Anda di halaman 1dari 15

BAB 2

Protokol Dan Model Jaringan

CAPAIAN PEMBELAJARAN

• menjelaskan kegunaaan protokol jaringan. (C2)

• mahasiswa dapat menjelaskan keuntungan penggunaan model berlapis OSI


dan TCP serta fungsi dasar masing-masing lapisan (C2)

2.1 PROTOKOL

2.1.1 Protokol Jaringan

Pada interaksi manusia, beberapa aturan dalam komunikasi memiliki formalitas yang
kompleks, dan ada pula yang sederhana, atau secara implisit berdasarkan adat dan kebiasaan.
Tetapi pada perangkat-perangkat jaringan, agar bisa berhasil melakukan komunikasi,
diperlukan sebuah rangkaian protokol (aturan-aturan) yang menggambarkan secara terperinci
syarat-syarat yang diperlukan dan interaksi-interaksi yang harus terjadi.

Rangkaian protokol jaringan menentukan hal-hal seperti :

• Format atau struktur pesan

• Proses-proses di mana perangkat jaringan berbagi informasi tentang


jalur yang menghubungkan antara satu jaringan dengan jaringan lain

• Bagaimana dan kapan kesalahan bisa terjadi dan bagaimana pesan


tentang terjadinya kesalahan diberitahukan antara perangkat yang
terlibat dalam komunikasi

• bagaimana prosedur memulai dan mengakhiri sebuah sesi transfer data

Seringkali, protokol-protokol dalam serangkaian protokol komunikasi, mengacu pada


protokol yang secara luas telah dipakai atau mengacu pada suatu standar industri. Yang
dimaksud dengan standar adalah proses atau protokol yang telah disahkan oleh industri
9
jaringan, dan juga disahkan oleh organisasi standarisasi, seperti Institute of Electrical and
Electronics Engineers (IEEE) atauInternet Engineering Task Force (IETF).

Penggunaan standar-standar dalam mengembangkan protokol dan mengimplementasi


protokol adalah untuk memastikan agar produk-produk yang dihasilkan vendor-vendor /
pabrik-pabrik yang berbeda bisa saling bekerja sama dalam melakukan komunikasi yang efisien.

2.1.2 Interaksi Protokol

Sebuah contoh penggunaan serangkaian protokol dalam komunikasi jaringan adalah


interaksi antara web-server dengan web-browser. Pada interaksi ini digunakan sejumlah
protokol dan standar pada proses pertukaran informasi. Protokol-protokol yang berbeda
bekerja bersama-sama untuk memastikan bahwa pesan-pesan informasi dapat diterima dan
dimengerti kedua belah pihak. Contoh- contoh dari protokol yang digunakan antara lain :

Gambar 4. Interaksi Protokol

Protokol Aplikasi :
HTTP ( Hypertext Transfer Protocol ) yang merupakan protokol umum yang
mengatur cara - cara bagaimana web-server dan web-browser berinteraksi. HTTP
mendefinisikan konten dan format dari request dan respons yang terjadi antara
server dan klien. Masing-masing klien dan web-server mengimplementasikan
protokol HTTP sebagai bagian dari aplikasinya. Protokol HTTP mengandalkan
protokol lain untuk mengatur bagaimana pesan-pesan yang digunakannya dapat
ditransportasikan antara kilen dan server.

10
Protokol Transport :
TCP (TransmissionControl Protocol) merupakan protokol transport yang
mengatur bagaimana komunikasi individual antara web-server dan web-klien.TCP
membagi-bagi pesan-pesan HTTP menjadi bagian-bagian kecil yang disebut
dengan segmen, untuk dikirimkan ke tujuan. TCP juga bertanggungjawab
mengatur ukuran dari segmen dan kecepatan pengiriman sehingga pesan dapat
dipertukarkanantara server dan klien.

Protokol Internetwork :
Protokol internetwork yang paling umum adalah IP (Internet Protocol). IP
bertanggungjawab untuk menampung segmen yang telah dibentuk TCP, lalu
mengenkapsulasinya dalam sebuah paket, menambahkan alamat-alamat yang
tepat pada paket tersebut, dan memilih jalur yang terbaik untuk menuju Host
tujuan.

Protokol Network Access :


Protokol network access memiliki 2 fungsi utama, manajemen data link
dan transmisi fisik data ke dalam media jaringan. Protokol manajemen data-link
mengambil paket-paket dari IP dan memformatnya menjadi frame-frame untuk
ditransmisikan melalui media. Standar-standar dan protokol-protokol media
fisikmengatur bagaimana sinyal dikirimkan dalam media dan bagaimana sinyal
tersebut diinterpretasikan oleh penerima sinyal. Transceiver pada kartu jaringan
(network cards) mengimplementasikan standar yang sesuai dengan media yang
digunakan.

2.2 PENGGUNAAN MODEL BERTINGKAT/BERLAPIS (LAYERED MODEL )

2.2.1 Keuntungan penggunaan Model Berlapis

Untuk memvisualisasikan interaksi antara berbagai protokol, biasa digunakan


pemodelan bertingkat / berlapis. Sebuah model bertingkat / berlapis menggambarkan proses

11
dari protokol yang terjadi dalam setiap lapisan, sertainteraksi yang terjadi dengan lapisan atas
dan di bawahnya.

Ada beberapa keuntungan menggunakan pemodelan berlapis :

• mempermudah dalam mendesain suatu protokol


• mendukung kompetisi pertumbuhan produk, karena produk-produk
yang beda merek vendor tetap bisa saling berkomunikasi
• mencegah adanya perubahan kapabilitas atau teknologi dalam
suatulapisan mempengaruhi kinerja lapisan atasnya atau bawahnya
• menyediakan bahasa yang sama untuk menggambarkan fungsi dan
cara kerja jaringan

2.2.2 Model Protokol dan Model Referensi

Ada 2 tipe dasar pemodelan kerja jaringan : model protokol dan model referensi.

Model protokol adalah suatu model yang cocok dan sesuai dengan strukturprotokol
tertentu. Sekumpulan protokol yang terkait dalam rangkaian protokol biasanya mewakili semua
fungsi yang diperlukan untuk menyediakan interface bagi user dengan jaringan data. Model
TCP/IP adalah model protokol karena dia menggambarkan dan menjelaskan semua fungsi yang
terjadi pada setiap lapisan pada rangkaian protokol TCP/IP.

Model referensi menyediakan acuan umum untuk menjaga konsistensi di semua jenis
protokol jaringan dan servis jaringan. Model referensi tidak dibuat untuk menjadi spesifikasi
implementasi atau untuk memberikan rincian yang mendefinisikan secara rinci dan tepat servis-
servis yang ada pada arsitektur jaringan. Tujuan utama dari model referensi adalah untuk
membantu pemahaman yang lebih jelas tentang fungsi dan proses yang terlibat dalam
komunikasi pada jaringan komputer.

Open System Interconnection (OSI) model adalah model referensi jaringanyang paling
banyak dikenal. Model ini digunakan untuk desain jaringan data, spesifikasi operasi, dan
pemecahan masalah jaringan.
12
2.3 MODEL TCP/IP

Merupakan model protokol berlapis untuk internetworking yang pertama kali ada,
dibuat sekitar thn 1970 dan menjadi acuan untuk model internet. Model ini membagi menjadi
4 kategori fungsi-fungsi yang harus terjadi agar suatu komunikasi dalam jaringan komputer bisa
terlaksana dengan baik. Arsitektur dari rangkaian protokol TCP/IP mengikuti struktur dari model
protokol ini, oleh karena itu model ini secara umum juga dikenal dengan nama model TCP/IP.

Gambar 5. Model TCP/IP

Model TCP/IP menggambarkan fungsionalitas dari protokol-protokol yangmembentuk


rangkaian protokol TCP/IP. Protokol-protokol ini, yang diimplementasikan di kedua Host
pengirim dan penerima, saling berinteraksi untuk menyediakan layanan pengiriman data end-
to-end bagi aplikasi-aplikasi yang berkomunikasi dan berjalan di atas jaringan komputer.

Proses komunikasi secara lengkap terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut :

a) Pembentukan data di lapisan aplikasi Host pengirim

b) Segmentasi dan enkapsulasi data selama data tersebut dilewatkan melalui


tumpukan protokol dari protokol layer ke atas sampai protokol layer terbawah
di Host pengirim.

c) Penempatan data ke media jaringan pada lapisan Network Access.

13
d) Transportasi data melalui jaringan internetwork yang terbentuk dari media dan
perangkat perantara jaringan.

e) Penerimaan data pada lapisan Network Access di Host penerima.

f) Dekapsulasi dan penggabungan kembali data selama data tersebut dilewatkan


melalui tumpukan protokol dari protokol layer terbawah sampai layer teratas
(layer aplikasi) di Host penerima.

g) Memberikan data tersebut ke aplikasi tujuan pada lapisan aplikasi di Host


penerima.

Gambar 6. Proses Komunikasi Model TCP/IP

2.3.1 Protokol data Unit dan Enkapsulasi

Selama data dilewatkan melalui serangkaian protokol dalam tujuannya agar siap
ditransmisikan melalui jaringan komputer, masing-masing protokol menambahkan informasi
kepada data tersebut sesuai level / tingkatan protokolnya.Hal ini dikenal dengan nama proses
enkapsulasi.

Bentuk dari bagian data yang digunakan pada setiap lapisan / tingkatan / layer disebut
dengan Protocol Data Unit (PDU). Selama proses enkapsulasi, setiap lapisan mengenkapsulasi
PDU yang diterimanya dari lapisan sebelumnya, sesuai dengan protokol yang digunakan. Pada
setiap tahapan enkapsulasi, PDU memiliki nama-nama tertentu.

14
Nama-nama PDU yang berdasarkan protokol TCP/IP :

• Data - istilah yg umum untuk menyebut PDU pada lapisan aplikasi


• Segmen - PDU lapisan transport
• paket - PDU lapisan Internetnetwork
• Frame - PDU lapisan network access
• bits - PDU yang digunakan pada saat mentransmisikan secara fisik
melalui media jaringan.

Gambar 7. Enkapsulasi

2.3.2 Proses Pengiriman dan Penerimaan Data

Saat mengirim pesan pada jaringan, lapisan-lapisan protokol pada Host beroperasi dari
atas ke bawah. Pada contoh kasus web server, kita dapat menggunakan model TCP / IP untuk
menggambarkan proses mengirim halaman web HTML ke klien.

15
Gambar 8. Proses Enkapsulasi pada saat pengiriman

Protokol lapisan Aplikasi, HTTP, memulai proses dengan mengirimkan data halaman web
yang diformat dalam HTML ke lapisan Transport. Data lapisan aplikasi ini dibagi menjadi
segmen-segmen TCP. Setiap segmen TCP diberi label,yang disebut header, yang berisi informasi
tentang proses mana yang berjalan pada komputer tujuan, yang harus menerima pesan
tersebut. Header ini juga berisi informasi yang memungkinkan proses tujuan untuk
mengumpulkan kembali data dari segmen-segmen TCP, kembali ke format data aslinya.

Lapisan Transport mengenkapsulasi halaman web data HTML dalam segmen-segmen


tadi dan mengirimkannya ke lapisan Internet, di mana protokol IPdiimplementasikan. Di sini
seluruh segmen TCP dikemas lagi dalam sebuah paketIP, dengan menambahkan label lain, yang
disebut header IP. Header IP berisi alamat IP Host sumber dan tujuan, serta informasi lain yang
diperlukan untuk mengantarkan paket tersebut ke proses tujuan yang sesuai.

16
Berikutnya, paket IP dikirim ke protokol Ethernet di lapisan NetworkAccess di mana
paket IP dibungkus lagi dalam header frame dan trailer. Setiap header frame berisi alamat fisik
sumber dan tujuan. Alamat fisik secara unik mengidentifikasi perangkat pada jaringan lokal.
Trailer berisi informasi untuk pengecekan error. Akhirnya frame dikodekan menjadi bit yang
ditransmisikan ke media Ethernet oleh NIC server.

Gambar 9. Proses Dekapsulasi saat penerimaan

Pada Host penerima, proses-proses yang ada di Host pengirim dibalik, dari bit dirubah
menjadi frame dengan menghilangkan header dan trailernya sehingga menjadi paket IP. Lalu
dari paket IP dihilangkan headernya jadi segmen TCP, laluheader segmen TCP dihilangkan dan
data-data digabungkan menjadi data aslinya untuk disampaikan ke aplikasi tujuan pada Host
penerima.

2.4 MODEL OSI

Awalnya model OSI didesain oleh International Organization for Standardization (ISO)
untuk menyediakan framework untuk bisa membangunrangkaian protokol-protokol umum.
Visinya adalah bahwa protokol-protokol ini nantinya akan digunakan untuk mengembangkan
jaringan internasional yang tidaktergantung dari suatu sistem / produk tertentu.

Sebagai model acuan/referensi, model OSI menyediakan daftar yang luas tentang fungsi
dan layanan yang terdapat di setiap lapisan. Ia juga menjelaskan interaksi-interaksi dari setiap
lapisan dengan lapisan yang berada langsung di atas dan di bawahnya.

17
Perlu diperhatikan bahwa lapisan pada model TCP / IP disebut hanya berdasarkan nama
lapisannya, tetapi lapisan pada OSI model lebih sering disebut dengan nomor lapisannya
daripada menyebut dengan nama lapisannya.

Gambar 10. Model Lapisan OSI

2.4.1 Perbandingan antara Model OSI dan TCP/IP

Protokol-protokol yang membentuk rangkaian protokol TCP / IP dapatjuga dijelaskan


menggunakan model referensi OSI. Dalam model OSI, Network Access layer dan lapisan Aplikasi
dari model TCP / IP, dibagi-bagi menjadibeberapa lapisan lagi untuk menjelaskan fungsi-fungsi
secara lebih detail yang perlu terjadi pada lapisan-lapisan tersebut.

Pada Layer Network Access, rangkaian protokol TCP / IP tidakmenyebutkan protokol


yang digunakan ketika transmisi dilakukan melalui media fisik, melainkan hanya menjelaskan
transfer dari Layer Internet untuk protokol fisik jaringan. Lapisan OSI 1 dan 2 membahas
prosedur yang diperlukan dalam mengakses media dan sarana fisik untuk mengirim data
melalui jaringan.

Persamaan utama antara dua model jaringan terjadi pada model OSI Layer3 dan 4. OSI
Model Layer 3, lapisan network, hampir secara universal digunakan untuk mendiskusikan dan
mendokumentasikan berbagai proses yang terjadi di semua jaringan data untuk pengalamatan
18
dan routing pesan atau data melalui sebuah jaringan. Internet Protocol (IP) adalah protokol
dalam rangkaian protokol TCP / IP yang fungsinya dijelaskan pada Layer 3.

Layer 4, lapisan Transport model OSI, sering digunakan untuk menggambarkan servis
atau fungsi umum yang mengelola komunikasi individual antara Host sumber dan Host tujuan.
Fungsi ini meliputi konfirmasi, penanganan kesalahan, dan pengurutan data. Pada lapisan ini,
protokol Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP) bertugas
menyediakan fungsi yang diperlukan untuk komunikasi.

Lapisan Aplikasi model TCP / IP mencakup sejumlah protokol yang menyediakan fungsi-
fungsi spesifik untuk berbagai aplikasi user. Lapisan model OSI ke 5, 6 dan 7 digunakan sebagai
referensi untuk pengembang dan vendor perangkat lunak aplikasi untuk bisa menghasilkan
produk yang membutuhkan akses jaringan untuk komunikasi.

Gambar 11. Perbandingan Model OSI dan TCP/IP

2.5 PENGALAMATAN PADA JARINGAN

Model OSI menjelaskan proses-proses pengkodean, pemformatan, segmentasi dan


enkapsulasi data untuk keperluan transmisi pada jaringan komputer. Aliran data yang dikirim
dari suatu pengirim ke penerima dibagi-bagi menjadi bagian-bagian kecil dan disisipkan

19
bersama pesan-pesan lain dari Host- Host lain yang juga berkomunikasi dalam jaringan. Jutaan
pecahan informasi berjalan dalam jaringan dalam suatu waktu tertentu, sehingga merupakan
suatu hal yang penting bahwa masing-masing pecahan / bagian informasi tersebut harus
memiliki informasi identitas yang cukup agar bisa sampai ke tujuan yang benar.

Gambar 12. Penambahan Informasi Pengalamatan pada Tiap Lapisan

Ada berbagai tipe pengalamatan yang harus digunakan agar pengiriman data dari
aplikasi pengirim di suatu Host bisa sukses menuju aplikasi penerima di Host lainnya. Dengan
menggunakan model OSI sebagai panduan, kita bisa melihatpengalamatan yang berbeda-beda
yang diperlukan di setiap lapisan model OSI.

2.5.1 Pengiriman Data ke Host / End-Device

Selama proses enkapsulasi, identitas-identitas pengalamatan ditambahkan pada data selama


perjalanan turunnya data pada tumpukan protokol yang ada di Host pengirim. Seperti halnya
ada beberapa lapisan protokol yang mempersiapkan data untuk bisa ditransmisikan sampai ke
tujuan, sebanyak lapisan protokol itu pulalah pengalamatan ditambahkan untuk menjamin
sampainya data ke tujuan.

Gambar 13. Pengalamatan pada PDU

20
Identitas pertama adalah alamat fisik dari Host, yang terkandung di dalam header di PDU
lapisan ke 2, atau yang disebut dengan frame. Lapisan ke 2 berkaitan dengan pengiriman
pesan/data dalam sebuah jaringan lokal. Pengalamatan lapisan ke 2 ini unik di dalam jaringan
lokal, dan mewakili alamat dari sebuah Host pada media fisik jaringan. Dalam jaringan yang
menggunakan Ethernet, alamat tersebut dinamakan Media Access Control (MAC) address. Saat
2 perangkat jaringan dalam satu jaringan Ethernet lokal berkomunikasi, frame - frame yang
dipertukarkan antara mereka memiliki MAC address pengirim dan penerima. Saat sebuah frame
berhasil ditangkap pada Host penerima, informasi alamat lapisan ke 2 ini dihilangkan dari data
pada proses dekapsulasi dan diberikan ke protokol lapisan atasnya yaitu protokol yang ada di
lapisan ke 3.

2.5.2 Pengiriman Data pada Jaringan

Protokol lapisan ke 3 didesain utamanya untuk memindahkan data dari satu jaringan
lokal ke jaringan lokal yang lain dalam jaringan komputer. Jika pada pengalamatan lapisan ke 2
hanya digunakan untuk berkomunikasi antara perangkat-perangkat dalam sebuah jaringan
lokal, pengalamatan lapisan ke 3 harus ditambahkan agar perangkat perantara jaringan dapat
mengetahui lokasi Host-Host di jaringan-jaringan yang berbeda. Pada rangkaian protokol
TCP/IP, setiap alamat IP dari Host memiliki informasi tentang jaringan dimana dia berada.

Gambar 14. Pengiriman Data menuju Jaringan yang Benar

21
Di setiap ujung jaringan lokal, sebuah perangkat perantara jaringan, biasanya router
( yang juga bertindak sebagai gateway ), mendekapsulasi frame untuk membaca alamat Host
tujuan yang berada di header dari sebuah paket (PDUlapisan ke 3). Router menggunakan bagian
network dari alamat IP untuk menentukan jalur mana yang bisa digunakan untuk mencapai Host
tujuan dari paket tersebut. Begitu jalur sudah ditentukan, router mengenkapsulasi paket
tersebut menjadi frame (dilakukan di lapisan ke 2) dan meneruskannya ke jalur menuju Host
tujuan. Saat sampai pada Host tujuan, header dari frame dan paket dihilangkan sehingga
menjadi segmen, dan data segmen tersebut diteruskan kelapisan atasnya yaitu lapisan ke 4.

2.5.3 Pengiriman Data menuju Aplikasi yang Tepat

Pada lapisan ke 4, lapisan Transport, informasi yang terkandung dalam header PDU
bukan identitas Host pengirim ataupun Host penerima. Tetapi yang diidentifikasikan adalah
proses-proses atau servis-servis spesifik yang berjalan di Host yang dituju. Host-Host pada
jaringan, entah mereka sebagai klien ataupun server, dapat saja menjalankan aplikasi jaringan
lebih dari satu secara bersamaan. Kita sering menggunakan PC untuk menjalankan program
untuk e-mail bersama- sama dengan browser, chatting, online game, streaming video ataupun
musik dan lain lain. Semua itu menjalankan program-program yang berbeda dan terpisah satu
sama lain dalam sebuah pc (Host), dan dikatakan proses-proses individual yang berbeda.

Browsing sebuah halaman web, membangkitkan paling tidak satu proses jaringan. Pada
saat yang sama, program email (contohnya Ms. Outlook) mungkinsedang mengirimkan atau
menerima email, dan dalam waktu yang sama, mungkin teman kita juga sedang melakukan
chatting dengan kita.

Asumsikan bahwa sebuah komputer memiliki 1 network interface yang aktif. Semua
aliran data yang dibuat oleh aplikasi-aplikasi yang sedang berjalan pada PC, keluar dan masuk
melalui 1 interface tersebut. Tetapi kita tidak pernah mengalami bahwa data chatting masuk ke
dalam browser, ataupun data halaman web masuk ke program game online.

Hal tersebut disebabkan karena setiap proses individu yang berjalan diHost pengirim
maupun penerima, berkomunikasi sesuai proses masing-masing. Setiap aplikasi atau servis

22
direpresentasikan oleh lapisan ke 4 dengan menggunakan nomor port untuk membedakan data
proses aplikasi satu dengan lainnya. Setiap data yang diterima oleh suatu Host, nomor port dari
data tersebut diperiksa untuk mengetahui data tersebut diperuntukkan aplikasi atau proses
yang mana.

Gambar 15. Penggunaan nomor port untuk aplikasi

23

Anda mungkin juga menyukai