“Internet protokol”
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1 :
DIKI HAIRUL SIAGIAN (5191151013)
DINDA AZHARI PARDEDE (5191151014)
SYARIFAH SHEILY AZMI (5191151016)
DIANDRA AURORA PINEM (5191151017)
ROY RICHARD SINAGA (5193151024)
FAKULTAS TEKNIK
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat
dan karuniaNya lah Kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Internet protokol” dengan baik dan selesai pada waktu yang ditentukan.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu Mata Kuliah
Komunikasi Data yaitu Bapak Dr. Janner Simarmata, S.T., M.Kom. dan juga kepada
rekan-rekan yang telah banyak memberikan masukan untuk makalah ini.
Kami juga mengakui bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan
baik kata, kalimat maupun isi dari setiap pembahasan yang ada. Maka dari Kami itu
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Akhir kata Kami mengharapkan semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca
yang membaca makalah ini.
Kelompok 1
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................
2.3 Pengalamatan................................................................................................................
2.4 Klasifikasi.....................................................................................................................
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................
3.2 Saran............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang disebut
sebagai alamat IP6 (IP Address) yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta
komputer untuk dapat saling berhubungan satu sama lainnya di Internet. Protokol
ini juga bersifat routable yang berarti protocol ini cocok untuk menghubungkan
sistem-sistem berbeda (seperti Microsoft Windows dan keluarga UNIX) untuk
membentuk jaringan yang heterogen. Protokol ini juga merupakan protokol yang
paling banyak digunakan saat ini. Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk
perangkat lunak (software) di sistem operasi. Istilah yang diberikan kepada
perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
sekarang ini. IP memiliki fasilitas routing sehingga dapat diterapkan pada
internet, dan memiliki jenis layanan lainnya.
4
paket IP. Sedangkan Protocol mengandung angka yang mengidentifikasikan
protokol layer atasnya. Header Checksum untuk mengecek kebenaran isi header
datagram. Source & destination IP Address merupakan alamat pengirim dan
penerima datagram. Untuk byte option dapat berisi Strict Source Route, yaitu
daftar lengkap alamat IP dari router yang harus dilalui untuk sampai ke tujuan,
dan Loose Source Route.
2.3 Pengalamatan
1. Identifikasi Universal
Suatu sistem komunikasi dikatakan mampu menyediakan layanan
komunikasi universal jika di dalam sistem tersebut setiap host dapat
berkomunikasi dengan seluruh host yang ada dalam sistem tersebut. Untuk
dapat berkomunikasi diperlukan suatu metode global pengenalan host yang
dapat diterapkan disemua host yang ada.
Seringkali metode identifikasi host menggunakan name, addresses atau routes.
Dimana name mengidentifikasikan apa nama objek tersebut, addresses
mengidentifikasikan dimana objek tersebut berada dan routes
mengidentifikasikan bagaimana untuk bisa sampai di objek tersebut.
2. Format Alamat IP
Bentuk Binner
Alamat IP merupakan bilangan biner 32 bit yang dipisahkan oleh tanda
pemisah berupa tanda titik setiap 8 bitnya. Tiap 8 bit ini disebut sebagai
oktet.
Bentuk alamat IP adalah sebagai berikut :
xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx
setiap symbol “x” dapat digantikan oleh angka 0 dan 1, misalnya sebagai
berikut :
11100011.00111001.11110001.00000001
5
Bentuk Desimal
Notasi alamat IP dengan bilangan biner seperti di atas tidaklah mudah
dibaca. Untuk membuatnya lebih mudah dibaca & ditulis, alamat IP sering
ditulis sebagai 4 bilangan desimal yang masing-masing dipisahkan oleh
sebuah titik. Format penulisan seperti ini disebut “dotted-decimal
notation” (notasi desimal bertitik). Setiap bilangan desimal tersebut
merupakan nilai dari satu oktet (delapan bit) alamat IP. Gambar berikut
memperlihatkan bagaimana sebuah alamat IP yang ditulis dengan notasi
dotted-desimal :
6
suatu jaringan. Contoh lain, jika semua bit pada hostid bernilai 1 maka berarti
pengalamatan untuk semua host di jaringan tersebut (broadcast).
2.4 Klasifikasi
Setiap host yang terhubung di jaringan internet memiliki alamat internet unik
sebanyak 32 bit yang digunakan untuk berkomunikasi dengan semua host. Setiap
alamat yang ada terdiri dari sepasang netid & hostid. Netid mengidentifikasikan
jaringan yang dipakai dan hostid mengidentifikasikan host yang terhubung ke
jaringan tersebut. Ada beberapa macam alamat berdasarkan kelas yang ada :
Keterangan :
Kelas A :
7
Panjang HostID : 24 bit
Byte pertama : 0 – 127
Jumlah jaringan : 126 kelas A (0 dan 127 dicadangkan)
Range IP : 1.xxx.xxx.xxx sampai 126.xxx.xxx.xxx
Jumlah IP : 16.777.214 alamat IP pada setiap kelas A
Kelas B
Kelas C
Kelas D
8
Byte Inisial : 224 - 247 bit
Deskripsi : Kelas D adalah ruang alamat multicast (RFC 1112)
Kelas E
Dari macam-macam bentuk alamat IP, setiap kelas dapat diidentifikasi dari 3
bit tertinggi dengan dua bit menjadi pembeda tiga kelas utama. Kelas A digunakan
untuk jaringan besar dengan 216 host terhubung kepadanya. Untuk kelas A, 7 bit
untuk netid dan 24 bit untuk hostid. Kelas B untuk jaringan berukuran sedang,
dengan daya tampung antara 28 sampai 216 host. Kelas B mengalokasikan 14 bit
untuk netid & 16 bit untuk hosted. Kelas C mampu menghubungkan kurang dari
28 host dengan mengalokasikan 21 bit untuk netid dan hanya 8 bit untuk hostid.
IPv6 dirancang sebagai perbaikan dari IPv4, dan bukan merupakan perubahan
yang ekstrem dari IPv4. Fungsi-fungsi yang bekerja pada IPv4 juga ada pada
9
IPv6, sedangkan fungsi-fungsi yang tidak bekerja pada IPv4 dihilangkan pada
IPv6. Perubahan dari IPv4 ke IPv6 dapat dibagi dalam beberapa kategori, yaitu :
Header tambahan, saat ini didefinisikan selain bagi penggunaan ketika paket
dipecah, juga didefinisikan bagi fungsi sekuriti dan lain-lain. Header tambahan
ini, diletakkan setelah header dasar, jika dibutuhkan beberapa header maka header
ini akan disambungkan berantai dimulai dari header dasar dan berakhir pada data.
Router hanya perlu memproses header yang terkecil yang diperlukan saja,
sehingga waktu pemrosesan menjadi lebih cepat. Hasil dari perbaikan ini,
meskipun ukuran header dasar membesar dari 20 bytes menjadi 40 bytes namun
jumlah field berkurang dari 12 menjadi 8 buah saja.
10
2.7 Aplikasi TCP/IP
Level tertinggi pada layer TCP/IP adalah aplikasi. Dimana layer ini melakukan
komunikasi sehingga dapat berinteraksi dengan pengguna. Karakteristik dari
protokol aplikasi antara lain:
Merupakan program aplikasi yang dibuat oleh pengguna, atau aplikasi yang
merupakan standar dari produk TCP/IP. Contoh aplikasi yang merupakan
produk dari TCP/IP antara lain :
TELNET, terminal interaktif untuk mengakses suatu remote pada internet.
FTP (File Transfer Protocol), transfer file berkecepatan tinggi antar disk.
SMTP (Simple Mail Transfer Protocol), sistem bersurat di internet
dll
Menggunakan mekanisme TCP atau UDP.
Menggunakan model interaksi client/server
11
● Lebih Efektif memiliki ukuran routing table lebih sedikit dari IPv4. Ini
membuat proses routing lebih tersusun rapi dan efektif
● Lebih Aman dibekali kemampuan enkripsi untuk membuat proses
pertukaran data lebih aman. Lalu, juga lebih siap menangkal serangan ke
ARP (Address Resolution Protocol) yang bisa mengalihkan trafik dan
memanipulasinya.
● Bandwidth Lebih Hemat mendukung multicast sehingga membuat
penggunaan bandwidth lebih hemat. Sebab, pertukaran data yang rakus
bandwidth bisa dikirim ke berbagai tujuan secara bersamaan.
● Konfigurasi Lebih Mudah Konfigurasi IP address berjalan secara otomatis
sehingga jauh lebih mudah dan praktis.
● Lebih Cocok untuk Mobile Koneksi pada perangkat mobile bisa lebih
cepat. Sebab, koneksinya tak perlu melewati NAT yang akan memakan
waktu.
Kekurangan IPv6
Berikut beberapa kekurangan IPv6 dibanding IPv4:
12
Misalnya, alamat IP titik-titik 192.0.2.235 mewakili angka desimal 32-bit
3221226219, yang dalam format heksadesimal adalah 0xC00002EB. Ini juga dapat
dinyatakan dalam format hex bertitik sebagai 0xC0.0x00.0x02.0xEB, atau dengan nilai
bita oktal sebagai 0300.0000.0002.0353.
Format Alamat Internet Protocol version 4 (IPv4) Alamat – Alamat IP
panjangnya 32 bit dan dibagi menjadi dua identifikasi sebagai berikut :
a) Bagian identifikasi net ID menunjukkan identitas jaringan komputer
tempat host-host (komputer) dihubungkan.
b) Bagian identifikasi host ID memberikan suatu pengenal unik pada setiap
host (komputer) pada suatu jaringan komputer.
Konsep pengalamatan pada IPv6 memiliki persamaan pada IPv4, akan tetapi
lebih diperluas dengan tujuan untuk menciptakan sistem pengalamatan yang bisa
mendukung perkembangan internet yang semakin pesat dan penggunaan aplikasi
baru di masa depan. Perubahan terbesar pada IPv6 adalah terdapat pada header,
yaitu peningkatan jumlah alamat dari 32 bit (IPv4) menjadi 128 bit (IPv6)
Perbandingan ipv4 dengan ipv6 jika dilihat dari segi saat penginstalasiannya dan
konfigurasi alamat ip:
IPV4 IPV6
Pada proses instalasi tidak lagi ada proses instalasi masih perlu
dilakukan karena sudah terjadi pada dilakukan karena tidak bersifat enable
saat proses instalasi sistem operasi pada sistem operasi windows server
windows server 2003 dan windows 2003 dan windows XP
XP dan bersifat enable
Pada proses konfigurasi alamat IP Pada proses konfigurasi IPv6 dengan
yang menggunakan sistem static sistem stateless apabila mengguna- kan
memerlukan waktu yang lama (±1 alamat link local tidak perlu dilakukan
menit untuk satu komputer), apabila karena alamat tersebut bersifat
komputer yang ada pada jaringan autoconfiguration, pada saat
berjumlah cukup banyak melakukan instalasi IPv6
Kelebihan dari proses konfigurasi Kelebihan sistem stateless adalah pada
13
alamat IP dengan sistem static apabila saat komputer berpindah-pindah dalam
salah satu dari komputer pada jaringan masih dapat terkoneksi karena
jaringan mengalami masalah maka tidak perlu melakukan konfigurasi
tidak berpengaruh kepada komputer alamat IP.
yang lain sehingga komputer lainnya
masih dapat saling terkoneksi.
Pada proses konfigurasi dengan Apabila menggunakan alamat site-
menggunakan sistem DHCP local dan alamat global masih
(Dynamic Host Configuration memerlukan konfigurasi khusus.
Protocol) tidak perlu melakukan
konfigurasi alamat IP pada setiap
komputer dalam jaringan karena
cukup dilakukan melalui komputer
server.
Kelemahan dari sistem DHCP hanya kelemahan Proses konfigurasi dengan
dapat dilakukan oleh windows server alamat IPv6 adalah dimana harus
dan apabila komputer server dilakukan dengan menggunakan
mengalami masalah maka semua perintah dalam bentuk teks.
komputer didalam jaringan tidak
dapat terkoneksi
dilakukan melalui ping alamat IPv4 melalui ping -6 alamat IPv6 untuk
atau ping nama host komputer pada windows server 2003 dan ping6 alamat
jaringan IPv6 untuk windows XP.
Perintah ping pada IPv4 dapat juga
digunakan untuk melihat koneksi
komputer dengan menggunakan alamat
IPv6 formatnya adalah ping alamat
IPv6.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Internet Protocol adalah seperangkat aturan yang mengatur aktivitas internet
dan bisa memfasilitasi untuk penyelesaian berbagai tindakan di World Wide
Web. Oleh karena itu alamat Internet Protocol merupakan bagian dari sistematis
yang diletakkan pada jaringan yang saling berhubungan yang mengatur
komunikasi online dengan mengidentifikasi kedua perangkat dalam memprakarsai
berbagai tujuan Internet, sehingga membuat kemungkinan komunikasi dua arah.
3.2 Saran
Kami sebagai penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih penuh
dengan kekurangan dan masih banyak lagi harus belajar dalam membuat makalah
untuk selanjutnya. Maka apabila ada kritik dan saran yang membangun Kami
sangat membutuhkannya dalam mengevaluasi tulisan Kami ini. Karena kritik dan
saran dari para pembaca sangat membantu Kami untuk lebih baik lagi
kedepannya.
15
DAFTAR PUSTAKA
https://citraweb.com/artikel_lihat.php?id=212
https://www.niagahoster.co.id/blog/ipv6-adalah/
16