Anda di halaman 1dari 26

LEMBAGA INTERNASIONAL dan PERAN INDONESIA DALAM KERJASAMA INTERNASIONAL

ANGGOTA KELOMPOK
I Putu Aditya Mulia (01) I Putu Agi Karasugi (02) Putu Aswina (07) Warditya Ningrat (09)

PENDAHULUAN
Politik luar negeri bebas dan aktif merupakan wujud pelaksanaan amanat Pembukaan UUD 1945 alenia IV yaitu ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian, abadi, dan keadilan sosial. Maka, untuk melaksanakan politik luar negeri tersebut, bangsa Indonesia mengadakan kerja sama dengan negara-negara lain terutama negara-negara yang netral dan tidak terlibat dalam salah satu blok.

PERAN INDONESIA DALAM


KERJASAMA INTERNASIONAL

1. Perserikatan Bangsa Bangsa


a. Sejarah Singkat Perserikatan Bangsa-Bangsa adalah sebuah organisasi internasional yang anggotanya hampir seluruh negara di dunia. Beberapa pertemuan sebelum terbentuknya PBB : Tanggal 30 Oktober 1943, di Moskow dilahirkan deklarasi Moskow tentang keamanan umum yang ditandatangani oleh Inggris, USA, Rusia, Cina yang mengakui pentingnya organisasi internasional perdamaian dunia. Tanggal 21 Agustus 1944, di Washington DC dilangsungkan konferensi Dumbarton Oaks (Dumbarton Oaks conference) yang diikuti 39 negara yang membahas tentang rencana mendirikan PBB. Pada pertemuan Dumbarton Oaks, Washington DC, tanggal 21 Agustus - 7 Oktober 1945, dipersiapkan Piagam PBB. Piagam PBB ditandatangani di San Fransisco tangaal 26 Juni 1945dan mulai berlaku tanggal 24 Oktober 1945. Sejak didirikan di San Fransisco pada 24 Oktober 1945 sedikitnya 191 negara telah menjadi anggota PBB. Hingga Juni 2006 sudah ada 192 anggota PBB.

Negara Indonesia masuk pertama kali menjadi anggota PBB pada tanggal 28 September 1950 kemudian keluar pada 7 J a n u a r i 1 9 6 5 dan masuk kembali pada 28 September 1966
6

b. Tujuan Perserikatan Bangsa-Bangsa

1. Memelihara perdamaian dan keamanan internasional. 2. Mengembangkan hubunganhubungan persaudaraan antar bangsa . 3. Menciptakan kerja sama dalam memecahkan masalah internasional dalam bidang ekonomi, sosialbudaya dan hak asasi. 4. Menjadikan PBB sebagai pusat usaha dalam mewujudkan tujuan bersama cita-cita diatas.

c. Asas Perserikatan Bangsa-Bangsa


1. Berdasarkan persamaan kedaulatan dari semua anggotanya. 2. Semua anggota harus memenuhi dengan ikhlas kewajiban-kewajiban mereka sebagaimana tercantum dalam Piagam PBB. 3. Semua anggota harus menyelesaikan persengketaan-persengketaan internasional dengan jalan damai tanpa membahayakan perdamaian, keamanan dan keadilan. 4. Dalam hubungan-hubungan internasional semua anggota harus menjauhi penggunaan ancaman atau kekerasan terhadap orang lain.

D. Struktur Organisasi PBB

1.Majelis umum (General Assembly) 2.Dewan Keamanan (security council) 3.Dewan ekonomi dan social PBB 4.Dewan Perwalian (Trusteeship Council) 5.Mahkamah International (Intl. Court Of
Justice)

6.Sekretariat

e. Peranan PBB 1.Menyelesaikan sengketa antara Indonesia Belanda untuk masalah Irian Barat (Irian Jaya). 2.Kampanye program antipenjajah di Asia Afrika sehingga lahir Negara Negara merdeka. 3.Menyelesaikan konfrontasi Amerika Serikat dan Rusia masalah penempatan peluru kendali di Kuba. 4.Menempatkan pasukan perdamaian di berbagai Negara yang sedang konflik untuk mengawasi gencatan senjata seperti Timur Tengah, Namibia, Afrika, Vietnam, Bosnia, dan lain lain. 5.Memberikan bantuan keuangan, fasilitas, dan tenaga ahli untuk pembangunan kesejahteraan masyarakat di berbagai Negara berkembang seperti melalui UNICEF, WHO, FAO, UNESCO, UNDP dan sebagainya. 6.Member bantuan dana untuk renovasi bangunan bersejarah seperti Candi Borobudur. 7.Member penanggulangan penyakit kronis dan menular seperti cacar dan HIV (AIDS). 8.Memberikan bantuan kepada pengungsi internasional melalui UNHCR (United Nation High Commissioner for Refugees).

2.

Organisasi Internasional ASEAN

a.Sejarah Singkat ASEAN adalah singkatan dari ASSOCIATION OF SOUTHEAST ASIAN NATIONS atau Persatuan Negara-negara Asia Tenggara. ASEAN didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok. ASEAN didirikan oleh lima negara pemrakarsa melalui Deklarasi Bangkok. Menteri luar negeri penandatangan Deklarasi Bangkok kala itu adalah Adam Malik (Indonesia), Tun Abdul Razak (Malaysia), Narciso R. Ramos (Filiphina), S. Rajaratnam (Singapura) dan Thanat Khoman (Thailand).
Faktor internal yaitu adanya tekad bersatu untuk memperjuangkan kepentingan bersama dan sama-sama sebagai bekas negara jajahan barat. Faktor eksternal yaitu adanya perang Vietnam (Indo-Cina) dan sikap RRC ingin mendominasi Asia Tenggara Kini ASEAN beranggotakan semua negara di Asia Tenggara (kecuali Timor Timur dan Papua Nugini).

b. Asas Asean
ASEAN sebagai organisasi kerja sama regional di Asia Tenggara menganut asas keanggotaan terbuka. Ini berarti bahwa ASEAN memberi kesempatan kerja sama kepada negara-negara lain yang berada di kawasan Asia Tenggara, sepeti Timor Leste dan Papua Nugini.

c. Dasar atau Prinsip utama Asean

1.Saling menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesamaan, integritas wilayah nasional dan identtas nasional setiap negara, 2.Mengakui hak setiap bangsa untuk penghidupan nasional yang bebas dari campur tangan luar, subversi dan intervensi dari luar, 3.Tidak saling turut campur urusan dalam negeri masinfmasing 4.Penyelesaian perbedaan atau pertengkaran dan persengketaan secara damai, 5.Tidak mempergunakan ancaman (menolak penggunaan kekuatan) militer 6.Menjalankan kerja sama secara efektif antara anggota

d. Tujuan ASEAN 1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan pengembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara, 2. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan menghormati keadilan dan tertib hukum, 3. Meningkatkan kerja sama yang aktif dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, teknik, ilmu pengetahuan dan administrasi, 4. Saling memberikan bantuan dalam bentuk saranasarana latihan dan penelitian, 5. Meningkatkan penggunaan pertanian, industri, perdagangan, jasa dan meningkatkan taraf hidup, 6. Memelihara kerja sama yang erat dan bermanfaat dengan organisasi-organisasi internasional dan regional.

e. Struktur ASEAN
Sebelum KTT Bali 1976 1. ASEAN Mininsterial Meeting (Sidang Tahunan Para Menteri). 2. Standing Committee(Badan yang bersidang di antara dua sidang Mentri luar negara ASEAN untuk menangani persoalan-persoalan yang memerlukan keputusan para menteri). 3. Komite-komite tetap dan komite-komite khusus. 4. Sekretariat nasional ASEAN pada setiap ibu kota negara-negara ASEAN. Sesudah KTT Bali 1976 1. Summit Meeti ng Pertemuan kepala pemerintahan)yang merupakan otoritas/kekuasaan tertinggi di dalam ASEAN. 2. ASEAN Mininsterial Meeting (Sidang Tahunan Para Menteri). 3. Sidang para menteri lainnya (non-ekonomi). 4. Standing Committee. 5. Komite-komite.

f. Pelaksanaan KTT Asean Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN adalah konferensi npuncak antara pemimpin-pemimpin negara anggota ASEAN yang diselenggarakan setiap tahunnya sejak KTT ke-7 tahun 2001. Sejak dibentuknya ASEAN tahun 1967, telah berlangsung 11 kali KTT resmi dan 4 KTT tidak resmi.

PENYELENGARAAN KTT ASEAN

3. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Afrika


a. Sejarah singkat Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika kadang juga disebut Konferensi Bandung adalah sebuah konferensi tingkat tinggi antara negara-negara Asia dan Afrika yang kebanyakan baru saja memperoleh kemerdekaan. KTT ini deselenggarakan oleh Indonesia, Myanmar, Sri Lanka, india dan Pakistan dan dikoordinasi oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Roeslan Abdulgani. Pertemuan ini berlangsung antara 18-24 April 1955 di Gedung Merdeka, Bandung, Indonesia dengan tujuan mempromosikan kerja sama ekonomi dan kebudayaan Asia-Afrika dan melawan kolonialisme atan neokolonialisme Amerika Serikat, Uni Soviet atau negara imperialis lainnya. Sepuluh poin hasil pertemuan ini kemudian tertuang dalam apa yang disebut Dasasila Bandung yang berisi tentang pernyataan mengenai dukunganbagi kedamaian dan kerja sama dunia. Dasasila Bandung ini memasukkan prinsip-prinsip dalam Piagam

b. Maksud dan tujuan Konferensi Asia-Afrika 1.Untuk meningkatkan kemauan baik (goodwill) dan kerja sama diantara bangsa-bangsa Asia-Afrika, serta untuk menjajagi dan melanjutkan baik kepentingan timbal balik maupun kepentingan bersama. 2.Untuk mempertimbangkan masalah-masalah sosial, ekonomi, dan budaya dalam hubungannya dengan negara-negara peserta. 3.mempertimbangkan masalah-masalah mengenai kepentingan khusus yang menyangkut rakyat Asia-Afrika, dalam hal ini yang menyangkut kedaulatan nasional, resialime dan kolonialisme. 4.Untuk meninjau posisi Asia-Afrika dan rakyatnya dalam dunia masa kini dan saham yang dapat diberikan untu peninkatan perdamaian dunia dan kerja sama Internasional.

PELAKSANAAN KAA

Konferensi Asia Afrika dilaksanakan di Bandung pada tanggal 18 - 24 Ap

c.

Dasasila Bandung

Dasasila Bandung ini memasukkan prinsip-prinsip dalam Piagam PBB dan prinsip-prinsip Nehru : 1. Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan-tujuan serta asasasas yang termuat di dalam piagam PBB (Perserikatan Bangsabangsa). 2. Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa. 3. Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan semua bangsa, besar maupun kecil. 4. Tidak melakukan campur tangan atau intervensi dalam persoalanpersoalan dalam negeri negara lain. 5. Menghormati hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri sendiri secara individu maupun secara kolektif, yang sesuai dengan Piagam PBB. 6. Tidak menggunakan peraturan-peraturan dan pertahanan kolektif untuk bertndak bagi kepentingan khusus dari salah satu Negara negara besar. 7. Tidak melakukan tindakan ataupun ancaman agresi maupun penggunaan kekerasan. 8. Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan cara damai. 9. Memajukan kepentingan bersama dan kerja sama 10. Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban internasional.

4. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Non Blok


Gerakan Nonblok dibentuk guna mempertahankan diri dengan jalan mempersatukan diri (di antara negara-negara netral) guna menghadapi intervensi negara adikuasa.

Sejarah Berdirinya Gerakan Nonblok


Setelah PD II berakhir muncul dua blok kekuatan yaitu blok Barat dan blok Timur. Blok Barat dipimpin Amerika Serikat dan beraliran liberal, sedang blok Timur dipimpin Uni Soviet dan beridiologi komunis. Kelahiran dua kekuatan tersebut merupakan ancaman serius bagi perdamaian. Oleh karena itu sebagai solusi, lahirlah Gerakan Nonblok (GNB).

KTT GERAKAN NONBLOK

TERIMA KASIH

MAIN MENU
Pendahuluan PBB

ASEAN
KAA GNB

Anda mungkin juga menyukai