Anda di halaman 1dari 170

SIAPA PENYEBAB CELAKA BINTARO

API
DI VILA ANIES BASWEDAN

PROBO
SIAP MELAWAN

BERKEBUN DI BULAN

EDISI 107 | 16 - 22 DESEMBER 2013


DAFTAR ISI
EDISI 107 16 -­ 22 DESEMBER 2013 TAP PADA KONTEN UNTUK MEMBACA ARTIKEL

FOKUS
BAMBU RUNCING
& MOLOTOV DI
LADANG PROBO
Warga Megamendung membakar
Vila Orange, yang disebut-sebut
sebagai properti Probosutedjo.
Mereka masih menyimpan
dendam kepada pengusaha itu.

NASIONAL HUKUM

QSAAT POLISI SULIT TEMUKAN FLO


QSIAPA PENYEBAB CELAKA BINTARO
KRIMINAL
Q MERINDU HALUAN BARU QKE IBU KOTA, SITI MALAH BUTA

INTERNASIONAL EKONOMI

Q BEREBUT SUARA TENTARA QKESETRUM KORUPSI DI BELAWAN


Q AMUK DI NEGERI SINGA QATURAN REMANG INDUSTRI TAMBANG

INTERVIEW BISNIS
QANIES BASWEDAN QPESANAN PESAWAT TAK MAMPIR KE BANDUNG
QMIMPI JADI PEMAIN MINYAK GLOBAL
KOLOM
QDENDA TINGGI PENEROBOS PALANG PINTU KERETA
LENSA
DARI REDAKSI

Q11.12.13. SEA GAMES MYANMAR DIMULAI

WKWKWK SPORT
QKAMEN RIDER JANGAN ‘KESIANGAN’ Q DARAH MUDA LA MASIA

SAINS PEOPLE
QMARI ‘BERKEBUN’ DI BULAN

SENI HIBURAN

Q MAUDY KOESNAEDI
Q BUDIMAN SUDJATMIKO
Q ADINIA WIRASTI

Q CERITA TENUN DARI NEGERI SABANA GAYA HIDUP


Q BUNG DALAM KARYA PUNCAK HANUNG
Q FILM PEKAN INI
Q AGENDA

Cover:
Ilustrasi: Kiagus Auliansyah
QMENCARI DAMAI DI AUCKLAND
QMACHO DENGAN TRANSPLANTASI BEREWOK
@majalah_detik majalah detik
QDI SINI, KEHIDUPAN TAK PERNAH BERAKHIR

Pemimpin Redaksi: Arifin Asydhad Wakil Pemimpin Redaksi: Iin Yumiyanti Redaksi: Dimas Adityo, Irwan
Nugroho, Mulat Esti Utami, Nur Khoiri, Sapto Pradityo, Sudrajat, Oktamandjaya Wiguna, Arif
Arianto, Aryo Bhawono, Deden Gunawan, Hans Henricus, Silvia Galikano, Nurul Ken Yunita,
Kustiah, M Rizal, Budi Alimuddin, Pasti Liberti Mappapa, Monique Shintami, Isfari Hikmat, Evi
Tresnawati S, Bahtiar Rifai Bahasa: Habib Rifa’i, Rahmayoga Wedar Tim Foto: Dikhy Sasra, Ari Saputra,
Haris Suyono, Agus Purnomo Product Management: Rohalina Gunara, Sena Achari, Eko Tri Hatmono
Creative Designer: Mahmud Yunus, Kiagus Aulianshah, Galih Gerryaldy, Desy Purwaningrum, Suteja,
Mindra Purnomo, Zaki Al Farabi, Edi Wahyono

Kontak Iklan: Arnie Yuliartiningsih, Email: sales@detik.com Telp: 021-79177000, Fax: 021-79187769

Direktur Utama: Budiono Darsono Direktur: Nur Wahyuni Sulistiowati, Heru Tjatur, Warnedy Kritik dan Saran:
appsupport@detik.com Alamat Redaksi: Gedung Aldevco Octagon Lantai 2, Jl. Warung Jati Barat Raya
No.75 Jakarta Selatan, 12740 Telp: 021-7941177 Fax: 021-7944472 Email: redaksi@majalahdetik.com
Majalah detik dipublikasikan oleh PT Agranet Multicitra Siberkom, Grup Trans Corp.
dari redaksi

ultah ke-2
majalah detik
epat pukul 20.00 WIB, kami,
semua awak redaksi majalah
detik, berkumpul. Jumat malam
menjadi malam yang istimewa bagi
kami. Di meja sudah tertata nasi tumpeng,
tar, dan jajanan. Malam itu kami merayakan
ulang tahun ke-2 majalah detik. Sederhana

Majalah detik 16 - 22 desember 2013


bisnis

saja. Namun tidak mengurangi rasa syukur kami.


Majalah detik 9 - 15 desember 2013
Dalam usia yang ke-2, majalah detik mencapai kemajuan yang luar
biasa. Downloader majalah detik meningkat signifikan. Pada 2012, tahun
pertama, jumlah pengunduh sekitar 4 juta. Tahun 2013, downloader maja-
lah ini mencapai 5,5 juta. Selain itu, jumlah iklan di majalah digital ini pun
semakin banyak.
Dalam momen yang bahagia ini, kami mengucapkan terima kasih ke-
pada para pembaca setia dan semua mitra kerja selama ini. Kami akan
terus melakukan inovasi agar majalah detik tetap menjadi majalah digital
terdepan dan tentunya bisa memenuhi kebutuhan serta memuaskan para
pembaca. Salam.

Majalah
Majalah detik
detik 1616
- 22- 22 Desember
desember 2013
2013
LENSA

11.12.13.
SEA GAMES MYANMAR DIMULAI

TAP UNTUK MELIHAT FOTO UKURAN BESAR


Pesta olahraga terbesar se-Asia Tenggara resmi dibuka di Wunna Theikdi Sport Stadium, Naypyidaw,
Myanmar, Rabu, 11 Desember 2013. Mengusung tema “Green, Clean, Friendship”, upacara pembukaan
itu berlangsung meriah.

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


Para penari beraksi dalam upacara pembukaan SEA Games ke-27. Hajatan regional ini akan berlangsung
hingga 22 Desember mendatang. (GETTY IMAGES/Suhaimi Abdullah)
Pesta kembang api turut meramaikan pembukaan SEA Games ke-27. Upacara pembukaan ini diikuti
lebih dari 6.000 atlet dan ofisial dari 11 negara peserta. (ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo)
Seorang penari berjalan di papan pertunjukan saat pembukaan. SEA Games 2013 menyediakan total
460 medali emas dari 33 cabang olahraga. (REUTERS/Soe Zeya Tun)
Salah satu kreasi pembukaan yang menggabungkan tata lampu, teater, dan musik. Upacara pembukaan
diresmikan oleh Wakil Presiden Myanmar U Nyan Tun. (GETTY IMAGES/Suhaimi Abdullah)
Bendera negara-negara peserta SEA Games dikirab di tengah lapangan. (GETTY IMAGES/Suhaimi
Abdullah)
Seorang polisi berjaga di kompleks Naypyidaw, Myanmar. Myanmar pernah menjadi tuan rumah SEA
Games pada 1961 dan 1969. (ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo)
nasional

Puspa Perwitasari/ANTARA
Siapa Penyebab
Celaka Bintaro
Sofyan Hadi, salah satu korban tewas, sempat memperingatkan
penumpang bahwa kereta akan menabrak. Warga mengakui adanya
“pak ogah”, yang membantu pengguna jalan menerobos pintu
perlintasan Bintaro.

Majalah detik 16 - 22 desember 2013


nasional

T
abrakan kereta rel listrik Commuter Line
dengan truk pengangkut bahan bakar minyak
di pintu perlintasan sebidang di Jalan Binta-
ro Permai, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta
Selatan, Senin, 9 Desember 2013, tak bakal terhapus
dari ingatan Julie. Apalagi wanita berusia 54 tahun itu
menyaksikan betul detik-detik kejadian mengerikan
tersebut.
Julie adalah salah satu pe-
numpang KA 1131 rute Ser-
pong-Tanah Abang itu. Dia du-
duk di pojok belakang gerbong
khusus wanita, yang berada
paling depan. Beberapa saat
menjelang kereta menghan-
tam truk yang mengangkut 24
ribu liter Premium itu, Julie
melihat seorang pria mem-
buka pintu ruang masinis. Ia
berteriak bahwa kereta akan
menabrak.
Tiga jenazah awak kereta Setelah memperingatkan penumpang, pria tersebut
korban dalam tabrakan KRL
dengan truk pengangkut masuk kembali ke ruang masinis. Namun ia tidak me-
BBM disemayamkan di
Stasiun Gambir, Jakarta, nutup pintu. Dari jendela ruang masinis yang pintunya
Selasa (10/12). terbuka itulah Julie melihat saat-saat kereta akan me-
Dhoni Setiawan/antara
nabrak truk yang tengah menyeberang perlintasan.
“Saya lihat truk warna merah-putih dari kejauhan,
semakin cepat mendekat, dan blarrr... kereta bergun-
cang,” kata Julie saat ditemui di ruang perawatan Ru-
mah Sakit Suyoto, Jalan RC Veteran, Bintaro, Kamis,
12 Desember 2013.
Setelah menabrak, kereta terguling. Puluhan pe-
numpang di gerbong itu berjatuhan, dan menjerit
ketakutan. Api berkobar hebat di bagian depan kereta.
Asap panas pun segera menyergap gerbong yang
semua penumpangnya perempuan itu. “Semua panik,
lampu juga mati,” ujarnya.
Majalah detik 16 - 22 desember 2013
nasional

Evakuasi korban serta


Namun, nasib baik masih berpihak pada Julie. Meski
upaya pemadaman terjatuh dan kakinya terjepit serta melepuh akibat ter-
api dilakukan petugas
dibantu warga. bakar, Julie masih bisa diselamatkan petugas dibantu
warga setempat, yang memecahkan kaca gerbong.
detik foto
Belakangan, lewat televisi, dia tahu pria yang keluar
dari ruang masinis itu adalah petugas mekanik kereta,
Sofyan Hadi, salah satu korban tewas dalam tabrakan
maut tersebut.
“Coba kalau dia enggak balik lagi (ke ruang masinis),
mungkin selamat,” tutur karyawati sebuah perusahaan
di kawasan Jalan Sudirman, Jakarta, ini dengan mata
berkaca-kaca. “Mungkin dia solider sama masinis,”
ucapnya lirih.
Tubrukan kereta dengan truk tangki BBM itu menelan
korban tujuh orang tewas, termasuk tiga awak kereta,
yaitu masinis Darman Prasetyo, asisten masinis Agus
Suroto, dan Sofyan Hadi. Sementara itu, 78 korban
mengalami luka berat dan ringan serta trauma.
Dugaan sementara, truk BBM bernomor polisi
B-9265-SEH milik PT Pertamina itu berupaya me-
nerobos palang pintu perlintasan yang akan ditutup.

Majalah detik 16 - 22 desember 2013


nasional

Senin siang itu, pukul 11.15 WIB, saat kereta dipadati


penumpang, tabrakan maut tak terelakkan.
Soal kebiasaan pengguna jalan yang nekat menero-
bos palang pintu perlintasan Jalan Bintaro Permai ini
diakui oleh Binsar, salah satu korban luka. Saat ke-
jadian, pria 69 tahun ini sedang duduk-duduk di kafe
milik anaknya yang tak jauh dari rel. “Saya terpental
dan merasakan panas yang hebat,” kata pensiunan
Kementerian Luar Negeri ini saat ditemui di ruang
unit gawat darurat Rumah Sakit Suyoto, Jakarta.
Sudah menjadi pemandangan sehari-hari, saat
sirene di pos penjaga pintu perlintasan itu berbunyi,
dan palang pintu perlintasan sudah ditutup, para
pengguna jalan berebut menerobos. Kata Binsar,
memang ada beberapa pria yang berdiri meng-
“Pak Ogah” atur lalu lintas di tempat itu. Mereka inilah yang
biasa membantu memberi jalan dengan membuka paksa palang
pengguna jalan pintu. Mereka akan diberi imbalan Rp 500-
1.000 oleh para pengguna jalan. “Itu biasa,
menerobos palang orang sudah tahu,” ujarnya.
pintu kereta dengan Seorang ibu dua anak warga Bintaro mem-
imbalan benarkan ucapan Binsar. Beberapa kali wanita
Rp 500-1000. itu memberikan uang seribu perak kepada “pak
ogah” itu agar bisa menerobos perlintasan. “Saya
buru-buru soalnya,” tuturnya.
Ia berdalih melakukan hal tersebut lantaran lalu
lintas di perlintasan kereta di kawasan itu terbilang
padat. Kemacetan bisa mengular hingga beberapa ki-
lometer. Di perlintasan itu ada tiga jalan yang bertemu
di satu titik, yakni Jalan Ulujami, Bintaro, dan menuju
Pesanggrahan.
Namun Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia
Daerah Operasi I, Sukendar Mulya, enggan berspe-
kulasi mengenai penyebab kecelakaan. “Kita tunggu
saja hasil penyelidikan KNKT,” ucapnya. “Saya tidak
akan menyebutkan institusi atau orang.”

Majalah detik 16 - 22 desember 2013


nasional

Menurut Sukendar, siapa pun yang melakukan pelang-


garan pasti akan dikenai hukuman. Apalagi muncul ba-
nyak versi mengenai penyebab kecelakaan. “Masyarakat
di sekitar situ tahu, ada banyak fakta. Ini semua
harus dikumpulkan dan dikaji,” ujarnya.
PT KAI masih berfokus pada perbaikan listrik
dan rel pascakecelakaan tersebut serta pera-
watan para korban. Korban luka akan dibiayai
hingga selesai perawatan. “Semua yang dirawat
ditanggung KAI dan (asuransi) Jasa Raharja,”
ujarnya.
Vice President Corporate Communication PT
Pertamina, Ali Mundakir, menyebut pihaknya
juga akan memberikan santunan kepada se-
mua korban, termasuk Chosimin dan Mujiono,
pengemudi serta kernet truk pengangkut BBM,
yang kini dirawat di RS Pusat Pertamina (RSPP)
Jakarta Selatan. “Makanya kami siagakan RSPP
sebagai salah satu rumah sakit rujukan para
korban.”
Menanggapi rencana PT KAI yang hendak me-
nuntut Pertamina, Ali mengatakan pihaknya tidak
Brigadir Jenderal
Boy Rafli Amar akan memberikan komentar, “Sebelum ada hasil resmi
ari saputra/detik foto penyelidikan.”
Sementara itu, kepolisian, bersama Komite Nasional
Keselamatan Transportasi (KNKT), masih menggelar
penyelidikan atas kasus tabrakan maut tersebut. Kepala
Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Markas Be-
sar Polri, Brigadir Jenderal Polisi Boy Rafli Amar, menye-
but pihaknya akan menganalisis kasus itu menggunakan
metode traffic accident analysis.
“Belum sampai pada kesimpulan akhir, dan belum
ada siapa tersangka,” kata Boy di kantornya, Kamis, 12
Tap/klik untuk berkomentar Desember 2013. ■ M. Rizal, Kustiah | Dimas.

Majalah detik 16 - 22 desember 2013


nasional

‘Neraka’
10.30 WIB
KA 1131 diberangkatkan dari Stasiun Ser-

di Lintasan
pong.

Kereta
10.55 WIB
Kereta tiba di Stasiun Sudimara, lebih lambat
dari jadwal yang seharusnya pukul 10.36 WIB.

P
erlintasan kereta api sebidang di 11.09 WIB
Jalan Bintaro Permai, Bintaro, Pesang- ●K ereta tiba di Stasiun Pondok Ranji, Tange-
grahan, Jakarta Selatan, Senin siang, rang Selatan, dan diberangkatkan kembali
9 Desember 2013, bak neraka. Ledakan dan menuju Stasiun Kebayoran Lama, Jakarta
api berkobar hebat, setelah kereta rel listrik Selatan.
Commuter Line KA 1131 rute Serpong-Tanah ●M enjelang perlintasan Bintaro, para
Abang, menabrak truk pengangkut bahan penumpang sempat merasakan masinis
bakar minyak bernomor polisi B 9265 SEH, mengerem laju kereta sebanyak tiga kali.
milik PT Pertamina.
Truk diduga berupaya menerobos palang 11.15 WIB
pintu lintasan kereta yang hendak ditutup. Saat KA 1131 menabrak truk pengangkut BBM.
bagian badan truk masih di tengah rel, kereta Gerbong pertama (gerbong khusus wanita,
padat penumpang itu melintas. Dan, tabrakan termasuk ruang masinis) dan gerbong kedua
pun terjadi. Para penumpang menjerit dan terguling. Truk pembawa 24 ribu liter BBM itu
berteriak panik. Tujuh orang tewas, termasuk pun meledak. Api berkobar hebat dan meng-
tiga awak kereta. Lebih dari 70 orang terluka. hanguskan truk serta bagian depan KRL.

11.25 WIB
Petugas pemadam
kebakaran tiba di
lokasi. Tegang-
an listrik di atas
kereta dimatikan.
Petugas dan warga
bahu-membahu
mengevakuasi para
penumpang, ter-
utama di gerbong
paling depan.
BAHAN: DIMAS
infografis: suteja

Majalah detik 16 - 22 desember 2013


KOLOM

Denda Tinggi
Penerobos
Palang Pintu
Kereta
OLEH: DJOKO SETIJOWARNO

NILAI DENDA ATAU HUKUMAN


HARUS LEBIH TINGGI DARI DENDA
PENEROBOS JALUR BUSWAY.

K
EJADIAN kecelakaan lalu lintas di perlin-
BIODATA tasan sebidang sebenarnya sudah menjadi
hal biasa di Jakarta. Data menunjukkan,
dalam kurun waktu Januari hingga Novem-
ber 2013, terjadi 79 kali kecelakaan. Artinya, setiap
Nama: minggu rata-rata terjadi 1,5 kali peristiwa kecela-
Djoko Setijowarno kaan lalu lintas. Penyebab utamanya adalah sering-
nya pengendara kendaraan bermotor melanggar
Tempat/Tanggal Lahir: atau tidak mematuhi rambu-rambu lalu lintas.
Pangkalpinang, 14 Mei
1964
Hal lain yang perlu dikemukakan, kecelakaan di
perlintasan sebidang akibat pelanggaran pengen-
Pendidikan: dara kendaraan bermotor seperti yang terjadi di
Q Lulusan 1987 Jurusan Bintaro pekan lalu bukan merupakan kecelakaan
Fisika IKIP Semarang KA. Kecelakaan kereta hanya ada dua, yakni tab-
Q Lulusan 1991 Jurusan rakan kereta dengan keretadan kereta anjlok atau
Teknik Sipil (S-1) Undip
terguling.
Semarang
Q Lulusan 1998 Jurusan Kecelakaan kereta di Indonesia dalam selang
Rekayasa Transportasi waktu 4 tahun terakhir menurun drastis. Data
(S-2) ITB Bandung dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi
(KNKT) menyebutkan, tahun 2007-2012 sebesar 30
Organisasi: persen. Sedangkan angka kecelakaan kereta api
Q Ketua Forum Studi pada 2007 sebesar 2,99 persen, tetapi pada 2012
Transportasi antar menjadi 0,47 persen.
Perguruan Tinggi Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun
Q Ketua Forum
Perkeretaapian
2007 tentang Perkeretaapian, keselamatan perke-
MTI (Masyarakat retaapian menjadi tanggung jawab semua pihak,
Transportasi Indonesia) baik regulator, operator, maupun masyarakat.
Q Juri Wahana Tata Undang-undang tersebut juga menyatakan: (1)
Nugraha sektor perpotongan antara jalur KA dan jalan dibuat tidak
transportasi. sebidang; (2) pembangunan jalan yang memerlu-
kan perpotongan dan/atau persinggungan dengan
Karya: jalur KA umum harus dilaksanakan dengan keten-
Kebijakan Transportasi:
Kenyataan dan Harapan,
tuan untuk kepentingan umum dan tidak memba-
2004 hayakan perjalanan KA; (3) pembangunan perpo-
tongan sebidang wajib mendapat izin dari pemilik
prasarana perkeretaapian; (4) untuk keselamatan
perjalanan KA dan pemakai jalan, perlintasan se-
bidang yang tidak mempunyai izin harus ditutup;
(5) penutupan perlintasan sebidang dilakukan oleh
pemerintah atau pemerintah daerah; (6) pada per-
potongan sebidang (perlintasan) antara jalur KA
dan jalan, pemakai jalan wajib mendahulukan per-
jalanan KA.
Sementara itu, dalam Undang-Undang Nomor
22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan, antara lain menyatakan: (1) pada perlintas-
an sebidang antara jalur KA dan jalan, pengemudi
kendaraan wajib (a) berhenti ketika sinyal sudah
berbunyi, palang pintu kereta api sudah mulai di-
tutup dan/atau ada isyarat lain; (b) mendahulukan
kereta api; dan (c) memberikan hak utama kepa-
da kendaraan yang lebih dahulu melintasi rel; (2)
setiap orang yang mengemudikan kendaraan ber-
motor pada perlintasan antara kereta api dan jalan
yang tidak berhenti ketika sinyal sudah berbunyi,
palang pintu kereta api sudah mulai ditutup, dan/
atau ada isyarat lain dapat dipidana dengan pidana
kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau denda pa-

Tabel Data kecelakaan di perlintasan sebidang


Tahun
Korban Jumlah
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012*
Meninggal 71 30 26 26 30 51 36 35 17 322
Luka berat 46 75 27 26 46 47 35 22 15 339
Luka ringan 26 99 1 27 14 29 7 4 13 220
Jumlah 143 204 54 79 90 127 78 61 45 881

ling banyak Rp 750.000,00 (tujuh ratus lima puluh


ribu rupiah).
Meski aturan sudah demikian terang-benderang,
namun dalam prakteknya di lapangan, selama ini
telah terjadi pembiaran terhadap penerobos pa-
lang pintu perlintasan. Belum ada sejarah, polisi
menindak serius mereka, yang dengan sengaja
menerobos palang pintu.
Belum lagi kalau dicermati, kondisi kelas jalan
apakah sesuai atau diizinkan kendaraan berat se-
kelas truk pengangkut BBM 24 ribu liter lewat. Jika
jalur tersebut sudah merupakan jalur truk dan ter-
nyata tidak sesuai dengan kelas jalan, artinya se-
lama ini juga terjadi pembiaran. Para penegak hu-
kum kurang bekerja maksimal untuk mengawasi
gerak angkutan barang melintas di jalan yang se-
usia dengan kelas jalannya.
Polisi lalu lintas perlu melakukan tindakan pe-
nilangan dengan denda setinggi-tingginya supaya
ada efek jera terhadap pelanggar. Denda tinggi buat
penerobos palang pintu perlintasan sudah saatnya
diterapkan. Selama ini, penegakan hukum (law en-
forcement) masih sangat lemah. Nilai denda atau
hukuman harus lebih tinggi dari denda penerobos
busway. Pasalnya, perbuatan menerobos palang
pintu itu, selain melanggar disiplin berlalu lintas,
juga membahayakan keselamatan orang lain.
Keberadaan palang pintu perlintasan, selain me-
nyelamatkan perjalanan kereta api, juga membe-
rikan keselamatan bagi pengguna jalan. Dahulu,
keberadaan palang pintu itu untuk menghalangi
hewan agar tidak melintasi jalan rel, ketika ada
kereta lewat.
Namun, sekarang kita se-
bagai manusia tidak bersabar.
Ketika palang pintu kereta
menutup, kita berupaya me-
nerobos. Janganlah melebihi
perilaku hewan, yang rugi kita
sendiri. Karena, akibat kelalai-
an, nyawa kita atau orang lain
bisa melayang. Q

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


NASIONAL

GETTY IMAGES
MERINDU
HALUAN
BARU
PERDEBATAN SOAL PERLUNYA HALUAN DALAM
SISTEM KETATANEGARAAN MENGEMUKA DALAM
KONGRES KEBANGSAAN YANG DIGELAR FORUM
PEMRED. AMENDEMEN UUD DIPERLUKAN JIKA
GBHN INGIN DIHIDUPKAN KEMBALI.

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


NASIONAL

K
ETUA Majelis Permusyawaratan Rakyat
Sidarto Danusubroto “mengadu” di depan
ratusan peserta Kongres Kebangsaan yang
digelar Forum Pemimpin Redaksi (Forum
Pemred) di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selat-
an, Rabu, 11 Desember 2013. Politikus senior dari
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini mengaku
pernah didatangi lima kelompok yang mengeluhkan
sistem ketatanegaraan negeri ini.
Tiga dari lima kelompok itu, kata Sidarto, salah sa-
tunya adalah mereka yang menginginkan kembali ke
naskah awal Undang-Undang Dasar 1945, tapi yang
sudah memasukkan klausul masa kekuasaan presi-
Ketua MPR Sidarto
den maksimal 10 tahun atau dua periode. Kelompok
Danusubroto lainnya berasal dari kalangan Dewan Perwakilan
ANTARA
Daerah, serta mereka yang gelisah lantaran dituduh
telah membuat kesalahan dengan mengamendemen
UUD 1945.
“Padahal, yang salah sebenarnya bukan UUD
1945 yang kita amendemen. Tapi undang-
undang turunannya,” kata Sidarto dalam
kongres bertajuk “Menggagas Kembali Ha-
luan Bangsa Menuju 100 Tahun Indonesia
Merdeka” itu. Kongres tersebut dihadiri
para pemimpin lembaga tinggi negara
serta pemerintahan.
Panglima TNI Jenderal Moeldoko, yang
juga sebagai pembicara, menilai negara perlu
memperbaiki sistem pemerintahan dan
politik. Jika tidak, bisa memunculkan
anomali politik. “Indonesia memiliki
sistem pemerintahan presidensial,
namun dilakukan dengan
banyak partai yang meng-
akibatkan mahalnya biaya
politik di Indonesia,” ujar-
nya.

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


NASIONAL

Moeldoko menyebut, akibat anomali politik itu, dua


ribuan calon legislator, baik di tingkat kabupaten, kota,
provinsi, maupun pusat, terlibat masalah hukum. Se-
banyak 309 kepala daerah diproses hukum lantaran
tersandung kasus korupsi, baik yang berstatus ter-
sangka, terdakwa, maupun terpidana. Sekitar 94 per-
sennya, kepala daerah dan wakilnya “pecah kongsi”.
Badan Pekerja Forum Pemred Yudi Latif mengatakan
kondisi politik bergantung pada sistem pemerintahan.
Sebagian besar partai politik dan lembaga negara
sepakat bahwa negara perlu melakukan perbaikan
terhadap sistem politiknya. Ia pun menyinggung soal
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) dan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM).
Menurut Yudi, RPJP dan RPJM, yang menggeser
Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN), merupa-
Jenderal TNI Moeldoko kan produk inkonstitusional. Sebab, selain tidak bisa
RENGGA SANCAYA/DETIKFOTO menjadi alat ukur dan kontrol pemerintah, produk itu
tidak melibatkan banyak pihak.
“Bandingkan dengan GBHN, yang merupakan
produk MPR dan disusun bersama dengan berbagai
perwakilan,” tuturnya. Yudi mengakui, GBHN di masa
lalu memang belum sempurna. Namun ada beberapa
aspek positif di GBHN yang bisa diakomodasi.
Perdebatan soal perlunya haluan dalam sistem pe-
merintahan dan politik negeri ini, mengemuka dalam
kongres selama dua hari (Selasa-Rabu) itu. Ketua
Forum Pemred Nurjaman Mochtar berharap persa-
muhan itu menjadi momentum untuk mengemuka-
kan sejumlah persoalan dan pendapat dari para
pemangku kepentingan politik.
Pemimpin redaksi sebuah stasiun televisi
swasta ini tak menyampaikan pendapat
secara spesifik. Ia beralasan, masalah
yang dihadapi bangsa ini perlu diba-
has bersama. “Kami sebagai me-

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


NASIONAL

dia men-trigger. Bukan tugas kami mengatakan perlu


Ketua DPR Marzuki Alie ini, dan tidak perlu itu,” ucap Nurjaman.
membuka acara Kongres
Kebangsaan. Pakar hukum tata negara Universitas Gadjah Mada,
RENGGA SANCAYA/DETIKFOTO
Fajrul Falaakh, menilai tidak ada masalah jika GBHN
akan dihidupkan kembali. Namun ia tak sependapat
dengan Yudi, yang menyebut RPJP dan RPJM inkon-
stitusional. Sebab, sistem penyelenggaraan negara itu
juga disusun pemerintah bersama Dewan Perwakilan
Rakyat, yang diatur oleh undang-undang.
“Para elitenya saja yang tidak mau bersepakat. Bu-
kan RPJP dan RPJM-nya yang salah,” katanya.
Jika haluan itu dianggap bermasalah, kata Fajrul,
DPR bisa saja melakukan revisi. Dan, jika GBHN ingin
dimunculkan lagi, jawabannya adalah harus dilakukan
melalui amendemen UUD 1945 kelima. “Kalau GBHN
ada, wadah hukumnya apa? Silakan itu dipikirkan,”
ujar Fajrul.
Dulu GBHN digunakan sebagai pegangan untuk me-
nyelenggarakan negara, yang ditetapkan oleh MPR
untuk jangka waktu 5 tahun. Namun, sejak dilakukan-

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


NASIONAL

nya amendemen UUD 1945, di mana terjadi perubahan


peran MPR dan presiden, GBHN tidak berlaku lagi.
Sebagai gantinya, UU Nomor 25/2004 tentang Sis-
tem Perencanaan Pembangunan Nasional mengatur
penyelenggaraan negara dituangkan dalam bentuk
RPJP yang memiliki jangka waktu 20 tahun, serta
RPJM dengan skala waktu 5 tahun.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang me-
nutup kongres tersebut, mengatakan memang tak
mudah melakukan perubahan dalam waktu singkat.
Menurut dia, selalu ada benturan di antara dua kubu
yang menginginkan perubahan dengan yang antipe-
rubahan.
“Yang senang (perubahan) inginnya mengubah
dan mengubah. Sementara tipe kedua sebalik-
Yang senang nya. Selalu ada benturan di antara dua kubu
(perubahan) inginnya ini, terutama yang ekstrem,” tuturnya.
mengubah dan Kongres itu diakhiri dengan melahirkan
mengubah. Sementara delapan kesepakatan atau “Komitmen
Jakarta”, yang diserahkan kepada Presi-
tipe kedua sebaliknya. den Yudhoyono. Salah satu poinnya ada-
Selalu ada benturan lah menyepakati pentingnya keberadaan
di antara dua kubu ini, haluan negara yang menjadi arah utama
terutama yang ekstrem. kebijakan pembangunan jangka panjang.
Haluan itu disusun dengan melibatkan lem-
baga-lembaga perwakilan dan pemangku ke-
pentingan, untuk menjamin gerak pembangunan
yang lebih terencana, terpadu, dan berkesinambung-
an.
Perubahan, menurut Yudhoyono, adalah suatu
keniscayaan sepanjang untuk kebaikan. Meskipun
konsekuensinya akan selalu ada resistansi terhadap
ide-ide yang berkembang. “Kita tidak boleh mengha-
langi hukum alam, bahwa perubahan itu senantiasa
dilakukan,” ucap Presiden. Q
KUSTIAH | DIMAS

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


MAJALAHDETIK
MAJALAH DETIK16
9 - 15
22 DESEMBER 2013
HUKUM

SAAT POLISI
SULIT
TEMUKAN
FLO
KASUS PERUSAKAN RUMAH DAN
MOBIL VIKA DEWAYANI YANG DIDUGA
DILAKUKAN ANASTASIA FLORINE
LIMASNAX ATAU FLO, AKHIRNYA
DISETOP. KEPUTUSAN POLISI
MENGELUARKAN SP-3 DINILAI JANGGAL.

A
NASTASIA Florine Limasnax atau Flo
hingga kini tidak jelas keberadaannya. Pas-
caperusakan rumah dan mobil milik Vika
Dewayani, istri kedua Adiguna Sutowo, pada
Sabtu dini hari, 26 Oktober 2013, istri Piyu, gitaris grup
band Padi, itu raib entah ke mana. Polisi sudah mencari
dan menetapkannya sebagai tersangka berdasarkan

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


HUKUM

laporan Vika. Apalagi, dari keterangan Daryono, sopir


Adiguna, dipastikan Flo pelakunya.
Namun, belum juga Flo ditemukan dan diperiksa,
polisi sudah menutup kasus tersebut dengan me-
ngeluarkan surat perintah penghentian penyidikan
atau SP-3. Alasannya, Vika selaku pelapor mencabut
laporan tersebut.
Selain itu, polisi kesulitan menemukan anak peng-
usaha Frans Limasnax itu. Vika mencabut laporannya
setelah keluarga Flo meminta maaf dan berjanji akan
mengganti biaya perbaikan kerusakan yang dialami
Vika, baik rumahnya di kawasan Pulomas Barat, Ja-
karta Timur, tersebut maupun mobil.
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Metro
Jaya Komisaris Besar Polisi Rikwanto beralasan ka-
sus perusakan sifatnya delik aduan. Perkara itu juga
Komisaris Besar Rikwanto
ARI SAPUTRA/DETIKFOTO
merupakan masalah rumah tangga. Lagi pula pelapor
sibuk sehingga memilih mencabut laporan. “Untuk
kepastian hukum, kepentingan pelapor, sulitnya pen-
carian, dan agar kasusnya tidak terkatung-katung,”
ujarnya.
Tapi penerbitan SP-3 yang dikeluarkan Polda
Metro Jaya pada 2 Desember 2013 itu langsung
menuai reaksi miring dari sejumlah pihak. Mereka
menganggap penghentian penyidikan kasus ini
janggal. “Ini hal teraneh dalam proses penyidikan
yang pernah ada,” ujar komisioner Komisi Kepolisi-
an Nasional (Kompolnas), Hamidah Abdurrahman.
Menurut Hamidah, alasan yang dipakai pe-
nyidik Polda Metro dalam mengeluarkan
SP-3 atas perkara tersebut sangat
tidak masuk akal, yakni tidak bisa
menemukan keberadaan Flo. “Se-
hebat apa Flo sampai tidak bisa
ditemukan atau jangan-jangan
polisi yang tidak mencari,” tutur-
nya.
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
HUKUM

Hamidah mencontohkan, dalam beberapa kasus,


polisi berhasil menangkap pelaku kasus kejahatan
yang rumit, seperti pembunuhan Holly Angela Hayu
di Apartemen Kalibata City beberapa waktu lalu serta
kasus mayat dalam koper yang hanyut di sungai. Tapi
entah mengapa polisi kesulitan mencari Flo.
Hamidah melihat, sejak awal kasus ini memang
direkayasa akan dihentikan polisi. Misalnya dengan
memasukkan kasus perusakan itu dalam delik adu-
an. Sehingga, ketika laporan dicabut oleh pihak yang
merasa dirugikan, proses penyidikan bisa langsung
dihentikan.
Padahal kasus ini tidak bisa digolongkan delik aduan,
melainkan menggunakan delik umum. Kendati pihak
yang merasa dirugikan mencabut laporan, proses pe-
Hamidah Abdurrahman
DOK. PRIBADI
nyidikan tetap harus berjalan.
“Delik aduan itu untuk kasus perzinaan dan masalah
keluarga. Di kasus ini kan jelas ada perusakan yang
dilakukan oleh Flo, ada tindakan kriminal yang dilaku-
kan. Jadi seharusnya masuk delik umum,” Hamidah
menjelaskan. Karena kejanggalan itulah Kompolnas
kemudian meminta Badan Pengawas Internal Polri
segera memeriksa penyidik yang menangani kasus
Flo.
Sementara itu, pengamat kepolisian Bambang
Widodo Umar mengatakan seharusnya kepolisian
berhati-hati dan cermat dalam melakukan penyidik-
an dan mengeluarkan SP-3. Sebab, kasus itu
sudah diketahui umum, yang menduga bahwa
alat buktinya cukup. Semestinya, kata dosen di
Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian ini, sebelum
mengeluarkan SP-3, polisi hendaknya melaku-
kan gelar perkara dengan mengundang ahli
agar keputusan itu tidak keliru.
Dengan mengundang para ahli hukum pi-
dana, akan diketahui dan dipastikan kasus
perusakan itu layak atau tidak dihentikan.

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


HUKUM

Bambang meyakini polisi tidak melakukan gelar per-


kara yang melibatkan ahli hukum pidana.
“Tindakan penyidik harus benar dan hati-hati, jang-
an sampai dinilai tidak obyektif atau tidak independen
karena terpengaruh oleh sesuatu,” ucapnya, sembari
menyebutkan munculnya SP-3 kasus Flo ini bisa ber-
dampak buruk bagi korps baju cokelat tersebut.
Anggapan miring terhadap penyidikan yang dilaku-
kan dalam kasus perusakan yang diduga melibatkan
Flo mendorong Kepala Biro Penerangan Masyarakat
Divisi Humas Markas Besar Kepolisian RI Brigadir
Jenderal Polisi Boy Rafli Amar angkat bicara. Menurut
Boy, sekalipun sudah dikeluarkan SP3, penyidik bakal
terus mencari keberadaan Flo sebagai tersangka
kasus perusakan tersebut.
Dengan Boy menambahkan, perkara ini masih menjadi
mengundang para kewenangan Polda Metro Jaya. Namun Mabes
ahli hukum pidana, Polri akan memantaunya sebagai salah satu
akan diketahui dan kasus menonjol. “Kami akan berupaya me-
dipastikan kasus minta keterangan kepada semua yang terlibat.
Akan kami berikan fakta semuanya. Selain itu,
perusakan itu penyidik akan melakukan cross check kepada
layak atau tidak pihak-pihak yang terkait dengan peristiwa itu,”
dihentikan. katanya.
Selain kepada pihak Adiguna, penyidik akan me-
lakukan cek ulang kepada sejumlah saksi lainnya, se-
perti pihak keluarga, pemilik rumah, petugas sekuriti,
dan orang lain yang mengetahui kejadian tersebut.
Boy juga menilai keterangan Flo sangat dibutuhkan.
Apalagi jika ia dianggap menjadi bagian dari fakta
perusakan rumah Vika Dewayani.
Namun, sejak kasus ini dihentikan, Polda Metro
otomatis menyetop pencarian terhadap Flo. Status
tersangka yang disandang Flo dianggap gugur. Kebe-
radaannya pun semakin tak terendus. Q
DEDEN GUNAWAN, M. RIZAL | DIMAS

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


KRIMINAL

KE IBU KOTA,
SITI MALAH BUTA
SEORANG PEKERJA RUMAH TANGGA ASAL PEMALANG
DIDUGA DISIKSA MAJIKANNYA HINGGA BUTA. GAJI
LIMA BULAN BEKERJA PUN NYARIS TAK BERSISA.
ILLUSTRASI: EDI WAHYONO

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


KRIMINAL

T
ONGKAT kayu kini menjadi teman sehari-hari
Siti Nur Amalah. Gadis 18 tahun asal Pema-
lang, Jawa Tengah, itu kini buta. Matanya tak
lagi bisa melihat lantaran sering disiksa oleh
si majikan. Siti kini hanya bisa meratapi nasib.
“Sampai kapan saya hidup seperti ini,” kata Siti ke-
pada Miranda Butarbutar, salah satu kuasa hukum-
nya, beberapa waktu lalu.
Kisah penyiksaan terhadap Siti terjadi sejak perem-
puan tersebut menjadi pekerja rumah tangga di ru-
mah keluarga U, 48 tahun, di Jalan Jatinegara Barat,
RT 11 RW 03, Jatinegara, Jakarta Timur. Di rumah itu,
ia bekerja sejak September 2012 sampai Januari 2013.
Siti bekerja pada keluarga U melalui Yayasan Eka
Karya, penyalur PRT, yang berkantor di Mangga Dua,
Jakarta. Saat disalurkan, Siti dalam kondisi sehat wa-
lafiat. “Kalau tidak sehat, tentu tidak akan dipekerjakan
yayasan,” ujar Miranda saat ditemui majalah detik di
kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, pekan lalu.
Sejak di bangku sekolah menengah pertama, Siti
memang berniat bekerja di Jakarta. Apalagi banyak
Siti Nur Amalah teman sebayanya yang bekerja di kota metropolitan
DOK. PRIBADI
ini. Namun niatnya itu baru kesampaian setelah ia
lulus SMP.
Ia menginjakkan kaki di Jakarta ditemani Nur Fad-
hilah, 24 tahun, kakaknya, yang lebih dulu bekerja
di Ibu Kota. Lewat sang kakak pula Siti dititipkan ke
sebuah yayasan penyalur PRT di Cengkareng, Jakarta
Barat. Namun, baru empat hari di yayasan itu, Siti
diajak temannya pindah ke Yayasan Eka Karya, yang
kemudian menyalurkannya ke keluarga U. Keluarga
ini membuka usaha jasa boga di rumahnya.
Tapi, siapa sangka, niat Siti mencari uang di Ibu Kota
justru berbuah derita. Ia sering mendapat siksaan,
baik oleh U maupun L, 44 tahun, istrinya. Padahal
penyebabnya masalah sepele, seperti piring yang di-

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


KRIMINAL

cuci kurang bersih atau ia tidak sengaja menjatuhkan


piring.
Setiap kali Siti melakukan kesalahan, siksaan lang-
sung dia terima, mulai kepala dibenturkan ke tembok,
tangan dipaksa menyentuh wajan panas, hingga muka
dibenamkan ke dalam bak air. Ia juga diperlakukan
bak binatang. Beberapa kali Siti dijejali kotoran anak
pasangan suami-istri tersebut yang masih balita.
Bekas-bekas penyiksaan itu masih tersisa pada tubuh
Siti hingga saat ini, seperti beberapa luka bakar di
kedua tangannya.
Rupanya, bukan hanya siksaan, kata Miranda, klien-
nya juga mengaku sempat menda-
Petugas ini curiga telah terjadi pat kekerasan seksual, baik oleh U
penyiksaan yang dilakukan maupun bapaknya, yang tinggal se-
atap dengan pasangan tersebut.
keluarga U terhadap Siti. Sebenarnya penyiksaan terha-
dap Siti sempat dicurigai seorang
petugas Satuan Perlindungan Ma-
syarakat (Linmas) di kelurahan
tempat tinggal keluarga U akhir tahun lalu. Waktu itu
si petugas berpapasan dengan Siti, yang baru pulang
dari pasar. Wajah gadis itu penuh luka lebam. Karena
curiga, petugas Linmas pun melapor kepada ketua
rukun warga setempat.
“Petugas ini curiga telah terjadi penyiksaan yang
dilakukan keluarga U terhadap Siti,” tutur Miranda.
Namun, ketika ketua RW mendatangi rumah maji-
kan Siti, istri U membantah telah melakukan penyik-
saan. L beralibi wajah Siti membiru karena terjatuh.
Namun penyiksaan itu akhirnya terungkap ketika Siti
buta. Penglihatan Siti mulai kabur sejak Januari 2013.
Selang beberapa hari kemudian, matanya buta.
Masalah Siti tidak berhenti sampai di situ. Karena
Siti buta, sang majikan langsung memulangkannya
kepada penyalur. Siti pun cuma dibayar Rp 1,2 juta

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


KRIMINAL

meski bekerja lima bulan di


sana. Padahal, berdasarkan
kesepakatan, Siti digaji Rp 750
ribu per bulan. Seharusnya ia
mengantongi Rp 3 juta sebagai
upah kerjanya.
Sang majikan memotong
gajinya Rp 1 juta sebagai biaya
pengganti piring yang dipe-
cahkan. Belum lagi potongan
dari pihak yayasan sebesar Rp
800 ribu sebagai jasa penyalur.
Praktis, selama bekerja di ru-
mah U, Siti cuma mengantongi
Rp 1,2 juta, plus luka memar
dan kebutaan.
Keluarga Siti kaget ketika dia
pulang dalam kondisi buta. Me-
reka pun melaporkan pasang-
an U dan L ke Kepolisian Resor
Jakarta Timur pada Juni 2013.
Namun belum ada perkem-
bangan berarti. “Visum yang
dilakukan kepolisian, hasilnya
tidak diberitahukan kepada
keluarga Siti,” ucap Miranda.
Akhirnya keluarga Siti mengadu ke Lembaga Ban-
Siti (kiri) bersama
pengacaranya, Miranda tuan Hukum Mawar Saron pada 27 November 2013.
Butar-Butar Setelah itu, polisi baru bergerak cepat dengan me-
DOK. PRIBADI
netapkan U dan L sebagai tersangka. Keduanya juga
telah ditahan.
“Setelah diperiksa intensif, keduanya sudah ber-
status tersangka,” ucap Kepala Unit Perlindungan
Perempuan dan Anak Polres Jakarta Timur Ajun
Komisaris Polisi Endang Sri Lestari saat dihubungi
secara terpisah.

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


KRIMINAL

Endang mengatakan,
yang dilakukan suami-is-
tri tersebut telah meme-
nuhi unsur Pasal 44 ayat
1 Undang-Undang Nomor
23 Tahun 2004 tentang
Penghapusan Kekeras-
an dalam Rumah Tangga
yang mengakibatkan
korban luka berat. Kedua
tersangka juga bakal di-
jerat dengan pasal dalam
UU Perlindungan Anak
karena, saat kejadian, Siti
baru berusia 17 tahun.
“Saat kejadian, korban
masih di bawah umur,” katanya. Endang menambah-
Markas Polres Jakarta Timur
DETIKCOM
kan proses pengaduan Siti berjalan lambat karena
butuh bukti-bukti pendukung.
Sementara itu, pengacara U dan L, Fahmi Lubis,
membantah anggapan kliennya sering melakukan
penyiksaan. Menurut Fahmi, kliennya hanya sering
menegur Siti karena ceroboh, seperti memecahkan
piring. “Tidak benar itu pemberitaan di media yang
menyebut klien saya menyiksa dan melakukan keke-
rasan seksual terhadap Siti,” ujarnya saat dihubungi
secara terpisah.
Meski begitu, Fahmi mengatakan kliennya akan
mengikuti proses penyidikan, sembari mengupayakan
mediasi dengan korban. Fahmi pun berjanji pihaknya
akan proaktif dengan kepolisian agar proses hukum
segera selesai. Proses hukum kelak berakhir. Tapi,
penderitaan Siti, entah kapan bakal berakhir. Q
KUSTIAH | DEDEN
TAP/KLIK UNTUK BERKOMENTAR

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


FOKUS VILA
PEMBONGKARAN
MEWAH PUNCAK

Bambu Runcing &


Molotov di Ladang
Probo
Warga Megamendung membakar Vila Orange, yang
disebut-sebut sebagai properti Probosutedjo. Mereka masih
menyimpan dendam kepada pengusaha itu.
ilustrator: kiagus aulianshah

Majalah detik 16 - 22 desember 2013


FOKUS VILA
PEMBONGKARAN
MEWAH PUNCAK

B
au sangit masih terasa menusuk hidung
di Vila Orange, Blok Cipandawa Kampung
Sirnagalih, Desa Megamendung, Kecamatan
Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Ba-
rat. Vila yang dikenal warga sebagai vila Probosutedjo
itu hanya menyisakan puing-puing.
Vila itu dulunya adalah kantor PT Buana Estate milik
Probo. Tidak mengherankan jika warga selalu me-
nyebut vila itu sebagai vila adik tiri mantan Presiden
Soeharto itu.
Jumat, 13 Desember 2013, sisa huru-hara membuat
vila itu luluh-lantak. Gentingnya rontok dan temboknya
hangus terbakar. Kolam renang di depan bangunan
hancur. Batang pohon dan sisa bakaran ban meme-
nuhi jalan masuk menuju vila.
Zaman Probo Sehari sebelumnya, amarah membara di Blok Ci-
ditakar banget. pandawa. Menjelang siang, ratusan penjaga vila dan
Pernah digaji warga menghadang petugas Satuan Polisi Pamong
Praja (Satpol PP) Pemerintah Kabupaten Bogor yang
seribu rupiah datang membawa alat berat. Sudah dua pekan bela-
sewaktu harga kangan mereka resah. Pemkab Bogor sedang gen-
beras Rp 100 car-gencarnya membongkar vila di Blok Cipandawa
kawasan Megamendung.
seliter. “Hari ini targetnya 33 pemilik dengan 50 bangunan
yang akan dibongkar,” kata Kepala Satpol PP Kabupa-
ten Bogor Dace Supriadi.
Warga dan penjaga vila tidak mau nafkah mereka
dihabisi oleh mesin backhoe Pemkab Bogor. Mereka
melawan dengan bersenjatakan bambu runcing dan
bom molotov.
Petugas terlalu kuat. Dace membawa anak buah
sebanyak 600 orang. Mereka merangsek menembus
kerumunan. Dalam sekejap, petugas Satpol PP deng-
an mudah melintasi sisa bakaran ban dan batang
pohon yang sengaja dipasang. Warga dan penjaga vila
kian kesal.

Majalah detik 16 - 22 desember 2013


FOKUS VILA
PEMBONGKARAN
MEWAH PUNCAK

Amarah pun beralih. Mereka menyasar orang yang


Tap untuk melihat Video
dianggap sebagai biang keladi penggusuran, Probo.
Kabar dari mulut ke mulut menyebutkan Probo masih
memiliki vila itu, Vila Orange.
Mereka lantas mengarahkan bambu runcing dan
molotov ke vila itu. Sekejap, api membara membakar
Vila Orange. Mereka merangsek masuk, merusak,
dan terus melempari vila dengan bom molotov hingga
menyisakan puing.
Polisi tidak tinggal diam atas pembakaran ini. Kepa-
la Kepolisian Sektor Megamendung, Ajun Komisaris
Polisi Asyikin, menangkap satu orang yang diduga
sebagai provokator dan menetapkan enam orang se-
bagai buron atas pembakaran itu. Aksi ini didominasi
oleh penjaga vila. Kepolisian masih akan memeriksa
beberapa orang yang terlibat langsung dalam pemba-
karan itu.
“Nanti kami lihat setelah ada pemeriksaan lagi.
Kami masih bergerak sekarang,” jelasnya.
✩✩✩

Majalah detik 16 - 22 desember 2013


FOKUS VILA
PEMBONGKARAN
MEWAH PUNCAK

Pada 1975, PT Buana Estate membuka lahan di Me-


gamendung setelah mengantongi izin hak guna usaha
(HGU) atas ­lahan seluas 136 hektare itu pada tahun yang
sama. Lahan inilah yang sekarang disebut Blok Cipan-
dawa. Probo memanfaatkan lahan ini untuk perkebunan
cengkeh.
Perusahaan ini mengeruk keuntungan besar karena
pada tahun itu Indonesia masih mengimpor cengkeh.
Probo sendiri mendapat keuntungan berlipat karena pe-
rusahaannya, PT Mercu Buana, juga meng-
antongi izin impor cengkeh dari Madagaskar
dalam rentang waktu Mei 1972 sampai Juni
1987. Probo duduk sebagai salah satu pelaku
monopoli cengkeh di Indonesia.
Selain bergerak di sektor perkebunan ceng-
keh, Probo melakukan ekspansi pengelolaan
lahan untuk peternakan. Probo mendirikan
PT Cipendawa. Perusahaan ini bergerak
dalam usaha peternakan ayam dengan me-
manfaatkan sela lahan cengkeh.
Cerita pengelolaan lahan inilah yang menjadi pangkal
Puing-puing Vila Orange dendam warga terhadap Probo. Mantan karyawan PT
yang habis dilalap
api akibat dilempari Buana Estate, Wawan, menyebutkan Probo tidak mau
bom molotov oleh
massa yang menolak ambil pusing perihal kesejahteraan karyawan. Buruh
pembongkaran. perusahaan hanya diupah dengan 2,5 liter beras untuk
Grandyos Zafna/detik foto kerja selama setengah hari.
“Zaman Probo ditakar banget. Keluarga saya semua
pernah di sini. Pernah digaji seribu rupiah sewaktu
harga beras Rp 100 seliter,” ujarnya.
Kesejahteraan buruh kian tidak keruan ketika harga
cengkeh anjlok. Tetapi mereka tidak punya pilihan
selain bekerja. Wawan sendiri baru berhenti bekerja
pada 1990-an.
Tahun 1998, izin HGU Probo habis. ­Lahan dibiarkan te-
lantar begitu saja. Kebetulan saat itu gerakan reformasi
di Jakarta berhasil menurunkan Presiden Soeharto.

Majalah detik 16 - 22 desember 2013


FOKUS VILA
PEMBONGKARAN
MEWAH PUNCAK

Warga mengikutinya dengan menjarah tanah Probo.


Sayangnya, penanaman yang dilakukan secara man-
diri tidak berhasil. Lahan kian telantar hingga warga
memutuskan untuk membagi-bagi sendiri lahan. Proses
pembagian dilakukan dengan mendahulukan penggarap
lahan bekas karyawan Probo.
Pada tahun 2000, warga berdemons­ trasi ke Dew-
an Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bogor untuk
meminta kepastian status lahan di Megamendung.
Namun mereka tidak mendapat kepastian. Kepala Desa
Megamendung Duduh Manduh mengakui status lahan
desanya rentan.
Pasalnya, dulu Probo memperoleh hak pengelolaan
berupa izin HGU. Jika hak ini habis dan tidak diperpanjang,
status tanah Desa Megamendung menjadi milik negara.
Apalagi pada 2008, Pemkab Bogor mengeluarkan Per-
aturan Daerah Nomor 19 Tahun 2008 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten Bogor Tahun 2005-2025. Perda
ini menetapkan seluruh Desa Megamendung merupakan
daerah konservasi dengan koefisien dasar bangunan (KDB)
nol persen. Artinya, tidak boleh ada bangunan sama sekali
di atas lahan desa tersebut.
Probosutedjo “Warga selama ini mungkin statusnya penggarap
ari saputra/detik foto
saja. Satu Desa Megamendung itu semuanya masuk
kawasan hutan lindung. Bangunan di sini kena semua:
hotel, Unilever Training Center, Pusdik Reserse Krimi-
nal Polda Jawa Barat,” jelas Duduh.
Karena itu, jika penggusuran vila dilakukan hanya di
sebagian wilayah, warga beranggapan Pemkab Bogor
“ada main” dengan Probo. Sebab, penggusuran seha-
rusnya dilakukan secara menyeluruh.
“Tapi saya enggak menduga-duga seperti itu. Tapi
rangkaiannya mungkin ini ada kaitannya dengan kon-
flik pertanahan PT Buana Estate milik Probosutedjo
dengan masyarakat,” imbuhnya.
Dugaan warga sah-sah saja. Sebab, selama ini Probo

Majalah detik 16 - 22 desember 2013


FOKUS VILA
PEMBONGKARAN
MEWAH PUNCAK

tidak mau begitu saja melepaskan penguasaan lahan


yang dimilikinya. Terbukti, Probosutedjo memendam
beberapa perkara sengketa lahan di sejumlah tempat.
Pada Oktober 2012, Probo menang dalam sengketa
lahan di tingkat Mahkamah Agung antara PT Buana Es-
tate dan PT Genta Prana. Sengketa tersebut memper-
ebutkan izin HGU atas tanah sekitar 2.117,5 hektare di
Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Selain itu, Probo memendam perkara perebutan lahan
seluas 5,5 hektare dengan warga Kompleks Srikandi RT 07
RW 03, Kelurahan Jatinegara Kaum, Pulogadung, Jakarta
Timur. Warga diusir oleh PT Buana Estate setelah
Pengadilan Negeri Jakarta Timur menetapkan
perusahaan itu sebagai pemegang izin hak guna
bangunan. Warga yang menempati lahan tersebut
sejak 1995 mesti hengkang atas dasar keabsahan
HGB yang dikeluarkan pada tahun 2001.
Hingga berita ini diturunkan, Probosutedjo
belum memberikan jawaban atas pertanyaan
majalah detik. Rumahnya di Jalan Diponegoro
Nomor 20, Menteng, Jakarta Pusat, sepi. Se-
Grandyos Zafna/detik foto
dangkan PT Buana Estate masih bungkam ketika ditan-
dangi di kantornya, Gedung Teja Buana Jalan Menteng
Raya No. 29, Jakarta Pusat. Namun salah satu karyawan
PT Buana Estate yang enggan disebutkan namanya me-
nyebutkan perusahaannya sudah tidak memiliki kepen-
tingan sama sekali atas tanah di Megamendung, Bogor.
Dugaan warga tentu dapat memicu gegeran lainnya.
Karena bangunan yang menyalahi peruntukan tanah
dan tak berizin kemungkinan mencapai seribu bangun-
an. Satpol PP Kabupaten Bogor Dace mengaku baru
menargetkan pembongkaran vila sebanyak 200 unit saja
di tahun 2013 ini.
Sedangkan Vila Orange yang dibakar warga sendiri
bukan lagi milik Probo. Kabar terakhir yang diterima
Satpol PP menyebutkan Probo sudah tak terdata sebagai

Majalah detik 16 - 22 desember 2013


FOKUS VILA
PEMBONGKARAN
MEWAH PUNCAK

pemilik dan status bangunannya tak berizin.


“Itu saya katakan, Dinas Tata Bangunan tidak me-
limpahkan berkas kepada kita. Sehingga kita kaget,
oh ini kenapa tidak dibongkar,” jelasnya.
Sampai hari ini sudah 175 vila yang ditertibkan di dua
kecamatan, Megamendung dan Cisarua. Untuk kam-
pung Sirnagalih (tempat Vila Orange) ada 54 pemilik
vila yang masuk dalam daftar penertiban. ■
Tap/klik untuk berkomentar Isfari Hikmat, Pasti Liberti, Bahtiar Rifai | Aryo Bhawono

Arah rute penggu-


suran Satpol PP
Kabupaten Bogor.
Villa di sepanjang
jalan ini dibongkar.

Vila Orange
yang dibakar
massa.
massa

Massa menebangi
pohon di sepanjang
jalan ini demi
menghalangi
Asap Membubung
petugas Satpol PP.
Arah Cisarua di Megamendung
Rencana membongkar 88 vila di
Desa Megamendung, Cisarua,
Mulut jalan Bogor dihalangi massa pada
blok Cipendawa Kamis, 12 Desember 2013.
tempat massa
membakar ban.

Majalah detik 16 - 22 desember 2013


FOKUS VILA
PEMBONGKARAN
MEWAH PUNCAK

Grandyos Zafna/detik foto


Duit Jokowi
di Balik
Gusuran Vila
Bogor menggelar penggusuran vila terbesar sepanjang sejarah.
Jokowi menggelontorkan miliaran rupiah buat mengongkosinya. Vila
purnawirawan jenderal luput dari pembongkaran.

Majalah detik 16 - 22 desember 2013


FOKUS VILA
PEMBONGKARAN
MEWAH PUNCAK

D
ace Supriadi bergidik kalau mengingat
pembongkaran vila di Megamendung, Kamis,
12 Desember 2013. Saat itu Kepala Satuan
Polisi Pamong Praja Kabupaten Bogor ini
menemukan sebuah jeriken berisi air keras.
Dia menduga cairan kimia itu bakal dipakai buat me-
nyerang anak buahnya. “Kalau kena muka, habislah
kami,” ujar Dace.
Ketika ditemui majalah detik pada Jumat, 13 De-
sember 2013, ia tengah mengawasi penggusuran di
bekas lahan perkebunan dan peternakan ayam milik
pengusaha Probosutedjo. Nyaris tidak ada lagi vila
yang berdiri tegak di kedua sisi jalan yang membelah
lahan di Megamendung, Bogor, itu.
Sehari sebelumnya, massa berupaya menghalangi
Targetnya 200 vila mereka dengan menebangi pohon dan menyulut ban.
dibongkar, terbesar Juga membakar vila yang dulu merupakan kantor pe-
sepanjang sejarah. rusahaan milik saudara tiri mantan presiden Soeharto
itu. Namun tim penggusur maju terus.
Mereka tidak menggubris pencegatan itu karena,
menurut Kepala Seksi Pemeriksaan Satpol PP Ka-
bupaten Bogor Edmond Thom, semua bangunan itu
berdiri di bekas lahan hak guna usaha yang kini jadi
daerah konservasi.
Karena lahan itu merupakan kawasan konservasi,
Edmond memastikan tidak ada bangunan di sana yang
berizin. Di kawasan Sirnagalih atau oleh beberapa
warga juga disebut Blok Cipandawa, ada 88 bangun-
an dari 46 pemilik yang jadi target diratakan dengan
tanah.
Total ada 239 vila di Kecamatan Cisarua dan Ke-
camatan Megamendung yang masuk rencana peng-
gusuran oleh Pemerintah Kabupaten Bogor. Jumlah
terbesar sepanjang sejarah penggusuran di kawasan
Puncak.
Dari jumlah itu, baru 175 yang bisa digusur. Pem-

Majalah detik 16 - 22 desember 2013


FOKUS VILA
PEMBONGKARAN
MEWAH PUNCAK

bongkaran vila yang dimulai pada September lalu itu


memang tidak berjalan semulus yang direncanakan.
Dace bercerita, kondisi medan yang berat membuat
laju penggusuran tertahan. Di beberapa jalan yang
curam, mobil mereka ngadat dan cuma backhoe yang
sanggup mendaki perlahan.
Kadang ada bangunan yang susah dirobohkan se-
perti yang mereka temui di daerah Puncak Pass. Di
sana Dace menemukan vila yang konon butuh Rp 5
miliar buat membangunnya. “Kami sudah dua hari
bekerja, tapi belum roboh juga bangunan itu,” ujarnya.
Belum lagi ada serangkaian penghadangan oleh
pemilik dan pekerja vila.
Bahkan Dace mendapati
ada kompleks vila di
Desa Tugu Utara yang
dijaga massa bayaran
yang diupah Rp 100 ribu
per orang.
Pemilik memang me-
radang karena mereka
mengklaim tidak diberi
tahu. Bahkan Pemerintah
Kabupaten Bogor diang-
gap menabrak tahapan penggusuran, yang semes-
Backhoe Satpol PP
Kabupaten Bogor tinya dilakukan penyegelan sebelum pembongkaran.
membongkar sebuah “Ini dibongkar tiba-tiba, langsung dirangsek aja,” kata
vila di Megamendung.
Grandyos Zafna/detik foto
Riyan, salah satu pemilik vila di Megamendung.
Pemilik dan warga Puncak menuding Pemerintah
Kabupaten pilih kasih dalam membongkar vila. Pusat
pelatihan milik perusahaan multinasional dan vila mi-
lik tentara, polisi, serta institusi pemerintah seolah-
olah lolos.
Kepala Desa Megamendung Duduh Manduh me-
ngatakan hampir semua vila di daerahnya tidak punya
izin mendirikan bangunan. “Ya, kalau mau adil, jangan

Majalah detik 16 - 22 desember 2013


FOKUS VILA
PEMBONGKARAN
MEWAH PUNCAK

tebang pilih,” kata Duduh.


Namun yang paling jadi sorotan adalah tidak tersen-
tuhnya kompleks belasan vila di Citamiang, Cisarua,
yang rata-rata dimiliki pensiunan tentara berpangkat
bintang di pundak. “Sudah jadi pengetahuan umum,
di sana yang punya jenderal, seperti Wiranto,” kata
Kepala Desa Tugu Utara Asep Ma’mun Nawawi. Dulu,
kata Asep, Sutiyoso juga punya vila di sana, namun
dibongkar sendiri ketika Jakarta banjir pada 2005.
Adapun Wiranto emoh menanggapi kabar kepemilik-
an vila di Citamiang itu. “Ini lagi nanya vila, sudahlah,
saya enggak mau ngo-
mong,” kata calon presi-
den dari Partai Hanura
ini.
Beberapa petinggi Sa-
tuan Polisi Pamong Praja
yang ditemui majalah
detik menyatakan Cita-
miang tak masuk daftar
mereka. Alasannya,
belum ada perintah dari
dinas bangunan buat me-
ratakannya.
Barang-barang
Bupati Bogor Rachmat Yasin menampik berbagai
yang diselamatkan tudingan pemilik vila. Menurut dia, sebelum digusur,
pemilik vila sebelum
penggusuran. vila itu lebih dulu diteliti izinnya dan, jika ternyata me-
Grandyos Zafna/detik foto langgar, pemilik akan diberi surat peringatan hingga
tiga kali. Setelah itu, kata dia, pemilik ditawari untuk
membongkarnya secara sukarela. “Panjang proses-
nya, tidak hantam kromo,” ujarnya.
Rachmat juga menyatakan tidak pandang bulu dalam
membuldoser vila. Diakuinya, dulu memang rumah
peristirahatan milik pembesar tidak tersentuh, na-
mun kali ini penggusuran bukan lagi program daerah,
melainkan kebijakan nasional untuk membereskan

Majalah detik 16 - 22 desember 2013


FOKUS VILA
PEMBONGKARAN
MEWAH PUNCAK

bangunan yang berdiri di wilayah resapan air.


Yang dimaksud Rachmat adalah Peraturan Presiden
tentang Penataan Ruang Kawasan Jakarta, Bogor,
Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak, dan Cianjur, yang
diterbitkan pada 2008. Kebijakan itu mulai digagas
dalam rapat pembahasan banjir antara kepala daerah
DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten di kantor Wakil
Presiden Jusuf Kalla pada 2007.
Rachmat, yang menjabat bupati sejak 2008, menga-
takan rencana penggusuran besar-besaran sebenar-
nya sudah disiapkan dua tahun lalu. “Saya capek,
setiap musim hujan selalu disalahkan,” ujarnya.
Namun rencana itu, kata dia, terus tertunda. Salah
satu kendala yang dihadapi Rachmat adalah anggaran
Bogor yang menurutnya kelewat cekak buat meng-
ongkosinya.
Menurut hitungan Pemkab Bogor, buat merobohkan
ZABUR KARURU/antara satu vila, dibutuhkan dana sekitar Rp 10 juta. Selain
menyewa alat berat dan dana operasional Satpol PP,
“Ada uang saku TNI, Polri, dan Brimob buat peng-
amanan,” kata Dace Supriadi.
Karena target penggusuran kali ini sekitar 200
bangunan, dana yang diperlukan sekitar Rp 2
miliar. Demi memenuhi kebutuhan dana itu,
pertemuan tingkat kepala dinas pun digelar
antara Bogor dan Jakarta.
Puncaknya, pada Oktober tahun lalu kepala
daerah di sekeliling Jakarta bertemu dalam
acara Badan Kerja Sama Pembangunan
Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi,
Cianjur. Seusai pertemuan yang dipimpin Gu-
bernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, yang jadi
ketuanya, itu, dana pun mulai mengucur.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengeluar-
kan total 60 miliar. Menurut Gubernur Jakarta
Joko Widodo, Kabupaten Bogor me-

Majalah detik 16 - 22 desember 2013


FOKUS VILA
PEMBONGKARAN
MEWAH PUNCAK

nerima Rp 8 miliar buat rupa-rupa program, termasuk


pembongkaran vila yang didanai Rp 2,1 miliar.
Jokowi menjelaskan, dana itu digelontorkan berda-
sarkan proposal yang diterima dari Kabupaten Bogor.
Namun Rachmat membantahnya. Menurut dia,
dana itu memang inisiatif dari Ibu Kota. “Kami tidak
meminta-minta. Saya paling pantang meminta-
minta, apalagi kepada sesama daerah otonomi.”
Meski demikian, Rachmat mengakui dana dari Jakarta
itulah yang dipakai buat mengongkosi penggusuran di
Puncak. Kawasan itu memang jadi target utama karena
jadi daerah resapan air, yang jika rusak bisa memba-
hayakan daerah yang lebih rendah, seperti Jakarta dan
Bekasi.
Kami tidak meminta- Dalam catatan Forest Watch Indonesia
minta. Saya paling pantang (FWI), daerah tangkapan air di kawasan
hulu Sungai Ciliwung itu tinggal 12 persen
meminta-minta, apalagi saja. Itu pun terselamatkan karena berada
kepada sesama daerah di kawasan Taman Nasional Gunung Hali-
otonomi. mun-Salak dan hutan milik BUMN, yakni
Perum Perhutani.
Koordinator Program FWI Markus Ratriyono me-
nunjukkan data bahwa dalam kurun waktu 2001 hing-
ga 2009, daerah resapan air di Puncak hilang sekitar
5.000 hektare atau nyaris seluas wilayah Jakarta
Pusat. Ia menengarai pengurangan itu terus terjadi
karena daerah hutan lindung juga mulai dirambah.
Karena permukiman masyarakat di wilayah itu mi-
nim, Markus menduga, pembukaan hutan memang
dipicu oleh pembangunan vila. “Kami melihat ada
pembukaan lahan dan di sana mulai dibangun fondasi
vila,” ujarnya.
Pembangunan vila di puncak itu, kata dia, menyum-
bang besar terhadap naiknya debit air di Sungai Cili-
wung jika turun hu­jan di hulu. Markus mengatakan,
karena daerah resapan air berkurang, air semakin

Majalah detik 16 - 22 desember 2013


FOKUS VILA
PEMBONGKARAN
MEWAH PUNCAK

cepat mengalir ke sungai sehingga debit air mendadak


melonjak saat hujan.
Karena itulah Jokowi memuji Bogor, yang kali ini
Bupati Bogor melancarkan penggusuran besar-besaran. “Mereka
Rachmat Yasin
benar-benar berani, lo,” ujarnya. “Kalau dulu paling
lamhot aritonang/detik foto
yang kena vila kecil dan sedikit, sekarang ini yang
besar dan ada ratusan.”
Kabupaten Bogor juga bakal menerapkan program
Nobat alias Nongol Babat agar tidak ada lagi vila di
kawasan konservasi. “Semua disikat dan tindakan
pasti ada risiko,” kata Rachmat Yasin. “Tapi saya yakin
lebih banyak yang mendoakan saya dengan program
ini. ”Sementara itu, la­han bekas vila, kata Camat Cisa-
rua Teddy Pembang, bakal dihutankan kembali. Hasil
penggusuran dan penghijauan kembali itu memang
belum bisa dirasakan dalam waktu dekat. Bahkan,
menurut Jokowi, “Nanti baru terasa pada 2025,” ujar-
nya. ■
Bahtiar Rifai, Pasti Liberti, Isfari Hikmat, Aryo Bhawono |
Okta Wiguna

Majalah detik 16 - 22 desember 2013


PEMBONGKARAN
FOKUS VILA MEWAH PUNCAK

JEBRET!
VILA MILIARAN RUPIAH
TINGGAL KEPINGAN
ORANG-ORANG KAYA JAKARTA MEROGOH MILIARAN RUPIAH UNTUK MEMBANGUN
PERISTIRAHATAN DI PUNCAK. KINI VILA-VILA MEWAH MEREKA RUNTUH DALAM
SEKEJAP TERKENA PENERTIBAN.

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


PEMBONGKARAN
FOKUS VILA MEWAH PUNCAK

S
UGENG sudah seminggu lebih kurang tidur.
Pangkal musababnya, ia harus bolak-balik
JAFKHAIRI / ANTARA Jakarta-Bogor untuk mengawasi proses
penggusuran vila milik abangnya, Tedjo Su-
bagyo. Tedjo, perwira polisi berpangkat komisaris be-
sar, terlalu sibuk mengajar di Perguruan Tinggi Ilmu
Kepolisian.
Sejak dua bulan lalu, derit alat-alat berat Satuan
Polisi Pamong Praja Pemerintah Kabupaten Bogor
penggusur vila di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Ba-
rat, mulai terdengar. Senin, 1 Desember 2013, alat-
alat berat tersebut menjangkau Kelurahan Tugu
Utara. Vila-vila yang tidak memiliki izin mendirikan
bangunan (IMB) menjadi incaran.
Kepala Desa Tugu Utara, Asep Ma'mun Nawawi,
membeberkan, ada sekitar 300 vila yang berdiri di
wilayahnya. Vila-vila itu dibangun di bekas lahan PT
Sumber Sari Bumi Pakuan, yang izin hak guna usaha-
nya (HGU) berakhir tahun 2000. Tanah yang kembali
menjadi milik negara itu lalu digarap warga sekitar.
Mereka mengolah tanah bekas kebun teh itu men-

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


PEMBONGKARAN
FOKUS VILA MEWAH PUNCAK

jadi lahan pertanian. Sebagian lahan dikembangkan


menjadi permukiman. Warga juga menjual tanah-
tanah itu kepada orang-orang luar untuk pemba-
ngunan vila. Seluruh lahan itu tidak bersertifikat.
Dari sekian ratus vila, hanya dua yang memiliki IMB.
“Itu pun baru keluar tahun 2012,” kata Asep kepada
majalah detik.
Tedjo menguasai sekitar 5.000 meter persegi ta-
nah bekas HGU PT Sumber Sari di Tugu Utara itu,
tepatnya di Caringin. Ia membeli dari warga peng-
garap pada tahun 2003. Tedjo menanami lahannya
dengan jeruk. Sebuah tempat peristirahatan mewah
ia bangun di tengah rindangnya “hutan” jeruk itu.
Karena tidak memiliki IMB, vila mewah Tedjo ter-
ancam. Tidak lama kemudian, vilanya memang dise-
gel Satpol PP. Tedjo yang gelisah meluncur ke Pun-
Sudah enggak cak. Ia melakukan lobi ke sana-kemari selama dua
ada kompromi. hari. Sebagai perwira menengah di kepolisian, Tedjo
percaya diri mendatangi Bupati Bogor Rachmat Ya-
‘Pasukan’ datang. sin. Namun upaya itu gagal total.
Jebret (semua “Kamis sudah enggak ada kompromi. ‘Pasukan’
dirobohkan) datang. Jebret (semua dirobohkan),” ujar Sugeng.
Kini vila kebanggaan Tedjo itu rata dengan tanah.
Kolam renang alam yang diimpikannya juga hancur-
lebur. Sugeng mengaku kakaknya itu rugi hingga
miliaran rupiah. Nilai tersebut dihitung dari harga
tanah yang dibeli dan ongkos pembangunan vila.
Menurut Sugeng, hampir 90 persen vila kakaknya
itu dibangun dari kayu jati, termasuk pendapanya.
Bagian lainnya dibangun dengan pelapis marmer.
Sebuah kaca tebal juga dipasang untuk menambah
nilai estetika vila. “Ditimpuki 10 kali, mental. Enggak
pecah kaca itu,” katanya.
Riyan, anak Syukur, pemilik vila di Sirnagalih, Me-
gamendung, mengatakan, keluarganya merugi Rp
2 miliar akibat penggusuran. Tidak cuma bangunan

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


PEMBONGKARAN
FOKUS VILA MEWAH PUNCAK

yang dirobohkan, barang-


barang berharga di vilanya
juga diambil petugas Sat-
pol PP. “Burung-burung
kami diambilin. Ayam-
ayam juga,” ujarnya saat
ditemui majalah detik.
Keluarga Riyan membeli
tanah seluas 3.000 meter
persegi di Megamendung
itu seharga Rp 50 ribu per
meter persegi. Seluruh
proses sampai akhirnya vila berdiri memakan waktu
hingga tahun 2005. Sekarang Riyan cuma bisa me-
Sugeng di depan puing-puing natap puing-puing bangunan vila yang berantakan.
vila milik kakaknya di
Caringin, Bogor. Para pemilik vila di Megamendung kini memang
BAHTIAR RIFAI / MAJALAH DETIK hanya bisa tertunduk lesu. Jumat, 13 Desember
2013, orang-orang dari Jakarta itu memeriksa be-
kas gusuran di vila masing-masing. Salah seorang
pemilik vila, Hendrik, menolak memberikan kete-
rangan karena pikirannya sedang kusut. “Saya lagi
stres. Enggak mau wawancara,” kata Hendrik kepa-
da majalah detik.
Para pemilik vila itu awalnya berontak terhadap
kebijakan Pemkab Bogor yang didukung oleh Peme-
rintah Provinsi DKI Jakarta tersebut. Mereka me-
minta Rachmat Yasin menangguhkan penggusuran.
Mereka juga meminta Pemkab Bogor membantu
proses penerbitan IMB.
Bahkan paguyuban pemilik vila di Megamendung
menulis keluhan di rubrik surat pembaca media
massa. Tak berhenti di situ, mereka juga berdemons-
trasi di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Bogor. Yusuf Handoko, Kepala Seksi Pidana Umum
Kejaksaan Tinggi Jawa Barat, sempat menolak pe-
nyegelan vilanya di atas tanah Megamendung seluas

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


PEMBONGKARAN
FOKUS VILA MEWAH PUNCAK

5.000 meter persegi.


“Tapi kan sudah di-acc agar dibong-
kar,” ujar Ogi, adik Yusuf, kepada ma-
jalah detik.
Sugeng melihat ada indikasi tebang
pilih dalam penggusuran yang dila-
kukan Pemkab Bogor karena ada vila
yang selamat dari penertiban terse-
but. Dari informasi yang dia terima,
vila yang tidak dirobohkan itu memi-
liki IMB. Namun, ia heran hal itu bisa
terjadi. Sebab, status tanahnya sama,
yakni lahan garapan milik negara. Su-
geng juga menyesalkan penggusuran
itu karena mengakibatkan masyarakat
sekitar menganggur.
Pemetaan vila di Rachmat Yasin mengakui dilobi oleh
Megamendung yang akan
dihancurkan oleh Satpol PP para pemilik vila agar tak melakukan penggusuran.
Bogor. Mereka menggunakan alasan pertemanan sampai
OKTA MARFIANTO / MAJALAH DETIK
mengungkit jasa masa lalu terhadapnya. Sayang, ia
tidak mau memberitahukan siapa saja yang mela-
kukan lobi itu. Yang jelas, Rachmat Yasin tak peduli
dengan semua celoteh pemilik vila tersebut
“Saya tidak tahu (mereka) jenderal, tidak tahu
pengusaha, saya tidak mau peduli dengan itu,” kata-
nya kepada majalah detik.
Menurut Rachmat Yasin, para pemilik vila, yang
99 persen warga Jakarta, itu sudah jelas melanggar
aturan mendirikan bangunan di lahan milik negara
dan tidak mengantongi IMB. Sudah begitu, lahan yang
mereka kuasai merupakan kawasan hutan lindung
dan serapan air, yang berfungsi menahan banjir di
Jakarta. Ia ingin mengembalikan fungsi Puncak se-
perti dulu. Ia juga mengaku capek daerahnya selalu
dijadikan kambing hitam bencana banjir di Jakarta.
“Makanya saya senantiasa mendukung Satpol PP

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


PEMBONGKARAN
FOKUS VILA MEWAH PUNCAK

agar mau berbuat, bertindak keras atas dasar per-


Kerusakan aturan. Bukan kasar, tapi tegas,” ucapnya.
lingkungan akibat Terkait dengan tudingan tebang pilih dalam peng-
berdirinya vila gusuran vila, Rachmat membantahnya. Menurut dia,
itu bukan hanya semua hanya menunggu giliran, karena alat berat
tidak bisa bekerja cepat dalam kondisi medan yang
ditanggung Bogor, berbukit-bukit. Vila yang memiliki IMB juga bukan
tapi juga Jakarta. berarti aman. “Akan kita teliti dulu, asli atau tidak
IMB-nya,” ucap Rachmat.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo
mendesak masyarakat Ibu Kota yang memiliki vila di
Puncak sadar. Kerusakan lingkungan akibat berdiri-
nya vila itu bukan hanya ditanggung Bogor, tapi juga
Jakarta. Ia memastikan penertiban vila di Puncak itu
akan terus dilakukan.
“Jakarta juga punya kepentingan. Mata air (sungai
yang melintasi) Jakarta semua di daerah itu, seperti
Megamendung. Kalau daerah tersebut tidak dijaga,
air akan langsung ke Jakarta, banjir,” katanya. Q
BAHTIAR RIFAI, ISFARI HIKMAT, PASTI LIBERTY | IRWAN NUGROHO

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


PEMBONGKARAN
FOKUS VILA MEWAH PUNCAK

BUPATI BOGOR
RAC H M AT YASIN:
SAYA TAK
PEDULI VILA
ITU MILIK
JENDERAL
“SAYA TIDAK MELIHAT LATAR
BELAKANG PEMILIK VILA. SIAPA PUN
MEREKA, YANG SAYA TAHU ADALAH
PEMILIK-PEMILIK VILA YANG SUDAH
MELANGGAR.”

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


PEMBONGKARAN
FOKUS VILA MEWAH PUNCAK

S
EBANYAK 236 vila ilegal di kawasan Puncak,
Bogor, Jawa Barat, akan dibongkar. Pem-
bongkaran yang bertujuan mengembalikan
Puncak sebagai kawasan konservasi ini tentu
bukan perkara gampang. Ada penolakan hingga ber-
ujung bentrok dan rusuh.
Pembongkaran pun dikritik dilakukan secara tebang
pilih. Terlebih sejumlah pemilik vila adalah pejabat dan
jenderal. Namun Bupati Bogor Rachmat Yasin mene-
gaskan tidak akan pandang bulu dalam menertibkan
vila di kawasan Puncak. “Saya tidak tahu jenderal,
tidak tahu pengusaha, saya tidak mau peduli dengan
itu,” katanya.
Berikut ini wawancara Isfari Hikmat dari majalah
detik dengan Bupati Bogor Rachmat Yasin di ruang
kerjanya, Jumat, 13 Desember 2013.
Saya tidak tahu  
jenderal, tidak Apa landasan penertiban vila di kawasan Puncak?
Yang pertama, ini adalah tugas saya melakukan pe-
tahu pengusaha, negakan aturan atau law enforcement, baik yang ber-
saya tidak mau sifat peraturan nasional maupun peraturan daerah.
peduli dengan itu. Mengawali program saya ini kan harus sinkron dengan
program kerja nasional. Dalam rangka melaksanakan
program itu, tentu saya harus merujuk pada perintah
presiden tentang sinkronisasi program antara peme-
rintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota.
Tentu, ketika Presiden memerintahkan semua pro-
gram pemerintah di setiap tingkatan, pertama, harus
berorientasi pro-poor (kemiskinan), pro-job (mencipta-
kan lapangan kerja), pro-growth (pertumbuhan), dan
yang keempat adalah pro-environment (lingkungan hi-
dup). Yang tiga ini kan sudah rutin kita lakukan, maka
yang keempat, yang berpihak pada pemeliharaan
lingkungan, pun harus saya lakukan.
Apa peranan kawasan Puncak sebenarnya?
Kita sadar posisi (geografi) Bogor lebih tinggi diban-

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


PEMBONGKARAN
FOKUS VILA MEWAH PUNCAK

Bupati Bogor Rachmat Yasin ding daerah sekitarnya, termasuk Bekasi, Tangerang,
LAMHOT ARITONANG/DETIKCOM dan Jakarta. Maka tentu saja fungsi konservasi harus
dikedepankan. Sebagian besar lahan kita memiliki
fungsi konservasi, terutama yang berkaitan dengan
daerah resapan air. Saya menemukan adanya pelang-
garan-pelanggaran, walaupun itu terjadi jauh sebelum
saya jadi bupati.
Dari tahun 1970, vila itu sudah marak. Terus, apakah
saya harus menyalahkan masa lalu? Kan, tidak. Se-
panjang alam ini masih bisa diselamatkan, sepanjang
fungsi konservasi ini masih bisa dinormalisasi, atau
difungsikan kembali, atau direvitalisasi, akan saya
lakukan itu.
Apakah kondisi sekarang sudah sangat akut?
Tidak ada kata terlambat untuk melakukan sesuatu
yang positif. Karena itu, ketika melakukan hal tersebut
(pembongkaran) terdapat benturan-benturan, teruta-
ma berkaitan dengan pemilik vila, juga dari penjaga

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


PEMBONGKARAN
FOKUS VILA MEWAH PUNCAK

vila ataupun masyarakat, itu suatu hal yang biasa.


Setiap kita melakukan penertiban atau pembenahan,
pasti hal seperti itu akan selalu muncul.
La, kalau kita tidak berani memulai, kapan kita akan
memperbaiki alam ini? Kapan kita bisa mengembali-
kan fungsi konservasi di Kabupaten Bogor? Kan, nanti
bisa melindungi supaya alam ini benar-benar akan
bersahabat dengan kita. Karena itu, let’s do it, saya
lakukan sekarang.
Pemilik vila kebanyakan dari kalangan pejabat
dan militer. Apakah Anda tidak takut?
Keberanian saya termotivasi oleh dampak berku-
Jumlahnya (vila rangnya fungsi resapan. Ini menimbulkan dampak
mudarat bagi banyak orang, terutama Jakarta sebagai
yang ditertibkan) ibu kota negara.
cukup banyak, Keberanian saya juga didorong oleh sebuah ke-
sehingga cukup inginan bahwa sesuatu yang tidak patut itu tidak boleh
didiamkan. Makanya saya lakukan apa pun. Dan saya
signifikan dalam tidak melihat latar belakang pemilik vila. Siapa pun
mengembalikan mereka, yang saya tahu adalah pemilik-pemilik vila
fungsi kawasan yang sudah melanggar.
Yang pertama, mereka melanggar karena memba-
Puncak sebagai ngun di atas tanah negara, bukan hak milik. Mereka
sumur resapan. mendirikan bangunan di kawasan yang dilindungi,
yang zero KDB (koefisien dasar bangunan). Lalu me-
reka mendirikan bangunan tanpa IMB. Sekalipun ada
IMB, tapi melanggar KDB. 
Apakah penertiban ini akan mampu mengembali-
kan fungsi Puncak?
Jumlahnya (vila yang ditertibkan) cukup banyak, se-
hingga cukup signifikan dalam mengembalikan fungsi
kawasan Puncak sebagai sumur resapan. Selain itu,
kita ingin mengembalikan kawasan Puncak seperti
awalnya, bahkan yang bisa menjadi ikon internasional
nanti. 
Dana pembongkaran vila ini dari mana? Apakah

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


PEMBONGKARAN
FOKUS VILA MEWAH PUNCAK

benar meminta kepada DKI Jakarta?


Petugas gabungan dari Satpol
Pamong Praja dan TNI POLRI Tidak meminta. Jadi Jakarta punya program untuk
dari Kota Bogor melakukan
pembongkaran Vila di kawasan membantu daerah sekitar, tidak hanya Bogor, tapi
Megamendung, Puncak, Bogor. juga Tangerang, Bekasi, Depok, dan Cianjur. Bogor
GRANDYOS ZAFNA/DETIKCOM
mendapatkan dana itu supaya risiko banjir tidak ter-
lalu cepat sampai ke Jakarta. Itu perlu juga dilakukan
normalisasi fungsi sungai, kemudian memelihara
daerah sempadan sungai, memelihara situ-situ atau
embung-embung. Karena juga sangat berkepenting-
an, DKI Jakarta mengalokasikan anggaran. Untuk
apa? Untuk program-program seperti itu. Jadi kita
tidak meminta-minta. Saya paling pantang meminta-
minta, apalagi kepada sesama daerah otonomi. 
Apakah dana dari DKI cukup?
Ya, enggaklah, jauh sekali. Itu bangunan ada bebe-
rapa ratus. (Untuk) nyewa backhoe saja tidak cukup,
apalagi untuk kegiatan operasional Satpol PP, yang
juga harus makan dan dilindungi. Risikonya kan juga
berdarah-darah, bisa saja ada yang mati. Apakah

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


PEMBONGKARAN
FOKUS VILA MEWAH PUNCAK

orang lain berpikir risikonya sejauh itu? Tapi apa pun


tetap kita lakukan.
Tidak takut dengan resistansi?
Tidak, sampai hari ini tidak ada yang mengancam-
ancam begitu. Hanya mengharapkan, meminta, tapi
saya juga memberikan pengertian dengan sangat
hati-hati bahwa ini untuk kepentingan orang yang lebih
banyak.
Saya bilang kepada bapak-bapak dan ibu-ibu yang
punya vila, bangunan itu juga tidak dihuni setiap hari
atau seminggu, bahkan tidak sebulan sekali. Tapi
dampaknya bagi Bogor adalah selalu menjadi daerah
yang menjadi kambing hitam, mengirim banjirlah atau
menyebabkan daerah lain sering banjirlah. Ini juga,
Saya tidak tahu saya bilang, menyakitkan bagi masyarakat Kabupaten
Bogor. 
jenderal, tidak Saya tegaskan, tidak ada orang Bogor yang punya
tahu pengusaha, vila. Karena udara Bogor sudah sejuk, sehingga tidak
saya tidak mau perlu vila. Yang punya vila itu 99 persen orang Jakarta.
Bisa disebutkan siapa yang gencar melobi Anda?
peduli dengan itu. Jangan… jangan… tidak usah, itu urusan saya saja.
Saya saja yang tahu. Saya tidak tahu latar belakang
mereka. Identitas vila itulah yang jadi dasar. Yang ter-
penting, siapa pun yang mendirikan di tanah terlarang,
dia melanggar peraturan. Saya tidak tahu jenderal,
tidak tahu pengusaha, saya tidak mau peduli dengan
itu. Saya tidak mau peduli dengan latar belakangnya.
Banyak vila petinggi dan pejabat yang jadi target
Anda?
Saya tidak pernah peduli dengan latar belakang.
Ada identifikasi, pendataan, ada penelitian, ada SP1,
SP2, dan SP3, kemudian penyegelan. Baru, ketika kita
tawarkan apakah mereka mau membongkar sendiri
dan mereka tidak mau, baru kita bongkar. Panjang
prosesnya, tidak serta-merta hantam kromo, ada
peraturan daerah yang mengaturnya. Q ISFARI HIKMAT

MAJALAH
MAJALAH DETIK
DETIK 16
16 -- 22
22 DESEMBER
DESEMBER 2013
2013
PEMBONGKARAN
FOKUS VILA MEWAH PUNCAK
PEMBONGKARAN
FOKUS VILA MEWAH PUNCAK

J O KOW I :
PEMILIK VILA DI
BOGOR HARUS SADAR
“MEREKA YANG MENDIRIKAN VILA HARUS SADAR
BAHWA DAERAH ITU TIDAK BOLEH DIBANGUN. KALAU
LINGKUNGAN DI SANA RUSAK, YANG KENA KITA SEMUA.”
ARI SAPUTRA/DETIKFOTO

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


PEMBONGKARAN
FOKUS VILA MEWAH PUNCAK

P
ENERTIBAN vila di kawasan Puncak, Bogor,
didukung penuh oleh DKI Jakarta. Bahkan
Gubernur Joko Widodo memberikan bantuan
untuk kegiatan operasional kepada Pemerin-
tah Kabupaten Bogor guna menggusur vila-vila itu.
Jakarta jelas berkepentingan dengan upaya
perobohan vila-vila mewah itu. Sebab, banjir Jakarta
disebabkan oleh berkurangnya lahan resapan air ka-
rena berubah fungsi menjadi hunian, termasuk vila.
Di satu sisi, Jokowi menggugah kesadaran warga
Jakarta pemilik vila itu. Sebab, mereka mendirikan
bangunan di lahan konservasi. “Kalau lingkungan di
sana rusak, yang kena kita semua (Jakarta), bukan
hanya daerah itu,” kata Jokowi.
Berikut ini wawancara leng-
Kalau lingkungan di sana rusak, kap Aryo Bhawono dari majalah
yang kena kita semua (Jakarta), detik dengan Jokowi di Balai
bukan hanya daerah itu. kota DKI Jakarta, Jumat, 13 De-
sember 2013.

Kata pejabat di Puncak, kalau


tidak didukung DKI, penggusuran vila enggak sebe-
sar sekarang. Dan Satpol PP Bogor menjadi berani.
Tanggapan Anda?
Memang itu sangat berani. Sebab, mata air Kali
Ciliwung di situ. Keberanian Bogor menertibkan vila
pantas dipuji. Itu kan bukan vila kecil, tetapi yang be-
sar. Dan ada ratusan vila. Kalau dulu kan paling yang
kena vila kecil dan jumlahnya sedikit. Tetapi sekarang
ini besar ukurannya. Ya, saya harap semua bisa dise-
lesaikan dengan baik. Karena pemerintah DKI Jakarta
juga membutuhkan penataan yang baik di sana.
Berapa bantuan yang diberikan Jakarta kepada
Bogor?
Jadi total bantuan DKI itu diberikan ke daerah-dae-
rah sekeliling, seperti Kabupaten Bogor, Kota Bogor,

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


PEMBONGKARAN
FOKUS VILA MEWAH PUNCAK

Tangerang, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan,


Banjir di Jakarta
Bekasi, dan Kota Bekasi. Totalnya Rp 60 miliar. Itu be-
sar banget. Tetapi, untuk Kabupaten Bogor, kemarin
ARI SAPUTRA/DETIKFOTO
kita berikan Rp 8 miliar, sedangkan Kota Bogor Rp 5
miliar. Dana-dana itu posnya dari dana bantuan dae-
rah.
Bisa diperinci peruntukan dana untuk Kabupaten
Bogor?
Itu macam-macam. Yang penertiban vila itu Rp 2,1
miliar. Lalu ada untuk biopori dan bioretensi, perlin-
dungan daerah aliran Sungai Ciliwung, dan lainnya.
Apa kepentingan Jakarta hingga memberikan
bantuan demikian besar?
Jakarta juga punya kepentingan. Mata air Jakarta
semua di daerah itu, seperti Megamendung. Kan mata
air Ciliwung di sana. Nah, kalau daerah tersebut tidak

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


PEMBONGKARAN
FOKUS VILA MEWAH PUNCAK

dijaga, air akan langsung ke Jakarta, banjir. Makanya,


kami memberi stimulan untuk kegiatan operasional.
Tetapi daerah juga punya kepentingan menata ling-
kungan mereka. Jadi saling membantulah.
Sebenarnya alur kerja sama ini seperti apa? Ka-
barnya mereka harus mengajukan proposal lebih
dulu?
Memang ada proposal. Tetapi bukan proposal begitu
saja lalu disetujui. Awalnya, ini kan ada pertemuan an-
tarkepala dinas. Nah, pertemuannya ini sudah lama,
berkali-kali. Lalu ada forum komunikasi. Nah, dari
situ ada obrolan, lalu kami memberi masukan. Jadi
Oh, iya. Ini kan bukan program proposal yang diajukan itu di-
informasikan, tetapi proposal itu
jangka pendek. Lihat reboisasi dan tetap harus disesuaikan dengan
pembuatan biopori, itu kan tidak kebutuhan Jakarta. Makanya
bisa langsung jadi. peruntukannya jelas.
Vila yang ditertibkan milik
orang Jakarta. Ada juga milik
pemerintah pusat. Anda eng-
gak takut dimarahi?
Lo, itu urusan daerah sana (Kabupaten Bogor). Te-
tapi ini kan bukan soal itu saja. Mereka yang mendi-
rikan vila harus sadar bahwa daerah itu tidak boleh
dibangun. Kalau lingkungan di sana rusak, yang kena
kita semua, bukan hanya daerah itu. Makanya ada
program ini.
Bagaimana pertanggungjawabannya nanti?
Ya, itu urusan inspektorat.
Artinya, program ini akan terus dilanjutkan?
Oh, iya. Ini kan bukan program jangka pendek. Lihat
reboisasi dan pembuatan biopori, itu kan tidak bisa
langsung jadi. Nanti kita nikmati hasilnya pada 2025,
(saat itu) baru terasa. Makanya, ini harus terus dikem-
bangkan. Q
ARYO BHAWONO, IRWAN NUGROHO

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


GAYA
GAYA HIDUP
HIDUP

MACHO
dengan
Transplantasi
Berewok
SETELAH OBAT OLES TAK AMPUH,
TRANSPLANTASI RAMBUT DIPILIH UNTUK
MENUMBUHKAN RAMBUT DI WAJAH.
MACHO, BRO.
FOTO-FOTO: THINKSTOCK

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


GAYA HIDUP

T
AMPIL macho dengan jenggot, kumis, dan
cambang makin diidamkan banyak pria. Se-
telah berbagai obat oles tak sanggup me-
numbuhkan bulu-bulu di wajah, mereka pun
mencoba cara lain.
Metode yang saat ini digemari adalah transplan-
tasi rambut di wajah, baik itu jenggot, kumis, mau-
pun cambang. Tren ini berkembang pesat di bebe-
rapa negara, seperti Inggris, Amerika Serikat, dan
Indonesia.
Genius Beauty melansir, metode ini pertama kali
diterapkan pada 1996 oleh Dr. Bessam Farjo, se-
orang dokter bedah terkemuka di Inggris. Sejak itu,
metode ini kian diminati.
Farjo mengklaim metodenya antialergi, antigatal,
atau berisiko penyakit kulit. Hal itu karena ia
tidak menggunakan bahan sintetis. “Ram-
but diambil dari rambut belakang pasien
sendiri,” ujarnya.
Sejak mengenalkan metode ini, dok-
ter asal Irak itu telah menangani le-
bih dari 5.000 transplantasi rambut
di wajah. Dia juga menangani lebih
dari 20 ribu konsultasi tentang hair
restoration. Bahkan, enam tahun
terakhir, jumlah pasien mening-
kat enam kali lipat. Wow!
Banyak pria berwajah mulus
atau tanpa bulu mendatangi
Farjo Hair Institute untuk menja-
lani cangkok rambut. Para pria itu
ingin tampil macho bercambang la-
yaknya selebritas dunia, macam Brad
Pitt, Ewan McGregor, dan Ashton
Kutcher.

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


GAYA
GAYA HIDUP
HIDUP

Dr. Farjo mencatat sebanyak 24 persen pasiennya


ingin rambut wajah seperti milik Gary Barlow. Se-
dangkan 20 persen pasien menginginkan tampilan
seperti pesebak bola keren, David Beckham. Aktor
senior George Clooney ternyata juga masih mem-
pesona. Terbukti sekitar 13 persen pasien Dr. Farjo
ingin meniru berewoknya.

STEM CELL
Tren ini ternyata juga mulai diminati di Indonesia.
Bahkan, kira-kira lima tahun lalu, para pria mulai
“ribut-ribut” mencari cara agar rambut di wajahnya
bisa tumbuh.
Ada satu merek obat oles yang banyak memasang
iklan cukup laris saat itu. Namun beberapa pria
mengaku tak puas dengan hasilnya.
Arif misalnya. Pria 29 tahun itu terlahir tanpa bakat
berambut. Kulit wajahnya terbilang mulus, paling
hanya ada kumis, itu pun jarang-jarang. Padahal dia
sangat ingin memiliki berewok.
Arif sempat mencoba obat oles terkenal. Sudah
sebulan lebih mencoba, tetap saja bulu di wajah-
nya tak juga tumbuh. “Cuma tiga rambut tumbuh di
dagu,” kata bapak satu anak itu.

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


GAYA HIDUP

Pengalaman serupa juga dialami Doni. Obat oles


yang sudah digunakan selama lebih dari enam bu-
lan sama sekali tak bekerja. Bulu di wajahnya tak
kunjung ada. “Akhirnya nyerah,” ujar pria 32 tahun
ini.
Meski sangat ingin punya rambut di wajah, Arif dan
Doni belum ingin melakukan transplantasi rambut.
Mereka masih ragu, apalagi biayanya tidak murah.
Namun lain lagi dengan Ricko. Pria 28 tahun
itu sudah sibuk mencari cara alternatif untuk
menumbuhkan rambut di wajah setelah
Metode  ini  berbeda   obat oles tak mempan. Dia pun menjela-
dengan  cangkok   jah di Internet untuk mencari tahu.
cara  lama  karena   Dia kemudian menemukan Dr. Gu-
menggunakan  stem   nawan Budisantoso, Sp.KK, seorang ahli
cell  dari  rambut   transplantasi rambut di Indonesia. Dr.
pasien  sendiri. Gunawan melakukan cangkok rambut di
wajah pertama kali pada 1997. “Saya mau
cangkok rambut, meskipun kata orang sa-
kit,” kata Ricko mantap.
Sebenarnya Ricko tidak perlu khawatir dengan
rasa sakit itu. Pasalnya, Dr. Gunawan telah me-
ngembangkan metode hair stem cell transplantation,
yaitu metode baru cangkok rambut yang nyaris tidak
sakit.
Metode ini berbeda dengan cangkok cara lama
karena menggunakan stem cell dari rambut pasien
sendiri. Dalam empat atau lima bulan, stem cell dari
rambut daerah donor yang ditanam akan tumbuh.
Impian memiliki rambut di wajah pun segera terwu-
jud.
Selain tidak menimbulkan rasa sakit, metode ini
memungkinkan lebih banyak menanam rambut da-
lam satu kali treatment. Pembengkakan wajah aki-
bat anestesi lokal juga nyaris tak ada.

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


GAYA HIDUP

HARVEST SEPARATE ACTIVATE RETURN

RESULT

1 2 3 4
sejumlah kecil Sel induk sel induk Anda Sel-sel induk
lemak 50-100 dipisahkan dari diaktifkan dengan yang diaktifkan
cc diambil dari sel-sel lemak protein alami disuntikkan ke
daerah pinggang kulit wajah
Anda

Yang paling menyenangkan adalah cangkok ram-


New Skin
Layer
but ini tidak akan mengurangi jumlah rambut di
daerah donor, karena ini merupakan metode peng-
Epidermis
Dermis gandaan.
Sweat
Karena itu, metode ini juga bisa dilakukan kepada
Gland orang dengan kebotakan yang sangat luas sekali-
Erector Hair Sebaceous
Muscle Gland pun. “Ini metode mutakhir yang saat ini tercanggih
di dunia,” ujar Dr. Gunawan.
Dokter yang berpraktek di daerah Kelapa Gading,
Jakarta Utara, ini juga mengklaim metodenya aman.
“Asalkan dilakukan oleh dokter ahli yang berpeng-
alaman, ini tidak ada efek sampingnya,” ujarnya.
Selain di Jakarta, metode ini dilakukan di kota-ko-
ta besar dunia, seperti Maastricht, Amsterdam, Lon-
don, dan Wina. Dr. Gunawan mengakui tren cangkok
rambut wajah di Indonesia terus meningkat. Namun
jumlahnya belum sebanyak di luar. Dalam setahun,
setidaknya ada lima atau enam pasien datang. “Me-
reka bilang ingin lebih macho dengan rambut di wa-
jah,” katanya. Berminat, Bro? Q
KEN YUNITA

MAJALAH DETIK 11
16 - 17
22 NOVEMBER
DESEMBER 2013
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
Auckland
wisata

Mencari Damai di
bekas Ibu kota Selandia Baru ini memang sepi. Sedikit membosankan.
Tapi tetap ada banyak hal menarik yang bisa dinikmati di sini.
foto-Foto: thinkstock

Majalah detik 16 - 22 desember 2013


S
wisata

epi. Begitu kira-


kira pendapat
saya sewaktu
menginjakkan
kaki di Auck­land,
bekas ibu kota
Selandia Baru.
Saya langsung
berpikir bakal mati kebosanan saat
harus tinggal di kota ini barang se-
minggu saja.
Bandara di kota ini juga lengang. Pa-
dahal, di kota mana saja, bandara bi-
asanya selalu ramai orang. Di jalanan
juga tak banyak kendaraan berlalu-
lalang. Nyaris mustahil mendengar
bunyi klakson saat melintasi jalanan
di Auckland. 
Saya lantas mencoba mampir ke
salah satu pusat belanja, dan ternyata
sama saja. Nyenyat. Tidak banyak
orang hilir-mudik melihat-lihat barang
yang dipamerkan.
Saya sempat terheran-heran. Pe-
mandangan ini jelas berbeda dengan
mal-mal di Jakarta, yang selalu penuh
pengunjung.
Bila dibanding Jakarta, penduduk
Auckland memang tidak ada apa-apa-
nya. Populasi di Jakarta saat ini sudah
lebih dari 10 juta. Sedangkan pendu-
duk Auckland hanya sepersepuluhnya
saja. Satu juta orang.
Saya jadi maklum mengapa salah
satu kota terbaik untuk ditinggali ini
sepi. “La, wong yang tinggal sedikit

Majalah detik 16 - 22 desember 2013


wisata

banget,” ujar rekan saya.


Meski sepi dan membosankan, kota terbesar di Se-
landia Baru ini sebenarnya menyimpan pesona luar
biasa. Terutama bagi wisatawan berkantong tebal.
Bukan cuma pemandangannya yang fantastis, Auck­
land ternyata juga surga bagi para shopaholic dan pen-
cinta kuliner. Mau berbelanja karya-karya desainer
kelas atas atau kelas kaki lima, Anda tinggal pilih.
Untuk memanjakan perut, ada banyak kafe dan res-
toran. Namun jangan sama­kan dengan Jakarta, ya.
Tempat makan di kota ini rata-rata tutup pukul 20.00
waktu setempat. Jadi, kalau ingin makan malam, da-
tanglah pukul 18.00 waktu setempat.
Kalau ingin melanjutkan hanging out, ada beberapa
bar di pusat kota, seperti di Wynyard Quarter, Viaduct
Harbour, dan Britomart. Tapi bar-bar ini bakal tutup
pada pukul 01.00 waktu setempat.
Pengunjung bar di Auckland juga tidak ramai. Da-
lam satu malam, paling-paling hanya sepuluh orang.
Menurut seorang pelayan bar, pengunjungnya biasa-

Majalah detik 16 - 22 desember 2013


wisata

nya itu-itu saja. “Orang yang datang ke sini biasanya


sudah kenal satu sama lain,” katanya.
Makan di Auckland juga relatif mahal. Untuk sekali
makan di restoran biasa, kita harus merogoh kocek
hingga Rp 200 ribu. Bayangkan jika kita ingin makan
di restoran mewah, tentu lebih mahal.
Untuk berkeliling kota, ada bus dan taksi yang bisa
dijadikan pilihan. Taksi memang lebih nyaman, tapi
ongkosnya jauh lebih mahal. Untuk perjalanan selama
sekitar 45 menit, tarifnya bisa mencapai 90 NZD atau
Rp 800 ribuan.
Kalau mau lebih murah, silakan naik bus. Sangat
nyaman meski kadang Anda harus mengkombinasi-
kannya dengan berjalan kaki, karena bus di Auckland
tidak berhenti sembarangan. Namun ongkos yang bisa
dihemat lumayan, kok.
Pilihan lainnya adalah menyewa mobil. Ini cara pa-
ling menyenangkan untuk berjalan-jalan menikmati
Kota Auckland. Apalagi mobil di Auckland juga meng-
gunakan setir kanan seperti di Indonesia.
Jaminannya cuma kartu kredit. Tapi, kalau tidak pu-
nya, Anda diwajibkan membayar uang jaminan. Anda

Majalah detik 16 - 22 desember 2013


wisata

juga wajib memiliki SIM internasional.


Aturan berlalu lintasnya jauh lebih ketat dibanding
Indonesia, jadi pastikan semua syarat terpenuhi.
Seperti surat bukti kelaikan kendaraan yang masih
berlaku. Di Auckland, semua mobil harus lulus peme-
riksaan mekanik setiap enam bulan. Wah-wah!

Menyepi
Auckland memang bukan tempat bagi pencari ingar-
bingar. Tempat ini cocok untuk menyepi sambil me-
nikmati keindahan alam. Mencari kedamaian.
Satu yang tak boleh terlewatkan adalah
pantainya yang cantik-cantik, mulai West
Coast yang asyik untuk berselancar hingga
Teluk Hauraki yang tenang. Laut dan segala
daya tariknya membuat Auckland dijuluki
Kota Layar (City of Sails).

Majalah detik 16 - 22 desember 2013


wisata

Kalau ingin mencari suasana lain, silakan menuju


pantai timur Semenanjung Coromandel, yang berjarak
sekitar 175 kilometer dari pusat Kota Auckland. Ada
pantai bernama Hot Water Beach. Untuk menikmati
airnya yang hangat, Anda tinggal menggali lubang
di pasirnya. Dan air hangat akan memenuhi “kolam”
Anda. Mari menikmati spa alami buatan sendiri.
Pantai ini juga menjadi favorit peselancar karena
memiliki gelombang yang tinggi
dari sebelah timur. Sayang,
pantai ini tak aman untuk bere-
nang.
Bila ingin menjelajahi pulau,
silakan ke Hauraki Gulf, ter-
utama Waiheke Island. Hanya
40 menit naik feri dari pusat
Kota Auckland, dan kita akan
disuguhi hijaunya kebun anggur
dan kebun zaitun. Atau hu­ tan
dan pantai khas Selandia Baru.
Sebanyak 48 kawah gunung
berapi yang tersebar di sekitar
Auckland juga menjadi tempat
sempurna untuk piknik. Jangan
lupa mampir ke Rangitoto Is-
land, gunung berapi paling khas
di Auckland. Hanya 25 menit
naik feri dari Auckland, kok.
Jika ingin memacu adrenalin,
berkunjunglah ke Sky Tower.
Kita bisa melompat dari atas
gedung tertinggi di Selandia
Baru ini. Benar-benar mene-
gangkan. n
RITA ULI, RACHEL VANNESYA | KEN YUNITA | www.new­
zealand.com | www.newzealandeducated.com

Majalah detik 16 - 22 desember 2013


KULINER

NAMANYA UNIK,
MENGUNDANG
UNTUK DICOBA.
TEMPAT
MAKAN PARA
VEGETARIAN DI SINI,
KEHIDUPAN
TERNYATA.
FOTO-FOTO : RACHMAN HERIYANTO |
DETIK FOTO

TAK PERNAH
BERAKHIR
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
KULINER


K
EHIDUPAN Tidak Pernah
Berakhir”. Papan nama itu
tampak mencolok di Jalan Pa-
jajaran, Bandung, Jawa Barat.
Di malam hari, restoran ini
makin “terlihat” karena lam-
pu-lampunya yang terang.
Namanya cukup panjang, tapi unik. Awalnya, di
sini menjadi tempat makan bagi mereka yang tidak
menyantap daging alias vegetarian karena memang
100 persen menyediakan aneka hidangan bebas
unsur hewani.

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


KULINER

Kini bukan
cuma kaum
vegan yang
mampir, namun
juga mereka
pemakan
segala.

Namun, kini bukan cuma kaum vegan, tapi mereka


yang sehari-hari menyantap segala makanan juga
banyak yang mampir ke restoran ini.
Sebuah kios penjual rumput laut goreng menjadi
pembuka restoran ini. Biasanya pengunjung akan
ditawari mencicipi rumput laut goreng (kerupuk
kehidupan) yang renyah ini. Satu stoples harganya
Rp 35 ribu. Kalau beli banyak, harganya bisa lebih
murah.
Area restoran ada di bagian belakang. Didominasi
warna putih dan biru, baik bangku maupun
temboknya.
Sebagai pemanis, diletakkan hiasan bunga-bunga
matahari berwarna kuning cerah di tepi-tepi meja
dan kursi. Di salah satu sisinya terdapat rak-rak
makanan atau menu yang bisa dipesan.

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


KULINER

Di sejumlah sudut terpasang pesawat televisi,


menyiarkan semacam pengetahuan tentang gaya
hidup vegetarian.
Sejumlah poster bergambar artis atau selebritas
vegetarian, seperti Mike Tyson, Christian Bale, dan
Tobey Maguire, terpasang di dinding restoran. Leng-
kap dengan quote dari para selebritas vegetarian.
Restoran buka mulai pukul 10.00 WIB hingga pukul
22.00 WIB. Selalu ramai saat jam makan siang
maupun makan malam. Saat hari libur, pengunjung
membeludak. Antreannya sangat panjang.
Restoran yang berdiri sejak Mei 2012 ini
menggunakan sistem semiprasmanan. Pengunjung
bisa memilih makanan yang ingin disantapnya di
counter makanan, setelah itu tinggal membayar di
kasir.

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


KULINER

Pengunjung tidak boleh membawa makanan dan


minuman dari luar. Apalagi makanan dan minuman
dengan kandungan unsur hewani, seperti susu,
yogurt, atau puding susu.

Daging Aspal
Saya sempat kaget saat melihat daftar menunya.
Katanya restoran vegetarian, tapi ada menu sate
ayam, rendang, empal, juga ikan-ikanan. Ternyata
semua itu daging imitasi. Daging-dagingan dan ikan-
ikanan itu dibuat dari sari kacang kedelai dan jamur
yang diolah sedemikian rupa kemudian dibentuk
seperti daging atau ikan.
Rasanya? Nyaris sama dengan daging atau ikan
asli, sehingga banyak pengunjung menyangka itu
benar-benar daging asli. “Rasanya benar-benar

MAJALAH DETIK 16
18 - 22
24 DESEMBER
NOVEMBER 2013
KULINER

seperti daging. Bentuk seratnya juga sangat mirip


dengan daging,” ujar Risa, salah satu pengunjung.
Harga makanan di sini cukup terjangkau. Salah
satu yang menjadi rekomendasi adalah sate ayam.
Harganya Rp 4.000 per tusuk. Ukurannya cukup
besar, dan rasanya gurih-gurih nikmat. Makan dua
tusuk saja rasanya cukup mengenyangkan.
Buat pencinta pedas, cobalah rendang Padang.
Harganya Rp 5.000 per iris. Atau boleh juga mencoba
menu sapi lada hitam, pedasnya benar-benar
menggoyang lidah. Harganya Rp 6.000 per porsi.
Untuk menikmati aneka lauk itu, ada paket nasi
sayur seharga Rp 6.000 dengan enam sayur pilihan,
seperti cah kangkung, tumis brokoli, capcai, dan
jamur. Dijamin mengenyangkan.
Keistimewaan lain dari rumah makan ini adalah bumbu-

MAJALAH DETIK 16
18 - 22
24 DESEMBER
NOVEMBER 2013
KULINER

bumbu khusus vegetarian dan tanpa MSG (monosodium


glutamate).
Semua bahan masakan juga dijamin alami tanpa pe-
ngawet. Sehat dan aman dikonsumsi, pastinya. Dan aman
juga untuk anak-anak, bahkan balita. Wah!
RACHEL VANNESYA | KEN YUNITA

MAJALAH
MAJALAHDETIK
DETIK16
18
9 - 22
15
24 DESEMBER
NOVEMBER 2013
FOTO - FOTO: GRANDYOS ZAFNA MANASE MESAH | DETIKFOTO | DETIKHOT

MAUDY
KOESNAEDI

BUDIMAN
S U DJ AT M I K O

ADINIA WIRASTI

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


PEOPLE

BUDIMAN
S U DJ AT M I K O

B
UDIMAN Sudjatmiko ber- dalam bahasa populer sehingga lebih

GRANDYOS ZAFNA MANASE MESAH | DETIKFOTO


terus terang mengakui mudah dipahami. “Dulu Bung Karno me-
alasan menerbitkan buku nulis, Bung Hatta menulis, Sjahrir menu-
pertamanya, Anak-anak Re- lis. Saya ingin menghidupkan tradisi itu,”
volusi, adalah untuk menambah biaya tambahnya. Tradisi itu mati di masa Orde
kampanye Pemilu 2014. Untuk biaya Baru, tapi belakangan mulai bersemi.
sekunder, katanya. Tapi susah enggak, sih, menulis?
Novel yang akan terbit dalam dua jilid “Menulis itu jangan dianggap beban,
ini hanyalah permulaan. Politikus Partai anggap saja sebagai hiburan, maka
Demokrasi Indonesia Perjuangan ini ingin akan mengalir begitu saja,” ujarnya.
terus menulis, tapi bukan fiksi. “Karena Dan, untuk novel Anak-anak Revolusi
saya tak bisa berimajinasi,” ujarnya, di ini, ia tak meluangkan waktu khusus.
sela peluncuran buku Anak-anak Revo- Ia hanya "mencuri" waktu di tengah
lusi, Rabu, 4 Desember 2013. kesibukannya sejak Agustus tahun
Mantan tahanan politik era Orde Baru lalu. Satu-dua jam sehari, tahu-tahu
ini ingin menuliskan pemikiran politiknya terkumpul 1.000 halaman! QESTI UTAMI
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
PEOPLE

DETIKHOT
MAUDY
KOESNAEDI

M
EMERANKAN Inggit tagen. Maklum, kebaya tradisional me-
Garnasih (istri Presiden mang menjadi kostum wajib saat Maudy
Sukarno, red) menjadi “menjadi” Inggit.
tantangan tersendiri bagi None Jakarta 1993 ini berterus terang
Maudy Koesnaedi. Ia tidak hanya harus mengakui menikmatinya. “Aku sangat
melepaskan tokoh Zaenab, pacar si menikmati memakai ini, jadi bisa mele-
Doel dalam film Si Doel Anak Sekolah- pas kerinduan merasakan pakai setagen
an, yang telanjur melekat pada dirinya. dan kebaya,” ujarnya di sela syuting, be-
Ia juga melakukan riset mendalam demi berapa waktu lalu.
menghidupkan karakter perempuan Aktris berdarah Sunda kelahiran Jakar-
yang mampu “merebut” hati Bung Kar- ta, 8 April 1975, itu berharap film Soekarno
no tetapi kemudian ditinggalkan demi besutan Hanung Bramantyo, yang mulai
perempuan lain itu. diputar pekan ini, mendapat tanggap-
Berkat peran ini juga, Maudy bisa an positif dari masyarakat luas. Iiih... jadi
mengobati kerinduannya mengenakan penasaran seperti apa, sih akting Maudy
kebaya tradisional lengkap dengan se- sebagai Inggit. QPRIH PRAWESTI FEBRIANI
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
PEOPLE

DETIKHOT
ADINIA WIRASTI

A
DINIA Wirasti sempat tra lewat perannya sebagai Marsha
gemetaran saat namanya di film Laura & Marsha, sebuah road
disebut sebagai aktris ter- movie besutan Dinna Jasanti. Perju-
baik dalam ajang Festival angan Adinia di film yang syutingnya
Film Indonesia (FFI) 2013, yang digelar banyak dilakukan di Eropa ini memang
di Semarang, Jawa Tengah. tak mudah. Ia harus mengatasi segala
Ia tak percaya menerima gelar ini. keterbatasan yang ada.
Sebelumnya, ia malah lebih menjago- Tapi penghargaan ini menebus semua
kan aktris lain. “Sama sekali enggak kerja keras itu. Ini menjadi babak pen-
nyangka. Aku malah lebih ke Imelda ting bagi Adinia, yang merintis karier di
Therinne (Belenggu) dan Happy Sal- dunia akting lewat film Ada Apa dengan
ma,” katanya, sambil tersenyum lebar. Cinta?. “(Jadi pemicu), saya harus lebih
Semringah. serius lagi di seni peran,” tutup perem-
Adinia berhak memboyong Piala Ci- puan 26 tahun itu. QADHIE ICHSAN | ESTI UTAMI

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


interview

Anies Baswedan:
Konvensi
Tak Fair,
saya lawan
“Apakah proses politik hanya untuk
mereka yang tidak bersih, tidak
berintegritas?”
Ilustrator: edi wahyono

Majalah detik 16 - 22 Desember 2013


interview

etelah menggulirkan gerakan “Indonesia


Mengajar”, Anies Baswedan kembali mengga-
gas gerakan baru: “Turun Tangan”. Kali ini ter-
kait dengan keikutsertaannya dalam konvensi calon
presiden melalui Partai Demokrat. Lewat gerakan ini,
ia menyeru sekaligus menyatakan komitmen turun
tangan secara aktif memperbaiki kehidupan negeri ini.
“Kian banyak orang bersih yang mau terlibat da-
lam politik semakin bisa mendorong tumbuhnya pe-
merintahan bersih dan kepemimpinan politik yang
bermanfaat,” kata cucu pahlawan nasional A.R. Bas-
wedan ini saat berbincang dengan majalah detik di
sekretariat Relawan Anies Baswedan, Jalan Ciasem,
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin, 9 Desem-
ber 2013.
Dengan ikut terjun ke politik, Anies bisa meng-
ajak rakyat berbuat bersama melakukan perubahan
ke arah yang lebih baik. Berbuat sesuatu jauh lebih
mulia ketimbang hanya menggerutu dan menyesali
keadaan. Lantas kenapa pilihannya melalui Partai
Demokrat, yang kadernya banyak terlibat skandal
korupsi? Bagaimana dia menggalang dana untuk
mewujudkan cita-citanya itu? Berikut ini petikan
perbincangannya.

Apa yang membuat Anda bersedia ikut konvensi


calon presiden Partai Demokrat?
Politik di negeri yang kita cintai ini mengalami
degradasi luar biasa, sehingga proses politik telah
dipersepsikan menjadi sebuah arena yang kotor.
Banyak sekali orang yang tidak benar, tidak bersih,
justru bermain dengan bebas di arena itu. Mengapa
itu tidak kita persoalkan? Apakah kita hanya ingin
berkeluh kesah saja, tanpa berbuat?
Mengapa ketika ada orang-orang yang berintegri-
tas, kompeten, dan bersih justru dipertanyakan, di-
permasalahkan? Apakah memang proses politik itu
Majalah detik 16 - 22 Desember 2013
interview

Kian banyak orang


bersih yang mau terlibat
di politik makin bisa
mendorong tumbuhnya
pemerintahan yang
bersih dan kepemimpinan
politik yang bermanfaat.

Ari Saputra / detikfoto

Majalah detik 16 - 22 Desember 2013


interview

hanya untuk diikuti oleh mereka yang tidak bersih,


yang tidak berintegritas? Kita selama ini sudah ter-
lalu banyak diam dan hanya mengeluh ketika meli-
Anies di hadapan Komite hat kondisi yang tidak benar.
Konvensi Calon Presiden Partai
Demokrat di Wisma Kodel,
Jakarta, 27 Agustus 2013. Justru seharusnya ikut aktif terlibat?
Hasan Alhabshy/detikfoto
Justru harus lebih banyak orang bersih, berinteg-
ritas, dan kompeten yang masuk pemerintahan ser-
ta politik. Sebab, di sanalah keputusan menyangkut
nasib orang banyak dibuat. Kalau tidak, siapa yang
mengelola anggaran negara dari uang pajak kita?
Kian banyak orang bersih yang mau terlibat di politik
makin bisa mendorong tumbuhnya pemerintahan
yang bersih dan kepemimpinan politik yang berman-
faat. Banyak kok orang bersih dan berintegritas di
negeri ini yang bisa dijadikan contoh.

Tapi bisa juga keikutsertaan Anda malah dipersep-


sikan negatif oleh publik?
Ha-ha-ha…. Saya tidak risau atau takut terhadap
semua opini dan persepsi yang timbul saat ini. Saya
justru takut pada pertanyaan yang akan diajukan
Tuhan. Bila kelak nanti saya ditanya Tuhan, selama

Majalah detik 16 - 22 Desember 2013


interview

ini Anda telah mengatakan semua hal tentang bang-


sa ini dari A hingga Z, lalu ketika Anda diberi kesem-
patan, mengapa hanya berdiam diri?

Kenapa memilih Partai Demokrat sebagai kenda-


raan politik?
Hari ini hanya Partai Demokrat yang menyeleng-
garakan konvensi dan mengundang warga negara
biasa, bukan partisan, untuk ikut pencalonan. Ini
sebuah penghargaan yang patut diapresiasi. Kon-
vensi merupakan cara elegan dalam menentukan
pemimpin bangsa berikutnya.
jika dalam pro- Sejumlah kader Demokrat terbukti melakukan
ses ini perjalan- korupsi sehingga menggerogoti popularitas partai
annya tidak ini. Anda mempertimbangkan kondisi itu?
Saat ini partai mana yang bebas dari kader korup-
adil, saya akan si? Kalau kita cermati, di berbagai lembaga, baik
mempermasa- itu swasta maupun pemerintahan, praktek korupsi
telah mewabah luar biasa. Jika Partai Demokrat
lahkannya, saya kemudian disebut menjadi partai yang tidak popu-
akan melawan- ler karena berbagai kasus tersebut, itu sudah lum-
rah. Sebab, partai inilah yang sedang memerintah,
nya. sehingga perhatian semua orang tertuju padanya.
Karena itu, saya berani tidak populer dengan meng-
ambil keputusan memilih partai ini. Tapi keputusan
saya itu bisa dipertanggungjawabkan.

Banyak yang menduga Susilo Bambang Yudhoyono


akan menentukan hasil konvensi dan cenderung
menunjuk iparnya (Pramono Edhie Wibowo)....
Lalu, apakah saya harus diam? Tidak! Saya me-
milih berjuang agar ada kejujuran dalam proses ini.
Saya bisa saja menang ataupun kalah, tetapi saya ti-
dak akan pernah menyerah. Bisa saja dalam proses
ini satu preferensi menginginkan calon tertentu me-
nang. Namun, jika dalam proses ini perjalanannya
Majalah detik 16 - 22 Desember 2013
interview

tidak adil, saya akan mem-


permasalahkannya, saya
akan melawannya. Keadilan
dan kejujuran dalam proses
ini harus terwujud.

Sejauh ini Anda melihat pro-


sesnya masih dalam koridor
itu?
Saya kira iya. Saya pejuang.
Saya tidak ingin menjadi tipe
pemimpin upacara atau pa-
rade yang semua sudah ter-
atur atau diatur dengan rapi.
Pemimpin yang baik adalah yang selalu berjuang
untuk menuju yang lebih baik. Lisan dan tindakannya
menjadi contoh. Perjuangan adalah berani mengha-
dapi semua persoalan dan mencari penyelesaiannya.

Jika nanti, saat hasil konvensi ditetapkan, ternyata


yang ditawarkan kepada Anda adalah posisi calon
wakil presiden?
Jangan pernah berpikir seperti itu, seolah saya
mengejar posisi dan jabatan. Ini adalah niat tulus.
Alangkah rendahnya jika persoalan bangsa yang be-
gitu besar hanya menjadi sarana untuk mendapatkan
posisi, duduk di mana dan mendapatkan apa. Kita
curiga sebagai bentuk kritis boleh-boleh saja, toh
memang niat seseorang itu hanya dirinya dan Tuhan
yang tahu. Tetapi, sekali lagi, niat saya ikut proses
ini adalah untuk Indonesia yang lebih baik, meng-
ajak berjuang seluruh masyarakat turun tangan.

Bagaimana dengan basis massa yang menjadi da-


sar optimisme Anda?
Alhamdulillah, hanya dalam hitungan pekan, ri-
buan orang mendaftarkan diri sebagai sukarelawan
Majalah detik 16 - 22 Desember 2013
interview

(Anies Baswedan). Mereka tidak dibayar. Landasan


mereka adalah iktikad baik untuk menuju Indonesia
yang lebih baik, tidak ada atribut partai atau organi-
sasi yang digunakan. Saya hanya memaparkan, ini
visi saya, tujuan dan cita-cita perjuangan ini.
Tekad kami menjadi identitas bagi kami, yakni
demi negeri tercinta ini. Dan ini muncul karena kami
mengajak mereka menjadi penentu, bahwa langkah
aktif kita, partisipasi kita, sangat menentukan masa
depan kita.

Maksudnya?
Saya tidak ingin membuat pendukung yang seka-
dar mendukung sesaat. Kalau itu yang diinginkan,
bisa saja saya kumpulkan uang sebanyak-banyak-
nya. Kemudian saya bikin organisasi dan saya bayari
dan kendalikan dari Jakarta.
Anies, kamu Praktek-praktek konvensional yang merugikan
rakyat itulah yang ingin saya pangkas. Karena itu,
tidak saya saya mengajak mereka tidak memenangkan Anies
titipkan kepada Baswedan untuk diri Anies Baswedan. Memang Ani-
es harus menang, tapi tujuan utama pemenangan
orang siapa pun, itu adalah agar kita bisa bersama-sama mewujud-
tetapi kepada kan Indonesia yang lebih baik. Ada tujuan yang jauh
Allah. lebih mulia daripada sekadar menang.

Menggalang dukungan tetap butuh dana. Dari mana


Anda mengumpulkannya dan berapa besarnya?
Macam-macam sumber dana kami. Contohnya
kaus yang pertama kali kami gunakan. Itu dibuat di
Malang, Jawa Timur, oleh sukarelawan kami, kemu-
dian dikirim ke Jakarta. Begitupun yang lain-lain.
Jadi, kalau dikuantifikasi dalam rupiah, itu ternya-
ta cukup besar. Tapi, maaf, saya tidak hafal berapa
persisnya dana itu. Yang pasti, itu bisa kami pertang-
gungjawabkan dan jelas.

Majalah detik 16 - 22 Desember 2013


interview

Dukungan kalangan pengusaha lazimnya tidak


gratis. Anda siap memberikan konsesi tertentu?
Jangan berpikir negatif dulu. Kalangan pengusa-
ha tentunya juga sudah sangat pintar bahwa, untuk
menjadi besar, sudah tidak zamannya lagi dengan
menggunakan lisensi-lisensi. Dalam era keterbu-
kaan dan persaingan sehat, kekuatan atas dasar
keunggulan diri adalah faktor penentu kemenang-
an, dan itu akan bersifat langgeng ketimbang yang
menggunakan lisensi. Saya sudah berdiskusi deng-
an banyak orang. Yang mereka butuhkan adalah ke-
sempatan yang sama dalam berusaha. Itu yang akan
saya lakukan.

Selama mengikuti konvensi, bagaimana dengan


tugas Anda sebagai rektor?
Saya cuti, dan mendelegasikan semua tugas ke-
seharian kepada para pembantu rektor.

Dukungan keluarga?
Saya bicara dengan ibu dan ayah saya. Beliau ber-
dua bilang, kalau benar, jalani, maju terus, jangan
khawatir dengan kata orang. Bismillah. Bahkan ibu
saya mengatakan, “Anies, kamu tidak saya titipkan
kepada orang siapa pun, tetapi kepada Al-
lah.” Itu yang menjadi sebuah semangat
yang luar biasa pada diri saya. Begitupun
dengan istri dan anak-anak saya. Me-
reka bahkan selalu hadir di mana pun
saya berada. Melalui telepon dan me-
dia elektronik, saya selalu menyapa.
Kalau pas lagi bertemu, saya sedang
tidak di luar kota, saya utamakan
kualitas pertemuan dengan mereka. Me-
reka sangat memahami apa yang tengah saya
lakukan. Luar biasa. n ARIF ARIANTO

Majalah detik 16 - 22 Desember 2013


interview

BIODATA

Nama: • SD Laboratori Yogyakarta (Februari 2009)


Anies Rasyid Baswedan, PhD • SMP Negeri 5 Yogyakarta • Satu dari 20 tokoh pembawa
• SMAN 2 Yogyakarta perubahan dunia untuk 20
• Universitas Gadjah Mada (1989- tahun mendatang versi majalah
Tempat/Tanggal Lahir:
1995) Foresight, Jepang (April 2010)
Kuningan, Jawa Barat, 7 Mei 1969
• Master bidang International
Security and Economic Policy,
Karya Ilmiah
Ayah: Universitas Maryland, College
• “Political Islam: Present and
Drs Rasyid Baswedan, SU (mantan Park
Future Trajectory” dimuat di
Wakil Rektor Universitas Islam • Departemen Ilmu Politik di
Asian Survey, sebuah jurnal
Indonesia, Yogyakarta) Universitas Northern Illinois
yang diterbitkan oleh Universi-
tas California
Ibu: Pekerjaan • “Indonesian Politics in 2007: The
Prof Dr Aliyah Rasyid, MPd (guru • Peneliti di Pusat Antar Univer- Presidency, Local Elections,
besar Universitas Negeri Yogya- sitas Studi Ekonomi di UGM, and The Future of Democracy”
karta) Yogyakarta (1995) diterbitkan oleh BIES, Aus-
• National advisor bidang desen- tralian National University
tralisasi dan otonomi daerah di
Istri:
Partnership for Governance
Fery Farhati, SPsi, MSc
Reform, Jakarta (2006-
2007)
Anak: • Peneliti utama di Lem-
Mutiara Anissa, Mikail Azizi, Kaisar baga Survei Indonesia
Hakam, Ismail Hakim (2005-2007)
• Rektor Universitas Para-
madina, Jakarta (15 Mei
Pendidikan
2007)
• TK Masjid Syuhada di Kota
Baru, Yogyakarta
Penghargaan
• 100 Intelektual Publik
Dunia versi majalah
Foreign Policy (edisi
April 2008)
• Salah satu Young
Global Leaders
World Economic
Forum

Ari Saputra / detikfoto

Majalah
Majalah
Majalahdetik
detik
detik16
18
9- -22
15
24 Desember
November 2013
INTERNASIONAL

BEREBUT
SUARA
TENTARA
PERDANA MENTERI THAILAND YINGLUCK
SHINAWATRA MENAWARKAN PEMILIHAN
UMUM DIPERCEPAT PADA 2 FEBRUARI
NANTI. TAK DIDUKUNG OPOSISI.
ATHIT PERAWONGMETHA/GETTY IMAGES

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


INTERNASIONAL

I
BARAT adu kuat dalam pertandingan tarik tam-
bang, posisi Perdana Menteri Thailand Yingluck
Shinawatra dan lawan politiknya masih relatif im-
bang. Posisi tambang dan kuda-kuda kedua belah
pihak masih sama kokoh, belum terlihat terseret ke
kiri atau ke kanan.
Pekan lalu, ratusan ribu orang antipemerintah me-
madati jalan-jalan Kota Bangkok menuntut Yingluck
lengser dari posisinya. Sehari kemudian, Perdana
Menteri Yingluck menanggapinya dengan mengen-
durkan posisinya. Yingluck memutuskan membeku-
kan parlemen dan menawarkan jalan keluar berupa
percepatan pelaksanaan pemilihan umum pada 2 Fe-
bruari nanti.
Polisi dan militer Thailand Tapi dia menolak menyerahkan kursinya seperti di-
berjaga di depan kantor minta pemimpin kelompok oposisi, Suthep Thaugsub-
pemerintahan saat massa
memasuki ruang bawah tanah, an. “Aku harus menjalankan tugas sebagai Perdana
3 Desember 2013.
Menteri caretaker sesuai dengan konstitusi,” kata
RUFUS COX/GETTY IMAGES
Yingluck, Selasa, 10 Desember 2013. “Aku sudah mun-

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


INTERNASIONAL

dur sejauh yang aku bisa, beri aku sedikit keadilan.”


Proposal dari Yingluck didukung oleh Raja Bhumibol
Adulyadej.
Dua hari kemudian, Yingluck juga mengumumkan
pembentukan forum yang diketuai oleh Tongthong
Chandransu, sekretaris di Kantor Perdana Menteri
Thailand. Dalam forum ini, menurut Yingluck, peme-
rintah hanya akan berfungsi sebagai fasilitator diskusi.
Forum akan mengundang semua pihak yang berse-
lisih guna mendiskusikan agenda-agenda reformasi
politik. “Pemerintah berpikiran terbuka terhadap se-
mua pendapat dan kami akan bergabung dalam dis-
kusi untuk mencari jalan keluar terbaik,” ujar Yingluck.
Tawaran dari Yingluck rupanya belum memuaskan
Suthep dan penyokongnya. Suthep
menolak mentah-mentah proposal
“Aku sudah mundur Yingluck. Jika pemilihan digelar dua
sejauh yang aku bulan lagi, hampir bisa dipastikan
bisa, beri aku sedikit kubu Perdana Menteri Yingluck
keadilan.” bakal menang kembali seperti pada
pemilu sebelumnya. Mereka memi-
liki basis pendukung yang sangat
kokoh di pedesaan di wilayah utara
dan timur laut Thailand.
“Aku akan melakukan semua
cara untuk menghentikan pemilih-
an umum. Dan aku percaya aku mampu melakukan-
nya,” kata Suthep kepada para pengusaha di Bangkok.
Suthep tetap menghendaki Yingluck dan partai pe-
nyokongnya turun dari kekuasaan. Roda pemerintah-
an dan proses transisi selanjutnya, menurut Suthep,
akan dijalankan oleh Dewan Rakyat.
Dewan Rakyat, Suthep memaparkan, terdiri atas
300 perwakilan dari pelbagai kelompok dan 100 aka-
demisi yang ditunjuk oleh kelompok oposisi, Komite
Reformasi Demokrasi Rakyat. Merekalah yang akan

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


INTERNASIONAL

merancang seperti apa reformasi politik dan proses


transisi politik di Negeri Gajah Putih setelah pengaruh
Pemimpin unjuk rasa Suthep keluarga Shinawatra disingkirkan.
Thaugsuban saat menemui Setelah usai menuntaskan tugasnya, seluruh ang-
massa antipemerintah.
REUTERS/DYLAN MARTINEZ gota Dewan dilarang berpolitik selama lima tahun.
“Aku akan tiduran di Pulau Samui dan meninggalkan
gelanggang politik,” Suthep berjanji.
Bangkok mulai “memanas” setelah pemerintahan
Yingluck mengajukan rancangan undang-undang am-
nesti politik ke parlemen. Yingluck berdalih undang-
undang itu dibutuhkan untuk menyatukan kembali
Thailand, yang terbelah setelah kerusuhan politik tiga
tahun lalu.
“Sejak kami berkuasa, fokus kami adalah rekonsi-
liasi. Amnesti bukanlah melupakan pengalaman me-
nyakitkan, tapi belajar dari pengalaman itu, sehingga

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


INTERNASIONAL

generasi mendatang tak mengulanginya kembali,”


Yingluck membela diri sebulan lalu. “Jika rakyat bela-
jar memaafkan, negara ini akan maju.”
Lawan-lawan politiknya curiga, peraturan itu bakal
membuka jalan bagi Thaksin Shinawatra untuk pu-
lang dari pelariannya tanpa harus menjalani hukum-
an. Thaksin, yang digusur dari kursi perdana menteri
pada 2006, diadili secara in absentia, tanpa kehadir-
annya, atas tuduhan korupsi dan diputus bersalah.
Tiga pekan lalu, Senat Thailand menolak rancangan
undang-undang tersebut.
Namun usulan itu telanjur melukai kepercayaan
terhadap pemerintahan Perdana Menteri Yingluck.
Lawan-lawan politiknya menuding Yingluck hanyalah
boneka sang kakak, Thaksin, yang
“Tolong dipahami, militer tak kini tinggal di Dubai, Uni Emirat
ingin terlibat langsung dalam Arab. Sembari susah payah mena-
politik, tapi kami menyokong han air mata, kepada para wartaw-
setiap upaya menciptakan an di Bangkok, pekan lalu Yingluck
mengatakan tak mengerti mengapa
perdamaian di Thailand.” peran keluarganya selalu menjadi
sumber silang-selisih di Thailand.

OOO
Sadar tak mungkin menjatuhkan
Perdana Menteri Yingluck sendiri-
an, Suthep terus menggalang dukungan dari pelbagai
kalangan. Pekan lalu, dia bersama sejumlah tokoh
oposisi bertemu dengan kalangan pengusaha dan
menjelaskan rencana politik mereka.
Dia juga berencana menemui mantan perdana
menteri Anand Panyarachun dan sejumlah akademisi.
“Kami tidak arogan dan kami siap mendengarkan.
Kami juga berencana menemui tokoh-tokoh penting
untuk meminta nasihat,” kata Suthep. Satu yang tak
boleh tertinggal adalah militer. Di Thailand, militer

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


INTERNASIONAL

adalah pemain politik utama. Selama separuh abad


terakhir, militer Thailand sudah 18 kali mengambil alih
kekuasaan.
Suthep sudah menghubungi Kepala Staf Angkatan
Darat Jenderal Prayuth Chan-ocha dan Kepala Ke-
Masa antipemerintah polisian Adul Saengsingkaew. Namun Jenderal Pra-
membentangkan bendera
Thailand di depan kantor yuth menyarankan Suthep meminta izin terlebih dulu
pemerintahan Bangkok, kepada Panglima Militer Thailand Jenderal Thanasak
Thailand, 9 Desember 2013.
REUTERS/DYLAN MARTINEZ
Patimaprakorn.
Kali ini, militer Thailand tampaknya berusaha berdiri
di tengah. Mereka sangat berhati-hati bertindak su-
paya tak dianggap bersikap berat sebelah. “Aku akan
berusaha dengan segala cara untuk mengakhiri kon-
flik.... Tolong dipahami, militer tak ingin terlibat lang-
sung dalam politik, tapi kami menyokong setiap upaya
menciptakan perdamaian di Thailand,” kata Jenderal
Prayuth. “Karena itu, kami harus bersabar, tenang,
dan mengerjakan semuanya dengan hati-hati.”
Setelah beberapa hari tak ada kabar soal rencana
pertemuan Suthep dengan para petinggi militer,
akhirnya muncul kepastian juga. Lewat satu per-

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


INTERNASIONAL

nyataan tertulis, militer Thailand mengundang Suthep


dan para pemimpin oposisi bergabung dalam satu
Perdana Menteri Thailand
“seminar” pada akhir pekan ini untuk membahas jalan
Yingluck Shinawatra setelah keluar bagi pertikaian politik di Thailand.
melakukan konferensi pers
di Bangkok, 10 Desember Seluruh petinggi militer akan hadir dalam acara itu.
2013. Panglima tertinggi militer Thailand, Jenderal Thana-
REUTERS/ATHIT PERAWONGMETHA
sak, akan menjadi penengah dalam acara tersebut.
Tak jelas benar apakah kubu Perdana Menteri Ying-
luck Shinawatra juga diundang ke acara itu. Yingluck
sendiri yakin militer tak akan tergoda mengambil alih
kekuasaan seperti saat militer menggusur kakaknya,
Thaksin Shinawatra, dari kursinya pada 2006. Seperti-
nya, “tarik tambang” di antara kedua kubu masih bakal
bertahan lama. Q
SAPTO PRADITYO, MONIQUE SHINTAMI | REUTERS | BANGKOKPOST | BBC

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


INTERNASIONAL

AMUK
DI NEGERI SINGA
RATUSAN BURUH MIGRAN INDIA DI SINGAPURA MENGAMUK.
PEREDARAN MINUMAN KERAS DISETOP SEMENTARA.

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


INTERNASIONAL

L
IMA tahun lalu, bisa dihitung jari jumlah toko mi-
numan beralkohol di kawasan Little India, Singa-
pura. Jumlah tenaga kerja asing yang tinggal dan
bekerja di wilayah itu juga masih relatif sedikit.
Tapi, di mana-mana hukum ekonomi berlaku: muncul
permintaan, maka bakal ada pasokan.
Perlahan, tenaga kerja asing membanjir ke Little
India. Toko-toko kecil bermunculan, juga toko yang
menjual minuman beralkohol. “Paling tidak jumlah-
nya bertambah 40 persen dalam dua tahun terakhir,”
John Yeo, pemilik toko Yeo Buan Heng Liquor di Jalan
Chander, menaksir.
Sepanjang Jalan Chander saja, dari 23 toko, tujuh
di antaranya menjual minuman keras. Melangkah
beberapa puluh meter lagi, di sepanjang Jalan Race
ASIA ONE
Course, dari 38 toko, hampir separuhnya menyediakan
minuman memabukkan. Seorang pemilik toko, meng-

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


INTERNASIONAL

aku, pada hari Minggu bisa menjual minuman keras


hingga Sin$ 6.000 atau Rp 57,6 juta. Padahal, pada hari
biasa, dia hanya mendapat kurang dari seperenamnya
saja.
Pada Ahad, 8 Desember 2013, minuman beralkohol
itu dituding menjadi “bahan bakar” amuk di sepanjang
Jalan Race Course. Seperti biasa, Minggu malam ada-
lah malamnya para pekerja asing di Little India. Pada
malam itu, buruh-buruh dari India, Bangladesh, dan
beberapa negara lain meriung melewatkan malam
di sepanjang Jalan Race Course.
Menikmati makanan, tak sedikit di
Mereka bersorak setelah antara mereka sembari menenggak
membakar kendaraan, minuman keras hingga teler.
bahkan menari-nari di Sekitar pukul 09.20 waktu setem-
sekelilingnya. pat, bus yang biasa mengantar para
pekerja itu pulang ke asrama di
daerah Tuas datang menjemput di
persimpangan Jalan Race Course
dan Jalan Hampshire. Dalam se-
kejap, bus itu sudah penuh sesak.
Satu penumpang, Sakthivel Kuma-
ravelu, 33 tahun, memaksa masuk sekalipun di dalam
bus sudah berjubel penumpang. Kesulitan mengatur
penumpang, sang sopir, Ah Huat, meminta bantuan
Grace Wong Geck Woon.
Grace, 38 tahun, sudah tiga tahun terakhir bekerja
sebagai koordinator penumpang bus untuk para buruh
migran setiap akhir pekan. Dia sudah biasa berurusan
dengan rupa-rupa kelakuan penumpang. Malam itu,
Sakthivel, pekerja dari India, rupanya sudah teler be-
rat. Bahkan, di dalam bus, dia sempat berulah dengan
memelorotkan celananya. Karena bus sudah kelewat
penuh, Grace meminta Sakthivel turun.
Sakthivel turun, pintu bus ditutup dan Grace ber-
paling ke deretan penumpang lain. Beres. Namun,

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


INTERNASIONAL

REUTERS alangkah terkejutnya Grace saat


bus mulai bergerak, dia mendengar
suara benda terlindas. Orang-orang
mulai berteriak. Entah bagaimana,
Sakthivel sudah terkapar di kolong
bus. Orang-orang mulai berke-
rumun di sekeliling bus. Suasana
mulai panas. “Busmu baru saja
melindas orang,” teriak satu orang
dari tengah kerumunan.
Para pekerja asing itu menyuruh sang sopir turun.
Grace, yang terdesak di antara kerumunan, terdo-
rong masuk kembali ke dalam bus. Ah Huat, sang
sopir, yang ketakutan, buru-buru menutup pintu bus.
Orang-orang terus menggedor jendela dan pintu bus.
Botol minuman dan batu mulai beterbangan ke arah
bus. Sesudah itu, massa hilang kendali. Apa saja yang
terpegang tangan dilempar. Sejumlah kendaraan,
termasuk sepeda motor dan mobil polisi, dibakar dan
digulingkan.

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


INTERNASIONAL

“Mereka bersorak setelah membakar kendaraan,


bahkan menari-nari di sekelilingnya,” kata Sardol Singh.
Dia menyaksikan kerusuhan itu dari apartemennya yang
menghadap ke Jalan Race Course. Sardol menaksir, ada
ratusan orang mengamuk malam itu.
Pemilik Banana Leaf Apolo, rumah makan di Jalan
Race Course, buru-buru menyuruh pelayannya me-
matikan lampu dan menutup pintu. “Masih ada 30
orang yang sedang menikmati makanan saat kami tu-
tup pintunya,” kata Manikandan Ramalingam, pelayan
Banana Leaf.
Kita tak hanya mesti Pada Rabu, 11 Desember 2013,
melihat kembali jenazah Sakthivel diterbangkan
ketergantungan kita ke India dan dimakamkan di
kampungnya, Chattiram, sekitar
terhadap pekerja asing, 400 kilometer dari Kota Chennai.
tapi juga harus meninjau “Sakthivel orang yang sangat
kembali seberapa baik baik,” kata Kumar, teman se-
asramanya di Singapura.
kita memperlakukan
mereka. ***

Sangat aman. Sangat tertib


dan bersih. Fasilitas nomor satu.
Dari luar, Singapura tampak seperti sebuah “surga”.
Setelah sekian lama hidup damai, amuk pada Ahad itu
menjadi berita besar di Negeri Singa. Kerusuhan ter-
akhir di Singapura terjadi pada pertengahan 1969.
Langit masih gelap ketika puluhan petugas polisi
membangunkan pekerja-pekerja asing dari tidur
mereka. Para pekerja diminta menanggalkan pakai-
an, sementara para polisi memeriksa tubuh mereka
untuk mencari bekas luka yang mungkin tertinggal
setelah kerusuhan di Little India. “Saya diminta me-
nanggalkan kemeja dan mereka memeriksa goresan,
luka-luka,” ujar Dharmaraj, 23 tahun, seorang pekerja

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


INTERNASIONAL

India yang tinggal di Avery Lodge. Avery Lodge tak lain


adalah tempat tinggal Sakthivel Kumaravelu.
Mereka yang tinggal di asrama itu bekerja untuk
perusahaan konstruksi dan galangan kapal Heng Hup
Soon. Sebagian besar berasal dari India, Bangladesh,
Cina, dan Myanmar. Kepolisian Singapura sudah
menetapkan 27 orang sebagai tersangka pelaku
kerusuhan. Mereka diancam hukuman cambuk dan
maksimum tujuh tahun penjara.
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong juga
telah memerintahkan pembentukan komite khusus
untuk menginvestigasi kerusuhan ini dan apa penye-
babnya. “Mayoritas pekerja asing di Singapura taat
pada hukum. Mereka berkontribusi
terhadap perekonomian kita, bekerja
keras untuk mencari penghasilan dan
menghidupi keluarganya. Kejadian
buruk ini tak boleh menodai cara pan-
dang kita terhadap komunitas pekerja
migran,” kata Perdana Menteri Lee
pekan lalu.
Di negeri yang luas wilayahnya tak
beda jauh dengan Jakarta ini, ada sekitar
1 juta pekerja asing. Mereka sebagian
besar bekerja di sektor konstruksi dan
beberapa sektor lain, mengambil peker-
REUTERS jaan bergaji rendah yang tak diminati warga Singapura.
Jeannette Chong-Aruldoss, Sekretaris Jenderal
Partai Solidaritas Nasional, mengatakan kerusuhan
oleh pekerja asing di Little India, juga mogok sopir
bus setahun lalu, seharusnya menjadi peringatan bagi
pemerintah Singapura.
“Kita tak hanya mesti melihat kembali ketergan-
tungan kita terhadap pekerja asing, tapi juga harus
meninjau kembali seberapa baik kita memperlakukan
mereka,” kata Jeannette. Diakui atau tidak, pandang-

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


INTERNASIONAL

an negatif terhadap para buruh migran yang sebagian


besar berasal dari negara-negara di Asia Selatan
tersebut masih hidup di benak sebagian warga Singa-
pura. Lihat saja komentar-komentar di media sosial.
“Ini hanyalah pucuk dari sebuah gunung es.... Kita
butuh buruh migran untuk menopang pertumbuhan
ekonomi, tapi tidak dengan mengorbankan keaman-
an,” kata Gayathiri, 30 tahun, warga Singapura.
Pemerintah Singapura telah memberlakukan
larangan sementara atas penjualan dan konsumsi
minuman keras di Little India di akhir pekan. Menteri
Kedua Dalam Negeri S. Iswaran mengatakan tidak
ada bukti penyebab kerusuhan adalah masalah di

Ini hanyalah pucuk dari sebuah gunung es.

tempat kerja. “Ini adalah letusan spontan di lapangan.


Kalaupun ada perselisihan, ada aturan dan (pekerja
asing) tahu ada hukum yang berlaku dan mereka bisa
mencari penyelesaian bagi setiap keluhan yang mere-
ka miliki,” tuturnya.
Wakil Presiden Kelompok Pekerja Migran, Alex
Au, memperingatkan untuk tidak berspekulasi ter-
lalu jauh. Meski ia tidak membantah kemungkinan
permasalahan diskriminasi pekerja asing menjadi
pemicu insiden ini. “Akan baik bagi pemerintah lebih
memperhatikan keluhan tersebut, untuk mengurangi
timbulnya kebencian dan mencegah insiden serupa
terjadi lagi,” katanya. Q
MONIQUE SHINTAMI, SAPTO PRADITYO | REUTERS | BBC I STRAIT TIMES | ASIAONE

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


SAINS

MARI ‘BERKEBUN’
DI BULAN
NASA AKAN MEMBUAT EKSPERIMEN “KEBUN” DI
BULAN. LANGKAH PERTAMA UNTUK MEMBANGUN
KOLONI MANUSIA.

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


SAINS

L
EBIH dari lima puluh tahun lalu, pada 12 Sep-
tember 1962, Presiden Amerika Serikat John
F. Kennedy berpidato di Rice Stadium, di muka
ratusan peneliti dan anggota Kongres Ameri-
ka. Presiden Kennedy menekankan betapa cepatnya
perubahan di dunia ilmu dan teknologi, termasuk eks-
plorasi antariksa, dalam seabad terakhir.
“Eksplorasi antariksa akan jalan terus, tak peduli
kita ikut di dalamnya atau tidak, dan akan menjadi
petualangan terbesar sepanjang masa. Dan, setiap
bangsa yang ingin menjadi pemimpin atas bangsa lain
tak boleh tertinggal dalam perlombaan ke antariksa,”
kata Presiden Kennedy kala itu.
Dan target utama perlombaan di antariksa saat itu
adalah bulan. “Kita memilih pergi ke bulan dan lain-
nya bukan karena mereka mudah dicapai, tapi justru
karena sangat sulit,” kata Presiden Kennedy. Tujuh
tahun setelah pidato itu, Neil Armstrong dan Edwin
Aldrin berhasil menginjakkan kakinya di bulan.
“Ini satu langkah kecil bagi
Ini satu langkah kecil bagi seorang seorang laki-laki, tapi sebuah
laki-laki, tapi sebuah langkah besar langkah besar untuk umat ma-
untuk umat manusia. nusia,” kata Neil Armstrong,
Komandan Misi Apollo 11,
beberapa saat setelah menginjakkan kaki di Sea of
Tranquility, tak jauh dari Kawah Sabine dan Ritter di
bulan. Ratusan juta orang di seluruh dunia menyimak
siaran langsung detik-detik bersejarah itu. Selama
tiga jam, Neil dan Edwin berjalan-jalan di bulan dan
mengumpulkan sampel tanah.
Pada 11 Desember 1972, Eugene Cernan dan Harri-
son Schmitt menginjakkan kakinya di Lembah Taurus-
Littrow, di bulan. Mereka berdualah manusia terakhir
dari Bumi yang meninggalkan tapak kakinya di bulan,

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


SAINS

NASA setelah tiga tahun sebelumnya Neil Armstrong dan


Edwin Aldrin melakukan hal serupa.
Sudah 41 tahun tak ada lagi manusia dari Bumi yang
pergi ke bulan. Sekarang Badan Antariksa Amerika
Serikat (NASA), bersama-sama dengan beberapa pe-
rusahaan swasta, siap melompat lebih jauh. Tidak lagi
sekadar datang, jalan-jalan sejenak di bulan dan pu-
lang, tapi siap tinggal berbulan-bulan, bahkan mungkin
beberapa tahun, di bulan. Bukan tak mungkin, suatu
ketika nanti NASA, SpaceX, Bigelow Aerospace, atau
perusahaan antariksa lain bisa membangun koloni
manusia di bulan.
Ini bukan mimpi kosong atau khayalan belaka. Bah-
kan, menurut Michael Gold, Direktur Bigelow Aero-
space, sebagian besar teknologinya sudah ada. Yang
jadi masalah memang biayanya. Mengirim 1 kilogram

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


SAINS

muatan ke bulan saja bisa memakan ongkos beberapa


miliar rupiah.
Karena itu, menurut Behrokh Khoshnevis, profesor
astronomi di Universitas Southern California, tak
semua kebutuhan barang untuk koloni di bulan atau
Planet Mars harus diki-
rim dari Bumi. Sebagian
kebutuhan itu mesti
dibuat atau dihasilkan di
sana, misalnya makanan
dan air.
Giacomo Certini, pe-
neliti di Departemen
Tanaman dan Ilmu
Lingkungan, Universitas
Florence, Italia, bersa-
ma Riccardo Scalenghe,
peneliti di Universitas
Palermo, telah memas-
tikan bahwa permukaan
bulan dan Planet Merah
bisa menopang pertani-
Ini pertanyaan yang sampai an. Dua syarat utama itu, air dan nutrisi
sekarang belum ada yang tahu tanaman, bisa jadi ada dalam tanah
di bulan. Wahana Moon Mineralogy
jawabannya. Mapper milik NASA, yang diangkut
oleh kendaraan antariksa Chandrayaan-1 milik India,
mendeteksi keberadaan air di bulan beberapa bulan
lalu.
Beberapa pekan lalu, NASA mengumumkan akan
menerbangkan proyek eksperimen ke bulan pada
2015. NASA akan “menitipkan” satu kotak di wahana
pemenang lomba Google Lunar X-Prize 2015. Ini bukan
kotak sembarang kotak. Lewat kotak itu, NASA akan
meneliti kemungkinan membuat “kebun” di bulan.

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


SAINS

Menurut Robert Bowman, peneliti di Lockheed


Martin dan NASA Ames Research Center, kotak ini
memuat benih 10 biji lobak dan kemangi serta 100 biji
bunga arabidopsis. Kotak kecil ini dirancang sebagai
habitat tanaman lengkap dengan udara dan air yang
tahan sekitar 10 hari hingga benih itu tumbuh. “Tu-
juan kami adalah menunjukkan bahwa, dalam waktu
tertentu tanaman dari Bumi
bisa berkembang di bulan,”
kata Bowman.
Proyek NASA ini bakal
menjadi riset pertama
menghidupkan tanaman di
bulan, walaupun sebenar-
nya NASA sudah berulang
kali mengerjakan riset se-
rupa di Stasiun Antariksa
Internasional. Seperti apa
kira-kira tanaman yang
tumbuh di antariksa ini?
Apakah rasanya bakal sama
persis dengan lobak dan ke-
mangi yang tumbuh besar
NASA di kebun kita?
“Ini pertanyaan yang sampai sekarang belum ada
yang tahu jawabannya,” ujar Bowman. “Yang akan ka-
mi buktikan adalah tanaman ini bisa tumbuh normal di
bulan, serupa dengan di Bumi.” Bowman dan teman-
temannya akan memantau seperti apa pertumbuhan
tanaman di lingkungan bulan yang berbeda kondisi
atmosfer dan gaya gravitasinya dengan Bumi. Apakah
mereka akan tumbuh sama cepatnya? Dan seperti apa
hasil tanamannya? Q
SAPTO PRADITYO | NASA | SPACE | NPR

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


SPORT

DARAH
MUDA
LA MASIA
LULUSAN-LULUSAN AKADEMI
LA MASIA SIAP MENGGANTIKAN
GENERASI MESSI. BELUM JADI
PILIHAN UTAMA DI TIM SENIOR.

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


SPORT

S
IAPA yang bisa menolak Barcelona? Tiga
tahun lalu, Ben Lederman, kala itu baru ber-
umur 10 tahun, bersama ayahnya, Danny
Lederman, menyaksikan Lionel Messi, Xavi
Hernandez, dan timnya berlaga di kandangnya, Nou
Camp. Mereka berdua terbang melintasi Samudra
Pasifik dari rumah mereka di Los Angeles, Amerika
Serikat.
Seperti semua anak di dunia, Ben terpesona oleh
“sihir” Lionel Messi. “Ayah, aku ingin bermain di sini
suatu hari nanti,” Ben mengatakan kepada ayahnya.
Sudah lama bocah itu memang nge-fans Azulgrana,
julukan bagi tim dari Catalunya itu. Ketika dia men-
dapat hadiah bayi babi Guinea pada ulang tahunnya
yang ke-8, Ben memberinya nama Messi.
Kami hampir Ben tak perlu menunggu lama. Pemandu ba-
kat yang dikirim oleh Carles Folguera, Direktur
saja tak Akademi Sepak Bola Barcelona, terpikat oleh
berangkat ke visi permainan dan kemampuan mengolah
bola Ben saat menyaksikan tim sekolahnya
Barcelona. bertanding. Dia diundang ke markas La Masia
de Can Planes, Akademi Sepak Bola Barcelona,
untuk menjalani uji coba.
Hasilnya di luar dugaan, Ben lolos uji coba dan
diminta bergabung ke La Masia, salah satu, bahkan
mungkin, akademi sepak bola terbaik di dunia saat ini.
“Aku tak bisa mendeskripsikan seperti apa wajahnya
saat itu,” kata Danny Lederman.
Walaupun sangat berat—Danny harus menjual
usahanya, sementara istrinya melepas karier sebagai
agen properti yang sukses—keluarga itu memutuskan
boyongan ke Barcelona demi anaknya, demi La Ma-
sia. “Kami hampir saja tak berangkat ke Barcelona,”
Tammy Lederman, sang ibu, menuturkan. Tapi, siapa
yang kuasa menolak undangan Barcelona?
Ben Lederman menjadi warga Amerika pertama

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


SPORT

yang menjadi “murid” di La Masia. Kini mereka sudah


dua tahun di Barcelona dan Ben masih harus bersaing
dengan 300-an siswa La Masia. Tak ada jaminan bah-
wa suatu ketika dia bakal bisa bermain di tim utama
Azulgrana seperti sang idola, Lionel Messi. Setiap ta-
hun, masih ada ribuan anak dari pelbagai negara yang
mati-matian berusaha menembus seleksi La Masia
dan bermimpi suatu ketika bisa berlaga di Nou Camp.

,,,

Barcelona punya
utang besar kepada
Johan Cruyff, legen-
da sepak bola asal
Belanda. Cruyff,
alumnus akademi
sepak bola Ajax,
sempat bermain
bersama Barcelona
selama lima musim
pada pertengahan
1970-an. Dialah yang
mengusulkan pem-
bentukan La Masia
Ben Lederman kepada Josep Lluis Nunez, Presiden Barcelona kala
NYTIMES
itu. Cruyff pula—dia menjadi Manajer Azulgrana dari
1988 hingga 1996—yang memperkenalkan filosofi “to-
tal football” ke Nou Camp lewat “murid-murid”-nya,
seperti Pep Guardiola.
Setelah era Cruyff, tak bisa dibantah, generasi Lio-
nel Messi, Andres Iniesta, Xavi Hernandez, dan Carles
Puyol merupakan generasi emas La Masia. Dengan
mengandalkan para alumnus La Masia, mereka me-
rebut semua gelar juara di La Liga, Eropa, dan dunia

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


SPORT

bersama Pep Guardiola, sang manajer.


Sekarang, generasi mereka sudah mendekati akhir
masa kejayaannya. Carles Puyol sudah berumur 35
tahun, sementara Xavi, sang jenderal di lapangan te-
ngah, sudah “berkepala tiga”. Usia Iniesta pun tahun
depan sudah menginjak 30 tahun. Hanya Messi yang
masih berada di usia emasnya.
Namun “sumur” La Masia tak pernah kekeringan
bakat. Bakat-bakat muda yang bakal menggusur
Puyol, yang sudah mulai melambat; dan Messi,
yang juga mulai didera cedera, sudah antre.
Ingat bagaimana Di tim utama Barcelona sekarang, ada
Cesc Fabregas beberapa pemain yang belum lama lu-
lus dari Akademi La Masia. Di barisan
meninggalkan belakang, ada Marc Bartra dan Martin

Barcelona untuk Montoya. Di lapangan tengah, ada Isaac


Cuenca, Sergi Roberto, dan Jonathan
belajar di Liga Inggris dos Santos. Satu lagi di barisan penye-

dan kembali sebagai rang, ada Cristian Tello. Mereka semua


masih di bawah 23 tahun.
bintang besar. Selain mereka yang bermain di tim uta-
ma Azulgrana, masih ada beberapa pemain
muda alumni La Masia yang tengah mencari
pengalaman di klub lain. Rafa “Rafinha” Alcantara
kini bermain di Celta Vigo dengan status dipinjamkan.
Sedangkan Gerard Deulofeu menimba ilmu di liga se-
berang. Dia bermain untuk Everton di Inggris hingga
akhir musim 2013/2014.
Oscar Garcia, pelatih tim Barcelona B, percaya, de-
ngan bermain di liga yang berbeda, gaya hidup berbeda,
dan gaya bermain yang juga berbeda dengan La Liga,
Gerard bakal semakin berkembang. “Ingat bagaimana
Cesc Fabregas meninggalkan Barcelona untuk bela-
jar di Liga Inggris dan kembali sebagai bintang besar.
Demikian pula Gerard Pique,” kata Roberto Martinez,
Manajer Everton.

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


SPORT

Sejauh ini, mereka semua memang belum menjadi


pilihan utama Manajer Azulgrana, Gerardo “Tata”
Martino. Namun bukan berarti Martino tak memberi
kesempatan kepada para darah muda La Masia ini.
Dua pekan lalu, Tata Martino menurunkan lima pe-
main muda alumni La Masia—Martin Montoya, Isaac
Cuenca, Sergi Roberto, Marc Bartra, dan Cristian
Tello—saat Barcelona menaklukkan Cartagena 4-1 di
ajang Copa del Rey.
Tata Martino juga
membuat kejut-
an saat mengganti
Alexis Sanchez di
menit ke-77 dengan
Jean Marie Dongou.
Ini merupakan laga
perdana bersama
tim senior Barce-
lona di ajang res-
mi bagi pemuda 18
tahun asal Kamerun
tersebut. Walaupun
bermain kurang dari
15 menit, Dongou
mencatatkan nama-
Gerard Deulofeu nya di papan skor dengan mencetak gol penutup bagi
INDEPENDENT
Barcelona.
Alumnus La Masia yang disebut-sebut sebagai
bakal pengganti Samuel Eto’o ini sekarang bermain
bersama tim Barcelona B di divisi Segunda. Hanya
bermain lima musim bersama Azulgrana, Eto’o, yang
juga berasal dari Kamerun, merupakan salah satu pe-
nyerang paling tajam yang pernah dimiliki Barcelona.
“Masa depan anak ini tak terbatas selama dia terus
mengembangkan diri,” Oscar Garcia memuji Dongou.
Bulan lalu, Tata juga menurunkan darah muda

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


SPORT
Adama-Traore/ALDIA

Aku tak pernah


membayangkan,
ternyata sungguh
gampang bermain alumnus La Masia lainnya, Adama Traore,
bersama mereka. kala mereka menghujani gawang Granada
empat gol tanpa balas. Sama seperti Dongou,
Adama, yang belum genap berumur 18 tahun,
bermain di divisi Segunda. “Aku sangat bangga
bisa bermain setelah bertahun-tahun di La Masia....
Aku tak pernah membayangkan, ternyata sungguh
gampang bermain bersama mereka,” kata Adama.
Di belakang Adama Traore dan Jean Marie Dongou,
bintang-bintang belia tim juvenil Barcelona sudah
berderet. Ada Wilfred Kaptoum, Munir el Haddadi,
Rodrigo Tarin, Ayoub Abou Oulam, Sergi Samper, dan
Carles Alena. “Sumur” La Masia tak pernah kekering-
an bakat-bakat hebat. Q SAPTO PRADITYO | TELEGRAPH | MARCA | GOAL

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


SPORT

FC BARCELONA 2015-2016
Barangkali masih ada Neymar atau Alexis
Sanchez di Nou Camp, tapi inilah alumni
La Masia yang mungkin bakal menjadi
tulang punggung Barcelona dua atau tiga
tahun lagi.

ALEJANDRO GRIMALDO/
JORDI ALBA CESC FABREGAS/
CRISTIAN TELLO
MARC MUNIESA SERGI ROBERTO

VICTOR VALDES SERGIO BUSQUETS LIONEL MESSI

GERARD DEULOFEU/
GERARD PIQUE PEDRO RODRIGUEZ

ANDRES INIESTA
MARTIN MONTOYA

Kiper: Oier Olazabal Gelandang: Sergi Roberto


Bek: Marc Bartra Penyerang: Isaac Cuenca
Gelandang: Jonathan dos Santos Penyerang: Jean-Marie Dongou
Gelandang: Rafa Alcantara

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


WKWKWK

Kamen Rider,
Jangan ‘Kesiangan ’
Kecelakaan
udah kelar,
baru datang
sekarang
Ilustrator: Edi Wahyono

SEORANG PRIA BERKOSTUM KAMEN RIDER TIBA-TIBA NONGOL DI LOKASI


KECELAKAAN MAUT KERETA REL LISTRIK DENGAN TRUK PENGANGKUT BBM DI
BINTARO. DISORAKI “PAHLAWAN KESIANGAN” KARENA DATANG TERLAMBAT.

T
OKOH kesatria berkostum gagah berani Kamen Rider biasanya hanya bisa
disaksikan dalam serial film. Tapi bagaimana jika tokoh rekaan asal Jepang
itu tiba-tiba muncul di dunia nyata, dan seakan-akan mau memberikan
pertolongan? Yang terjadi adalah kehebohan!
Ya, mengendarai sepeda motor yang telah dimodifikasi sesuai dengan kostum
sang pahlawan, si “Kamen Rider” pada Selasa, 10 Desember 2013, muncul di lokasi
tabrakan maut kereta rel listrik dengan truk tangki pengangkut bahan bakar mi-
nyak di perlintasan Pondok Betung, Bintaro. Entah siapa yang berada di balik kos-
tum sang tokoh. Yang jelas, kedatangannya langsung menyedot perhatian warga,
terutama anak-anak.
“Ada Kesatria Baja Hitam, ada Kesatria Baja Hitam,” ujar sejumlah bocah begitu
melihat tokoh ini nongol di lokasi yang masih menjadi perhatian masyarakat pas-
cakecelakaan maut pada Senin, 9 Desember 2013, itu.
Kamen Rider duduk di sepeda motornya, dan dengan sabar meladeni permintaan
anak-anak kecil yang ingin bersalaman dengannya. “Kamu dari mana?” beberapa
warga bertanya. “Saya dari hutan, katanya di sini ada kecelakaan, ya?” jawab si
Kamen Rider.
Ia juga sempat turun dari tunggangannya itu dan melihat-lihat lokasi kejadian.
Anak-anak terus membuntutinya. Ketika ditanya identitasnya, ia menolak menja-
wabnya. “Enggak perlu tahu nama saya siapa. Saya mau lihat-lihat saja, katanya di
sini ada kecelakaan,” katanya.
“Tidak mau nolongin?” seorang wartawan di lokasi tersebut ikut bertanya. “Tidak.
Saya mau lihat-lihat saja,” jawabnya enteng.
Sayang, sang pahlawan datang terlambat. Ia baru nongol sehari setelah kecela-
kaan. Sang Kamen Rider pun menuai olok-olok dari anak-anak sekolah dasar yang
juga sedang menonton lokasi kecelakaan. “Kesorean, telat lu.... Pahlawan kesiang-
an. Kecelakaan udah kelar, baru datang sekarang,” teriak mereka.
Namun orang yang berada di balik kostum ituʊkemungkinan besar priaʊtidak
menanggapinya. Setelah melihat-lihat sekitar 10 menit, “pahlawan kesiangan”
itu langsung tancap gas dengan sepeda motornya. Tentu saja tanpa memberikan
pertolongan seperti di film-film. Ada-ada saja, nih. Q
RINI FRIASTUTI | DIMAS

MAJALAH DETIK 20 - 26 MEI 2013


MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
EKONOMI

KESETRUM KORUPSI
DI BELAWAN
KEJAKSAAN AGUNG SEDANG MENGINCAR DUGAAN KORUPSI DI
PROYEK PEMBANGKIT LISTRIK DI BELAWAN, SUMATERA UTARA.
BOS PLN, NUR PAMUDJI, SEMPAT MENGANCAM MUNDUR KARENA
10 ANAK BUAHNYA DIJADIKAN TERSANGKA DAN TERDAKWA.

AGUNG PAMBUDI/DETIKFOTO

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


EKONOMI

S
EBUAH pesan singkat dari Direktur Utama
PT Perusahaan Listrik Negara Nur Pamudji
masuk ke telepon seluler Menteri Badan
Usaha Milik Negara Dahlan Iskan. Isi pesan-
nya ringkas: Nur Pamudji meminta dicarikan peng-
ganti memimpin perusahaan energi itu. Ia merasa
tidak bisa melindungi 10 anak buahnya yang bertugas
di Medan, yang dijerat pasal korupsi dalam pembelian
suku cadang pembangkit listrik di Belawan.
Dahlan, setelah melaporkan SMS ini kepada Pre-
siden Susilo Bambang Yudhoyono, meminta mantan
anak buahnya di PLN itu tidak mundur. Ia meminta Nur
Pamudji berani membela anak buahnya jika memang
benar telah bekerja sesuai standard operating proce-
dure yang berlaku. “Kalau mereka enggak korupsi,
bela sampai habis,” kata Dahlan.
Masalah yang menjerat 10 anak eksekutif PLN itu
AGUNG/DETIKFOTO terkait proyek memperpanjang usia pembangkit lis-
trik tenaga gas di PT PLN Pembangkitan Sumatera
Bagian Utara dan terbagi atas dua kasus. Mereka ada-
lah kasus pembelian turbin gas pada tahun anggaran
2007-2009 serta kasus pekerjaan turun mesin untuk
memperpanjang usia pakai pada 2012.

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


EKONOMI

Menurut Badan Pengawasan Keuangan dan Pem-


bangunan, dalam kasus pertama, negara rugi Rp 23,6
miliar. Kejaksaan Agung sudah menyeret lima bekas
pejabat PT PLN Pembangkitan Sumatera Bagian Uta-
ra ke Pengadilan Tindak Pidana Korupsi di Medan.
Para terdakwa itu adalah Albert Pangaribuan (bekas
general manager), Edward Silitonga (bekas manajer pe-
rencanaan), Robert Manyuzar (bekas ketua tim peng-
adaan), Fahmi Rizal Lubis (bekas manajer produksi),
dan Ferdinand Ritonga (bekas ketua tim pemeriksa
mutu barang).
Jaksa, dalam sidang seperti banyak dikutip sejumlah
media, mengatakan kasus terjadi saat PLN membuat
pengadaan turbin pada 2007. Tender itu dimenangi oleh
CV Sri Makmur (direkturnya—hanya disebut oleh Ke-
jaksaan Agung dengan nama pendek Yuni—sekarang
Meski begitu, jadi buron). Desember, turbin gas buatan Siemens itu
sampai ke Belawan dan dinyatakan sudah sesuai.
ternyata turbin Meski begitu, ternyata turbin itu berbeda dengan
itu berbeda penggantinya, tidak sesuai dengan mesin pembangkit
dengan gas yang ada. Nilai turbin Rp 23,6 miliar inilah, yang
memiliki spesifikasi berbeda, yang disebut sebagai
penggantinya, kerugian negara dan menjadikan mereka terdakwa.
tidak sesuai Dalam kasus kedua, Kejaksaan Agung sudah mene-
dengan mesin tapkan lima orang sebagai tersangka. Mereka adalah
Chris Leo Manggala (bekas General Manager PT PLN
pembangkit gas Pembangkitan Sumatera Bagian Utara), Surya Dhar-
yang ada. ma Sinaga (Manajer PLN Sektor Labuan Angin), Supra
Dekanto (bekas Direktur Utama PT Nusantara Turbin
dan Propulsi dan sekarang menjadi Direktur Produksi
PT Dirgantara Indonesia). Dua staf PLN Pembangkit-
an Sumatera Bagian Utara, Rodi Cahyawan dan Mu-
hammad Ali, juga menjadi tersangka.
Dalam kasus ini, Kejaksaan Agung menjerat mereka
dengan dugaan melakukan korupsi dalam pengerjaan
perpanjangan usia (lifetime extension) mesin. Dugaan

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


EKONOMI

korupsinya, menurut Kejaksaan Agung, adalah peker-


jaan tidak sesuai kontrak, pekerjaan tidak digarap,
harga kemahalan, hingga dugaan persekongkolan
sehingga kontrak diubah (adendum) dari Rp 527 miliar
menjadi Rp 554 miliar.
Kejaksaan Agung belum menahan kelima tersangka.
“Penahanan itu kewenangan penyidik dan tergantung
Direktur Utama PT
Perusahaan Listrik Negara kepentingan penyidikan,” ujar Kepala Pusat Penerang-
Nur Pamudji (kiri)
an Hukum Kejagung, Setia Untung Arimuladi.
ANTARA FOTO/DHONI SETIAWAN
Para petinggi PLN, termasuk Nur Pamudji, secara
bergantian dipanggil ke Kejaksaan Agung untuk ber-
saksi dalam kasus ini. Delapan direktur lain juga di-
panggil bersaksi, mulai direktur perencanaan sampai
direktur sumber daya manusia.
“Pemeriksaan terkait terjadinya perubahan dari pe-
nunjukan langsung ke pemilihan langsung, persetu-
juan penetapan pemenang lelang, dan perubahan ke-
bijakan penggunaan spare part dari original equipment
manufacturer (OEM) menjadi non-OEM,” kata Untung.
Meski Nur Pamudji sempat meminta dirinya diganti,
ia tidak bersedia menjelaskan kasusnya. “Tidak ada
wawancara, sori,” ujar Nur, menjawab lewat layanan
pesan singkat. Pejabat PLN lain juga tutup mulut. Q
HANS HENRICUS B.S. ARON

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


EKONOMI

ATURAN REMANG
INDUSTRI TAMBANG
KETIDAKJELASAN ATURAN TENTANG LARANGAN EKSPOR TAMBANG
MINERAL MEMBUAT PERUSAHAAN TAMBANG BINGUNG.
PEMBELI TIDAK MAU MENEKEN KONTRAK SEBELUM SEMUA JELAS.
THINKSTOCK.COM

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


EKONOMI

B
IJIH nikel itu siap diproduksi pertengahan
bulan depan, kapal sudah disiapkan dekat
pertambangan di Morowali, Sulawesi Te-
ngah. Pembeli semestinya sudah siap, dari
Cina. Tapi rencana mulus bisnis perusahaan tambang
mineral yang masih baru, PT Mobi Jaya Persada, itu
berantakan.
Pembeli dari Tiongkok waswas mereka malah akan
terjerat ketidakjelasan jika nekat membeli bijih nikel.
Jangan-jangan, nanti uang sudah dikeluarkan, bijih ni-
kel tertahan di pelabuhan Indonesia. “Yang sekarang
terjadi di kita adalah ketakutan yang luar biasa dari
buyer,” ujar Direktur Marketing PT Mobi Jaya Persada,
Wira Budiman. “Mereka tidak berani menandatangani
kontrak.”
Para pembeli hasil tambang mineral Indonesia
memang cemas akibat ketidakjelasan aturan tentang
REUTERS/INA FASSBENDE/FILES
larangan ekspor bahan mentah, yang mulai diberla-

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


EKONOMI

kukan mulai 12 Januari 2014. Intinya adalah keingin-


an Indonesia agar mineral yang baru saja ditambang
dilebur di Indonesia sebelum diekspor.
Karena jumlah tempat peleburan masih terlalu
sedikit, bulan lalu Kementerian Energi dan Sumber
Daya Mineral menyatakan ada tenggang sampai 2017
bagi perusahaan tambang yang bisa memperlihatkan
sudah membuat studi kelayakan dan berniat memba-
ngun smelter.
Wira mengatakan masa transisi ini masuk akal ka-
rena mereka memiliki cukup waktu untuk mendirikan
peleburan, yang membutuhkan waktu sekitar 3 tahun.
Sedangkan untuk berproduksi normal, sesuai dengan
kapasitas maksimal, dibutuhkan waktu minimal dua
tahun dengan catatan ada kelancaran pasokan listrik.
Tapi tiba-tiba saja awal bulan ini Menteri Koordinator
Perekonomian Hatta Rajasa merilis ralat dan menya-
takan tenggang hanya diberikan kepada yang sudah
memiliki smelter tapi kapasitas olahannya belum bisa
memenuhi kebutuhan dan berencana menambah
kapasitas produksi. Hatta mengatakan akan meminta
Menteri Keuangan Komisi Energi Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui
M. Chatib Basri
ANTARAFOTO/FANNY OCTAVIANUS kebijakan ini.
Kalau belum memiliki peleburan sama sekali, kata
Hatta, larangan ekspor tetap diberlakukan. “Kalau ha-
nya janji mau membuat smelter kemudian dipersilakan
mengekspor bahan mineral mentah, ya enggaklah,”
katanya.
Pemerintah bahkan sudah bersiap-siap dengan
kebijakan ini. Menteri Keuangan M. Chatib Bas-
ri menjelaskan penerimaan negara dari ekspor
mineral akan berkurang US$ 4,9 miliar
(lebih dari Rp 50 triliun) pada tahun
depan.
Untuk mengganjal bolongnya
pemasukan, Indonesia akan

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


EKONOMI

Pengunjung mengamati meningkatkan ekspor bahan bakar nabati—terutama


peralatan industri minyak dan dari sawit—sebesar US$ 4 miliar (sekitar Rp 40 triliun)
gas dalam Oil & Gas Expo
2013 di JIExpo Kemayoran, tahun depan. Amunisi lainnya adalah potensi kenaik-
Jakarta.
ANTARA FOTO/YUDHI MAHATMA
an penerimaan dari melonjaknya pajak impor barang
konsumsi dari 2,5 persen menjadi 7,5 persen, yang
diperkirakan mencapai US$ 5 miliar (Rp 50 triliun).
Tapi kerugian dalam jangka pendek bukan hanya
soal bolongnya pemasukan dari ekspor. Masalah lain
adalah bertambahnya jumlah penganggur karena
tambang-tambang bijih besi, nikel, dan sebagainya
akan memecat para karyawannya.
Asosiasi Pengusaha Mineral Indonesia (Apemin-
do) mencatat, saat ini ada sekitar 680 perusahaan
tambang pemegang izin usaha pertambangan, yang
tersebar di wilayah Kalimantan, Sumatera, Sulawesi,
dan Maluku.
Jika pemerintah berkeras melarang ekspor mineral
mentah mulai 12 Januari 2014, diperkirakan 10 ribu

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


EKONOMI

orang akan kehilangan pekerjaan. Dampak tidak lang-


Pengunjung mengamati
contoh peralatan berat dalam sungnya, 3,8 juta orang akan kehilangan pendapatan.
Indonesia International “Mereka antara lain berasal dari para supplier dan
Infrastructure Conference and
Exhibition 2013 di Jakarta. kontraktor,” ujar Ketua Apemindo Poltak Sitanggang.
ANTARA FOTO/YUDHI MAHATMA
Mobi, misalnya, saat ini memiliki sekitar 1.000 kar-
yawan. Ketidakjelasan aturan tentang larangan eks-
por membuat perusahaan itu sudah merumahkan se-
kitar separuh atau 500 karyawan. Selain itu, investasi
perusahaan sebesar US$ 20 juta (atau setara dengan
Rp 200 miliar) untuk biaya eksplorasi, perizinan, dan
pengadaan alat berat bakal terbuang percuma. ‘’Siapa
yang mau balikin Rp 200 miliar?” ujarnya. “Memang
bagi pemerintah itu angka kecil, tapi bagi pengusaha
kan tidak.” Q HANS HENRICUS B.S. ARON

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


BISNIS

PESANAN
PESAWAT
TAK MAMPIR
KE BANDUNG
MASKAPAI PENERBANGAN LOKAL BERBELANJA PESAWAT
BESAR-BESARAN. TAK ADA IMBALAN PESANAN BALIK (OFFSET) KE
DIRGANTARA INDONESIA.

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


BISNIS

S
ASMITO melengkungkan helai logam cam-
Karyawan PT Dirgantara
Indonesia sedang bekerja di puran aluminum alloy sesuai dengan sejumlah
pabrik pesawat di Bandung.
Meski maskapai penerbangan peranti pengukur di dekatnya. Lempengan
swasta menambah ratusan selebar meja tulis itu mesti dilengkungkan
pesawat, PT DI tidak kebagian
rezeki lewat sistem offset. dengan tingkat ketepatan tinggi. Ia mesti serius de-
GRANDYOS ZAFNA/DETIKFOTO ngan presisi kerjanya karena pegawai PT Dirgantara
Indonesia itu sedang membuat suku cadang pesawat
mutakhir dunia.
“Ini untuk kerangka bahu pesawat Airbus 380,”
ucap pegawai berusia 45 tahun tersebut di sela-sela
kerjanya di pabrik pesawat yang semula bernama
PT Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) itu
pekan lalu.
Airbus 380 adalah pesawat penumpang terbesar
dunia, terbaru buatan Eropa, dan digadang-gadang
bisa menggeser Boeing 747 untuk kelas pesawat 500
penumpang ke atas. Proyek bergengsi ini tidak di-
dapatkan Dirgantara Indonesia sebagai kompensasi
(offset) banyaknya pesanan pesawat penumpang dari
maskapai dalam negeri ke Airbus atau Boeing.
“Kami tidak mendapat offset, walau negara lain
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
BISNIS

mendapatkannya, seperti Malaysia dan Korea Se-


latan,” kata Sonny Saleh Ibrahim, Kepala Komuni-
kasi PT Dirgantara Indonesia. Proyek itu diperoleh
Dirgantara Indonesia lewat proses bisnis normal,
bukan offset. “Kami memenangi tender (pembuatan
suku cadang).”
IPTN, saat masih bernama PT Industri Penerbang-
an Nurtanio, pernah mendapat rezeki besar dari off-
set ini, yakni saat pemerintah Indonesia membeli 12
pesawat tempur F-16 Fighting Falcon pada 1986.
Sebagai ganti pembelian Indonesia, Amerika meme-
san suku cadang pesawat dari Nurtanio senilai 35
persen harga satu skuadron pesawat tempur itu.
Setahun silam, Kedutaan Indonesia di Amerika
Serikat menyatakan Boeing akan memberi program
offset atas pembelian pesawat-pesawat penumpang
oleh Lion Air dan Garuda Indonesia sebesar 30 per-
sen. Tapi, ternyata, dalam nota kesepahaman soal
kerja sama industri pada September tahun lalu, ti-
dak disebutkan soal offset pembuatan suku cadang
pesawat oleh Dirgantara Indonesia.
Sonny Saleh Humas Boeing, Jay Krishnan, lewat email tidak
GRANDYOS ZAFNA/DETIKFOTO menyebut soal offset ini. Ia hanya mengatakan, "Ke-
pentingan Boeing sangat seiring dengan kepenting-
an pemerintah Indonesia dan industri penerbang-
annya."
Sonny mengatakan, untuk pembelian pesawat mi-
liter, Undang-Undang Pertahanan Tahun 2012 me-
mang mengamanahkan Kementerian Pertahanan
membelinya di dalam negeri. Jika terpaksa mem-
beli ke luar negeri, Kementerian Pertahanan harus
mengatur keterlibatan industri dalam negeri.
Tapi urusan pembelian pesawat penumpang, oleh
perusahaan swasta seperti Lion Air atau perusa-
haan publik Garuda Indonesia, men-
jadi berbeda. Tidak ada aturannya.
“Padahal, di negara-negara lain,
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
BISNIS

pembelian seperti itu mengikut-


sertakan pemerintah,” katanya.
Kementerian Luar Negeri, me-
nurut Sonny, sudah berusaha
agar Boeing memberi kompen-
sasi sampai 30 persen dari nilai
pesanan perusahaan Indonesia.
“Tapi itu tidak jatuh ke PT Dir-
gantara Indonesia sampai hari
ini,” ucapnya.
Lion Air memesan lebih dari
300 pesawat kepada Boeing dan
lebih dari 200 pesawat kepada
Airbus. Jika sebagian pekerjaan
Pesawat baru Lion Air, Boeing itu dialihkan ke industri di Bandung itu, nilai yang
737-900 ER, saat tiba di dikerjakan diperkirakan mencapai Rp 100 triliun.
Bandara Soekarno-Hatta bulan
lalu. Lion memesan lebih dari Dirgantara Indonesia memang kadang mengerjakan
300 pesawat ke Boeing. suku cadang Boeing lewat offset. Tapi, ironisnya, bu-
MUHAMMAD IQBAL/ANTARA
kan offset dari perusahaan Indonesia, melainkan offset
Korea Selatan saat Korean Airlines membeli pesawat
dari pabrik Amerika Serikat itu. Karena pabrik di Ko-
rea Selatan kewalahan, mereka mengalihkan order ke
Bandung. “KAL (Korean Airlines) beli dari Boeing dan
pemerintahnya mengatur offset itu,” ucapnya.
Pihak maskapai penerbangan swasta tentu saja tidak
tahu-menahu soal offset ini. Juru bicara Lion Air, Ed-
ward Sirait, mengatakan mereka tidak berbicara deng-
an Dirgantara Indonesia saat akan membeli pesawat.
“Kami hanya business to business (swasta ke swasta,
bukan pemerintah ke pemerintah),” katanya. “(Kami)
tidak bicara kebijakan pemerintah (soal offset).”
Saat perundingan dengan Boeing, Kementerian
Perhubungan membentuk tim kecil untuk meru-
muskan kompensasi. Tapi juru bicara Kementerian
Perhubungan, Bambang S. Ervan, tidak menjelas-
kan dengan pasti bagaimana perundingan berlang-

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


BISNIS

sung. “Soal offset itu bisa dita-


nyakan langsung kepada PT DI
(Dirgantara Indonesia),” katanya
lewat pesan pendek. “Detailnya
pembelian Lion Air itu B to B
(business to business).”
Bisnis pembuatan suku ca-
dang atau bagian pesawat me-
mang menjadi pemasukan uta-
ma Dirgantara Indonesia, lebih
besar daripada memproduksi
pesawat utuh seperti CN-235.
Pembuatan pesawat utuh men-
datangkan pemasukan Rp 250-
300 miliar per tahun. Angka ini setara dengan pe-
GRANDYOS ZAFNA/DETIKFOTO
sanan membuat bagian Airbus A380, yang kontrak-
nya 10 tahun.
Di luar proyek Airbus 380, Dirgantara Indonesia
membuat sejumlah bagian pesawat lain—termasuk
badan helikopter Super Puma MK II EC255 pesan-
an Eurocopter—sehingga total per tahun pemasuk-
an dari membuat suku cadang dan bagian pesawat
mencapai Rp 400 miliar.
Pesanan ini dikerjakan sekitar 4.000 karyawan Dir-
gantara Indonesia. Tidak adanya pesanan tambahan,
apalagi besar-besaran lewat offset, membuat jum-
lah karyawan tidak juga mendekati angka semula.
Sebelum jumlahnya dipangkas Dana Moneter Inter-
nasional akibat krisis ekonomi, karyawan Dirgantara
Indonesia mencapai 12 ribu.
Kosongnya gedung Dirgantara Indonesia itu cukup
terasa. Sejumlah gedung di kompleks pabrik di Ban-
dung itu catnya pudar dan terkesan tidak terawat.
Lantainya banyak yang rusak. Sejumlah ruangan
berukuran lebih dari 2.000 meter persegi terlihat
kosong. „ BUDI ALIMUDDIN

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


BISNIS

MIMPI JADI
PEMAIN MINYAK
GLOBAL
SEJUMLAH PERUSAHAAN LOKAL MENCOBA MENCICIPI INDUSTRI
MINYAK DAN GAS. SEBAGIAN BERAWAL DARI PERUSAHAAN
KONSULTAN.

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


BISNIS

S
UASANA kantor PT Ametis Energi Nusanta-
ra, yang berada di tengah lantai 35 sebuah
menara di Mega Kuningan, Jakarta Selatan,
sangat santai dan penuh gelak tawa. Wajah-
wajah belasan anggota staf Ametis memperlihatkan
usia mereka paling tua 35 tahun.
Kantor ini memang masih sangat muda. Perusaha-
annya juga baru seumur jagung, berdiri tahun lalu.
Tapi perusahaan yang didirikan para bekas eksekutif
sebuah perusahaan minyak asing ini sangat ambi-
sius. “Visi kami, dalam 30 tahun ke depan, Ametis
Energi menjadi pemain utama energi di Indonesia
maupun global,” ucap Direktur Utama Ametis, Ismail
Zulkarnain, yang usianya tidak berbeda jauh dengan
stafnya yang masih muda-muda itu.
Di usia yang masih “balita” ini, mereka sedang
menjajaki kerja sama operasi dengan PT Pertamina
di sejumlah sumur minyak tua yang berada di be-
berapa tempat di Sumatera, Jawa, dan Kalimantan.
Mereka juga sedang mengeksplorasi kemungkinan
memanen energi dari panas bumi yang tersedia di
Gunung Galunggung, Jawa Barat.
Perusahaan ini bukan satu-satunya pemain minyak
dan gas lokal yang sedang merintis bisnis. Saat ten-
der ladang-ladang minyak yang digarap Hess awal
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
BISNIS

bulan ini, misalnya, ada nama Valco Corp, yang didi-


rikan pengusaha Lombok. Valco semula merupakan
konsultan migas dan “kurang dikenal” masyarakat
awam.
Nama lain adalah PT Indrillco Bakti. Semula be-
kerja sebagai konsultan dan kontraktor teknis, se-
perti menyediakan anjungan minyak, sejak 2009
perusahaan ini terjun langsung di dunia eksplorasi,
menjalin kerja sama operasi dengan PT Pertamina.
Sebagai pemain yang relatif baru di dunia migas,
nama-nama perusahaan itu masih cukup asing.
Bahkan Kurtubi, orang yang paling sering dikutip
media untuk urusan terkait minyak, mengatakan ti-
dak pernah mendengar nama-nama itu. “Saya baru
dengar itu dari Anda,” katanya.
Sepanjang yang dia tahu, tidak ada perusahaan mi-
nyak dan gas lokal yang pernah menang tender blok
eksplorasi di Indonesia. Pertumbuhan perusahaan
migas lokal yang melakukan eksplorasi dan produk-
si sangat lambat. “Yang paling sering saya dengar ya
Medco Energi,” ucapnya.
Ahli industri minyak lain,
Marwan Batubara, Direk-
tur Eksekutif Indonesian

PERUSAHAAN-PERUSAHAAN MINYAK
DAN GAS YANG MASIH KECIL INI HANYA
MAMPU MENGELOLA LAPANGAN-
LAPANGAN KECIL.

Ismail Zulkarnain
FOTO: DOK INDRILLCO

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


BISNIS

Resources Studies, mengatakan perusahaan energi


lokal belum sanggup mengikuti tender blok karena
masalah modal. Perusahaan-perusahaan minyak
dan gas yang masih kecil ini hanya mampu menge-
Salah satu kantor Indrillco lola lapangan-lapangan kecil yang tak memerlukan
FOTO: DOK INDRILLCO
modal besar. “Perusahaan migas lokal berani me-
ngerjakan sendiri kalau lapangannya kecil,” ucap-
nya.
Perusahaan lokal ini kekurangan modal. Dari segi
kemampuan, Marwan mencontohkan, Presiden Ko-
misaris Ametis Energi, Darmawan Prasodjo, me-
milikinya, mulai regulasi hingga teknis pengelolaan
migas.
Ametis dipimpin dan didirikan para insinyur yang
semula bekerja di salah satu raksasa minyak dunia.
Darmawan dan Ismail adalah lulusan Texas A&M
University di Amerika Serikat. Pendiri lain, Aan Akh-
mad Prayoga, yang menjabat Manajer Umum Ope-
rasi, adalah lulusan dari Institut Teknologi Bandung.

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


BISNIS

Mereka bertiga awal-


nya tidak terjun di dunia
minyak dan gas. Selepas
dari perusahaan minyak
dunia itu, mereka ma-
lah membuat koperasi
bagi warga di sekitar
tambang minyak tempat
mereka bekerja di Riau.
Koperasi ini mengelola
tambak ikan. Dari tiga
kolam, tambak menjadi
60 kolam dan menghi-
dupi 18 keluarga di sana.
Karena mereka me-
mang orang minyak, akhirnya mereka membuat pe-
Karyawan Indrillco saat rusahaan Ametis Energi. Untung saja, mereka ber-
melakukan aktivitas di kenalan dengan Ayep Zaki, pemilik perusahaan ma-
lapangan.
FOTO: DOK INDRILLCO
nufaktur PT Alphindo. Haji Ayep—demikian ia biasa
dipanggil—bersedia menyediakan dana. “Kami saat
itu meminta dana paling sedikit US$ 2 juta,” ucap Is-
mail.
Modal ini memang tidak banyak dalam industri mi-
nyak. Tapi dana ini dijadikan modal mereka bereks-
plorasi di panas bumi dan sedang berusaha bekerja
sama dengan Pertamina.
Sedangkan Indrillco tidak didirikan dan langsung
mendapat modal seperti Ametis. Indrillco sebenar-
nya perusahaan yang cukup lama berdiri, yakni pada
1980-an. Tapi perusahaan ini tidak memiliki ladang
minyak sendiri. “Saat berdiri, kami menjadi konsul-
tan manajemen eksplorasi PT Pertamina,” kata Pre-
siden Direktur Indrillco, Muhammad Bawazeer.
Karena tidak memiliki modal saat itu, Indrillco
menjadi konsultan. Beberapa tahun kemudian, pe-
rusahaan menjadi kontraktor pengeboran.

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


BISNIS

Baru sejak 2009 perusahaan ini bekerja sama


dengan Pertamina—lewat model kerja sama ope-
rasi—mengembangkan lapangan semi-eksplorasi
di Uno Dos Raya dekat Lubuk Linggau, Sumatera
Selatan. Bawazeer mengklaim pihaknya mendapat
FOTO: GETTYIMAGES
gas cukup menarik dengan kandungan sekitar 10
mmscfd.
Rencananya, kata Bawazeer, tahun ini lapangan
tersebut akan mereka kembangkan sampai tahap
komersialisasi. “Gasnya kami jual untuk kebutuhan
listrik di sekitar daerah itu,” ucapnya.
Setahun lalu, Indrillco juga menandatangani kon-
trak kerja untuk eksplorasi Blok South Lirik di Jambi,
seluas 6.000 meter persegi. Ia mengklaim lapangan
South Lirik benar-benar eksplorasi murni. Pasalnya,
sumur ini, menurut Bawazeer, relatif dalam. “Kami
melihat ini sumur sangat prospektif. Tahun depan
kami mulai pengeboran,” ujarnya mantap.
Saat ini karyawan Indrillco mencapai 250 orang,
termasuk yang di lapangan. Bawazeer sudah berhi-
tung untuk menjajaki lapangan minyak dan gas di
Timur Tengah. “Sayang, ini agak tersendat akibat
pergolakan di sana,” ucapnya. „ BUDI ALIMUDDIN

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


BUKU

Pulang:
Kisah
Tiga
Revolusi
PARIS YANG INDAH TELAH MEMBERI
KEHIDUPAN BARU. TAPI BAGI PARA EKSIL
POLITIK ITU, PARIS HANYALAH TEMPAT
SINGGAH. MEREKA TERUS MENYIMPAN
OBSESI UNTUK PULANG.

“P ENTINGKAH kita mencari akar jika sudah


menjadi sebatang pohon yang kokoh?” Kutip-
an dari penulis terkenal Oscar Wilde ini digu-
mamkan Lintang Utara yang sedang resah. Di
depan makam Wilde yang mewah, di Pere Lachaise,
Paris, Lintang mencari jawab bagi gelisah.
Lintang adalah putri semata-wayang Dimas Suryo,
seorang eksil politik Indonesia, yang sejak meletus-
nya G-30-S harus tinggal di Paris, Prancis. Tapi, bagi
Dimas, Paris bukanlah rumah. Paris hanyalah tempat
singgah. Seperti eksil dari negeri mana pun, Dimas
mencoba bertahan di tanah pengasingan sambil terus
menimbun obsesinya untuk pulang. Kembali ke Indo-
nesia, Tanah Air yang dicintainya. Setiap tahun, ia se-
lalu mengurus izin untuk pulang. Tapi selalu berbuah
penolakan.
Lintang-lah yang akhirnya justru ke Jakarta. Bukan
untuk mencari akar, tapi untuk menyelesaikan film
dokumenter tentang para korban G-30-S, yang men-
jadi syarat kelulusannya. Tapi, bukankah G-30-S yang
membuat ayahnya menjadi eksil di Paris?
Pada 1998 itu, saat Lintang ke Jakarta, suhu politik
sedang memanas. Warga kian tak puas dengan ke-
pemimpinan Presiden Soeharto, yang sudah lebih 30
tahun berkuasa. Demonstrasi mahasiswa hampir se-
panjang hari terjadi. Dan reformasi itu meledak ketika
Lintang berada di Jakarta.
Di sela-sela tenggat menyelesaikan tugasnya, Lin-
tang harus menyaksikan kota yang sangat dirindukan
ayahnya itu bergolak. Ia pun merasakan sendiri sikap
represif rezim yang telah mengusir ayahnya. Di situ,
justru ia menemukan akar di mana separuh dari diri-
nya berasal.
Lintang pun menjadi saksi tumbangnya rezim Orde
Baru. Kejadian yang memungkinkan ayahnya, Dimas
Suryo, “pulang”. Bukan untuk menghirup udara ke-
bebasan Jakarta, melainkan untuk dimakamkan di
Karet.

OOO
Novel Pulang karya Leila S.
Chudori mengisahkan kisah
tiga revolusi: G-30-S Jakarta
September 1965, Revolusi
Prancis Mei 1968, dan Jakarta
Mei 1998.
Novel ketiga Leila setelah 9
dari Nadira, dan ini bukan novel
sejarah. Pulang adalah fiksi
yang mengambil setting waktu
tiga peristiwa besar itu. Tiga
peristiwa besar yang menen-
tukan kisah sang tokoh utama,
Dimas Suryo, itu dijalin bukan
dalam plot yang linier.
Membuat Pulang tak terasa
Leila S. Chudori
FOTO: LEILACHUDORI.COM monoton. Pembacanya bolak-balik dibawa dari masa
lalu Dimas ke peristiwa yang dialami dan dipikirkannya
saat itu. Juga, dari satu tokoh ke tokoh lain. Sehingga
kita akan terus menebak dan merangkai peristiwa
yang sedang, sudah, dan akan terjadi, baik pada Dimas
maupun tokoh-tokoh lain.
Gaya penuturan orang pertama membuat karakter
para tokoh tergambar kuat lewat sudut pandang ma-
sing-masing tokoh atas peristiwa yang terjadi.
Pulang, yang dinobatkan sebagai pemenang Khatu-
listiwa Award 2013, juga berhasil memotret kekerasan
panjang pasca-G-30-S. Tokoh utama, Dimas, adalah
seorang wartawan tahun 1960-an yang sebenarnya
tidak memihak ke salah satu kutub politik yang ada
saat itu. Tapi, karena sebelum G-30-S meletus Kantor
Berita Nusantara, tempatnya bekerja, terlalu kiri, hidup
Dimas ikut berubah.
Peristiwa itu membuat Dimas dan tiga temannya,
yang saat kejadian sedang berada di luar negeri, tak
bisa pulang ke Tanah Air. Setelah menjalani hari se-
bagai seorang “pelarian” di Santiago, Havana, serta
Peking, Dimas dan kawan-kawan akhirnya memilih
Paris sebagai persinggahan terakhir. Mencoba mem-
bangun kehidupan baru di sana.
Dari tempat asing yang jauh itu, mereka mengira-
ngira apa yang sebenarnya terjadi di Tanah Air. Me-
nebak bagaimana nasib teman dan keluarga mereka.
Mencoba membayangkan kekerasan yang dialami
rekan mereka, yang oleh rezim baru harus diburu dan
dimusnahkan.
Dimas, yang asli Solo, hanya bisa membayangkan
bagaimana Sungai Bengawan Solo bisa memerah
karena darah korban. Atau makna darah kering yang
masih menempel di cambuk pari, alat yang dipakai
untuk memaksa mereka memberi pengakuan.
Kekerasan itu terus berlangsung hingga berpuluh
tahun kemudian. Lewat cap eks tapol, yang melekat
tak hanya pada yang bersangkutan, tetapi juga pada
keluarga, bahkan orang yang dinilai dekat. Juga ber-
bagai bentuk pengucilan, yang baru terhenti setelah
rezim Orde Baru tumbang. Saat akhirnya Dimas bisa
pulang, dan mimpinya untuk dimakamkan di Karet
menjadi kenyataan. QESTI UTAMI

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


PAMERAN

CERITA TENUN
dari Negeri Sabana
DI KAWASAN TENGGARA INDONESIA MASIH KITA TEMUI KAIN DENGAN
MOTIF YANG SAMA SEJAK NENEK MOYANG DULU HINGGA YANG PALING
KONTEMPORER. IDENTITAS KITA ADA DI SITU.
FOTO-FOTO: SILVIA GALIKANO/DETIKFOTO

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


PAMERAN

E
MPAT ekor gajah—berhadapan
sepasang-sepasang—jadi motif
utama keng, sarung dari Alor ba-
gian barat laut. Selebihnya adalah
lajur-lajur tipis di atas dasar hitam.
Sarung ini terdiri atas dua panel
melintang yang masing-masing
dua tepinya dihubungkan dengan
jahitan tangan. Bahannya dari
katun yang dipintal tangan, meng-
gunakan pewarna alami, dan menggunakan teknik
tenun ikat lungsi, yakni teknik ikat dan pencelupan ha-
nya pada benang lungsi atau benang vertikal.
Motif gajah di Alor baru lahir pada masa penduduk-
an Belanda, yakni dari pengaruh tekstil India. Kala
itu, pejabat Belanda di Nusantara mengimpor tekstil
India untuk diberikan pada tokoh-tokoh lokal tertentu.
Seiring waktu, keng digunakan sebagai maskawin
Motif utama keng masyarakat lokal. Sekarang, kain ini dijual juga di
toko-toko cendera mata khas Alor.
Ada banyak lagi cerita yang melatarbelakangi lahir-
nya motif-motif cantik
kain tenun di Nusa Teng-
gara dalam pameran
"Pesona Tenun Indonesia
Bagian Tenggara, dari
Bali ke Timor". Acara ini
digelar di Bentara Bu-
daya Jakarta pada 5-14
Desember 2013.
Kain tenun di daerah-
daerah yang relatif sulit
diakses, teknik, motif,
dan pewarnaan tetap me-
melihara cara-cara kuno.
Sebaliknya di daerah

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


PAMERAN

pesisir yang mudah diakses dikenal dengan inovasi-


nya dan mendapat banyak bahan serta inspirasi dari
daerah lain.
Tapo subanale misalnya. Kain panjang dari Lombok
Tengah ini dikenakan perempuan dan laki-laki sebagai
kemban, di atas sehelai kain yang lebih panjang. Kata
“subanale” berasal dari ekspresi Islam “subhanallah”,
pujian kepada Yang Mahakuasa, yang diucapkan se-
belum mulai menenun dan setelah berhasil menyele-
saikan tenunan yang rumit ini.
Tapo subanale Bergeser ke timur dari Pulau Lombok, yakni Pulau
Sumbawa, terasa adanya pengaruh Islam. Di kain-
kain kerajaan, jamak dijumpai
motif ayam jantan, rusa bertan-
duk, kapal layar, hantu manusia,
bouraq (kuda bersayap dengan
wajah wanita), bunga teratai, dan
sulur-suluran, tiga yang disebut
terakhir itu mencerminkan peng-
aruh Islam.
Hubungan yang akrab antarpulau
juga menyebabkan penyebaran tek-
nik tenun dan motif ke pulau-pulau
lain. Ambil contoh brokat atau song-
ket yang ada di Bali bagian tenggara
masuk juga ke Timor. Atau teknik
lompat lungsi dari Minahassa di
Sulawesi Utara, berlayar ke Pulau
Seram lalu ke Timor dan Sumba.
Bali, Lombok, dan Sumbawa
yang akarnya sama, mengem-
bangkan tradisi tekstilnya sen-
diri-sendiri. Kain utama mereka
adalah songket dengan pola
benang metalik di atas dasar
katun dengan motif bunga,

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


PAMERAN

wayang, dan payung. Sutra ha-


nya dipakai dalam lingkungan
istana di Bali dan Lombok bagi-
an barat.
Bali masih mempertahankan
kain geringsing sebagai pakaian
ritual. Teknik menenunnya rumit,
bahkan terbilang paling jarang di
dunia, yakni ikat ganda. Benang
pakan dan benang lungsi terikat
dalam pola dan pewarna yang
terpisah satu sama lain tapi ha-
rus ditenun dalam sinkronisasi
sempurna untuk membuat mo-
tif. Teknik ikat ganda yang dulu
dikenal luas di Bali, kini hanya
tersisa di Tenganan, yakni untuk
keperluan upacara dan ritual.
Corak gelap dengan pola
Hinggi kombu, Nusa elegan ditemui pada kain tenun Sawu dan Rote, dua
Tenggara Timur
pulau yang berada antara Timor dan Sumba. Bedanya
motif kain di Rote lebih bebas dibandingkan di Sawu.
Di Sumba bagian barat, warna-warna kainnya redup,
seperti biru indigo dan putih polos dengan sedikit garis
merah dan kuning atau dua corak garis indigo. Motif-
nya diambil dari benda mati, seperti bentuk omega
berwarna emas.
Di Sumba bagian timur, motifnya diambil dari obyek
hidup, seperti kuda, ayam jantan, rusa, monyet, naga,
dan figur manusia di pohon tengkorak, yakni pohon
tempat menggantung kepala-kepala musuh yang te-
was dalam pertempuran.
Serupa dengan motif-motif lain, ragam hias pohon
tengkorak adalah sublimasi dan catatan peradaban
masyarakat niraksara Sumba atas perang antarsuku
yang hingga kini masih terjadi. Peristiwa itu tak tertu-

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


PAMERAN

lis, tetapi terwacana dalam ekspresi visual tenun dan


jadi simbolik estetik.
Indonesia bagian tenggara, khususnya Nusa Teng-
gara Timur, hingga kini tetap bagai negeri dongeng.
Langit Flores dan Sumba masih biru sebiru-birunya.
Pada senja, berubahnya warna langit tetap berlang-
sung indah luar biasa, menciptakan siluet bocah-bo-
cah yang memacu kuda serta kerbau yang berjalan
pelan.
Keadaan itu berulang-ulang setiap hari, melahir-
kan produk budaya menakjubkan. Tradisi tenun dan
pembuatan kain-kain adat dengan teknologi serta
pesan simbolik yang mencengangkan itu baru secu-
il. Masih banyak lagi yang patut dikenal dari Negeri
Sabana, negeri yang juga menyimpan penggalan
identitas kita. Q SILVIA GALIKANO

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


seni hiburan FILM

Bung
dalam
Karya
Puncak
Hanung

ng tak m a in-main
Hanu iopik
menggaraopeb k ar n o. Film
S
kolosal okoh besar ini
tentang tkan lengkap
dia visual ntroversinya.
dengan ko

Majalah detik 16 - 22 desember 2013


seni hiburan FILM

Punjabi
Produser: Raam , Maudy Koesnaedi,
nesia Merdek a Bayu
Judul: Soek a r n o : In do
yo Pemain: Ario n Sardi, Tant
a
: H a nung Bramant Tik a Brava ni, Lu k ma
Sujiwo Tejo,
Sutradara g, Hanung K un c or o ,
Skenario: B en S ih o mbi n Ginting, Agus
Bramantyo Ferry Salim
V P P ic tu re s, Mahak a u rasi: 2 jam 17 menit
Produksi: M D
ur Films
Pictures, Dap

“A
ku dikutuk seperti bandit dan dipu-
ja bagai dewa. Biarlah sejarah yang
membersihkan namaku.”
Kalimat Sukarno dalam biografi
Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia
(1966) yang ditulis Cindy Adams itu kiranya cukup me-
rangkum film Soekarno garapan Hanung Bramantyo.
Bung Karno bukan hanya sebagai politisi andal dan
negosiator hebat, tapi juga suami yang dicemburui is-
tri serta laki-laki yang takut darah.
Nama lahir Sukarno adalah Kusno. Dia lahir di Sura-
baya, Jawa Timur, pada 6 Juni 1901, saat fajar. Karena
bocah ini sakit-sakitan, bapaknya, Raden Soekemi
Sosrodihardjo (Sujiwo Tejo), mengganti nama Kusno
jadi Sukarno. Inspirasinya dari tokoh pewayangan,
Adipati Karno, dengan harapan kelak putranya itu jadi
pejuang bagi negara.
Harapan bapaknya terpenuhi. Pada umur 24 tahun,
Sukarno (Ario Bayu) mengguncang podium, “Kita

Majalah detik 16 - 22 desember 2013


seni hiburan FILM

harus merdeka, sekarang!” Dia langsung diseret


Belanda ke penjara dengan tuduhan menghasut dan
memberontak, tapi keberanian Sukarno tidak pernah
Tika padam.
Bravani
Istrinya yang 12 tahun lebih tua, Inggit Garnasih
(Maudy Koesnaedi), terus memberi semangat. Ketika
Kusno-nya dipenjara di Penjara Banceuy (1929) dan
Sukamiskin (1930), Inggit, dari pendapatan meramu
jamu, menjamin kesejahteraan Sukarno di penjara.
Dengan terlebih dulu menyelipkan uang ke sipir, Inggit
dibolehkan membawa bukan hanya makanan untuk
suaminya, tapi juga beberapa penerbitan koran, benda
yang dilarang masuk penjara.
Pleidoi “Indonesia Menggugat” yang dibacakan Su-
karno di depan Landraad, Bandung, mengantarkannya
ke pembuangan di Ende. Sukarno membawa Inggit
serta putri angkat mereka, Ratna Djuami atau Omi. Di
Ende, anak angkat pasangan ini bertambah lagi deng-
an kehadiran Kartika dan Riwu. Mereka semua ikut
diboyong sewaktu Sukarno dipindahkan Belanda dari
Ende ke Bengkulu.
Majalahdetik
Majalah detik16
9 - 22
15 desember 2013
seni hiburan FILM

Di Bengkulu, Sukarno mengenal


Fatmawati (Tika Bravani), putri
tunggal tokoh Muhammadiyah
Bengkulu, Hassan Din (Mathias
Pertemuan demi pertemuan Muchus). Fatma juga teman main
Omi. Pertemuan demi pertemuan
menumbuhkan bibit cinta di menumbuhkan bibit cinta di hati
hati Sukarno dengan Fatma, Sukarno dengan Fatma, dan tentu
dan tentu tercium oleh tercium oleh Inggit.
Inggit. Kedatangan Jepang mengganti-
kan Belanda menerbitkan harap-
an baru pada trio Sukarno, Hatta
(Lukman Sardi), dan Sjahrir (Tanta
Ginting) akan tercapainya kemerde-
kaan Indonesia. Caranya tidak bisa lagi seperti dulu
yang grusa-grusu, melainkan harus cerdik.
Hatta sepakat dengan Sukarno, tapi Sjahrir tidak.
Kelompok pemuda bahkan mencemooh Sukarno-
Hatta sebagai kolaborator Jepang. Hingga akhirnya
kemerdekaan Indonesia yang diproklamasikan pada
17 Agustus 1945, benarkah hanya “upah atas kerja
sama” Sukarno selama ini dengan Jepang?
Dalam durasi 2 jam 17 menit, Hanung menggambar-
Maudy
Koesnaedi kan Bung Karno yang memiliki kompleksitas sebagai
manusia dengan visi jauh ke depan. Bukan dalam
kisah pengultusan, pengerdilan, atau malah
pembelokan sejarah. Bukan juga jadi mitos
para pemuja ajaran Marhaen (kerakyatan). Se-
jarah, yang multitafsir, diletakkannya sebagai
proses dialog.
Hanung menyandarkan filmnya pada tiga
buku yang jadi referensi utama, yakni Bung
Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indo-
nesia (1966) oleh Cindy Adams, S ­ oekarno:
Nederlandsch Onderdaan - Een Biografie
1901-1950 (1991) oleh Lambert J. Giebels,

Majalah detik 16 - 22 desember 2013


seni hiburan FILM

dan Soekarno: Founding Father of Indonesia (2002)


oleh Bob Hering. Selain itu, buku-buku tentang Inggit
Garnasih, Tan Malaka, dan Oemar Said Tjokroaminoto
jadi pengaya. Dia juga menemui keluarga Bung Karno,
terutama anak-anaknya, dan melakukan diskusi deng-
an sejarawan.
Semarang, Ambarawa, Yogyakarta, hingga Bogor
dijadikan lokasi syuting dengan melibatkan 3.000
pemain dan figuran. Rumah di Pegangsaan Timur 56
pun dibangun ulang, di Yogyakarta, dengan bentuk
dan ukuran serupa dengan ongkos Rp 300 juta. Tak
mengherankan jika pagu dana keseluruhan film ini
mencapai Rp 20 miliar.
Maudy Koesnaedi sangat baik memainkan karakter
Inggit, perempuan bertubuh ringkih tapi bermental
kuat dan berpendirian kukuh menolak dimadu. Untuk
hal terakhir ini, Hanung memberi ruang “penyesalan”
bagi Inggit ketika memilih mundur dari sisi Kusno-nya,
pulang ke Bandung.
Inggit dulu meninggalkan suaminya, Haji Sanusi,
demi pemuda Kusno yang sudah beristri Oetari
Tjokroaminoto. Maka tak berlebihan jika musik indah
Wanita ciptaan Ismail Marzuki mengiring di banyak
kemunculan Inggit di layar.
Majalah detik 16 - 22 desember 2013
seni hiburan FILM

Ferry
Salim

Durasi yang panjang diisi terlalu banyak adeg-


an pidato berikut riuh-rendah massa—yang selalu
mengacungkan tangan. Memang Hanung sudah
berupaya menggambarkan kedekatan Bung Karno
dengan rakyat, misal membela pedagang Tionghoa
yang dagangannya diambil Jepang, tapi tetap belum
cukup meyakinkan bahwa tokoh ini hatinya bersama
rakyat.
Obrolan informal Bung Karno dengan tiga anak ang-
katnya juga minim tergali. Lebih banyak proses pende-
katan Bung Karno dengan Fatma, gadis yang menolak
pinangan seorang bujang dengan alasan cintanya cuma
pada bapak kawannya itu.
Akhirnya, inilah Sukarno, sosok yang punya banyak
sisi. Kehebatannya justru karena banyak kekurangan,
dan itu dia akui sepenuhnya. ■ SILVIA GALIKANO

Majalah detik 16 - 22 desember 2013


SENI HIBURAN FILM PEKAN INI

S
THE
COUNSELOR
EORANG pengacara (Mi-
chael Fassbender), yang se-
dang membutuhkan banyak
uang, terpaksa bekerja sama
dengan Reiner (Javier Bardem),
seorang penjual narkoba. Sang
pengacara bermaksud melakukan transaksi
narkoba bernilai jutaan dolar AS. Sejak awal,
Reiner dan rekan bisnisnya, Westray (Brad Pitt), JENIS FILM: DRAMA,
THRILLER, CRIME
telah memperingatkan bahwa bisnis yang ia PRODUSER: PAULA MAE
jalani sangat berbahaya. SCHWARTZ, STEVE SCHWARTZ,
Masalah dimulai saat narkoba yang akan RIDLEY SCOTT, NICK
WECHSLER
dikirimkan Michael hilang secara misterius.
PRODUKSI: 20TH CENTURY FOX
Kliennya menilai Michael adalah orang yang SUTRADARA: RIDLEY SCOTT
harus bertanggung jawab. Bukan hanya diri- DURASI: 117 MENIT
nya yang dalam bahaya, sang tunangan, Laura
(Penelope Cruz), juga terancam.

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


SENI HIBURAN FILM PEKAN INI

99 CAHAYA

F
DI LANGIT
EROPA
ILM ini menceritakan
pengalaman nyata sepasang
orang Indonesia di Eropa.
Bagaimana mereka beradap-
tasi, bertemu dengan berba-
gai sahabat, hingga akhirnya
menuntun mereka kepada rahasia besar
Islam di Benua Eropa.
Diangkat dari novel laris karya Hanum JENIS FILM: DRAMA
Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra, PRODUSER: YOEN K., ODY MULYA HIDAYAT
PRODUKSI: MAXIMA PICTURES
film ini mengambil lokasi di 4 SUTRADARA: GUNTUR SOEHARJANTO
negara: Austria, DURASI: 96 MENIT
Prancis, Spa-
nyol, dan Turki.

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


SENI HIBURAN FILM PEKAN INI

E
MPAT polisi me-
nyelidiki pembunuh-
an di pinggiran kota.
Mereka tertumbuk
pada petunjuk pem-
bunuhan keluarga
Sheng Ding Tian yang terjadi 12
tahun lalu. Saat penyelidikan ber-
langsung, para polisi menemukan

THE FOUR 2
fakta tentang masa lalu mereka
yang dirahasiakan dan ini memaksa
mereka memilih antara masa lalu
JENIS FILM: ACTION
dan kini. Setelah serangkaian per- PRODUSER: GORDON CHAN, ABE KWONG
tikaian sengit mereka hadapi, se- MAN WAI, PAUL CHENG
buah fakta lain yang lebih menge- PRODUKSI: BEIJING ENLIGHT PICTURES
SUTRADARA: GORDON CHAN, JANET CHUN
jutkan terungkap. DURASI: 117 MENIT

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


SENI HIBURAN AGENDA

DESEMBER

DES
DES
 
PENTAS TARI:
MANEGES GUNUNG MAESTRO MAESTRO #8
Temu Komunitas Lima Gunung TEATER KECIL, TAMAN ISMAIL MARZUKI
Peresmian & Pementasan: Wayang SELASA-RABU, 17-18 DESEMBER 2013
Orang, Soreng, Kuda Lumping, Kem-
bang Gunung. Masterclass: SELASA, 17 DESEMBER
2013, PUKUL 11.00 WIB S.D. 17.00 WIB
17 DESEMBER 2013 PUKUL 18.00 WIB
Pertunjukan: RABU, 18 DESEMBER 2013
18 DESEMBER 2013 PUKUL 14.00 WIB:
Dialog Maneges Gunung MENAMPILKAN:
Bentara Budaya Jakarta Irawati Durban (Maestro Tari Sunda
asal Bandung, Jawa Barat), Syamsuar
Sutan Marajo (Maestro Tari Tan Ben-
BIENNALE DESAIN DAN KRIYA tan, Padang, Sumatera Barat), Amaq
INDONESIA 2013 Raya (Maestro Tari Sasak, Lombok).

Kurator: Irfan Nu’man, dkk.


19 DESEMBER 2013 S.D. 19 JANUARI 2014
GALERI NASIONAL, JAKARTA

DES
TRIO
LESTARI 
SHOW DES
19 DESEM-
BER 2013 PERGELARAN 
ISTORA WAYANG KULIT PADAT
SENAYAN, Dalang Ki Sih Agung dari Grabag,
JAKARTA Magelang
Lakon Kresna Duta (Petruk Nekat Dadi
Ratu)
RABU 18 DESEMBER 2013, PUKUL 20.00
WIB, BENTARA BUDAYA JAKARTA
MAJALAH DETIK 18 - 24 NOVEMBER 2013
DES


DES



INDONESIA KITA: ORDE OMDO


Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Mar-
zuki
JUMAT-SABTU, 20-21 DESEMBER 2013
PUKUL 19.30 WIB DRAMA ANAK-ANAK: BUKU
HTM: Rp 500.000 | Rp 300.000 | Rp 200.000 JENDELA DUNIA
| Rp 100.000 TEATER CORDOVA bersama SDN
TIM KREATIF: Butet Kartaredjasa, Agus Kebon Kacang 03 Pagi
Noor, Djaduk Ferianto Karya: Moh Bilal Basir
PENDUKUNG: Happy Salma, Marwoto, Susi- Sutradara: Gusti Priabada S.
lo Nugroho, Yu Ningsih, Cak Lontong, Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki
Kelompok Tari SAHITA dan TRIO GAM SABTU-MINGGU, 21-22 DESEMBER
MUSIK: Djaduk Ferianto dan Sinten Remen 2013, PUKUL 16.00 WIB

STAND UP COMEDY
Oleh Iwel Sastra
21 & 22 DESEMBER 2013
Galeri Indonesia Kaya, Grand
Indonesia West Mall lt. 4, Jakarta

KOYAANISQATSI: LIFE OUT OF


BALANCE DES

20 DESEMBER 2013, PUKUL 15.00 WIB S.D. 


17.00 WIB, AP Photo Library, Surapati Core
M32 lt. 1, Bandung

COBOY JUNIOR
LIVE IN CONCERT
22 DESEMBER 2013, PUKUL 19.00 WIB
Tennis Indoor Senayan Jakarta
Promotor: Rajawali Indonesia Com-
munications

MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013


Alamat Redaksi : Aldevco Octagon Building Lt. 4
Jl. Warung Jati Barat Raya No. 75, Jakarta 12740 , Telp: 021-7941177 Fax: 021-7944472
Email: redaksi@majalahdetik.com
Majalah detik dipublikasikan oleh PT Agranet Multicitra Siberkom, Grup Trans Corp.

@majalah_detik majalah  detik

Tap untuk
kembali ke cover

Anda mungkin juga menyukai