Anda di halaman 1dari 10

Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK)

Oleh Arie Puji Lestari, 0906629246 Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) dalam istilah n!!risnya dikenal seba!ai "hroni# Obstru#ti$e Pulmonary %isease (COPD)& Penyakit Paru Obstrukti' Kronik (PPOK) atau Penyakit Paru Obstrukti' (enahun (PPOM) adalah klasi'ikasi luas dari !an!!uan yan! men#aku) bronkitis kronis, bronkiektasis, em'isema dan asma (*runer + ,uddarth, 2002)& (enurut Pri#e + -ilson (2002). bronkitis kronik, em'isema )aru, dan asma bronkial membentuk kesatuan yan! disebut "OP%& Ada hubun!an etiolo!ik dan sekuensial antara bronkitis kronik dan em'isema, teta)i tam)aknya tak ada hubun!an antara kedua )enyakit itu den!an asma& /ubun!an ini nyata sekali sehubun!an den!an etiolo!i, )ato!enesis, dan )en!obatan&

Bronkitis kronik meru)akan suatu !an!!uan klinis yan! ditandai oleh )embentukan mukus yan! berlebihan dalam bronkus dan bermani'estasi seba!ai batuk kronik dan )embentukan s)utum selama sedikitnya 0 bulan dalam setahun, sekuran!1kuran!nya dalam 2 tahun berturut1turut& %e'inisi ini tidak men#aku) )enyakit1)enyakit se)erti bronkiektasis dan tuberkulosis yan! ju!a menyebabkan batuk kronik dan )embentukan s)utum& ,)utum yan! terbentuk )ada bronkitis kronik da)at mukoid atau muko)urulen& Emfisema paru meru)akan suatu )erubahan anatomis )arenkim )aru yan! ditandai oleh )embesaran al$eolus dan duktus al$eolaris yan! tidak normal, serta destruksi dindin! al$eolar& 2m'isema adalah suatu )erubahan anatomi )aru1)aru yan! ditandai den!an melebarnya se#ara abnormal saluran udara sebelah distal bronkus terminal disertai kerusakan dindin! al$eolus& 2m'isema da)at di dia!nosis se#ara te)at den!an men!!unakan "3 scan resolusi tin!!i& Asma meru)akan suatu )enyakit yan! ditandai oleh hi)ersensiti$itas #aban! trakeobronkial terhada) berba!ai jenis ran!san!an dan keadaan ini bermani'estasi seba!ai )enyem)itan jalan na'as se#ara )eriodik dan re$ersibel akibat bronkos)asme& 3erda)at )erbedaan mendasar dari de'inisi )enyakit1)enyakit yan! disebutkan di atas4 bronkitis kronis dide'inisikan menurut !ejala klinisnya, em'isema )aru menurut )atolo!i anatominya, sedan!kan asma menurut )ato'isiolo!i klinisnya& (eski)un setia) )enyakit da)at timbul dalam bentuknya yan! murni, teta)i bronkitis kronik biasanya timbul bersama1sama em'isema )ada )asien yan! sama& Asma lebih mudah

dibedakan dari bronkitis kronik dan em'isema berdasarkan ri5ayat seran!an men!i )aroksismal, yan! dimulai )ada masa kanak1kanak dan berhubun!an den!an aler!i, teta)i kadan!1kadan! )asien bronkitis kronik da)at mem)unyai !ambaran asmatik dari )enyakitnya&
kronik EMFISEMA ASMA

BRONKITIS

6ambar di atas men!!ambarkan hubun!an antara bronkitis kronik, asma, dan em'isema& %aerah yan! dili)uti bayan!an men!!ambarkan )asien den!an lebih dari satu )enyakit. sedan!kan daerah yan! tak berbayan! men!!ambarkan )enyakit yan! menonjol dalam bentuknya yan! murni&

Etiologi
,etia) oran! da)at ter)a)ar den!an berba!ai ma#am jenis yan! berbeda dari )artikel yan! terinhalasi selama hidu)nya, oleh karena itu lebih bijaksana jika kita men!ambil kesim)ulan bah5a )enyakit ini disebabkan oleh iritasi yan! berlebihan dari )artikel1)artikel yan! bersi'at men!iritasi saluran )erna)asan& ,etia) )artikel, ber!antun! )ada ukuran dan kom)osisinya da)at memberikan kontribusi yan! berbeda, dan den!an hasil akhirnya ter!antun! ke)ada jumlah dari )artikel yan! terinhalasi oleh indi$idu tersebut& 7aktor resiko "OP% ber!antun! )ada jumlah keseluruhan dari )artikel1)artikel iritati' yan! terinhalasi oleh seseoran! selama hidu)nya 4 8& Asa) rokok Perokok akti' memiliki )re$alensi lebih tin!!i untuk men!alami !ejala res)iratorik, abnormalitas 'un!si )aru, dan mortalitas yan! lebih tin!!i dari )ada oran! yan! tidak merokok& 9esiko untuk menderita "OP% ber!antun! )ada :dosis merokok;nya, se)erti umur oran! tersebut mulai merokok, jumlah rokok yan! dihisa) )er hari dan bera)a lama oran! tersebut merokok& 2n$iromental toba##o smoke (23,) atau )erokok )asi' ju!a da)at men!alami !ejala1!ejala res)iratorik dan "OP% dikarenakan oleh )artikel1)artikel iritati' tersebut terinhalasi sehin!!a men!akibatkan )aru1)aru :terbakar;& (erokok selama masa kehamilan ju!a da)at me5ariskan 'aktor resiko ke)ada janin, mem)en!aruhi )ertumbuhan dan )erkemban!an )aru1)aru dan )erkemban!an janin dalam kandun!an, bahkan mun!kin ju!a da)at men!!an!!u sistem imun dari janin tersebut& 2& 0& Polusi tem)at kerja (bahan kimia, <at iritan, !as bera#un) ndoor Air Pollution atau )olusi di dalam ruan!an /am)ir 0 milyar oran! di seluruh dunia men!!unakan batubara, aran!, kayu bakar atau)un bahan bakar biomass lainnya seba!ai )en!hasil ener!i untuk memasak, )emanas dan untuk kebutuhan rumah tan!!a lainnya, sehin!!a menyebabkan )olusi dalam ruan!an& AP memiliki tan!!un! ja5ab besar jika

dibandin!kan den!an )olusi di luar ruan!an se)erti !as buan! kendaraan bermotor& AP di)erkirakan membunuh 2 juta 5anita dan anak1anak setia) tahunnya& 4& =& 6& Polusi di luar ruan!an, se)erti !as buan! kendaraan bermotor dan debu jalanan& n'eksi saluran na'as berulan! >enis kelamin %ahulu, "OP% lebih serin! dijum)ai )ada laki1laki dibandin! 5anita& Karena dahulu, lebih banyak )erokok laki1laki dibandin! 5anita& 3a)i de5asa ini )re$alensi )ada laki1laki dan 5anita seimban!& /al ini dikarenakan oleh )erubahan )ola dari merokok itu sendiri& *ebera)a )enelitian men!atakan bah5a )erokok 5anita lebih rentan untuk terkena "OP% dibandin!kan )erokok )ria& ?& @& 9& ,tatus sosio ekonomi dan status nutrisi yan! rendah Asma Asia (Onset usia dari "OP% ini adalah )erten!ahan)

Patogenesis
,e)erti telah dijelaskan sebelumnya, bah5a 'aktor resiko utama dari "OP% ini adalah merokok& Kom)onen1kom)onen asa) rokok ini meran!san! )erubahan1)erubahan )ada sel1sel )en!hasil mukus bronkus dan silia& ,elain itu, silia yan! mela)isi bronkus men!alami kelum)uhan atau dis'un!sional serta meta)lasia& Perubahan1)erubahan )ada sel1sel )en!hasil mukus dan sel1sel silia ini men!!an!!u sistem eskalator mukosiliaris dan menyebabkan )enum)ukan mukus kental dalam jumlah besar dan sulit dikeluarkan dari saluran na'as& (ukus ber'un!si seba!ai tem)at )ersemaian mikroor!anisme )enyebab in'eksi dan menjadi san!at )urulen& 3imbul )eradan!an yan! menyebabkan edema dan )emben!kakan jarin!an& Bentilasi, terutama eks)irasi terhambat& 3imbul hi)erka)nia akibat dari eks)irasi yan! memanjan! dan sulit dilakukan akibat mukus yan! kental dan adanya )eradan!an& Kom)onen1kom)onen asa) rokok tersebut ju!a meran!san! terjadinya )eradan!an kronik )ada )aru& (ediator1mediator )eradan!an se#ara )ro!resi' merusak struktur1struktur )enunjan! di )aru& Akibat hilan!nya elastisitas saluran udara dan kola)snya al$eolus, maka $entilasi berkuran!& ,aluran udara kola)s terutama )ada eks)irasi karena eks)irasi normal terjadi akibat )en!em)isan (re#oil) )aru se#ara )asi' setelah ins)irasi& %en!an demikian, a)abila tidak terjadi re#oil )asi', maka udara akan ter)eran!ka) di dalam )aru dan saluran udara kola)s& Ada bebera)a karakteristik in'lamasi yan! terjadi )ada )asien "OP%, yakni 4 )enin!katan jumlah neutro'il (didalam lumen saluran na'as), makro'a! (lumen saluran na'as, dindin! saluran na'as, dan )arenkim), lim'osit "% @C (dindin! saluran na'as dan )arenkim)& Dan! mana hal ini da)at dibedakan den!an in'lamasi yan! terjadi )ada )enderita asma& %alam )ato!enesis PPOK, tekanan oksidati' memiliki )eran dalam )enin!katan in'lamasi, terutama )ada )erokok dan )asien PPOK& Penin!katan tekanan oksidati' )ada )asien PPOK di)eroleh dari )embakaran <at oksidan melalui asa) rokok, atau dari )enambahan jumlah s)esies oksi!en reakti' yan! dile)askan dari leukosit& Kebanyakan )asien PPOK men!alami e)isode akut yan! disebut eksaserbasi& 2ksaserbasi diyakini

memberikan kontribusi dalam )ro!resi$itas )enyakit sekali!us hilan!nya 'un!si )aru yan! menjadi )enyebab utama morbiditas, )era5atan di rumah sakit, bahkan kematian& Peradan!an meru)akan elemen kun#i terhada) )ato!enesis PPOK& nhalasi asa) rokok atau !as berbahaya lainnya men!akti'asi makro'a! dan sel e)itel untuk mele)askan 'aktor kemotaktik yan! merekrut lebih banyak makro'a! dan neutro'il& Kemudian, makro'a! dan neutro'il ini mele)askan )rotease yan! merusak elemen struktur )ada )aru1)aru& Protease sebenarnya da)at diatasi den!an anti)rotease endo!en namun tidak berimban!nya anti)rotease terhada) dominasi akti$itas )rotease yan! )ada akhirnya akan menjadi )redis)osisi terhada) )erkemban!an PPOK& Pembentukan s)esies oksi!en yan! san!at reakti' se)erti su)eroEide, radikal bebas hydroEyl dan hydro!en )eroEide telah diidenti'ikasi seba!ai 'aktor yan! berkontribusi terhada) )ato!enesis karena substansi ini da)at menin!katkan )en!han#uran anti)rotease& n'lamasi kronis men!akibatkan meta)lasia )ada dindin! e)itel bron#hial, hi)ersekresi mukosa, )enin!katanmassa otot halus, dan 'ibrosis& 3erda)at )ula dis'un!si silier )ada e)itel, menyebabkan ter!an!!unya klirens )roduksi mu#us yan! berlebihan& ,e#ara klinis, )roses inilah yan! bermani'estasi seba!ai bron#hitis kronis, ditandai oleh batuk )rodukti' kronis& Pada )arenkim )aru, )en!han#uran elemen stru#tural yan! dimediasi )rotease menyebabkan em'isema& Kerusakan sekat al$eolar menyebabkan berkuran!nya elastisitas re#oil )ada )aru dan ke!a!alan dinamika saluran udara akibat rusaknya sokon!an )ada saluran udara ke#il non1kartila!o& Keseluruhan )roses ini men!akibatkan obstruksi )aten )ada saluran na)as dan timbulnya !ejala )ato'isiolo!is lainnya yan! karakteristik untuk PPOK (Pri#e + -ilson, 2002)

Klasifikasi
*erdasarkan 6lobal nitiati$e 'or "hroni# Obstru#ti$e Lun! %isease (6OL%) 200?, diba!i atas 4 derajat 4 1. Derajat I: COPD ringan %en!an atau tan)a !ejala klinis (batuk )roduksi s)utum)& Keterbatasan aliran udara rin!an (B2P8 F KBP G ?0H. B2P8 I @0H Prediksi)& Pada derajat ini, oran! tersebut mun!kin tidak menyadari bah5a 'un!si )arunya abnormal& 2. Derajat II: COPD se ang ,emakin memburuknya hambatan aliran udara (B2P 8 F KBP G ?0H. =0H G B2P 8 G @0H), disertai den!an adanya )emendekan dalam berna'as& %alam tin!kat ini )asien biasanya mulai men#ari )en!obatan oleh karena sesak na'as yan! dialaminya& !. Derajat III: COPD berat %itandai den!an keterbatasan F hambatan aliran udara yan! semakin memburuk (B2P 8 F KBP G ?0H. 00H B2P8 G =0H )rediksi)& 3erjadi sesak na'as yan! semakin memberat, )enurunan ka)asitas latihan dan eksaserbasi yan! berulan! yan! berdam)ak )ada kualitas hidu) )asien& ". Derajat I#: COPD sangat berat Keterbatasan F hambatan aliran udara yan! berat (B2P8 F KBP G ?0H. B2P8 G 00H )rediksi) atau B2P8 G =0H )rediksi ditambah den!an adanya !a!al na'as kronik dan !a!al jantun! kanan&

Ma$a%&%a$a% PPOK
'ronkitis Kronis Pengertian *ronkitis kronis dide'inisikan seba!ai adanya batuk )rodukti' yan! berlan!sun! 0 bulan dalam satu tahun selama 2 tahun berturut1turut& (*runer + ,uddarth, 2002)& stilah bronkitis kronis menunjukkan kelainan )ada bronkus yan! si'atnya menahun (berlan!sun! lama) dan disebabkan oleh berba!ai 'aktor, baik yan! berasal dari luar bronkus mau)un dari bronkus itu sendiri, meru)akan keadaan yan! berkaitan den!an )roduksi mukus trakeobronkial yan! berlebihan sehin!!a #uku) untuk menimbulkan batuk den!an eks)ektorasi sedikitnya 0 bulan dalam setahun untuk lebih dari 2 tahun se#ara berturut1turut& Patofisiologi Asa) men!iritasi jalan na'as men!akibatkan hi)ersekresi lendir dan in'lamasi& Karena iritasi yan! konstan ini, kelenjar1kelenjar yan! mensekresi lendir dan sel1sel !oblet menin!kat jumlahnya, 'un!si silia menurun dan lebih banyak lendir yan! dihasilkan& ,eba!ai akibat bronkiolus da)at menjadi menyem)it dan tersumbat& Al$eoli yan! berdekatan den!an bronkiolus da)at menjadi rusak dan membentuk 'ibrosis, men!akibatkan )erubahan 'un!si makro'a! al$eolar yan! ber)eran )entin! dalam men!han#urkan )artikel asin! termasuk bakteri& Pasien kemudian menjadi lebih rentan terhada) in'eksi )erna)asan& Penyem)itan bronkial lebih lanjut terjadi seba!ai akibat )erubahan 'ibrotik yan! terjadi dalam jalan na)as& Pada 5aktunya mun!kin terjadi )erubahan )aru yan! ire$ersibel, kemun!kinan men!akibatkan em'isema dan bronkiektasis& (an a an )ejala *atuk )rodukti', kronis )ada bulan1bulan musim din!in& Pe%eriksaan Penunjang 8& Pemeriksaan analisa !as darah 4 hi)oksia den!an hi)erka)nia 2& 9ont!en dada 4 )embesaran jantun! den!an dia'ra!ma normalFmendatar 0& Pemeriksaan 'un!si )aru 4 Penurunan ka)asitas $ital (B") dan $olume eks)irasi kuat (72B), )enin!katan $olume residual (9B), ka)asitas )aru total (3L") normal atau sedikit menin!kat& 4& Pemeriksaan hemo!lobin dan hematokrit 4 da)at sedikit menin!kat

E%fise%a Pengertian 2m'isema dide'inisikan seba!ai suatu distensi abnormal ruan! udara diluar bronkiolus terminal den!an kerusakan dindin! al$eoli& (*runer + ,uddarth, 2002) 2m'isema meru)akan !an!!uan )en!emban!an )aru1)aru yan! ditandai oleh )elebaran ruan! udara di dalam )aru1)aru disertai destruksi jarin!an (-/O)& Patofisiologi

Pada em'isema bebera)a 'aktor )enyebab obstruksi jalan na)as yaitu 4 in'lamasi dan )emben!kakan bronki. )roduksi lendir yan! berlebihan. kehilan!an rekoil elastik jalan na)as. dan kola)s bronkiolus serta redistribusi udara ke al$eoli yan! ber'un!si& Karena dindin! al$eoli men!alami kerusakan, area )ermukaan al$eolar yan! kontak lan!sun! den!an ka)iler )aru se#ara kontinu berkuran!, menyebabkan )enin!katan ruan! ru!i (area )aru dimana tidak ada )ertukaran !as yan! da)at terjadi) dan men!akibatkan kerusakan difusi oksigen& Kerusakan di'usi oksi!en men!akibatkan hi)oksemia& Pada taha) akhir )enyakit, eliminasi karbondioksida men!alami kerusakan, men!akibatkan )enin!katan tekanan karbondioksida dalam darah arteri (hi)erka)nia) dan menyebabkan asidosis res)iratorius& Karena dindin! al$eolar terus men!alami kerusakan, jarin!1jarin! ka)iler )ulmonal berkuran!& Aliran darah )ulmonal menin!kat dan $entrikel kanan di)aksa untuk mem)ertahankan tekanan darah yan! tin!!i dalam arteri )ulmonal& %en!an demikian, !a!al jantun! sebelah kanan (kor )ulmonal) adalah salah satu kom)likasai em'isema& 3erda)atnya kon!esti, edema tun!kai, distensi $ena leher atau nyeri )ada re!ion he)ar menandakan terjadinya !a!al jantun!& ,ekresi menin!kat dan tertahan menyebabkan indi$idu tidak mam)u untuk memban!kitkan batuk yan! kuat untuk men!eluarkan sekresi& n'eksi akut dan kronis den!an demikian meneta) dalam )aru yan! men!alami em'isema mem)erberat masalah& ndi$idu den!an em'isema men!alami obstruksi kronik ke aliran masuk dan aliran keluar udara dari )aru& Paru1)aru dalam keadaan he)ereks)ansi kronik& Antuk men!alirkan udara kedalam dan keluar )aru1 )aru, dibutuhkan tekanan ne!ati' selama ins)irasi dan tekanan )ositi' dalam tin!kat yan! adekuat harus di#a)ai dan di)ertahankan selama eks)irasi& Posisi selebihnya adalah salah satu in'lasi& %ari)ada menjalani aksi )asi' in$olunter, eks)irasi menjadi akti' dan membutuhkan u)aya otot1otot& Sesak napas )asien terus menin!kat, dada menjadi kaku, dan i!a1i!a ter'iksaksi )ada )ersendiannya& %ada se)erti ton! (barrel #hest) )ada banyak )asien ini terjadi akibat kehilan!an elastisitas )aru karena adanya ke#enderun!an yan! berkelanjutan )ada dindin! dada untuk men!emban!& (an a an )ejala 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 %is)nea 3aki)nea ns)eksi 4 barrel #hest, )en!!unaan otot bantu )erna)asan Perkusi 4 hi)erresonan, )enurunan 'remitus )ada seluruh bidan! )aru Auskultasi bunyi na)as 4 krekles, ron#hi, )er)anjan!an eks)irasi /i)oksemia /i)erka)nia Anoreksia Penurunan ** Kelemahan

Pe%eriksaan Penunjang

8& 9ont!en dada 4 hi)erin'lasi, )endataran dia'ra!ma, )elebaran interkosta dan jantun! normal 2& 7un!si )ulmonari (terutama s)irometri) 4 )enin!katan 3L" dan 9B, )enurunan B" dan 72B *s%a Pengertian Asma adalah )enyakit jalan na)as obstrukti' intermiten, re$ersibel dimana trakea dan bronki beres)on se#ara hi)erakti' terhada) stimuli tertentu& (*runer + ,uddarth, 2002) Patofisiologi ndi$idu den!an asma men!alami res)on imun yan! buruk terhada) lin!kun!an mereka& Antibodi yan! dihasilkan ( !2) kemudian menyeran! sel1sel mast dalam )aru& Pemajanan ulan! terhada) anti!en men!akibatkan ikatan anti!en den!an antibodi, menyebabkan )ele)asan )roduk sel1sel mast (disebut mediator) se)erti histamin, bradikinin dan )rosta!landin serta ana'ilaksis dari substansi yan! bereaksi lambat (,9,1A)& Pele)asan mediator ini dalam jarin!an )aru mem)en!aruhi otot )olos dan kelenjar jalan na)as, bronkos)asme, )emben!kakan membran mukosa dan )embentukan mukus yan! san!at banyak& ,istem sara' otonom mem)ersara'i )aru& 3onus otot bronkial diatur oleh im)uls sara' $a!al melalui sistem )arasim)atis& Pada asma idio)atik atau non aler!i ketika ujun! sara' )ada jalan na'as diran!san! oleh 'aktor se)erti in'eksi, latihan, din!in, merokok, emosi dan )olutan, jumlah asetilkolin yan! dile)askan menin!kat& Pele)asan asetilkolin ini se#ara lan!sun! menyebabkan bronkokonstriksi ju!a meran!san! )embentukan mediator kimia5i yan! dibahas diatas& ndi$idu den!an asma da)at mem)unyai toleransi rendah terhada) res)on )arasim)atis& ,elain itu, rese)tor a1 dan b1adrener!ik dari sistem sara' sim)atis terletak dalam bronki& Ketika rese)tor a adrener!ik diran!san! , terjadi bronkokonstriksi. bronkodilatasi terjadi ketika rese)tor b1 adrener!ik yan! diran!san!& Keseimban!an antara rese)tor a1 dan b1adrener!ik dikendalikan terutama oleh siklik adenosin mono'os'at (#A(P)& ,timulasi rese)tor 1al'a men!akibatkan )enurunan #1A(P, yan! men!arah )ada )enin!katan mediator kimia5i yan! dile)askan oleh sel1sel mast bronkokonstriksi& ,timulasi res)on beta1 men!akibatkan )enin!katan tin!kat #A(P, yan! men!hambat )ele)asan mediator kimia5i dan menyebabkan bronkodilatasi& 3eori yan! diajukan adalah bah5a )enyekatan b1adrener!ik terjadi )ada indi$idu den!an asma& Akibatnya, asmatik rentan terhada) )enin!katan )ele)asan mediator kimia5i dan konstriksi otot )olos&

(an a an )ejala 1 1 1 1 1 1 1 *atuk %is)nea (en!i /i)oksia 3akikardi *erkerin!at Pelebaran tekanan nadi

Pe%eriksaan Penunjang 8& 9ont!en dada 4 hi)erin'lasi dan )endataran dia'ra!ma 2& Pemeriksaan s)utum dan darah 4 eosino'ilia (kenaikan kadar eosino'il)& Penin!katan kadar serum ! 2 )ada asma aler!ik 0& A6% 4 hi)oksi selama seran!an akut 4& 7un!si )ulmonari 4 *iasanya normal ,eran!an akut 4 Penin!katan 3L" dan 79B. 72B dan 7B" a!ak menurun 'ronkiektasis Pengertian 'ronkiektasis *ronkiektasis adalah dilatasi bronki dan bronkiolus kronis yan! mun!kin disebabkan oleh berba!ai kondisi, termasuk in'eksi )aru dan obstruksi bronkus. as)irasi benda asin!, muntahan, atau benda1benda dari saluran )erna)asan atas. dan tekanan akibat tumor, )embuluh darah yan! berdilatasi, dan )embesaran nodus lim'e& (*runer + ,uddarth, 2002)

Patofisiologi 'ronkiektasis n'eksi merusak dindin! bronkial, menyebabkan kehilan!an struktur )endukun!nya dan men!hasilkan s)utum yan! kental yan! akhirnya da)at menyumbat bronki& %indin! bronkial menjadi tere!an! se#ara )ermanen akibat batuk hebat& n'eksi meluas ke jarin!an )eribronkial sehin!!a dalam kasus bronkiektasis sakular, setia) tuba yan! berdilatasi sebenarnya adalah abses )aru, yan! eksudatnya men!alir bebas melalui bronkus& *ronkiektasis biasanya setem)at, menyeran! lobus atau se!men )aru& Lobus yan! )alin! ba5ah lebih serin! terkena& 9etensi sekresi dan obstruksi yan! diakibatkannya )ada akhirnya menyebabkan al$eoli di sebelah distal obstruksi men!alami kola)s (ateletaksis)& >arin!an )arut atau 'ibrosis akibat reaksi in'lamasi men!!antikan jarin!an )aru yan! ber'un!si& Pada 5aktunya )asien men!alami insu'isiensi )erna)asan den!an )enurunan ka)asitas $ital, )enurunan $entilasi dan )enin!katan rasio $olume residual terhada) ka)asitas )aru total& 3erjadi kerusakan #am)uran !as yan! diins)irasi (ketidakseimban!an $entilasi1)er'usi) dan hi)oksemia& (an a an )ejala 'ronkiektasis 8& 2& 0&

*atuk kronik dan )embentukan s)utum )urulen dalam jumlah yan! san!at banyak >ari tabuh, karena insu'isiensi )erna)asan 9i5ayat batuk berke)anjan!an den!an s)utum yan! se#ara konsisten ne!ati' terhada) tuberkel basil *ronko!ra'i *ronkosko)i

Pe%eriksaan Penunjang

"31,#an 4 adaFtidaknya dilatasi bronkial "OP% atau Penyakit Paru Obstruksi Kronis meru)akan )enyakit yan! da)at di#e!ah dan dira5at den!an bebera)a !ejala ekstra)ulmonari yan! si!ni'ikan, yan! da)at men!akibatkan tin!kat ke)arahan yan! berbeda )ada tia) indi$idual& Penyakit )aru kronik ini ditandai den!an keterbatasan aliran udara di dalam saluran na)as yan! tidak se)enuhnya re$ersibel, bersi'at )ro!resi' (#e)at dan berat), biasanya disebabkan oleh )roses in'lamasi )aru yan! disebabkan oleh )ajanan )artikel atau !as berbahaya yan! da)at memberikan !ambaran !an!!uan sistemik& terjadi dalam kurun 5aktu yan! #uku) lama, den!an !ejala utama sesak na)as, batuk, dan )roduksi s)utum dan keterbatasan akti'itas& 6an!!uan ini da)at di#e!ah dan da)at diobati& Penyebab utama PPOK adalah rokok, asa) )olusi dari )embakaran, dan )artikel !as berbahaya&

+eferensi4 *runer & ,uddarth& (2002)& Medical Surgical Nursing& 2disi @& Je5 Dork4 Li))in#ott& *udhi Antariksa& :Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK);& re)ository&ui&a#&idFdokumenFlihatF2@00&)d'. (diakses pada 26 Novem er 2!"!# pukul 2!.$2 %&B' 7arida A& ,oetedjo.(Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK)). 555&'k&u5ks&a#&idF&&&Penyakit&&&F lmu H20PenyakitH20ParuFPPOK&)d'. (diakses pada 26 Novem er 2!"!# pukul 2!.$* %&B' 6OL% (6lobal ,trate!y 'or the %ia!nosis, (ana!ement, and Pre$ention o' "hroni# Obstru#ti$e Pulmonary %isease)& :Po#ket 6uide to "OP% %ia!nosis, (ana!ement, and Pre$ention;& htt)4FF555&!old#o)d&#omF6uidelineitem&as)Kl8L2+l2L8+int dL8886 & (diakses )ada 26 Jo$ember 2080, )ukul 20&4= - *) Pri#e, ,A&, -ilson, L(& (2002)& +athoph,siolog,- .linical .oncepts of /isease +rocesses. 2disi 6& Je5 Dork4 (osby& ,her5ood, L& (2008)& 0uman ph,siolog,- 1rom cells to s,stems# (2th ed&)& "ali'ornia4 3homson Learnin!&

Anda mungkin juga menyukai