Anda di halaman 1dari 46

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan Kelas/ Semester Mata Pelajaran Materi Pelajaran

: SMA : X/ Genap : Matematika : Logika Matematika

Standar Kompetensi : 5. Menggunakan logika matematika dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor. Kompetensi Dasar : 5.1 Menggunakan nilai kebenaran pernyataan majemuk dan implikasi dalam pemecahan masalah. Indikator : 5.1.1. Memahami nilai kebenaran dari ingkaran suatu pernyataan, nilai kebenaran dari disjungsi, konjungsi dan ingkarannya. 5.1.2. Menentukan nilai kebenaran dari ingkaran suatu pernyataan, nilai kebenaran dari disjungsi, konjungsi dan ingkarannya. 5.1.3. Memahami nilai kebenaran dari implikasi, konvers, invers, dan kontraposisi beserta ingkarannya. 5.1.4. Menentukan nilai kebenaran dari implikasi, konvers, invers, dan kontraposisi beserta ingkarannya. 5.1.5. Memahami pernyataan majemuk, tautologi, dan pernyataan majemuk yang ekivalen. 5.1.6. Menentukan nilai kebenaran pernyataan majemuk yang telah ditentukan.

5.1.7. Membuktikan sebuah pernyataan majemuk adalah sebuah tautologi. 5.1.8. Mendefinisikan sifat komutatif, sifat assosiatif dan sifat distributif pada disjungsi dan konjungsi. 5.1.9. Memahami hubungan konvers, invers dan kontraposisi dengan implikasi. 5.1.10. Menentukan konvers, invers dan kontraposisi dari pernyataan implikasi. 5.1.11. Memahami perngertian kuantor universal dan kuantor eksistensial, serta ingkaran dari sutu pernyataan berkuantor. 5.1.12. Menentukan nilai kebenaran dari pernyataan kuantor universal, kuantor eksistensial dan ingkarannya. Alokasi Waktu : 10 x 45menit (5 x pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat menentukan nilai kebenaran dari ingkaran, disjungsi, konjungsi, implikasi dan biimplikasi dari suatu pernyataan. 2. Siswa dapat membedakan tabel kebenaran antara disjungsi, konjungsi, implikasi dan biimplikasi. 3. Siswa dapat melihat hubungan antara implikasi dengan konvers, invers dan kontraposisi. 4. Siswa dapat dan menentukan implikasi dengan konvers, invers dan kontraposisi. 5. Siswa dapat menentukan nilai kebenaran dari pernyataan majemuk.

6. Siswa dapat membuktikan bahwa suatu pernyataan majemuk adalah sebuah tautologi. 7. Siswa dapat memahami dua buah pernyataan majemuk yang ekivalen. 8. Siswa dapat mendefinisikan sifat komutatif, sifat assosiatif dan sifat distributif pada disjungsi dan konjungsi. 9. Siswa dapat menentukan nilai kebenaran setiap pernyataan kuantor universal dan kuantor eksistensial. 10. Siswa dapat memahami bagaimana cara menentukan ingkaran dari sebuah pernyataan berkuantor. 11. Siswa dapat menentukan ingkaran dari sebuah pernyataan berkuantor. B. Materi Ajar 1. Pernyataan, Nilai Kebenaran, dan Kalimat Terbuka 2. Ingkaran, Disjungsi, Konjungsi, Implikasi, dan Biimplikasi 3. Pernyataan Majemuk, Tautologi, dan Pernyataan Majemuk yang Ekuivalen 4. Hubungan Konvers, Invers, dan Kontraposisi dengan Implikasi 5. Kuantor Universal dan Kuantor Eksistensial

C. Pendekatan/ Metode Pembelajaran Pendekatan Metode Pembelajaran : Reciprocal Teaching : Tanya jawab, diskusi, latihan, ceramah dan pemberian tugas

D. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Pertama : 2 x 45

Metode Pembelajaran : Tanya jawab, latihan dan pemberian tugas, diskusi. Indikator : 5.1.1. Memahami nilai kebenaran dari ingkaran suatu pernyataan, nilai kebenaran dari disjungsi, konjungsi dan ingkarannya.

5.1.2. Menentukan nilai kebenaran dari ingkaran suatu pernyataan, nilai kebenaran dari disjungsi, konjungsi dan ingkarannya. Kegiatan A. Kegiatan Awal 1. Apersepsi a. Membaca doa belajar dilanjutkan dengan membaca al quran dan terjemahannya secara bersama-sama. b. Guru menyiapkan siswa untuk belajar. c. Guru membahas PR yang tidak dimengerti oleh siswa. 2. Motivasi a. Guru mengkomunikasikan tujuan belajar dan pokok-pokok materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar. b. Guru memberikan penjelasan tentang cara belajar siswa. B. Kegiatan Inti 1. Guru memberikan bahan ajar kepada siswa.( Lampiran 1 ) 20 Waktu 10

2. Guru memberikan beberapa contoh kalimat dimana kalimat tersebut hanya benar saja atau salah saja, tidak sekaligus benar dan salah pada saat yang sama. Dengan mentode Tanya jawab, siswa dapat mendefinisikan pernyataan.( Lampiran 2 ) 3. Guru menjelaskan kepada siswa dari sebuah pernyataan. Dapat dibentuk pernyataan baru dengan membubuhkan kata tidak benar, sehingga siswa dapat menemukan sendiri pengertian dari ingkaran. ( Lampiran 3 ) 4. Guru menjelaskan hubungan nilai kebenaran antara ingkaran sebuah pernyataan dengan pernyataan semula. 5. Guru menyuruh siswa untuk mendiskusikan dengan teman sebangku tentang 15 lembar diskusi yang ada pada bahan ajar yang diberikan guru. 6. Salah seorang siswa menjelaskan kepada teman yang lainnya tentang hasil 10 diskusi yang di dapatnya. Disini guru hanya sebagai fasilitator. 7. Siswa dapat menentukan ingkaran dari pernyataan. 8. Dengan metode tanya jawab, guru membimbing siswa untuk menentukan ingkaran dari sebuah pernyataan. 9. Siswa mengerjakan soal latihan yang ada pada bahan ajar.( Lampiran 1 ) 10. Guru berkeliling memberikan bantuan seperlunya kepada siswa C. Kegiatan Akhir 1. Guru merangkum semua materi yang telah diajarkannya pada pertemuan 10 tersebut. 2. Siswa diberikan tugas untuk pertemuan berikutnya yang sudah ada pada bahan ajar. 15 10

Pertemuan Kedua

: 2 x 45

Metode Pembelajaran : Tanya jawab, diskusi, latihan, ceramah dan pemberian tugas. Indikator : 5.1.1. Memahami nilai kebenaran dari ingkaran suatu pernyataan, nilai kebenaran dari disjungsi, konjungsi dan ingkarannya. 5.1.2. Menentukan nilai kebenaran dari ingkaran suatu pernyataan,

nilai kebenaran dari disjungsi, konjungsi dan ingkarannya. Kegiatan A. Kegiatan Awal 1. Apersepsi a. Membaca daa sebelum belajar dan dilanjutkan dengan membaca al quran beserta terjemahannya secara bersama-sama. b. Guru menyiapkan siswa untuk belajar. c. Guru membahas PR yang tidak dimengerti oleh siswa. 2. Motivasi a. b. Guru mengkomunikasikan tujuan belajar dan pokok-pokok materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar. Guru memberikan penjelasan tentang cara belajar siswa. 10 B. Kegiatan Inti 1. Guru membagikan bahan ajar kepada siswa.( Lampiran 5 ) 2. Guru memberikan persepsi kepada siswa tentang disjungsi, konjungsi. 15 3. Dengan metode diskusi siswa dapat menemukan pengertian dan nilai kebenaran dari disjungsi dan konjungsi. 4. Guru memberikan contoh pernyataan kepada siswa, sehingga siswa dapat merangkai pernyataan itu dan dapat menentukan nilai kebenarannya. ( Lampiran 4 ) 5. Dengan metode tanya jawab, siswa dapat menentukan hubungan antara disjungsi, konjungsi dua pernyataan dengan dua himpunan 6. Guru memberikan latihan kepada siswa yang sudah ada pada bahan ajar. 7. Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan guru. 8. Guru berkeliling memberikan bantuan seperlunya kepada siswa. C. Kegiatan Akhir 1. Guru merangkum semua materi yang telah diajarkannya pada pertemuan tersebut. 2. Siswa diberikan tugas untuk pertemuan berikutnya.( Lampiran 5 ) 10 10 15 10 10 Waktu 10

Pertemuan Ketiga

: 2 x 45

Metode Pembelajaran : tanya jawab, latihan, ceramah, dan pemberian tugas. Indikator : 5.1.3 Memahami nilai kebenaran dari implikasi, konvers, invers, dan kontraposisi beserta ingkarannya. 5.1.4. Menentukan nilai kebenaran dari implikasi, konvers, invers, dan kontraposisi beserta ingkarannya. Kegiatan A. Kegiatan Awal 1. Apersepsi a. Membaca daa sebelum belajar dan dilanjutkan dengan membaca al quran beserta terjemahannya secara bersama-sama. b. Guru menyiapkan siswa untuk belajar. c. Guru membahas PR yang tidak dimengerti oleh siswa. 2. Motivasi a. b. Guru mengkomunikasikan tujuan belajar dan pokok-pokok materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar. Guru memberikan penjelasan tentang cara belajar siswa. 10 B. Kegiatan Inti 1. Guru membagikan bahan ajar kepada siswa.( Lampiran 6 ) 2. Guru memberikan pernyataan, sehingga siswa dapat merangkai pernyataan tersebut. Dari pernyataan tersebut siswa dapat mengambil kesimpulan tentang pernyataan implikasi dan biimplikasi. 3. Dengan metode tanya jawab, guru mendefinisikan nilai kebenaran dari suatu 20 pernyataan implikasi dan biimplikasi. 4. Siswa dapat menentukan nilai kebenaran dari pernyataan implikasi dan biimplikasi. 5. Guru membimbing siswa memahami hubungan antara implikasi dan 10 biimplikasi dengan himpunan bagian. 6. Guru memberikan pernyataan dan guru membimbing siswa dalam 15 Waktu 10

menentukan dan membedakan antara konvers, invers, dan kontraposisi. 7. Siswa dapat menentukan konvers, invers, dan kontraposisi dari pernyataan implikasi. 8. Guru memberikan latihan kepada siswa. 9. Siswa mengerjakan latihan yang diberikan guru 10. Guru berkeliling membimbing siswa dalam mengerjakan latihan 10 C. Kegiatan Akhir 1. Guru merangkum semua materi yang telah diajarkannya pada pertemuan tersebut. 2. Siswa diberikan tugas untuk pertemuan berikutnya. 15

Pertemuan Ke-empat : 2 x 45 Metode Pembelajaran : tanya jawab, latihan, ceramah dan pemberian tugas. Indikator : 5.1.5 Memahami pernyataan majemuk, tautologi, dan pernyataan majemuk yang ekivalen. 5.1.6. Menentukan nilai kebenaran pernyataan majemuk yang telah ditentukan. 5.1.7. Membuktikan sebuah pernyataan majemuk adalah sebuah tautologi. 5.1.8. Mendefinisikan sifat komutatif, sifat assosiatif dan sifat distributif pada disjungsi dan konjungsi. 5.1.9. Memahami hubungan konvers, invers dan kontraposisi dengan implikasi. 5.1.10. Menentukan konvers, invers dan kontraposisi dari pernyataan

implikasi.

Kegiatan A. Kegiatan Awal 1. Apersepsi a. Membaca daa sebelum belajar dan dilanjutkan dengan membaca al quran beserta terjemahannya secara bersama-sama. b. Guru menyiapkan siswa untuk belajar. c. Guru membahas PR yang tidak dimengerti oleh siswa. 2. Motivasi a. b. Guru mengkomunikasikan tujuan belajar dan pokok-pokok materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar. Guru memberikan penjelasan tentang cara belajar siswa. B. Kegiatan Inti 1. Guru membagikan bahan ajar kepada siswa.( Lampiran 7 ) 2. Dengan metode tanya jawab guru menjelaskan apa yang dimaksud dengan kalimat majemuk, tautologi, dan dua buah pernyataan majemuk yang ekivalen. 3. Dari penjelasan guru, siswa dapat membedakan antara pernyataan majemuk, dengan tautologi, dan dengan dua buah pernyataan majemuk yang ekivalen.

Waktu 10

15

4. Siswa dapat menentukan nilai kebenaran dari pernyataan majemuk, 15 membuktikan bahwa pernyataan tersebut tautologi dan menarik kesimpulan dari dua buah pernyataan majemuk yang ekivalen. 5. Guru menjelaskan sifat-sifat yang memenuhi dalam logika matematika. matematika yang dijelaskan oleh guru. 7. Guru memberikan latihan kepada siswa. 8. Siswa mengerjakan latihan yang diberikan guru. 20 10 6. Siswa dapat membuktikan sifat-sifat yang memenuhi dalam logika 10

9. Guru berkeliling mengahmpiri siswa dan membimbing siswa dalam mengerjakan latihan. C. Kegiatan Akhir 1. Guru merangkum semua materi yang telah diajarkannya pada pertemuan 10 tersebut. 2. Siswa diberikan tugas untuk pertemuan berikutnya. Kegiatan Kelima : 2 x 45

Metode Pembelajaran : tanya jawab, latihan, ceramah dan pemberian tugas, diskusi. Indikator : 5.1.11. Memahami perngertian kuantor universal dan kuantor eksistensial, serta ingkaran dari sutu pernyataan berkuantor. 5.1.12. Menentukan nilai kebenaran dari pernyataan kuantor universal, kuantor eksistensial dan ingkarannya. Kegiatan A. Kegiatan Awal 1. Apersepsi a. Membaca daa sebelum belajar dan dilanjutkan dengan membaca al quran beserta terjemahannya secara bersama-sama. b. Guru menyiapkan siswa untuk belajar. c. Guru membahas PR yang tidak dimengerti oleh siswa. 2. Motivasi a. b. Guru mengkomunikasikan tujuan belajar dan pokok-pokok materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar. Guru memberikan penjelasan tentang cara belajar siswa. 15 B. Kegiatan Inti 1. Guru membagikan bahan ajar kepada siswa. ( Lampiran 8 ) 2. Guru memberikan beberapa pernyataan, sehingga siswa dapat menemukan sendiri apa yang dimaksud dengan kuantor universal dan kuantor eksistensial. 3. Guru meluruskan pendapat siswa tentang pengertian kuantor universal dan 10 kuantor eksistensial. Waktu 10

4. Guru memberikan beberapa soal kepada siswa, sehingga siswa dapat 15 menentukan pernyataan berkuantor dan menentukan nilai kebenarannya. 5. Guru membimbing siswa dalam menyelesaikan soal. 6. Guru memberikan beberapa contoh pernyataan berkuantor, sehingga siswa 15 dapat menentukan ingkarannya, karena pada pertemuan pertama guru sudah membahas tentang negasi atau ingkaran. 7. Guru memberikan latihan kepada siswa. 8. Siswa mengerjakan latihan yang diberikan guru. 9. Guru berkeliling mengahmpiri siswa dan membimbing siswa dalam mengerjakan latihan. C. Kegiatan Akhir 1. Guru merangkum semua materi yang telah diajarkannya pada pertemuan 10 tersebut. 2. Siswa diberikan tugas untuk pertemuan berikutnya. 15

E. Alat Dan Sumber Belajar 1. Buku Matematika Kelas X Semester 2 2. Bahan Ajar

F. Penilaian 1. Partisipasi dalam diskusi dan menjawab pertanyaan guru. 2. Proses mengerjakan soal-soal latihan.

LAMPIRAN 1 BAHAN AJAR 1 Satuan Pendidikan Kelas/ Semester Mata Pelajaran Materi Pelajaran Pertemuan : SMA : X/ Genap : Matematika : Logika Matematika :1

Pernyataan dan Bukan Pernyataan a. Pernyataan ( kalimat deklaratif )

Kalimat deklaratif adalah kalimat yang mempunyai nilai benar saja atau salah saja, tidak sekaligus dua-duanya. Dengan demikian kita dapat mengatakan bahwa pernyataan adalah kalimat yang mempunyai benar saja atau salah saja tetapi tidak benar benar dan salah sekaligus, atau dengan kata lain sebuah pernyataan adalah kalimat yang dapat ditentukan nilai kebenarannya ( bernilai benar atau salah berdasarkan empirik atau nonempireik ). Untuk mempermudah penggunaan selanjutnya, pernyataan dilambangkan dengan sebuah huruf kecil, misalnya p, q, r, dan sebagainya. Pernyataan yang benar memiliki nilai kebenaran B ( benar ) atau 1 dan pernyataan salah memiliki kebenaran S ( salah ) atau 0. Contoh : a. p : Bilangan cacah adalah bilangan asli ditambah nol b. q : Lagu Indonesia Raya diciptakan oleh Kusbini c. r : Jika 2x = 6 maka x = 3 1. Kalimat terbuka Kalimat terbuka adalah kalimat yang mengandung peubah ( variabel ) dan apabila peubah diganti dengan suatu konstanta dalam semestanya, akan menghasilkan suatu pernyataan. Contoh : a. x + 2 = 5 b. x2 5x 40 > 0 c. Ini adalah sebuah logam 2. Bukan Pernyataan ( Kalimat Nondeklaratif ) Kalimat bukan pernyataan merupakan kalimat yang mempunyai arti tetap dan tidak mempunyai nilai benar atau salah. Contoh : a. Semoga Tuhan mengampuni dosaku.

b. Beristirahatlah jika anda lelah. Ingkaran/ Negasi Ingkaran atau negasi adalah suatu pernyataan yang nilai kebenarannya berlawanan dengan nilai kebenaran dari semula. Negasi dari pernyataan p ditulis dan jika p bernilai salah, maka bernilai benar. Tabel kebenaran negasi: S B bernilai salah,

p B S

Nilai Kebenaran Jika p suatu pernyataan bernilai benar, maka salah maka Contoh : 1. p : Jakarta ibu kota Indonesia : Tidak benar Jakarta ibu kota Indonesia bernilai benar. bernilai salah dan sebaliknya jika p bernilai

: Jakarta bukan ibu kota Indonesia 2. q :6<3 : Tidak benar 6 < 3

: Tidak benar

4. s

: Tidak benar

: 2 3 x 4 > 10 Latihan 1. Diberikan kalimat-kalimat sebagai berikut a. Jakarta ibu kota Republik Indonesia. b. Saya pelajar SMA. c. 2 bukan bilangan prima. d. Gradien garis y = 3x + 6 adalah 3. e. 117 habis dibagi 9. Dari kalimat diatas, tentukan kalimat yang benar dan kalimat yang salah.

Diskusi Lakukan diskusi dengan teman sebangkumu. Diberikan pernyataan p = Saya siswa kelas XI SMA. Jika kalian bukan siswa kelas XI SMA, maka bagaimana mengatakannya untuk menyangkal pernyataan p tersebut ?

Pekerjaan Rumah Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar ! 1. Buatlah ingkaran dari kalimat berikut! a. Semarang adalah ibu kota Jawa Tengah. b. Panjang diameter sebuah lingkaran adalah dua kali jari-jarinya. c. 2 + 3 < 1. d. 4 bukan merupakan bilangan prima. e. Jajar genjang tidak memiliki simetri setengah putar. f. Tidak benar bahwa 23=9 g. Semua ikan bernafas dengan insang. h. Ada bilangan cacah yang bukan bilangan asli.

LAMPIRAN 2 Perhatikan beberapa contoh kalimat berikut ini. i. ii. 4 adalah bilangan genap, kalimat ini benar. Hasil kali 2 dan 3 sama dengan 6, kalimat ini benar.

iii. iv.

10 adalah bilangan ganjil, kalimat ini salah. 7 kurang dari 6, kalimat ini salah.

Kalimat-kalimat diatas hanya benar saja dan salah saja, tidak sekaligus benar dan salah pada saat yang sama. kalimat-kalimat yang bercirikan seperti itu disebut sebagai pernyataan. LAMPIRAN 3 Dari sebuah pernyataan, dapat dibentuk pernyataan baru dengan membubuhkan kata tidak benardi depan pernyataan semula atau bila memungkinkan dengan menyisipkan kata tidak atau bukan dalam pernyataan semula. Pernyataan baru yang diperoleh dengan cara seperti itu disebut ingkaran atau negasi. LAMPIRAN 4 Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut. p : Surabaya adalah ibukota Jawa Timur q : Surabaya adalah kota pahlawan Dua pernyataan itu dapat dirangkai dengan menggunakan kata hubung atau menjadi: Surabaya adalah ibukota Jawa Timur atau Surabaya adalah kota pahlawan. Dua pernyataan tersebut bernilai benar.

LAMPIRAN 5 BAHAN AJAR 2

Satuan Pendidikan Kelas/ Semester Mata Pelajaran Materi Pelajaran Pertemuan

: SMA : X/ Genap : Matematika : Logika Matematika :2

Disjungsi Disjungsi adalah dua pernyataan yang dihubungkan dengan kata hubung logika atau untuk membentuk pernyataan majemuk yang disebut disjungsi dari pernyataan semula. Disjungsi dari dua pernyataan p dan q ditulis dari itu ( baca p atau q ). Nilai kebenaran bernilai salah, selain

memenuhi sifat-sifat, jika p salah dan q salah maka selalu bernilai benar. Atau

bernilai salah jika mempunyai unsure-unsur

salah atau salah. p B B S S q B S B S Tabel kebenaran disjungsi : B B B S

Contoh : 1. p q : 5 merupakan bilangan ganjil. ( Benar ) : Kalimantan adalah pulau terbesar di Indonesia. ( Benar )

: 5 merupakan bilangan ganjil atau Kalimantan adalah pulau terbesar di Indonesia. ( Benar ) 2. p q : 3 adalah bilangan prima. ( Benar ) : 3 adalah bilangan genap. ( Salah ) : 3 adalah bilangan prima atau bilangan genap. ( Benar )

Hubungan Antara Disjungsi Dua Pernyataan dengan Gabungan Dua Himpunan. Jika p dan q masing-masing merupakan himpunan penyelesaian dari kalimat terbuka p(x) dan q(x) pada himpunan semesta S, maka kalimat terbuka adalah himpunan penyelesaian dari

pada himpunan semesta S yang sama.

Dalam bentuk lambing himpunan dapat ditulis sebagai berikut.

Hubungan tersebut dapat digambarkan dengan diangram Venn seperti ditunjukkan pada gambar dibawah ini.

Contoh : Diketahui p(x) : 2x2 - 7x + 3 = 0 dan q(x) : x2 2x 3 = 0, dengan x peubah pada himpunan bilangan real R. Jika p dan q adalah pernyataan yang terbentuk dari p(x) dan q(x) dengan mengganti nilai Jawab : Himpunan penyelesaian p(x) : 2x2 7x + 3 = 0 adalah , carilah nilai x sehingga ( ) bernilai benar.

Himpunan penyelesaian q(x) : x2 2x 3 = 0 adalah

) bernilai benar, jika

, berarti x = -1, x = , x = 3

Konjungsi Konjungsi adalah dua buah pernyataan yang dihuungkan dengan kata hubung logika dan untuk membentuk pernyataan majemuk yang disebut konjungsi dari pernyataan. Konjungsi dari pernyataan p dan q ditulis ( dibaca p dan q ). Nilai kebenaran dari

memenuhi sifat-sifat jika p benar dan q benar maka selalu salah, atau

benar, selain itu

bernilai benar jika mempunyai unsure benar dan benar. Tabel kebenaran konjungsi : B S S S

p B B S S

q B S B S

Contoh : 1. p q : Jakarta adalah ibu kota Indonesia. ( Benar ) : Jakarta terletak di pulau Jawa. ( Benar ) : Jakarta adalah ibu kota Indonesia dan terletak di pulau Jawa. ( Benar ) 2. p q : 2 adalah bilangan prima. ( Benar ) : 2 adalah bilangan ganjil. ( Salah ) : 2 adalah bilangan prima dan bilangan ganjil. ( Salah ) Hubungan Antara Konjungsi Dua Pernyataan dengan Irisan Dua Himpunan. Jika P dan Q masing-masing merupakan penyelesaian dari kalimat terbuka p(x) dan q(x) pada himpunan semesta S, maka P Q adalah himpunan penyelesaian dari kalimat terbuka pada himpunan semesta S yang sama.

Dalam bentuk lambing himpunan dapat dituliskan sebagai berikut.

benar jika

Contoh : Diketahui p(x) : x2 5x + 4 = 0 dan q(x) : dengan x peubah pada himpunan

bilangan asli A. Pernyataan p dan q dibentuk dari p(x) dan q(x) dengan mengganti nilai .

Carilah nilai x sehingga Jawab :

) bernilai benar.

Himpunan penyelesaian p(x) : x2 5x + 4 = 0 adalah

Himpunan penyelesaian q(x) :

adalah

Irisan P dan Q adalah

) benar, jika

, berarti untuk nilai x = 4

Latihan : 1. Diketahui p : Saya lulus ujian dan q : Saya sangat bahagia. Buatlah pernyataan baru dengan ketentuan berikut ini!

a.

b.

2. p, q, dan r masing-masing merupakan sebuah pernyataan. Buatlah table kebenaran yang menyatakan pernyataan majemuk berikut ini !
a.

b.

c.

d.

Pekerjaan Rumah 1. Tentukan harga x, agar disjungsi dari dua pernyataan berikut bernilai benar !

a. p(x) : 2x + 1 = 3 ; q : 4 > 2 b. p(x) : x adalah bilangan asli kurang dari 3 ; q: India adalah anggota ASEAN 2. Lengkapilah tabel berikut !

p B B S S

q B S B S

LAMPIRAN 6 BAHAN AJAR 3 Satuan Pendidikan Kelas/ Semester Mata Pelajaran Materi Pelajaran Pertemuan : SMA : X/ Genap : Matematika : Logika Matematika :3

Implikasi Dua pernyataan p dan q dibuat menjadi satu pernyataan baru atau kalimat majemuk menjadi bentuk jika p maka q . Pernyataan baru yang disusun dengan cara seperti ini disebut pernyataan implikasi atau pernyataan bersyarat/ kondisional dari pernyataan p dan q. Bagian jika p dinamakan alasan atau sebab ( antesenden/ hipotesis ) dan bagian maka q dinamakan kesimpulan atau akibat ( konklusi atau konsekuen ). Implikasi jika p maka q dalam bentuk symbol ditulis : p q ( dibaca jika p maka q ) Implikasi p q dapat pula dibaca sebagai berikut : q hanya jika p p syarat cukup bagi q q syarat perlu p

Tabel Kebenaran Implikasi : p B B S S q B S B S pq B S B B

Nilai kebenaran : Implikasi p q bernilai salah jika p benar dan q salah, dalam kemungkinan lain p q bernilai benar. Contoh : 1. p q : 2 adalah faktor dari 6. ( Benar ) : 6 adalah bilangan genap. ( Benar )

p q : Jika 2 adalah faktor dari 6 maka 6 adalah bilangan genap. ( Benar ) 2. p q : Sekarang hari mendung. ( Benar ) : Sekarang akan turun hujan. ( Benar )

p q : Jika sekarang hari mendung maka sekarang akan turun hujan. ( Benar ) Hubungan Antara Implikasi dengan Himpunan Bagian Jika P dan Q masing-masing merupakan himpunan penyelesaian dari kalimat terbuka p(x) dan q(x) pada himpunan semesta S, maka p q benar jika Atau dalam bentuk lambing himpunan dapat dituliskan sebagai berikut.

Implikasi p q benar, jika Hubungan tersebut dapat digambarkan dengan diagram Venn seperti ditunjukkan pada gambar dibawah ini.

Contoh : Apabila Badu benar seorang haji, tentukan nilai kebenaran setiap implikasi berikut. a) Jika Badu seorang haji, maka beragama Islam. b) Jika Badu beragama Islam, maka Badu seorang haji. Jawab : Misalkan P adalah himpunan haji dan Q adalah himpunan orang beragama Islam. Hubungan antara himpunan P dan himpunan Q diperlihatkan dengan diagram Venn pada gambar dibawah ini.

Diagram Venn diatas memperliharkan bahwa Dengan demikian :

sedangkan

a) Jika Badu seorang haji, maka Badu beragama Islam merupakan implikasi yang

benar, sebab

b) Jika Badu beragama Islam, maka Badu seorang haji merupakan implikasi yang

salah, sebab Biimplikasi

Dua bentuk pernyataan p dan q dibuat menjadi satu pernyataan baru atau kalimat majemuk menjadi bentuk p jika dan hanya jika q . Pernyataan baru yang disusun dengan cara seperti ini disebut pernyataan biimplikasi atau ekuivalensi dari pernyataan p dan q. Biimplikasi dari pernyataan p dan q dalam bentuk symbol ditulis : p q ( dibaca p jika dan hanya jika q ) Biimplikasi p q dapat pula dibaca sebagai berikut : Jika p maka q dan jika q maka p p syarat perlu dan cukup bagi q q syarat perlu dan cukup bagi p

Nilai kebenaran dari pernyataan p q adalah jika p dan q mempunyai nilai kebenaran yang sama maka p q bernilai benar, selain itu p q bernilai salah atau p q bernilai benar jika nilai kebenarannya mengandung unsur keduanya sama. Tabel kebenaran biimplikasi : p B B S S q B S B S pq B S S B

Contoh :

p q

:5>1 : 32 = 9

pq

Sehingga biimplikasi bernilai benar karena mempunyai nilai kebenaran sama. Konvers, Invers, dan Kontraposisi. Dari suatu pernyataan implikasi p q dapat dibuat pernyataan baru, yaitu : 1. q p disebut konvers dari implikasi
2.

disebut invers dari implikasi

3.

disebut kontraposisi dari implikasi

Contoh : Misalkan p : Segitiga ABC sama sisi dan q : Ketiga sudutnya sama besar. Implikasi dari pernyataan p dan q adalah p q Jika segitiga ABC sama sisi maka ketiga sudutnya sama besar . 1. Konversnya q p : Jika ketiga sudutnya sama besar maka segitiga ABC sama sisi .
2. Inversnya

: Jika segitiga ABC bukan sama sisi maka ketiga sudutnya

tidak sama besar .


3. Kontraposisi

: Jika ketiga sudunnya tidak sama besar maka segitiga ABC

bukan sama sisi .

Latihan Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar !

1. Tentukan nilai kebenarannya dari : a. Jika hasil dua bilangan negarif adalah positif maka -1 < 0. b. Jika 273 bilangan ganjil maka 2 adalah bilangan genap. c. Jika E adalah nomor kendaraan untuk wilayah Ciebon maka 1 + 4 = 7. 2. Tentukan harga x agar biimplikasi berikut bernilai benar ! a. 2 x < 1 2x jika dan hanya jika Surabaya ibu kota provinsi Jawa Timur. b. 3 < 2 jika dan hanya jika x bilangan asli kurang dari 3.

Pekerjaan Rumah Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar ! 1. Lengkapilah tabel berikut! p B B S S q B S B S

2. Lengkapilah tabel berikut ! p B B S S q B S B S pq

3. Lengkapilah pernyataan berikut agar menjadi suatu implikasi yang bernilai benar ! a. Jika P (1,) dicerminkan terhadap sumbu y maka bayangannya adalah . b. Jika x2 + bx + c = 0 mempunyai dua akar sama maka diskriminannya adalah . c. Jika a > b dan b > c maka a .

d. Jika n bilangan ganjil maka 2n adalah bilangan .


4. Tentukan nilai kebenaran dari

LAMPIRAN 7 BAHAN AJAR 4

Satuan Pendidikan Kelas/ Semester Mata Pelajaran Materi Pelajaran Pertemuan

: SMA : X/ Genap : Matematika : Logika Matematika :4

Pernyataan Majemuk dan Nilai Kebenarannya. Pernyataan majemuk adalah pernyataan yang dibentuk dari beberapa pernyataan tunggal ( komponen ) yang dirangkai dengan menggunakan kata hubung logika. Nilai kebenaran dari kalimat majemuk dapat ditentukan dengan menggunakan tabel kebenaran. Contoh :

Menentukan kebenaran dari pernyataan majemuk nilai kebenaran suatu pernyataan majemuk yaitu : Cara 1 Tabel kebenaran pernyataan

. Ada dua cara menentukan

ditentukan melalui langkah-langkah berikut :

a) Tentukan semua kemungkinan nilai kebenaran dari pernyataan p dan pernyataan q. pernyataan p dan q beserta nilai kebenarannya dituliskan pada kolom (1) dan (2).
b) Tentukan nilai kebenaran

. Pernyataan

beserta nilai kebenarannya dituliskan

pada kolom (3).


c) Tentukan

nilai

kebenaran

Pernyataan

beserta

nilai

kebenarannya dituliskan pada kolom (4).


d) Tentukan nilai kebenaran

. Pernyataan

beserta nilai

kebenarannya dituliskan pada kolom (5).

(1) p B B S S

(2) q B S B S

(3)

(4)

(5)

kolom ke

S B S B

B B S B

S S B S

(1)

(2)

(3)

(4)

langkah ke

Nilai kebenaran pernyataan kolom (5) yaitu S, S, B, S.

dapat dibaca dari atas ke bawah pada

Cara 2. Langkah-langkah yang digunakan sama seperti pada cara 1, hanya saja operasi-operasi dan pernyataan-pernyataan ditulis secara berurutan pada baris judul. Jadi, baris judul pada tabel kebenaran ditulis

a) Tentukan semua kemungkinan nilai kebenaran dari pernyataan p dan q nilai kebenaran pernyataan p dan q ditulis pada kolom (2) dan (5).
b) Tentukan nilai kebenaran

. Nilai kebenaran saja.

ditulis pada kolom (4). Perhatikan

baris judul pada kolom (4) hanya ditulis

c) Tentukan nilai kebenaran

. Nilai kebenaran saja.

ditulis pada kolom

(3). Perhatikan baris judul pada kolom (3) hanya ditulis

d) Tentukan nilai kebenaran

. Nilai kebenaran

ditulis pada

kolom (1). Perhatikan baris judul pada kolom (1) hanya ditulis .

(1)

(2) (p B B S S (1)

(3)

(4)

(5)

kolom ke

S S B S (4)

q) B S B B B S S S B B B S (3) (2) (1)

langkah ke

Nilai kebenaran pernyataan kolom (1), yaitu S, S, B, S.

dapat dibaca dari atas ke bawah pada

Tautologi Tautologi adalah sebuah pernyataan majemuk yang selalu benar untuk semua kemungkinan nilai kebenaran dari pernyataan-pernyataan komponennya. Contoh : Tunjukkan bahwa pernyataan majemuk [( p q) ( q r)](pr) adalah sebuah tautologi. Jawab : Perhatikan tabel kebenaran [( p q) ( q r)](pr) dibawah ini.

p B B B B S S S S

q B B S S B B S S

r B S B S B S B S

pq q r B B B S S B S B B B B S B B B B

pr B S B S B B B B

( p q) ( q r) [( p q) ( q r)](pr) B B S B S B S B B B S B B B B B

Dari tabel di atas jalas bahwa : [( p q) ( q r)](pr)= BBBBBBBB Jadi, pernyataan majemuk [( p q) ( q r)](pr) adalah sebuah tautologi. Dua Buah Pernyataan Majemuk yang Ekuivalen Tautologi yang berbentuk a b dinamakan ekuivalen logis dan dituliskan dengan lambing a b ( dibaca: a ekuivalen b ). Dua buah pernyataan majemuk dikatakan ekuivalen, jika kedua pernyataan majemuk itu mempunyai nilai kebenaran yang sama untuk semua kemungkinan nilai kebenaran pernyataa-pernyataan komponennya.

Contoh : Tunjukkan bahwa :


a)

b)

c)

d)

Jawab :
a) Tabel kebenaran

p B B S S

q B S B S

S S B B

S B S B

B B B S

S S S B

S S S B

Jadi,

b) Tabel kebenaran

p B B S S

q B S B S

S S B B

S B S B

B S S S

S B B B

S B B B

Jadi,

c) Tabel kebenaran

p B B S S

q B S B S

S B S B

B S B B

S B S S

S B S S

Jadi,

d) Tabel kebenaran

p B B S S

q B S B S S S B B S B S B B S S B S B S S

) S S B S S B B S S B B S

Jadi,

Berdasarkan contoh diatas, ingkaran, dari disjungsi, konjungsi, implikasi, dan biimplikasi dapat ditentukan melalui hubungan berikut.
a)

b)

c)

d)

Sifat Komutatif, Assosiatif, dan Distributif pada Disjungsi dan Konjungsi 1. Sifat Komutatif
a)

b)

2. Sifat Assosiatif
a)

b)

3. Sifat Distributif a) Distributif disjungsi terhadap konjungsi.

b) Distributif konjungsi terhadap disjungsi.

Latihan 1. i. Salin dan lengkapilah tabel kebenaran dibawah ini.

( p B B B B S S

q) (q B B S S B B

r) B S B S B S

S S

S S

B S

ii. Berdasarkan tabel kebenaran yang diperoleh pada soal i), tentukan nilai kebenaran

pernyataan majemuk

2. i. Salin dan lengkapilah tabel kebenaran dibawah ini.

p B B B B S S S S

q B B S S B B S S

r B S B S B S B S

(qr)

[ p ( q r )] p [ p ( q r )]

ii. Berdasarkan tabel kebenaran yang diperoleh pada soal i), apakah pertanyaan majemuk p [ p ( q r )] sebuah tautologi? 3. Tunjukkan bahwa: a) p p p b) p p p
c)

Pekerjaan Rumah 1. Diketahui p adalah pernyataan yang bernilai benar, q adalah pernyataan yang bernilai salah, dan r adalah pernyataan yang bernilai benar. Berdasarkan ketentuan tersebut, tentukan nilai kebenaran setiap pernyataan majemuk berikut.
a.

b.

c.

d. ( p r ) q
e.

2. Tunjukkan bahwa tiap pernyataan majemuk berikut ini adalah sebuah tautologi. Petunjuk: Gunakan tabel kebenaran. a. ( p q ) q
b.

c.

d.

e.

3. Dengan menggunakan tabel kebenaran, tunjukkan berlakunya sifat assosiatif dan distributif berikut. a. ( p q ) r p (q r ) b. ( p q ) r p (q r ) c. p (q r) ( p q ) (p r ) d. p (q r) ( p q ) (p r )

LAMPIRAN 8 BAHAN AJAR 5

Satuan Pendidikan Kelas/ Semester Mata Pelajaran Materi Pelajaran Pertemuan

: SMA : X/ Genap : Matematika : Logika Matematika :5

Kuantor Universal Coba perhatikan kembali pernyataan berkuantor universal Semua siswa kelas XA senang olahraga . Jika: P = Himpunan semua siswa kelas XA. Q = Himpunan semua siswa kelas X yang senang olahraga. S = Himpunan semua siswa kelas X. Maka P Q dan pernyataan berkuantor universal. Semua siswa kelas XA senang olahraga dapat digambarkan dengan diagram Venn sebagai berikut.

Secara umum, P Q berarti semua anggota P

merupakan anggota Q, atau jika


P Q

maka

, yang ditulis dengan lambing :

)(

Pernyataan berkuantor universal dapat dinyatakan dengan Semua P adalah Q atau Setiap P adalah Q , yang ekuivalen dengan Jika maka .

Contoh : Diketahui kalimat terbuka q(x) : x2 + 3 > 0. Tentukan pernyataan berkuantor universal dari q(x) dan carilah nilai kebenarannya, jika himpunan semestanya adalah semua bilangan real R. Jawab : Pernyataan berkuantor universalnya Pernyataan berkuantor universal ini bernilai benar, sebab untuk semua .

Sehingga x2 + 3 > 0 untuk semua Kuantor Eksistensial

Coba perhatikan kembali pernyataan berkuantor eksistensial Beberapa siswa kelas XB senang olahraga .

Jika :

P = Himpunan semua siswa kelas XB. Q = Himpunan semua siswa kelas X yang senang olahraga. S = Himpunan semua siswa kelas X.

Maka pernyataan Beberapa siswa kelas XB senang olahraga . Jadi, ada x anggota P ( sekurang-kurangnya satu anggota ) yang menjadi anggota Q. Atau dapat dikatakan Beberapa anggota P merupakan anggota Q yang ditulis dengan lambing .

Jadi: Pernyataan berkuantor eksistensial dapat dinyatakan dengan beberapa P adalah Q atau Ada P yang Q, yang ekuivalen dengan Sekurang-kurangnya ada satu anggota P yang menjadi anggota Q.

Contoh : Diketahui kalimat terbuka p(x) : 2x 1 = 3. Tentukan pernyataan berkuantor eksistensial dari p(x) serta nilai kebenarannya, jika himpunan semestanya adalah himpunan bilangan real R. Jawab : Pernyataan berkuantor eksistensial dari p(x) adalah : , 2x 1 = 3

Pernyataan itu bernilai benar. Sebab ada sebuah nilai

, yaitu untuk x = 2, yang

mengubah kalimat terbuka p(x) : 2x 1 = 3 menjadi pernyataan yang benar. Perhatikan, untuk x = 2 diperoleh :

2 2 1 = 3, merupakan pernyataan yang benar. Ingkaran Pernyataan Berkuantor Diskusi : Ade Budi : Semua siswa kelas XA senang olahraga. : Beberapa siswa kelas XB senang olahraga.

Diskusikan dengan teman sebangkumu untuk membuat ingkaran dari pernyataan Ade dan Budi, kemudian bacakan hasil diskusimu di depan kelas. Untuk lebih memahaminya, coba lengkapi isian berikut. Salin dan Lengkapilah a. Ingkaran pernyataan berkuantor universal 1. p : Semua siswa SMA gemar matematika. : Tidak semua . : Beberapa siswa SMA tidak . : Ada yang 2. p : Semua P adalah Q. : . semua P adalah Q. : Beberapa P adalah Q. : Ada P yang Q.

3. Pernyataan

Ingkarannya

, .

4. p

, p(x)

, p(x))

, p(x)

b. Ingkaran pernyataan berkuantor eksistensial 1. p : Beberapa bilangan asli hais dibagi 2. : Semua bilangan asli tidak . 2. p : Beberapa P adalah Q. : Semua P adalah tidak .

3. Pernyataan

, log x = 2

Ingkarannya

4. p

, p(x)

, p(x))

, p(x)

Jadi, ingkaran dari pernyataan berkuantor : , p(x)) ..

, p(x)) ..

Latihan 1. Tentukan nilai kebenaran setiap pernyataan berkuantor universal berikut ini, jika himpunan semestanya adalah A = { 1, 2, 3, 4, 5, 6 }.
a)

b)

c)

d)

e)

2. Tentukan nilai kebenaran setiap pernyataan berkuantor eksistensial berikut ini jika himpunan semestanya adalah A = {1, 2, 3, 4 }
a)

b)

c)

d)

e)

3. Tentukan ingkaran dari setiap pernyataan berkuantor universal dan eksistensial berikut ini. a) Semua tamu boleh menyalami pengantin.

b) Setiap bilangan real adalah rasional atau irasional. c) Setiap persegi mempunyai panjang sisi yang sama. d) Beberapa orang kaya tidak hidup bahagia. e) Beberapa fungsi kuadrat tidak memotong sumbu X. f) Ada bilangan real x sehingga x2 + 1 = 0 g) Terdapat bilangan real x sehingga x2 1 = 0

Anda mungkin juga menyukai