Anda di halaman 1dari 15

BAB III

PROGRAM VCT GRIYA ASA

III.1. Profil Griya ASA Pada tanggal 10 Januari 2002 program pencegahan HIV/AIDS untuk pekerja seks yang dulu tergabung dengan Aksi Stop AIDS (ASA) PKBI Jawa Tengah, akhirnya dibagi menjadi dua yaitu, Griya ASA yang berlokasi di lokalisasi Sunan Kuning Semarang, dan ASA TDH di jalan Cempolo Rejo Raya 33. Griya ASA mendapat kerpcayaan untuk melakukan program ASA di lokalisasi Sunan Kuning. Program ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang IMS, HIV/AIDS kepada PSK dan pelanggannya, serta cara pencegahannya melalui pendekatan pendampingan (Outreach). Pelaksana pendampingan adalah direkrut dari para relawan Griya ASA PKBI Jawa Tengah. Untuk memberikan pelayanan komprehensif, PKBI Kota Semarang mendirikan klinik IMS bagi WPS dan pelanggannya di Sunan Kuning dan non lokalisasi sekaligus pelanggan PSK. Dibangun juga sistem rujukan baik rujukan khusus maupun rujukan laboratorium. Griya ASA PKBI Kota Semarang merupakan suatu program dari Lembaga Swadaya Mayarakat (LSM) PKBI Kota Semarang yang bergerak di bidang Kelaurag Berencana (KB), Pencegahan Infeksi Menular Seksual (IMS), dan HIV/AIDS di Kota Semarang. PKBI Semarang telah mendampingi wanita yang dikategorikan kelompok resiko tinggi di wilayah Kota Semarang. Adapun tujuannya adalah membantu Pemerintah

dalam program KB, pencegahan penularan IMS dan HIV/AIDS yang setiap tahun jumlahnya semakin meningkat. Program - program yang terdapat di Griya ASA : 1) Outreach (Pendampingan) 2) VCT (Konseling dan Tes Sukarela) 3) PMTCT 4) IMS Skrining 5) Majalah Kabar Griya yang berisikan kesehatan reproduksi, gender, info terkini IMS, HIV/AIDS, dan kegiatan-kegiatan program di lingkungan PKBI Semarang. III.2. VCT CST Griya ASA III.2.1. Visi Memutus mata rantai penularan HIV. III.2.2. Misi 1) Mendorong kepada semua stakeholder untuk meningkatkan upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS. 2) Meningkatkan akses kualitas dan kuantitas pelayanan

kesehatan bagi orang yang terinfeksi HIV/AIDS. 3) Mendorong kemandirian masyarakat untuk dapat melakuan upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS. 4) Menggalang sumber daya manusia dan masyarakat dalam upaya pencegahan dan penanggualang HIV/AIDS.

5) Menciptakan perilaku yang aman dari resiko penularan HIV/AIDS. III.2.3. Strategi 1) Advokasi kepada berbagai pihak dalam upaya penanggulangan HIV/AIDS. 2) Meningkatkan kualitas, kuantitas, dan kinerja semua pihak yang terlibat dalam upaya penanggulangan HIV/AIDS. 3) Pemenuhan peralatan, bahan reagen, sarana dan obat untuk mendukung kegiatan upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS. III.2.4. Kebijakan Koordinasi antara stakeholder di Kota Semarang yang terkait HIV/AIDS III.2.5. Target Warga binaan dan non binaan yang membutuhkan pemahaman diri akan status HIV agar dapat mencegah dirinya dari penularan infeksi penyakit yang lain dan penularan kepada orang lain. Target untuk program VCT sebanyak 325 orang untuk 3 bulan. Target untuk pelayanan CST adalah semua orang yang reaktif pada pemeriksaan VCT. III.2.6. Indikator Kegiatan VCT dikatakan berhasil jika target pelayanan VCT sebanyak 325 per 3 bulan tercapai. Kegiatan CST dikatakan

berhasil jika dalam proses pendampingan oleh manager kasus tidak ada ODHA yang drop out, tidak ada progresivitas dari penyakit HIV nya dan tidak ada ODHA yang meninggal. III.2.7. Kegiatan 1) Mobile VCT Mengunjungi sasaran kelompok masyarakat yang memiliki perilaku beresiko tertular HIV di wilayah tertentu. 2) Statis VCT Pusat konseling dan testing HIV/AIDS sukarela terintegrasi dalam sarana kesehatan (Rumah Sakit) dan saran kesehatan lainnya (Puskesmas, Klinik KB, Klinik KIA, IMS, terapi Tuberkulosis, LSM), yang artinya bertempat dan menjadi bagian dari layanan kesehatan yang ada. 3) CST (Care, Support, Treatment) CST merupakan perawatan, dukungan dan pengobatan untuk ODHA. Pelayanan CST dilakukan oleh rumah sakit yang berkompeten. Di Semarang ada beberapa rumah sakit yang berkompeten seperti RS Dr.Karyadi, RS Tugurejo, RSUD Semarang, RSPWC. Pelayanan CST berperan untuk

menyelenggrakan kebutuhan ODHA yang terdiri dari kebutuhan biopsikososial biologis, psikologis dan sosial. Care atau perawatan (akut, kronis, dan paliatif yang biasanya dilakukan oleh perawat), Support atau dukungan (psikologis,

sosial,ekonomi, spiritual, hukum yang biasanya dilakukan oleh

konselor, MK, buddies) dan Treatment atau Perawatan (infeksi oportunistik, penyakit terkait HIV, ARV yang biasanya dilakukan oleh dokter umum, spesialis). Layanan VCT-CST di Griya ASA PKBI Kota Semarang dimulai pada bulan November 2006. Layanan VCT ini dibuka untuk melengkapi fasilitas Griya ASA sebagai klinik spesialis dalam pelayanan infeksi menular seksual. Sedangkan CST (Care, Support and Treatment) merupakan perawatan dukungan dan pengobatan untuk ODHA. Pelayanan ini dilakukan oleh Rumah Sakit yang berkompeten juga lembaga-lembaga seperti LSM. Seseorang untuk melakukan VCT-CST harus melaluinya sesuai prosedur, sehingga dapat terlaksana VCT-CST yang efisien. Oleh karena itu dibutuhkan alur VCT-CST untuk mempermudah dalam pelaksanaan program tersebut. III.2.8. Tahapan Pelayanan VCT Tahap pelayanan VCT meliputi : 1) Konseling Pre-Test VCT a. Membangun kepercayaan klien pada konselor b. Menjelaskan proses VCT c. Menjelaskan pengobatannya tentang HIV/AIDS, pencegahan dan

d. Mencari tahu tingkat pengetahuan klien mengenai HIV dan AIDS 2) Konseling Test VCT a. Menilai perilaku berisiko yang dapat menjadi sarana penularan HIV b. Menjelaskan keuntungan melakukan tes HIV & kerugian jika menolak atau menunda c. Menjelaskan makna hasil testing HIV positif atau negatif d. Memberikan penjelasan mengenai dampak pribadi,

keluarga, dan sosial terhadap hasil testing HIV e. Mendiskusikan kemungkinan tindak lanjut setelah ada hasil tes (rencana perubahan perilaku) 3) Konseling Post-Test VCT a. Testing serologis untuk mendeteksi antibody HIV dalam serum atau plasma b. Metode rapid testing atau testing cepat Yang perlu diketahui dari hasil testing HIV adalah : 1) Tanda reaktif berarti HIV sudah ada pada tubuh 2) Tanda Non reaktif berarti HIV belum ada di dalam tubuh 3) Indeterminate berarti perlu adanya pengulangan testing HIV karena hasil testing HIV tidak jelas 4) Masa jendela berarti masa inkubasi HIV yaitu masa antara masuknya virus HIV ke dalam tubuh manusia sampai

terbentuknya antibody terhadap HIV atau disebut HIV positif (umumnya 2 minggu 6 bulan). Penyampaian hasil testing negatif dan positif: 1) Memberikan waktu bagi klien untuk memahami hasil tes dan bereaksi. 2) Mendampingi klien dalam mengendalikan reaksi emosional. 3) Menjelaskan makna reaktif atau nonreaktif . 4) Menjelaskan kembali cara pencegahan dan penularan

HIV/AIDS, terlepas hasil tes negatif/positif . 5) Memberikan dukungan yang sesuai . 6) Membuat rencana lebih lanjut . 7) Membahas tindak lanjut medis dan strategi perubahan perilaku Tabel 1. Hasil Test VCT Hasil Test (-) Menegaskan kembali cara penularan dan pencegahan HIV/AIDS. Membantu merencanakan perubahan perilaku yang lebih sehat dan aman. Memberi dukungan untuk mempertahankan perilaku yang lebih sehat. Anjuran untuk melakukan VCT kembali 3 bulan berikutnya. Hasil Test (+) Sampaikan berita dengan hati-hati. Sediakan waktu untuk diskusi. Bantu adaptasi dengan situasi. Buat rencana tepat dan rasional. Konseling berkelanjutan melibatkan kelurga, teman, dan lingkungan. Dorongan untuk mengurangi penularan, motivasi untuk

menurunkan risiko penularan. Kenali sumber dukungan lain, termasuk layanan medik RS dan perawatan rumah. Merujuk pada manajemen kasus. Bagan 1. Alur Pemeriksaan IMS / VCT

III.2.9. Kendala Kegiatan VCT bulan Januari-September 2011

Layanan VCT sering tidak dapat diselesaikan dalam 1 hari, hal ini dikarenakan faktor dari WPS yang seringkali saat pemeriksaan tiba-tiba dipanggil karena ada klien. Oleh karena itu, pada data laporan kegiatan VCT, diperoleh jumlah klien yang mengikuti post test rendah, tidak sama dengan jumlah klien saat pre test. Reagen pada bulan April telah habis sehingga tidak ada kunjungan VCT. III.2.10. Data Kunjungan VCT 1) Data Kunjungan VCT bulan Januari 2011 Tabel 2. Data Kunjungan VCT bulan Januari 2011 Jumlah Kunjunga n 126 Pre Test Test Post Test 105 Reaktif

126

125

Berdasarkan data kunjungan VCT pada bulan Januari 2011, didapatkan jumlah kunjungan sebesar 126 klien. Jumlah klien yang mengikuti kegiatan pre test VCT sebanyak 126 klien, sedangkan klien yang mengikuti test VCT sebanyak 125 klien dan hanya 105 klien yang mengikuti post test VCT. Dari seluruh jumlah klien yang mengikuti test, terdapat 5 klien dengan HIV yang reaktif. 2) Data Kunjungan VCT bulan Februari 2011

Tabel 3. Data Kunjungan VCT bulan Februari 2011 Jumlah Kunjunga n 41 Pre Test Test Post Test 41 Reaktif

41

41

Berdasarkan data kunjungan VCT pada bulan Februari 2011, didapatkan jumlah kunjungan sebesar 41 klien. Jumlah klien yang mengikuti kegiatan pre test VCT sebanyak 41 klien, sedangkan klien yang mengikuti test VCT sebanyak 41 klien dan 41 klien yang mengikuti post test VCT. Dari seluruh jumlah klien yang mengikuti test, tidak terdapat HIV yang reaktif. 3) Data Kunjungan VCT bulan Maret 2011 Tabel 4. Data Kunjungan VCT bulan Maret 2011 Jumlah Kunjunga n 84 Pre Test Test Post Test 81 Reaktif

84

81

Berdasarkan data kunjungan VCT pada bulan Maret 2011, didapatkan jumlah kunjungan sebesar 84 klien. Jumlah klien yang mengikuti kegiatan pre test VCT sebanyak 84 klien, sedangkan klien yang mengikuti test VCT sebanyak 81 klien

dan hanya 81 klien yang mengikuti post test VCT. Dari seluruh jumlah klien yang mengikuti test, tidak terdapat klien dengan HIV yang reaktif. 4) Data Kunjungan VCT bulan April 2011 Tabel 5. Data Kunjungan VCT bulan April 2011 Jumlah Pre Test Test Post Reaktif Kunjunga Test n 0 0 0 0 0

Berdasarkan data kunjungan VCT pada bulan April 2011, tidak ada kunjungan klien untuk melakukan VCT dikarenakan reagen telah habis.

5) Data Kunjungan VCT bulan Mei 2011 Tabel 6. Data Kunjungan VCT bulan Mei 2011 Jumlah Kunjunga n 24 Pre Test Test Post Test 23 Reaktif

24

24

Berdasarkan data kunjungan VCT pada bulan Mei 2011, didapatkan jumlah kunjungan sebesar 24 klien. Jumlah klien yang mengikuti kegiatan pre test VCT sebanyak 24 klien, sedangkan klien yang mengikuti test VCT sebanyak 24 klien dan hanya 23 klien yang mengikuti post test VCT. Dari seluruh jumlah klien yang mengikuti test, tidak terdapat klien dengan HIV yang reaktif. 6) Data Kunjungan VCT bulan Juni 2011 Tabel 7. Data Kunjungan VCT bulan Juni 2011 Jumlah Kunjunga n 117 Pre Test Test Post Test 117 Reaktif

117

117

Berdasarkan data kunjungan VCT pada bulan Juni 2011, didapatkan jumlah kunjungan sebesar 117 klien. Jumlah klien yang mengikuti kegiatan pre test VCT sebanyak 117 klien, klien yang mengikuti test VCT sebanyak 117 klien dan 117 klien yang mengikuti post test VCT. Dari seluruh jumlah klien yang mengikuti test, terdapat 2 klien dengan HIV yang reaktif.

7) Data Kunjungan VCT bulan Juli 2011 Tabel 8. Data Kunjungan VCT bulan Juli 2011

Jumlah Kunjunga n 39

Pre Test

Test

Post Test 39

Reaktif

39

39

Berdasarkan data kunjungan VCT pada bulan Juli 2011, didapatkan jumlah kunjungan sebesar 39 klien. Jumlah klien yang mengikuti kegiatan pre test VCT sebanyak 39 klien, klien yang mengikuti test VCT sebanyak 39 klien dan 39 klien yang mengikuti post test VCT. Dari seluruh jumlah klien yang mengikuti test, tidak terdapat klien dengan HIV yang reaktif. 8) Data Kunjungan VCT bulan Agustus 2011 Tabel 9. Data Kunjungan VCT bulan Agustus 2011 Jumlah Kunjunga n 11 Pre Test Test Post Test 11 Reaktif

11

11

Berdasarkan data kunjungan VCT pada bulan Agustus 2011, didapatkan jumlah kunjungan sebesar 11 klien. Jumlah klien yang mengikuti kegiatan pre test VCT sebanyak 11 klien, sedangkan klien yang mengikuti test VCT sebanyak 11 klien dan 11 klien yang mengikuti post test VCT. Dari seluruh

jumlah klien yang mengikuti test, tidak terdapat klien dengan HIV yang reaktif.

9) Data Kunjungan VCT bulan September 2011 Tabel 10. Data Kunjungan VCT bulan September 2011 Jumlah Kunjunga n 71 Pre Test Test Post Test 70 Reaktif

70

70

Berdasarkan data kunjungan VCT pada bulan September 2011, didapatkan jumlah kunjungan sebesar 71 klien. Jumlah klien yang mengikuti kegiatan pre test VCT sebanyak 70 klien, klien yang mengikuti test VCT sebanyak 70 klien dan hanya 70 klien yang mengikuti post test VCT. Dari seluruh jumlah klien yang mengikuti test, tidak terdapat klien dengan HIV yang reaktif. 10) Data Kunjungan VCT bulan Oktober 2011 Tabel 10. Data Kunjungan VCT bulan Oktober 2011 Jumlah Kunjunga n 53 Pre Test Test Post Test 53 Reaktif

53

53

Berdasarkan data kunjungan VCT pada bulan Oktober 2011, didapatkan jumlah kunjungan sebesar 53 klien. Jumlah klien yang mengikuti kegiatan pre test VCT sebanyak 53 klien, klien yang mengikuti test VCT sebanyak 53 klien dan 53 klien yang mengikuti post test VCT. Dari seluruh jumlah klien yang mengikuti test, tidak terdapat klien dengan HIV yang reaktif.

Anda mungkin juga menyukai