Anda di halaman 1dari 26

Mira Andhika 1102009173 PBL Skenario 1 MATA MERAH 1. Memahami dan menje a!kan ana"omi makro!ko#ik dan mikro!

ko#ik ma"a 1.1 Ana"omi makro!ko#ik

Ron$$a %r&i"a Rongga orbita adalah rongga yang berisi bola mata dan terdapat 7 tulang yang membentuk dinding orbita yaitu : lakrimal, etmoid, sfenoid, frontal, dan dasar orbita yang terutama terdiri atas tulang maksila, bersama-sama tulang palatinum dan zigomatikus. Rongga orbita yang berbentuk piramid ini terletak pada kedua sisi rongga hidung. Dinding lateral orbita membentuk sudut 45 derajat dengan dinding medialnya. Dinding orbita terdiri atas tulang : a. tap atau superior : os.frontal b. !ateral : os.frontal. os. zigomatik, ala magna os. "enoid #. $nferior : os. zigomatik, os. maksila, os. %alatina

d. &asal : os. maksila, os. lakrimal, os. 'tmoid "oramen optik terletak pada apeks rongga orbita, dilalui oleh saraf optik, arteri, (ena, dan saraf simpatik yang berasal dari pleksus karotid. "isura orbita superior di sudut orbita atas temporal dilalui oleh saraf lakrimal )*+,saraf frontal )*+, saraf troklear )$*+, saraf okulomotor )$$$+, saraf nasosiliar )*+, abdusen)*$+, dan arteri (ena oftalmik. "isura orbita inferior terletak di dasar tengah temporal orbita dilalui oleh saraf infra-orbita dan zigomatik dan arteri infra orbita. "osa lakrimal terletak di sebelah temporal atas tempat duduknya kelenjar lakrimal. Rongga orbita tidak mengandung pembuluh atau kelenjar limfa. B%LA MATA ,ola mata terdiri atas : a. dinding bola mata b. isi bola mata. Dinding bola mata terdiri atas sklera dan kornea. $si bola mata terdiri atas u(ea, retina, badan ka#a dan lensa. ,ola mata berbentuk bulat dengan panjang maksimal -4 mm. ,ola mata di bagiandepan )kornea+ mempunyai kelengkungan yang lebih tajam sehingga terdapat bentuk dengankelengkungan yang berbeda. ,ola mata dibungkus oleh . lapis jaringan, yaitu : /. 0klera merupakan jaringan ikat yang kenyal dan memberikan bentuk pada mata,merupakan bagian terluar yang melindungi bola mata. ,agian terdepan sklera disebut kornea yang bersifat transparan yang memudahkan sinar masuk ke dalam bola mata. 1elengkungan kornea lebih besar dibanding sklera. -. 2aringan u(ea merupakan jaringan (askular. 2aringan sklera dan u(ea dibatasi oleh ruang yang potensial mudah dimasuki darah bila terjadi perdarahan pada ruda paksa yangdisebut perdarahan suprakoroid. 2aringan u(ea ini terdiri atas iris, badan siliar, dan koroid. %ada iris didapatkan pupil yang oleh . susunan otot dapat mengatur jumlah sinar masuk ke dalam bola mata. 3tot dilatator dipersarafi oleh parasimpatis, sedang sfingter iris dan otot siliar di persarafi oleh parasimpatis. 3tot siliar yang terletak di badan siliar mengatur bentuk lensa untuk kebutuhan akomodasi. ,adan siliar yang terletak di belakang iris menghasilkan #airan bilik mata )akuos humor+, yang dikeluarkan melalui trabekulum yang terletak pada pangkal iris di batas kornea dan sklera. .. !apis ketiga bola mata adalah retina yang terletak paling dalam dan mempunyai susunan lapis sebanyak /4 lapis yang merupakan lapis membran neurosensoris yang akanmerubah sinar menjadi rangsangan pada saraf optik dan diteruskan ke otak.

5erdapat rongga yang potensial antara retina dan koroid sehingga retina dapat terlepas dari koroid yang disebut ablasi retina. ,adan ka#a mengisi rongga di dalam bola mata dan bersifat gelatin yang hanya menempel pupil saraf optik, makula dan pars plans. ,ila terdapat jaringan ikat di dalam badan ka#a disertai dengan tarikan pada retina, maka akan robek dan terjadi ablasi retina. !ensa terletak di belakang pupil yang dipegang di daerah ekuatornya pada badan siliar melalui 6onula 6innii. !ensa mata mempunyai peranan pada akomodasi atau melihat dekat sehingga sinar dapat difokuskan di daerah makula lutea. 5erdapat 7 otot penggerak bola mata, dan terdapat kelenjar lakrimal yang terletak didaerah temporal atas di dalam rongga orbita. Sk era ,agian putih bola mata yang bersama-sama dengan kornea merupakan pembungkus dan pelindung isi bola mata. 0klera berjalan dari papil saraf optik sampai kornea. 0klera sebagai dinding bola mata merupakan jaringan yang kuat, tidak bening, tidak kenyal dan tebalnya kira-kira / mm. 1ekakuan sklera dapat meninggi pada pasien diabetes melitus, atau merendah pada eksoftalmos goiter, miotika, dan meminum air banyak. 'ornea 1ornea )!atin #ornum 8 seperti tanduk+ adalah selaput bening mata, bagian selaput mata yang tembus #ahaya, merupakan lapis jaringan yang menutup bola mata sebelah depan. 1ornea dipersarafi oleh banyak saraf sensoris terutama berasal dari saraf siliar longus, saraf nasosiliar, saraf ke * saraf siliar longus berjalan suprakoroid, masuk ke dalam stroma kornea, menembus membran ,o9man melepaskan selubung 0#h9annya. 0eluruh lapis epitel dipersarafi sampai pada kedua lapis terdepan tanpa ada akhir saraf. ,ulbul 1rause untuk sensasi dingin ditemukan di daerah limbus. Daya regenerasi saraf sesudah dipotong di daerahlimbus terjadi dalam 9aktu . bulan. 5rauma atau penyakit yang merusak endotel akan mengakibatkan sistem pompaendotel terganggu sehingga dekompensasi endotel dan terjadi edema kornea. 'ndotel tidak mempunyai daya regenerasi. 1ornea merupakan bagian mata yang tembus #ahaya dan menutup bola mata disebelah depan. %embiasan sinar terkuat dilakukan oleh kornea, dimana 44 dioptri dari 54dioptri pembiasan sinar masuk kornea dilakukan oleh kornea. ()ea :(ea merupakan dinding kedua bola mata yang lunak, terdiri atas . bagian, yaitu iris, badan siliar, dan koroid.

Perdarahan u(ea dibedakan antara bagian anterior yang diperdarahi oleh - buah arterisiliar posterior longus yang masuk menembus sklera di temporal dan nasal dekat tempatmasuk saraf optik dan 7 buah arteri siliar anterior, yang terdapat - pada setiap otot superior,medial inferior, satu pada otot rektus lateral. rteri siliar anterior dan posterior ini bergabungmenjadi satu membentuk arteri sirkularis mayor pada badan siliar. :(ae posterior mendapat perdarahan dari /5 - -4 buah arteri siliar posterior bre(is yang menembus sklera di sekitar tempat masuk saraf optik. Per!ara*an u(ea didapatkan dari ganglion siliar yang terletak antara bola mata denganotot rektus lateral, / #m di depan foramen optik, yang menerima . akar saraf di bagian posterior yaitu : /. 0araf sensoris, yang berasal dari saraf nasosiliar yang mengandung serabut sensoris untuk komea, iris, dan badan siliar. -. 0araf simpatis yang membuat pupil berdilatasi, yang berasal dari saraf simpatis yangmelingkari arteri karotis; mempersarafi pembuluh darah u(ea dan untuk dilatasi pupil. .. kar saraf motor yang akan memberikan saraf parasimpatis untuk menge#ilkan pupil. %ada ganglion siliar hanya saraf parasimpatis yang melakukan sinaps. $ris terdiri atas bagian pupil dan bagian tepi siliar, dan badan siliar terletak antara iris dan koroid. ,atas antara korneo sklera dengan badan siliar belakang adalah < mm temporal dan 7 mm nasal. Didalam badan siliar terdapat . otot akomodasi yaitu longitudinal, radiar, dan sirkular. Di tengah iris terdapat lubang yang dinamakan pupil, yang mengatur banyak sedikitnya #ahaya yang masuk kedalam mata. $ris berpangkal pada badan siliar danmemisahkan bilik mata depan dengan bilik mata belakang. %ermukaan depan iris 9arnanyasangat ber(ariasi dan mempunyai lekukan-lekukan ke#il terutama sekitar pupil yang disebut kripti. ,adan siliar dimulai dari basis iris kebelakang sampai koroid, yang terdiri atas otot-otot siliar dan proses siliar. 3tot-otot siliar berfungsi untuk akomodasi. 2ika otot-otot ini berkontraksi ia menarik proses siliar dan koroid kedepan dan kedalam, mengendorkan zonula 6inn sehingga lensamenjadi lebih #embung. "ungsi proses siliar adalah memproduksi =umor kuos. 1oroid adalah suatu membran yang ber9arna #oklat tua, yang letaknya diantara skleradan. retina terbentang dari ora serata sampai kepapil saraf optik. 1oroid kaya pembuluh darahdan berfungsi terutama memberi nutrisi kepada retina. P+#i %upil merupakan lubang ditengah iris yang mengatur banyak sedikitnya #ahaya yang masuk. %upil anak-anak berukuran ke#il akibat belum berkembangnya saraf simpatis. 3rang de9asa ukuran pupil adalah sedang, dan orang tua pupil menge#il akibat rasa silau yang dibangkitkan oleh lensa yang sklerosis.

%upil 9aktu tidur ke#il , hal ini dipakai sebagai ukuran tidur, simulasi, koma dan tidur sesungguhnya. %upil ke#il 9aktu tidur akibat dari : /. ,erkurangnya rangsangan simpatis -. 1urang rangsangan hambatan miosis ,ila subkorteks bekerja sempurna maka terjadi miosis. Di 9aktu bangun korteksmenghambat pusat subkorteks sehingga terjadi midriasis. >aktu tidur hambatan subkorteks hilang sehingga terjadi kerja subkorteks yang sempurna yang akan menjadikan miosis. "ungsi menge#ilnya pupil untuk men#egah aberasi kromatis pada akomodasi dan untuk memperdalam fokus seperti pada kamera foto yang difragmanya dike#ilkan. ,ri! $ris merupakan jaringan ber9arna yang berbentuk #in#in, menggantung di belakang kornea dan di depan lensa; berfungsi mengatur jumlah #ahaya yang masuk ke mata dengan #ara merubah ukuran pupil. S+d+" &i ik ma"a de#an 0udut bilik mata yang dibentuk jaringan kornea sklera dengan pangkal iris. %ada bagian ini terjadi pengaliran keluar #airan bilik mata. ,ila terdapat hambatan pengaliran keluar #airan mata akan terjadi penimbunan #airan bilik mata di dalam bola mata sehinga tekanan bola mata meninggi atau glaukoma. ,erdekatan dengan sudut ini didapatkan jaringan trabekulum, kanal 0#helmm, baji sklera, garis 0#h9albe dan jonjot iris. 0udut filtrasi berbatas dengan akar berhubungan dengan sklera kornea dan di sini ditemukan sklera spur yang membuat #in#in melingkar .74 derajat dan merupakan batas belakang sudut filtrasi ,erta tempat insersi otot siliar longitudinal. nyaman trabekula mengisi kelengkungan sudut filtrasi yang mempunyai dua komponen yaitu badan siliar dan u(ea. %ada sudut fitrasi terdapat garis 0#h9albe yang merupakan akhir perifer endotel dan membran des#ement, dan kanal 0#hlemm yang menampung #airan mata keluar kesalurannya. 0udut bilik mata depan sempit terdapat pada mata berbakat glaukoma sudut tertutup, hipermetropia, blokade pupil, katarak intumesen, dan sinekia posterior perifer Re"ina Retina adalah suatu membran yang tipis dan bening, terdiri atas penyebaran daripadaserabutserabut saraf optik. !etaknya antara badan ka#a dan koroid. ,agian anterior berakhir pada ora serata. Di bagian retina yang letaknya sesuai dengan sumbu penglihatanterdapat makula lutea )bintik kuning+ kira-kira berdiameter / - - mm yang berperan pentinguntuk tajam penglihatan. Di tengah makula lutea terdapat ber#ak mengkilat yang merupakan reflek fo(ea. 1ira-kira . mm kearah nasal kutub belakang bola mata terdapat daerah bulat putih kemerahmerahan, disebut papil saraf optik, yang ditengahnya agak melekuk dinamakanekska(asi

faali. rteri retina sentral bersama (enanya masuk kedalam bola mata ditengah papil saraf optik. rteri retina merupakan pembuluh darah terminal. !apisan luar retina atau sel keru#ut dan batang mendapat nutrisi dari koroid. ,atang lebih banyak daripada keru#ut, ke#uali didaerah makula, dimana keru#ut lebih banyak.Daerah papil saraf optik terutama terdiri atas serabut saraf optik dan tidak mempunyai daya penglihatan )bintik buta+. Badan ka-a .Badan /i"reo+!0 ,adan ka#a merupakan suatu jaringan seperti ka#a bening yang terletak antara lensa dengan retina. ,adan ka#a bersifat semi #air di dalam bola mata. ?engandung air sebanyak @4A sehingga tidak dapat lagi menyerap air. 0esungguhnya fungsi badan ka#a sama dengan fungsi #airan mata, yaitu mempertahankan bola mata agar tetap bulat. %eranannya mengisi ruang untuk meneruskan sinar dari lensa ke retina. ,adan ka#a melekat pada bagian tertentu jaringan bola mata. %erlekatan itu terdapat pada bagian yang disebut ora serata, pars plana,dan papil saraf optik. 1ebeningan badan ka#a disebabkan tidak terdapatnya pembuluh darah dan sel. %ada pemeriksaan tidak terdapatnya kekeruhan badan ka#a akan memudahkanmelihat bagian retina pada pemeriksaan oftalmoskopi. 0truktur badan ka#a merupakan anyaman yang bening dengan diantaranya #airan bening. ,adan ka#a tidak mempunyai pembuluh darah dan menerima nutrisinya dari jaringan sekitarnya: koroid, badan siliar dan retina. Aqueous Humor .1airan Ma"a0 Aqueous humor mengandung zat-zat gizi untuk kornea dan lensa, keduanya tidak memiliki pasokan darah. danya pembuluh darah di kedua struktur ini akan mengganggu le9atnya #ahaya ke fotoreseptor. Aqueous humor dibentuk dengan ke#epatan 5 mlBhari oleh jaringan kapiler di dalam korpus siliaris, turunan khusus lapisan koroid di sebelah anterior. Cairan ini mengalir ke suatu saluran di tepi kornea dan akhirnya masuk ke darah. 2ika aqueous humor tidak dikeluarkan sama #epatnya dengan pembentukannya )sebagai #ontoh, karena sumbatan pada saluran keluar+, kelebihan #airan akan tertimbun di rongga anterior dan menyebabkan peningkatan tekanan intraokuler )Ddi dalam mataE+. 1eadaan ini dikenal sebagai glaukoma. 1elebihan aqueous humor akan mendorong lensa ke belakang ke dalam vitreous humor, yang kemudian terdorong menekan lapisan saraf dalam retina. %enekanan ini menyebabkan kerusakan retina dan saraf optikus yang dapat menimbulkan kebutaan jika tidak diatasi Len!a ma"a !ensa merupakan badan yang bening, bikon(eks 5 mm tebalnya dan berdiameter @mm pada orang de9asa. %ermukaan lensa bagian posterior lebih melengkung daripada bagian anterior. 1edua permukaan tersebut bertemu pada tepi lensa yang dinamakan ekuator. !ensa mempunyai kapsul yang bening dan pada ekuator difiksasi oleh zonula 6inn pada badansiliar. !ensa pada orang de9asa terdiri atas bagian inti )nukleus+ dan bagian tepi )korteks+. &ukleus lebih keras daripada korteks. Dengan bertambahnya umur, nukleus makin membesar sedang korteks makinmenipis, sehingga akhirnya seluruh lensa mempunyai konsistensi nukleus.

0e#ara fisiologik lensa mempunyai sifat tertentu, yaitu : a. 1enyal atau lentur karena memegang peranan terpenting dalam akomodasi untuk menjadi #embung b. 2ernih atau transparan karena diperlukan sebagai media penglihatan, #. 5erletak di tempatnya. 1eadaan patologik lensa ini dapat berupa : a. 5idak kenyal pada orang de9asa yang akan mengakibatkan presbiopia, b. 1eruh yang disebut katarak #. 5idak berada di tempat atau subluksasi dan dislokasi. !ensa orang de9asa di dalam perjalanan hidupnya akan menjadi bertambah besar dan berat. "ungsi lensa adalah untuk membias #ahaya, sehingga difokuskan pada retina. %eningkatan kekuatan pembiasan lensa disebut akomodasi. Media Re*rak!i =asil pembiasan sinar pada mata ditentukan oleh media penglihatan yang terdiri atas kornea, aqueous humor )#airan mata+, lensa, badan (itreous )badan ka#a+, dan panjangnya bola mata. %ada orang normal susunan pembiasan oleh media penglihatan dan panjang bola mata sedemikian seimbang sehingga bayangan benda setelah melalui media penglihatan dibiaskan tepat di daerah makula lutea. ?ata yang normal disebut sebagai mata emetropia dan akan menempatkan bayangan benda tepat di retinanya pada keadaan mata tidak melakukan akomodasi atau istirahat melihat jauh %R2A3 A11ESS%R,(S 'e o#ak Ma"a 1elopak atau palpebra mempunyai fungsi melindungi bola mata, serta mengeluarkansekresi kelenjarnya yang membentuk film air mata di depan komea. %alpebra merupakan alat menutup mata yang berguna untuk melindungi bola mata terhadap trauma, trauma sinar dan pengeringan bola mata. Dapat membuka diri untuk memberi jalan masuk sinar kedalam bola mata yangdibutuhkan untuk penglihatan. %embasahan dan. peli#inan seluruh permukaan bola mata terjadi karena pemerataan air mata dan sekresi berbagai kelenjar sebagai akibat gerakan buka tutup kelopak mata.1edipan kelopak mata sekaligus menyingkirkan debu yang masuk. 1elopak mempunyai lapis kulit yang tipis pada bagian depan sedang di bagian belakang ditutupi selaput lendir tarsus yang disebut konjungti(a tarsal. Fangguan penutupan kelopak akan mengakibatkan keringnya permukaan matasehingga terjadi keratitis et lagoftalmos.

%ada kelopak terdapat bagian-bagian : a. 1elenjar seperti : kelenjar sebasea, kelenjar ?oll atau kelenjar keringat, kelenjar 6eis pada pangkal rambut, dan kelenjar ?eibom pada tarsus. b. 3tot seperti : ?. orbikularis okuli yang berjalan melingkar di dalam kelopak atas dan ba9ah, dan terletak di ba9ah kulit kelopak. %ada dekat tepi margo palpebra terdapat otot orbikularis okuli yang disebut sebagai ?. Rioland. ?. orbikularis berfungsi menutup bolamata yang dipersarafi &. fa#ial ?. le(ator palpebra, yang berorigo pada anulus foramen orbita dan berinsersi pada tarsus atas dengan sebagian menembus ?. orbikularis okuli menuju kulit kelopak bagian tengah. ,agian kulit tempat insersi ?. le(ator palpebra terlihat sebagai sulkus )lipatan+ palpebra. 3tot ini dipersarafi oleh n. $$$, yang berfungsi untuk mengangkat kelopak mata atau membuka mata. #. Di dalam kelopak terdapat tarsus yang merupakan jaringan ikat dengan kelenjar didalamnya atau kelenjar ?eibom yang bermuara pada margo palpebra. d. 0eptum orbita yang merupakan jaringan fibrosis berasal dari rima orbita merupakan pembatas isi orbita dengan kelopak depan. e. 5arsus ditahan oleh septum orbita yang melekat pada rima orbita pada seluruh lingkaran pembukaan rongga orbita. 5arsus )terdiri atas jaringan ikat yang merupakan jaringan penyokong kelopak dengan kelenjar ?eibom )44 bush di kelopak atas dan -4 pada kelopak ba9ah+. f. %embuluh darah yang memperdarahinya adalah a. palpebra. g. %ersarafan sensorik kelopak mata atas didapatkan dari ramus frontal &.*, sedang kelopak ba9ah oleh #abang ke $$ saraf ke *. 1onjungti(a tarsal yang terletak di belakang kelopak hanya dapat dilihat denganmelakukan e(ersi kelopak. 1onjungti(a tarsal melalui forniks menutup bulbus okuli.1onjungti(a merupakan membran mukosa yang mempunyai sel Foblet yang menghasilkan musin. Si!"em Lakrima 0istem sekresi air mata atau lakrimal terletak di daerah temporal bola mata. 0istemekskresi mulai pada pun#tum lakrimal, kanalikuli lakrimal, sakus lakrimal, duktus nasolakrimal, meatus inferior. 0istem lakrimal terdiri atas - bagian, yaitu : a. 0istem produksi atau glandula lakrimal. Flandula lakrimal terletak di temporo anterosuperior rongga orbita. b. 0istem ekskresi, yang terdiri atas pungtum lakrimal, kanalikuli lakrimal, sakuslakrimal dan duktus nasolakrimal. 0akus lakrimal terletak dibagian depan rongga orbita. ir mata dari duktus lakrimal akan mengalir ke dalam rongga hidung di dalam meatus inferior. "ilm air mata sangat berguna untuk kesehatan mata. ir mata akan masuk ke dalam sakus lakrimal melalui pungtum lakrimal. ,ila pungtum lakrimal tidak menyinggung bolamata, maka air mata akan keluar melalui margo palpebra yang disebut epifora. 'pifora jugaakan terjadi akibat pengeluaran air mata yang berlebihan dari kelenjar lakrimal.

:ntuk melihat adanya sumbatan pada duktus nasolakrimal, maka sebaiknya dilakukan penekanan pada sakus lakrimal. ,ila terdapat penyumbatan yang disertai dakriosistitis, maka #airan berlendir kental akan keluar melalui pungtum lakrimal. 'onj+n$"i)a 1onjungti(a merupakan membran yang menutupi sklera dan kelopak bagian belakang. ,erma#am-ma#am obat mata dapat diserap melalui konjungti(a ini. 1onjungti(a mengandung kelenjar musin yang dihasilkan oleh sel Foblet. ?usin bersifat membasahi bola mata terutama kornea. 0elaput ini men#egah benda-benda asing di dalam mata seperti bulu mata atau lensa kontak )#onta#t lens+, agar tidak tergelin#ir ke belakang mata. ,ersama-sama dengan kelenjar lakrimal yang memproduksi air mata, selaput ini turut menjaga agar #ornea tidak kering. 1onjungti(a terdiri atas tiga bagian, yaitu : a. 1onjungti(a tarsal yang menutupi tarsus, konjungti(a tarsal sukar digerakkan dari tarsus. b. 1onjungti(a bulbi menutupi sklera dan mudah digerakkan dari sklera di ba9ahnya. #. 1onjungti(a fornises atau forniks konjungti(a yang merupakan tempat peralihankonjungti(a tarsal dengan konjungti(a bulbi. 1onjungti(a bulbi dan forniks berhubungan dengan sangat longgar dengan jaringan di ba9ahnya sehingga bola mata mudah bergerak. %"o" Pen$$erak Ma"a

3tot ini menggerakkan mata dengan fungsi ganda dan untuk pergerakkan matatergantung pada letak dan sumbu penglihatan se9aktu aksi otot. 3tot penggerak mata terdiriatas 7 otot yaitu :

/. 3tot 3blik $nferior 3blik inferior mempunyai origo pada foss lakrimal tulang lakrimal, berinsersi padasklera posterior - mm dari kedudukan makula, dipersarafi saraf okulomotor, bekerja untuk menggerakkan mata keatas, abduksi dan eksiklotorsi. -. 3tot 3blik 0uperior 3blik superior berorigo pada anulus 6inn dan ala par(a tulang sfenodi di atas foramenoptik, berjalan menuju troklea dan dikatrol batik dan kemudian berjalan di atas otot rektussuperior, yang kemudian berinsersi pada sklera dibagian temporal belakang bola mata. 3blik superior dipersarafi saraf ke $* atau saraf troklear yang keluar dari bagian dorsal susunan saraf pusat. ?empunyai aksi pergerakan miring dari troklea pada bola mata dengan kerja utamaterjadi bila sumbu aksi dan sumbu penglihatan sear#h atau mata melihat ke ar#h nasal.,erfungsi menggerakkan bola mata untuk depresi )primer+ terutama bila mata melihat kenasal, abduksi dan insiklotorsi. 3blik superior merupakan otot penggerak mata yang terpanjang dan tertipis. .. 3tot Rektus $nferior Rektus inferior mempunyai origo pada anulus 6inn, berjalan antara oblik inferior dan bola mata atau sklera dan insersi 7 mm di belakang limbus yang pada persilangan denganoblik inferior diikat kuat oleh ligamen !o#k9ood. Rektus inferior dipersarafi oleh n. $$$"ungsi menggerakkan mata- depresi )gerak primer+- eksoklotorsi )gerak sekunder+- aduksi )gerak sekunder+Rektus inferior membentuk sudut -. derajat dengan sumbu penglihatan. 4. 3tot Rektus !ateral Rektus lateral mempunyai origo pada anulus 6inn di atas dan di ba9ah foramen optik.Rektus lateral dipersarafi oleh &. *$. Dengan pekerjaan menggerakkan mata terutamaabduksi. 5. 3tot Rektus ?edius Rektus medius mempunyai origo pada anulus 6inn dan pembungkus dura saraf optik yang sering memberikan dan rasa sakit pada pergerakkan mata bila terdapat neuritisretrobulbar, dan berinsersi 5 mm di belakang limbus. Rektus medius merupakan otot mata yang paling tebal dengan tendon terpendek.?enggerakkan mata untuk aduksi )gerak primer+. 7. 3tot Rektus 0uperior Rektus superior mempunyai origo pada anulus 6inn dekat fisura orbita superior beserta lapis dura saraf optik yang akan memberikan rasa sakit pada pergerakkan bola mata bila terdapat neuritis retrobulbar. 3tot ini berinsersi 7 mm di belakang limbus dandipersarafi #abang superior &.$$$. "ungsinya menggerakkan mata-ele(asi, terutama bila mata melihat ke lateral : aduksi, terutama bila tidak melihat ke lateral insiklotorsi

1.2 Ana"omi mikro!ko#ik B%LA MATA

http://biology.clc.uc.edu/fankhauser/labs/anatomy_&_physiology/a&p202/special_senses/ey e/eye_ pegs/!yeball_"#2$%&'$md.(") Dinding bola mata dilapisi oleh . lapisan, yaitu : /. 5uni#a fibrosa : s#lera, kornea, limbus -. 5uni#a (askulosa : #horoid, #orpusBpro#essus #illiaris, iris .. 5uni#a interna : epitel berpigmen, retina S- era 0klera anterior ditutupi oleh . lapis jaringan ikat (askular. 0klera mempunyai kekakuan tertentu sehingga mempengaruhi pengukuran tekanan bola mata. Di bagian belakang saraf optik menembus sklera dan tempat tersebut disebut kribosa. ,agian luar sklera ber9arna putih dan halus dilapisi oleh kapsul 5enon dan dibagian depan oleh konjungti(a. Di antara stroma sklera dan kapsul 5enon terdapat episklera. ,agian dalamnya ber9arna #oklat dan kasar dan dihubungkan dengan koroid oleh filamen-filamen jaringan ikat yang berpigmen, yang merupakan dinding luar ruangan suprakoroid. 'ornea

1ornea terdiri atas 5 lapisan : /. 'pitel 5ebalnya 54 pm, terdiri atas 5 lapis sel epitel tidak bertanduk yang sating tumpang tindih;satu lapis sel basal, sel poligonal dan sel gepeng. %ada sel basal ,ering terlihat mitosis sel, dan sel muds ini terdorong ke depan menjadi lapissel sayap dan semakin maju ke depan menjadi sel gepeng, sel basal berikatan erat dengan sel basal di sampingya dan sel poligonal di depannya melalui desmosom dan makula okluden; ikatan ini menghambat pengaliran air, elektrolit, dan glukosa yang merupakan barrier. 0el basal menghasilkan membran basal yang melekat erat kepadanya. ,ila terjadi gangguan akan mengakibatkan erosi rekuren. 'pitel berasal dari ektoderm permukaan. -. ?embran ,o9man 5erletak di ba9ah membran basal epitel komea yang merupakan kolagen yang tersusuntidak teratur seperti stroma dan berasal dari bagian depan stroma. !apis ini tidak mempunyai daya regenerasi .. 0troma 5erdiri atas lamel yang merupakan susunan kolagen yang sejajar satu dengan lainnya, pada permukaan terlihat anyaman yang teratur sedang di bagian perifer serat kolagen ini ber#abang; terbentuknya kembali serat kolagen memakan 9aktu lama yang kadang-kadangsampai /5 bulan. 1eratosit merupakan sel stroma kornea yang merupakan fibroblas terletak di antara serat kolagen stroma. Diduga keratosit membentuk bahan dasar dan serat kolagen dalam perkembangan embrio atau sesudah trauma. 4. ?embran Des#ement ?erupakan membran aselular dan merupakan batas belakang stroma komea dihasilkan selendotel dan merupakan membran basalnya. ,ersifat sangat elastik dan berkembang terns seumur hidup, mempunyai tebal 44 Gm. 5. 'ndotel ,erasal dari mesotelium, berlapis satu, bentuk heksagonal, besar -4-44 pm. 'ndotel melekat pada membran des#ement melalui hemidesmosom dan zonula okluden. Lim&+! ?erupakan daerah peralihan kornea dan s#lera. 1horoid

,ri!

Re"ina Retina terdiri atas pars pigmentosa luar dan pars ner(osa di dalamnya. %ermukaan luarnya melekat pada #horoidea dan permukaan dalamnya berkontak dengan #orpus (itreum. 5iga perempat posterior retina merupakan organ reseptornya. :jung anterior membentuk #in#in berombak, yaitu ora serrata, di tempat inilah jaringan syaraf berakhir. ,agian anterior retina bersifat non-reseptif dan hanya terdiri atas sel-sel pigmen dengan lapisan epitel silindris di ba9ahnya. ,agian anterior retina ini menutupi pro#esus #iliaris dan bagian belakang iris. Di pusat bagian posterior retina terdapat daerah lonjong kekuningan, ma#ula lutea, merupakan daerah retina untuk penglihatan paling jelas. ,agian tengahnya berlekuk disebut fo(ea sentralis. &er(us opti#us meninggalkan retina lebih kurang . mm medial dari ma#ula lutea melalui dis#us ner(us opti#i. Dis#us ner(us opti#i agak berlekuk di pusatnya yaitu tempat dimana ditembus oleh a. #entralis retinae. %ada dis#us ini sama sekali tidak ditemui #oni dan ba#ili, sehingga tidak peka terhadap #ahaya dan disebut sebagai bintik buta. %ada pengamatan dengan oftalmoskop, bintik buta ini tampak ber9arna merah muda pu#at, jauh lebih pu#at dari retina di sekitarnya.

Retina terdiri atas lapisan: /. 'pitel %igmen -. !apis fotoreseptor, merupakan lapis terluar retina terdiri atas sel batang yang mempunyai bentuk ramping, dan sel keru#ut. .. ?embran limitan eksterna yang merupakan membran ilusi. 4. !apis nukleus luar, merupakan susunan lapis nukleus sel keru#ut dan batang. 1etigalapis diatas a(askular dan mendapat metabolisme dari kapiler koroid. 5. !apis pleksiform luar, merupakan lapis aselular dan merupakan tempat sinapsis selfotoreseptor dengan sel bipolar dan sel horizontal 7. !apis nukleus dalam, merupakan tubuh sel bipolar, sel horizontal dan sel ?uller. !apis ini mendapat metabolisme dari arteri retina sentral 7. !apis pleksiform dalam, merupakan lapis aselular merupakan tempat sinaps sel bipolar, sel amakrin dengan sel ganglion <. !apis sel ganglion yang merupakan lapis badan sel daripada neuron kedua. @. !apis serabut saraf, merupakan lapis akson sel ganglion menuju ke ar#h saraf optik. Didalam lapisan-lapisan ini terletak sebagian besar pembuluh darah retina. /4. ?embran limitan interna, merupakan membran hialin antara retina dan badan ka#a. %R2A3 A11ESS%R,(S 'e o#ak Ma"a

'e enjar Lakrima i!

http:BBhistol.narod.ruBatlas-enBsensory-en.htm 2. Memahami dan menje a!kan *i!io o$i #en$ iha"an 2.1 4a an Pen$ iha"an

,agian dalam mata terdiri dari dua rongga yang berisi #airan yang dipisahkan oleh sebuah lensa yang semuanya jernih untuk memungkinkan #ahaya le9at menembus mata dari kornea ke retina. Rongga anterior antara kornea dan lensa mengandung #airan en#er jernih,aHueous humor, dan rongga di posterior yang lebih besar antara lensa dan retina mengandung zat semi #air seperti gel yang disebut (itreous humor.*itreous humor penting untuk mempertahankan bentuk bola mata yang sferis. *itreous humor mengandung zat-zat gizi untuk kornea dan lensa, keduanya tidak memiliki pasokan darah. danya pembuluh darah di kedua struktur ini akan mengganggu le9atnya #ahaya ke fotoreseptor. 5idak semua #ahaya yang mele9ati

kornea men#apai fotoreseptor peka-#ahaya karena adanya iris, suatu otot polos berpigmen yang membentuk struktur seperti #in#in di dalam aHueous humor. %igmen di iris menentukan 9arna mata. !ubang bundar di bagian tengah iristempat masukya #ahaya kebagian dalam mata adalah pupil. $ris mengandung dua kelompok jaringan otot polos, sirkuler dan radial. 1arena serat-serat otot memendek jika berkontraksi, pupil menge#il apabila otot sirkuler )kontstriktor+ berkontraksi dan membentuk #in#in yang lebih ke#il. Refleks konstriksi pupil ini terjadi pada #ahaya terang untuk mengurangi jumlah #ahaya yang masuk ke mata. pabila otot radialis )dilator+ memendek, ukuran pupil meningkat. Dilatasi pupil itu terjadi pada #ahaya temaram untuk meningkatkan jumlah #ahaya yang masuk. 3tot-otot iris dikontrol oleh saraf otonom. Ma"a Mem&ia!kan 1aha5a Ma!+k (n"+k Mem*ok+!kan Ba5an$an 6i Re"ina

Cahaya adalah suatu bentuk radiasi elektromagnetik yang terdiri dari paket-paket indi(idual energy seperti partikel ang disebut foton yang berjalan menurut #ara-#ara gelombang. Felombang #ahaya mengalami di(ergensi ke semua arah yang dari setiap titik sumber #ahaya dan ketika men#apai mata harus dibelokkan kea rah dalam untuk difokuskan kembali ke sebuah titik peka-#ahaya di retina agar dihasilkan suatu bayangan akuratmengenai sumber #ahaya. %embelokan suatu berkas #ahaya )refraksi+ terjadi ketika berkas berpindah dari satu medium dengan kepadatan )densitas+ tertentu ke medium dengan kepadatan yang berbeda.Cahaya bergerak lebih #epat melalui udara daripada melalui media transparan lain, misalnya air dan ka#a. 1etika berkas suatu #ahaya masuk ke medium dengan densitas yang lebihtinggi, #ahaya tersebut melambat )sebaliknya juga berlaku+. Dua fa#tor berperan dalam derajat refraksi; densitas komparatif antara dua media)semakin besar perbedaan densitas, semakin besar derajat pembelokan+ dan sudut jatuhnyaberkas #ahaya di medium kedua )semakin besar sudut, semakin besar pembiasan+. %ada permukaan yang melengkung seperti lensa, semakin besar kelengkungan, semakin besar derajat pembiasan dan semakin kuat lensa. Dua struktur yang paling pentingdalam kemampuan refraktif mata adalah kornea dan lensa. %ermukaan kornea, struktur pertama yang dilalui #ahaya se9aktu masuk mata, yang melengkg berperan paling besar dalam kemampuan refraktif total mata karena perbedaan densitas antara lensa dan #airanyang

mengelilinginya. 1emampuan refraksi kornea seseorang tetap koinstan karenakelengkugan kornea tidak pernah berubah. 0ebaliknya, kemampuan refraksi lensa dapatdisesuaikan degan mengubah kelengkugannya sesuai keperluan untuk melihat dekat atau jauhyang biasa dikenal dengan istilah akomodasi. komodasi meningkatkan kekuatan lensa untuk penglihatan dekat. Cahaya harus mele9ati beberapa lapisan retina sebelum men#apai fotoreseptor. /4 lapisan retina dapat dilihat dalam gambar di ba9ah ini;

"ototransduksi oleh sel retina mengubah rangsangan #ahaya menjadi sinyal saraf. "ototransduksi yaitu mekanisme eksitasi, pada dasarnya sama untuk semua fotoreseptor. 1etika menyerap #ahaya, molekul fotopigmen berdisosiasi menjadi komponen retinen danopsin, dan bagian retinennya mengalami perubahan bentuk yang men#etuskan akti(itas enzimatik opsin. ?elalui serangkaian reaksi, perubahan biokimia9i pada fotopigmen yang diinduksi oleh #ahaya ini menimbulkan hiperpolarisasi potensial reseptor yangmempengaruhi pengeluaran zat perantara dari terminal sinaps fotoreseptor. "otoreseptor terdiri atas dua jenis sel, yaitu koni )keru#ut+ dan basillli )batang+. 0el basilli yang lebih banyak, berfungsi untuk melihat dalam #ahaya remang-remang, tidak untuk melihat 9arna. 1oni berfungsi untuk melihat #ahaya terang dan 9arna. !ateral terhadap bintik buta terdapat daerah lonjong disebut ma#ula lutea, demgam #ekungan ke#il dipusatnya yang disebut fo(ea sentralis. "o(ea sentralis hanya mengandung koni; ma#ula mengandung kebanyakan koni, yang makin berkurang ke arah perifer. Retina perifer hanya mengandung basilli. gar melihat jelas, berkas #ahaya harus jatuh tepat pada fo(ea sentralis, yang besarnya hanya seujung jarum pentul. 0emua bangunan transparan yang harus dilalui berkas #ahaya untuk men#apai retina disebut media refraksi, yaitu kornea, lensa dan korpus (itreous. ?ata normal akan membiaskan

#ahaya yang memasuki mata sedemikian rupa sehingga bayangannya tepat jatuh tepat di retina, di fo(ea sentralis. Cahaya yang sampai di retina tersebut akan mengakibatkan hiperpolarisasi dari reseptor pada retina. =iperpolarisasi ini akan mengakibatkan timbulnya potensial aksi pada sel-sel ganglion, yang aksonnya membentuk ner(us optikus. 1edua ner(us optikus akan bertemu pada kiasma optikum, di mana serat ner(us optikus dari separuh bagian nasal retina menyilang ke sisi yang berla9anan, yang kemudian akan menyatu dengan serat ner(us optikus dari sisi temporal yang berla9anan, membentuk suatu traktus optikus. 0erat dari masing-masing traktus optikus akan bersinaps pada korpus genikulatum lateralis dari thalamus. 1emudian serat-serat tersebut akan dilanjutkan sebagai radiasi optikum ke korteks (isual primer pada fisura #al#arina pada lobus oksipital medial. 0erat-serat tersebut kemudian juga akan diproyeksikan ke korteks (isual sekunder. 0elain ke korteks (isual, serat-serat (isual tersebut juga ditujukan ke beberapa area seperti: )/+ n+k e+! !+#rakia!ma"ik dari hipotalamus untuk mengontrol irama sirkadian dan perubahan fisiologis lain yang berkaitan dengan siang dan malam, )-+ ke n+k e+! #re"ek"a pada otak tengah, untuk menimbulkan gerakan refleks pada mata untuk fokus terhadap suatu obyek tertentu dan mengakti(asi refleks #ahaya pupil, dan ).+ ko ik+ +! !+#erior, untuk mengontrol gerakan #epat dari kedua mata.

2.2 Per$erakan dan Akomoda!i Ma"a 3tot-otot mata a. ?. orbi#ularis : ?enutup bola mata )pars orbitalis+ ?engedipkan mata )pars palpebra+ b. ?. le(ator palpebrae ?engangkat kelopak mata ?embuka mata %ergerakan mata, enam otot berdempet ke sklera mengendalikan pergerakan mata dalam orbit. 'nam otot ini diatur oleh saraf kranial $$$ )okulomotor+, $* )tro#hlear+ dan *$ )abdu#ens+. 3tot /. Rektus superior -. Rektus inferior .. Rektus medialis 4. Rektus lateralis 5. 3bliHue superior 7. 3bliHue inferior ?enghasilkan gerakan 1e atas 1e ba9ah 1e dalam arah hidung 2auh dari hidung 1e ba9ah dan masuk 1e atas dan keluar 0araf kranial 3kulomotor )$$$+ 3kulomotor )$$$+ 3kulomotor )$$$+ bdu#ens )*$+ 5ro#hlear )$*+ 3kulomotor )$$$+

Daya akomodasi , bila m. siliaris dalam keadaan istirahat, berkas sinar paralel yang jatuh dimata yang optiknya normal )emetropia+ akan difokuskan ke retina. 0elama relaksasi ini dipertahankan, maka berkas sinar dari benda yang kurang dari 7 m akan difokuskan di belakang retina dan akibatnya benda tersebut akan nampak kabur. proses meningkatnya kelengkungan lensa disebut akomodasi. %ada keadaan istirahat, ketegangan lensa dipertahankan oleh tarikan ligamentum lensa. 1arena bahan lensa mudah dibentuk dan kelenturan kapsul lensa #ukup tinggi, lensa dapat ditarik menjadi gepeng. ,ila pandangan diarahkan ke benda yang dekat, otot siliaris akan berkontraksi. =al ini mengurangi jarak antara tepi-tepi korpus siliaris dan melemaskan ligamentum lensa, sehingga lensa membentuk mengerut membentuk benda yang lebih #embung. %ada orang berusia muda bentuk ini dapat meningkatkan daya bias mata hingga /- dioptri. 0elain akomodasi, terjadi kon(ergensi sumbu penglihatan dan konstriksi pupil bila seseorang melihat benda yang dekat. Respon . bagian ini : akomodasi, kon(ergensi, sumbu penglihatan, dan kontriksi pupil disebut respon melihat dekat. 3. Memahami dan menje a!kan ma"a merah 3.1 de*ini!i ?ata merah merupakan keluhan penderita akibat terjadinya perubahan 9arna bola mata yang sebelumnya ber9arna putih menjadi merah. 3.2 e"io o$i

?ata merah akibat melebarnya pembuluh darah konjungti(a yang terjadi pada peradangan mata akut, misalnya: konjungti(itis, keratitis, atauiridosiklitis. %ada keratitis, pleksus arteri konjungti(a permukaan melebar, sedang pembuluh darah arteri perikornea yang letaknya lebih dalam akanmelebar pada iritis dan glaukoma akut kongestif. %enyebab mata merahdapat juga karena pe#ahnya pembuluh darah. a. $njeksi )melebarnya pembuluh darah+ konjungti(al ?elebarnya pebuluh darah arteri konjungti(a posterior atau injeksi konjungti(al ini dapat terjadi akibat pengaruh mekanis, alergi, ataupuninfeksi pada jaringan konjungti(a. $njeksi konjungti(a mempunyai sifat: ?udah digerakkan dari dasarnya %ada radang konjungti(a pembuluh darah ini terutamadidapatkan di daerah forniks :kuran pembuluh darah makin besar ke bagian perifer, karena asalnya dari bagian perifer atau arteri siliaris anterior. ,er9arna pembuluh darah merah yang segar Fatal 5idak ada fotofobia %upil ukuran normal dengan reaksi normal
b. $njeksi siliar

?elebarnya pembuluh darah perikornea )a.siliaris anterior+ atau injeksi siliar atau injeksi perikornea terjadi akibat radang kornea, tukak kornea, benda asing pada kornea, radang jaringan u(ea, glaukoma, endoftalmitis ataupun panoftalmitis. $njeksi siliar bersifat: ,er9arna lebih ungu dibanding dengan pelebaran pembuluh darah konjungti(a %embuluh darah tidak tampak 5idak ikut serta dengan pergerakan konjungti(a bila digerakkan, karena menempel erat degan jaringan perikornea %embuluh darah perikornea tidak men#iut bila diberi epinefrin atau adrenalin /:/444 :kuran sangat halus terletak di sekitar kornea =anya lakrimasi "otofobia ... patofisiologi 3.7 k a!i*ika!i ?ata merah se#ara umum diklasifikasikan menjadi -, yaitu: a. ?ata merah dengan penglihatan normal ?ata merah dengan penglihatan normal dan tidak kotor 0#leritis B epis#leritis %terygium --I pertumbuhan berlebih #. ,ulbi %ingue#ulitis

?ata merah dengan penglihatan normal dan kotor konjungti(itis b. ?ata merah dengan penglihatan turun 1eratitis B ul#us kornea :(eitis anterior Flaukoma akut

3.8 dia$no!i! 3.9 dia$no!i! &andin$

7. Memahami dan menje a!kan kera"i"i! 7.1 6e*ini!i 1eratitis adalah infeksi pada kornea yang biasanya diklasifikasikan menurut lapisan kornea yang terkena yaitu keratitis superfisialis apabila mengenal lapisan epitel atau bo*man dan keratitis profunda atau interstisialis )atau disebut juga keratitis parenkimatosa+ yang mengenai lapisan stroma. 7.2 E"io o$i %enyebab keratitis berma#am-ma#am. ,akteri, (irus dan jamur dapat menyebabkan keratitis. %enyebab paling sering adalah (irus herpes simpleJ tipe /. 0elain itu penyebab lain adalah kekeringan pada mata, pajanan terhadap #ahaya yang sangat terang, benda asing yang masuk ke mata, reaksi alergi atau mata yang terlalu sensitif terhadap kosmetik mata, debu, polusi atau bahan iritatif lain, kekurangan (itamin dan penggunaan lensa kontak yang kurang baik 7.3 Pa"o*i!io o$i 1arena kornea a(askuler, maka pertahanan pada 9aktu peradangan tidak segera datang, seperti pada jaringan lain yang mengandung banyak (askularisasi. ?aka badan kornea,

*andering cell dan sel-sel lain yang terdapat dalam stroma kornea, segera bekerja sebagai makrofag, baru kemudian disusul dengan dilatasi pembuluh darah yang terdapat dilimbus dan tampak sebagai injeksi perikornea. 0esudahnya baru terjadi infiltrasi dari sel-sel mononu#lear, sel plasma, leukosit polimorfonuklear )%?&+, yang mengakibatkan timbulnya infiltrat, yang tampak sebagai ber#ak ber9arna kelabu, keruh dengan batas-batas tak jelas dan permukaan tidak li#in, kemudian dapat terjadi kerusakan epitel dan timbulah ulkus kornea. 1ornea mempunyai banyak serabut saraf maka kebanyakan lesi pada kornea baik superfisial maupun profunda dapat menimbulkan rasa sakit dan fotofobia. Rasa sakit juga diperberat dengan adanaya gesekan palpebra )terutama palbebra superior+ pada kornea dan menetap sampai sembuh. 1ontraksi bersifat progresif, regresi iris, yang meradang dapat menimbulkan fotofobia, sedangkan iritasi yang terjadi pada ujung saraf kornea merupakan fenomena reflek yang berhubungan dengan timbulnya dilatasi pada pembuluh iris. "otofobia, yang berat pada kebanyakan penyakit kornea, minimal pada keratitis herpes karena hipestesi terjadi pada penyakit ini, yang juga merupakan tanda diagnostik berharga. ?eskipun berair mata dan fotofobia umumnya menyertai penyakit kornea, umumnya tidak ada tahi mata ke#uali pada ulkus bakteri purulen. 1arena kornea berfungsi sebagai jendela bagi mata dan membiaskan berkas #ahaya, lesi kornea umumnya agak mengaburkan penglihatan, terutama kalau letaknya di pusat. 7.7 ' a!i*ika!i 1eratitis dapat dibagi berdasarkan : /. !'0$ 13R&' a. 1eratitis epithelial 'pitel kornea terlibat pada kebanyakan jenis konjungti(itis dan keratitis, dan pada kasus-kasus tertentu merupakan satu-satunya jaringan yang terlibat )misalnya pada keratitis pungtata superfisialis+. %erubahan pada epitel sangat ber(ariasi, dari edema biasa dan (akuolasi sampai erosi ke#il-ke#il, pembuntukan filament, keratinisasi parsial, dan lain-lain. !esi-lesi itu juga ber(ariasi lokasinya pada kornea. 0emua (ariasi ini mempunyai makna diagnosti# yang penting dan pemeriksaan biomikroskopik dengan dan tanpa pulasan fluorosein yang merupakan bagian dari setiap pemeriksaan mata bagian luar. b. 1eratitis 0troma Respon stroma kornea terhadap penyakit termasuk infiltrasi, yang menunjukkan akumulasi sel K sel radang; edema mun#ul sebagai penebalan kornea, pengkeruhan atau parut; penipisan dan perlunakan, yang dapat berakibat perforasi; dan (askulasrisasi. %ada respon ini kurang spesifik bagi penyakit ini, tidak seperti pada keratitis epithelial dan dokter sering harus mengandalkan informasi klinik dan pemeriksaan labpratorium untuk menetapkan penyebabnya. #. 1eratitis 'ndotelial Disfungsi endothelium kornea akan berakibat ederma kornea, yang mula K mula mengenai stroma dan epitel. $ni berbeda dari edema kornea yang disebabkan oleh peningkatan tekanan intraokuler, yang mulai pada epitel kemudian stroma. 0elama kornea tidak terlalu sembab, sering masih mungkin dilihat kelainan morfologik

endotel kornea dengan slitlamp. 0el K sel radang pada endotel )endapan keratik atau keratik pre#ipitat+ tidak selalu menandakan adanya penyakit endotel karena sel radang juga merupakan manifestasi dari u(eitis anterior, yang dapat atau tidak mneyertai keratitis stroma.5 -. 3RF &$0?' %'&L', ,&L a. 1eratitis ,akterial !ebih dari @4A inflamasi kornea disebabkan oleh bakteri. 0ejumlah bakteri yang dapat menginfeksi kornea yaitu 0taphylo#o##us epidermis, 0taphylo#o##us aureus, 0trepto#o##us pnemoniae, koliformis, pseudomonas dan haemophilus.7 1ebanyakan bakteri tidak dapat menetrasi kornea sepanjang epitel kornea masih intak. =anya bakteri gono#o##i dan difteri yang dapat menetrasi epitel korea yang intak.7 Fejala K gejalanya antara lain yaitu nyeri, fotofobia, (isus lemah, lakrimasi dan sekret purulen. 0ekret purulen khas untuk keratitis bakteri sedangkan keratitis (irus mempunyak sekret yang berair.7 5erapi konser(atif pada keratitis bakteri adalah antibiotik topikal )ofloJa#in dan polymiJin+ yang berspektrum luas untuk bakteri gram positif dan bakteri gram negati(e sampai hasil kultur pathogen dan resistensi diketahui. $mmobilisasi badan siliar dan iris oleh terapi midriasis diindikasikan jika ada iritasi intrao#ular. 1eratitis bakteri dapat diterapi pertama kalinya dengan tetes mata ataupun salep. 5erapi pembedahan berupa keratoplasti emergen#y dilakukan jika terdapat des#emato#el atau ulkus kornea yang perforasi.

7.8 Mani*e!"a!i k ini! 5anda patognomik dari keratitis ialah terdapatnya infiltrat di kornea. $nfiltrat dapat ada di seluruh lapisan kornea, dan menetapkan diagnosis dan pengobatan keratitis. %ada peradangan yang dalam, penyembuhan berakhir dengan pembentukan jaringan parut )sikatrik+, yang dapat berupa nebula, makula, dan leukoma. dapun gejala umum adalah :

1eluar air mata yang berlebihan &yeri %enurunan tajam penglihatan Radang pada kelopak mata )bengkak, merah+ ?ata merah 0ensitif terhadap #ahaya

4.7 Diagnosis 4.7 %enatalaksanaan %rinsipnya, pasien keratitis ditangani dengan pemberian antibiotik, siklopegik, dan air mata buatan.

%ada kera"i"i! &ak"eri, dapat diberikan Fentamisin /5 mgBml, 5obramisin /5 mgBml, atau 0efuroksim 54 mgBml. :ntuk hari-hari pertama diberikan setiap setengah jam kemudian diturunkan menjadi setiap jam sampai - jam bila membaik. Fanti obatnya bila resisten atau tidak terlihat membaik. %erlu diberikan 0iklopegik untuk menghindari terbentuknya sineksia posterior dan mengurangi nyeri akibat spasme siliar. %ada kera"i"i! jam+r, sebagai terapi a9al diberikan 'konazol /A yang berspektrum luas. %ada kera"i"i! * ik"en, pengobatan dapat diberikan steroid topikal maupun sistemik. %ada kera"i"i! in"er!"i!ia .#ro*+nda0 pengobatan dapat diberikan 0ulfat atropin tetes mata, 1ortikosteroid tetes mata, dan dianjurkan menggunakan ka#amata hitam bila silau. %ada kera"i"i! mar$ina dan + k+! mar$ina . + k+! ka"ara 0 pengobatan dengan pemberian antibiotik, steroid lokal, dan dapat pula diberikan (itamin-(itamin terutama (itamin , dan C.

%ada kera"i"i! !k ero"ikan! .!k erokera"i"i!: !k ero!in$ kera"i"i!0 pengobatan dapat diberikan 1ortikosteroid, Deri(at fenilbutazon, dan dapat dilakukan keratoplasti ) suatu operasi untuk transplantasi sebagian kornea, dilakukan dalam kasus kebutaan yang disebabkan oleh kerusakan kornea+.

Anda mungkin juga menyukai