Anda di halaman 1dari 5

Pengaruh obesitas terhadap diabetes melitus tipe II pada anak-anak usia sekolah Bab I: PENDAHULUAN 1.1.

Latar Belakang

Peningkatan kemakmuran di Indonesia juga diikuti oleh perubahan gaya hidup dan kebiasaan makan. Pola makan, terutama di kota besar, bergeser dari pola makan tradisional ke pola makan barat yang dapat menimbulkan mutu gizi yang tidak seimbang. Pola makan tersebut merupakan jenis-jenis makanan yang bermanfaat, akan tetapi secara potensial mudah menyebabkan kelebihan masukan kalori jika tidak dikonsumsi secara rasional. Berbagai makanan yang tergolong fast food tersebut adalah kentang goreng, ayam goreng, hamburger, soft drink, pizza, hotdog, donat, dan lain-lain. Obesitas merupakan akumulasi jaringan lemak bawah kulit yang berlebihan dan terdapat di seluruh tubuh yang akhir-akhir ini terlihat prevalensinya meningkat, terutama dari golongan sosial ekonomi menengah ke atas. Hal ini merupakan masalah yang harus mendapat perhatian serius. Obesitas pada anak-anak merupakan factor risiko terjadinya penyakit kronis pada masa dewasa seperti diabetes, hiperkolesterolemia, hipertensi, dan penyakit kronis lainnya Obesitas adalah kelebihan jumlah lemak tubuh > 19 % pada lakilaki dan > 21 % pada perempuan. Obesitas sering didapatkan bersama-sama dengan hipertensi, DM, dan hipertrigliseridemi. Obesitas juga dapat meningkatkan kadar kolesterol dan LDL kolesterol . Resiko PJK akan jelas meningkat bila BB mulai melebihi 20 % dari BB ideal. penderita yang gemuk dengan kadar kolesterol yang tinggi dapat menurunkan kolesterolnya dengan mengurangi berat badan melalui diet ataupun menambah exercise. Menurut WHO, obesitas sudah merupakan epidemi global dan menjadi problem kesehatan yang harus segera diatasi. Di Indonesia, perubahan gaya hidup yang menjurus ke westernisasi dan sedentary mengakibatkan perubahan pola makan masyarakat yang merujuk pada pola makan tinggi kalori, lemak dan kolesterol, sehingga berdampak meningkatkan risiko obesitas.

Prevalensi obesitas pada anak meningkat dari tahun ke tahun, baik di negara maju maupun negara yang sedang berkembang. Disamping itu, obesitas pada anak berisiko tinggi menjadi obesitas dimasa dewasa dan berpotensi menderita penyakit metabolik dan penyakit degeneratif dikemudian hari Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu masalah kesehatan yang berdampak pada produktivitas dan dapat menurunkan Sumber Daya Manusia. Penyakit ini tidak hanya berpengaruh secara individu, tetapi sistem kesehatan suatu negara. Walaupun belum ada survei nasional, sejalan dengan perubahan gaya hidup termasuk pola makan masyarakat Indonesia diperkirakan penderita DM ini semakin meningkat, terutama pada kelompok umur dewasa keatas pada seluruh status sosial ekonomi. Saat ini upaya penanggulangan penyakit DM belum menempati skala prioritas utama dalam pelayanan kesehatan, walaupun diketahui dampak negatif yang ditimbulkannya cukup besar antara lain komplikasi kronik pada penyakit jantung kronis, hipertensi, otak, system saraf, hati, mata dan ginjal. DM merupakan salah satu penyakit degeratif, dimana terjadi gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein serta ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah (hiperglikemia) dan dalam urin (glukosuria). Penyakit Diabetes Mellitus (DM) ini terjadi akibat terjadinya gangguan mekanisme kerja hormon insulin, sehingga gula darah yang ada di dalam tubuh tidak dapat dinetralisir. Gizi juga dapat menunjukkan peranannya dalam terjadinya Diabetes Mellitus dalam dua arah yang berlawanan. Gizi lebih yang merupakan petunjuk umum peningkatan taraf kesejahteraan perorangan, memperbesar kemungkinan manifestasi DM, terutama pada mereka yang memang dilahrikan dengan bakat tersebut. Pada keadaan yang demikian gejala DM dapat di atasi dengan pengaturan kembali keseimbangan metabolisme zat gizi dalam tubuh dengan masukan zat gizi melalui makanan. DM type II atau disebut DM yang tak tergantung pada insulin. DM ini disebabkan insulin yang ada tidak dapat bekerja dengan baik, kadar insulin dapat normal, rendah atau bahkan bahkan meningkat tetapi fungsi insulin untuk metabolisme glukosa tidak ada/kurang. Akibatnya glukosa

dalam darah tetap tinggi sehingga terjadi hiperglikemia, 75% dari penderita DM type II dengan obersitas atau ada sangat kegemukan. Kegemukan atau obesitas salah satu faktor penyebab penyakit DM. I.2. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dealam latar belakang masalah diatas, dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: 1. Apakah ada hubungan antara obesitas dengan besarnya tingkat kejadian DM tipe II terhadap anak-anak usia sekolah? 2. Bagaimana prevalensi factor risiko obesitas terhadap DM tipe II terhadap anak usia sekolah? I.3. Hipotesis Obesitas berpengaruh terhadap kejadian DM tipe II pada anak usia sekolah. I.4. Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Untuk mengetahui hubungan antara obesitas dengan besarnya tingkat kejadian DM tipe II terhadap anak-anak usia sekolah 2. Untuk mengetahui prevalensi factor risiko obesitas terhadap DM tipe II terhadap anak usia sekolah. I.5. Manfaat Penelitian ini bermanfaat untuk: a. b. Sebagai media latihan dalam pembuatan sebuah karya tulis ilmiah Sebagai bahan pertimbangan untuk nantinya dilakukan pembenahan dalam usaha untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.

Bab III METODOLOGI PENELITIAN III.1. Desain Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah cohort prosospektif. III.2. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian ini dilakukan di kota mataram yang dilakukan mulai dari tanggal 3 agustus 2008 sampai 10 agustus 2012. III.3. Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan untuk anak-anak usia sekolah. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster sampling pada beberapa sekolah di kota mataram. Sampal yang di diambil adalah siswa SD kelas 1. III.4. Besar Sampel Besar sampel yang digunakan kali ini ditentukan dengan menggunakan rumus sampel tunggal

Dengan: s xa-xo z : simpangan baku populasi standar : perbedaan klinis yang diinginkan : tingkat kemaknaan : power penelitian

III.5. Variable Penelitian Variable-variable pada penelitian kali ini adalah: variable bebas variable terikat : anak dengan obesitas : diabetes mellitus

III. 7. Instrument Penelitian Alat yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah lembar pengumpul data, fasilitas laboaraturium, table pengukuran antropometri, timbangan, dan meteran.

Anda mungkin juga menyukai