Anda di halaman 1dari 10

BAB IV HASIL DAN ANALISIS DATA 4.

1 Data Uji Benedict Buah Tomat Kegiatan Hasil Pengamatan Sebelum Jernih Sesudah Jernih

No Bahan Karbohidrat yang diuji 1

Ekstrak tomat ranum Ekstrak tomat 1% ranum 5 tetes (jernih) Ditambah 2 ml benedict Dikocok dan dipanaskan selama 5 menit

Benedict = biru

Biru

Biru

Ekstrak tomat matang 1 %

Ekstrak tomat matang 5 tetes (jernih) Ditambah 2 ml benedict Dikocok dan dipanaskan selama 5 menit

Jernih

Biru, terdapat endapan merah (+++) mengandung fruktosa Jernih

Benedict = biru

Biru

Biru

Biru, terdapat endapan merah (+) mengandung sukrosa Jernih

Ekstrak tomat busuk Ekstrak tomat 1% busuk 5 tetes (jernih) Ditambah 2 ml benedict Dikocok dan dipanaskan selama 5 menit

Jernih

Benedict = biru

Biru

Biru

Biru, terdapat endapan merah (++) mengandung glukosa

Buah papaya No Bahan Karbohidrat yang diuji Kegiatan Hasil Pengamatan Sebelum Ekstrak : tidak berwarna Benedict = biru Sesudah - Warna larutan biru - Endapan berwarna merah bata (++++) - Mengandung maltosa

Buah pepaya mentah Mencampur 2 ml pereaksi benedict + 5 tetes ekstrak pepaya mentah 1% Dikocok dan dipanaskan selama 5 menit Mencampur 2 ml pereaksi benedict + 5 tetes ekstrak papaya ranum 1 % Dikocok dan dipanaskan selama 5 menit Mencampur 2 ml pereaksi benedict + 5 tetes ekstrak pepaya masak 1 % Dikocok dan dipanaskan selama 5 menit

Buah pepaya ranum

Ekstrak : tidak berwarna Benedict = biru

- Warna larutan biru - Endapan berwarna merah bata (++) - Mengandung glukosa

Buah alpukat matang

Ekstrak : tidak berwarna Benedict = biru

- Warna larutan biru - Endapan berwarna merah bata (++) - Mengandung glukosa

Buah alpukat No Bahan Karbohidrat yang diuji 1 Buah alpukat mentah Mencampur 2 ml pereaksi benedict + 5 tetes ekstrak alpukat mentah 1% Dikocok dan dipanaskan selama 5 menit 2 Buah alpukat ranum Mencampur 2 ml pereaksi benedict + 5 tetes ekstrak alpukat ranum 1 % Dikocok dan dipanaskan selama 5 menit 3 Buah alpukat masak Mencampur 2 ml pereaksi benedict + 5 tetes ekstrak alpukat masak 1 % Dikocok dan dipanaskan selama 5 menit Ekstrak : tidak berwarna Benedict = biru - Warna larutan hijau (++) - Endapan oranye Ekstrak : tidak berwarna Benedict = biru - Warna larutan hijau (+++) - Endapan hijau Kegiatan Hasil Pengamatan Sebelum Ekstrak : tidak berwarna Benedict = biru Sesudah - Warna larutan hijau (+) - Endapan oranye

Buah Belimbing Kegiatan 5 tetes ekstrak blimbing mentah 1% (jernih) + 2 ml benedict Dikocok dan dipanaskan selama 5 menit Setelah dipanaskan warna hijau pekat, ada endapan warna merah bata Ekstrak : tidak berwarna Benedict = biru Ekstrak : tidak berwarna Hasil Pengamatan Sebelum Ekstrak : tidak berwarna Benedict = biru Sesudah Ekstrak : tidak berwarna

No Bahan Karbohidrat yang diuji 1 Ekstrak belimbing mentah 1 %

Ekstrak blimbing ranum 1 %

5 tetes ekstrak blimbing ranum 1% (jernih) + 2 ml benedict Dikocok dan dipanaskan selama 5 menit

Setelah dipanaskan warna coklat, ada endapan warna merah bata Ekstrak : tidak berwarna Benedict = biru Ekstrak : tidak berwarna

Ekstrak tomat matang 1 %

5 tetes ekstrak blimbing matang 1% (jernih) + 2 ml benedict Dikocok dan dipanaskan selama 5 menit

Setelah dipanaskan warna oranye jernih, ada endapan warna merah bata

Buah Mangga Kegiatan Mencampur 2 ml pereaksi benedict + 5 tetes ekstrak mangga mentah 1% Dikocok dan dipanaskan selama 5 menit Buah mangga ranum Mencampur 2 ml pereaksi benedict + 5 tetes ekstrak mangga ranum 1% Dikocok dan dipanaskan selama 5 menit Buah mangga masak Mencampur 2 ml pereaksi benedict + 5 tetes ekstrak mangga masak 1% Dikocok dan dipanaskan selama 5 menit Hasil Pengamatan Sebelum Ekstrak : tidak berwarna Benedict = biru Sesudah - Warna larutan merah bata - Endapan merah bata (+) - Mengandung fruktosa

No Bahan Karbohidrat yang diuji 1 Buah mangga mentah

Ekstrak : tidak berwarna Benedict = biru

- Warna larutan biru - Endapan merah bata (++) - Mengandung sukrosa

Ekstrak : tidak berwarna Benedict = biru

- Warna larutan biru - Endapan merah bata (+++) - Mengandung glukosa

4.2 Analisis Data Buah tomat Berdasarkan data di atas, maka analisis data sebagai berikut : 1. Pereaksi benedict 2 ml (berwarna biru) ditambah 5 tetes ekstrak tomat ranum (jernih atau tidak berwarna) terbentuk larutan yang berwarna biru. Lalu larutan tersebut dipanaskan hingga terbentuk endapan warna merah (+++) pada dasar tabung. Hal ini disebabkan karena pada larutan ini mempunyai gugus aldehid. Aldehid merupakan gula pereduksi yang lebih muda dioksidasi. Apabila larutan tembaga alkalis direduksi dengan karbohidrat yang mempunyai gugus aldehid maka akan membentuk endapan Cu2O yang berwarna merah (merah bata). 2. Pereaksi benedict 2 ml (berwarna biru) ditambah 5 tetes ekstrak tomat matang (jernih atau tidak berwarna) terbentuk larutan yang berwarna biru. Lalu larutan tersebut dipanaskan hingga terbentuk endapan warna merah (+) pada dasar tabung. Larutan ini mengandung sukrosa. Hal ini disebabkan karena pada larutan ini bukan gula pereduksi. Pada sukrosa tidak memilki gugus hemiasetal, karena sukrosa dalam air tidak mengalami kesimbangan dalam bentuk aldehid dan tidak mempunyai gugus hydrogen sehingga tidak dapat dioksidasi dengan pereaksi tersebut. 3. Pereaksi benedict 2 ml (berwarna biru) ditambah 5 tetes ekstrak tomat busuk (jernih atau tidak berwarna) terbentuk larutan yang berwarna biru. Lalu larutan tersebut dipanaskan hingga terbentuk endapan warna merah (++) pada dasar tabung. Hal ini disebabkan karena pada larutan ini mempunyai gugus aldehid. Aldehid merupakan gula pereduksi yang lebih muda dioksidasi. Apabila larutan tembaga alkalis direduksi dengan karbohidrat yang mempunyai gugus aldehid maka akan membentuk endapan Cu2O yang berwarna merah (merah bata).

Buah Pepaya Berdasarkan data di atas, maka analisis data sebagai berikut : 1. Pereaksi benedict 2 ml (berwarna biru) ditambah 5 tetes ekstrak pepaya mentah (tidak berwarna) terbentuk larutan yang berwarna biru. Lalu larutan tersebut dipanaskan dan terbentuk endapan warna merah bata (++++) pada dasar tabung dan warna larutan biru. Hal ini disebabkan karena ekstrak papaya mentah mengandung maltosa dan larutan ini bukan gula pereduksi. 2. Pereaksi benedict 2 ml (berwarna biru) ditambah 5 tetes ekstrak pepaya ranum (tidak berwarna) terbentuk larutan yang berwarna biru. Lalu larutan tersebut dipanaskan dan terbentuk endapan warna merah bata (++) pada dasar tabung. Hal ini disebabkan karena ekstrak papaya ranum mengandung glukosa sehingga pada larutan ini mempunyai gugus aldehid. Aldehid merupakan gula pereduksi yang lebih muda dioksidasi. Apabila larutan tembaga alkalis direduksi dengan karbohidrat yang mempunyai gugus aldehid maka akan membentuk endapan Cu2O yang berwarna merah (merah bata). 3. Pereaksi benedict 2 ml (berwarna biru) ditambah 5 tetes ekstrak pepaya matang (tidak berwarna) terbentuk larutan yang berwarna biru. Lalu larutan tersebut dipanaskan dan terbentuk endapan warna merah bata (+++) pada dasar tabung. Hal ini disebabkan karena ekstrak papaya matang mengandung fruktosa sehingga pada larutan ini mempunyai gugus aldehid. Aldehid merupakan gula pereduksi yang lebih muda dioksidasi. Apabila larutan tembaga alkalis direduksi dengan karbohidrat yang mempunyai gugus aldehid maka akan membentuk endapan Cu2O yang berwarna merah (merah bata).

Buah alpukat Berdasarkan data di atas, maka analisis data sebagai berikut :

1. Pereaksi benedict 2 ml (berwarna biru) ditambah 5 tetes ekstrak alpukat mentah (tidak berwarna) terbentuk larutan yang berwarna hijau (+). Lalu larutan tersebut dipanaskan hingga terbentuk endapan warna oranye pada dasar tabung. Hal ini disebabkan karena pada larutan ini mempunyai gugus aldehid. Aldehid merupakan gula pereduksi yang lebih muda dioksidasi. Apabila larutan tembaga alkalis direduksi dengan karbohidrat yang mempunyai gugus aldehid maka akan membentuk endapan Cu2O 2. Pereaksi benedict 2 ml (berwarna biru) ditambah 5 tetes ekstrak alpukat ranum (tidak berwarna) terbentuk larutan yang berwarna hijau (+++). Lalu larutan tersebut dipanaskan hingga terbentuk endapan warna hijau pada dasar tabung. Hal ini disebabkan karena pada larutan ini mempunyai gugus aldehid. Aldehid merupakan gula pereduksi yang lebih muda dioksidasi. Apabila larutan tembaga alkalis direduksi dengan karbohidrat yang mempunyai gugus aldehid maka akan membentuk endapan Cu2O. 3. Pereaksi benedict 2 ml (berwarna biru) ditambah 5 tetes ekstrak alpukat matang (tidak berwarna) terbentuk larutan yang berwarna hijau (++). Lalu larutan tersebut dipanaskan hingga terbentuk endapan warna oranye pada dasar tabung. Hal ini disebabkan karena pada larutan ini mempunyai gugus aldehid. Aldehid merupakan gula pereduksi yang lebih muda dioksidasi. Apabila larutan tembaga alkalis direduksi dengan karbohidrat yang mempunyai gugus aldehid maka akan membentuk endapan Cu2O.

Buah belimbing Berdasarkan data di atas, maka analisis data sebagai berikut : 1. Pereaksi benedict 2 ml (berwarna biru) ditambah 5 tetes ekstrak blimbing mentah (tidak berwarna) terbentuk larutan yang berwarna hijau pekat. Lalu

larutan tersebut dipanaskan hingga terbentuk endapan warna merah bata pada dasar tabung. Hal ini disebabkan karena pada larutan ini mempunyai gugus aldehid. Aldehid merupakan gula pereduksi yang lebih muda dioksidasi. Apabila larutan tembaga alkalis direduksi dengan karbohidrat yang mempunyai gugus aldehid maka akan membentuk endapan Cu2O yang berwarna merah (merah bata). 2. Pereaksi benedict 2 ml (berwarna biru) ditambah 5 tetes ekstrak blimbing ranum (tidak berwarna) terbentuk larutan yang berwarna hijau pekat. Lalu larutan tersebut dipanaskan hingga terbentuk endapan warna merah bata pada dasar tabung. Hal ini disebabkan karena pada larutan ini mempunyai gugus aldehid. Aldehid merupakan gula pereduksi yang lebih muda dioksidasi. Apabila larutan tembaga alkalis direduksi dengan karbohidrat yang mempunyai gugus aldehid maka akan membentuk endapan Cu2O yang berwarna merah (merah bata). 3. Pereaksi benedict 2 ml (berwarna biru) ditambah 5 tetes ekstrak blimbing matang (tidak berwarna) terbentuk larutan yang berwarna hijau pekat. Lalu larutan tersebut dipanaskan hingga terbentuk endapan warna merah bata pada dasar tabung. Hal ini disebabkan karena pada larutan ini mempunyai gugus aldehid. Aldehid merupakan gula pereduksi yang lebih muda dioksidasi. Apabila larutan tembaga alkalis direduksi dengan karbohidrat yang mempunyai gugus aldehid maka akan membentuk endapan Cu2O yang berwarna merah (merah bata).

Buah mangga Berdasarkan data di atas, maka analisis data sebagai berikut : 1. Pereaksi benedict 2 ml (berwarna biru) ditambah 5 tetes ekstrak mangga mentah (tidak berwarna) terbentuk larutan yang berwarna merah bata. Lalu

larutan tersebut dipanaskan hingga terbentuk endapan warna merah bata (+) atau sedikit pada dasar tabung. Larutan ini mengandung fruktosa. Hal ini disebabkan karena pada larutan ini mempunyai gugus aldehid. Aldehid merupakan gula pereduksi yang lebih muda dioksidasi. Apabila larutan tembaga alkalis direduksi dengan karbohidrat yang mempunyai gugus aldehid maka akan membentuk endapan Cu2O yang berwarna merah (merah bata). 2. Pereaksi benedict 2 ml (berwarna biru) ditambah 5 tetes ekstrak mangga ranum (tidak berwarna) terbentuk larutan yang berwarna biru. Lalu larutan tersebut dipanaskan hingga terbentuk endapan warna merah bata (++). Larutan ini mengandung sukrosa. Hal ini disebabkan karena pada larutan ini mempunyai gugus aldehid. Aldehid merupakan gula pereduksi yang lebih muda dioksidasi. Apabila larutan tembaga alkalis direduksi dengan karbohidrat yang mempunyai gugus aldehid maka akan membentuk endapan Cu2O yang berwarna merah (merah bata). 3. Pereaksi benedict 2 ml (berwarna biru) ditambah 5 tetes ekstrak mangga masak (tidak berwarna) terbentuk larutan yang berwarna merah bata. Lalu larutan tersebut dipanaskan hingga terbentuk endapan warna merah bata (+++) atau sedikit pada dasar tabung. Hal ini disebabkan karena ekstrak mangga masak mengandung glukosa mempunyai gugus aldehid. Aldehid merupakan gula pereduksi yang lebih muda dioksidasi. Apabila larutan tembaga alkalis direduksi dengan karbohidrat yang mempunyai gugus aldehid maka akan membentuk endapan Cu2O yang berwarna merah (merah bata).

Anda mungkin juga menyukai

  • Soal Biologi Kelas Xi
    Soal Biologi Kelas Xi
    Dokumen1 halaman
    Soal Biologi Kelas Xi
    Yasinta Dwi Aprillia
    Belum ada peringkat
  • Laporan
    Laporan
    Dokumen20 halaman
    Laporan
    Yasinta Dwi Aprillia
    Belum ada peringkat
  • Soal Biologi Kelas Xi
    Soal Biologi Kelas Xi
    Dokumen1 halaman
    Soal Biologi Kelas Xi
    Yasinta Dwi Aprillia
    Belum ada peringkat
  • Kekerabatan Proyek2
    Kekerabatan Proyek2
    Dokumen17 halaman
    Kekerabatan Proyek2
    Yasinta Dwi Aprillia
    Belum ada peringkat
  • Laporan
    Laporan
    Dokumen20 halaman
    Laporan
    Yasinta Dwi Aprillia
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen21 halaman
    Bab I
    Yasinta Dwi Aprillia
    Belum ada peringkat
  • Balu Ran
    Balu Ran
    Dokumen19 halaman
    Balu Ran
    Yasinta Dwi Aprillia
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen10 halaman
    Bab Iv
    Yasinta Dwi Aprillia
    Belum ada peringkat
  • Kapsel A
    Kapsel A
    Dokumen8 halaman
    Kapsel A
    Yasinta Dwi Aprillia
    Belum ada peringkat
  • Kapsel A
    Kapsel A
    Dokumen8 halaman
    Kapsel A
    Yasinta Dwi Aprillia
    Belum ada peringkat
  • Biokimia
    Biokimia
    Dokumen100 halaman
    Biokimia
    Yasinta Dwi Aprillia
    Belum ada peringkat
  • Biokimia
    Biokimia
    Dokumen100 halaman
    Biokimia
    Yasinta Dwi Aprillia
    Belum ada peringkat
  • Biokimia Protein
    Biokimia Protein
    Dokumen15 halaman
    Biokimia Protein
    Yasinta Dwi Aprillia
    Belum ada peringkat
  • Uji Molisch
    Uji Molisch
    Dokumen7 halaman
    Uji Molisch
    Yasinta Dwi Aprillia
    100% (1)
  • Silabus Objek Dan Permasalahan Biologi
    Silabus Objek Dan Permasalahan Biologi
    Dokumen20 halaman
    Silabus Objek Dan Permasalahan Biologi
    Yasinta Dwi Aprillia
    Belum ada peringkat
  • Organ El
    Organ El
    Dokumen3 halaman
    Organ El
    Yasinta Dwi Aprillia
    Belum ada peringkat
  • Silabus Objek Dan Permasalahan Biologi
    Silabus Objek Dan Permasalahan Biologi
    Dokumen20 halaman
    Silabus Objek Dan Permasalahan Biologi
    Yasinta Dwi Aprillia
    Belum ada peringkat
  • Biokimia Protein
    Biokimia Protein
    Dokumen15 halaman
    Biokimia Protein
    Yasinta Dwi Aprillia
    Belum ada peringkat
  • RPP Edit Kurikulum 2013
    RPP Edit Kurikulum 2013
    Dokumen5 halaman
    RPP Edit Kurikulum 2013
    Yasinta Dwi Aprillia
    Belum ada peringkat
  • Organ El
    Organ El
    Dokumen3 halaman
    Organ El
    Yasinta Dwi Aprillia
    Belum ada peringkat
  • Biokimia
    Biokimia
    Dokumen100 halaman
    Biokimia
    Yasinta Dwi Aprillia
    Belum ada peringkat
  • Media Dan Sterilisasi
    Media Dan Sterilisasi
    Dokumen7 halaman
    Media Dan Sterilisasi
    Yasinta Dwi Aprillia
    Belum ada peringkat
  • Media Dan Sterilisasi
    Media Dan Sterilisasi
    Dokumen7 halaman
    Media Dan Sterilisasi
    Yasinta Dwi Aprillia
    Belum ada peringkat
  • Biokimia
    Biokimia
    Dokumen100 halaman
    Biokimia
    Yasinta Dwi Aprillia
    Belum ada peringkat
  • LAPORAN
    LAPORAN
    Dokumen16 halaman
    LAPORAN
    Yasinta Dwi Aprillia
    Belum ada peringkat
  • Biokimia
    Biokimia
    Dokumen100 halaman
    Biokimia
    Yasinta Dwi Aprillia
    Belum ada peringkat
  • SILABUS Perangkat Pembelajaran
    SILABUS Perangkat Pembelajaran
    Dokumen15 halaman
    SILABUS Perangkat Pembelajaran
    Yasinta Dwi Aprillia
    Belum ada peringkat
  • Ardhipithecus Ramidus
    Ardhipithecus Ramidus
    Dokumen7 halaman
    Ardhipithecus Ramidus
    Yasinta Dwi Aprillia
    Belum ada peringkat
  • Ardhipithecus Ramidus
    Ardhipithecus Ramidus
    Dokumen7 halaman
    Ardhipithecus Ramidus
    Yasinta Dwi Aprillia
    Belum ada peringkat