Distribusi frekuensinya.
4. Data gaji mingguan (dalam ribuan rupiah) 50 karyawan sebagai berikut:
160 159 158 130 133 134 166 156 189 144
170 171 175 145 148 156 160 177 189 145
133 135 136 185 184 183 168 166 156 156
156 170 178 190 125 136 158 160 170 174
176 135 138 200 148 160 170 175 178 190
Dari data di atas, tentukan:
a. Jangkauan datanya.
b. Banyak kelas intervalnya.
c. Panjang interval kelasnya.
d. Distribusi frekuensinya.
5. Banyaknya kendaraan yang melewati jalan tol setiap jamnya tercatat sebagai
berikut:
56 58 60 78 90 120 46 58 89 56
56 58 70 56 66 68 48 54 45 54
100 90 80 70 60 50 55 65 75 85
95 105 115 120 44 54 64 74 84 94
104 114 96 86 76 66 56 46 48 50
Dari data di atas, buatlah tabel distribusi frekuensi kumulatifnya dan tentukan
frekuensi relatif serta frekuensi kumulatif relatifnya.
2.2. Diagram
2.2.1. Diagram Lambang (Piktogram)
Piktogram merupakan suatu cara sederhana dan jelas dalam menyajikan data
untuk perbandingan objek-objek tertentu. Piktogram adalah penyajian data statistik dalam
bentuk gambar-gambar dengan ukuran tertentu untuk menunjukkan nilai masing-masing
data.
Contoh 10:
1. Banyaknya produksi susu kaleng per hari selama tahun 1990 dan tahun
2000.

2. Jumlah pelanggan air bersih PAM tahun 1999 2004
Tahun Pelanggan
1999
2000
2001
2003
2004
2432
2566
4625
5342
6354
Nyatakan data di atas dengan menggunakan diagram lambang.
1300 liter
Th00
Th90
Produksi susu kaleng/hari dalam tahun 1990 dan tahun 2000
2600 liter
11
Jawab:
Jumlah pelanggan air bersih PAM tahun 1999 2004
Tahun Pelanggan
1999
2000
2001
2003
2004


2.2.2. Diagram Lingkaran
Untuk membuat diagram lingkaran dilakukan dengan membagi sebuah lingkaran
menjadi juring-juring yang.luas masing-masing juring sebanding dengan besar sudut
pusat lingkaran sesuai dengan data yang bersangkutan. Setiap juring diberikan keterangan
sesuai dengan jenis data yang disajikan.
Contoh 11:
Data penelusuran minat siswa SMK Kota Baru setelah lulus sebagai berikut:
Jenis minat Banyak anak
Akademi
Universitas
Bekerja
70
50
80
Gambarkan data di atas dengan diagram lingkaran.
Penyelesaian:
Untuk membuat diagram lingkaran harus ditentukan besar sudut pusat setiap
juring lingkaran, kemudian ditentukan persentase setiap data.
Besar sudut pusat akademi =
0 0
126 360
200
70
=
Persentase akademi = % 35 % 100
200
70
=
Besar sudut pusat universitas =
0 0
90 360
200
50
=
Persentase universitas = % 25 % 100
200
50
=
Besar sudut pusat bekerja =
0 0
144 360
200
80
=
Persentase bekerja = % 40 % 100
200
80
=
= 500
12

2.2.3. Diagram Batang
Diagram batang merupakan suatu diagram yang berbentuk persegi panjang yang
dilengkapi dengan skala sehingga ukuran datanya terlihat dengan jelas pada diagram.
Diagram batang pada umumnya digunakan untuk membandingkan suatu data dengan data
keseluruhan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat diagram batang adalah:
1. skala yang dipergunakan selalu dimulai dari nol (0),
2. skala tinggi maupun skala lebar diagram batang harus sama,
Contoh 12:
Hasil produksi per bulan selama dua tahun diketahui sebagai berikut:
Tahun Tas Sarung
1999
2000
200
275
250
300
Gambarkan data di atas dengan diagram batang.
Penyelesaian:
HASIL PRODUKSI INDUSTRI KECIL

2.2.4. Diagram Garis
Diagram garis biasanya digunakan untuk menggambarkan suatu data yang
diperoleh pada suatu jangka waktu secara berurutan dalam suatu kurun waktu.
Contoh 13:
Besar investasi yang ditanamkan di Kota Raya dari tahun 1994 sampai dengan
tahun 2000 sebagai berikut:
Tahun Besar investasi (milyar)
1994
1995
1996
50
100
200
1999 2000
Produksi sarung suatu pabrik /bulan
300 -
250 -
200 -

Produksi tas suatu pabrik /bulan

Banyak
produksi
Tahun
Bekerja
40%
Akademi
35%
Universitas
25%
Minat lulusan SMK Kota Baru
13
1997
1998
1999
2000
250
350
400
450
Gambarkan data di atas dengan diagram garis.
Penyelesaian:

2.2.5. Diagram Batang Daun
Diagram batang daun terdiri dari dua bagian yaitu batang dan daun. Batang terdiri
dari angka data yang bukan bernilai satuan, sedangkan daun menunjukkan angka dari
data yang bernilai satuan. Misal rangkaian data merupakan data banyaknya soal pretest
Matematika yang dapat dikerjakan 20 siswa: 8, 7, 6, 12,15, 21, 21, 7, 14, 19, 21, 24, 2,
32, 46, 35, 40, 33, 44, 44. Data ini dapat disajikan dengan diagram batang daun sebagai
berikut:
No. Batang Daun
1
2
3
4
5
0
1
2
3
4
2, 6, 7, 7, 8
2, 4, 5,9
1, 1, 1,4
2, 3, 5
0, 4, 4, 6
2.2.6. Diagram Kotak Garis
Diagram kotak garis menggambarkan penyebaran data terutama mengenai kuartil
dan jangkauan.
Contoh 14:
Pada data 6, 6, 7, 7, 7, 8, 8, 9, 9, 11, 12, 14, 15 dapat digambarkan dengan
diagram kotak garis sebagai berikut:

2.2.7. Histogram dan Poligon Frekuensi
Histogram dan Poligon Frekuensi merupakan dua buah grafik yang
mencerminkan distribusi frekuensi, khususnya data berkelompok. Poligon frekuensi
merupakan garis hubung antara titik-titik tengah dari bagian sisi atas setiap persegi
panjang pada histogram.
Contoh 15:
6 15
+
Q1 Q2 Q3
=
1994
400 -
300 -
200 -
=
1995
=
1996
=
1997
=
1998
=
1999
=
2000
Jumlah investasi kota Raya dalam milyard
100 -
500 -
14
Hasil pengukuran tinggi balita di Posyandu Akar sebagai berikut:
Tinggi (cm) Banyak balita
81 83
84 86
87 89
90 92
93 95
96 98
99 101
102 104
50
70
90
100
80
75
60
60
Gambarkan data diatas dengan menggunakan histogram dan poligon frekuensi.
Penyelesaian:

2.2.8. Ogive
Grafik ogive dibuat dari daftar sebaran frekuensi kumulatif kurang dari dan
frekuensi kuulatif lebih dari.
Contoh 16:
Berdasarkan data pada contoh 15, gambarkan data diatas dengan menggunakan
ogive.
Penyelesaian:
Tinggi (cm) Banyak balita Tepi bawah f
k
< f
k
>
81 83
84 86
87 89
90 92
93 95
96 98
99 101
102 104
50
70
90
100
80
75
60
60
80,5
83,5
86,5
89,5
92,5
95,5
98,5
101,5
104,5
0
50
120
210
310
390
465
525
585
585
535
465
375
275
195
120
60
0

Grafik frekuensi kumulatif kurang dari pada distribusi frekuensi tinggi balita
100 -
40 -
30 -
20 -
10 -
50 -
60 -
70 -
80 -
90 -
+
82
+
85
+
88
+
91
+
94
+
97
+
100
+
103
15

Grafik frekuensi kumulatif lebih dari pada distribusi frekuensi tinggi balita



Latihan 3
1. Berikut merupakan data dari jenis dan banyak peserta kegiatan
ekstrakurikuler di SMK KU
Jenis kegiatan
ekstrakurikuler
Banyak
peserta
Basket
Sepakbola
Pramuka
PMR
PASKIB
15
26
20
15
24
Berdasarkan data di atas, buatlah:
a. Piktogram
b. Diagram lingkaran.
2. Hasil ujian akhir semester mata diklat matematika kelas 3 SMK diperoleh
sebagai berikut:
60 50 70 80 90 95 75 65 45 60
50 55 55 67 68 78 48 98 56 78 94
88 76 66 45 86 78 66 82 90 45
100 -
200 -
300 -
400 -
500 -
600 -
+
80,5
+
80,5
+
80,5
+
80,5
+
80,5
+
80,5
+
80,5
+
80,5
+
80,5
100 -
200 -
300 -
400 -
500 -
600 -
+
101,5
+
80,5
+
83,5
+
86,5
+
89,5
+
92,5
+
95,5
+
98,5
+
104,5
16
88 89 90 70 70 72 70 80 84 45
48 50 52 56 52 62 64 66 67
Berdasarkan data di atas, buatlah:
a. Diagram batang daun
b. Histogram dan poligon frekuensi.
c. Ogive
3. Data pekerjaan orang tua siswa SMK IT tahun 2001

4. Hasil penjualan sepatu dan tas di Toko Makmur selama 6 bulan sebagai
berikut:

Berdasarkan data di atas, tentukanlah:
a. Tabel distribusi frekuensi.
b. Diagram garis
5. Hasil pengukuran tinggi badan siswa kelas 3 SMK KARYA sebagai
berikut:

Tentukanlah tabel distribusi frekuensi data di atas.
III. UKURAN PEMUSATAN DATA
Ukuran pemusatan data atau ukuran tendensi sentral adalah ukuran yang
digunakan untuk menafsirkan suatu gejala pusat dari serangkaian data. Ada 6 ukuran
+
144
+
149
+
154
+
159
+
164
+
169
+
174
10 +
20 +
30 +
40 +
50 +
Tinggi badan
(cm)
Banyak
siswa
100 +
200 +
300 +
400 +
500 +
1 2 3 5 6 4 bulan
= sepatu = tas
Jumlah
penjualan
Wiraswasta
50%
PNS
12,5%
ABRI
12,5%
Karyawan
25%
Jika banyak siswa 400 siswa,
tentukan:
a. Tabel distribusi frekuensi.
b. Diagram batang.

17
yang akan dipelajari yaitu rata-rata hitung (mean), rata-rata ukur, rata-rata harmonis, rata-
rata kuadrat, nilai tengah (median), dan modus.
3.1. Rata-rata
3.1.1. Rata-rata Hitung (Mean)
Rata-rata hitung (mean) x adalah nilai yang paling mendekati ukuran yang
sebenarnya, diperoleh dari jumlah seluruh data dibagi dengan banyaknya data.
3.1.1.1. Mean / Rata-rata Hitung Data Tunggal
Rumus :
n
x x x
x
n
+ + +
=
...
2 1

Atau

=
=
f
x f
x
n
i
i i
1
.

Keterangan: x = rata-rata x
x = data
n = f = banyak data
i = urutan data
f
i
= frekuensi setiap data
x
i
= data ke-i

=
n
i
i i
x f
1
. = jumlah data keseluruhan
Contoh 17:
Tentukan rata-rata hitung dari rangkaian data berikut: 7, 5, 8, 6, 9, 7.
Jawab:
Langkah 1: urutkan data sehingga diperoleh data dengan urutan 5, 6, 7, 7, 8, 9.
Langkah 2: lakukan perhitungan sehingga diperoleh
n
x x x
x
n
+ + +
=
...
2 1

5
9 8 7 7 6 5 + + + + +
= x
5
42
= x
4 , 8 = x
Jadi, rata-rata hitungnya adalah 8,4.
Contoh 18:
Tentukan rata-rata dari rangkaian data berikut: 3, 6, 7, 9, 9, 3, 6, 9, 9.
18
Jawab:
Untuk memudahkan dalam menentukan f.x dan f , terlebih dulu tentukan tabel
distribusi frekuensinya.
Nilai (x) Frekuensi (f) f.x
3
6
7
9
2
3
1
4
6
18
7
36
f = 10 f.x = 67

=
f
x f
x
.

10
67
= x
7 , 6 = x
Jadi, rata-rata hitungnya adalah 6,7.
3.1.1.2. Mean / Rata-rata Hitung Data Berkelompok
Untuk menentukan rata-rata hitung data berkelompok, terlebih dulu harus
ditentukan nilai tengah data setiap kelas interval. Nilai tengah data (x) setiap kelas
interval diperoleh dari jumlah data terendah dengan data tertinggi dibagi 2.
Rumus :

=
=
f
x f
x
n
i
i i
1
.

Keterangan: x = rata-rata x
f
i
= frekuensi data kelas interval ke-i
x
i
= nilai tengah data setiap kelas interval le-i

=
n
i
i i
x f
1
. = jumlah seluruh nilai tengah data setiap kelas interval
f = banyak data
Contoh 19:
Dari hasil pretest Matematika siswa kelas 3 SMK Ku jurusan Teknologi
Informatika diperoleh data sebagai berikut:
Nilai Frekuensi
32 40
41 49
50 58
59 67
68 76
77 85
86 94
3
5
7
15
11
6
3
Tentukanlah nilai rata-rata dari para siswa tersebut.
Jawab:
19
Langkah 1: membuat tabel distribusi frekuensi dengan menambahkan kolom nilai
tengah setiap kelas interval (x) dan jumlah nilai tengah setiap kelas
interval (f.x).
Nilai Nilai tengah (x)
Frekuensi
(f)
f.x
32 40
41 49
50 58
59 67
68 76
77 85
86 94
36
45
54
63
72
81
90
3
5
7
15
11
6
3
108
225
378
945
792
486
270
f = 50 f.x = 3204
Langkah 2: lakukan perhitungan, diperoleh

=
f
x f
x
.


50
3204
= x
08 , 64 = x
Jadi, nilai rata-rata pretest para siswa tersebut adalah 64,08.
3.1.2. Rata-rata Ukur
Rata-rata ukur ( )
u
x suatu rangkaian data adalah akar n dari hasil perkalian data-
datanya. Rata-rata ukur disebut juga rata-rata geometris. Untuk menghitung rata-rata ukur
( )
u
x suatu rangkaian data yang digunakan adalah data-data yang bernilai positif.
Penggunaan hanya data positif disebabkan apabila terdapat data 0 maka
u
x = 0 dan
apabila terdapat data negatif maka
u
x tidak memiliki arti.
Jika serangkaian data
n
x x x ,..., ,
2 1
dan banyaknya data adalah n, maka
u
x =
n
n
x x x ..... .
2 1

Atau

=
=
f
x f
x
m
i
i i
u
0
log .
log
Sehingga diperoleh
n
x
x
u

=
log
log
Atau
u
x = antilog

=
f
x f
m
i
i i
0
log .

Contoh 20:
1. Tentukan rata-rata ukur dari rangkaian data: 7, 5, 8, 6, 9, 7.
20
Jawab:
x Log x
5
6
7
7
8
9
0,699
0,778
0,845
0,845
0,903
0,954
log x = 5,024
n
x
x
u

=
log
log
log
u
x =
6
024 , 5

log
u
x = 0,8373
u
x = antilog 0,8373
u
x = 6,88
Jadi rata-rata ukurnya 6,88.


2. Tentukan nilai rata-rata ukur dari rangkaian data berikut:
Nilai Frekuensi
3
6
7
9
2
3
1
4
Jawab:
Nilai Frekuensi (f) log x f.log x
3
6
7
9
2
3
1
4
0,477
0,778
0,845
0,954
0,954
2,334
0,845
3,816
f = 10 f.log x = 7,949

=
f
x f
x
u
log .
log
10
949 , 7
log =
u
x
log
u
x = 0,7949
u
x = antilog 0,7949
u
x = 6,24
Jadi rata-rata ukurnya 6,24.
3. Tentukan rata-rata ukur dari data pada tabel di bawah ini.
Nilai Frekuensi
32 40 3
21
41 49
50 58
59 67
68 76
77 85
86 94
5
7
15
11
6
3
Jawab:
Nilai
Nilai
tengah (x)
Frekuensi
(f)
log x f.log x
32 40
41 49
50 58
59 67
68 76
77 85
86 94
36
45
54
63
72
81
90
3
5
7
15
11
6
3
1,556
1,653
1,732
1,799
1,857
1,908
1,954
4,668
8,265
12,124
26,985
20,427
11,448
5,862
f = 50 f.log x = 87,779

=
f
x f
x
u
log .
log
log
u
x =
50
779 , 87

log
u
x = 1,7956
u
x = antilog 1,7956
u
x = 62,46
Jadi rata-rata ukurnya 62,46.
3.1.3. Rata-rata Harmonis
Rumus:

=
=
n
i i
i
h
x
f
f
x
1

Apabila setiap data memiliki frekuensi 1 maka

=
=
n
i i
h
x
n
x
1
1

Keterangan: f = n = banyak data
i = urutan data
x
i
= data ke-i
Contoh 21:
1. Tentukan rata-rata harmonis dari rangkaian data: 7, 5, 8, 6, 9, 7.
Jawab:
22
x
x
1

5
6
7
7
8
9
0,2
0,167
0,143
0,143
0,125
0,111

x
1
= 0,889

=
=
n
i i
h
x
n
x
1
1

h
x =
889 , 0
6

h
x = 6,749
Jadi rata-rata harmonisnya 6,749.
2. Tentukan nilai rata-rata harmonis dari rangkaian data berikut:
Nilai Frekuensi
3
6
7
9
2
3
1
4
Jawab:
Nilai Frekuensi (f)
x
f

3
6
7
9
2
3
1
4
0,667
0,500
0,143
0,444
f = 10

x
f
= 1,754

=
x
f
f
x
h

h
x =
754 , 1
10

h
x = 5,701
Jadi rata-rata harmonisnya 5,701.
3. Tentukan rata-rata harmonis dari data pada tabel di bawah ini.
Nilai Frekuensi
32 40
41 49
3
5
23
50 58
59 67
68 76
77 85
86 94
7
15
11
6
3
Jawab:
Nilai
Nilai
tengah (x)
Frekuensi
(f)
x
f

32 40
41 49
50 58
59 67
68 76
77 85
86 94
36
45
54
63
72
81
90
3
5
7
15
11
6
3
0,0833
0,1111
0,1296
0,2381
0,1528
0,0741
0,0333
f = 50

x
f
= 0,8223

=
x
f
f
x
h

h
x =
8223 , 0
50

h
x = 60,81
Jadi rata-rata harmonisnya 60,81.
4. Ali mengendarai sebuah mobil dalam perjalanan dinas dari Malang ke
Surabaya. Ia mengendarai mobil tersebut dengan kecepatan 50 km/jam pada
saat pergi dan 60 km/jam pada saat pulang. Jika jarak Malang - Surabaya 90
km, berapakah kecepatan rata-rata Ali mengendarai mobil?
Jawab:

=
x
f
f
x
h

=
h
x
60
1
50
1
2
+

=
h
x
300
5 6
2
+

=
h
x 2.
11
300

=
h
x 54,545
Jadi kecepatan rata-rata Ali mengendarai mobil adalah 54,545 km/jam
3.1.4. Rata-rata Kuadrat
3.1.5. Rata-rata Kuadrat Data Tunggal
24
Rumus:
Apabila setiap data memiliki frekuensi 1 maka:
n
x
x
k

=
2

Apabila tidak setiap jenis data memiliki frekuensi 1 maka:

k
x =

f
x f
2
.


Contoh 22:
1. Tentukan rata-rata kuadrat dari data : 1, 3, 5, 6.
Jawab:
n
x
x
k

=
2

k
x =
4
6 5 3 1
2 2 2 2
+ + +

k
x =
4
36 25 9 1 + + +

k
x =
4
71

k
x = 75 , 17
k
x = 4,21
Jadi rata-rata kuadratnya 4,21.
2. Tentukan rata-rata kuadrat dari data berikut: 3, 6, 7, 9, 3, 9, 6, 9, 6, 9.
Jawab:
x f x
2
f.x
2

3
6
7
9
2
3
1
4
9
36
49
81
18
108
49
324
f = 10 f.x
2
= 499
k
x =

f
x f
2
.

k
x =
10
499

k
x = 9 , 49
k
x = 7,09
25
Jadi rata-rata kuadratnya 7,06
3.1.5.1. Rata-rata Kuadrat Data Berkelompok
Rumus:
k
x =

f
x f
2
.

Contoh 23:
1. Tentukan rata-rata kuadrat dari data pada
tabel di bawah ini.
Nilai Frekuensi
32 40
41 49
50 58
59 67
68 76
77 85
86 94
3
5
7
15
11
6
3
Jawab:
Nilai
Nilai
tengah (x)
Frekuensi
(f)
x
2
f.x
2
32 40
41 49
50 58
59 67
68 76
77 85
86 94
36
45
54
63
72
81
90
3
5
7
15
11
6
3
1296
2025
2916
3969
5184
6561
8100
3888
10125
20412
59535
57024
39366
24300
f = 50 f.x
2
= 214650
k
x =

f
x f
2
.

k
x =
50
214650

k
x = 4293
k
x = 65,52
Jadi rata-rata kuadratnya adalah 65,52.
Latihan 3
1. Tentukan rata-rata dari data berikut:
a. 8, 7, 8, 5, 4, 3, 9, 10, 3, 10, 3, 7.
b. 26, 24, 37, 55, 25, 23, 47, 27.
2. Nilai hasil ulangan Matematika siswa kelas 3 SMK KRIYA tercatat sebagai
berikut:
Nilai Frekuensi
26
3
4
5
5,5
6
7
8
9
2
4
6
8
7
5
8
4
Tentukan rata-rata nilai yang dicapai oleh para siswa tersebut.
3. Hasil produksi padi kering di 100 desa di kabupaten Malang, tercatat sebagai
berikut:
Produksi (kwintal) Banyak desa
10 17
17 25
26 33
34 41
42 49
50 57
58 58
8
24
25
21
17
3
2
Tentukanlah rata-rata produksi padi kering tersebut.
4. Tentukanlah rata-rata ukur, rata-rata harmonis, dan rata-rata kuadrat dari
rangkaian data berikut ini.
a. 2, 3, 5, 7
b. 12, 15, 13, 20, 25, 30
c.
Nilai Banyak siswa
2
4
8
6
10
3
5
6
4
2
d.
Nilai Frekuensi
3
5
7
9
10
2
4
6
5
3

5. Rata-rata nilai matematika dari 9 anak adalah 7. Dengan menambahkan nilai
1 anak baru maka rata-rata nilai matematika mereka menjadi 6,8. Berapakah
nilai anak baru yang ditambahkan tadi?
6. Nilai rata-rata mata pelajaran Fisika suatu kelas yang terdiri dari 20 adalah
6,5. Kemudian ke dalam kelas tersebut masuk 5 orang anak baru yang
memiliki nilai Fisika yang sama dan membuat rata-rata mata pelajaran Fisika
kelas tersebut menjadi 7,0. Berapakah nilai masing-masing anak yang baru
masuk?
27
7. Jarak antara Jakarta Bandung 150 km. Seorang pengendara mobil melalui
rute tersebut dengan kecepatan 60 km/jam pada waktu pergi dan 80 km/jam
pada waktu pulang. Berapakah kecepatan rata-ratanya?
8. Nilai rata-rata tes matematika dari kelompok siswa dan kelompok siswi di
suatu kelas berturut-turut adalah 5 dan 7. Jika nilai rata-rata di kelas tersebut
adalah 6,2 , maka tentukanlah perbandingan banyaknya siswa dan siswi.
9. Nilai rata-rata 11 buah bilangan sama dengan 13. Nilai rata-rata 13 bilangan
yang lain sama dengan 11. Berapakah nilai rata-rata 24 bilangan tersebut?
10. Tes matematika diberikan kepada tiga kelas siswa ber-jumlah 100 orang.
Nilai rata-rata kelas pertama, kedua dan ketiga adalah 7, 8, 7
2
1
. Jika
banyaknya siswa kelas pertama 25 orang dan kelas ketiga 5 orang lebih ba-
nyak dari kelas kedua, maka berapakah nilai rata-rata seluruh siswa tersebut?
3.2. Median
Median adalah nilai tengah ari suatu kumpulan data yang tersusun secara teratur
(diurutkan menurut besarnya dari data terkecil sampai dengan data terbesar). Median
membagi data menjadi dua bagian yang sama besarnya sehingga median disebut juga
ukuran letak.
3.2.1. Median Data Tunggal
Median (Med) terletak pada data yang ke
2
1 + n
, dirumuskansebagai berikut:

Contoh 24:
Tentukan median dari data berikut: 4, 3, 7, 10, 5, 4, 6, 10, 11.
Jawab:
Urutan data: 3, 4, 5, 6, 7, 10, 10, 11
n = 9 (ganjil)
Med = data ke
2
1 + n

Med = data ke
2
1 9 +

Med = data ke 5
Med = 7
Jadi median data tersebut adalah 7.
Contoh 25:
Tentukan median dari data berikut: 7, 8, 6, 9, 7, 10.
Jawab:
Urutan data: 6, 7, 7, 8, 9, 10
n = 6 (genap)
Med = data ke
2
1 + n

Med = data ke
2
1 + n

28
Med = data ke
2
1 6 +

Med = data ke 3
2
1

Med = data ke 3 +
2
1
(data ke 4 data ke 3)
Med = 7 +
2
1
(8 7)
Med = 7 +
2
1
1
Med = 7 +
2
1

Med = 7
2
1

Jadi median data tersebut adalah 7
2
1
.
3.2.2. Median Data Berkelompok
Untuk menentukan median pada data berkelompok harus ditentukan lebih dulu
letak kelas median dengan cara:
Letak kelas median = kelas interval data ke
2

f

Median =
med
k
b
f
f f
p t


+
2
1
.
Keterangan: t
b
= tepi bawah kelas median
p = panjang kelas interval
f = n = banyak data
F
k
= frekuensi kumulatif sebelum kelas median
Contoh 26:
Tentukan median dari data pada tabel di bawah ini.
Nilai Frekuensi
32 40
41 49
50 58
59 67
68 76
77 85
86 94
3
5
7
15
11
6
3
Jawab:
Nilai t
b
Frekuensi
(f)
f
kum
32 40
41 49
50 58
59 67
68 76
77 85
86 94
31,5
40,5
49,5
58,5
67,5
76,5
85,5
3
5
7
15
11
6
3
3
8
15
30
41
47
50
f = 50
Letak kelas median = kelas interval data ke
2

f

29
= kelas interval data ke
2
50

= kelas interval data ke 25
= kelas interval ke 4
Median =
med
k
b
f
f f
p t


+
2
1
.
= 58,5 + 9
15
15 25
.


= 58,5 + 9
15
10
.
= 58,5 + 6
= 64,5
Jadi median dari data di atas adalah 64,5.



3.3. Modus
Modus (Mo) adalah data yang paling sering/banyak muncul atau data yang
memiliki frekuensi tertinggi dari serangkaian data. Dalam suatu rangkaian data
dimungkinkan bermodus tunggal, bermodus lebih dari satu, atau tidak bermodus.
Suatu rangkaian data bermodus tunggal apabila terdapat tepat satu data yang
memiliki frekuensi tertinggi. Suatu rangkaian data bermodus tidak tunggal apabila
terdapat lebih dari satu data yang memiliki frekuensi tertinggi. Suatu rangkaian data tidak
bermodus apabila setiap data dalam rangkaian data tersebut memiliki frekuensi sama.
3.3.1. Modus Data Tunggal
Contoh 27:
1. Tentukan modus dari data berikut: 2, 3, 7, 3, 3, 8, 2, 9.
Jawab:
Urutan data: 2, 4, 4, 4, 7, 8, 9.
f(2) = 1 f(4) = 3 f(7) = 1 f(8) = 1 f(9) = 1
Mo = 4
Jadi modus dari data tersebut adalah 4.
2. Tentukan modus dari data berikut: 4, 7, 5, 7, 2, 10, 7, 2, 11, 2, 15, 15.
Jawab:
Urutan data: 2, 2, 2, 4, 5, 7, 7, 7, 10, 11, 15, 15.
f(2) = 3 f(4) = 1 f(5) = 1 f(7) = 3 f(10) = 1
f(10) = 1 f(11) = 1 f(15) = 2
Mo = 2 dan 7
Jadi modus dari data tersebut adalah 2 dan 7.
3. Tentukan modus dari data berikut: 15, 3, 4, 4, 3, 15, 3, 9, 4, 9, 15 ,9 ,15
Jawab:
Urutan data: 3, 3, 3, 4, 4, 4, 9, 9, 9, 15, 15, 15.
30
f(3) = 3 f(4) = 3 f(9) = 3 f(15) = 3
Mo = tidak ada
Jadi data tersebut tidak memiliki modus.
3.3.2. Modus Data Berkelompok
Modus data berkelompok dihitung dengan rumus :
Mo = t
b
+ p.
2 1
1
d d
d
+

Keterangan: Mo = modus
t
b
= tepi bawah kelas modus
p = panjang kelas interval kelas modus
d
1
= deviasi 1
= selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya
d
2
= deviasi 2
= selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sesudahnya
Kelas modus adalah kelas yang mengandung modus atau kelas yang memiliki
frekuensi terbanyak.
Contoh 28:
Hasil ulangan Matematika kelas 2 Pogram Keahlian Kriya Kayu sebagai berikut:
Nilai Frekuensi
40 47
48 55
56 63
64 71
72 79
80 87
88 95
2
4
10
14
12
5
3
Tentukan modus dari data di atas.

Jawab:
Nilai t
b
Frekuensi
40 47
48 55
56 63
64 71
72 79
80 87
88 95
39,5
47,5
55,5
63,5
71,5
79,5
87,5
2
4
10
14
12
5
3
f = 50
Kelas modus = kelas interval 64 71
t
b
= 63,5
d
1
= 14 10 = 4
d
2
= 14 12 = 2
p = 8
Mo = t
b
+ p.
2 1
1
d d
d
+

31
Mo = 63,5 + 8
2 4
4
.
+

Mo = 63,5 + 8
6
4
.
Mo = 63,5 + 5,33
Mo = 68,83
Jadi modusnya adalah 68,83.
Latihan Soal 4
1. Tentukan median dan modus dari data-data berikut ini:
a. 6, 5, 8, 3, 6, 8, 8, 7, 5, 3, 8, 5, 7
b. 25, 27, 16, 16, 25, 10, 27, 27
c.
Nilai Frekuensi
2
4
6
8
10
3
5
6
4
2
d.
Data Frekuensi
30 38
39 47
48 56
57 65
66 74
75 83
84 92
4
8
14
35
27
9
3
e. Hasil pengukuran berat badan siswa kelas 2.
Berat
badan
f
50 52
53 55
56 58
59 61
62 64
4
5
3
2
6
f.
Nilai f
31 - 36 4
37 - 42 6
43 - 48 9
49 - 54 14
55 - 60 10
61 - 66 5
67 - 72 2
32
2. Tentukan modus dan median dari data berikut:




30,5 35,5 40,5 45,5 50,5 55,5 60,5 65,5

8
12
17
20
13
7
3
c.
5
11
9
4
1
41-45 46-50 51-55 56-60 61-65


b.
13,5 18,5 23,5 28,5 33,5 nilai

3
4
10
6
a.
33
Latihan Ulangan I
34
1. Statistik yang berhubungan
dengan penarikan kesimpulan
mengenai populasi disebut ....
a. statistik
deskriptif
b. statistik induktif
c. populasi
d. sampel
e. sampling
2. Di bawah ini merupakan syarat
data yang baik, kecuali ...
a. relevan
b. representatif
c. terkini
d. banyak
e. objektif
3. Sebagian data yang dijadikan
objek penelitian dan bersifat
representatif disebut ...
a. populasi
b. sampel
c. sensus
d. sampling
e. strata
4. Di bawah ini merupakan alasan
sampling, kecuali ....
a. Biaya
b. Tenaga
c. Waktu
d. Sistematis
e. Efektif
5. Yang termasuk data kontinu
adalah ...
a. jumlah karyawan
b. jumlah keuntungan
c. jumlah penjualan
d. jumlah kendaraan
e. jumlah pemakaian listrik
6. Berdasarkan sumbernya, data-
data dikelompokkan menjadi ...
a. data internal
b. data kontinu
c. data diskrit
d. data primer
e. data sekunder
7. Penjualan barang dari sebuah
kios pada tahun 2004
dinyatakan dengan diagram
lingkaran di bawah. Besar sudut
pusat daerah yang mewakili
penjualan gula adalah ....

8. Diagram di bawah menunjukkan
banyaknya pemesan meubel
pada Toko Makmur setiap
tahun sejak tahun 1998 sampai
dengan 2004. Banyaknya
pemesan selama 4 tahun
pertama adalah ....
a. 300
b. 450
c. 525
d. 650
e. 725

9. Diagram di bawah menunjukkan
pekerjaan orang tua siswa kelas
1. Jika banyak siswa kelas 1 200
orang, maka banyaknya siswa
yang orang tuanya petani adalah
....

10. Hobi dari 40 orang siswa
disajikan dalam diagram
lingkaran di bawah. Banyaknya
siswa yang hobinya menari ada
....

11. Perbandingan antara pendapatan pada
tahun 2001 dan 2002 berdasarkan
diagram di bawah adalah ...

a. 8 : 14
0
20 +
40 +
60 +
80 +
100 +
120 +
140 +
160 +
180 +
200 +
2000 2001 2002 2003
Keterangan:
Pendapatan
Biaya
menyanyi

Olahraga
37,5%
menari
Gula
a. 64
o

b. 63
o

c. 61
o

d. 59
o

e. 54
o


menggambar
ABRI
10%
PETANI
PNS
20%
PEDAGANG
35%
a. 90 orang
b. 70 orang
c. 55 orang
d. 45 orang
e. 35 orang

0
200
250
300
98 99 00 01 02 04 03
Terigu
25%
Beras
20%
Lain-lain
40%
Gula
a. 64
o

b. 63
o

c. 61
o

d. 59
o

e. 54
o


35
b. 8 : 11
c. 11 : 8
d. 6 : 7
e. 5 : 6
12. Diagram lingkaran di bawah
menyatakan jenis kegiatan
ekstrakurikuler di suatu SMK
yang diikuti oleh 500 siswa.
Banyak siswa yang tidak
mengikuti ekstrakurikuler
Paskibra adalah ....

13. Diketahui data sebagai berikut:
23, 34, 28, 39, 12, 47, 56, 44,
23, 14.
Range dari data tersebut adalah ...
a. 9
b. 20
c. 27
d. 34
e. 44
14. Hasil penimbangan berat badan
sejumlah siswa disajikan seperti
pada tabel berikut:
Berat badan (kg) F
31 35
36 40
41 45
46 50
51 55
4
9
15
6
2
Range dari data tersebut adalah ...
a. 20
b. 24
c. 25
d. 26
e. 27
15. Jika banyak data keseluruhan
adalah 50, maka banyak kelas
interval yang ideal adalah
a. 6
b. 7
c. 8
d. 9
e. 10
16. Jika banyak data keseluruhan
adalah 100, data terkecil 20, dan
data terbesar 50, maka panjang
interval kelas ideal adalah ...
a. 3
b. 4
c. 5
d. 7
e. 8
17. Berdasarkan data pada no 14,
maka frekuensi kumulatif
kurang dari pada kelas
interval 41 45 adalah ...
a. 4
b. 13
c. 28
d. 34
e. 36
18. Berdasarkan data pada no 14,
maka frekuensi kumulatif
lebih dari pada kelas interval
41 45 adalah ...
a. 4
b. 13
c. 23
d. 32
e. 36
19. Dari 30 orang yang mengikuti
ulangan Matematika diperoleh
data sebagai berikut:
Nilai 5 6 7 8
Frekuensi 6 8 12 4
Mean dari data di atas adalah ...
a. 6.82
b. 6,59
c. 6,47
d. 6,23
e. 6,15
20. Berdasarkan data pada no 19,
maka rata-rata ukurnya adalah

a. 6,349
b. 6,394
c. 6,439
d. 6,934
e. 6,943
21. Berdasarkan data pada no 19,
maka rata-rata harmonisnya
adalah
a. 6,139
b. 6,193
c. 6,319
d. 6,391
e. 6,913
22. Berdasarkan data pada no 19,
maka rata-rata kuadratnya
adalah
a. 6,357
b. 6,537
c. 6,573
d. 6,735
e. 6,753
23. Berdasarkan data pada no 19,
maka rata-rata sementaranya
adalah
a. 5
b. 6
c. 6,5
d. 7
e. 8
Paskibra
30%

Olahraga
20%
Beladiri
10%
a. 200 siswa
b. 250 siswa
c. 300 siswa
d. 350 siswa
e. 375 siswa

Pramuka
36
24. Berdasarkan data pada no 19,
maka modusnya adalah
a. 5
b. 6
c. 6,5
d. 7
e. 8
25. Berdasarkan data pada no 19,
maka mediannya adalah
a. 5
b. 6
c. 6,5
d. 7
e. 8
Untuk soal no 26 33
Diketahui data dari hasil tryout
Matematika siswa kelas 3 SMK
sebagai berikut
40 43 47 50
64 60 63 74
76 80 35 63
55 50 60 65
60 60 70 93
95 66 47 45
46 70 75 89
56 57 58 60
60 65 64 65
70 75 45 55
26. Jangkauan dari data di atas
adalah ...
a. 55
b. 57
c. 59
d. 60
e. 61
27. Banyak kelas interval dari data
di atas adalah ...
a. 5
b. 6
c. 6,29
d. 7
e. 8
28. Panjang interval kelas dari data
di atas adalah ...
a. 6
b. 7
c. 8
d. 8,5
e. 9
29. Mean dari data di atas adalah ...
a. 59,95
b. 60,95
c. 62,625
d. 62,95
e. 63,95
30. Modus dari data di atas adalah
...
a. 66
b. 67,50
c. 68,25
d. 68,5
e. 69
31. Median dari data di atas adalah
...
a. 53,5
b. 55
c. 57
d. 58,5
e. 60,6
32. Nilai rata-rata tes matematika
dari kelompok siswa dan
kelompok siswi di suatu kelas
berturut-turut adalah 5 dan 7.
Jika nilai rata-rata di kelas
tersebut adalah 6,2 , maka
perbandingan banyaknya siswa
dan siswi adalah ,,,
a. 2 : 3
b. 3 : 4
c. 2 : 5
d. 3 : 5
e. 4 : 5
33. Tes matematika diberikan
kepada tiga kelas siswa ber-
jumlah 100 orang. Nilai rata-
rata kelas pertama, kedua dan
ketiga adalah 7, 8, 7
2
1
. Jika
banyaknya siswa kelas pertama
25 orang dan kelas ketiga 5
orang lebih banyak dari kelas
kedua, maka nilai rata-rata
seluruh siswa tersebut adalah
a. 7,60
b. 7,55
c. 7,50
d. 7,45
e. 7,40
34. Nilai rata-rata 11 buah bilangan
sama dengan 13. Nilai rata-rata
13 bilangan yang lain sama
dengan 11. Dengan demikian
nilai rata-rata 24 bilangan
tersebut sama dengan
a. 11
b. 11
12
11

c. 12
d. 12
12
5

e. 13
35. Kelas A terdiri atas 35 murid
sedangkan kelas B terdiri atas
40 murid. Nilai statistika rata-
rata kelas B adalah 5 lebih baik
dari nilai-rata-rata kelas A.
Apabila nilai rata-rata gabungan
kelas A dan kelas B adalah 57
3
2

maka nilai statistika rata-rata
untuk kelas A adalah
a. 50
b. 55
c. 60
d. 65
e. 75
ilai Frekuens
i
11- 20 3
21 - 30 7
31 - 40 10
41 - 50 16
51 - 60 20
61 - 70 14
71 - 80 10
81 - 90 6
91 -
100
4
f = 90
37
36. Rata-rata nilai ulangan
Matematika dari 40 orang siswa
adalah 5,1. Jika seorang siswa
tidak disertakan dalam
perhitungan maka nilai rata-
ratanya menjadi 5,0. Nilai siswa
tersebut adalah
a. 9,0
b. 8,0
c. 7,5
d. 6,0
e. 5,5
37. Nilai rata-rata pada tes
matematika dari 10 siswa ada-
lah 55 dan jika digabung lagi
dengan 5 siswa, nilai rata-rata
menjadi 53. Nilai rata-rata dari 5
siswa tersebut adalah
a. 49
b. 50
c. 51
d. 52
e. 54
38. Nilai rata-rata ujian sekelompok
siswa yang berjumlah 40 orang
adalah 51. Jika seorang siswa
dari kelompok ini yang
mendapat nilai 90 tidak
dimasukkan dalam perhitungan
rata-rata tersebut, maka nilai
rata-rata ujian akan menjadi
a. 50
b. 49
c. 48
d. 47
e. 46
39. Lima orang karyawan A, B, C,
D dan E mempunyai pendapatan
sebagai berikut:
Pendapatan A sebesar
2
1
pendapatan E
Pendapatan B lebih Rp.100.000 dari A
Pendapatan C lebih Rp.150.000 dari A
Pendapatan D kurang Rp.180.000 dari E
Bila rata-rata pendapatan kelima
karyawan Rp. 525.000, maka
pendapatan karyawan D =
a. Rp. 515.000
b. Rp. 520.000
c. Rp. 535.000
d. Rp. 550.000
e. Rp. 565.000
40. Empat kelompok siswa yang
masing-masing terdiri atas 10,
20, 30 dan 20 orang rata-rata
menyumbangkan uang ke suatu
yayasan penderita anak cacad
masing-masing sebesar Rp.
4.000,00; Rp. 10.000,00; Rp.
6.000,00 dan Rp. 3.000,00.
Secara keseluruhan tiap siswa
rata-rata menyumbang uang
sebesar
a. Rp. 575,00
b. Rp. 2.300,00
c. Rp. 5.000,00
d. Rp. 5.750,00
e. Rp. 6.000,00
41. x
0
adalah rata-rata dari data x
1
,
x
2
, , x
10
. Jika data berubah
mengikuti pola
2
1
x
+ 2,
2
2
x
+ 4 ,
2
3
x
+ 6 dan seterusnya, maka
nilai rata-rata menjadi
a. x
0
+ 11
b. x
0
+ 12
c.
2
1
x
0
+ 11
d.
2
1
x
0
+ 12
e.
2
1
x
0
+ 20
42. Luhur mengendarai sebuah
mobil dalam perjalanan dinas
dari Malang ke Surabaya. Ia
mengendarai mobil tersebut
dengan kecepatan 60 km/jam
dari Malang ke Lawang, 75
km/jam dari Pandaan ke
Surabaya, Dari Surabaya
kembali ke Malang ia
mengendarai mobil dengan
kecepatan 50 km/jam.
Kecepatan rata-rata Luhur
mengendarai mobil adalah ...
a. 55 km/jam
b. 60 km/jam
c. 65 km/jam
d. 67,5 km/jam
e. 70 km/jam
43. Lima orang siswa berangkat ke
sekolah menggunakan sepeda
dengan kecepatan berbeda-beda.
Kecepatan mereka masing-
masing mengendarai sepeda
adalah 20 km/jam, 15 km/jam,
30 km/jam, 45 km/jam, dan 30
km/jam. Kecepatan rata-rata
harmonis dari kelima siswa
tersebut adalah ....
a. 24,00 km/jam
b. 24,324 km/jam
c. 25,00 km/jam
d. 25,50 km/jam
e. 26,00 km/jam

ESSAY
Diketahui suatu data dinyatakan dalam histogram berikut:



38
Kemampuan Mengerjakan Modul Siswa SMK

Tentukanlah:
44. Panjang interval kelas
45. Tabel distribusi frekuensinya.
46. Mean
47. Modus
48. Median
49. Diagram garis
50. Kurva Ogive
12 17 22 27 32 37
4
7
8
14
16
siswa
Waktu
(hari)
39
3. Kegiatan Belajar 3 (320 menit)
3.1. Tujuan Kegiatan Pembelajaran 3
Siswa dapat:
a. Menyajikan data tunggal dan data kelompok
b. Menentukan : Jangkauan, Simpangan rata-rata, Simpangan baku, Kuartil,
Jangkauan semi interkuartil Desil, Persentil, dan jangkauan persentil dari
data yang disajikan
c. Menentukan nilai standar (Z-score) dari suatu data yang diberikan
d. Menentukan koefisien variasi dari suatu data yang diberikan
IV. UKURAN PENYEBARAN DATA (Ukuran Dispersi)
4.1. Pengertian dan Kegunaan Ukuran Penyebaran Data
Dispersi atau sebaran nilai dari sekelompok data merupakan ukuran yang
menunjukkan seberapa jauh nilai-nilainya menyimpang dari nilai rata-ratanya. Penyebaran
yang kecil akan menunjukkan data tersebut bersifat homogen, sedangkan penyebaran yang
besar akan menunjukkan bahwa data tersebut bersifata heterogen.
Dispersi atau sebaran nilai digunakan untuk menentukan apakah suatu nilai rata-rata
representatif atau tidak. Jika suatu data mempunyai penyebaran yang besar terhadap nilai
rata-ratanya maka data tersebut tidak representatif. Misalnya upah 5 orang karyawan per
minggu berturut-turut adalah Rp. 25.000,00, Rp. 30.000,00, Rp. 30.000,00, Rp. 35.000,00,
dan Rp. 150.000,00. Nilai rata-rata upah kelima karyawan tersebut adalah Rp. 54.000,00.
Nilai rata-rata tersebut tidak representatif karena ada 4 orang karyawan yang mempunyai
upah di bawah rata-rata sementara ada 1 orang karyawan yang mempunyai upah jauh di atas
rata-rata.
Dispersi atau sebaran nilai digunakan sebagai perbandingan terhadap variabilitas data
dan untuk membantu penggunaan ukuran statistika. Misalnya membandingkan ukuran sampel
terhadap ukuran populasi atau dalam pengujian hipotesis apakah dua sampel berasal dari
populasi yang sama atau tidak.
4.2. Jangkauan
Jangkauan/Range/Rentangan data adalah selisih antara nilai data terbesar
(maksimum) dengan nilai data terkecil (minimum).
4.2.1. Jangkauan Data Tunggal
Rumus:
R = d
t
- d
r

Keterangan: R = jangkauan data
d
t
= data terbesar
d
r
= data terkecil
4.2.2. Jangkauan Data Berkelompok
Rumus:
R = t
a
- t
b

Keterangan: R = jangkauan data
t
a
= tepi atas kelas interval terbesar (terakhir)
t
b
= tepi bawah kelas interval terkecil (pertama)
Contoh 29 :
1. Diketahui rangkaian data sbb.: 12, 16, 14, 17, 15, 19, 10, 12, 15, 21, 9, 14,
14. Hitunglah jangkauan dari data tersebut:
Jawab:
d
r
= 21
d
t
= 9
R = d
t
- d
r
R = 21- 9
R = 12
Jadi jangkauan dari data tersebut adalah 12.
2. Diketahui data berkelompok sbb:
Nilai Frekuensi
40 47 2
40
48 55
56 63
64 71
72 79
80 87
88 95
4
10
14
12
5
3
f = 50
Hitunglah jangkauan dari data di atas.
Jawab:
t
a
= 95 + 0,5 = 95,5
t
b
= 40 0,5 = 39,5
R = t
a
- t
b

R = 95,5 39,5
R = 56
Jadi jangkauan dari data tersebut adalah 56.
4.3. Simpangan Rata-rata
Simpangan rata-rata/Deviasi rata-rata (SR) adalah ukuran yang menyatakan
penyimpangan (deviasi) data terhadap rata-rata hitungnya.
4.3.1. Simpangan Rata-rata Data Tunggal
Rumus:
Apabila setiap data memiliki frekuensi 1 maka:
SR =
n
x x
n
i
i
=

1

Apabila tidak setiap data memiliki frekuensi 1 maka:
SR =
( )

=

f
x x f
n
i
i i
1


Keterangan: SR = simpangan rata-rata
x
i
= nilai data ke-i
x = rata-rata
n = banyak data
= harga mutlak
f
i
= frekuensi data ke-i
Contoh 30:
Tentukan simpangan rata-rata dari rangkaian data berikut: 7, 5, 8, 6, 9, 7.
Jawab:
Urutan data: 5, 6, 7, 7, 8, 9.
n = 6
n
x
x
n
i
i
=
=
1

6
6
1

=
=
i
i
x
x
6
9 8 7 7 6 5 + + + + +
= x
6
42
= x
x = 7
SR =
n
x x
n
i
i
=

1

41
SR =
6
7
6
1

=

i
i
x

SR =
6
7 9 7 8 7 7 7 7 7 6 7 5 + + + + +

SR =
6
2 1 0 0 1 2 + + + + +

SR =
6
6

SR = 1
Jadi simpangan rata-rata di atas adalah 1.
Contoh 31:
Tentukan simpangan rata-rata dari rangkaian data berikut ini:
Nilai Frekuensi
3
6
7
9
2
3
1
4
Jawab:
Nilai (x) f f.x
x x f x x
3
6
7
9
2
3
1
4
6
18
7
36
3 6,7= 0,67
6 6,7= 2,33
7 6,7= 3,33
9 6,7= 5,33
7,4
2,1
0,3
9,2
f = 10 fx = 67
f x x = 19

=
f
fx
x = 7 , 6
10
67
=
SR =
( )

=

f
x x f
n
i
i i
1

SR =
10
19

SR = 1,9
Jadi, simpangan rata-rata data di atas adalah 1,9.
4.3.2. Simpangan Rata-rata Data Berkelompok
Rumus:
SR =
( )

=

f
x x f
n
i
i i
1

Keterangan: SR = simpangan rata-rata
f
i
= frekuensi data pada kelas interval ke-i
x
i
= nilai tengah data pada kelas interval ke-i
x = rata-rata
n = f = banyak data
= harga mutlak
Contoh 32:
Nilai ulangan Matematika kelas II SMK KRIYA Program Keahlian Kriya Kayu
tercatat sebagai berikut:
Nilai Frekuensi
32 40
41 49
50 58
59 67
68 76
3
5
7
15
11
42
77 85
86 94
6
3
Tentukan simpangan rata-rata dari data di atas.
Jawab:
Nilai
x
f
f.x
x - x f. x - x
32 40
41 49
50 58
59 67
68 76
77 85
86 94
36
45
54
63
72
81
90
3
5
7
15
11
6
3
108
225
378
945
792
486
270
36 64,68= 28,08
45 64,68= 19,08
54 64,68= 10,08
63 64,68= 1,08
72 64,68= 7,92
81 64,68= 16,92
90 64,68= 25,92
84,24
95,40
70,56
16,20
87,12
101,52
77,76


f = 50
f.x = 3204
f. x - x =532,8

=
f
fx
x = 68 , 64
50
3204
=
SR =
( )

=

f
x x f
n
i
i i
1

SR =
50
8 , 532

SR = 10,656
4.4. Simpangan Baku / Simpangan Standar / Standar Deviasi
Simpangan baku / simpangan standar / standar deviasi merupakan salah satu ukuran
penyebaran data yang dipergunakan untuk membandingkan suatu kumpulan data dengan data
yang lainnya.
Simpangan baku / simpangan standar / standar deviasi untuk sampel diberi lambang
s. Simpangan baku / simpangan standar / standar deviasi untuk populasi diberi lambang .
4.4.1. Simpangan Baku / Simpangan Standar / Standar Deviasi Data Tunggal
Rumus:
Apabila setiap data memiliki frekuensi 1 maka:
s =
( )
n
x x
2



Apabila tidak setiap data memiliki frekuensi 1 maka:
s =
( )


f
x x f
2

Keterangan: s = simpangan baku
x = data
x = rata-rata hitung
n = f = banyak data seluruhnya
f = banyak data setiap nilai data yang sejenis
Contoh 33:
Tentukan standar deviasi dari rangkaian data berikut: 7, 3, 6, 4, 5.
Jawab:
Urutan data: 3, 4, 5, 6, 7
x =
n
x
n
i
i
=1

x =
5
7 6 5 4 3 + + + +

x =
5
25

43
x = 5
s =
( )
n
x x
2



s =
( ) ( ) ( ) ( ) ( )
5
5 7 5 6 5 5 5 4 5 3
2 2 2 2 2
+ + + +

s =
5
4 1 0 1 4 + + + +

s =
5
10

s = 2
s = 1,4142
Jadi standar deviasinya adalah 1,4142.
Contoh 34:
Tentukan standar deviasi dari rangkaian data pada contoh 31.
Jawab:
x f f.x
(x - x ) (x - x )
2
f.(x - x )
2

3
6
7
9
2
3
1
4
6
18
7
36
-3,7
-0,7
0,3
2,3
13,69
0,49
0,09
5,29
27,38
1,47
0,09
21,16
f = 10 f.x = 67
f.(x - x )
2
= 50
s =
( )


f
x x f
2

s =
10
50

s = 5
s = 2,236
Jadi simpangan baku dari data tersebut adalah 2,236.
4.4.2. Simpangan Baku / Simpangan Standar / Standar Deviasi Data Berkelompok
Rumus:
s =
( )


f
x x f
2

Keterangan: s = simpangan baku
x = titik tengah kelas interval
x = rata-rata hitung
f = banyak data setiap kelas interval
f = n = banyak data seluruhnya
Contoh 35:
Tentukan standar deviasi dari rangkaian data pada contoh 32.
Jawab:
Nilai
x
f
f.x
x - x (x - x )
2
f. (x - x )
2
32 40
41 49
50 58
59 67
68 76
77 85
86 94
36
45
54
63
72
81
90
3
5
7
15
11
6
3
108
225
378
945
792
486
270
- 28,08
- 19,08
- 10,08
- 1,08
7,92
16,92
25,92
788,4864
364,0464
101,6064
1,1664
62,7264
286,2864
671,8464
2365,4592
1820,2320
711,2448
17,4960
689,9904
1717,7184
2015,5392


f = 50
f.x = 3204
f. (x - x )
2 =
9337,68
x = 08 , 64
50
3204
= =

f
f x

44
s =
( )


f
x x f
2
=
50
68 , 9337
= 7536 , 186 = 13,666
Jadi, standar deviasi dari rangkaian data pada contoh 32 adalah 13,666.
Latihan 5
1. Diketahui data: 2, 4, 4, 5, 6, 6, 7, 8, 9, 9. Hitunglah simpangan rata-rata dan
deviasi standar dari rangkaian data tersebut.
2. Diketahui data: 3, 5, 6, 6, 7, 10, 12. Hitunglah simpangan rata-rata dan
standar deviasi dari rangkaian data tersebut.
3. Hitunglah simpangan rata-rata dan simpangan baku dari data 5, 3, 9, 7, 5, 6.
4. Tentukan simpangan rata-rata dan simpangan baku dari data pada tabel
distribusi frekuensi di bawah ini.
Berat (kg) frekuensi
43 - 47 5
48 - 52 12
53 - 57 9
58 - 62 4
5. Hitunglah simpangan rata-rata dan standar deviasi dari rangkaian data
berikut.
Berat badan (kg) Frekuensi
47 - 49 3
50 - 52 6
53 - 55 8
56 - 58 7
59 - 61 6
4.5. KUARTIL
Kuartil berarti membagi suatu rangkaian data menjadi empat bagian yang sama.
Jika kuartil digambarkan dalam suatu garis lurus akan tampak sebagai berikut:

Keterangan: x
b
= data terendah
x
a
= data tertinggi
Q
1
= kuartil pertama / kuartil bawah
Q
2
= kuartil ke dua / kuartil tengah = median
Q
3
= kuartil ke tiga / kuartil atas
Cara menentukan kuartil:
1. Urutkan data dari yang terendah / terkecil sampai dengan yang terbesar /
tertinggi
2. Tentukan urutan letak masing-masing kuartil
Letak Kuartil Data Tunggal
Q
i
= data ke
4
i
(n + 1)
Letak Kuartil Data Berkelompok
Letak Q
i
= data ke
4
i
f
Q
i
= t
b
+ p.
i
Q
k
f
f f
4
i



Keterangan: Q
i
= kuartil ke-i
x
a
Q
1 Q
2
= Med Q
3
25%
25%

25%

25%

x
b
45
i = 1, 2, atau 3
n = f = banyak data
p = panjang interval kelas
t
b
= tepi bawah kelas interval kuartil ke-i
f
k
= frekuensi kumulatif sebelum kelas interval kuartil ke-i

i
Q
f = frekuensi kelas interval kuartil ke-i
3. Jangkauan antar kuartil (JAK) = Q
3
Q
1

4. Jangkauan semi inter kuartil (Q
d
) =
2
1
(Q
3
Q
1
)
4.6. Desil
Desil berarti membagi suatu rangkaian data menjadi sepuluh bagian yang sama.
Jika desil digambarkan dalam suatu garis lurus akan tampak sebagai berikut:

Keterangan: x
b
= data terendah
x
a
= data tertinggi
D
1
= desil ke -1
D
5
= Q
2
= desil ke - 5 / desil tengah = median
D
9
= desil ke - 9
Cara menentukan desil:
1. Urutkan data dari yang terendah / terkecil sampai dengan yang terbesar /
tertinggi
2. Tentukan urutan letak masing-masing desil
Letak Desil Data Tunggal
D
i
= data ke
10
i
(n + 1)
Letak Desil Data Berkelompok
Letak D
i
= data ke
10
i
f
D
i
= t
b
+ p.
i
D
k 10
i
f
f f .



Keterangan: Q
i
= desil ke-i
i = 1, 2, , atau 99
n = f = banyak data
p = panjang interval kelas
t
b
= tepi bawah kelas interval desil ke-i
f
k
= frekuensi kumulatif sebelum kelas interval desil ke-i
i
D
f = frekuensi kelas interval desil ke-i
4.7. Persentil
Persentil berarti membagi suatu rangkaian data menjadi seratus bagian yang sama.
Jika persentil digambarkan dalam suatu garis lurus akan tampak sebagai berikut:

Keterangan: x
b
= data terendah
x
a
= data tertinggi
P
10
= persentil ke -10
P
50
= D
2
= persentil ke - 50 / persentil tengah = median
P
90
= persentil ke - 90
Cara menentukan persentil:
1. Urutkan data dari yang terendah / terkecil sampai dengan yang terbesar /
tertinggi
2. Tentukan urutan letak masing-masing persentil
Letak Persentil Data Tunggal
x
a
P
10 P
50
= Q2 = Med P
90
10%
10%

x
b
x
a
D
1 D
5
= Q2 = Med D
9
10%
10%

x
b
46
P
i
= data ke
100
i
(n + 1)
Letak Persentil Data Berkelompok
Letak P
i
= data ke
100
i
f
P
i
= t
b
+ p.
i
P
k
f
f f
100
i



Keterangan: P
i
= persentil ke-i
i = 1, 2, , atau 99
n = f = banyak data
p = panjang interval kelas
t
b
= tepi bawah kelas interval persentil ke-i
f
k
= frekuensi kumulatif sebelum kelas interval persentil ke-i

i
Q
f = frekuensi kelas interval persentil ke-i
3. Jangkauan antar persentil (JAP) = P
90
P
10

4. Jangkauan semi inter persentil (D
p
) =
2
1
(P
90
P
10
)
Contoh 36:
Tentukan kuartil bawah, kuartil tengah, kuartil atas, jangkauan antar kuartil,
jangkauan semi inter kuartil, D
4
, dan D
8
dari rangkaian data berikut ini.
1. 7, 5, 8, 6, 9, 7, 10.
2. 7, 5, 6, 8, 3, 5, 7, 9.
Penyelesaian:
1. Data: 7, 5, 8, 6, 9, 7, 10
Urutan data 5, 6, 7, 7, 8, 9, 10
n = 7
a.
1
= data ke
4
1
.(n + 1)
Q
1
= data ke
4
1
.(7 + 1)
Q
1
= data ke
4
1
.8
Q
1
= data ke 2
Q
1
= 6
b. Q
2
= data ke
4
2
.(n + 1)
Q
2
= data ke
2
1
.(7 + 1)
Q
2
= data ke
2
1
.8
Q
2
= data ke 4
Q
2
= 7
c. Q
3
= data ke
4
3
.(n + 1)
Q
3
= data ke
4
3
.(7 + 1)
Q
3
= data ke
4
3
.8
Q
3
= data ke 6
Q
3
= 9
d. JAK = Q
3
- Q
1

JAK = 9 6
JAK = 3
47
e. Q
d
=
2
1
(Q
3
- Q
1
)
Q
d
=
2
1
.3
Q
d
= 1,5
f. D
4
= data ke
10
4
.(n + 1)
D
4
= data ke
5
2
(7 + 1)
D
4
= data ke
5
2
.8
D
4
= data ke 3
5
1

D
4
= data ke 3 +
5
1
(data ke 4 data ke 3)
D
4
= 7 +
5
1
(7 7)
D
4
= 7
g. D
8
= data ke.
10
8
(n + 1)
D
8
= data ke
5
4
(7 + 1)
D
8
= data ke
5
4
.8
D
8
= data ke 6
5
2

D
8
= data ke 6 +
5
2
(data ke 7 data ke 6)
D
8
= 9 +
5
2
(10 9)
D
8
= 9
5
2

2. 7, 5, 6, 8, 3, 5, 7, 9
Urutan data: 3, 5, 5, 6, 7, 7, 8, 9
n = 8
a. Q
1
= data ke
4
1
.(n + 1)
Q
1
= data ke
4
1
.(8 + 1)
Q
1
= data ke
4
1
.9
Q
1
= data ke 2
4
1

Q
1
= data ke 2 +
4
1
(data ke 3 data ke 2)
Q
1
= 5 +
4
1
(5 5)
Q
1
= 5 +
4
1
.0
Q
1
= 5
b. Q
2
= data ke
4
2
.(n + 1)
Q
2
= data ke
2
1
.(8 + 1)
Q
2
= data ke
2
1
.9
Q
2
= data ke 4
2
1

Q
2
= data ke 4 +
2
1
(data ke 5 data ke 4)
Q
2
= 6 +
2
1
(7 6)
Q
2
= 6 +
2
1
.1
Q
2
= 6
2
1

c. Q
3
= data ke
4
3
.(n + 1)
48
Q
3
= data ke
4
3
.(8 + 1)
Q
3
= data ke
4
3
.9
Q
3
= data ke 6
4
3

Q
3
= data ke 6 +
4
3
(data ke 7 data ke 6)
Q
3
= 7 +
4
3
(8 7)
Q
3
= 7 +
4
3
.1
Q
3
= 7
4
3

d. JAK = Q
3
- Q
1

JAK = 7
4
3
5
JAK = 2
4
3

e. Q
d
=
2
1
(Q
3
- Q
1
)
Q
d
=
2
1
.2
4
3

Q
d
= 1
8
3

Q
d
= 1, 375
f. D
4
= data ke
10
4
.(n + 1)
D
4
= data ke
5
2
(8 + 1)
D
4
= data ke
5
2
.9
D
4
= data ke 3
5
3

D
4
= data ke 3 +
5
3
(data ke 4 data ke 3)
D
4
= 7 +
5
1
(7 7)
D
4
= 7
g. D
8
= data ke.
10
8
(n + 1)
D
8
= data ke
5
4
(7 + 1)
D
8
= data ke
5
4
.8
D
8
= data ke 6
5
2

D
8
= data ke 6 +
5
2
(data ke 7 data ke 6)
D
8
= 9 +
5
2
(10 9)
D
8
= 9
5
2

Contoh 37:
Tentukan kuartil bawah, kuartil tengah, kuartil atas, jangkauan antar kuartil,
jangkauan semi inter kuartil, dan jangkauan semi inter persentil dari rangkaian data
berat 100 karung cengkih berikut ini.
Berat Frekuensi
70 72
73 75
76 78
79 81
82 84
5
15
43
29
8
Jawab:
Berat Titik tengah
(x)
Frekuensi
(f)
Tepi
bawah
f
kum
70 72
73 75
76 78
79 81
82 84
71
74
77
80
83
5
15
43
29
8
69,5
72,5
75,5
78,5
81,5
5
20
63
92
100
f = 100
49
a. Letak Q
1
= data ke
4
1
f
Letak Q
1
= data ke
4
1
.100
Letak Q
1
= data ke 25 (kelas interval 76 78)
Q
i
= t
b
+ p.
i
Q
k
f
f f
4
i



Q
1
= 75,5 + 3.
43
20 100 .
4
1


Q
1
= 75,5 + 3
43
20 25

Q
1
= 75,5 + 3.
43
5

Q
1
= 75,5 + 3. 0,116
Q
1
= 75,5 + 0,348
Q
1
= 75,848
b. Letak Q
2
= data ke
4
2
f
Letak Q
2
= data ke
2
1
.100
Letak Q
2
= data ke 50 (kelas interval 76 78)
Q
i
= t
b
+ p.
i
Q
k
f
f f
4
i



Q
2
= 75,5 + 3.
43
20 100 .
2
1


Q
2
= 75,5 + 3.
43
20 50

Q
2
= 75,5 + 3.
43
30

Q
2
= 75,5 + 3. 0,698
Q
2
= 75,5 + 2,094
Q
2
= 77,594
c. Letak Q
3
= data ke
4
3
f
Letak Q
3
= data ke
4
3
.100
Letak Q
3
= data ke 75 (kelas interval 79 81)
Q
i
= t
b
+ p.
i
Q
k
f
f f
4
i



Q
3
= 78,5 + 3.
29
63 100 .
4
3


Q
3
= 78,5 + 3.
29
63 75

Q
3
= 78,5 + 3.
29
12

Q
3
= 78,5 + 3. 0,414
Q
3
= 78,5 + 1,242
Q
3
= 79,742
d. JAK = Q
3
Q
1

JAK = 79,742 75,848
JAK = 3,894
Jadi, jangkauan inter kuartil data tersebut adalah 3,894.
e. Q
d
=
2
1
(Q
3
Q
1
)
Q
d
=
2
1
.3,894
Q
d
= 1,947
Jadi, jangkauan semi inter kuartil data tersebut adalah 1,947.
50
f. Untuk menentukan jangkauan semi inter persentil harus ditentukan terlebih
dulu P
10
dan P
90
.
P
10
= data ke
100
10
f
P
10
= data ke
10
1
.100
P
10
= data ke 10 (kelas interval 73 75)
P
10
= t
b
+ p.
10
P
k 10
1
f
f f



P
10
= 72,5 + 3.
15
5 10

P
10
= 72,5 + 3.
15
5

P
10
= 72,5 +1
P
10
= 73,5
P
90
= data ke
100
90
f
P
90
= data ke
100
9
.100
P
90
= data ke 90 (kelas interval 79 81)
P
90
= t
b
+ p.
90
P
k 100
90
f
f f .



P
90
= 78,5 + 3.
29
63 90

P
90
= 78,5 + 3.
29
27

P
90
= 78,5 +2,793
P
90
= 81,293
D
p
=
2
1
( P
90
P
10
)
D
p
=
2
1
(81,293 73,5)
D
p
=
2
1
7,793
D
p
= 3,8965
Jadi, jangkauan semi inter persentil data tersebut adalah 3,8965.
Latihan 6
1. Diketahui data: 16, 15, 15, 19, 20, 22, 16, 17, 25, 29, 32, 29, 32. Hitunglah:
a. Jangkauan data
b. Simpangan kuartil
c. Jangkauan semi inter persentil
2. Tinggi dari 12 orang siswa dalam cm adalah
160 148 156 147 146 158
150 148 160 146 158 162
Hitunglah Kuartil bawah, kuartil tengah, dan kuartil atas dari data tersebut.
3. Diketahui data yang disajikan pada tabel distribusi frekuensi berikut.
Nilai frekuensi
30 - 39 1
40 49 3
50 - 59 11
60 69 21
70 79 43
80 89 32
90 - 99 9
Hitunglah:
a. Jangkauan data
b. Simpangan kuartil
c. Jangkauan semi inter persentil
4. Hitunglah jangkauan inter kuartil, desil ke-4, dan jangkauan inter persentil
dari data berkelompok pada tabel berikut ini.
51
Nilai f
40 48 4
49 57 12
58 66 10
67 75 8
76 84 4
84 - 93 2

4.8. Angka Baku / Nilai Standar (Z-Score)
Angka baku adalah nilai yang menyatakan perbedaan antara nilai data terhadap nilai
rata-ratanya dibagi dengan simpangan standarnya. Kegunaan angka baku adalah untuk
mengetahui kenaikan dan perbedaan suatu kejadian dibandingkan dengan kebiasaan. Semakin
besar angka bakunya berarti semakin tinggi kenaikannya dan semakin kecil angaka bakunya
semakin rendah kenaikannya dibanding dengan kebiasaan.
Angka baku / nilai standar dirumuskan sebagai berikut:
z =
s
x x

Keterangan: z = angka baku / nilai standar
x = nilai salah satu data
x = rata-rata hitung
s = standar deviasi /simpangan standar
Untuk suatu rangkaian data yang memiliki angka baku x = 0 dan standar deviasi s =
1, kurvanya dinamakan kurva normal. Oleh karena itu angka baku ini dipakai untuk
membandingkan beberapa keadaan atau kebiasaan. Grafik kurva normal ini ditentukan oleh
suatu fungsi yang disebut Fungsi Gauss yang bentuknya y =
2
2
1
.
.
2
1 z
e
s

t
, dimana e =
2,71828, = 3,14159, dan z = angka baku.
Grafik kurva normal merupakan poligon frekuensi yang dirumuskanuntuk suatu data
yang digambarkan seperti grafik di bawah ini.

Peluang nilai z dalam sebaran sesuai dengan luas daerah di bawah kurva normal
standar. Karena nilai peluang maksimum 1, maka luas daerah di bawah kurva normal = 1.
untuk menentukan peluan z dapat dilihat dalam tabel yang memuat luas daerah di bawah
kurva 0 z 3,09, demikian juga untuk z yang bernilai negatif.
Contoh:
1. Diketahui nilai rata-rata suatu kumpulan data adalah 70, standar deviasi 12
dan salah satu nilai datanya 86. tentukan angka bakunya dan luas daerah di
bawah kurva normal tersebut.
Penyelesaian:
Diketahui : x = 70
s = 12
x = 86
Ditanyakan: a. Z
b. luas daerah
Jawab:
a. z =
s
x x

z =
12
70 86

0
52
z =
12
16

z = 1,33
b. Luas daerah dapat dilihat dalam tabel kurva normal untuk z = 1,33
yaitu 0,4082.
2. Pada bulan tertentu pedagang A memperoleh keuntungan Rp.15.000,00 dan
pedagang B memperoleh keuntungan Rp.10.000,00. Selama bulan itu telah
diteliti bahwa rata-rata keuntungan pedagang A dan B masing-masing
Rp.13.000,00 dan Rp.7.500,00 dan stadar deviasi masing-masing
Rp.3.000,00 dan Rp.1.500,00. Siapakah yang lebih berhasil dalam usaha
dagangnya?
Penyelesaian:
Diketahui:
x
A
= 15000
x
A
= 13000
s
A
= 3000
x
B
= 10000
x
B
= 7500
s
B
= 1500
Ditanyakan: yang lebih berhasil dalam berusaha?
Jawab:
z
A
=
A
A
A
s
x x

z
A
=
3000
13000 15000

z
A
=
3000
2000

z
A
= 0,667
z
B
=
B
B
B
s
x x

z
B
=
1500
7500 10000

z
B
=
1500
2500

z
B
= 1,667
Berdasarkan perhitungan tersebut z
B
> z
A
maka pedagang B lebih berhasil
daripada pedagang A.
3. Dari 480 orang siswa SMK KRIYA, tercatat rata-rata berat badan siswa
adalah 60 dan deviasi standarnya 6. Berapakah banyak siswa yang
mempunyai berat badan antara 55 kg sampai dengan 70 kg?
Penyelesaian:
Diketahui: n = 480
x
1
= 55
x
2
= 70
x = 60
s = 6
Ditanyakan: banyak siswa yang mempunyai berat badan antara 55 kg sampai
dengan 70 kg
Jawab:
z
1
=
s
x x
1


z
1
=
6
60 55

z
1
=
6
5

z
1
= -0,83
z
2
=
s
x x
2


z
2
=
6
60 70

z
2
=
6
10

z
2
= 1,67

proporsi berat badan = luas daerah (-0,83 z 1,67)
= luas daerah (-0,83 z 0) + luas daerah (-0 z 1,67)
= 0,3849 + ,3849
= 0,7492
Banyak siswa yang mempunyai berat badan antara 55 kg sampai dengan 70 kg
= 0,7492 480 = 359,6 orang.
53
4.9. Koefisien Variasi / Variabilitas
Koefisien variasi / variabilitas adalah perbandingan antara deviasi standar dengan
rata-ratanya yang dinyatakan dalam persen.
Guna koefisien variasi adalah untuk mengetahui keseragaman dari serangkaian data.
Semakin kecil nilai koefisien variasi berarti data semakin seragam, sedangkan jika semakin
besar nilai koefisien variasi berarti data semakin tidak seragam.
Rumus:
v = % 100
x
s

Keterangan: v = koefisien variasi / variabilitas
s = standar deviasi
x = rata-rata hitung
Contoh:
Suatu kelompok siswa setelah diukur dengan teliti berat badan dan tinggi badannya
diperoleh keterangan bahwa rata-rata berat badan dan tinggi badan masing-masing 60
kg dan 160 cm dengan deviasi standar masing-masing 15 kg dan 8 cm. Ukuran
manakah yang lebih seragam?
Penyelesaian:
Diketahui: x
bb
= 60 kg
x
tb
= 160 cm
s
bb
= 15 kg
s
tb
= 8 cm
Ditanyakan: ukuran yang lebih seragam?
Jawab:
v
bb
= % 100
x
s
bb
bb

v
bb
= % 100
60
15

v
bb
= 25%
v
tb
= % 100
x
s
tb
tb

v
tb
= % 100
160
8

v
tb
= 5%
Berdasarkan perhitungan di atas, ukuran tinggi badan lebih seragam daripada ukuran
berat badan.
Latihan
1. Seorang siswa mendapat nilai Matematika 70, dengan rata-rata 65 dan
simpangan standarnya 10. Berapakah angka baku dari siswa tersebut?
2. Dari 500 orang siswa SMK KRIYA, tercatat rata-rata tinggi badan siswa
adalah 160 cm dan deviasi standarnya 6. Berapakah banyak siswa yang
mempunyai tinggi badan antara 155 cm sampai dengan 170 cm?
3. Seorang siswa mendapat nilai Matematika 65, dengan rata-rata 60 dan
simpangan standarnya 12. Nilai Fisika 75, dengan rata-rata 70 dan simpangan
standarnya 15. Manakah kedudukan nilai yang paling baik?
4. Dalam satu tahun tertentu, sales A mencapai target penjualan
Rp.69.000.000,00 dan sales B mencapai target penjualan Rp.109.000.000,00.
Rata-rata penjualan A Rp.75.000.000,00, sedangkan B Rp.126.000.000,00. Jika
simpangan standar untuk A dan B adalah Rp.8.000.000,00 dan
Rp.12.000.000,00, siapakah yang lebih baik dalam penjualannya?
5. Nilai ulangan lima mata diklat salah seorang siswa SMK adalah sebagai
berikut:
Bahasa Inggris = 80, x = 70, dan s = 5
Matematika = 70, x = 65, dan s = 4
Kewirausahaan = 90, x = 70, dan s = 10
PKnS = 95, x = 85, dan s = 5
Agama = 100, x = 90, dan s = 5
54
Berdasarkan kelima nilai di atas, mata diklat apakah yang paling dapat
dipahami oleh siswa tersebut?
6. Taufik seorang pedagang mie pangsit memiliki penghasilan rata-rata
Rp.25.000,00/hari dengan simpangan baku Rp.500,00. Hari seorang penjual
bakso memiliki penghasilan rata-rata Rp.50.000,00/hari dengan simpangan
baku Rp.2.500,00. Pada suatu acara Taufik mendapat Rp.75.000,00 sedangkan
hari mendapat Rp.100.000,00. Siapakah yang memiliki pendapatan yang paling
baik?
7. Banyak kendaraan yang masuk ke dalam sebuah terminal setiap jamnya
tercatat sebagai berikut: 250, 179, 232, 246, 252, 305. Hitunglah koefisien
variasinya.
8. Nilai rata-rata Matematika kelas IIITKJ-1 70 dengan simpangan standar 4,5.
Nilai rata-rata Matematika kelas IIITKJ-2 60 dengan simpangan standar 5,1.
Hitunglah koefisien variasi masing-masing kelas. Kesimpulan apakah yang
dapat kamu peroleh?
9. Hitunglah koefisien variasi dari data berikut ini.
Nilai Banyak siswa
52 58
59 65
66 72
73 79
80 86
87 93
94 100
2
6
7
20
8
4
3
10. Hitunglah koefisien variasi dari data berikut ini.
Berat Banyak siswa
40 44
45 49
50 54
55 59
60 64
65 69
70 74
2
5
7
4
24
15
3

4.10. Ukuran Kemiringan dan Kurtosis
4.10.1. Ukuran Kemiringan
Ukuran kemiringan adalah suatu ukuran yang menyatakan sebuah model
distribusi yang memiliki kemiringan tertentu. Terdapat 3 model kurva yang mugkin
dalam distribusi frekuensi yaitu:
a. model positif, jika kurva tersebut mempunyai ekor yang memanjang ke
kanan.
b. model negatif, jika kurva tersebut mempunyai ekor yang memanjang ke
kiri.
c. model simetris, jika kurva tersebut merupakan kurva normal

Berdasarkan ketiga model tersebut dapat dinyatakan hubungan antara mean,
median, dan modus sebagai berikut:
a. Jika model positif maka nilai mean > median > modus
b. Jika model negatif maka nilai mean < median < modus
c. Jika model simetris maka nilai mean = median = modus
0
55
Nilai kemiringan atau koefisien kemiringan
4.10.2. Kurtosis

4.11. Korelasi
4.12. Angka Indeks
4.12.1. Pengertian Angka Indeks
Angka indeks adalah angka yang diperoleh dari suatu perbandingan dua atau
lebih variabel yang menyatakan perubahan relatif dan dinyatakan dalam persentase
yang berasal dari dua periode atau lebih dengan salah satu periodenya merupakan
tahun dasar.
Beberapa kegunaan angka indeks adalah:
d. untuk pembentukan harga pasar dan analisis pasar bagi pengusaha,
e. untuk pengaturan biaya hidup dan tidak boros bagi pemimpin keluarga,
f. untuk penyesuaian upah buruh/karyawan dengan menentukan harga
konsumen.
g. dll.
Tiga jenis angka indeks yaitu:
a. Angka indeks harga yaitu angka indeks yang diperoleh dari perbandingan
harga suatu barang pada periode tertentu dengan harga barang pada
periode dasar.
b. Angka indeks kuantitas yaitu angka indeks yang diperoleh dari
perbandingan kuantitas suatu barang pada periode tertentu dengan
kuantitas barang pada periode dasar.
c. Angka indeks nilai yaitu angka indeks yang diperoleh dari perbandingan
nilai suatu barang pada periode tertentu dengan nilai barang pada periode
dasar.
Contoh:
Pada tahun 2004 harga cat per 5 kg Rp 30.000,00, sedangkan pada tahun 2007
Rp 32.500,00. Angka indeks harga cat tahun 2007 adalah % 3 , 108 % 100
30000
32500
= .
Angka indeks ini menunjukkan terjadinya kenaikan harga cat pada tahun 2007
sebesar 8,3% dari tahun 2004. Tahun 2004 disebut sebagai tahun dasar/periode basis
sedangkan tahun 2007 disebut sebagai tahun yang diselidiki. 108,3% menunjukkan
angka indeks harga tahun 2007, sedangkan angka indeks pada periode basis/ dasar
adalah 100%.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyususnan angka indeks adalah:
a. Perumusan tujuan,
b. Sumber dan syarat perbandingan,
c. Pemilihan periode dasar,
d. Pemilihan timbangan.
4.12.2. Metode Perhitungan Angka Indeks
Metode perhitungan angka indeks dibagi menjadi dua bagian yaitu metode
perhitungan angka indeks tunggal dan metode perhitungan angka indeks gabungan.
4.12.2.1. Metode Perhitungan Angka Indeks Tunggal
4.12.2.1.1. Angka Indeks Harga/Relatif Harga
Rumus:
Angka Indeks Relatif Harga = A
h
= % 100
0

P
P
n

Keterangan: A
h
= angka indeks relatif harga
56
P
n
= harga periode tertentu
P
0
= harga periode dasar
4.12.2.1.2. Angka Indeks Harga/Relatif Kuantitas
Rumus:
Angka Indeks Relatif Harga = A
q
= % 100
0

Q
Q
n

Keterangan: A
q
= angka indeks relatif kuantitas
Q
n
= kuantitas periode tertentu
Q
0
= kuantitas periode dasar
4.12.2.1.3. Angka Indeks Harga/Relatif Nilai/Relatif Nilai
Rumus:
Angka Indeks Relatif Harga = A
v
= % 100
0

V
V
n

Keterangan: A
v
= angka indeks relatif nilai
V
n
= nilai periode tertentu
V
0
= nilai periode dasar
Contoh:
Tabel di bawah ini merupakan tabel ekspor barang dari tahun 2000 sampai dengan
tahun 2002.
Tahun Harga ($) Kuantitas (kontainer) Nilai ($)
2000 2250 20 45000
2001 2500 25 62500
2002 3000 35 105000
Berdasarkan tabel di atas dengan periode dasar tahun 2000, tentukanlah:
a. angka indeks harga tahun 2001
b. angka indeks kuantitas tahun 2001
c. angka indeks nilai tahun 2001
d. angka indeks harga tahun 2002.
Jawab:
a. A
h2001
= % 100
0

P
P
n

A
h2001
= % 100
2250
2500

A
h2001
= 111,11%
b. A
q2001
= % 100
0

Q
Q
n

A
q2001
= % 100
20
25

A
q
= 125%
c. A
v2001
= % 100
0

V
V
n

A
v2001
= % 100
45000
62500

A
v2001
= 138,9%
d. A
h2002
= % 100
0

P
P
n

A
h2002
= % 100
2250
3000

A
h2002
= 133,3%
Latihan
1. Di bawah ini tabel dari penjualan taplak meja yang terjual dari tahun 2005 sampai
dengan tahun 2007.
Tahun Harga (Rp) Kuantitas (kodi) Nilai (Rp)
2005 15000 12 180000
2006 17500 18 315000
2007 20000 24 480000
Berdasarkan tabel di atas dengan periode dasar tahun 2000, tentukanlah:
57
a. angka indeks harga tahun
2006
b. angka indeks kuantitas
tahun 2006
c. angka indeks nilai tahun
2006
d. angka indeks harga tahun
2007.

2. Di bawah ini tabel dari penjualan PC yang terjual dari tahun 2006 sampai dengan
tahun 2008
Tahun Harga ($) Kuantitas (kodi)
2006 350 12
2007 325 18
2008 300 24
Berdasarkan tabel di atas dengan periode dasar tahun 2006, tentukanlah:
a. angka indeks harga tahun
2008
b. angka indeks kuantitas
tahun 2008
c. angka indeks nilai tahun
2008
d. angka indeks nilai tahun
2007.
4.12.2.2. Metode Perhitungan Angka Indeks Gabungan
Metode perhitungan angka indeks gabungan dibagi menjadi dua bagian yaitu
metode perhitungan angka indeks gabungan tidak tertimbang dan metode perhitungan
angka indeks gabungan.tertimbang. Metode perhitungan angka indeks gabungan tidak
tertimbang tidak mempertimbangkan bahwa suatu barang/komoditas lebih berguna
atau lebih pentingdaripada barang/komoditas lainnya atau dengan kata lain setiap
komoditas dianggap memilki bobot atau kegunaan yang sama.
4.12.2.2.1. Metode Perhitungan Angka Indeks Gabungan Tidak Tertimbang
4.12.2.2.1.1. Metode Agregatif (IA)
Rumus:
IA = % 100
P
P
0
n


4.12.2.2.1.2. Metode Rata-rata Relatif Harga (IR)
Rumus:
IR = 100%
n
0
n
P
P


Keterangan:

0
n
P
P
= jumlah relatif barang
n = banyak komoditi/barang
Contoh:
Diketahui tabel harga dari 3 jenis komoditas pada tahun 2006 dan 2007 sebagai
berikut:
Jenis komoditas Satuan
Harga
2006 (P
0
) 2007(P
n
)
Minyak tanah Liter 1800 2500
Beras Kg 3400 4500
Kain satin Meter 30000 32500

0
P = 35200
n
P = 39500
Berdasarkan tabel di atas, tentukanlah:
58
a. Angka indeks harga untuk tahun 2007 dengan tahun dasar 2006 dan berikan
kesimpulanmu.
b. Rata-rata harga (IR) pada periode dasar tahun 2006 dan berikan kesimpulanmu.
Jawab:
a. IA = % 100
P
P
0
n


IA = % 100
35200
39500

IA = = 112,22%
Berdasarkan hasil perhitungan disimpulkan bahwa telah terjadi kenaikan
sebesar 112,22% - 100% = 12,22% pada tahun 2007.
b.
Jenis komoditas Satuan
Harga
Relatif harga
0
n
P
P

2006 (P
0
) 2007(P
n
)
Minyak tanah Liter 1800 2500 1,389
Beras Kg 3400 4500 1,324
Kain satin Meter 30000 32500 1,083

0
P = 35200
n
P = 39500

0
n
P
P
=3,796
IR = 100%
n
0
n
P
P


IR = % 100
3
796 , 3

IR = 126,53%
Berdasarkan hasil perhitungan disimpulkan bahwa telah terjadi kenaikan rata-
rata harga sebesar 126,53% - 100% = 26,53% pada tahun 2007.
4.12.2.2.2. Metode Perhitungan Angka Indeks Gabungan Tertimbang
4.12.2.2.2.1. Metode Agregatif (IA)
4.12.2.2.2.1.1. Angka Indeks Agregatif Tertimbang
Rumus:
IA
W
= % 100
.
.
0

P
P n
F P
F P

4.12.2.2.2.1.2. Angka Indeks Rata-rata Relatif Harga Tertimbang
Rumus:
IR
W
= % 100
.
0

P
n
P
F
P
P
F

Contoh:
Diketahui tabel harga dari 3 jenis komoditas pada tahun 2006 dan 2007 sebagai
berikut:
Jenis
komoditas
Satuan
Faktor
penimbang
(F
P
)
Harga
P
0
.F
P
P
n
.F
P

0
n
P
P
F
P

0
n
P
P
2006
(P
0
)
2007 (P
n
)
Minyak tanah Liter 10 1800 2500 18000 25000 1,389 13,89
Beras Kg 15 3400 4500 51000 67500 1,324 19,86
Kain satin Meter 20 30000 32500 600000 650000 1,083 21,66

P
F =
45
0
P
= 35200
n
P =
39500
P
F P .
0
= 669000
P
F P .
0
= 742500

0
n
P
P

=3,796

0
.
P
P
F
n
P
= 55,41
Berdasarkan tabel di atas, tentukanlah:
1. Angka indeks agregatif tertimbang untuk tahun 2007 dengan tahun dasar 2006.
59
2. Angka indeks rata-rata relatif harga tertimbang tahun 2007 dengan periode
dasar tahun 2006.
Jawab:
IA
W
= % 100
.
.
0

P
P n
F P
F P

IA
W
= % 100
669000
742500

IA
W
=110,99%
IR
W
= % 100
.
0

P
n
P
F
P
P
F

IR
W
= % 100
45
41 , 55

IR
W
= 123,33%

4.12.2.2.2.2. Metode Laspeyres / Metode Tahun Dasar (I
L
)
Metode Laspeyres menggunakan faktor penimbang kuantitas barang pada periode
dasar dan pembandingnya merupakan total nilai barang pada periode dasar.
Rumus:
I
L
= % 100
.
.
0 0
0

Q P
Q P
n

Contoh:
Diketahui tabel harga dari 4 jenis komoditas pada tahun 2006 dan 2007 sebagai
berikut:
Jenis
komoditas
Harga
Kuantitas
(Q
0
(kg))
P
0
.Q
0
P
n
.Q
0
2006
(P
0
)
2007 (P
n
)
A 200 350 4 800 1400
B 400 450 10 4000 4500
C 600 700 11 7150 7700
D 850 950 15 12750 14250

0 0
.Q P

= 24700
0
.Q P
n
= 27850
Berdasarkan tabel di atas, tentukan angka indeks tahun 2007 dengan tahun dasar 2006
menggunakan metode Laspeyres dan tuliskan kesimpulanmu.
Jawab:
I
L
= % 100
.
.
0 0
0

Q P
Q P
n

I
L
= % 100
24700
27850

I
L
= 112,75%
Jadi pada tahun 2007 terjadi kenaikan sebesar 112,75% - 100% = 12,75%.
4.12.2.2.2.3. Metode Paasche / Metode Tahun Tertentu (I
P
)
Metode Paasche menggunakan faktor penimbang kuantitas barang pada periode yang
diselidiki dan pembandingnya merupakan nilai total seluruh barang pada periode
yang diselidiki.
Rumus:
I
P
= % 100
.
.
0

n
n n
Q P
Q P

Contoh:
Diketahui tabel harga dari 4 jenis komoditas pada tahun 2006 dan 2007 sebagai
berikut:
Jenis
komoditas
Harga
Kuantitas
(Q
n
(kg))
P
0
.Q
n
P
n
.Q
n
2006
(P
0
)
2007 (P
n
)
P 200 350 6 1200 2100
60
Q 400 450 10 4000 4500
R 600 700 11 7150 7700
S 850 950 18 15300 17100

n
Q P .
0
= 27650
n n
Q P .

= 31400
Berdasarkan tabel di atas, tentukan angka indeks tahun 2007 dengan tahun dasar 2006
menggunakan metode Paasche dan tuliskan kesimpulanmu.
Jawab:
I
P
= % 100
.
.
0

n
n n
Q P
Q P

I
P
= % 100
27650
31400

I
P
= 113,56%
Jadi pada tahun 2007 terjadi kenaikan sebesar 113,56% - 100% = 13,56%.
4.12.2.2.2.4. Metode Fisher (I
F
)
Metode Fisher menggunakan rata-rata ukur dari angka indeks Laspeyres dan angka
indeks Paasche.
Rumus:
I
F
=


n
n n
n
n
Q P
Q P
Q P
Q P
.
.
.
.
0 0
0

Atau
I
F
=
P L
I I
Contoh:
Berdasarkan contoh soal pada metode Laspeyres dan meode Paasche, diperoleh:
I
F
=
P L
I I
I
F
= % 75 , 112 % 56 , 113
I
F
= 280389 , 1
I
F
= 113,5%
Jadi terjadi kenaikan sebesar 113,5% - 100% = 13,15%.
4.12.2.2.2.5. Metode Marshall Edgeworth (I
ME
)
Metode Marshall Edgeworth menggunakan faktor penimbang kuantitas barang pada
periode yang diselidiki dan kuantitas barang pada periode dasar.
Rumus:
I
ME
=
( )
( )
% 100
.
.
0 0
0

+
+

n
n n
Q Q P
Q Q P

Contoh:
Diketahui tabel harga dari 4 jenis komoditas pada tahun 2006 dan 2007 sebagai
berikut:
Jenis
komoditas
2006 2007
Q
0
+ Q
n
P
0
.(Q
0
+Q
n
) P
n
.(Q
0
+Q
n
) Harga
(P
0
)
Kuantitas
(Q
0
(kg))
Harga
(P
n
)
Kuantitas
(Q
n
(kg))
A 200 4 350 6 10 2000 3500
B 400 10 450 10 20 8000 9000
C 600 11 700 11 22 14300 15400
D 850 15 950 18 33 28350 31350
P
0
.(Q
0
+Q
n
) = 52350 P
n
.(Q
0
+Q
n
) = 59250
Berdasarkan tabel di atas, tentukan angka indeks tahun 2007 dengan tahun dasar 2006
menggunakan metode Marshall Edgeworth dan tuliskan kesimpulanmu.
Jawab:
61
I
ME
=
( )
( )
% 100
.
.
0 0
0

+
+

n
n n
Q Q P
Q Q P

I
ME
= % 100
52350
59250

I
ME
= 113,18%
Jadi terjadi kenaikan sebesar 113,18% - 100% = 13,18%.
Latihan
1. Diketahui tabel komoditas ekspor sebagai berikut:
Kode barang Faktor penimbang
Harga ($)
2006 2007
K
L
M
N
10
20
35
45
450
150
3500
3750
500
200
2500
4000
Berdasarkan tabel diatas dengan tahun 2006 sebagai tahun dasar, tentukanlah
angka indeks gabungan:
1. Indeks agregatif tertimbang
2. Indeks rata-rata relatif harga tertimbang.
2. Diketahui tabel komoditas impor elektronika sebagai berikut:
Kode
barang
2006 2007
Harga Kuantitas Harga Kuantitas
A
B
C
D
E
5000
5400
6700
6500
4500
10
12
15
11
18
5000
5500
7000
6600
4750
12
14
20
15
18
Berdasarkan tabel diatas dengan tahun 2006 sebagai tahun dasar, tentukanlah
angka indeks dengan menggunakan metode:
a. Laspeyres
b. Paasche
c. Fisher
d. Marshall Edgeworth
62
LATIHAN ULANGAN II
Untuk soal no 1 - 2
Hasil produksi telur ayam dalam 10 hari
pertama pada sebuah peternakan dalam
kg adalah 23, 28, 25, 27, 25, 28, 27, 28,
27, 24.
1. Berdasarkan data di atas,
jangkauannya adalah ....
b. 3
c. 4
d. 5
e. 8
f. 7
2. Berdasarkan data di atas, rata-
ratanya adalah ...
b. 23
c. 24
d. 25
e. 28
f. 27
3. Berdasarkan data di atas,
simpangan rata-ratanya adalah ....
a. 1
b. 1,2
c. 1,4
d. 1,5
e. 2
4. Berdasarkan data di atas, standar
deviasinya adalah ...
a. 28
b. 2,8
c. 26
d. 6 , 2
e. 3 , 1
5. Berdasarkan data di atas, kuartil
tengahnya adalah ...
b. 28,25
c. 28,5
d. 28,75
e. 27
f. 27,25
6. Berdasarkan data di atas,
jangkauan semi inter kuartilnya
adalah .... 23, 24, 25, 25, 28, 27,
27, 27,28, 28,.
a. 1
b. 2
c. 25
d. 28
e. 27
7. Variabilitas dari data di atas
adalah ...
i.8,201%
ii.8,301%
iii.8,401%
iv.8,501%
v.8,801%
8. Simpangan kuartil dari data : 2, 4,
3, 2, 8, 5, 5, 5, 4, 8, 7, 8, 8, 4,
adalah ...
a.
2
1

b. 1
c. 2
d. 3
e. 4
Diketahui data nilai: 8 , 7 , 3 , 2 , 2 , 2 , 5 ,
4 , 8 . Jangkauan semi inter kuartil
data tersebut adalah 2 , 2 , 2 , 3,
4, 5, 8, 7 , 8
a. 2
b. 4
c. 4,25
d. 5
e. 8,5
Diketahui data banyak telur yang
dihasilkan ayam setiap minggu
sebagai berikut: 1, 3, 5, 8, 8, 8, 8,
9, 10, 12. Kuartil atas (Q
3
) data
tersebut adalah ....
A. 8
B. 8,5
C. 9
D. 9,25
E. 9,5
Standar deviasi dari data: 1, 3, 5, 7, 9
adalah ...
a. 3,18
b. 3
c. 2,18
d. 2
e. 1,18
Standar deviasi dari data: 3, 4, 5, 8, 7, 8, 9
adalah ...
1. 2,18
2. 2,48
3. 2,58
4. 3,28
5. 4,38
Untuk soal no 13 23
Diketahui tabel distribusi frekuensi dari
data berat badan 40 siswa.
Berat badan(
kg )
Frekuensi
(f)
28 - 30 5
31 - 35 7
38 - 40 17
41 - 45 9
48 - 50 2

Kuartil bawah dari data di atas adalah ..
a. 31,511
b. 32,871
c. 33,071
d. 34,071
e. 34,781
Kuartil tengah dari data di atas adalah ....
i.37,853
ii.37,958
iii.38,458
iv.39,337
v.39,775
63
Q
3
dari data di atas adalah ....
1. 41,035
2. 41,058
3. 42,352
4. 42,532
5. 43,013
Simpangan kuartil dari data di atas adalah
....
1.1. 3,984
1.2. 4,984
1.3. 5,984
1.4. 5,994
1.5. 8,984
Persentil 10 dari data di atas adalah ....
1.5.1. 28,5
1.5.2. 27,5
1.5.3. 28,5
1.5.4. 29,5
1.5.5. 30,5
Persentil 90 dari data di atas adalah ....
a. 41,298
b. 42,387
c. 43,448
d. 43,859
e. 44,389
Jangkauan persentil dari data di atas
adalah ....
a. 14,889
b. 14,899
c. 14,989
d. 15,998
e. 18,009
D
3
dari data di atas adalah ....
i.31,5
ii.32,5
iii.33,5
iv.34,5
v.35,5
Simpangan rata-rata dari data di atas
adalah ....
1,95
2,95
3,95
4,95
5,95
Standar deviasi dari data di atas adalah ....
o 4,25
o 5,125
o 5,22
o 13,125
o 27,25
Variabilitas dari data di atas adalah ....
11,92
12,92
12,98
13,92
14,22
Diketahui data nilai siswa sebagai berikut:
x
1
= 3,5 , x
2
= 5,0 , x
3
= 8,0, x
4
=
7,5 dan x
5
= 8,0. Deviasi rata-rata
nilai tersebut adalah .....
a. 0,4
b. 1,2
c. 1,3
d. 1,4
e. 2,5
Daftar distribusi frekuensi di bawah
menyatakan hasil ulangan
matematika. Siswa yang lulus
adalah yang mendapat nilai lebih
dari 55,5.
Nilai Frekuensi
11 20 3
21 30 7
31 40 10
41 50 18
51 80 20
81 70 14
71 80 10
81 90 8
91 100 4
Banyak siswa yang lulus adalah
.....
- 44
- 45
- 48
- 47
- 48
Diketahui nilai rata-rata kelas untuk mata
pelajaran Fisika adalah 75, standar
deviasi 10 dan salah satu nilai
siswa 90. Angka baku dari siswa
tersebut adalah ...
-1,5
-,1
0
1,5
2

ESSAY
Pada bulan Desember penjual A, B, dan C
berturut-turut memperoleh
keuntungan sebesar
Rp.150.000,00, Rp.240.000,00.,
dan Rp.100.000,00. Selama bulan
itu telah diteliti bahwa rata-rata
keuntungan mereka masing-
masing Rp.5.000,00, Rp.7.500,00,
dan Rp.2500,00 dan standar
deviasi masing-masing
Rp.2.000,00, Rp.1.500,00, dan
Rp. 500 Siapakah yang paling
berhasil dalam penjualan?
Dari 380 orang siswa SMK KU, tercatat
rata-rata mata pelajaran PKnS
siswa adalah 80 dan deviasi
standarnya 4. Berapakah banyak
siswa yang mempunyai nilai
antara 80 sampai dengan 90?
Dari pendataan siswa baru kelas 1 jurusan
TKJ, MM, dan Tata Busana,
diperoleh rata-rata untuk mata
pelajaran UAN berturut-turut
adalah 85, 84, dan 88 dengan
64
deviasi standar masing-masing 5,
4, dan 3 cm. Kelas manakah yang
memiliki siswa dengan
kemampuan yang tidak terlalu
berbeda?




Hitunglah variabilitas dari data yang
dinyatakan melalui histogram
berikut:
Kemampuan Mengerjakan
Modul Siswa SMK



12 17 22 27 32 37
4
7
8
14
16
siswa
Waktu
(hari)
65

Anda mungkin juga menyukai