PENGERTIAN STATISTIKA
Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan,
mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data.
Singkatnya, statistika adalah ilmu yang berkenaan dengan data.
PENYAJIAN DATA Ada dua cara penyajian data yang sering dilakukan, yaitu :
Daftar atau tabel
Misalkan, hasil ulangan Bahasa Indonesia 37 siswa kelas XI SMA 3
disajikan dalam tabel di bawah. Penyajian data pada Tabel 1.1 dinamakan
penyajian data sederhana. Dari tabel 1.1, Anda dapat menentukan banyak
siswa yang mendapat nilai 9, yaitu sebanyak 7 orang. Berapa orang siswa
yang mendapat nilai 5? Nilai berapakah yang paling banyak diperoleh
siswa? Jika data hasil ulangan bahasa Indonesia itu disajikan dengan cara
mengelompokkan data nilai siswa, diperoleh tabel frekuensi berkelompok
seperti pada Tabel 2.. Tabel 2. dinamakan Tabel Distribusi Frekuensi.
Tabel 1. Penyajian data sederhana
Nilai Frekuensi
2 7
4 3
5 5
6 4
7 10
9 7
10 1
Tabel 2. Tabel Distribusi Frekuensi
Bulan ke 2,5 1,8 2,6 4,2 3,5 3,3 4,0 5,0 2,0 4,2
6,2 6,2
Keuntungan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
11 12
Buatlah diagram batang vertikal dari data tersebut.
Berapakah keuntungan terbesar yang diperoleh Toko “Uye” selama 1
tahun?
Kapan Toko “Uye” memperoleh keuntungan yang sama selama dua bulan
berturut-turut?
Penyelesaian :
Diagram batang vertikal dari data tersebut, tampak pada gambar berikut.
Penyajian Data
Data tunggal
Diagram batang
Diagram garis
Diagram kotak-garis
Data kelompok
Ukuran data genap
ket: setelah data diurutkan dari yang terkecil hingga terbesar
Ukuran data genap
ket: setelah data diurutkan dari yang terkecil hingga terbesar
Simpangan baku
Menggunakan rata-rata sementara
x s: rata-rata sementara (pilih yang memiliki frekuensi terbesar)
di=xi-x s
tbMe: tepi bawah kelas median
p: panjang kelas
n: banyak data (total frekuensi)
Fcum: frekuensi kumulatif sebelum kelas median
FMe: frekuensi kelas median
tbMo: tepi bawah kelas modus (kelas dengan frekuensi terbesar)
p: panjang kelas
d1: frekuensi modus-frekuensi kelas sebelumnya
d2: frekuensi modus-frekuensi kelas setelahnya
Qi: kuartil ke-i, i=1,2,3
tbQi: tepi bawah kelas kuartil ke-i
p: panjang kelas
n: banyak data (total frekuensi)
Fcum: frekuensi kumulatif sebelum kelas kuartil ke-i
FMe: frekuensi kelas kuartil ke-i
Simpangan Rata-Rata Data Kelompok
Simpangan Baku
Simpangan Lainnya
Jangkauan antar kuartil / hamparan (H)
H=Q3-Q1
Simpangan kuartil (Qd)
1/2(Q3-Q1)
2. Biostastik
B. JENIS-JENIS BIOSTATISTIK
Statistik secara umum dibagi menjadi dua jenis yaitu statistic deskriptif
dan statistik inferensial.
1. Statistik Deskriptif
Kegiatan mulai dari pengumpulan data, pengolahan, sampai mendapatkan
informasi dengan jalan menyajikan dan analisis data yang telah terkumpul.
Tujuan dari statistik deskriptif adalah memberikan gambaran tentang keadaan
yang berkaitan dengan penyakit atau masalah kesehatan berdasarkan data yang
telah dikumpulkan. Untuk data numerik informasi yang diberikan berupa
perhitungan nilai tengah (mean, median, modus), nilai variasi. Sedangkan untuk
data kategori informasinya adalah nilai proporsi/persentase.
2. Statistik Inferensial /statistik Induktif
Tujuan dari statistik inferensial adalah untuk menarik kesimpulan cirri-
ciri populasi berdasarkan data yang diperoleh melalui sampel. Statistik
inferensial merupakan kumpulan cara atau metode yang dapat
mengeneralisasikan nilai-nilai dari sampel dikumpulkan menjadi nilai populasi.
Hal ini dilakukan dengan menggunakan teori estimasi atau uji hipotesis.
3.. PENGERTIAN DATA
Menurut Luknis Sabri dan Sutanto. P.H (2010). Data adalah bentuk
jamak (plural) dari kata dotum, data adalah himpunan angka yang merupakan
nilai dari unit sampel kita sebagai hasil mengamati/mengukurnya.
Sutanto (2007). Mengemukakan data adalah merupakan kumpulan
angka/huruf hasil dari penelitian terhadap staf/karakteristik yang akan kita teliti.
Data merupakan materi mentah yang membentuk semua laporan riset
(Dempsey, 2002). Jadi dari pengertian di atas dapat saya simpulakan
bahwa Data adalah sekumpulan informasi yang biasanya berbentuk angka yang
dihasilkan dari pengukuran atau penghitungan.
D. JENIS-JENIS DATA
1. Jenis Data Menurut Cara Memperolehnya
a) Data Primer
Data primer adalah secara langsung diambil dari objek / obyek penelitian oleh
peneliti perorangan maupun organisasi. Contoh : Mewawancarai langsung
penonton bioskop 21 untuk meneliti preferensi konsumen bioskop.
b) Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek
penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh
pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non
komersial. Contohnya adalah pada peneliti yang menggunakan data statistik
hasil riset dari surat kabar atau majalah.
2. Macam-Macam Data Berdasarkan Sumber Data
a) Data Internal
Data internal adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu
organisasi secara internal. Misal : data keuangan, data pegawai, data produksi,
dsb.
b) Data Eksternal
Data eksternal adalah data yang menggambarkan situasi serta kondisi yang ada
di luar organisasi. Contohnya adalah data jumlah penggunaan suatu produk
pada konsumen, tingkat preferensi pelanggan, persebaran penduduk, dan lain
sebagainya.
3. DATA
Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih
memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berujut suatu keadaan,
gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya
yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek,
kejadian ataupun suatu konsep.
Informasi merupakan hasil pengolahan dari sebuah model, formasi, organisasi,
ataupun suatu perubahan bentuk dari data yang memiliki nilai tertentu, dan bisa
digunakan untuk menambah pengetahuan bagi yang menerimanya. Dalam hal
ini, data bisa dianggap sebagai obyek dan informasi adalah suatu subyek yang
bermanfaat bagi penerimanya. Informasi juga bisa disebut sebagai hasil
pengolahan ataupun pemrosesan data.
Data bisa merupakan jam kerja bagi karyawan perusahaan. Data ini kemudian
perlu diproses dan diubah menjadi informasi. Jika jam kerja setiap karyawan
kemudian dikalikan dengan nilai per-jam, maka akan dihasilkan suatu nilai
tertentu. Jika gambaran penghasilan setiap karyawan kemudian dijumlahkan,
akan menghasilkan rekapitulasi gaji yang harus dibayar oleh perusahaan.
Penggajian merupakan informasi bagi pemilik perusahaan. Informasi
merupakan hasil proses dari data yang ada, atau bisa diartikan sebagai data yang
mempunyai arti. Informasi akan membuka segala sesuatu yang belum diketahui.
B. Jenis Data
Data Internal: data intenal adalah data dari dalam suatu organisasi yang
menggambarkan keadaan organisasi tersebut. Contohnya: suatu
perusahaan, jumlah karyawannya, jumlah modalnya, atau jumlah
produksinya, dll.
Data Eksternal: data eksternal adalah data dari luar suatu organisasi yang
dapat menggambarkan faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi hasil
kerja suatu organisasi. Misalnya: daya beli masyarakat mempengaruhi
hasil penjualan suatu perusahaan.
Data berkala (time series data), yaitu data yang dikumpulkan dari waktu
ke waktu untuk melihat perkembangan suatu kejadian/kegiatan selama
periode tersebut. Misalnya, perkembangan uang beredar, harga 9 macam
bahan pokok penduduk.
Jenis sumber data adalah mengenai dari mana data diperoleh. Apakah data
diperoleh dari sumber langsung (data primer) atau data diperoleh dari sumber
tidak langsung (data sekunder).
Metode Pengumpulan Data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk
mengumpulkan data. Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat diperlihatkan
penggunaannya melalui angket, wawancara, pengamatan, tes, dkoumentasi dan
sebagainya.
Adapun tiga teknik pengumpulan data yang biasa digunakan adalah angket,
observasi dan wawancara.
1. Angket
Meskipun terlihat mudah, teknik pengumpulan data melalui angket cukup sulit
dilakukan jika respondennya cukup besar dan tersebar di berbagai wilayah.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan angket menurut Uma
Sekaran (dalam Sugiyono, 2007:163) terkait dengan prinsip penulisan angket,
prinsip pengukuran dan penampilan fisik.
Isi dan tujuan pertanyaan artinya jika isi pertanyaan ditujukan untuk
mengukur maka harus ada skala yang jelas dalam pilihan jawaban.
Tipe dan bentuk pertanyaan apakah terbuka atau terturup. Jika terbuka
artinya jawaban yang diberikan adalah bebas, sedangkan jika pernyataan
tertutup maka responden hanya diminta untuk memilih jawaban yang
disediakan.
2. Observasi
Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya
mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket) namun juga dapat
digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi).
Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku
manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan dilakukan pada responden yang
tidak terlalu besar.
Participant Observation
Dalam observasi ini, peneliti secara langsung terlibat dalam kegiatam sehari-
hari orang atau situasi yang diamati sebagai sumber data.
Kelemahan dari metode ini adalah peneliti tidak akan memperoleh data yang
mendalam karena hanya bertindak sebagai pengamat dari luar tanpa mengetahui
makna yang terkandung di dalam peristiwa.
Alat yang digunakan dalam teknik observasi ini antara lain : lembar cek list,
buku catatan, kamera photo, dll.
3. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap
muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti
terhadap nara sumber atau sumber data.
Istilah variabel dapat diartikan bermacam – macam. Dalam tulisan ini variable
diartikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan
penelitian. Sering pula dinyatakan variabeL penelitian itu sebagai faktor-faktor
yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti.
Kalau ada pertanyaan tentang apa yang akan di teliti, maka jawabannya
berkenaan dengan variabel penelitian. Jadi variabel penelitian pada dasarnya
adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian
ditarik kesimpulan. Secara teoritis variabel dapat didefiisikan sebagai atribut
seseorang, atau objek yang mempunyai “Variasi” antara satu orang dengan yang
lain atau satu objek dengan objek yang lain (Hatch dan Farhady,1981).
Dinamakan variabel karena ada variasinya.
Menurut Y.W Best yang disebut variabel penelitian adalah kondisi-kondisi atau
serenteristik-serenteristik yang oleh peneliti dimanupulasikan, dikontrol atau
dioservasi dalam suatu penelitian. Sedang Direktorat Pendidikan Tinggii
Depdikbud menjelaskan bahwa yang dimaksud variabel penelitian adalah segala
sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian. Dari kedua pengerian
tersebut dapatlah dijelaskan bahwa variabel penelitian itu meliputi faktor-faktor
yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang kan diteliti.
Apa yang merupakan variabel dalam sesuatu penelitian ditentikan oleh landasan
teoritisnya, dan ditegaskan oleh hipotesis penelitian. Karena itu apabila
landasan teoritisnya berbeda, variabel-variebel penelitiannya juga akan berbeda.
Jumlah variabel yang dijadikan objek pengamatan akan ditentukan oleh
sofistikasi rancangan penelitiannya. Makin sederhana sesuatu rancangan
penelitian, akan melibatkan variabel-variabel yang makin sedikit jumlahnya,
dan sebaliknya.
Berkaitan dengan proses kuantifikasi data biasa digolongkan menjadi 4 jenis
yaitu:
Menurut fungsinya variabel ini dipengaruhi oleh variabel lain, karenanya juga
sering disebut variabel yang dipengaruhi atau variabel terpengaruhi.
2). Kedua variabel merupakan akibat daru suatu faktor yang sama.
3). Kedua variabel saling berkaitan secara fungsional, dimana yang satu berada
yang lainnya pun pasti disana.
1). Hubungan antara stimulus dan respons. Hubungan yang demikian itulah
merupakan salah satu hubungan kausal yang lazim dipergunakan oleh para ahli.
3). Hubungan antara diri indiviidu dan disposisi atau tingkah laku. Artinya ciri
di sini adalah sifat individu yag relatif tidak berubah dan tidak dipengaruhi
lingkungan.
5. SKALA PENGUKURAN
Jenis-Jenis Pengukuran
1. Skala Nominal
2. Skala Ordinal
3. Skala Interval
Skala interval adalah suatu skala pemberian angka pada klasifikasi atau
kategori dari objek yang mempunyai sifat ukuran ordinal, ditambah satu sifat
lain yaitu jarak atau interval yang sama dan merupakan ciri dari objek yang
diukur. Sehingga jarak atau intervalnya dapat dibandingkan.
Skala interval bisa dikatakan tingkatan skala ini berada diatas skala ordinal
dan nominal. Selanjutnya skala ini tidak mempunyai nilai nol mutlak sehingga
tidak dapat diinterpretasikan secara penuh besarnya skor dari rasio tertentu.
Skala rasio mempunyai semua sifat skala interval ditambah satu sifat yaitu
memebrikan keterangan tentang nilai absolut dari objek yang diukur. Skala
rasio merupakan skala pengukuran yang ditujukan pada hasil pengukuran yang
bisa dibedakan, diurutkan, mempunyai jarak tertentu, dan bisa dibandingkan
(paling lengkap, mencakup semuanya dibanding skala-skala dibawahanya).
Dari ke empat jenis skala, ternyata skala interval lah yang sering di gunakan
untuk mengukur fenomena/gejala social. Para ahli sosiologi membedakan dua
tipe skala menurut fenmena social yang di ukur yaitu :
1) Skala pengukuran untuk mengukur prilaku susila dan kepribadian
a. Skala sikap
b. Skala moral
c. Test karakter
d. Skala partisipasi social
Sebuah tes dikatakan memiliki validitas apabila tes itu dapat tepat mengukur
apa yang hendak diukur. Artinya, tes yang diberikan kepada peserta didik harus
dapat menjadi alat ukur terhadap tujuan yang sudah ditentukan sebelum tes
dilaksanakan.
2. Reliabilitas
Reliabilitas berasal dari kata reliability, reliable yang artinya dapat dipercaya,
berketetapan. Sebuah tes dikatakan memilki reliabilitas apabila hasil-hasil tes
tersebut menunjukkan ketetapan. Artinya, jika peserta didik diberikan tes yang
sama pada waktu yang berlainan maka setiap siswa akan tetap berada pada
urutan yang sama dalam kelompoknya.
3. Objektivitas
4. Praktikabilitas
Sebuah tes dikatakan memilki praktikabilitas yang tinggi apabila tes tersebut
bersifat praktis. Artinya, tes itu mudah dilaksanakan, mudah pemeriksaannya,
dan dilengkapi dengan petunjuk yang jelas sehingga dapat diberikan atau
diawali oleh orang lain dan juga mudah dalam membuat administrasinya.
5. Ekonomis
Tes memilki sebutan ekonomis apabila pelaksanaan tes itu tidak membutuhkan
ongkos atau biaya yang mahal, tenaga yang banyak, dan waktu yang lama.