Dinding adalah salah satu komponen penting arsitektur yang ada pada setiap bangunan, umumnya dinding terbuat dari pasangan bata merah atau pasangan bata ringan. Untuk mengetahui berapa kebutuhan material yang diperlukan, pertama kita harus mengetahui komponen penting dari masing-masing bahan pasangan dinding. Untuk dinding bata merah komponen pentingnya terdiri dari bata merah dan adukan semen dan pasir dengan komposisi campuran tertentu seperti : 1 pc : 2 ps dan 1 pc : 3 ps untuk adukan pasangan dinding trasram (kedap air) 1 pc : 4 ps dan 1 pc : 5 ps untuk adukan pasangan dinding biasa. Maksud dari komposisi adukan 1 pc : 2 ps adalah 1 bagian semen pc dicampur dengan 2 bagian pasir. Untuk 1 m2 pasangan bata kebutuhan material adalah : Bata merah ukuran 20x10x5 cm sebanyak 75 buah. Banyaknya Adukan = 0,1 m3 - ( 0,2 m x 0,1 m x 0,05 m) x 75 bh = 0.025 m3 Asumsi semen per sak 50 kg, dan Berat jenis semen = 2000 kg/m3 Untuk semen dan pasir memerlukan sedikit langkah perhitungan : Adukan 1 pc : 2 ps Semen = (1/3) x 0.025 m3 x (2000 kg/m3) / 50 kg= 0.333 sak Pasir = (2/3) x 0,025 m3 = 0.017 m3 Adukan 1 pc : 3 ps Semen = (1/4) x 0.025 m3 x (2000 kg/m3) / 50 kg= 0.250 sak Pasir = (3/4) x 0,025 m3 = 0.019 m3 Adukan 1 pc : 4 ps Semen = (1/5) x 0.025 m3 x (2000 kg/m3) / 50 kg= 0.200 sak Pasir = (4/5) x 0,025 m3 = 0.020 m3 Adukan 1 pc : 5 ps Semen = (1/6) x 0.025 m3 x (2000 kg/m3) / 50 kg= 0.167 sak Pasir = (5/6) x 0,025 m3 = 0,021 m3 Hitungan kebutuhan material di atas hanya bersifat matematis yang mungkin agak berbeda dengan kenyataan di lapangan, tetapi paling tidak kira-kira begitulah prinsip perhitungannya.
Sumber : http://informasibangunan.blogspot.com/2012/11/menghitung-material-pasangan-batamerah.html#ixzz2GBB5ueKQ
Sumber : http://informasibangunan.blogspot.com/2012/08/menghitung-kebutuhan-keramikhomogenous.html#ixzz2GBCw4TRq
Sumber : http://informasibangunan.blogspot.com/2012/08/menghitung-kebutuhan-catdinding.html#ixzz2GBD3svfi
Umumnya dalam menghitung luas bidang atap kita menggunakan rumus pitagoras, untuk mendapatkan panjang sisi miringnya, kemudian dikalikan dengan panjangnya. Contoh dari gambar di atas : Luas = 5 m x 10 m x 2 = 100 m2 karena biasanya sudut kemiringan atap (a) diketahui, maka cara lain yang lebih mudah adalah dengan menghitung luas bidang datarnya kemudian dibagi dengan cosinus sudut kemiringan atap. Luas bidang datar = 8 m x 10 m = 80 m2 Luas bidang atap = luas bidang datar / cosinus sudut kemiringan = 80 m2 / cos (a) = 80 m2 / (4/5) =100 m2 Untuk atap pelana mungkin hampir tidak ada perbedaan dalam kesulitan cara perhitungannya, tetapi cara yang kedua tentu lebih mudah jika kita menghitung luas atap perisai.
Sumber : http://informasibangunan.blogspot.com/2012/09/mudah-menghitung-luas-bidangatap.html#ixzz2GBDB4Eez
UKURAN BESI Besi dia. 6 mm Besi dia. 8 mm Besi dia. 10 mm Besi dia. 12 mm Besi dia. 13 mm Besi dia. 16 mm Besi dia. 19 mm Besi dia. 22 mm Besi dia. 25 mm Besi dia. 32 mm
BERAT / M' 0.222 kg/m' 0.395 kg/m' 0.617 kg/m' 0.888 kg/m' 1.042 kg/m' 1.578 kg/m' 2.226 kg/m' 2.984 kg/m' 3.853 kg/m' 6.313 kg/m'
BERAT / BTG 2.664 kg/btg 4.740 kg/btg 7.404 kg/btg 10.656 kg/btg 12.504 kg/btg 18.936 kg/btg 26.712 kg/btg 35.808 kg/btg 46.236 kg/btg 75.756 kg/btg
Sumber : http://informasibangunan.blogspot.com/2012/05/cara-menghitung-berat-besibeton.html#ixzz2GBEXbMX2