Anda di halaman 1dari 16

Penyakit Pneumonia

Penyebab Pneumonia , Gejala Pneumonia, Ciri-ciri Pneumonia, Tanda-tanda Pneumonia dan Pencegahan Penyakit Pneumonia Skip to content

Home Sitemap

>>> ABE CELL - Obat Penyakit Pneumonia Untuk Mengobati Penyakit Pneumonia dan Mengurangi Gejalanya, Produk Herbal, Klik Detail Disini! Older posts

Penyakit Pneumonia
Posted by penyakit pneumonia Pneumonia merupakan penyakit yang sangat serius dan menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia. Ironisnya, faktor risiko utama kematian ternyata akibat pemberian antibiotik yang tidak adekuat dan tidak tepat. Menurut Dr. Asril Bahar Sp.PD, KP, Kger, diagnosis pneumonia secara klinis umumnya mudah ditegakkan. Tandanya sangat khas yakni bila ditemukan demam, batuk berdahak (sputum yang produktif) atau nyeri dada. Diagnosis lebih menyakinkan bila didapatkan infiltrat baru pada pemeriksaan foto rontgen paru dan penemuan mikroba penyebabnya.

Masalahnya sulit untuk mendapatkan mikorba penyebab yang memenuhi syarat dengan pemeriksaan yang non invasif. Apalagi, banyak penyakit dengan gejala dan tanda mirip pneumonia seperti influenza, bronkitis, gagal jantung kongestif, edema paru, atelektasis, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), emboli paru, tuberkulosis paru serta kanker paru. Mengenal penyakit pneumonia Ada dua jens pneumonia yaitu pneumonia komunitas dan pneumonia nosokomial. Dr. Dr. Zulkifli Amin, Sp.PD KP, FCCP, pneumonia nosokomial (PN) didefinisikan sebagai pneumonia yang terjadi pada pasien rawat inap setelah minimal 48 jam atau 72 jam masuk rumah sakit. Pneumonia nosokomal dibagi menjadi tiga jenis yaitu hospital acquired pneumonia (HAP), ventilator associated pneumonia (VAP) dan health care associated pneumonia (HCAP). Insiden HAP dilaporkan 5-10 kasus dari 1000 pasien rawat inap sekitar 10% pasien ICU menderita HAP dan sebanyak 20-30% pasien yang menggunakan ventilasi mekanik menderita HAP. Secara umum, insiden dan lebih banyak di rumah sakit besar. HAP merupakan infeksi nosokominal kedua tersering dengan angka kematian tertinggi dibandingkan infeksi nosokomial lainnya. Angka kematian HAP diperkirakan sebesar 2050% dan dilaporkan sebesar 70% terjadi pada pasien dengan VAP. Dr. Anna Uyainah ZN, Sp.PD,KP, MARS menjelaskan, pada pneumonia komunitas atas community acquired pneumonia (CAP), sekitar 20-40% perlu dirawat di rumah sakit, 5-10% diantaranya dirawat di instansi rawat intensif (ICU) dan 5-10% meninggal dunia. Menurut Dr. Aryanto Suwondo, Sp.PD, K-P, baik pneumonia komunitas maupun pneumonia nosokomial keduanya mempunyai etiologi yang sama yaitu kuman patogen seperti

Streptococcus pneumonia, Haemophilus influenza, Moraxella catarrhalis dan beberapa bakteri atipikal. Penyebab utama PN adalah bakteri gram negatif Haemophilus influenzae. Meski begitu, sekitar 17% PN disebabkan oleh Pseudomonas aeruginosa yang ternyata menjadi biang keladi kematian dan kesakitan pada PN. Pneumonia karena jamur tidak banyak ditemukan tetapi biasanya terdapat pada pasien dengan gangguan imunologik seperti AIDS dan pemakaian obat-obatan immunosupresi pada pasien transplantasi, kemoterapi kanker dan penyakit immuno-compromised lainnya. Jamur yang sering menimbulkan pneumonia adalah Candida, Aspergillus, Histoplasma capsulatuem, Cryptococcus neoformans dan Coccidioides immitis. Pneumonia pada immuno-compromised hos disamping penyebabnya adalah bakteri dan jamur oportunistik dapat juga disebabkan virus seperti Cytomegalovirus, Epstein-Barr virus, Rhinovirus, Adenovirus, Paramyxovirus, Parainfluenza virus, Herpes simplex, Herpes virus 6 dan Herpes virus 8. Mereka yang Rentan Tirah baring lama di rumah sakit merupakan penyebab terbanyak. Penyebab lain pneumonia adalah pemakaian ventilator mekanik, malnutrisi dalam jangka panjang, pemakaian obat yang menekan keasaman lambung, gagal organ seperti jantung, paru, hati dan ginjal serta pasien dengan gangguan immunocompromised. Pasien dengan umur tua (lansia) dan penggunaan terapi antibiotik yang lama juga sangat rentan terinfeksi pneumonia. Posted in Penyakit Pneumonia | Tagged artikel pneumonia, aspirasi pneumonia, bakteri pneumonia, definisi pneumonia, gambar penyakit pneumonia, gambar pneumonia, gejala pneumonia, makalah pneumonia, patofisiologi pneumonia, pencegahan pneumonia, pengertian penyakit pneumonia, penularan pneumonia, penyakit pneumonia, penyebab penyakit pneumonia, penyebab pneumonia, pneumonia adalah | Leave a comment

Bakteri Pneumonia
Posted by penyakit pneumonia Penyakit pneumonia ini sering menyebabkan kematian pada penderita yang mempunyai risiko tinggi dan juga menimbulkan biaya tinggi dalam ekonomi, kesehatan, pendekatan terhadap penyakit ini adalah dengan pencegahan menggunakan vaksin dan kemoprofilaksis.

Pemberian obat antibiotik tidak mengeradikasi kuman dan mikroorganisme ini masih ada pada sekret sistem pernapasan sampai beberapa bulan setelah pengobatan. Pemberian amantadine sebagai pengobatan untuk mengurangi gejala (simtomatik) pada pneumonia yang disebabkan oleh virus hasilnya sangat efektif. Namun sayangnya bila penyakit pneumonia ini masih banyak melandar pada lansia yang disebabkan oleh infeksi akut paru-paru (pneumonia) dan kardiovaskuler. Penyakit pneumonia saat ini menjadi ancaman lansia dan berdampak pada morbiditas serta mortalitas, cara mencegah penyakit pneumonia ialah dengan melakukan imunisasi. Adapun imunisasi yang waji bagi lansia adalah imunisasi flu dan pneumonia. Sayangnya imunisasi ini tidak dibiayai serta pasien harus membeli sendiri vaksinnya dan masih diimpor. Imunisasi influenza memang merupakan referensi WHO, sebab organisasi kesehatan dunia itu mencatat antara tahun 1957-1958 terjadai wabah flu spanyol (Spanish flu), kemudian pada tahun 1968-1969 terajadi wabah flu Hongkong. Kedua wabah itu banyak menewaskan lansia. Oleh karena itu, pada tahun 2004 WHO mecanangkan perlunya imunisasi pada lansia untuk setiap negara. Imunisasi influenza diberikan sejali dalam setahun dan imunisasi pneumonia diberikan satu kali seumur hidup, bisa juga lima tahun sekali. Penyakit pneumonia yang umumnya memang menyerang organ paru sering menberat menjadi abses paru seperti pseudomonas aeruginosa, Klebsiella pneumoniae, Staphylococcus aureus, Streptococcus pneumoniae, spesies Nocardia dan spesies jamur. Kejadian abses paru yang paling sering adalah sebagai komplikasi pneumonia aspirasi yang disebabkan oleh mikroorganisme anaerob. Penderita abses paru biasanya menderita penyakit periodontitis dengan higiene mulut yang buruk. Abses paru akibat pneumonia apsirasi biasanya terletak pada segmen psoterior lobus atas atau segmen superior lobus bawah paru kanan. Pneumonia yang disebabkan oleh bakteri ditandai oleh eksudat intraalveolar superatif disertai konsolidasi. Kasus pneumonia bakteri kebanyakan disebabkan oleh bakteri pneumonia pneumococcus. Proses infeksi dapat diklasifikasikan berdasarkan anatomi. Pneumonia lobularis menunjukkan daerah infeksi yang terjadi pada satu atau lebih lobus. Pneumonia lobularis atau bronko pneumonia menunjukkan penyebaran daerah infeksi yang ditandai dengan bercak berdiameter sekitar 3-4 cm mengelilingi dan mengenai bronkus. Pneumonia yang merupakan suatu proses peradangan di mana terdapat konsolidasi yang disebabkan pengisisan rongga alveoli dan eksudat. Pertukaran gas tidak dapat berlangsung pada daerah yang mengalami konsolidasi dan darah dialirkan ke sekitar

alveoli yang tidak berfungsi. Hipoksemia dapat terjadi tergantung banyaknya jaringan paru-paru yang sakit. Posted in Penyakit Pneumonia | Tagged askep aspirasi pneumonia, aspirasi pneumonia, bakteri pneumonia, gejala pneumonia, imunisasi pneumonia, pencegahan pneumonia, penyakit pneumonia, penyebab pneumonia, pneumonia, pneumonia lobularis, pneumonia pada anak | Leave a comment

Penyakit Pneumonia Disebabkan Ooleh


Posted by penyakit pneumonia

Pneumonia adalah penyakit yang disebabkan oleh kuman pneumococcus, staphylococcus, streptococcus, virus. Gejala penyakit pneumonia ini adalah menggigil, demam, sakit kepala, batuk, mengeluarkan riak, dan sesak napas. Anak-anak yang terserang penyakit pneumonia ini sering disertai dengan muntah. Mikororganisme lain penyebab community acquired pneumonia walau jarang adalah Haemophilus influenzae, Klebsiella pneumoniae, Legionella pneumophila dan bakteri gram negatif meskipun tidak terlalu banyak. Staphylococcus jarang menyebab pneumonia pada orang yang sebelumnya sehat, tetapi sering sebagai penyebab pneumonia pada penderita influenza saat epidemik dan pada pecandu narkoba secara intravena. Onset pneumonia yang disebabkan oleh bakteri gram negatif, bakteri aebrob dan stafilokokus adalah subakut sedangkan gambaran klinisnya sulit dibedakan karena sering berkaitan dengan keadaan pasien yang telah memburuk. Contohnya adalah pneumonia karena H. Influenza pada COPD dan pneumonia klebsiella pada pencandu alkohol. Gambaran foto toraks yang menunjukkan proses nekrotik dan rekasi pelura mengarahkan kecurigaan kepada pneumonia yang disebabkan oleh klebsiella. Legionella pneumophila menyebabkan penyakit legionnaires yaitu suatu bentuk pneumonia yang juga dapat bersifat hospital acquired. Kumannya sering masuk melalui inhalasi droplet aerosol yang mengandung organisme ini. Droplet aerosol biasanya berasal dari mesin penyejuk udara (AC) atau water cooler. Hospital Acquired Pneumonia merupakan penyakit yang sering disebut sebagai pneumonia nosokomial yaitu pneumonia yang kejadiannya bermula di rumah sakit. Penyakit pneumonia

ini merupakan penyebab kematian yang terbanyak pada pasien rumah sakit. Mikroorganisme penyebab biasanya bakteri gram negatif dan stafilokokus. Pneumonia Aspirasi (Aspiration Pneumonia) yang dapat dikaitkan dengan menyebabkan : obstruksi (tersummbat) saluran pernapasan, pneumonitis oleh bahan kimiawi (asam lambung, enzim pencernaan), pneumonitis oleh infeksi, dan tenggelam di air. Predisposisi pneumonia aspirasi adalah pada pemabuk, epilepsi, pecandu obat narkotika, anestesia umum, pemasangan NGT, cerebrovascular accident, penyakit gigi dan periodontal. Pneumonia Pneumosistis Pneumonia Pneumosistis merupakan penyakit akut dan oportunistik yang disebabkan oleh suatu protozoa bernama Pneumocystis carinii. Protozoa ini dikenal sejak 1909 dan mulai dekade 1980-an menampakkan diri lagi sebagai kuman patogen, terutama pada penderita AIDS. Pneumonia pneumosistis sering ditemukan pada bayi prematur atau malnourished hipogammaglobulinemia; penderita keganasan dalam kondisi imunodefisiensi terutama limfoma atau leukemia yang mendapat obat antimetabolit dan kortikosteroid; pasien transplantasi organ yang diterapi kortikosteroid atau imunosupresif. Penderita pneumonia yang mempunyai gejala ringan dapat ditangani dengan berobat jalan. Penderita yang mempunyai keadaan klinis sakit berat (sesak napas, demam sangat tinggi, kesadaran menurun) perlu di rawat di rumah sakit. Pemberian obat antibiotik disesuaikan dengan pola onfeksi di daerah dan akan lebih tepat jika obat antinbiotik yang digunakan sesuai dengan hasil pemeriksaan mikrobiologi. Obat antibiotik diberikan sedikitnya lima hari atau dau hari setelah gejala demam hilang. Posted in Penyakit Pneumonia | Tagged gejala pneumonia, pencegahan pneumonia, penyakit pneumonia, penyebab pneumonia, pneumonia, pneumonia pada anak | Leave a comment

Penyakit Pneumonia Pada Balita


Posted by penyakit pneumonia

Di seluruh dunia setiap tahun diperkirakan terjadi lebih 2 juta kematian balita karena pneumonia. Di Indonesia menurut Survei Kesehatan Rumah Tangga tahun 2001 kematian balita akibat pneumonia 5 per 1000 balita per tahun. Ini berarti bahwa pneumonia menyebabkan kematian lebih dari 100.000 balita setiap tahun atau hampir 300 balita setiap hari atau 1 balita setiap 5 menit.

Merujuk pada angka-angka di atas bisa dimengerti bahwa para ahli menyebut pneumonia sebagai The Forgetten Pandemic atau wabah raya yang terlupakan karena begitu banyak korban yang meninggal karena pneumonia tetapi sangat sedikit perhatian yang diberikan kepada masalah pneumonia. Tidak heran bila melihat kontribusinya yang besar terhadap kematian balita pneumonia dikenal juga sebagai pembunuh balita nomor satu. Upaya pencegahan merupakan komponen strategis dalam pemberantasan pneumonia pada anak terdiri atas pencegarahan melalui imunisasi dan upaya pencegahan non imunisasi. Program Pengembangan Imunisasi (PPI) yang meliputi imunisasi DPT dan campak yang telah dilaksanakan pemerintah selama ini dapat menurunkan proporsi kematian balita akibat pneumonia. Hal ini dapat dimengerti karena campak, pertusis dan juga difteri bisa juga menyebabkan pneumonia atau merupakan penyakit penyerta pada pneumonia balita. Di samping itu, sekarang telah tersedia vaksin Hib dan vaksin pneumokokus konjugat untuk pencegahan terhadap infeksi bakteri penyebab pneumonia dan penyakit berat lainnya seperti meningitis. Namun vaksin ini belum masuk dalam Program Pengembangan Imunisasi (PPI) pemerintah. Yang tidak kalah penting sebenarnya adalah upaya pencegahan non imunisasi yang meliputi pemberian ASI eksklusif, pemberian nutrisi yang baik, penghindaran pajanan asap rokok, asap dapur, dan lain-lain; perbaikan lingkungan hidup dan sikap hidup sehat; yang semuanya itu dapat menghindarkan terhadap risiko terinfeksi penyakit menular termasuk penghindaran terhadap pneumonia. Sebagian besar penyebab pneumonia adalah mikroorganisme (virus, bakteri) dan sebagaian kecil oleh penyebab lain seperti hidrokarbon (minyak tanah, bensin, atau sejenisnya) dan masuknya makanan, minuman, susu, isi lambung ke dalam saluran pernapasan (aspirasi). Berbagai penyebab pneumonia tersebut dikelompokkan berdasarkan golongan umur, berat ringannya penyakit dan penyulit yang menyertainya (komplikasi). Mikroorganisme tersering sebagai penyebab pneumonia adalahh virus, terutam Respiratory Syncial Virus (RSV) yang mencapai 40%; sedangkan golongan bakteri yang ikut berperan utama Streptococcus pneumoniae dan Haemophilus influenzae type b (Hib). Awalnya mikroorganisme masuk melalui percikan ludah (droplet), kemudian terjadi penyebaran (parenkim) paru dan sebagian kecil karena penyebaran melalui aliran darah. Posted in Penyakit Pneumonia | Tagged gejala pneumonia, pencegahan pneumonia, penyakit pneumonia, penyakit pneumonia pada anak, penyebab pneumonia, pneumonia, pneumonia balita, pneumonia pada anak, pneumonia pada balita, pneumonia pada bayi | Leave a comment

Pneumonia Atipik
Posted by penyakit pneumonia

Penumonia atipik (walking pneumonia) adalah pneumonia akibat infeksi paru oleh organism selain bakteri, virus atau jamur. Kebanyakan disebabkan oleh Legionnale pneumophila, Mycoplasma pneumonia, dan Chlamydia pneumonia. Umumnya pneumonia atipik merupakan pneumonia yang ringan, kecuali jika penyebabnya adalah Leginonnale, dimana penyakitnya bisa cukup berat, dengan angka kematian yang tinggi. Adapun wabah penyakit ini terjadi terutama pada kelompok yang terbatas, seperti murid sekolah, anggota militer dan keluarganya. Wabah cenderung menyebar secara perlahan karena masa inkubasinya berlangsung antara 10-14 hari. Penting untuk diketahui bahwa pneumonia atipik lebih banyak ditemukan pada musim semi. Pneumonia atipik disebabkan oleh organism mirip bakteru, yaitu kikroplasma dan klamidia. Pneumonia jenis ini biasanya lebih ringan dan ditandai dengan perjalanan penyakit yang menahun atau berkepanjangan. Pneuminia mikroplasma seringkali menyerang usia muda dan bisa menimbulkan gejala di luar paru-paru (misalnya anemia dan ruam kulit) serta sindroma neurologis (misalnya meningitis, mielitiis, dan ensefalitis). Pneumonia klamidia dapat terjadi sepanjang tahun dan merupakan 5-15% dari seluruh kasus pneumonia. Faktor resiko terjadinya pneumonia atipik adalah : 1. 2. 3. 4. Lanjut usia Perokok Penderita penyakit menahun Penderita gangguan system kekebalan

Gejala yang ditandai dari penyakit pneumonia atipik adalah : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Menggigil Demam Batuk (bsia batuk kering maupun berdahak). Sakit kepala Otot terasa sakit dan kaku Sesak napas Nafsu makan berkurang Merasa tidak enak badan Ruam (terutama jika penyebabnya adalah mikroplasma)

10. Diare (terutama jika penyebabnya adalah Legionnale). Diagnosis penyakit pneumonia atipik ini ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan berikut : 1. Pemeriksaan fisik secara menyeluruh 2. Rontgent dada (untuk membedakan pneumonia dari bronkitis akut dan infeksi pernapasan lainnya) 3. Pemeriksaan darah lengkap 4. Pembiakan darah dan dahak 5. Pemeriksaan air kemih untuk antigen Legionnale 6. Pemeriksaan apus tenggorokan untukmikroplasma dan klamidia. Pengobatan utama adalah pemberian antibiotic. Pada kasus yang ringan, diberikan antibiotk oral dan penderita tidak perlu dirawat dirumah sakit. Pada kasus yang berat (terutama jika disebabkan oleh Legionnale), antibiotic akan diberikan melalui infuse dan penderita mungkin perlu mendapatkkan oksigen tambahan, sehingga harus menjalani perawatan dirumah sakit. Antibiotik yang baisa digunakan adalah Eritromisin, Azitromisin, Claritromisin, Quinolon, Terasiklin, serta Dosisiklin. Jika penyebabnya mikrolasma atau klamidia, maka kebanyakan penderita akan memberikan respons yang baik terhadap pemberian antibiotic meskipun terdapat kemungkinan kecil terjadinya waktu yang sangat pendek (kurang dari 2minggu). Jika penyebabnya Legionnale, maka kemungkinan akan terjadi penyakit yang berat terutama pada usia lanjut, penderita penyakit menahun dan penderita gangguan system kekebalan. Ditemukan pula bahwa angka kematiannya dari penyakit pneumonia atipik ini cukup tinggi. Posted in Uncategorized | Tagged anatomi fisiologi pneumonia, artikel pneumonia, aspirasi pneumonia, bakteri pneumonia, cara alami mengobati pneumonia, cara mengatasi pneumonia, cara mengobati pneumonia, cara penularan pneumonia, definisi pneumonia, gambar penyakit pneumonia, mengobati pneumonia | Leave a comment

Diagnosis dan Gejala Pneumonia


Posted by penyakit pneumonia Menurut Dr. Aasril Bahar sulitnya menentukan diagnosis pneumonia disebabkan gejala dan tanda tidak klasik. Pemeriksaaan analisis foto toraks juga terkadang gagal untuk membantu diagnosis. Sulitnya memperoleh sputum yang benar menambah tingkat kesukaran diagnosis pneumonia.

Pneumonia karena jamur juga sulit untuk didiagnosis. Apalagi, gejalanya tidak spesifik. Ketepatan diagnosis pneumonia jamur hanya 55% karena kultur darah biasanya negatif. Untuk menghindari kebingungan akibat perbedaan pada tiap-tiap panduan diagnosis pneumonia, Infectious Disease Society of America (IDSA) dan American Thoracic Society (ATS) bergabung menyusun konsensus bersama. Kunci keberhasilan tatalaksana pasien pneumonia terletak pada akuratnya penilaian derajat keparahan. Riwayat perjalanan penyakit pneumonia Riwayat perjalanan penyakit sangat membantu untuk menegakkan diagnosis pneumonia bakterial. Gejala umum pneumonia adalah : demam, abtuk dan sesak napas. Gejala lain yang ada dapat digunakan untuk membuat diagnosis diferensial : - Sakit tenggorokan : infeksi mononukleosis, streptokokus grup A pertusis mikoplasma, psitakosis, atau Q fever. - Koriza : infeksi virus - Nyeri pleuritik (nyeri tusuk) : umumnya pada pneumonia tetapi lebih sering pada infeksi pneumokokus - Nyeri pleuritik (difus) : infeksi mikoplasma - Gejala intestinal, mual, muntah, diare, nyeri abdomen : legionella - Mual berat : Q fever, tularemia, psitakosis atau legionella - Malaise berat : mikoplasma, psitakosis atau Q fever - Sakit kepala berat : mikoplasma, legionella, infeksi virus, Q fever atau tularemia

- Mialgia : mikoplasma, infeksi virus, Q fever atau tularemia - Gejala yang tiba-tiba timbul dan langsung berat : Streptococcus pneumoniae, Hemophilus influenzae, Stahylococcus aureus, bakteri Gram negatif, Yersinia pestis dan Coxiella burnettti - Gejala yang timbulnya lambat (insidious) : biasanya pneumonia atipikakl - Tidak ada produksi sputum : proses intestisial, mis, mikoplasma, infeksi virus - Produksi sputum sedikit : pneumonia fase awal atau terdapat dehidrasi - Rusty sputum, seperti karat besi ; infeksi penumokokus - currant jelly seperti batu-bata : kelbsiella dan - Sputum berbau busuk : pneumonia aspirasi, infeksi anaerob

Posted in Penyakit Pneumonia | Tagged anatomi fisiologi pneumonia, cara alami mengobati pneumonia, cara mengatasi pneumonia, cara penularan pneumonia, definisi pneumonia, gambar penyakit pneumonia, gambar pneumonia, gejala pneumonia, makalah pneumonia, mengobati pneumonia, patofisiologi pneumonia, penyebab penyakit pneumonia, penyebab pneumonia, pneumonia adalah | Leave a comment

Penyakit Pneumonia Paru


Posted by penyakit pneumonia Penyakit pneumonia paru adalah penyakit yang disebabkan oleh kuman pneumococcus, Staphylococcus, Streptococcus, virus, ataupun tertelah minyak tanah atau bensin dengan tidak sengaja. Gejala penyakit pneumonia ini adalah menggigil, demam, sakit kepala, bentuk, mengeluarkan riak, dan sesak nafas. Anak-anak yang terserang penyakit ini sering disertai muntah . Penyakit pneumonia paru merupakan radang paru-paru yang disebabkan virus, bakteri, jamur, atau benda asing yang masuk ke paru-paru (alergi). Penyakit ini berbahaya terutama bagi bayi dan balita yang juga menderita asma. Gejala yang timbul adalah badan menjadi panas, batu kering atau batuk berdahak dan mengeluarkan lendir berwarna hijau atau merah muda. Napas menjadi sulit, berbunyi, frekuensi bernapas meningkat, terlihat adanya pernapasan cuping hidung, dan dada terasa sakit ketika batuk. Karena penyakit pneumonia berbahaya, sebaiknya anak segera dibawa berobat ke dokter.

Perawatan penyakit pneumonia paru yang dapat dilakukan dirumah adalah mengompres anak jika panas, memberi minum yang banyak, mencukupi kebutuhan gizi dan mengompres dada dengan air hangat jika terasa nyeri. Jika keadaan memburuk, seperti bibir dan lidah membiru, napas sangat cepat, muntah-muntah dan dahak berdarah anak harus segera dibawa ke fasilitas kesehatan untuk memperoleh perawatan yang intensif. Dibawah ini adalah cara mengobati penyakit pneumonia dengan alami adalah : Bahan :

Daun komfrey segar 4 lembar Garam secukupnya Air 4 gelas

Pemakaian : Cara pertama, lemaskan daun komfrey dengan garam, lalu dicuci. Makan 2 kali sehari sebagai lalap. Cara kedua, daun komfrey dijus, lalu sarinya diminum untuk 2 kali sehari, cara

ketiga rebus daun komfrey dalam 4 gelas air hingga tersisa 3 gelas kemudian airnya diminum 3 kali sehari masing-masing 1 gelas.

Posted in Penyakit Pneumonia | Tagged anatomi fisiologi pneumonia, artikel pneumonia, bakteri pneumonia, cara alami mengobati pneumonia, cara mengatasi pneumonia, cara mengobati pneumonia, cara penularan pneumonia, definisi pneumonia, gambar penyakit pneumonia, gambar pneumonia, gejala pneumonia, makalah pneumonia, mengobati pneumonia, penyakit pneumonia, penyakit pneumonia pada anak, penyebab penyakit pneumonia, pneumonia balita, pneumonia pada anak | Leave a comment

Penyakit Pneumonia Radang Paru-Paru


Posted by penyakit pneumonia Pneumonia adalah suatu penyakit infeksi atau peradnagan pad aorgan paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur ataupun parasit di mana pulmonary alveolus (alveoli) yang bertanggung jawab menyerap oksigen dari atmosfer menjadi inflame dan terisi oleh cairan.

Pneumonia dapat juga disebabkan oleh iritasi kimia atau fisik dari paru-paru atau sebagai akibat dari penyakit lainnya, seperti kanker paru-paru atau terlalu banyak minum alkohol. Penyebab yang paling sering ialah serangan bakteri Streptococcus pneumoniae atau pneumokokus. Penyakit pneumonia sering kali diderita sebagian besar orang yang lanjut usia (lansia) dan mereka yang memiliki penyakit kronis sebagai akibat rusaknya sistem kekebalan tubuh. Namun, pneumonia juga bisa menyerang kawula muda yang bertubuh sehat. Saat ini penyakit pneumonia merupakan pembunuh utama anak-anak di bawah usia 5 tahun (balita) di dunia. Angka kematian yang disebabkan penyakit ini lebih banyak dibandingkan penyakit lain seperti AIDS, malaria dan campak. Pneumonia juga merupakan salah satu penyakit serius yng merenggut nyawa beribu-ribu warga tua setiap tahun.

Posted in Penyakit Pneumonia | Tagged gejala pneumonia, pencegahan pneumonia, penyakit pneumonia, penyebab pneumonia, pneumonia, pneumonia pada anak | Leave a comment

Penyakit Pneumonia Pada Anak


Posted by penyakit pneumonia Pneumonia pada anak balita paling sering disebabkan oleh virus pernapasan dan puncaknya terjadi pada umur 2-3 tahun, sedangkan pada anak umur sekolah paling sering disebabkan oleh bakteri Mycoplasma Pneumoniae. Pada bayi dan anak-anak penyebab yang paling sering adalah : - Virus sinsisial pernapasan - Adenovirus - Virus para influenza - Virus influenza

Penyakit paru pneumonia merupakan penyebab utama motalitas anak balita di Indonesia. Menurut Prof. Dr.H. Mardjanis, Sp.A(K), pneumonia adalah penyakit infeksi akut paru yang disebabkan terutama oleh bakteri merupakan penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yang paling sering menyebabkan kematian pada bayi dan anak balita. Bakteri penyebab pneumonia paling sering adalah streptococcus pneumoniae (pneumokokus), Hemopsilus influenzae tipe b (Hib) dan staphylococcus aureus (Saureus). Diperkirakan 75% pneumonia pada anak balita di negara berkembang termasuk Indonesia disebabkan oleh pneumokokus dan Hib. Di seluruh dunia setiap bulan di perkirakan terjadi lebih 2 juta kematian balita karena pneumonia. Di Indonesia menurut Survei Kesehatan Rumah Tangga tahun 2001 kematian balita akibat pneumonia 5 per 1000 balita per tahun. Ini berarti bahwa pneumonia menyebabkan kematian lebih dari 100.000 balita setiap tahun atau hampir 300 balita setiap hari atau 1 balita setiap 5 menit. Posted in Penyakit Pneumonia | Tagged bakteri pneumonia, pengertian penyakit pneumonia, penyakit pneumonia pada anak, pneumonia adalah, pneumonia anak, pneumonia balita, pneumonia pada anak, pneumonia pada balita, pneumonia pada bayi | Leave a comment

Pengobatan Pneumonia
Posted by penyakit pneumonia Penanganan dan pengobatan pada penderita pneumonia tergantung pada tingkat keparahan gejala yang timbul dan penyebab pneumonia itu sendiri. 1. Pneumonia yang disebabkan oleh bakteri akan diberikan pengobatan antibiotik. Pengobatan haruslah benar-benar lengkap sampai benar-benar tidak muncul lagi gejala atu hasil pemeriksaan X-ray dan sputum tidak lagi menampakkan adanya bakteri pneumonia. Jika tidak, suatu saat pneumonia akan kembali diderita. 2. Pneumonia yang disebabkan oleh virus akan diberikan pengobatan yang hampir sama dengan penderita flu. Namun, lebih ditekankan dengan istirahat yang cukup dan pemberian intake cairan yang cukup banyak, serta gizi yang baik untuk membantu pemulihan daya tahan tubuh.

Gambar cara penualran dan pengobatan penyakit pneumonia 3. Pneumonia yang disebabkan oleh jamur akan mendapatkan pengobatan dengan pemberian antijamur. Disamping itu, biasanya diberikan juga obat untuk membantu mengurangi nyeri, demam dan sakit kepala. Pemberian obat anti (penekan) batuk dianjurkan dengan dosis rendah yang hanya cukup membuat penderita bisa tidur karena sebenarnya batuk juga dapat membantu pembersihan sekresi mukus (riak/dahak) di paru-paru. 4. Terapi herbal. Ternyata alam telah diciptakan tidak hanya indah dan nyaman untuk ditempati, tetapi juga memberikan tanaman obat atau herbal yang dapat menyembuhkan penyakit, termasuk pneumonia yang disebabkan bakteri, virus ataupun jamur dapat menggunakan ramuan herbal yang berbahan dasar seperti daun sambiloto, kencur dan jenis herbal lainnya.

Posted in Penyakit Pneumonia | Tagged cara alami mengobati pneumonia, cara mengatasi pneumonia, cara mengobati pneumonia, mengobati pneumonia, pengobatan pneumonia, terapi pneumonia | Leave a comment Older posts

Search

Search for:

Recent Posts
o o o o o o o o o o o o

Bakteri Pneumonia Penyakit Pneumonia Disebabkan Ooleh Penyakit Pneumonia Pada Balita Pneumonia Atipik Diagnosis dan Gejala Pneumonia Penyakit Pneumonia Penyakit Pneumonia Paru Penyakit Pneumonia Radang Paru-Paru Penyakit Pneumonia Pada Anak Pengobatan Pneumonia Faktor Risiko Pneumonia Pneumonia

Penyakit Pneumonia - Penyebab Pneumonia , Gejala Pneumonia, Ciri-ciri Pneumonia, Tanda-tanda Pneumonia dan Pencegahan Penyakit Pneumonia

Anda mungkin juga menyukai