Anda di halaman 1dari 13

PENDAHULUAN Bells palsy merupakan paresis nervus fasialis perifer yang penyebabnya tidak diketahui (idiopatik) 1,2,3 dan

bersifat akut.4 Banyak yang men ampuradukkan antara Bells palsy dengan paresis nervus fasialis perifer lainnya yang penyebabnya diketahui.1 Biasanya penderita mengetahui kelumpuhan fasialis dari teman atau keluarga atau pada saat ber ermin atau sikat gigi!berkumur. "ada saat penderita menyadari bah#a ia mengalami kelumpuhan pada #a$ahnya, maka ia mulai merasa takut, malu, rendah diri, mengganggu kosmetik dan kadangkala $i#anya tertekan terutama pada #anita dan pada penderita yang mempunyai profesi yang mengharuskan ia untuk tampil di muka umum. %eringkali timbul pertanyaan didalam hatinya, apakah #a$ahnya bisa kembali se ara normal atau tidak.1,2,& 'ehabilitasi medik pada penderita Bells palsy diperlukan dengan tu$uan membantu memperlan ar vaskularisasi, pemulihan kekuatan otot(otot fasialis dan mengembalikan fungsi yang terganggu akibat kelemahan otot(otot fasialis sehingga penderita dapat kembali melakukan aktivitas ker$a sehari(hari dan bersosialisasi dengan masyarakat. DEFINISI Bells palsy adalah kelumpuhan fasialis perifer akibat proses non(supuratif, non( neoplasmatik, non(degeneratif primer namun sangat mungkin akibat edema $inak pada bagian nervus fasialis di foramen stilomastoideus atau sedikit proksimal dari foramen tersebut, yang mulanya akut dan dapat sembuh sendiri tanpa pengobatan.),* EPIDEMIOLOGI +i ,ndonesia, insiden Bells palsy se ara pasti sulit ditentukan. +ata yang dikumpulkan dari 4 buah 'umah sakit di ,ndonesia didapatkan frekuensi Bells palsy sebesar 1-,&& . dari seluruh kasus neuropati dan terbanyak pada usia 21 / 30 tahun. 1ebih sering ter$adi pada #anita daripada pria. 2idak didapati perbedaan insiden antara iklim panas maupun dingin, tetapi pada beberapa penderita didapatkan adanya ri#ayat terpapar udara dingin atau angin berlebihan.1 ETIOLOGI Banyak kontroversi mengenai etiologi dari Bells palsy, tetapi ada 4 teori yang dihubungkan dengan etiologi Bells palsy yaitu 3 1,& 1. 2eori ,skemik vaskuler 4ervus fasialis dapat men$adi lumpuh se ara tidak langsung karena gangguan regulasi sirkulasi darah di kanalis fasialis. 1. 2eori infeksi virus 5irus yang dianggap paling banyak bertanggung$a#ab adalah 6erpes %imple7 5irus (6%5), yang ter$adi karena proses reaktivasi dari 6%5 (khususnya tipe 1). 1. 2eori herediter

Bells palsy ter$adi mungkin karena kanalis fasialis yang sempit pada keturunan atau keluarga tersebut, sehingga menyebabkan predisposisi untuk ter$adinya paresis fasialis. 1. 2eori imunologi +ikatakan bah#a Bells palsy ter$adi akibat reaksi imunologi terhadap infeksi virus yang timbul sebelumnya atau sebelum pemberian imunisasi. PATOFISIOLOGI 8papun sebagai etiologi Bells palsy, proses akhir yang dianggap bertanggung$a#ab atas ge$ala klinik Bells palsy adalah proses edema yang selan$utnya menyebabkan kompresi nervus fasialis. 9angguan atau kerusakan pertama adalah endotelium dari kapiler men$adi edema dan permeabilitas kapiler meningkat, sehingga dapat ter$adi kebo oran kapiler kemudian ter$adi edema pada $aringan sekitarnya dan akan ter$adi gangguan aliran darah sehingga ter$adi hipoksia dan asidosis yang mengakibatkan kematian sel. :erusakan sel ini mengakibatkan hadirnya en;im proteolitik, terbentuknya peptida(peptida toksik dan pengaktifan kinin dan kallikrein sebagai han urnya nukleus dan lisosom. <ika dibiarkan dapat ter$adi kerusakan $aringan yang permanen. GAMBARAN KLINIS Biasanya timbul se ara mendadak, penderita menyadari adanya kelumpuhan pada salah satu sisi #a$ahnya pada #aktu bangun pagi, ber ermin atau saat sikat gig!berkumur atau diberitahukan oleh orang lain!keluarga bah#a salah satu sudutnya lebih rendah. Bells palsy hampir selalu unilateral. 9ambaran klinis dapat berupa hilangnya semua gerakan volunter pada kelumpuhan total. "ada sisi #a$ah yang terkena, ekspresi akan menghilang sehingga lipatan nasolabialis akan menghilang, sudut mulut menurun, bila minum atau berkumur air menetes dari sudut ini, kelopak mata tidak dapat dipe$amkan sehingga fisura papebra melebar serta kerut dahi menghilang. Bila penderita disuruh untuk meme$amkan matanya maka kelopak mata pada sisi yang lumpuh akan tetap terbuka (disebut lagoftalmus) dan bola mata berputar ke atas. :eadaan ini dikenal dengan tanda dari Bell (lagoftalmus disertai dorsorotasi bola mata). :arena kedipan mata yang berkurang maka akan ter$adi iritasi oleh debu dan angin, sehingga menimbulkan epifora.1,) +alam mengembungkan pipi terlihat bah#a pada sisi yang lumpuh tidak mengembung.) +isamping itu makanan enderung terkumpul diantara pipi dan gusi sisi yang lumpuh.1 %elain kelumpuhan seluruh otot #a$ah sesisi, tidak didapati gangguan lain yang mengiringnya, bila paresisnya benar(benar bersifat =Bells palsy>.) DIAGNOSA +iagnosa ditegakkan berdasarkan anamnesa serta beberapa pemeriksaan fisik, dalam hal ini yaitu pemeriksaan neurologis. v ( ( Anamnesa : 'asa nyeri. 9angguan atau kehilangan penge apan.

( 'i#ayat peker$aan dan adakah aktivitas yang dilakukan pada malam hari di ruangan terbuka atau di luar ruangan. ( 'i#ayat penyakit yang pernah dialami oleh penderita seperti infeksi saluran pernafasan, otitis, herpes, dan lain(lain. v ( ( Pemeriksaan : "emeriksaan neurologis ditemukan paresis 4.5,, tipe perifer. 9erakan volunter yang diperiksa, dian$urkan minimal 3 ),? 1. @engerutkan dahi 2. @eme$amkan mata 3. @engembangkan uping hidung 4. 2ersenyum &. Bersiul ). @engen angkan kedua bibir v +i instalasi 'ehabilitasi @edik '%A "rof. dr. '. +. :andou memakai %:818 A9B C,%D6 untuk mengevaluasi kema$uan motorik penderita Bells palsy. SKALA UGO FISCH +inilai kondisi simetris atau asimetris antara sisi sehat dan sisi sakit pada & posisi 3 "osisi ,stirahat @engerutkan dahi @enutup mata 2ersenyum Bersiul 4ilai 20 10 30 30 10 2otal Penilaian persentase 3 ( 0. 3 asimetris komplit, tidak ada gerakan volunter "ersentase (.) 0, 30, *0, 100 %kor

( 30 . 3 simetris, poor!$elek, kesembuhan yang ada lebih dekat ke asimetris komplit daripada simetris normal. ( *0 . 3 simetris, fair! ukup, kesembuhan parsial yang enderung ke arah normal ( 100. 3 simetris, normal!komplit

Diagnosa Klinis : +itegakkan dengan adanya paresis 4.5,, perifer dan bukan sentral. Amumnya unilateral Diagnosa To ik : 1etak 1esi :elainan 9angguan 9angguan 6iposekresi 6iposekresi motorik penge apan pendengaran saliva lakrimalis E E E E E tuli!hiperakusis E E 6iperakusis E 6iperakusis E ( ( E E

"ons(meatus akustikus internus @eatus akustikus internus(ganglion E genikulatum 9anglion genikulatum(4. E %tapedius 4.stapedius( horda E tympani Dhorda tympani E ,nfra horda tympani( sekitar foramen E stilomastoideus

E E E (

E E E (

( ( ( (

Diagnosa e!iologi : %ampai saat ini etiologi Bells palsy yang $elas tidak diketahui. DIAGNOSA BANDING "#$ 1. Btitis @edia %upurativa dan @astoiditis 2. 6erpes Foster Bti us 3. 2rauma kapitis 4. %indroma 9uillain / Barre &. @iastenia 9ravis ). 2umor ,ntrakranialis *. 1eukimia PROGNOSIS % %embuh spontan pada *&(-0 . dalam beberapa minggu atau dalam 1(2 bulan. :ira(kira 10( 1& . sisanya akan memberikan gambaran kerusakan yang permanen. KOMPLIKASI 1. Dro odile tear phenomenon

Gaitu keluarnya air mata pada saat penderita makan makanan. ,ni timbul beberapa bulan setelah ter$adi paresis dan ter$adinya akibat dari regenerasi yang salah dari serabut otonom yang seharusnya ke kelen$ar saliva tetapi menu$u ke kelen$ar lakrimalis. 1okasi lesi di sekitar ganglion genikulatum.1 1. %ynkinesis +alam hal ini otot(otot tidak dapat digerakkan satu per satu atau tersendiriH selalu timbul gerakan bersama. @isal bila pasien disuruh meme$amkan mata, maka akan timbul gerakan (involunter) elevasi sudut mulut, kontraksi platisma, atau berkerutnya dahi.1,4 "enyebabnya adalah innervasi yang salah, serabut saraf yang mengalami regenerasi bersambung dengan serabut(serabut otot yang salah.1 1. 6emifa ial spasm 2imbul =kedutan> pada #a$ah (otot #a$ah bergerak se ara spontan dan tidak terkendali) dan $uga spasme otot #a$ah, biasanya ringan.1,4 "ada stadium a#al hanya mengenai satu sisi #a$ah sa$a, tetapi kemudian dapat mengenai pada sisi lainnya. :elelahan dan kelainan psikis dapat memperberat spasme ini. :omplikasi ini ter$adi bila penyembuhan tidak sempurna, yang timbul dalam beberapa bulan atau 1(2 tahun kemudian.1 1. :ontraktur 6al ini dapat terlihat dari tertariknya otot, sehingga lipatan nasolabialis lebih $elas terlihat pada sisi yang lumpuh dibanding pada sisi yang sehat. 2er$adi bila kembalinya fungsi sangat lambat. :ontraktur tidak tampak pada #aktu otot #a$ah istirahat, tetapi men$adi $elas saat otot #a$ah bergerak.4 TERAPI a)
1,2,3

2erapi medikamentosa 3 9olongan kortikosteroid sampai sekarang masih kontroversi <uga dapat diberikan neurotropik.3 2erapi operatif 'ehabilitasi @edik 3 2indakan bedah dekompresi masih kontroversi 1,2

b) )

REHABILITASI MEDIK PADA PENDERITA BELL&S PALS' %ebelum kita membahas mengenai rehabilitasi medik pada Bells palsy maka akan dibi arakan mengenai rehabilitasi se ara umum. 'ehabilitasi medik menurut I6B adalah semua tindakan yang ditu$ukan guna mengurangi dampak a at dan handi ap serta meningkatkan kemampuan penyandang a at men apai integritas sosial. 2u$uan rehabilitasi medik adalah 3 10 1. @eniadakan keadaan a at bila mungkin 2. @engurangi keadaan a at sebanyak mungkin

3. @elatih orang dengan sisa keadaan a at badan untuk dapat hidup dan beker$a dengan apa yang tertinggal. Antuk men apai keberhasilan dalam tu$uan rehabilitasi yang efektif dan efisien maka diperlukan tim rehabilitasi medik yang terdiri dari dokter, fisioterapis, okupasi terapis, ortotis prostetis, ahli #i ara, psikolog, petugas sosial medik dan pera#at rehabilitasi medik. %esuai dengan konsep rehabilitasi medik yaitu usaha gabungan terpadu dari segi medik, sosial dan kekaryaan, maka tu$uan rehabilitasi medik pada Bells palsy adalah untuk mengurangi!men egah paresis men$adi bertambah dan membantu mengatasi problem sosial serta psikologinya agar penderita tetap dapat melaksanakan aktivitas kegiatan sehari(hari. "rogram(program yang diberikan adalah program fisioterapi, okupasi terapi, sosial medik, psikologi dan ortotik prostetik, sedang program pera#at rehabilitasi dan terapi #i ara tidak banyak berperan. v Program Fisio!era i 1. "emanasan 1, 10 1. "emanasan superfisial dengan infra red. 2. "emanasan dalam berupa %hort#ave +iathermy atau @i ro#ave +iathermy 2. %timulasi listrik 1,? 2u$uan pemberian stimulasi listrik yaitu menstimulasi otot untuk men egah!memperlambat ter$adi atrofi sambil menunggu proses regenerasi dan memperkuat otot yang masih lemah. @isalnya dengan faradisasi yang tu$uannya adalah untuk menstimulasi otot, reedukasi dari aksi otot, melatih fungsi otot baru, meningkatkan sirkulasi serta men egah!meregangkan perlengketan. +iberikan 2 minggu setelah onset. 1. 1atihan otot(otot #a$ah dan massage #a$ah 1atihan gerak volunter otot #a$ah diberikan setelah fase akut. 1atihan berupa mengangkat alis tahan & detik, mengerutkan dahi, menutup mata dan mengangkat sudut mulut, tersenyum, bersiul!meniup (dilakukan didepan ka a dengan konsentrasi penuh). @assage adalah manipulasi sitemik dan ilmiah dari $aringan tubuh dengan maksud untuk perbaikan!pemulihan. "ada fase akut, Bells palsy diberi gentle massage se ara perlahan dan berirama. 9entle massage memberikan efek mengurangi edema, memberikan relaksasi otot dan mempertahankan tonus otot.1,3 %etelah le#at fase akut diberi +eep :neading @assage sebelum latihan gerak volunter otot #a$ah. +eep :neading @assage memberikan efek mekanik terhadap pembuluh darah vena dan limfe, melan arkan pembuangan sisa metabolik, asam laktat, mengurangi edema, meningkatkan nutrisi serabut(serabut otot dan meningkatkan gerakan intramuskuler sehingga melepaskan perlengketan.11 @assage daerah #a$ah dibagi 4 area yaitu dagu, mulut, hidung dan dahi. %emua gerakan diarahkan keatas, lamanya &(10 menit. v Program Tera i Ok( asi

"ada dasarnya terapi disini memberikan latihan gerak pada otot #a$ah. 1atihan diberikan dalam bentuk aktivitas sehari(hari atau dalam bentuk permainan. "erlu diingat bah#a latihan se ara bertahap dan melihat kondisi penderita, $angan sampai melelahkan penderita. 1atihan dapat berupa latihan berkumur, latihan minum dengan menggunakan sedotan, latihan meniup lilin, latihan menutup mata dan mengerutkan dahi di depan ermin.& v Program Sosial Me)ik

"enderita Bells palsy sering merasa malu dan menarik diri dari pergaulan sosial. "roblem sosial biasanya berhubungan dengan tempat ker$a dan biaya. "etugas sosial medik dapat membantu mengatasi dengan menghubungi tempat ker$a, mungkin untuk sementara #aktu dapat beker$a pada bagian yang tidak banyak berhubungan dengan umum. Antuk masalah biaya, dibantu dengan men arikan fasilitas kesehatan di tempat ker$a atau melalui keluarga. %elain itu memberikan penyuluhan bah#a ker$a sama penderita dengan petugas yang mera#at sangat penting untuk kesembuhan penderita.& v Program Psikologik

Antuk kasus(kasus tertentu dimana ada gangguan psikis amat menon$ol, rasa emas sering menyertai penderita terutama pada penderita muda, #anita atau penderita yang mempunyai profesi yang mengharuskan ia sering tampil di depan umum, maka bantuan seorang psikolog sangat diperlukan.& v Program Or!o!ik * Pros!e!ik

+apat dilakukan pemasangan =G> plester dengan tu$uan agar sudut mulut yang sakit tidak $atuh. +ian$urkan agar plester diganti tiap ? $am. "erlu diperhatikan reaksi intoleransi kulit yang sering ter$adi. "emasangan =G> plester dilakukan $ika dalam #aktu 3 bulan belum ada perubahan pada penderita setelah men$alani fisioterapi. 6al ini dilakukan untuk men egah teregangnya otot Fygomati us selama parese dan men egah ter$adinya kontraktur. HOME PROGAME 1. :ompres hangat daerah sisi #a$ah yang sakit selama 20 menit 2. @assage #a$ah yang sakit ke arah atas dengan menggunakan tangan dari sisi #a$ah yang sehat 3. 1atihan tiup lilin, berkumur, makan dengan mengunyah disisi yang sakit, minum dengan sedotan, mengunyah permen karet 4. "era#atan mata 3 1. Beri obat tetes mata (golongan artifial tears) 37 sehari 2. @emakai ka amata gelap se#aktu bepergian siang hari 3. Biasakan menutup kelopak mata se ara pasif sebelum tidur LAPORAN KASUS IDENTITAS

4ama Amur <enis kelamin 8lamat "eker$aan 8gama 2anggal "emeriksaan ANAMNESIS

3 2n. " % 3 4* tahun 3 1aki(laki 3 2uminting 3 Iiras#sta 3 ,slam 3 22 8pril 200?

:eluhan utama 3 kekakuan di pipi di ba#ah muka Ri+a,a! Pen,aki! Sekarang @ulut tertarik ke kiri dialami penderita se$ak 2 minggu yang lalu. 8#alnya penderita merasa lidahnya menebal saat makan siang. :etika penderita bangun pagi keesokan harinya, penderita merasa mulutnya seperti tertarik ke kiri, lalu penderita ber ermin dan melihat mulutnya miring!tertarik ke kiri. Bersamaan dengan itu, mata penderita tidak bisa menutup rapat sehingga terasa pedih bila terkena air dan angin. %elain itu mata kanan penderita berair terus. Bila penderita makan, makanan enderung berkumpul di sisi kanan. Bila penderita minum!berkumur, air keluar menetes dari sudut mulut kanan. Bibir terasa kering dan pe ah( pe ah. ,nfluensa dan nyeri di belakang telinga disangkal oleh penderita. "enderita tidak mengalami gangguan penge apan ataupun gangguan pendengaran. "enderita mengaku terpapar udara dingin pada malam hari karena letak kamar mandi!ID ada di luar rumah. %ebelumnya penderita berobat ke praktek dokter umum, tetapi tidak ada perubahan. 1alu penderita datang ke '%A "rof. dr. '. +. :andou bagian poli %araf dan diru$uk ke bagian 'ehabilitasi @edik. Ri+a,a! Pen,aki! Da-(l( %ebelumnya penderita belum pernah menderita penyakit seperti ini. "enderita tidak pernah sakit telinga, ke elakaan!$atuh, sakit seperti a ar air ataupun trauma di #a$ah!sekitar telinga. 6ipertensi ((), +iabetes @ellitus (() Ri+a,a! Pen,aki! Kel(arga 6anya penderita yang sakit seperti ini Ri+a,a! Sosial Ekonomi "enderita seorang $anda, pengungsi, dan mempunyai 1 orang anak dalam tanggungan. %aat ini penderita tinggal di rumah tetangga dan beker$a sebagai pembantu rumah tangga. 'umah

permanen, berlantai ubin, 4 buah kamar tidur, dihuni oleh & orang, :@!ID $ongkok (khusus untuk penderita dan anaknya) berada di luar rumah, menggunakan air sumur pompa dan "14. Biaya pengobatan penderita ditanggung sendiri. PEMERIKSAAN :eadaan umum :esadaran 2anda vital :epala 1eher %tatus ,nternus %tatus neurologis tipe perifer %tatus lokalis 4.5,, +e7tra %inistra ( ( ( ( (E) 4 E E E E (E) 4 3 Baik 3 Dompos mentis, kontak (E), pengertian baik 3 2 3 1&0!-0 mm6g, 4 3 ?07 !menit, ' 3 20 7!menit, %B 3 aterm 3 :on$ungtiva anemis (!(, s lera i terus (!( 3 2rakea di tengah, pembesaran kelen$ar (() 3 +alam batas normal 3 4ervus kranialis , / J,, dalam batas normal, ke uali 4.5,, de7tra 3

@engerutkan dahi @enutup mata @engangkat sudut bibir 2ersenyum "enge apan rasa manis %:818 A9B C,%D6 "osisi ,stirahat @engerutkan dahi @enutup mata 2ersenyum Bersiul 4ilai 20 10 30 30 10

"ersentase (.) 0, 30, *0, 100 *0 30 *0 30 30 2otal

%kor 14 3 21 3 &0

@ata :anan 3 1agoftalmus 3 mm

Kpifora (E) DIAGNOSIS +iagnosa klinis 3 Bells palsy de7tra +iagnosa topik 3 %ekitar foramen stilomastoideus +iagnosa etiologi 3 ,diopatik

TERAPI MEDIKAMENTOSA 1. 9olongan kortikosteroid 2. 4eurotropik PROBLEM REHABILITASI MEDIK

:elumpuhan otot #a$ah 3

( (

%udut mulut tertarik ke kiri :elopak mata kanan tidak bisa menutup rapat dengan baik

9angguan dalam 8:% otot(otot #a$ah 3

( (

"ada saat makan, makanan enderung berkumpul di sisi kanan "ada saat minum!berkumur, air keluar menetes dari sudut mulut kanan

9angguan psikologis, penderita merasa malu dengan keadaan ini 9angguan sosial ekonomi yaitu masalah biaya pengobatan

PROGRAM REHABILITASI MEDIK ". ". Fisio!era i Kvaluasi ( ( ( ( 3 ( :ontak (E), pengertian baik

8ngkat alis (L), mata kanan tidak bisa menutup rapat dengan baik %udut mulut tertarik ke kiri "ada saat makan, makanan enderung berkumpul di sisi kanan "ada saat minum!berkumur, air keluar menetes dari sudut mulut kanan 3 / "emanasan superfisial berupa infra red pada #a$ah sebelah kanan selama

"rogram 10 menit (

+eep :neading @assage sebelum latihan gerak volunter otot #a$ah, lamanya &(10 menit

( 1atihan gerak volunter #a$ah sisi kanan di depan ermin dengan gerakan mengerutkan dahi, menutup mata, tersenyum, bersiul!meniup, mengangkat sudut mulut. ". /. Ok( asi Tera i Kvaluasi ( 3 ( :ontak (E), pengertian baik

8ngkat alis (L), mata kanan tidak bisa menutup rapat

( %udut mulut tertarik ke kiri ( "ada saat makan, makanan enderung berkumpul di sisi kanan ( "ada saat minum!berkumur, air keluar menetes dari sudut mulut kanan "rogram 3 ( 1atihan penguat otot #a$ah dengan memberikan latihan menutup mata, mengerutkan dahi, meniup lilin, tersenyum, meringis ( 1atihan meningkatkan aktivitas ker$a sehari(hari dengan berkumur, latihan makan dengan mengunyah di sisi kanan, minum dengan sedotan ". 0. Psikologi Kvaluasi ( ( ( 3 ( :ontak (E), pengertian baik

"enderita merasa sedikit emas dan malu :einginan penderita untuk sembuh sangat besar "enderita men$alankan aturan rehabilitasi medik

"rogram 3 ( @emberikan dorongan mental supaya penderita tidak merasa emas dan malu dengan penyakitnya ( @emberikan dorongan mental agar penderita ra$in men$alankan program rehabilitasi dan melakukan home progame yang diberikan agar penyakitnya epat sembuh ". 1. Sosial Me)ik Kvaluasi 3 ( "enderita seorang $anda dengan 1 orang anak dalam tanggungan, tinggal dan beker$a sebagai pembantu rumah tangga di rumah tetangga ( Biaya pengobatan ditanggung sendiri dan ada masalah dengan biaya pengobatannya

"rogram 3 ( "etugas sosial medik dapat membantu mengatasi masalah biaya dengan menghubungi ma$ikan tempat penderita beker$a agar dapat memberi uang tun$angan kesehatan, $uga dengan mengurus dana 98:,4 ". 2. Or!o!ik Pros!e!ik

Kvaluasi ( (

3(

Ia$ah tidak simetris

:elopak mata kanan tidak bisa menutup rapat @ulut tertarik ke kiri 3 %aat ini belum diperlukan

"rogram

". $. Tera i 3i4ara Kvaluasi ( 3 ( :ontak (E), pengertian baik

8rtikulasi baik, tidak ada gangguan dalam bi ara 3 %aat ini belum diperlukan

"rogram

Home Programe : 1. "era#atan mata 3 ( ( ( Beri obat tetes mata (golongan artifial tears) 37 sehari @emakai ka amata hitam saat bepergian siang hari %ebelum tidur, kelopak mata ditutup se ara pasif

2. :ompres dengan air hangat pada sisi #a$ah sebelah kanan selama 20 menit 3. @assage #a$ah sebelah kanan ke arah atas dengan menggunakan tangan dari sebelah kiri 4. 1atihan meniup lilin dengan $arak semakin di$auhkan, makan dengan mengunyah di sisi kanan, minum dengan sedotan dan mengunyah permen karet. FOLLO3 UP 5/ Fe6r(ari /7728 SKALA UGO FISCH "osisi ,stirahat @engerutkan dahi @enutup mata 2ersenyum Bersiul 4ilai 20 10 30 30 10 "ersentase (.) 0, 30, *0, 100 100 *0 100 *0 100 2otal %kor 20 * 30 21 10 ??

@ata :anan 3 1agoftalmus (()

Kpifora (() :eterangan 3 ( "rogram fisioterapi dan okupasi terapi tetap dilan$utkan 37 seminggu, lalu dievaluasi. 6ome programe tetap dilakukan ( %e ara psikologi, penderita tidak merasa malu dan emas lagi sehingga program psikologi tidak perlu dilan$utkan ( @asalah biaya pengobatan sudah dapat teratasi, dimana ma$ikan penderita telah memberikan uang tun$angan kesehatan. <adi program sosial medik tidak perlu dilan$utkan DAFTAR PUSTAKA 1. %abirin <. Bells "alsy. +alam 3 6adinoto dkk. 9angguan 9erak. Detakan ,. %emarang 3 Cakultas :edokteran Aniversitas +iponegoro, 1--0 3 1*1(?1 2. @aisel '6, 1evine %D. 9angguan %araf Casialis. +alam 3 8dams dkk. Boies Buku 8$ar "enyakit 262. Kdisi ). <akarta 3 "enerbit K9D, 1--* 3 13-(&2 3. 'usk 68. +isease of the Dranial 4erves. ,n 3 'ehabilitation @edi ine. 2nd ed. 4e# Gork 3 @ 9ra# 6ill, 1-*1 3 42-(31 4. 1umbantobing %@. %araf Btak 3 4ervus Casial. +alam 3 4eurologi :linik "emeriksaan Cisik dan @ental. <akarta 3 C: Aniversitas ,ndonesia, 2004 3 &&()0 &. 2hamrinsyam. Beberapa :ontroversi Bells "alsy. +alam 3 2hamrinsyam dkk. Bells "alsy. %urabaya 3 Anit 'ehabilitasi @edik '%A+ +r. %oetomo!C: A48,', 1--1 3 1( * ). %idharta ". 2ata "emeriksaan :linis dalam 4eurologi. Kdisi ke(2. <akarta 3 +ian 'akyat, 1-?& 3 311(1* *. Ialton %<. +isease of 4ervous %ystem, -th ed. Knglish 3 K1B%, 1-?& 3113() ?. 2hamrinsyam. "enilaian +era$at :ekuatan Btot Casialis. +alam 3 2hamrinsyam dkk. Bells "alsy. %urabaya 3 Anit 'ehabilitasi @edik '%A+ +r. %oetomo!C: A48,', 1--1 3 31(4-. 'aymond +, 8dam %, @auri e 5. +isease of the Dranial 4erves. ,n 3 "rin iples of 4eurology. &th ed. 4e# Gork 3 @ 9ra# 6ill, 1--4 3 11*4(& 10. :endall C", @ Dreary K:. @us le 2esting and Cun tionH 3th ed. Baltimore 3 Iilliam M Iilkins, 1-?3 3 23&(4? 11. 'eyes 2@, 'eyes BB1. 6ydrotherapy, @assage, @anipulation and 2ra tion. 5olume 2 "hilippines 3 A. %. 2 "rinting Bffi e, 1-** 3 *?(?4, 210

Anda mungkin juga menyukai