Anda di halaman 1dari 8

CANDIDIASIS (K4)

1. Identifikasi dan analisa faktor resiko (riwayat) 2. Keluhan subjektif dan hipotesis 3. Tanda objektif a. Pemeriksaan fisik ( eneral! lokalis) b. Pemeriksaan penunjan ". Identifikasi masalah dan dia nosis #. $sesmen dia nosis dan dia nosis bandin den an alasan %. Tinjauan pustaka a. &pidemiolo i b. &tiolo i '. Patolo i atau patofisiolo i

3 lapisan utama + (tidak ada aris te as yan memisahkan dermis dan subkutis! subkutis ditandai den an adanya jarin an ikat lon ar dan adanya sel dan jarin an lemak) Lapisan epidermis (kutikel) a. Stratum korneum (lapisan tanduk) + palin luar! terdiri beberapa lapis sel epen yan mati! tidak berinti! dan protoplasmanya telah berubah menjadi keratin (2at tanduk). b. Stratum lusidum + lan sun di bawah lapisan korneum! lapisan sel epen tanpa inti den an protoplasma yan berubah menjadi protein (eleidin)! tampak lebih jelas di telapak tan an dan kaki. '. Stratum granulosum (kerato ialin) + 2-3 lapis sel epen den an sitoplasma berbutir kasar dan terdapat inti di antaranya (butir kasar terdiri dari keratohialin)! tampak lebih jelas di telapak tan an dan kaki.

d. Kriteria dia nosis e. Komplikasi dan perjalanannya f. Penatalaksaan dan pro nosis

(. )en'ana prinsip penatalaksanaan den an alasan *. Pro nosis dan dasarnya Ket + keteran an tidak ada si sinopsis harus 'ari sendiri! kalau ada di sinopsis harus 'ari alasannya

d. Stratum spinosum (!alp igi) atau pri"kle "ell la#er (lapisan akanta) + beberapa lapis sel berbentuk poli onal yan besarnya berbeda-beda karena mitosis! protoplasma jenih karena banyak liko en! inti di ten ah. 3emakin sel mendekat ke permukaan semakin epen . 4i antara stratum spinosum terdapat jembatan antar sel (inter'ellular brid e) yan terdiri dari protoplasma dan tonofibril atau keratin. Perlekatan antar jembatan membentuk penebalan bulat ke'il (/i22o2ero). 4i antara sel spinosum terdapat sel ,an erhans dan dalam selnya men andun banyak liko en. e. Stratum $asale + lapisan sel eidermis palin bawah terdiri dari sel kolumnar berbentuk kubus yan tersusun 0ertikal pada perbatasan dermo-epidermal berbaris seperti pa ar (palisade). 5en adakan mitosis dan berfun si reproduktif. Terdiri dari 2 sel + - 3el berbentuk kolumnar den an protoplasma basofilik inti lonjon dan besar! dihubun kan satu den an yan lain oleh jembatan antar sel. - Sel pem$entuk melanin (melanosit) atau 'lear 'ell yan berwarna muda den an sitoplasma basofilik dan inti elap dan men andun butir pi men (melanosomes). Lapisan dermis + di bawah epidermis dan lebih tebal dari dermis! terdiri dari lapisan elastik dan

TINJAUAN PUSTAKA
Kulit adalah or an tubuh yan palin luar dan membatasinya dari lin kun an hidup manusia. ,uas kulit oran dewasa 1!# 'm2 den an kira-kira 1#. //. Kulit san at kompleks! elastis! dan sensitif! ber0ariasi pada keadaan iklim! umur! seks! ras! dan ju a ber antun pada lokasi tubuh. Kulit ju a ber0ariasi men enai lembut! tipis! dan tebalnya1 kulit yan elastis dan lon ar terdapat pada palpebra! bibir dan preputium! kulit yan tebal dan te an terdapat di telapak kaki dan tan an dewasa. Kulit yan tipis terdapat pada muka! yan lembut pada leher dan badan! yan berambut kasar terdapat di kepala.

$natomi kulit se'ara hitopatolo ik

fibrosa padat den an elemen selular dan folikel rambut. 4iba i 2 ba ian + a. Pars papilare + ba ian menonjol ke epidermis! berisi ujun serabut saraf dan pembuluh darah. b. Pars retikulare + ba ian di bawahnya yan menonjol ke arah subkutan! terdiri dari serabut penunjan (kola en! elastin! retikulin). 4asar (matriks) lapisan terdiri dari 'airan kental asam hialuronat dan kondroitin sulfat dan terdapat fibroblas (yan membentuk kola en). Kola en muda bersifat lentur den an bertambah umur semakin stabil. 3erabut elastin ber elomban ! bentuk amorf! mudah men emban dan elastis. Lapisan su$kutis + jarin an ikat lon ar berisi sel lemak (bulat! besar! inti terdesak ke pin ir sitoplasma yan bertambah). 3el membentuk kelompok yan dipisahkan oleh trabekula yan fibrosa. ,apisan sel lemak (panikulus adiposa) berfun si seba ai 'adan an makanan. $da ujun saraf tepi! pembuluh darah dan etah benin . 6askularisasi oleh 2 pleksus! yaitu pleksus di atas dermis (superfisial) dan di subkutis (profunda).

- 9niseluler den an pseudohifa dan tunas - )eproduksi + seksual! dikelompokkan melalui spora yan dihasilkan! yaitu + 1. Klamidiospora 3pora berdindin tebal /anyak ditemukan pada hifa yan tua /erbentuk bulat danterletak pada ujun

2. /lastopora 3pora berdindin tipis 3pora yan dihasilkan untuk pertunasan dan pemisahan sel induk

3. Psedohifa + Tunas yan tidak dapat terpisah dari induknya dan membentuk rantai 5en alami dua fase (dimorfisme) dalam siklus hidupnya! yaitu fase yeast (membentuk sel tun al) dan fase miselium untuk penetrasi ke jarin an inan nya. - 5emiliki tipe spora konidia (konidiaspora)

7un si kulit 1. Proteksi 2. $bsorpsi 3. &kskresi ". Persepsi

4indin sel + - /erlapis-lapis! komposisi yan terbanyak + polisakarida dan khitin - 5elindun i sel dari perubahan tekanan osmotik dan memberi bentuk pada sel - 5en andun protein yan bersifat anti enik

#. Pen aturan suhu tubuh - Tidak larut den an K:; 1<. %. Pembentukan pi men - 4apat diwarnai + P$3 dan 5etenamin (. Keratinisasi *. Pembentukan 0itamin 4 =olon an + Kin dom 8andida albi'ans Phylum 3ifat atau 'iri-'iri 8andida + 3ubphylum - &ukariota 8lass - Tidak berklorofil :rdo - /ersifat heterotrof 7amily + 3a''haromy'eta'eae + 3a''haromy'etales + 3a''haromy'etes + 3a''haromy'otina + $s'omy'ota + 7un i

=enus 3pesies 3inonim albi'ans

+ 8andida + 8andida albi'ans + 8andida stellatoide! :idium

dalam 1<<< ml akuades dan setiap 2<< dilarutkan dalam 1<<< ml air.

r kentan

1. 4idihkan akuades sesuai den an ukuran yan diin inkan 2. 3etelah mendidih masukkan kentan yan telah dikupas dan dipoton ke'il-ke'il

Pada pemeriksaan mikroskopis den an pewarnaan =ram-positif dapat ditemukan 8. albi'ans dalam bentuk yeast (o0al! diameter ># ?m dan bereproduksi den an membentuk buddin ). 3erin ju a ditemukan dalam bentuk my'elium den an pseudohyphae dan kadan dapat ditemukan dalam bentuk septate my'elium. 1. /uddin yeast 2. Pseudohypha e 3. Pewarnaan sputum den an =rampositif

3. 4iaduk-aduk selama 1# menit ". 3etelah 1# menit an kat dan sarin kentan tersebut larutan

#. Tuan kan serbuk de@trose a ar dalam karutan kentan yan sudah disarin %. Panaskan kembali hin diaduk-aduk a mendidih sambil

(. Tuan sebanyak 2#ml kedalam 'awan petri dan #ml dalam tabun reaksi Pembuatan Inokulum 8. albi'ans untuk persediaan atau meremajakan jamur. 1. 3terilkan tan an men unakan alkohol (<.

2. Panaskan ose di atas lampu bunsen 3. $mbil 1 ose dari biakan asal jamur ". /uat oresan atau strike pada medium #. Panaskan ose yan lampu bunsen 7aktor yan dibutuhkan + - Kelembaban tin i %. Inkubasi pada optimum jamur telah di unakan di atas

suhu

3<o 8

selama

waktu

- /ahan or anik mati (pembusukan) - /ahan jarin an hidup ('ukup oksi en) - In0itro dibiak den an a ar 3abouroud! sel jamur akan membentuk koloni 8. albi'ans dapat tumbuh baik pada media a ar 3abouroud dan pada media kultur biasa. 3etelah inkubasi! pada media a ar terlihat koloni 8. albi'ans berbentuk bulat! berwarna putih den an permukaan koloni yan terlihat a ak kasar. Pembuatan 5ediaum 8. albi'ans 5edium Potato 4e@terosa $ ar (P4$). 5edium P4$ meliputi medium 'awan dan medium mirin . Keduanya dari larutan P4$ yaitu 'ampuran serbuk de@terosa a ar dan larutan potato atau kentan den an jumlah sesuai kebutuhan! setiap 1# r de@terosa a ar dilarutkan

Identifikasi Aamur 8. $lbi'ans. Karakteristik jamur dilakukan den an 'ara pewarnaan khamir + 1. 3atu ose jamur diambil dan dien'erkan den an aBuades steril sebanyak # ml! kemudian di0ortek 2. $mbil satu ose dan letakkan di atas elas benda dan diratakan 3. Kemudian dikerin an inkan! setelah kerin di fiksasi sebanyak #-( kali di atas lampu bunsen ". Teteskan larutan 'at anilin 'rystal 0iolet ('at a)! dan panaskan selama 3 menit sambil dija a jan an sampai mendidih dan kerin #. 8u'i den an air men alir %. ,unturkan den an larutan alkohol asam

(. 8u'i kembali den an men men alir! dan kerin an ikan

unakan

air

3inonim + 8andidiasis! moniliasis.

*. Tetesi den an larutan 'at safranin ('at b) selama 1<-1# detik C. 8u'i den an air men alir dan kerin an inkan 1<. $mati den an mikroskop hin a perbesaran kuat den an men unakan minyak emersi

&pidemiolo i. Terdapat di seluruh dunia! menyeran semua umur! laki-laki dan perempuan. Aamur penyebabnya terdapat pada oran sehat seba ai saprofit. =ambaran klinisnya berma'am-ma'am sehin a tidak diketahui data-data penyebarannya den an tepat.

Infeksi 8andida berkaitan den an perubahan bentuk sel 8andida dari bentuk yeast menjadi bentuk my'elium (panjan den an struktur seperti akar + rhi2oid). )hi2oid dapat menembus mukosa yan terdapat di mulut dan 0a ina! dan dapat ju a masuk melalui sel epitel di saluran 'erna. In0asi dapat berlanjut hin a ke pembuluh darah dan menyebabkan septikemia. Pen unaan kortikosteroid dan antibiotik spektrum luas dalam jan ka waktu yan lama mempermudah terjadinya infeksi. Infeksi oleh 8andida melibatkan perlekatan pada sel epitel! kolonisasi! penetrasi sel epitel! dan in0asi 0askular yan diikuti den an penyebaran! perlekatan den an sel endotel dan penetrasi ke jarin an. Terdapat C faktor 0irulen pada 8. albi'ans + 1. Perubahan fenotip 2. /entuk dan susunan hifa 3. Thi motropism ". ;ydrophobi'ity #. 5olekul-molekul yan bersifat 0irulen terhadap permukaan mukosa maupun epitel %. Kemampuan untuk meniru molekul-molekul permukaan (. Produksi en2im yan bersifat litik *. Tin kat pertumbuhan C. Kebutuhan nutrisi

&tiolo i. Dan terserin + 8. albi'ans (kulit! mulut! selaput mukosa 0a ina! feses)! 8. parapsilosis (endokarditis)! dan 8. tropi'alis (septikemia).

Klasifikasi + 1. Kandidiosis selaput lendir a. Kandidiosis oral (thrus) + Tampak pseudomembran putih 'okelat muda kelabu yan menutup lidah! palatum mole! pipi ba ian dalam dan permukaan ron a mulut lain. ,esi terpisah-pisah dan seperti kepala susu! bila pseudomembran lepas tampak daerah basah dan merah. b. Perle'he + ,esi berupa fisur pada sudut mulut! men alami maserasi! erosi! basah dan dasarnya eritematosa. '. 6ul0o0a initis + /iasanya pada penderita 45 ( ula darah ) dan wanita hamil (penimbunan liko en dalam epitel 0a ina). Keluhan utama atal di 0ul0a! pada kasus berat terasa panas! disuria dan dispaneuria. )in an hiperemia di labia minora! introitis 0a ina dan 0a ina terutama 1E3 bawah! khas ber'ak putih kekunin an. /erat edema dan ulkus dan kal di labia minora. 7luor albus kekunin an. Khas disertai umpalan seba ai kepala susu berwarna putih kekunin an (berasal dari massa yan terlepas dari dindin 0ul0a atau 0a ina! terdiri dari bahan nekrotik! sel epitel dan jamur).

Kandidosis $dalah penyakit jamur yan bersifat akut atau sub akut! disebabkan oleh spesies 8andida! dapat men enai mulut! 0a ina! kulit! kuku! bronki! atau paru! kadan menyebabkan septikemia! endokarditis! atau menin itis.

d. /alanitis atau balanopostitis + Terinfeksi dari wanita yan terkena 0ul0o0a initis. ,esi berupa erosi! putula berdindin tipis di lans penis dan sulkus koronarius landis. e. Kandidiosis mukokutan kronik + Karena immunodefisiensi. =ambaran mirip defek poliendokrin.

"

f.

Kandidiosis bronkopulmonar dan paru Pato enesis terjadi apabila ada faktor + - 7aktor endo en 1. Perubahan fisiolo is a. Kehamilan! adanya perubahan p; pada 0a ina b. Ke emukan! karena banyak kerin at '. 4ebilitas

2. Kandidosis kutis a. ,okalisata - 4aerah intertri inosa + 4i lipatan kulit ketiak! lipat paha! inter luteal! lipat payudara! antara jari tan an atau kaki! lans penis dan umbilikus berupa ber'ak berbatas te as! bersisik! basah dan eritematosa. ,esi dikelilin i satelit berupa 0esikel dan pustul ke'il atau bula (bila pe'ah menin alkan daerah yan erosif! den an pin ir yan kasar dan berkemban seperti lesi primer). - 4aerah perianal + ,esi berupa maserasi dan menimbulkan pruritus ani. b. =eneralisata + ,esi terdapat pada labrous skin! lipat payudara! inter luteal! dan umbilikus! berupa ek2ematoid den an 0esikel dan pustul. '. Paronikia dan onikomikosis + Pada pekerja yan berhubun an den an air. ,esi kemerahan! pemben kakan tidak bernanah! kuku menebal! men eras dan menekuk! kadan ke'oklatan! tidak rapuh! tetap berkilat dan tidak terdapat sisa jarin a di bawah kuku.

d. Iatro enik e. &ndokrinopati! kulit f. an uan ula darah pada

Penyakit kronik! T/! 3,& keadaan umum yan buruk

den an

2. 9mur + :ran tua dan bayi lebih mudah terinfeksi! dikarenakan status imunolo isnya tidak sempurna 3. Imunolo ik! penyakit enetik 7aktor ekso en 1. Iklim! panas dan kelembaban menyebabkan perspirasi menin kat 2. Kebersihan kulit 3. Kebiasaan merendam kaki yan terlalu lama dapat menimbulkan maserasi dan memudahkan masuknya jamur ". Kontak den an penderita! misalnya pada thrus! balanopostitis

d. Kandidosis kutis ranulomatosa + ,esi berupa papul kemerahan tertutup krusta tebal berwarna kunin ke'oklatan dan melekat erat pada dasarnya. Krusta menimbul sepanjan 2 'm! lokasi serin di muka! kepala! kuku! badan! tun kai dan farin s. 3. Kandidosis sistemik a. &ndokarditis + Komplikasi akibat penyuntikan morfin dan setelah operasi jantun . b. 5enin itis + Karena penyebaran hemato en jamur. '. Pielonefritis

Kelainan yan disebabkan oleh spesies kandida ditentukan oleh interaksi yan komplek antara pato enitas fun i dan mekanisme pertahanan pejamu. 7aktor penentu pato enitas 8andida + 1. 3pesies + =enus kandida mempunyai 2<< spesies! 1# spesies dilaporkan dapat menyebabkan proses pato en pada manusia. 8. albi'ans adalah kandida yan palin tin i pato enitasnya. 2. 4aya lekat + /entuk hifa dapat melekat lebih kuat daripada ermtube! sedan ermtube melekat lebih kuat daripada sel ra i. /a ian terpentin untuk melekat adalah suatu

d. 3eptikemia ". )eaksi id (kandidid) + Karena adanya metabolit 8andida! berupa 0esikel yan ber erombol! di sela jari tan an atau ba ian badan lain (di tempat tsb tidak ada elemen jamur). 3embuh bila lesi kandidiosis diobati. 9ji kulit den an kandidin (anti en 8andida) + (F).

likoprotein permukaan atau mannoprotein. 4aya lekat ju a dipen aruhi oleh suhu lin kun an. 3. 4imorfisme + 8. albi'ans merupakan jamur dimorfik yan mampu tumbuh dalam kultur seba ai blastospora dan seba ai pseudohifa. 4imorfisme terlibat dalam pato enitas kandida. /entuk blastospora diperlukan untuk memulai suatu lesi pada jarin an den an men eluarkan en2im hidrolitik yan merusak jarin an. 3etelah terjadi lesi baru terbentuk hifa yan melakukan in0asi. ". Toksin + Toksin likoprotein men andun mannan seba ai komponen toksik. =likoprotein khususnya mannoprotein berperan seba ai adhesion dalam kolonisasi jamur. Kanditoksin seba ai protein intraseluler diproduksi bila 8. albi'ans dirusak se'ara mekanik. 5ekanisme pertahanan pejamu + 1. 3awar mekanik + Kulit normal seba ai sawar mekanik terhadap in0asi kandida. Kerusakan mekanik pertahanan kulit normal merupakan faktor predisposisi terjadinya kandidiasis. 2. 3ubstansi antimikrobial non spesifik + ;ampir semua hasil sekresi dan 'airan dalam mamalia men andun substansi yan bekerja se'ara non spesifik men hambat atau membunuh mikroba. 3. 7a ositosis dan intra'ellular killin + Peran sel P5G dan makrofa jarin an untuk memakan dan membunuh spesies kandida merupakan mekanisme yan san at pentin untuk men hilan kan atau memusnahkan sel jamur. 3el ra i merupakan bentuk kandida yan siapdifa osit oleh ranulosit. 3edan kan pseudohifa karena ukurannya! susah difa osit. =ranulosit dapat ju a membunuh elemen miselium kandida. 5akrofa berperan dalam melawan 8andida melalui pembunuhan intraseluler melalui system mieloperoksidase (5P:). ". )espon imun spesifik + imunitas seluler meme an peranan dalam pertahanan melawaninfeksi kandida. Terbukti den an ditemukannya defek spesifik imunitas seluler padapenderita kandidiasi mukokutan kronik! pen obatan imunosupresif dan penderita den aninfeksi ;I6. Pembantu dia nosis 1. Pemeriksaan lan sun + kerokan kulit atau usapan mukokutan den an K:; 1<. atau pewarnaan =ram! terlihat sel ra i! blastopora atau hifa semu. 2. Pemeriksaan biakan + 4itanam dalam a ar dekstrosa lukosa 3abouraud! dapat diberi kloramfenikol untuk men'e ah pertumbuhan bakteri. Perbenihan disimpan dalam suhu kamar atau suhu 3(o 8! koloni tumbuh dalam 2"-"* jam!

berupa yeast-like-'olony. Identifikasi pembiakan pada 'orn meal a ar.

den an

Ket + 3abouraud berbentuk bulat den an permukaan sedikit 'embun ! halus! li'in dan kadan -kadan sedikit berlipat-lipat terutama pada koloni yan telah tua. Harna koloni putih kekunin an dan berbau asam seperti aroma tape. 8orn meal a ar terbentuk klamidospora terminal berdindin tebal dalam waktu 2"-3% jam.

4ia nosis bandin Kandidosis kutis lokalisata &ritrasma 4ermatitis intertri inosa 4ermatofitosis (tinea)

Kandidosis kuku + tinea un uium Kandidosis 0ul0o0a initis Trikomonas 0a inalis =onore akut ,eukoplakia ,iken planus

Pen obatan 1. 5en hindari predisposisi 2. Topikal ,arutan un u entian I-1. untuk selaput lendir! 1-2. untuk kulit! 2@Ehari selama 3 hari Gistatin + krim! salap! emulsi $mfoterisin / =rup a2ol 5ikona2ol 2. krim atau bedak Klotrima2ol 1. bedak! larutan! krim Tiokona2ol! bufona2ol! isokona2ol 3iklopiroksolamin 1. larutan! krim atau men hilan kan faktor

3. 3istemik -

$ntimikotik spektrum luas

Tablet nistatin + men hilan kan infeksi fokal dalam saluran 'erna! tidak diserap usus $mfoterisin / i0 Kotrima2ol per 0a inam + kandidosis 0a inalis! ketokona2ol atau itrakona2ol atau flukona2ol + sistemik Itrakona2ol + kandidosis 0ul0o0a inalis

menjadi 8:2 dan ;2: dalam suasana aerob. 3edan kan dalam suasana anaerob hasil fermentasi berupa asam laktat atau etanol dan 8:2. Proses akhir fermentasi anaerob men hasilkan persediaan bahan bakar yan diperlukan untuk proses oksidasi dan pernafasan. Pada proses asimilasi! karbohidrat dipakai oleh 8andida albi'ans seba ai sumber karbon maupun sumber ener i untuk melakukan pertumbuhan sel.

Pro nosis umumnya baik! ber antun berat rin annya faktor predisposisi.

8andida dapat dibedakan dari spesies lain berdasarkan kemampuannya melakukan proses fermentasi dan asimilasi. Pada kedua proses ini dibutuhkan karbohidrat seba ai sumber karbon. Pada proses fermentasi! jamur ini menunjukkan hasil terbentuknya as dan asam pada lukosa dan maltosa! terbentuknya asam pada sukrosa dan tidak terbentuknya asam dan as pada laktosa. Pada proses asimilasi menunjukkan adanya pertumbuhan pada lukosa! maltosa dan sukrosa namun tidak menunjukkan pertumbuhan pada laktosa.

Tambahan 3truktur 7isik 8andida albi'ans + jamur dimorfik kemampuannya untuk tumbuh dalam 2 bentuk yan dipen aruhi faktor e@ternal + 1. sel tunas yan berkemban menjadi sel ra i (blastospora) + bulat! lonjon atau bulat lonjon den an ukuran 2-# ? @ 3-% ? hin a 2-#!# ? @ #2* ? 2. men hasilkan ke'ambah membentuk hifa semu 8andida memperbanyak diri den an membentuk tunas yan terus memanjan membentuk hifa semu hifa semu terbentuk den an banyak kelompok di sekitar septum menjadi klamidospora (berdindin tebal dan ber aris ten ah sekitar *-12 ?) 4indin sel berfun si seba ai pelindun ! tar et dari beberapa antimikotik! dalam proses penempelan! kolonisasi dan bersifat anti enik. 7un si utama dindin sel + memberi bentuk pada sel dan melindun i sel ra i dari lin kun annya. 8andida albi'ans mempunyai struktur dindin sel yan kompleks! tebalnya 1<< sampai "<< nm.

Komposisi primer + lukan! manan dan khitin. 5anan dan protein berjumlah sekitar 1#!2 - 3<. dari berat kerin dindin sel! J-1!3-4- lukan dan JK1!%-4- lukan sekitar "( - %<.! khitin sekitar <!% - C.! protein % 2#. dan lipid 1 - (.. /entuk miselium memiliki khitin ti a kali lebih banyak dibandin kan den an sel ra i. 4indin sel 8andida terdiri dari lima lapisan yan berbeda.

Pertumbuhannya akan lebih baik pada p; antara "!# %!#. 8andida membutuhkan senyawa or anik seba ai sumber karbon dan sumber ener i untuk pertumbuhan dan proses metabolismenya. 9nsur karbon ini dapat diperoleh dari karbohidrat. Aamur ini merupakan or anisme anaerob fakultatif (mampu melakukan metabolisme sel dalam suasana anaerob maupun aerob). Proses pera ian (fermentasi) pada 8andida albi'ans dilakukan dalam suasana aerob dan anaerob. Karbohidrat yan tersedia dalam larutan dapat dimanfaatkan untuk melakukan metabolisme sel den an 'ara men ubah karbohidrat

5embran sel 8andida + lapisan fosfolipid anda. 5emiliki aktifitas en2im seperti manan sintase! khitin sintase! lukan sintase! $TPase dan protein yan mentransport fosfat. 5embran sterol pada dindin sel seba ai tar et antimikotik dan tempat bekerjanya en2im-en2im yan berperan dalam sintesis dindin sel. 5itokondria pada 8andida merupakan pemban kit daya sel. 4en an men unakan ener i yan diperoleh dari pen abun an oksi en den an molekul-molekul makanan! or anel ini memproduksi $TP.

3eperti halnya pada eukariot lain! nukleus 8andida albi'ans merupakan or anel palin menonjol dalam sel. :r an ini dipisahkan dari sitoplasma oleh membran yan terdiri dari 2 lapisan. 3emua 4G$ kromosom disimpan dalam nukleus! terkemas dalam serat-serat kromatin. Isi nukleus berhubun an den an sitosol melalui pori-pori nu'leus. 6akuola berperan dalam sistem pen'ernaan sel! seba ai tempat penyimpanan lipid dan ranula polifosfat. 5ikrotubul dan mikrofilamen berada dalam sitoplasma. Pada 8andida albi'ans mikrofilamen berperan pentin dalam terbentuknya perpanjan an hifa. 3truktur =enetik 8andida mempunyai enom diploid. Kandun an 4G$ yan berasal dari sel ra i pada fase stasioner ditemukan men'apai 3!## ? E1<* sel. 9kuran kromosom + <!C# - #!( 5bp. /eberapa metode men unakan $lternatin 7ield =el &le'trophoresis telah di unakan untuk membedakan strain 8andida albi'ans.

Pato enesis 5enempelnya mikroor anisme dalam jarin an sel pejamu infeksi (diperantarai oleh komponen spesifik dari dindin sel mikroor anisme! adhesin dan reseptor). 5anan! manoprotein dan khitin yan mempunyai aktifitas adhesif. 3etelah penempelan penetrasi ke dalam sel epitel mukosa (aminopeptidase dan asam fosfatase) setelah penetrasi ter antun dari keadaan imun dari pejamu. 9mumnya 8andida dalam tubuh manusia seba ai saproba dan infeksi baru terjadi bila terdapat faktor predisposisi.

/lastospora menjadi hifa semu dan tekanan dari hifa semu merusak jarin an in0asi ke jarin an. 6irulensi ditentukan oleh kemampuan jamur tersebut merusak jarin an serta in0asi ke dalam jarin an. &n2im-en2im yan berperan seba ai faktor 0irulensi adalah en2imen2im hidrolitik seperti proteinase! lipase dan fosfolipase.

7un si kulit yan dirusak + epidermis (mikosis superfisialis)! menyeran stratum korneum! rambut! kuku dan mukosa membran.

Anda mungkin juga menyukai