Anda di halaman 1dari 19

Tugas 9 Komunikasi Data dan Jaringan Komputer HTTP dan PROXY SERVER

Oleh :
1. Kadek Bayu Diandra Putra 2. Luh Gde Apryta Astaridewi 3. Ni Wayan Ririn Puspita Dewi 4. I G. Ag. Sri Ag. Chandra K. ( 0908605017 ) ( 1108605042 ) ( 1108605045 ) ( 1108605046 )

Program Studi Teknik Informatika Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana 2013

KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Pemurah, karena berkat kemurahanNya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam makalah ini kami membahas tentang HTTP dan Proxy Server. Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman tentang Jaringan dan Internet Protokol yang sangat diperlukan dalam suatu harapan mendapatkan kemudahan dalam memanfaatkan teknologi informasi terutama yang menggunakan jaringan komputer dan sekaligus melakukan apa yang menjadi tugas mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Komunikasi Data dan Jaringan Komputer. Dalam proses pendalaman materi komunikasi data ini, tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi dan saran, untuk itu rasa terima kasih yang dalam-dalamnya kami sampaikan : Dosen mata kuliah Komunikasi Data dan Jaringan Komputer Rekan-rekan mahasiwa yang telah banyak memberikan masukan untuk makalah ini.

Demikian makalah ini kami buat semoga bermanfaat bagi pembaca,

Denpasar, 28 Mei 2013

Penyusun

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ...................................................................................................... 2 DAFTAR ISI..................................................................................................................... 3 DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ 4 BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 5 1.1. Latar Belakang ............................................................................................... 5 1.2. Rumusan Masalah .......................................................................................... 5 1.3. Tujuan ............................................................................................................ 5 1.4. Batasan Masalah ............................................................................................ 6 1.5. Manfaat .......................................................................................................... 6 BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 7 2.1 Sejarah HTTP .................................................................................................... 7 2.2 Pengertian HTTP ............................................................................................... 7 2.3 Cara Kerja HTTP ............................................................................................... 8 2.4 Pengertian Proxy Server ................................................................................. .11 2.5 Fungsi Proxy Server ....................................................................................... .13 2.6 Jenis-jenis Proxy..16 2.7 Keuntungan dan Kekurangan Proxy.16 BAB II PENUTUP ......................................................................................................... 18 3.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 18 3.2 Saran.18 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 19

DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Diagram Proxy Server ................................................................................... 12

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring roda-roda kehidupan manusia terus berputar, perkembangan teknologi semakin hari semakin berkembang, tidak menutup kemungkinan setiap detik teknologi baru muncul dengan kelebihan dan keunggulan yang berbeda satu sama lain atau mungkin saling melengkapi dan menutupi kekurangan yang ada. Salah satunya adalah internet. Dengan adanya internet merupakan salah satu bentuk teknologi yang seharusnya dapat memotivasi sekaligus memberikan inspirasi untuk menghasilkan kreasi yang bermanfaat. Untuk menggunakan internet diperlukan adanya HTTP (HyperText Transfer Protocol) dan Proxy Server untuk mempermudah user dalam melakukan kegiatan di internet, seperti browsing, download, upload, dan lain-lain. Dalam laporan ini akan dibahas tentang HTTP dan Proxy Server. Materi tersebut bisa memberikan konsep dasar tentang HTTP dan Proxy Server pada jaringan komputer bagi penulis dan pembaca sehingga lebih mudah dalam memahami topik ini. Diharapkan ilmu yang telah diperoleh di saat perkuliahan tersebut dapat diaplikasikan dan diperdalam melalui penulisan laporan ini.

1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat ditarik rumusan masalah : 1. 2. 3. 1.3. Tujuan Adapun tujuan yang di peroleh adalah sebagai berikut : 1. 2. 3. Mengetahui sejarah HTTP dan Proxy Server. Mengetahui pengertian dari HTTP dan Proxy Server. Mengetahui konsep HTTP dan Proxy Server. Bagaimana sejarah HTTP dan Proxy Server ? Apa pengertian dari HTTP dan Proxy Server ? Bagaimana konsep HTTP dan Proxy Server ?

1.4. Batasan Masalah Permasalahan yang kami bahas dalam laporan ini adalah mengenai: 1. Sejarah HTTP dan Proxy Server. 2. Pengertian HTTP dan Proxy Server. 3. Konsep HTTP dan Proxy Server.

1.5. Manfaat Manfaat yang dapat diperoleh dari laporan ini adalah : 1. Menambah wawasan mahasiswa tentang HTTP dan Proxy Server. 2. Memberikan gambaran mengenai konsep HTTP dan Proxy Server. 3. Melengkapi salah satu syarat dalam perkuliahan yaitu laporan Modul VII Komunikasi Data dan Jaringan Komputer.

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Sejarah HTTP (HyperText Transfer Protocol) Pengembangan standar HTTP telah dilaksanakan oleh Konsorsium World Wide Web (World Wide Web Consortium/W3C) dan juga Internet Engineering Task Force (IETF), yang berujung pada publikasi beberapa dokumen Request for Comments (RFC), dan yang paling banyak dirujuk adalah RFC 2616 (yang dipublikasikan pada bulan Juni 1999), yang mendefinisikan HTTP/1.1. Dukungan untuk HTTP/1.1 yang belum disahkan, yang pada waktu itu RFC 2068, secara cepat diadopsi oleh banyak pengembang penjelajah Web pada tahun 1996 awal. Hingga Maret 1996, HTTP/1.1 yang belum disahkan itu didukung oleh Netscape 2.0, Netscape Navigator Gold 2.01, Mosaic 2.7, Lynx 2.5, dan dalam Microsoft Internet Explorer 3.0. Adopsi yang dilakukan oleh pengguna akhir penjelajah Web pun juga cepat. Pada bulan Maret 2006, salah satu perusahaan Web hosting melaporkan bahwa lebih dari 40% dari penjelajah Web yang digunakan di Internet adalah penjelajah Web yang mendukung HTTP/1.1. [1]Perusahaan yang sama juga melaporkan bahwa hingga Juni 1996, 65% dari semua penjelajah yang mengakses server-server mereka merupakan penjelajah Web yang mendukung HTTP/1.1. Standar HTTP/1.1 yang didefinisikan dalam RFC 2068 secara resmi dirilis pada bulan Januari 1997. Peningkatan dan pembaruan terhadap standar HTTP/1.1 dirilis dengan dokumen RFC 2616 pada bulan Juni 1999.

2.2 Pengertian HTTP HTTP (HyperText Transfer Protocol) adalah sebuah protokol untuk meminta dan menjawab antara client dan server. Sebuah client HTTP seperti web browser, biasanya memulai permintaan dengan membuat hubungan TCP/IP ke port tertentu di tempat yang jauh (biasanya port 80). Sebuah server HTTP yang mendengarkan di port tersebut menunggu client mengirim kode permintaan (request) yang akan meminta halaman yang sudah ditentukan, diikuti dengan pesan MIME yang memiliki beberapa informasi kode kepala yang menjelaskan aspek dari permintaan tersebut, diikut dengan badan dari data tertentu.

HTTP berkomunikasi melalui TCP / IP. Klien HTTP terhubung ke server HTTP menggunakan TCP. Setelah membuat sambungan, klien dapat mengirim pesan permintaan HTTP ke server. HTTP digunakan untuk mengirimkan permintaan dari klien web (browser) ke web server, dikembali kan ke konten web (halaman web) dari server ke klien. HTTP tidaklah terbatas untuk penggunaan dengan TCP/IP, meskipun HTTP merupakan salah satu protokol aplikasi TCP/IP paling populer melalui Internet. Memang HTTP dapat diimplementasikan di atas protokol yang lain di atas Internet atau di atas jaringan lainnya. Hingga kini, ada dua versi mayor dari protokol HTTP, yakni HTTP/1.0 yang menggunakan koneksi terpisah untuk setiap dokumen, dan HTTP/1.1 yang dapat menggunakan koneksi yang sama untuk melakukan transaksi. Dengan demikian, HTTP/1.1 bisa lebih cepat karena memang tidak perlu membuang waktu untuk pembuatan koneksi berulang-ulang. 2.3 Cara Kerja HTTP HTTP menetapkan sembilan metode atau biasa di sebut dengan syntax HTTP yaitu : 1. GET : Perintah ini digunakan untuk meminta atau merequest informasi dari sebuah objek yang ada di server. Format penulisannya adalah sebagai berikut: GET www.google.com HTTP/1.1 Itu artinya, sang client sedang merequest halaman utama yang ada di server Google. Sedangkan HTTP/1.1, adalah versi dari protokol HTTP yang digunakan. Maka, sang server akan merespon dengan cara memberitahu mengenai status keberadaan dari objek yang diminta. Status ini berupa angka-angka yang bisa dimengerti oleh client. Misalnya angka 200 untuk menunjukkan bahwa objek tersebut ada. Atau angka 404 untuk memberitahukan bahwa objek tersebut tidak ditemukan di dalam server. Selain informasi status, server juga mengirimkan isi dari objek bersangkutan (bila ada.)

2. HEAD : Perintah ini digunakan untuk meminta atau merequest meta-information dari sebuah objek yang ada di server. Format penulisannya adalah sebagai berikut: HEAD www.google.com HTTP/1.1 Perintah HEAD memang mirip dengan GET. Bedanya, kalo menggunakan perintah GET, maka seluruh isi objek yang direquest akan dikirimkan oleh server. Sedangkan kalo menggunakan perintah HEAD, hanya informasi yang terdapat dalam META TAG saja yang akan dikirimkan oleh server. 3. PUT : Perintah ini adalah kebalikan dari perintah GET. Maksudnya, kalo GET digunakan oleh client untuk meminta dan mengambil sebuah objek dari server (download), sedangkan perintah PUT digunakan untuk mengirimkan dan

menempatkan objek dari client ke server (upload). Format penulisannya hampir mirip: PUT /gambar1.jpg HTTP/1.1 Maksud dari perintah diatas adalah sang client tadi meminta ijin kepada server untuk mengirimkan dan menempatkan sebuah file gambar ke server. Lalu responnya? Itu bergantung dari sang server. Jika memang server tersebut mengijikan client untuk mengupload file, maka file tadi akan disimpan kedalam server. 4. POST : Perintah ini hampir mirip dengan perintah PUT. Bedanya, perintah ini biasanya digunakan untuk mengirimkan objek-objek yang butuh penanganan lebih lanjut dari server, contohnya form isian. Misalnya saat kamu selesai mengisi form pendaftaran dari suatu situs, maka saat kamu telah selesai mengisi dan ingin mengirimkannya dengan cara mengklik tombol yang disediakan, maka perintah PUT inilah di yang sebenarnya digunakan untuk mengirimkan data tersebut ke server. Format penulisan perintah ini adalah: POST /sign-up.html HTTP/1.1

5. DELETE : Perintah ini digunakan untuk meminta server agar menghapus suatu objek. Format penulisannya juga sama seperti yang lain, yaitu: DELETE /Images/gambar1.jpg HTTP/1.1 Jika server bersangkutan memang memberikan ijin untuk menghapus, maka file gambar1.jpg yang ada di folder images akan dihapus dari server. Jika tidak di ijinkan file tersebut tidak akan terhapus.

6. TRACE : Perintah ini digunakan untuk memanggil kembali permintaan yang diterima, sehingga klien dapat melihat perubahan atau tambahan yang dilakukan.

7. OPTIONS : Perintah ini digunakan untuk mengembalikan metode HTTP yang didukung perantara untuk URL tertentu. Ini dapat digunakan untuk memeriksa fungsionalitas perantara web dengan meminta '*' daripada fungsionalitas sumber tertentu.
8. CONNECT : Perintah ini digunakan untuk menukarkan koneksi permintaan dengan terowongan TCP/IP transparan, biasanya untuk memfasilitasi komunikasi terenkripsi SSL (HTTPS) melalui proksi HTTP tak terenkripsi.

9. PATCH : Perintah ini digunakan untuk menerapkan modifikasi parsial terhadap sumber.

10

2.4 Pengertian Proxy Server Proxy adalah sebuah komputer server atau program komputer yang dapat bertindak sebagai komputer lainnya untuk melakukan request terhadap content dari Internet atau intranet. Proxy dapat dianalogikan sebagai perantara untuk dua pihak yang saling berhubungan dalam sebuah jaringan yaitu sebagai pihak ketiga yang berdiri ditengah-tengah antara kedua pihak yang saling berhubungan dan berfungsi sebagai perantara, sehingga pihak pertama dan pihak kedua tidak secara langsung berhubungan, akan tetapi masing-masing berhubungan dengan perantara, yaitu proxy. Sebuah analogi; bila seorang mahasiswa meminjam buku di perpustakaan, kadang si mahasiswa tidak diperbolehkan langsung mencari dan mengambil sendiri buku yang kita inginkan dari rak, tetapi kita meminta buku tersebut kepada petugas, tentu saja dengan memberikan nomor atau kode bukunya, dan kemudian petugas tersebut yang akan mencarikan dan mengambilkan bukunya. Dalam kasus diatas, petugas perpustakaan tersebut telah bertindak sebagai perantara atau Proxy. Petugas tersebut juga bisa memastikan dan menjaga misalnya, agar mahasiswa hanya bisa meminjam buku untuk mahasiswa, dosen boleh meminjam buku semua buku, atau masyarakat umum hanya boleh meminjam buku tertentu. Mungkin proses tersebut menjadi lebih lama dibandingkan bila kita langsung mencari dan mengambil sendiri buku yang kita inginkan. Namun bila saja setiap kali petugas mencari dan mengambil buku untuk seseorang, si petugas juga membuat beberapa salinan dari buku tersebut sebelum memberikan bukunya kepada orang yang meminta, dan menyimpannya di atas meja pelayanan, maka bila ada orang lain yang meminta buku tertentu, sangat besar kemungkinan buku yang diminta sudah tersedia salinannya diatas meja, dan si petugas tinggal memberikannya langsung. Hasilnya adalah layanan yang lebih cepat dan sekaligus keamanan yang baik. Analogi diatas menjelaskan konsep dan fungsi dasar dari suatu proxy dalam komunikasi jaringan komputer dan internet. Proxy dalam pengertiannya sebagai perantara, bekerja dalam berbagai jenis protokol komunikasi jaringan dan dapat berada pada level-level yang berbeda pada hirarki layer protokol komunikasi jaringan. Suatu perantara dapat saja bekerja pada layer Data-Link, layer Network dan Transport, maupun layer Aplikasi dalam hirarki layer komunikasi jaringan menurut OSI. Namun pengertian proxy server sebagian besar adalah untuk menunjuk suatu
11

server yang bekerja sebagai proxy pada layer Aplikasi, meskipun juga akan dibahas mengenai proxy pada level sirkuit. Dalam suatu jaringan lokal yang terhubung ke jaringan lain atau internet, pengguna tidak langsung berhubungan dengan jaringan luar atau internet, tetapi harus melewati suatu gateway, yang bertindak sebagai batas antara jaringan lokal dan jaringan luar. Gateway ini sangat penting, karena jaringan lokal harus dapat dilindungi dengan baik dari bahaya yang mungkin berasal dari internet, dan hal tersebut akan sulit dilakukan bial tidak ada garis batas yang jelas jaringan lokal dan internet. Gateway juga bertindak sebagai titik dimana sejumlah koneksi dari pengguna lokal akan terhubung kepadanya, dan suatu koneksi ke jaringan luar juga terhubung kepadanya. Dengan demikian, koneksi dari jaringan lokal ke internet akan menggunakan sambungan yang dimiliki oleh gateway secara bersama-sama (connection sharing). Dalam hal ini, gateway adalah juga sebagai proxy server, karena menyediakan layanan sebagai perantara antara jaringan lokal dan jaringan luar atau internet. Diagram berikut menggambarkan posisi dan fungsi dari proxy server, diantara pengguna dan penyedia layanan:
Jaringan lokal Jaringan luar atau Internet

Pengguna Layanan Permintaan layanan Pengguna Permintaan layanan Proxy server & gateway/firewall Proxy server mewakili permintaan dan penerimaan dari penyedia layanan

Pengguna

Permintaan layanan Layanan

Gambar 1. Diagram Proxy Server

12

2.5 Fungsi Proxy Server Proxy server mempunyai 3 fungsi utama yaitu : 1. Connection Sharing Untuk connection sharing, proxy server dapat bertindak sebagai gateway untuk jaringan lokal terhadap jaringan luar atau internet, karena paket data yang dikirimkan dari jaringan lokal ke jaringan luar harus melewati proxy server. Proxy sever sebagai connection sharing ini dapat bekerja pada layer Data-Link, layer Network dan Transport, maupun layer Aplikasi dalam hirarki layer komunikasi jaringan menurut OSI, namun sebagian besar pengertian, proxy server bekerja pada layer aplikasi. 2. Filtering Proxy server juga mempunyai fungsi untuk melakukan filtering yang biasa disebut dengan firewall. Filtering ini berdasarkan daftar aturan dan pengaturan pada akses tertentu sehingga lebih mudah mengatur trafik dari sumber-sumber yang tidak terpercaya dan digunakan untuk melindungi kumpulan komputer dalam sebuah jaringan maupun sekumpulan jaringan yang berbeda topologi. Dalam melakukan tugasnya firewall mempunyai beberapa teknik yang digunakan untuk melindungi jaringan. Teknik yang digunakan adalah sebagai berikut : Pengaturan pada layanan (service control) Firewall akan melayani kontrol berdasarkan tipe-tipe layanan yang digunakan di Internet dan boleh diakses baik untuk kedalam ataupun keluar firewall. Biasanya firewall mengecek IP address dan juga nomor port yang digunakan, baik TCP maupun UDP. Pengaturan terhadap arah (direction control) Firewall akan melayani kontrol Berdasarkan arah dari berbagai permintaan (request) terhadap layanan yang akan dikenali dan diijinkan melewati firewall.
13

Pengaturan pada user (user control) Firewall akan melayani kontrol berdasarkan user yang dapat mengakses suatu layanan yang apabila diizinkan oleh firewall, pengaturan seperti ini memungkinkan setiap user mendapat akses berbeda di setiap layanan. Biasanya pengaturan ini untuk membatasi akses keluar jaringan lokal, tetapi dapat juga membatasi akses ke dalam jaringan.

Pengaturan terhadap perlakuan (behavior control) Firewall akan melayani kontrol Berdasarkan seberapa banyak layanan itu telah digunakan. Misal, firewall dapat memfilter email untuk menanggulangi/mencegah spam.

3. Caching Fungsi dasar yang ketiga dari sebuah proxy server adalah caching. Caching adalah sebuah cara untuk penyimpanan content-content yang sudah pernah diminta oleh pengguna di internet, content-content tersebut disimpan pada sebuah ruang disk yang di sebut cache. Sehingga apabila ada pengguna yang akan meminta content yang sama proxy server akan memberikannya langsung tanpa meminta terlebih dahulu ke server aslinya di internet. Proses caching ini tidak terlihat oleh pengguna (transparent). Artinya pengguna tidak dapat membedakan siapa sebenarnya yang memberikan content tersebut. Content yang di simpan mempunyai batas waktu untuk memeriksanya digunakan validasi. Validasi ini digunakan apabila ada pengguna yang memintanya, metode ini di sebut caching pasif, sedangkan caching aktif proxy akan secara otomatis akan mengamati content dan perubahannya. dalam kondisi tertentu kapasitas penyimpanan cache akan berkurang oleh content yang di simpan, maka proxy server akan melakukan penghapusan secara otomatis agar ruang penyimpanan tetap terjaga, penjadwalan yang dilakukan sesuai dengan konfigurasi yang sudah ditentukan, biasanya ditetukan oleh waktu suatu content tersimpan atau kepopuleran.

14

Kebanyakan proxy merupakan web proxy, yang mengizinkan penggunanya untuk mengakses konten di internet. server proxy memiliki banyak jenis sesuai dengan tujuanya, termasuk:

Untuk menjaga mesin di balik anonim (terutama untuk security). meningkatkan akses ke sumber (menggunakan caching). Web proxy biasanya digunakan untuk cache halaman internet dari server web.

menerapkan aturan akses terhadap internet atau isinya, e.g. to block undesired sites. Untuk penggunaan log / audit, yaitu untuk menyediakan karyawan perusahaan pelaporan penggunaan Internet.

Untuk melewati kontrol keamanan/ parental. memindai perpindahan konten bila terdapat malware sebelumya. Untuk memindai konten outbound, misalnya untuk perlindungan data dari kebocoran. Untuk menghindari pembatasan regional.

Sebuah server wakil yang melewati permintaan dan balasan yang belum diubah biasanya disebut gateway atau kadang disebut tunneling proxy. Sebuah server wakil dapat ditempatkan di komputer lokal pengguna atau pada berbagai titik antara pengguna dan server tujuan di Internet

15

2.6 Jenis jenis Proxy Ada 2 macam proxy yang populer digunakan yaitu : 1. Proxy Tranparent Lebih mengutamakan fungsi sebagai kurir atau perantara pengambilan data. Biasanya proxy Tranparents ini bisa kita gunakan untuk mempercepat akses ke suatu website. Akan tetapi kalau kita menggunakan proxy Transparen ini IP kita tetap bisa terdeteksi atau terbaca pada server IP yang kita akses datanya dengan metode pelacakan IP yang lebih rumit.

2. Proxy Animouse Dengan Proxy Animouse selain sebagai perantara, proxy ini juga akan memblokir data IP kita sehingga IP sebenarnya kita tidak bisa dibaca oleh server website yang kita ambil atau kita akses datanya, dan yang terbaca pada server website adalah IP Proxy tersebut. Tapi biasanya kecepatan akses lebih lambat dari pada Proxy Transparent.

2.7 Keuntungan dan Kekurangan Proxy Beberapa Keuntungan dari Penggunaan memakai Proxy antara lain : Proxy bisa menyembunyikan identitas IP. Mempercepat akses ke suatu website. Dapat digunakan untuk mengakses suatu website atau IP yang diblokir oleh Penyedia ISP atau Penyedia jaringan Internet tertentu (Dengan Proxy Tertentu ) Proxy dapat digunakan untuk memblokir akses ke suatu IP atau website ( Dengan Proxy tertentu ) Meningkatkan Privacy atau keamanan karena proxy ini akan menfilter cookies yang tidak diinginkan dan tersimpan dalam keadaan ter- encrypsi ( Proxy Tertentu) Adapun keuntungan dari penggunaan diatas tetap tergantung dari spesifikasi, jenis dan kualitas Proxy yang anda gunakan. Jadi tidak semua proxy bisa difungsikan untuk hal diatas.

16

Sedangkan proxy server mempunyai satu kekurangan pada kinerja, yaitu proxy server membuat bottleneck. Seperti firewall atau router, satu koneksi proxy server ke Internet dapat membuat bottleneck jika tidak di-upgrade ketika jumlah user jaringan bertambah. Walaupun proxy awalnya meningkatkan kinerja melalui mekanisme caching, hal tersebut akan membuat semua orang menunggu di belakang mesin yang lambat jika kita mempunyai lebih banyak klien dari yang dapat didukung oleh server.

17

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan HTTP (HyperText Transfer Protocol) adalah sebuah protokol untuk meminta dan menjawab antara client dan server. Sebuah client HTTP seperti web browser, biasanya memulai permintaan dengan membuat hubungan TCP/IP ke port tertentu di tempat yang jauh (biasanya port 80). Sebuah server HTTP yang mendengarkan di port tersebut menunggu client mengirim kode permintaan (request) yang akan meminta halaman yang sudah ditentukan, diikuti dengan pesan MIME yang memiliki beberapa informasi kode kepala yang menjelaskan aspek dari permintaan tersebut, diikut dengan badan dari data tertentu. Proxy adalah sebuah komputer server atau program komputer yang dapat bertindak sebagai komputer lainnya untuk melakukan request terhadap content dari Internet atau intranet. Proxy dapat dianalogikan sebagai perantara untuk dua pihak yang saling berhubungan dalam sebuah jaringan yaitu sebagai pihak ketiga yang berdiri ditengahtengah antara kedua pihak yang saling berhubungan dan berfungsi sebagai perantara, sehingga pihak pertama dan pihak kedua tidak secara langsung berhubungan, akan tetapi masing-masing berhubungan dengan perantara, yaitu proxy.

18

DAFTAR PUSTAKA

http://ilmukomputer.org/2013/01/30/perbedaan-http-dan-https/ http://id.wikipedia.org/wiki/Protokol_Transfer_Hiperteks http://syahrulkeren.blogspot.com/2011/05/kegunaan-dan-kekurangan-proxy.html http://www.esc-creation.com/tag/keuntungan-dan-kerugian-menggunakan-proxy/

19

Anda mungkin juga menyukai