Anda di halaman 1dari 10

Selaput dan Cairan Amniom Selaput amnion jaringan avakular, lentur tetapi kuat bagian dalam selaput yang

berhubungan dengan cairan merupakan sel kuboid asalanya dari ectoderm, berhubungan dengan lapisan intersisial yang mengandung kolagen I, III, IV bagian luar selaput adalah jaringan mesenkim yang berasal dari mesoderm dan berbuhungan dengan korion leave. Korion leave adalah bagian sel dasar tofoblas yang menghadap ke kavum uteri dan diliputi oleh desidua kapsularis (silahkan dilihat gambarnya, jika ingin mengerti lebih lanjut ada di buku merah kandungan hlm !"- ##$

Selaput dalam amnion merupakan mikrovili, berfungsi mentransfer cairan dan metabolic dan hasilin %at penghamabt metalloproteinase Sel mesenkim (dai bagian luar yang selaput$ o menghasilkan kolagen makanya selaput jadi lentur dan kuat o menghasilkan I&-', I&(", )*+- (monosit chemoattractant protein- $ untuk mela,an bakteri o menghasilkan %at vasoaktif (mengatur peredaran darah dan tonus pembuluh darah$

endotelin- (vasokonstriktor$ +-.+ (parathyroid hormone related protein$ (vasorelaksan$

/uga meliputi tali pusat Sebagian cairan berasal dari difusi pada tali pusat +erokok dan infeksi membuat selaput melemah

*airan amnion sejak a,al kehamilan sudah dibentuk merupakan pelindung dan bantalan (proteksi$, menunjang pertumbuhan 0smolalitasnya (kadar natrium, ureum, kreatinin$ tidak berbeda dengan kadar serum ibu sehingga cairan ini bisa dari hassil difusi dgn ibunya )engandung byk sel janin ( lanugo, verniks kaseosa$ )enghambat bakteri karena ada %at fosfat dan seng Volume rata1 "((ml, p- 2,1 3ihasilkan oleh hasil rembesan kulit, selaput amnion, plasenta, setelah 1( minggu dihasilkan dari urin janin

Ketuban Pecah Dini (KPD) 3efinisi 4 keadaan pecahya selaput ketuban sebelum persalina (terjadi pada "- (5 perempuan kehamilan aterm$ /ika terjadi di usis 6 72 minggu disebut K+3 premature ( terjadi pada 5 kehamilan$ )ekanisme disebabkan oleh kontraksi uterus dan peregangan yang berulang (membut lemah selaput bisa juga dari gerakkan janin$ perubahan biokimia selaput inferior rapuh bukan karena seluruh selaput ketuban rapuh (terjadi pada trimester akhir$ perubahan struktur, jumlah sel, dan katabolisme kolagen aktivitas kolagen berubah selaput ketuban pecah

8degradasi kolagen dimediasi oleh matrik metalloproteinase ())+$ Saat mendekati ,aktu kelahiran keseimbangan antara ))+ dan 9I)+ mengarah ke degradasi proteolitik meningkat saat mau melahirkan (pada peridontitis terjadi peningkatan ))+ cendrung K+3$

:aktor resiko berkurang asam askorbik sebagai komponen kolagen kekurangan tembaga dan asam askorbik yang berakibat pertumbuhan abnormal, bisa disebabkan oleh salah satunya merokok.

Komplikasi 4 infeksi maternal; neonatal, persalinan premature, hipoksia, deformitas janin, insiden seksio meningkat;gagal peralinan normal$ Saat ketuban pecah maka vagina menjadi basa

Kala Persalinan Kala I4 Stadium pendataran dan dilatasi serviks kontraksi uterus dengan frekuensi, intensitas, dan durasi cukup utk menghasilkan pendataram dam dilatasi progresif, selesai ketika cerviks sudah membuka lengkap ( (cm$

Kala II 4 stadium ekspulsi janin dimulai saat dilatasi serviks sudah lengkap berakhir saat janin sudah keluar

Kala III 4 stadium pemisahan dan ekspulsi plasenta dimulai saat setelah janin lahir berakhir dengan lahirnya plasenta dan selaput ketuban

Retensio Plasenta 3efinisi 4 plasenta tetap tertinggal di dalam uterus selama stengah jam +lasenta yang sukar dilepas dengan pertolongan kala 7 aktif bisa disebabkan oleh adhesi yang kuat antasa plasenta dan uterus :aktor predisposisi . kelainan dari uterus sendiri (anomaly uterus; serviks tidak maskimalnya kontraksi uterus 1. Kelaina placenta dan sifat perlekatan placenta pada uterus.se 7. Kesalahan manajemen pada kala7, cth salam pemberian uterotonik /enis-jenis 1. Plasenta akreta = bila implantasi menembus desisuda basalais dan Nitabuch layer (border of the trofoblast). Faktor predisposisi = plasenta previa, bekasa seksio, kuret berulang, multiparitas . Plasenta inkreta = plasenta sampai menembus miometrium

7. Plasenta ekreta = vili korealis sampai menembus perimetrium

Jika masih ada sisa plasenta dalam uters disebut rest placenta dapat menimbulkan PPP. Tanda kala 3 saat plasenta lepas adalah perdarahan pervagunam. Sebagian plasenta yang lepas bisa menimbulkan perdarahan yang cukup banyak harus segera diantipasi dengan pengeluaran plasenta secara manual. Pengeluaran plasenta manual bisa membuat bbrp komplikasi ter!adi perforasi uterus, karena tipisnya tempat implantasi plasenta" #er!adi infeksi $ terdapat sisa plasenta atau membran dan bakteria terdorong ke dalam ronggarahim, infeksi bakteri secara asendens, adanya laserasi, dll. ter!adi perdarahan karena atonia uteri sehingga pembuluh darah terbuka, sisa kotiledon yang tertinggal, trauma tindakan, dan plasenta adesiva, akreta, atau inkreta. #auma tindakan yang menimbulkan robekan uteri, kolporeksis, robekan vagina, robekanperineum meluas. Kalau mau baca lagi lebih lengkap di . http://www.scribd.com/doc/90098777/retensio-plasenta 2. http://www.scribd.com/doc/76305781/Pengertian-Retensio-Plasenta 3. http://embryology.med.unsw.edu.au/notes/placenta2.htm 1. Kalau buku merah sih hanya menemukan di hlm 526-527 9ambahan kala dari internet (cukup terjamin$ (http<;;ayurai.,ordpress.com;1((=;(7; 7;persalinan-fisiologis-kala-i-fase-aktif;$ KALA 1 PERSALI A !

3imulai pada ,aktu serviks membuka karena his < kontraksi uterus yang

teratur, makin lama, makin kuat, makin sering, makin terasa nyeri, disertai pengeluaran darah-lendir yang tidak lebih banyak daripada darah haid.

>erakhir pada ,aktu pembukaan serviks telah lengkap (pada periksa dalam, bibir porsio serviks tidak dapat diraba lagi$. Selaput ketuban biasanya pecah spontan pada saat akhir kala I.

Terdapat 2 fase pada Kala 1 ini, yaitu : . 1. :ase laten < pembukaan sampai mencapai 7 cm, berlangsung sekitar " jam. :ase aktif < pembukaan dari 7 cm sampai lengkap (? ( cm$, berlangsung sekitar ' jam. :ase aktif terbagi atas <

:ase akselerasi (sekitar 1 jam$, pembukaan 7 cm sampai ! cm. :ase dilatasi maksimal (sekitar 1 jam$, pembukaan ! cm sampai = cm. :ase deselerasi (sekitar 1 jam$, pembukaan = cm sampai lengkap (? ( cm$.

Perbedaan proses pematangan dan pembukaan serviks ( cervical effacement) pada primigravida dan multipara :

+ada primigravida terjadi penipisan serviks lebih terlebih dahulu sebelum terjadi pembukaan, sedangkan pada multipara serviks telah lunak akibat persalinan sebelumnya, sehingga langsung terjadi proses penipisan dan pembukaan.

+ada primigravida, ostium internum membuka terlebih dahulu daripada ostium eksternum (inspekulo ostium tampak berbentuk seperti lingkaran kecil di tengah$, sedangkan pada multipara, ostium internum dan eksternum membuka bersamaan (inspekulo ostium tampak berbentuk seperti garis lebar$

+eriode Kala

pada primigravida lebih lama (? 1( jam$ dibandingkan

multipara (? ! jam$ karena pematangan dan pelunakan serviks pada fase laten pasien primigravida memerlukan ,aktu lebih lama. Sifat -is pada Kala

<

9imbul tiap ( menit dengan amplitudo !( mm-g, lama 1(-7( detik. Serviks terbuka sampai 7 cm. :rekuensi dan amplitudo terus meningkat.

Kala

lanjut (fase aktif$ sampai kala

akhir

9erjadi peningkatan rasa nyeri, amplitudo makin kuat sampai '( mm-g,

frekuensi 1-! kali ; ( menit, lama '(-=( detik. Serviks terbuka sampai lengkap (? (cm$. +eristi,a penting Kala < . Keluar lendir ; darah (bloody sho,$ akibat terlepasnya sumbat mukus (mucous plug$ yang selama kehamilan menumpuk di kanalis servikalis, akibat terbukanya vaskular kapiler serviks, dan akibat pergeseran antara selaput ketuban dengan dinding dalam uterus. 1. 0stium uteri internum dan eksternum terbuka sehingga serviks menipis dan mendatar. 7. Selaput ketuban pecah spontan (beberapa kepustakaan menyebutkan ketuban pecah dini jika terjadi pengeluaran cairan ketuban sebelum pembukaan # cm$. KALA " PERSALI A !

3imulai pada saat pembukaan serviks telah lengkap dan berakhir pada saat bayi telah lahir lengkap.

+ada Kala 1 ini -is menjadi lebih kuat, lebih sering, dan lebih lama. Selaput ketuban mungkin juga sudah pecah; baru pecah spontan pada a,al Kala 1 ini. .ata-rata ,aktu untuk keseluruhan proses Kala 1 pada primigravida @ ,# jam, dan multipara @ (,# jam.

Sifat -is < Amplitudo 6 mm!g, frekuensi "#$ kali % 1 menit& 'efleks menge(an ter(adi (uga akibat stimulasi dari tekanan bagian terba)a* (anin (pada persalinan normal yaitu kepala) yang menekan anus dan rektum& Tamba*an tenaga meneran dari ibu, dengan kontraksi otot#otot dinding abdomen dan diafragma, berusa*a untuk mengeluarkan bayi& +eristi,a penting pada Kala 1 < . >agian terba,ah janin (pada persalinan normal < kepala$ turun sampai dasar panggul. 1. 7. Ibu timbul perasaan; refleks ingin mengedan yang semakin kuat. +erineum meregang dan anus membuka (hemoroid fisiologis$

!.

Kepala dilahirkan lebih dulu, dengan suboksiput di ba,ah simfisis (simfisis pubis sebagai sumbu putar; hipomoklion$, selanjutnya dilahirkan badan dan anggota badan.

#.

Kemungkinan diperlukan pemotongan jaringan perineum untuk memperbesar jalan lahir (episiotomi$.

+roses pengeluaran janin pada kala 1 (persalinan letak belakang kepala$ < . Kepala masuk pintu atas panggul < sumbu kepala janin dapat tegak lurus dengan pintu atas panggul (sinklitismus$ atau miring ; membentuk sudut dengan pintu atas panggul (asinklitismus anterior ; posterior$. 1. Kepala turun ke dalam rongga panggul, akibat < $ tekanan langsung dari his dari daerah fundus ke arah daerah bokong, 1$ tekanan dari cairan amnion, 7$ kontraksi otot dinding perut dan diafragma (mengejan$, dan !$ badan janin terjadi ekstensi dan menegang. 7. :leksi < kepala janin fleksi, dagu menempel ke toraks, posisi kepala berubah dari diameter oksipito-frontalis (puncak kepala$ menjadi diameter suboksipitobregmatikus (belakang kepala$. !. .otasi interna (putaran paksi dalam$ < selalu disertai turunnya kepala, putaran ubun-ubun kecil ke arah depan (ke ba,ah simfisis pubis$, memba,a kepala mele,ati distansia interspinarum dengan diameter biparietalis. #. Akstensi < setelah kepala mencapai vulva, terjadi ekstensi setelah oksiput mele,ati ba,ah simfisis pubis bagian posterior. &ahir berturut-turut < oksiput, bregma, dahi, hidung, mulut, dagu. '. .otasi eksterna (putaran paksi luar$ < kepala berputar kembali sesuai dengan sumbu rotasi tubuh, bahu masuk pintu atas panggul dengan posisi anteroposterior sampai di ba,ah simfisis, kemudian dilahirkan bahu depan dan bahu belakang. 2. Akspulsi < setelah bahu lahir, bagian tubuh lainnya akan dikeluarkan dengan mudah. Selanjutnya lahir badan (toraks,abdomen$ dan lengan, pinggul ; trokanter depan dan belakang, tungkai dan kaki. #

KALA $ PERSALI A !

3imulai pada saat bayi telah lahir lengkap, dan berakhir dengan lahirnya plasenta.

Kelahiran plasenta < lepasnya plasenta dari insersi pada dinding uterus, serta pengeluaran plasenta dari kavum uteri.

&epasnya plasenta dari insersinya < mungkin dari sentral (Schult%e$ ditandai dengan perdarahan baru, atau dari tepi ; marginal ()atthe,s-3uncan$ jika tidak disertai perdarahan, atau mungkin juga serempak sentral dan marginal.

+elepasan plasenta terjadi karena perlekatan plasenta di dinding uterus adalah bersifat adhesi, sehingga pada saat kontraksi mudah lepas dan berdarah.

Pada keadaan normal, kontraksi uterus bertamba* keras, fundus setinggi sekitar % di atas pusat& Sifat -is < Amplitudo 6 #+ mm!g, frekuensi kontraksi berkurang, aktifitas uterus

menurun& Plasenta dapat lepas spontan dari aktifitas uterus ini, namun dapat (uga tetap menempel (retensio) dan memerlukan tindakan aktif (manual aid)&

Adne%sitis Definisi 4 radang pada organ adneksa (tuba falopii, ovarium$ Etiologi %i antara sebab& sebab yang paling banyak terdapat ialah infeksi gonorrhea dan infeksi puerperal dan postabortum. 'ira&kira 1( ) infeksi disebabkan oleh tuberculosis. *elan!utnya bisa timbul radang adneksa sebagai akibat tindakan ( kerokan, laparotomi, pemasangan +,% dan sebagainya ) dan perluasan radang dari alat yang letaknya tidak !auh seperti appendiks. Gejala

-dne.itis kadang memunculkan ge!ala dan kadang tidak. /e!ala yang paling umumdi!umpai pada penderita -dne.itis adalah $ %emam, terkadang demam secara tiba&tiba dan parah, terutama akibat dari gonorea.

*akit pada perut bagian ba0ah 1asa nyeri saat berhubungan 1asa nyeri saat buang air kecil 'eluarnya cairan yang berbau dari vagina 2enstruasi yang tidak teratur

Apendicitis Definisi = inflamasi lapisan dalam dari appendix viriformis yang menyebar ke daerah lain. Merupakan urgent surgical illness selain itu merupaka salah penyebab tersering untuk nyeri akut abdomen. Sebenarnya tidak ada gejala pasti, tanda pasti ataupun pemeriksaan penunjang yang bisa memastikan appendicitis ini. Keluhan yang klasik adalah anorexia dan nyeri periumbilcal yang diikut oleh mual dan nyeri perut kuadaran kadan bawah dan muntah biasanya hanya muncul !"# dari kasus$ %da berberapa penyebab apendicits sepeti infenksi pada apendiks ataupun adanya obstruksi pada lumen appendiksnya faktor sumbatan merupakan hal yang terpenting$ Keluhan Keluhan yang klasik adalah - anorexia - nyeri periumbilical yang diikuti oleh o mual o nyeri kuadran kanan bawah o muntah Keluhan yang lain adalah diare& konstipasi Keluhan yang tersering adalah nyeri perut, tipikal mulai dari periumbilikal atau epigastric yang menjalan ke KKB 'iasa pasien lebih suka posisi berbaring, fleksi panggul, dan menekuk lututnya utk mengurangi pergerakkan serta mengihindari pergerkkan (emam biasanya belum muncul Pemeriksaan fisik )ang paling spesifik adalah rebound tenderness defans muscular bukan ya* %pa nyeri tekan lepas ya*$, nyeri saat perkusi, rigiditas di KK' +anda minor , +he -ovsing sign = nyeri pada KK' saat KKi' dipalpasi, menunjukkan adalad iritasi pada peritoneum +he obturator sign = KK' sakit pada saat dilakukan external rotasi dari

pinggul yang fleksi, menunjukkan inflamasi dari appendix dalam di kana hemipelvis +he psoas sign =KKb sakit saat ekstensi pinggul kanan atau fleksi panggul kanan dengan tahanan, menunjukkan inlamasi apendik terletak di derah otot psoas kanan +he (unphy sign = nyeri yang tajam di KK' saat batuk, berguna untuk menunjukkan ada peritonitis lokal The Markle sign,= tekan perut secara perlahan-lahan dan ditarik tiba-tiba, menunjukkan iritasi peritoneal (coba lihat ini bagus : http://www.emsvillage.com/images/article/diagnostic_signs.swf)

Anda mungkin juga menyukai