Anda di halaman 1dari 9

entot Kakak Ipar : Cerita Dewasa

Wednesday, February 18th, 2009 Cerita Dewasa kali ini bukan merupakan cerita
seks sedarah namun cukup menarik karena dilakukan oleh adik ipar yang kurang
ajar. Uhmmm menurut saya sih sebuah kewajaran, soale kakaknya yang punya istri
kok malah melalaikan kewajiban. Ya maka terjadilah cerita mesum itu.

Tubuhnya menegang. “Dede..” ucapnya dengan getaran kenikmatan. Aahh


Kurasakan penisku didekap kuat liang Dina. “Ooouuhh,” desah nikmat Dina. Kulihat
Dina mulai melemas pasrah. Melihat ini gairahku meningkat seakan tubuhnya
santapanku. Nafsuku membuat milikku keluar masuk dengan cepat. Ahh, puncakku
disaat penisku masih di dalam liang Dina. Aku tak dapat menahan semburanku
karena nikmatnya tubuh Dina. “Ooouuhh..” desah Dina mengiringi setiap
semburanku. Milikku kubiarkan tertancap terus.

Sebut namaku Dede, semasa kuliah aku tinggal bersama kakakku Deni dan istrinya
Dina. Aku diajak tinggal bersama mereka, karena kampusku dekat dengan rumah
mereka, daripada aku kost. Usiaku dengan Kak Deni selisih 5 tahun dan Dina 2
tahun lebih tua dariku. Karena Kak Deni bertugas di kapal, ia sering jarang di
rumah. Sering kulihat Dina kelihatan kesepian karena ditinggal kakakku. Kuhibur dia
dan akhirnya kami sering bercanda. Lama-lama Terkesan kalau Dina lebih dekat ke
aku dibanding Kak Deni. Karena Kak Deni jarang pulang akhirnya kami sering keluar
jalan-jalan. Dan terkadang kami nonton bioskop berdua untuk menghilangkan rasa
sepi Dina. Sering Dina dikira pacarku, tentu aku jadi bangga jalan dengannya. Seluk
beluk di dirinya membuat mata terpikat dan tak lepas melirik. Keesokan harinya
sepulang kuliah kulihat rumah sepi. Sesaat aku bingung ada apa dan kemana Dina.
Sesaat kulihat di celah pintu kamarnya ada cahaya TV. Segera kucek apa ia ada di
kamar. Kubuka pintunya, sesaat kuterdiam, terlihat di TV kamarnya adegan yang
merangsang, sekilas kulihat Dina sedang terlentang dan ia kaget akan kehadiranku.
“Maaf Mbak!” sahutku dengan tidak enak. Lalu kututup pintu kamar dan keluar.
Sekilas teringat yang sekilas kulihat tadi. Dina sedang asyik memainkan buah
dadanya yang besar dan daerahnya yang indah dengan sebagian kulit yang tak
tertutup sehingga memamerkan beberapa bagian tubuhnya. Sesaat beberapa lama
di dalam kamar. Rasanya kuingin menonton yang Dina tonton tadi. Lalu kusetel CD
simpanan di kamarku. Tampaknya birahiku muncul melihat adegan-adegan itu,
sesaat terlintas yang dilakukan Dina di kamarnya. Tubuhnya merangsang pikiranku
untuk berkhayal. Akhirnya seiring adegan film aku berkhayal bercinta. Kukeluarkan
penisku dan kumainkan. Sesaat aku kaget, Dina masuk ke kamarku. Rupanya aku
lupa mengunci pintu. Ia terlihat terdiam melihat milikku. Wajahnya tegang dan
bingung. Sesaat kami sama-sama terdiam dan bingung. “Ma.. maaf, ganggu ya,”
tanya Dina dengan matanya yang menatap milikku. “Eh.. enggak Mbak, a.. ada apa
Mbak,” sahutku dengan tanganku yang masih memegang milikku. “Nggak, tadi ada
apa kamu kekamar?” tanya Dina dengan bingung karena kejadian ini. “Oh itu,
sangkain aku rumah kosong, aku nyari Mbak,” sahutku sambil kumasukkan milikku
lagi. “Kamu nonton apa?” tanya Dina lalu melihat film yang kusetel. “I.. itu.. sama
yang tadi,” sahutku dengan isyarat yang ditonton Dina di kamarnya. Dina terdiam
sesaat sambil melihat film. “Maaf Mbak, boleh pinjem yang tadi nggak?” tanyaku
dengan malu. “Boleh, kenapa enggak?” jawab Dina. “Mau minjem Mbak.. apa mau
nonton di sini?” tawarku kepada Dina. “Sekalian aja deh, biar rame,” jawabnya.
Adegan demi adegan difilm kami lewati, dan beberapa kali kami mengganti film.
Kami juga berbincang dan mengobrol tentang yang berhubungan di film. Mungkin
karena kami sering berdua dan bicara dari hati ke hati akhirnya kami merasakan
ada kesamaan dan kecocokan. Kami tidak canggung lagi. Rasanya kami sama-sama
menyukai tapi kami sadari Dina milik kakakku. Kami akhirnya biasa duduk berduaan
dengan dekat. Sering dan banyak film kami tonton bersama. Kami akhirnya mulai
sering melirik dan bertatapan mata. Sesaat saat film berputar tanpa kami sadari,
tatapan mata kami membuat bibir kami bersentuhan. Tampaknya gairah kami sama
dan tak bisa dibendung dan kami tergerak mengikuti iringan gairah dan birahi. Aku
pikir ciuman tak apalah, akhirnya bibir dan lidah kami saling bersaing. Nafsu
membuat kami terus berebutan air liur. Beberapa lama kami nikmati kejadian ini,
kemudian kami tersadar dan berhenti. Kami hanya bisa diam dalam pelukan. Mata
kami tak sanggup bertatapan. Rasanya bingung. Cukup lama kami berpelukan
sampai akhirnya kami duduk biasa lagi. Kehangatan tubuh dan sikap Dina
memancing birahiku. Beberapa lama kami tak bisa mengeluarkan kata-kata.
Perlahan kubuai rambut panjang Dina. Tampaknya ia menyukainya. Perlahan
tanganku mengelus pundaknya. Sesaat kami bertatapan lagi. Wajahnya dewasa dan
cantik, kurasakan wajah yang mengharapkan sentuhan dan kehangatan. Kurasakan
isyarat dari Dina untuk berciuman lagi. Tanpa basa-basi kulahap bibirnya, ahh
nikmat rasanya. Bibirnya terasa lembut di bibirku. Lalu dada kami saling
berhadapan. Sekilas kulihat buah dadanya yang besar. Lalu kupeluk Dina dengan
maksud ingin menyentuh dan merasakan miliknya. Sesaat kurasakan miliknya di
dadaku, besar, empuk dan besar. Perlahan tanganku mengelus-elus pahanya yang
lembut dan halus. Sebagai penjajakan kuelus selangkangannya, tampaknya ia
menikmatinya. Kurasakan tanganku ia elus sebagai tanda ia menyukainya. Tanpa
menunggu aku segera meraba-raba daerah sensitifnya. Sesaat tanganku ia raih dan
ia giring ke dadanya. Ahh, akhirnya kurasakan buah dada yang besar di dekapan
tanganku. Sesaat kurasakan milikku didekap tangan Dina, ahh rasanya aku
menikmatinya. Perlahan tangannya memainkan, nikmat rasanya. Perlahan
kulepaskan tangan Dina dari milikku. Kubuka sebagian celanaku sehingga milikku
menghunus tegap. Kuraih tangannya dan kuarahkan ke milikku. Sesaat tangannya
mendekap milikku, ia mainkan lalu beberapa lama kemudian wajahnya menuju ke
milikku dan ia hisap. Ah, lembutnya mulut Dina. Rupanya ia suka menghisap
milikku. milikku keluar masuk di mulutnya secara perlahan seiring tangannya yang
mengayun-ayun milikku. Perlahan kuangkat kaosnya sehingga terlihat buah dada
yang tertutup bra. Kuraih kaitannya dan kulepas. Perlahan tanganku menyusup di
branya lalu meraba dan meremas buah dadanya yang besar, halus dan lembut.
Kurasakan putingnya yang kenyal mengeras, dadanya pun mengeras. Lalu
tanganku menuju celana pendeknya dan kubuka bersama celana dalamnya. Ahh,
indah tubuhnya bila tanpa pakaian dan sangat merangsang. Pinggangnya yang
ramping dan pinggul yang lumayan, kulitnya putih bersih dan mulus. Kuelus-elus
bokongnya yang halus dan lembut. Pahanya kuraba lalu bulunya dan tonjolan
sensitifnya. Seiring hisapannya kumainkan bibir vagina yang sudah basah perlahan
jariku masuk ke liang vaginanya. Kurasakan lembut di jemariku, nikmat
rasanya.”Dede.. oouuhh..” ucapnya seiring jariku yang tertancap di liangnya. Sesaat
kemudian kurasakan gerakan mulut dan nafasnya tambah cepat. Kurasakan air liur
Dina membasahi milikku. Cukup lama mulutnya bermain sampai ku tak tahan
menahan maniku. “Mmmhh..” ucap Dina seiring semburanku di dalam mulutnya.
Kurasakan mulutnya tetap menghisap milikku, lalu maniku dan terus sampai
beberapa lama. Kemudian bibirnya selesai bermain. “Udah De?” sahutnya dengan
isyarat apakah aku puas. Aku tersenyum melihat wajah cantiknya yang memucat
dan merangsang. Rasanya milikku belum puas masuk di mulutnya. Kemudian ia
terbaring dengan jariku yang masih masuk di liangnya. “Mbak yang ini belom,”
sahutku dengan isyarat jariku yang keluar masuk di liangnya.”Emang kenapa?”
tanyanya dengan isyarat wajah yang menanyakan apa keinginanku. Kemudian
kubuat posisi bersetubuh. Kaki Dina mengangkang lebar dan terangkat seakan siap
bermain. Bibir vagina yang agak merah terlihat jelas olehku. Milikku yang terhunus
akhirnya menyentuh bibir vaginanya yang lembut yang sudah basah. Perlahan
kumasukkan dan akhirnya hilang tertelan di liang Dina yang lembut. “Mmhh..”
desah Dina dengan dagunya yang perlahan terangkat dan telapak kakinya memeluk
pinggulku. Milikku keluar-masuk diliangnya dan dada Dina membusung seakan tidak
kuat merasakan kenikmatan sentuhanku. “Ooouuhh.. oouuhh..” berulang desahan
itu Dina keluarkan. Beberapa lama kurasakan nikmatnya tubuh Dina. Perlahan
kurasakan pinggul Dina bergerak sehingga mempercepat gesekan penis dan
liangnya. Sessat ia dekap tubuhku. Tubuhnya menegang. “Dede..” ucapnya dengan
getaran kenikmatan. Aahh Kurasakan penisku didekap kuat liang Dina. “Ooouuhh,”
desah nikmat Dina. Kulihat Dina mulai melemas pasrah. Melihat ini gairahku
meningkat seakan tubuhnya santapanku. Nafsuku membuat milikku keluar masuk
dengan cepat. Ahh, puncakku disaat penisku masih di dalam liang Dina. Aku tak
dapat menahan semburanku karena nikmatnya tubuh Dina. “Ooouuhh..” desah Dina
mengiringi setiap semburanku. Milikku kubiarkan tertancap terus. Tampaknya Dina
tak menolaknya. Tubuhku belum puas menikmati tubuhnya. Terkadang tanganku
menikmati dada dan putingnya. Dan beberapa kali kami berciuman lagi. Aku tak
peduli walaupun bibirnya bekas milik dan maniku karena benar-benar nikmat.
Sampai tenaga kami pulih, kurasakan dekapan liang Dina yang agak mengering
basah lagi. Lalu kami bermain lagi. Ini terus kami lakukan sampai kami tak kuat dan
tidur kelelahan. Esoknya kami tersadar dan kami mandi bersama. Tampaknya kami
menyukai kejadian kemarin. Rasa bersalah hilang karena Kami rasakan kecocokan,
dan kami teruskan hubungan ini. Karena kakakku jarang di rumah kami sering
berdua, tidur bersama dan mandi bersama dengan sentuhan-sentuhan yang
nikmat. Ini menjadi rahasia kami berdua seterusnya. sampai aku memiliki istri dan
sama-sama mempunyai anak kami terus berhubungan. Lanjut Baca :
Posted in Cerita Dewasa | 3 Comments »

« Previous Entries

Categories

artis indonesia

Cerita Dewasa

Cewek Friendster Cantik

cewek telanjang

foto telanjang

gambar bugil

Isep Kontol

Model Indonesia

Model Sexy

oral seks

pijat plus

Toket Gede

Uncategorized

Video 3GP

Yang Nyari Cewek Bugil !!!

jjulia perez bugil

artis bugil indonesia

punyu2munyu

aura kasih bugil

Blogroll

Bugil

Cari Foto Artis Indonesia

Sexy Nurse Gallery

Massage PlusPijat Toket


Pelajari caranya untuk ngerangsang cewek kamu. Ada video dan link untuk belajar
diatas video.

Recent Posts

Foto Bugil Praja IPDN

Siswi SMP Bugil

Toket Montok

Kurelakan Perawanku ‘Cerita Seks Guru dan Murid’

Irene, Adik Iparku ‘Cerita Pemerkosaan’

Tags

alamat panti pijat plus artis indonesia artis indonesia bugil artis indonesia telanjang
bugil cerita Cerita 17 Tahun Cerita 17th Cerita Dewasa Cerita Dewasa 17 tahun
Cerita Hot Cerita Mesum Cerita Panas cerita seks Cerita Seru cerita sex cewek bugil
cewek telanjang dada montok Foto Artis foto bugil foto telanjang Gadis Bugil Gadis
Telanjang Gairah Sex gambar bugil gambar telanjang Indo Bugil Isep Kontol jilat
kontol Kumpulan Cerita Dewasa model bugil Model Sexy Model Telanjang ngentot
panti pijat plus pijat plus Selingkuh Sex toket toket abg Toket Besar Toket Gede toket
montok toket mulus

Recent Comments

agfit on Foto Bugil Praja IPDN

hermanto on Siswi SMP Bugil

lingga on Dewi Rezer Telanjang di majalah Play boy Indonesia

bimo on Cerita Dewasa : Kontol Besar dan Kekar Pak Edo

Diyek on Aura Kasih Bugil

Koleksi Gambar Ce

: Hadiah Ultah threesome dg Gigolo

Tuesday, February 10th, 2009 Cerita Dewasa ini akan kumulai dengan
memperkenalkan diriku; namaku Lia, aku berumur 28 tahun, sudah menikah tetapi
belum berniat memiliki anak karena masih berkonsentrasi dengan karier dan
pendidikanku. Aku bekerja pada salah satu bank swasta ternama di Jakarta. Menurut
teman-temanku aku dikaruniakan bentuk tubuh yang seksi, mungkin karena ukuran
dada dan pinggulku yang sangat menggoda.
Kontol Ivan ukurannya sama seperti suamiku hanya lebih banyak uratnya dan
kepalanya lebih besar. Kalau ditaksir umurnya mungkin baru sekitar 18-19 tahun.
Sambil terus meng-oral kontolnya si Ivan aku merasa payudaraku ada yang
meremas dari belakang, ternyata adalah suamiku. Aku tambah tidak karuan saja
menahan serangan nikmat dari dua lakilaki. "Masukan sekarang Van, masukan
sekarang..", pintaku. Dengan lembut Ivan memasukan kontolnya ke dalam
vaginaku, setiap pergerakan mili demi mili dari kontol Ivan memberikan sensasi
yang tidak tertahankan.

Sebenarnya belum terlalu lama aku berhubungan dengan situs ini, kurang lebih
baru sekitar 6 bulan yang lalu, itu juga karena diperkenalkan oleh suamiku. Oleh
karena itu aku mau kirim pengalaman pribadiku ini, supaya fair kali ya, selama ini
kan aku hanya membaca kisah dari orang lain, sekarang gantian aku mau bercerita.
Aku dan suamiku baru menikah sekitar 8 bulan, bagiku suamiku adalah guru sexku
yang paling luar biasa, terkadang aku sampai kewalahan menghadapi gairahnya
yang begitu tinggi. Sebelum menikah mungkin aku adalah gadis yang lugu, sex
adalah hal yang tabu bagiku, tetapi begitu merasakan nikmatnya sex, aku begitu
merindukannya setiap waktu. Suamiku seorang yang inovatif dalam urusan ranjang,
dari aku yang lugu menjadi aku yang liar dan haus sex dibuatnya. Terkadang dalam
bersetubuh kami menggunakan alat bantu, kami mempunyai beberapa alat bantu
seperti butterfly, kondom sambung dan vibrator. Dari semua alat bantu tersebut
semuanya memberikan kenikmatan yang berbeda-beda, tetapi favoritku adalah
vibrator. Wah sambil menulis ini aku jadi membayangkan kontol silikon itu maju
mundur didalam vaginaku. Kelebihan dari vibrator itu selain bisa maju mundur
secara otomatis tetapi juga dapat memberikan sensasi luar biasa menjelang aku
orgasme karena sambil maju mundur vibrator itu dapat disetel bergetar. Bagi para
istri coba deh, apalagi sekarang alat bantu sex mudah sekali diperoleh. Terkadang
kalau lagi "on" aku juga suka masturbasi dengan alat bantu. Suamiku sangat
senang melihat aku bermasturbasi. Sebenarnya dia yang pertama kali mengajarkan
masturbasi kepadaku, dan dia tidak keberatan apabila aku bermasturbasi didepan
dia, malah katanya aku sangat seksi dan merangsang, kalau sudah begitu
masturbasiku pasti berganti dengan persetubuhan yang liar dan panas. Selain
menggunakan alat bantu, kami juga suka bersetubuh ditempat-tempat yang tidak
lazim, bosan kalau ditempat tidur terus kata suamiku. Kami pernah bersetubuh di
taman depan rumah dimana tingkat ketahuan sama orang lainnya sangat tinggi.
Seru sekali nikmat sambil degdegan. Selain itu kami pernah bersetubuh diatas
balkon sebuah apartemen terkemuka di Jakarta, kalau penghuni kamar sebelah ke
balkon juga, wah gimana jadinya, tetapi itulah kenikmatannya. Kami juga pernah
bersetubuh dikolam renang salah satu hotel di Bali dan hampir ketahuan, ternyata
enaklo bersetubuh didalam air, sensasinya sungguh luar biasa. Sebenarnya bukan
itu yang mau aku ceritakan. Aku mau bercerita tentang hadiah ulang tahun yang
diberikan oleh suamiku bulan yang lalu, tepat pada usiaku yang ke-28. Pada waktu
itu kami sepakat merayakan disebuah hotel, hanya aku dan suamiku. Hotelnya ada
di kawasan Slipi, kami menyewa salah satu kamar yang ada dilantai 21. Memang
dari rumah aku sudah menduga bahwa ada kejutan yang sangat merangsang yang
akan diberikan oleh suamiku, tetapi aku tidak menduga betapa luar-biasanya
kejutan tersebut. Saat makan malam suamiku memberikan ucapan selamat ulang
tahun kepadaku. "Selamat ulang tahun Sayang". Kemudian dia mengambil sesuatu
dari saku celananya, sebuah kotak hitam kecil dan membukanya di hadapanku. Wah
sebuah kalung dari emas putih bermatakan berlian, aku senang sekali karena
walaupun buas diranjang suamiku sangat romantis. "Sini aku pakaikan" kata
suamiku seraya memakaikan kalung tersebut. "Terima kasih ya Mas" kataku. "Itu
masih hadiah pembukaan Sayang, masih ada paket hadiah yang lainnya" katanya.
"Apaan tuh Mas, jangan main rahasiarahasiaan dong" kataku lagi. "Sekarang kita
selesaikan makam malamnya nanti hadiah utamanya diberikannya di dalam kamar"
katanya genit. Rasanya aku tahu apa hadiah utamanya kataku dalam hati, pasti dia
memberikan sex toys baru lagi. Tak lama kami menyelesaikan makan malam kami,
setelah berjalanjalan sebentar melihatlihat pemandangan di lobby, suamiku
mengajakku kembali ke kamar. "Mau lihat hadiah utamanya nggak?" katanya, aku
hanya tersenyum. "Bikin penasaran orang aja" kataku. "Aku kan mau memberikan
sesuatu yang beda, Sayang" katanya lagi. Tak lama sampailah kami di kamar.
Suamiku menyalakan TV dan aku masih bertanyatanya dalam hati mengenai
kejutan dari suamiku. "Siap untuk kejutannya, Sayang" katanya sambil mencium
bibirku dengan lembut. Itulah suamiku, dia sangat tahu bagaimana memperlakukan
perempuan. Kamipun mulai berciuman, ternyata ini toh kejutannya kataku, tetapi
masa cuma ini sih, yang seperti ini kan tiap hari kami lakukan. Saat aku sedang
terbuai ketika payudaraku dicumbu oleh suamiku, bel kamar berbunyi kembali,
suamiku memintaku untuk membuka pintu. "Selamat malam, Mbak' apakah ini
kamar Pak Indra?" seorang pemuda bertanya kepadaku. "O iya benar, ayo masuk.
Pak Indranya ada kok di dalam" dalam hati aku mengomel kok datang di saat yang
nggak tepat sih, orang lagi mau asik diganggu. "Halo Ivan, ayo silakan duduk
jangan sungkan, perkenalkan ini Lia istri saya". "Ivan", kata pemuda tersebut sambil
menyodorkan tangannya. "Lia", kataku singkat. "Bawa pesanan saya Van?", tanya
suamiku. "Bawa Mas", katanya sampil menyerahkan sesuatu kepada suami saya.
Rupanya sebotol champagne. "Hari ini Mbak Lia ulang tahun Van, kita harus
memberikan hadiah yang khusus, sekarang tolong persiapkan dong", kata suamiku
meminta si Ivan menyiapkan minuman tersebut. "Baik Mas" kata Ivan sambil
tersenyum. Tak lama Ivan datang dengan 3 gelas champagne. "Mari kita bersulang",
kata suamiku sambil membagikan gelas. "Demi kebahagiaan kamu, Sayang" kata
suamiku lagi. Kami menghabiskan isi gelas tersebut. Setelah itu kami ngobrol
tentang bebagai hal, dari politik sampai ke lelucon porno, tetapi ketika ngobrol aku
kok merasa begitu horny, aku terangsang sekali. Nafasku turun naik seolaholah
tidak mampu menahan birahi dan apabila aku menggeser pantatku dari tempat
tidur. Sedikit gesekan pada vagina saja memberikan rangsangan yang sungguh luar
biasa, aku tak tahan lagi tetapi aku masih sadar karena aku melihat masih ada Ivan
di situ. "Mas", kataku lirih sambil menahan gejolak birahi, maksudku agar menyuruh
Ivan pulang dan kami dapat melanjutkan pertempuran yang tertunda. Tapi suamiku
malah berkata, "Siap buat hadiahnya Sayang?". Tangan suamiku meremas perlahan
payudaraku dan bibirnya melumat bibirku. Sekarang aku sudah lupa diri, setiap
remasan pada payudaraku membuat aku tidak peduli lagi bahwa ada orang lain
dikamarku. Satu demi satu kancing bajuku terlepas. Suamiku terus mencumbuku,
karena sudah tidak tahan aku juga merespon rangsangan suamiku, malam itu
setiap sentuhan maupun remasan rasanya lebih nikmat satu juta kali dibading
biasanya. Aku telanjang bulat sekarang, aku terus merasakan nikmatnya remasan di
payudaraku, suamiku meminta aku telentang kemudian dia membuka kedua
pahaku dan menjilati seluruh kemaluanku. "Aaaccrhh..", aku menggelinjang nikmat.
Klitorisku distimulasi dengan sedemikian nikmatnya. Sambil merasakan nikmat
pada vaginaku, aku meremas payudaraku sendiri, suamiku rupanya mengerti sambil
menjilati vaginaku tangannya membantu meremas payudaraku dan memilin
putingku. Mataku terpejam nikmat, hebat sekali suamiku malam ini, lebih hebat dari
biasanya. Dari vagina sekarang dia menjilati seluruh payudaraku dan putingku, aku
hanya bisa terpejam nikmat. Antara sadar atau tidak sadar aku merasa saat
memegang rambut suamiku rasanya kok berbeda. Betapa terkejutnya aku ketika
aku membuka mataku bukannya suamiku yang ada didepanku tetapi si Ivan yang
sudah telanjang bulat juga, aku terkejut, aku mau marah tetapi tidak bisa,
kenikmatandemi kenikmatan yang kuperoleh mengalahkan segalanya. Kulihat
suamiku duduk di kursi di samping ranjang sambil menguruturut kontolnya. "Mas,
kamu..", kataku tak sanggup meneruskan katakataku karena menahan nikmat.
"Nikmati saja hadiahnya Mas", katanya. Akupun melihat diapun sudah dikuasai
nafsu melihat istrinya dicumbu sedemikian rupa. Akupun memutuskan untuk
menikmati saja malam ini karena aku tidak dapat berhenti lagi dan sudah terlanjur.
Ivan memintaku untuk berjongkok, kemudian mengarahkan kontolnya kemukaku,
aku mengerti dengan segera saja kusambar dan kumasukan kedalam mulutku,
kuhisap dan kunikmati sedemikian rupa. Ivan menggelinjang sedemikian rupa,
menahan nikmat. "Teruus Mbak Lia, teruuss..", katanya meracau. Kontol Ivan
ukurannya sama seperti suamiku hanya lebih banyak uratnya dan kepalanya lebih
besar. Kalau ditaksir umurnya mungkin baru sekitar 18-19 tahun. Sambil terus
meng-oral kontolnya si Ivan aku merasa payudaraku ada yang meremas dari
belakang, ternyata adalah suamiku. Aku tambah tidak karuan saja menahan
serangan nikmat dari dua lakilaki. "Masukan sekarang Van, masukan sekarang..",
pintaku. Dengan lembut Ivan memasukan kontolnya ke dalam vaginaku, setiap
pergerakan mili demi mili dari kontol Ivan memberikan sensasi yang tidak
tertahankan. Ivan terus memompa kontolnya didalam vaginaku, sementara itu
suamiku mengarahkan kontolnya ke dalam mulutku, jadilah vagina dan mulutku
dientot oleh dua lakilaki. Hanya sekitar 5 menit aku diperlakukan demikian aku
segera mendapatkan orgasmeku. "Aku mau sampai", kataku dengan mulut masih
penuh oleh kontol suamiku. Akhirnya, "Aaarrcchh ..", Aku mengejan hebat, aku
merasakan seluruh otot kewanitaanku berkontraksi, pandanganku menjadi gelap
rasanya. Setelah itu kami masih terus mencoba gaya ini dan itu karena kedua
lakilaki ini mempunyai keperkasaan yang luar biasa di ranjang, baru setelah
orgasmeku yang keempat suamiku memuntahkan spermanya didalalam vaginaku
dan tak lama Ivan memuntahkan spermanya juga didalam vaginaku. Setelah itu
kami pun tertidur kelelahan. Saat aku tidur terasa ada yang menciumku. "Selamat
pagi Sayang, gimana hadiahnya semalam?", ternyata suamiku membangunkanku.
"Mas kok tega sih, aku kan istrimu, kok rela sih istrinya ditiduri orang", kataku.
"Kamu menikmatinya nggak?", dia balik bertanya. Jujur dalam hati belum pernah
aku mendapatkan kenikmatan sedemikian rupa, satu kontol aja sudah enak apalagi
dua. Aku hanya terdiam. "Ya sudah kalau kamu marah aku minta maaf", kata
suamiku. "Mas, aku kok bisa terangsang banget sih semalam, memangnya yang
diminum apa sih?", tanyaku. "Cuma segelas champagne kok, tetapi di gelas kamu
ditambah dengan beberapa tetes spanish fly", katanya sambil tersenyum. Pantas,
umpatku dalam hati, aku begitu terangsang, mungkin kalau dalam kondisi normal
aku belum tentu mau ber threesome ria seperti semalam. Kulihat Ivan masih
tertidur pulas. "Ivan itu siapa sih" tanyaku pada suamiku. "O.. dia gigolo, aku
menyewanya untuk kamu, tenang, dia bersih kok", jawab suamiku. Pantas
goyangan dan pompaannya begitu professional. "Tapi kamu puas kan sama
hadiahnya?", tanya suamiku lagi. Aku hanya tersenyum, aku nggak mau munafik
semalam aku sangat menikmatinya dan mungkin suatu saat rindu untuk
mengulanginya lagi. Jujur aku merasa menjadi wanita sejati semalam. "Ya sudah
kalau kamu menikmatinya, aku ke bawah dulu mau cari rokok, ini sisa pembayaran
buat si Ivan, nanti serahkan saja ke dia", kata suamiku sambil pergi meninggalkan
kamar. Di dalam kamar aku termenung mengingat kejadian semalam, sungguh luar
biasa, sungguh fantastis. Tibatiba mataku tertuju kepada Ivan dalam hati aku
memuji ganteng juga, badannya sangat atletis. Dalam hatiku terbersit keinginan
untuk menikmati Ivan saat suamiku tidak ada, bukankah nggak masalah kalaupun
suamiku sampai tahu, bukankah semalam si Ivan juga sudah menikmati vaginaku di
depan suamiku. Untuk memuaskan penasaranku bagaimana bersetubuh dengan
gigolo maka dengan lembut aku membangunkan si Ivan dengan cara menghisap
kontolnya yang masih kecil, perlahanlahan kontol itupun menjadi besar, gagah,
berotot dan menjulang. Ivan terbangun, aku minta dipuaskan Ivan dengan cara
gigolo yang paling profesional, kami mengulanginya dua kali ditempat tidur dan
dikamar mandi, kami mandi bersama. Sekali lagi aku sangat puas. (nggak usah
dibahas mengenai gayanya ya.. karena sama seperti cerita yang lain ya
begitubegitu juga, yang berbeda cuma nikmatnya aja) Sampai saat ini aku masih
terkenang dengan kejadian itu, tetapi aku tidak pernah lagi berhubungan seks
dengan lelaki lain, biar bagaimanapun bagi wanita seks harus didukung dengan
cinta, yang aku lakukan dulu juga karena aku mencintai suamiku. Tetapi kalau di
kemudian hari suamiku mengajakku ber-threesome lagi, tentu saja aku tidak
keberatan. Malahan sekarang terlintas di benakku bagaimana jika melakukan
foursome atau gangbang sekalian. Walau begitu kenangan tersebut akan kupakai
untuk berfantasi saat bersetubuh dengan suamiku ataupun bermasturbasi. Lanjut
Baca :

Anda mungkin juga menyukai