Anda di halaman 1dari 27

1

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ambliopia merupakan suatu keadaan mata dimana tajam penglihatan tidak mencapai optimal sesuai dengan usia dan intelegensinya walaupun sudah dikoreksi kelainan refraksinya. Pada ambliopia terjadi penurunan tajam penglihatan unilateral atau bilateral disebabkan karena kehilangan pengenalan bentuk, interaksi binokular abnormal, atau keduanya, dimana tidak ditemukan kausa organik pada pemeriksaan fisik mata dan pada keadaan baik, dapat dikembalikan fungsinya dengan pengobatan.11 Ambiopia dikenal juga dengan istilah mata malas (la y eyes!, adalah masalah dalam penglihatan yang memang hanya mengenai " # $ % populasi, tetapi bila dibiarkan akan sangat merugikan nantinya bagi kehidupan si penderita. Ambliopia tidak dapat sembuh dengan sendirinya dan ambliopia yang tidak diterapi dapat menyebabkan gangguan penglihatan permanen. &ika nantinya pada mata yang baik itu timbul suatu penyakit ataupun trauma, maka penderita akan bergantung pada penglihatan buruk mata yang ambliopia, oleh karena itu ambliopia harus di terapi secepat mungkin.1' Ambliopia telah diakui sebagai gangguan klinis selama lebih dari $(( tahun. )stilah ini telah digunakan untuk menggambarkan monokuler yang berpotensi re*ersibel atau kehilangan penglihatan binokular yang berhubungan dengan oklusi dari sumbu *isual (bentuk kekurangan!, strabismus, atau anisometropia + ametropia. ,klusi mata tidak terkena dampak tetap bentuk utama terapi sejak tahun 1-.(/an.1( 0ampir seluruh ambliopia dapat dicegah dan bersifat re*ersibel dengan deteksi dini dan inter*ensi yang tepat. Anak dengan ambliopia atau yang beresiko ambliopia hendaknya dapat diindentifikasi pada umur dini, dimana prognosis keberhasilan terapi akan lebih baik.1

1.2. Anatomi 1ata adalah suatu struktur sferis berisi cairan yang dibungkus oleh tiga lapisan. 2ari luar ke dalam, lapisan#lapisan tersebut adalah 3 (1! sklera+kornea, ("! koroid+badan siliaris+iris, dan ($! retina. 2i anterior (ke arah depan!, lapisan luar terdiri atas kornea transparan tempat lewatnya berkas#berkas cahaya ke interior mata. 4apisan tengah dibawah sklera adalah koroid yang sangat berpigmen dan mengandung pembuluh/pembuluh darah untuk memberi makan retina. 4apisan paling dalam dibawah koroid adalah retina, yang terdiri atas lapisan yang sangat berpigmen di sebelah luar dan sebuah lapisan saraf di dalam. 5etina mengandung sel batang dan sel kerucut, fotoreseptor yang mengubah energi cahaya menjadi impuls saraf.15ongga mata (orbital! bertujuan untuk melindungi bola mata. 6entuk rongga mata adalah piramida empat sisi yang ujungnya berada di foramen optikal. terdapat tujuh tulang yang ikut membentuk formasi tulang orbital ini yaitu maksilari, igoma, frontal, ethmoidal, lakrima, palatin, dan sfenoid. 7ulang/tulang ini membentuk soket untuk bola mata yang memberi tempat untuk masuknya otot/ otot mata dan berasosiasi sangat dekat dengan sinus sekitarnya dan fosa kranial. 6anyak saraf dan pembuluh darah yang melewati foramina, fisura dan kanal dari tulang orbital. 1Periorbita adalah membran periosteal yang menutupi tulang orbital. Pada ujung orbital, periorbita bersatu dengan durameter menutupi saraf optik. Pada bagian depan, periorbita menyambung dengan septum orbital dan periosteum dari tulang fasial. 8aris persatuan dari ketiga lapisan pada lingkaran orbita disebut dengan arkus marginalis. 19elopak mata berfungsi juga untuk melindungi mata serta mengeluarkan sekresi kelenjarnya yang membentuk film air mata di depan kornea. 9ulit dari kelopak mata bagian atas sangatlah tipis sedangkan pada bagian bawah lebih tebal. 9elopak mata terdiri lempengan tarsal yang terdiri dari jaringan fibrus yang sangat padat, serta dilapisi kulit dan dibatasi konjungti*a. 9elopak mata ditutup oleh otot/otot melingkar, yaitu muskulus orbikularis okuli. 1-

9onjungti*a merupakan membran yang menutupi sklera dan kelopak bagian belakang. 9onjungti*a mengandung kelenjar musin yang dihasilkan oleh sel 8oblet. 1usin bersifat membasahi bola mata terutama kornea. :elaput ini mencegah benda/benda asing di dalam mata seperti bulu mata atau lensa kontak, agar tidak tergelincir ke belakang mata. 6ersama/sama dengan kelenjar lakrimal yang memproduksi air mata, selaput ini turut menjaga agar kornea tidak kering. 16ola mata terdiri atas dinding bola mata dan isi bola mata. 2inding bola mata terditi atas sklera dan kornea. )si bola mata terdiri atas u*ea, retina dan lensa. :klera membentuk putih mata dan bersambung pada bagian depan dengan sebuah jendela membran bening yaitu kornea. :klera melindungi struktur mata yang sangat halus, serta membantu mempertahankan bentuk biji mata. 9ornea melindungi struktur halus yang berada di belakangnya serta membantu memfokuskan bayangan pada retina. 9ornea tidak mengandung pembuluh darah.
1-

8ambar 1. Anatomi bola mata.http3++ilmu/keperawatann.com+anatomi/dan/fisiologi/

sistem/sensori.html &aringan u*ea merupakan jaringan *askular. &aringan sklera dan u*ea

dibatasi oleh ruang yang potensial mudah dimasuki darah bila terjadi perdarahan pada ruda paksa yang disebut perdarahan suprakoroid. &aringan u*ea ini terdiri atas iris, badan siliar, dan koroid. Pada iris didapatkan pupil yang oleh $ susunan otot dapat mengatur jumlah sinar masuk ke dalam bola mata. ,tot siliar yang terletak di badan siliar mengatur bentuk lensa untuk kebutuhan akomodasi. 1)ris memiliki celah ditengahnya yang disebut dengan pupil, yang berfungsi sebagai tirai yang melindungi retina serta mengendalikan jumlah cahaya yang masuk ke mata. 14ensa adalah organ fokus utama yang membiaskan berkas/berkas cahaya yang terpantul dari benda/benda yang dilihat menjadi bayangan yang jelas pada mata. 1Pupil adalah bintik tengah yang berwarna hitam yang merupakan celah dalam iris dimana cahaya masuk melaluinya untuk mencapai retina. Pupil yang normal akan berkonstriksi jika terkena cahaya. Pupil midriasis adalah keadaan pupil yang berdilatasi lebih dari 'mm, biasa terjadi karena trauma tumpul pada u*ea yang mengakibatkan kelumpuhan otot sfingter pupil. ;amun bila trauma mengakibatkan radang pada u*ea anterior maka pupil akan berkonstriksi lebih kecil dari "mm atau pupil miosis. Pergerakan bola mata dilakukan oleh < pasang otot bola mata luar yaitu 3 1. otot rektus medius, kontraksinya akan menghasilkan aduksi atau menggulirnya mata kearah nasal dan otot ini di persyarafi oleh syaraf ke ))) ( syaraf okulomotor ! ". otot rektus lateral, kontraksinya akan menghasilkan aduksi atau menggulirnya bola mata kearah temporal dan otot ini dipersarafi oleh saraf ke =) ( saraf abdusen ! $. otot rektur superior, kontraksinya akan menghasilkan ele*asi, aduksi dan intorsi dari pada bola mata dan otot ini persyarafi saraf ke ))) (saraf okulomotor! .. otot rektus inferior, kontraksinya akan mnghasilkan depresi, adduksi dan intorsi, yang di persyarafi oleh syaraf ke )))

'. otot oblik superior, kontraksinya akan menghasilkan depresi, intorsi, dan abduksi yang d persyarafi syaraf ke )= ( syaraf troklear ! otot oblik inferior, kontraksinya akan mengakibatkan ele*asi,ekstorsi dan abduksi yang dipersyarafi oleh syaraf ke ))). 1-

8ambar ". ,tot penggerak bola mata. http3++ files.wordpress.com+ototpenggerakbolamata.html

1.3. Jaras Penglihatan Sensorik ;er*us kranialis )) merupakan indera khusus untuk penglihatan. >ahaya dideteksi oleh sel/sel batang dan sel kerucut diretina, ( dapat dianggap sebagai end/organ sensoris khusus penglihatan!. 6adan sel dari reseptor/reseptor ini mengeluarkan tonjolan (prosesus! yang bersinap dengan selbipolar (neuron kedua dijaras penglihatan!. :el # sel bipolar kemudian bersinap dengan sel/selganglion retina.akson/akson sel ganglion membentuk lapisan serat syaraf pada retina dan menyatu membentuk ner*us optikus.1? 2i dalam tengkorak " ner*us optikus menyatu membentuk kiasma optikus. 2ikiasma lebih dari separuh serabut (yang berasal dari separuh retina! mengalami dekusasi dan menyatu dengan serabut/serabut temporal yang tidak menyilang dari ner*us optikus kontralateral untuk membentuk traktus optikus. 1asing/masing traktus optikus berjalan mengelilingi pedunkulus cerebri menuju ke nukleus genikulatus lateralis, tempat traktus tersebut akan bersinaps. :emua serabut yang menerima impuls dari separuh kanan lapangan pandang tiap/tiap mata membentuk traktus optikus kiri dan berproyeksi pada hemisfer serebrum kiri. 2emikian juga, separuh kiri lapangan pandang berproyeksi pada hemisfer serebrum kanan. "( % serabut ditraktus menjalankan fungsi pupil. :erabut/serabut ini meninggalkan traktus tepat di sebelah anteriornucleus dan melewati brachium coliculli superioris menuju ke nukleus pretectalis otak tengah. :erat/serat lainnya bersinaps dinukleus genikulatus lateralis. 6adan/badan sel struktur ini membentuk traktus genikulokalkarina. 7raktus genikulokalkarina berjalan melalui crus posteriuscapsula interna dan kemudian menyebar seperti kipas dalam radiation optica yang melintasilobus temporalis dan parietalis dalam perjalanan ke korteks oksipitalis (korteks kalkarina, striata, atau korteks penglihatan primer!.1? 1. 4. Re raksi Pembelokkan suatu berkas cahaya terjadi ketika berkas berpindah dari suatu medium dengan kepadatan (densitas! tertentu ke medium dengan kepadatan tertentu. >ahaya lebih bergerak cepat melalui udara daripada melalui transparan lain (air+kaca!. >ahaya masauk ke medium dengan densitas lebih tinggi menimbulkan cahaya lambat. " @aktor yang berperan dalam derajat refraksi 3

1. 2ensitas komparatif antara " media (semakin besar perbedaan densitas, semakin besar pula derajat pembelokkan!. ". :udut jatuhnya berkas cahaya di medium ke/" (semakin besar sudut, semakin besar pembiasan!. " :truktur yang penting dalam kemampuan refraktif mata adalah 3 1. 9ornea, permukaan kornea, struktur pertama yang dilalui cahaya sewaktu mata masuk mata, yang melengkung berperan paling besar dalam kemampuan refraktif total mata karena perbedaan densitas pertemuan udara+kornea jauh lebih besar daripada perbedaan densitas antara lensa dan cairan yang mengelilinginya. ". 4ensa, kemampuan refraksi lensa dapat disesuaikan dengan mengubah

kelengkungannya sesuai keperluan untuk melihat dekat atau jauh. :truktur/struktur mata refraksi pada mata harus membawa bayangan sudah terfokus sebelum mencapai retina atau belum terfokus sewaktu mencapai retina, bayangan tersebut tampak kabur. 5efraksi 4ensa 3 1. 4ensa dengan permukaan kon*eks(cembung! menyebabkan kon*ergensi atau penyatuan, berkas/berkas cahaya, yaitu persyaratan untuk membawa suatu bayangan ke titik fokus, dengan demikian permukaan refraktif mata bersifat kon*eks. ". 4ensa dengan permukaan konkaf (cekung! menyebabkan di*ergensi atau penyebaran berkas cahaya, suatu lensa konkaf berguna untuk memperbaiki kesalahan refraktif matatertentu, misalnya 3 berpenglihatan dekat.1" 1.!. "aha# Perkem$angan Penglihatan 1. Perkembangan Penglihatan 1onokular Pada saat lahir, tajam penglihatan berkisar antara gerakan tangan sampai hitung jari. 0al ini karena pusat penglihatan di otak yang meliputi nukleus genikulatum lateral dan korteks striata belum matang. :etelah umur ./< minggu, fiksasi bintik kuning atau fo*easentral timbul dengan pursuit halus yang akurat. Pada umur < bulan respon terhadap

stimulus optokinetik timbul. Perkembangan penglihatan yang cepat terjadi pada "/$ bulan pertama yang dikenal sebagai periode kritis perkembangan penglihatan.A ". Perkembangan Penglihatan 6inokular Perkembangan penglihatan binokular terjadi bersamaan dengan meningkatnya penglihatan monocular. 9edua saraf dari mata kanan dan kiri akan bergabung memberikan penglihatan binokular (penglihatan tunggal dua mata!. 2i korteks striata jalur aferen kanan dan kiri berhubungan dengan sel/sel korteks monocular yang berekasi terhadap rangasangan hanya satu mata. 9ira/kira -(% sel/sel di korteks striata adalah sel/sel binokular. :el/sel tersebut berhubungan dengan saraf di otak yang menghasilkan penglihatan tunggal binokular dan stereopsis (penglihatan tiga dimensi!. @usi penglihatan binokular berkembang pada usia 1,' hingga " bulan, sementara stereopsis berkembang kemudian pada usia $ hingga < bulan.A $. Penglihatan 6inokular 7unggal dan :tereopsis Penglihatan binokular normal adalah proses penyatuan bayangan do retina dari dua matake dalam persepsi penglihatan tunggal tiga dimensi. :yarat penglihatan binokular tunggal adalah memiliki sumbu mata jatuh pada titik di retina yang sefaal, yang akan diteruskan ke sel/sel binokular korteks yang sama. ,byek di depan atau belakang horopter akan merangsang titik retina nonkorespondensi. 7itik di belakang horopter empiris merangsang retina binasal, dan titik di depan horopter merangsang retina bitemporal. Ada daerah yang terbatas di depan dan di belakang garis horopter tempat obyek merangsang titik/titik retina non korespondensi sehingga masih dapat terjadi fusi menjadi bayangan binokular tunggal. Area ini disebut area panum. ,byek dalam area ini akan menghasilkan penglihatan binokular tunggal dengan penglihatan stereopsis atau tiga dimensi. @o*ea atau bintik kuning mempunyai resolusi atau daya pisah ruang yang tinggi, sehingga perpindahan kecil pada garis horopter pada lapang pandang sentral dapat terdeteksi, menghasilkan stereopsis derajat tinggi.A

.. Adaptasi :ensoris pada 8angguan 5angsangan Penglihatan 0al ini terjadi karena keduamata kita terpisah dan masing/masing mata mempunyai perbedaan penglihatan menyesuaikan dengan kekacauan bayangan retina yang tidak sama dengan menghambat akti*itas korteks dari satu mata. 0ambatan korteks ini biasanya melibatkan bagian sentral lapag pandang dan disebut supresi kortikal. 6ayangan yang jatuh dalam lapang supresi kortikal tidak akan dirasakan di area ini disebut skoto masupresi. :upresi tergantung pada adanya penglihatan binokular, dengan satu mata berfiksasi, sedang mata satunya supresi. 9etika mata fiksasi ditutup, skotoma supresi hilang. :upresi korteks mengganggu perkembangan sel/sel kortikal bilateral dan akan menghasilkan penglihatan binokular abnormal tapa stereopsis atau stereopsis yang buruk. &ika supresi bergantian antara kedua mata, tajam penglihatan akan berkembang sama meskipun terpisah tanpa fungsi binokular normal sehingga terjadi penglihatan bergantian atau alternating. :upresi terus menerus terhadap akti*itas 1korteks pada satu mata akan mengakibatkan gangguan perkembangan penglihatan binokularitas dan tajam penglihatan buruk.A 1.%. &angg'an Pa(a "aha# Perkem$angan Penglihatan )ang Berh'$'ngan Dengan Am$lio#ia A. :trabismus :trabismus adalah gangguan *isual di mana mata tidak sinkron dan titik fokus menuju ke arah yang berbeda.1$ &enis 9lasifikasi strabismus dibagi menjadi .31$ Bsotropia. 9eadaan strabismus, yakni juling ke dalam atau strabismus kon*ergen manifest di mana sumbu penglihatan mengarah ke arah nasal. Bksotropia. 9eadaan strabismus, yakni juling ke luar atau strabismus di*ergen manifest di mana sumbu penglihatan ke arah temporal. 0ipertropia. 9eadan strabismus, dimana salah satu bola mata normal, sedangkan bola mata yang lain bergulir kearah atas, atau seakan akan salah satu mata melihat kearah alis atau rambut. 0ipotropia. 9eadan strabismus, dimana salah satu bola mata normal, sedangkan bola mata yang lain bergulir ke arah bawah, atau seakan akan melihat kearah mulut.

10

8ambar $. :trabismus. http://www.vision-training.com/Vision %20test/ tra!ism"s%20test.htm

6. 8angguan 5efraksi 2alam keadaan normal, cahaya sejajar yang masuk ke mata dalam keadaan istirahat atau tidak berakomodasi akan difokuskan pada satu titik di retina. 9ondisi ini disebut emetropia. 9etika mata dalam keadaan tidak berakomodasi dengan baik, mata tidak dapat memfokuskan cahaya ke retina. 9eadaan ini disebut ametropia. ;amun, ada suatu keadaan dimana mata mempunyai kelainan refraksi yang tidak sama pada mata kanan dan mata mata kiri. Ada tiga keadaan yang dapat menyebabkan ametropia, yaitu3 1. 1iopia ". 0ipermetropia (disebut juga hiperopia! $. Astigmat 1iopia disebut sebagai rabun jauh akibat berkurangnya kemampuan untuk melihat jauh akan tetapi dapat melihat dekat dengan lebih baik. 0ipermetropia dikenal juga dengan

11

istilah hiperopia atau rabun dekat. Pasien dengan hipermetrop mendapat kesukaran untuk melihat dekat akibat sukarnya berakomodasi. 9eluhan akan bertambah dengan bertambahnya umur yang diakibatkan melemahnya otot siliar untuk akomodasi dan berkurangnya kekenyalan lensa. Pada astigmat atau silinder, sinar/sinar yang masuk ke mata tidak dapat difokuskan pada satu titik di retina akibat perbedaan kelengkungan kornea atau lensa. Presbiopia adalah perkembangan normal yang berhubungan dengan usia, dimana akomodasi yang diperlukan untuk melihat dekat perlahan/lahan berkurang. Pada usia di atas .( tahun umumnya seseorang akan membutuhkan kacamata baca. 9eadaan ini akibat telah terjadinya presbiopia.1" Pada keadaan tidak terfokusnya sinar pada retina, hal yang dapat dilakukan adalah memperlemah pembiasaan sinar seperti pada myopia dipergunakan lensa negatif untuk memindahkan focus sinar ke belakang. 6ila sinar dibiaskan di belakang retina seperti pada hipermetropia maka diperlukan lensa positif untuk menggeser sinar ke depan sehingga melihat jelas. 4ensa positif atau lensa negatif dapat dipergunakan dalam bentuk kacamata ataupun dalam bentuk lensa kontak. Penggeseran bayangan sinar dapat pula dilakukan dengan tindakan bedah yang dinamakan bedah refraktif. 1" >. 8angguan Penglihatan @ungsional Penurunan ketajaman *isual bilateral pada anak yang disebabkan karena anak mengalami stres, seperti kelahiran saudara baru, perceraian, atau kehilangan orang yang dicintai. :eorang anak dengan gangguan penglihatan fungsional tidak akan menunjukkan factor risiko amblyogenic seperti strabismus, kesalahan bias yang signifikan, dan kekeruhan media. 1"

12

BAB. 2 "*NJAUAN PUS"A+A 2.1. De inisi Ambilopia berasal dari bahasa Cunani yaitu amblyos (tumpul! dan opia (penglihatan!. 2ikenal juga dengan lazy eye atau mata malas.A Ambliopia merupakan suatu keadaan mata dimana tajam penglihatan tidak mencapai optimal sesuai dengan usia dan intelegensinya walaupun sudah dikoreksi kelainan refraksinya. Pada ambliopia terjadi penurunan tajam penglihatan unilateral atau bilateral disebabkan karena kehilangan pengenalan bentuk, interaksi binokular abnormal, atau keduanya, dimana tidak ditemukan kausa organik pada pemeriksaan fisik mata dan pada keadaan baik, dapat dikembalikan fungsinya dengan pengobatan.11

8ambar .. Ambliopia/la y eye. http://www.e#es.com/am!$#opia.htm$

2.2 E#i(emiologi &umlah ambliopia di Amerika :erikat sulit untuk ditaksir dan berbeda pada tiap literatur, berkisar antara 1 # $,' % pada anak yang sehat sampai . # ',$ % pada anak dengan masalah mata. 0ampir seluruh data mengatakan sekitar " % dari keseluruhan populasi menderita ambliopia. 2i cina, menurut data bulan 2esember tahun "((' yang lalu, sekitar $ # ' % atau A hingga ' juta anak menderita ambliopia.1'

13

&enis kelamin dan ras tampaknya tidak ada perbedaan. Dsia terjadinya ambliopia yaitu periode kritis dari perkembangan mata. 5esiko meningkat pada anak yang perkembangannya terlambat, prematur dan atau dijumpai adanya riwayat keluarga ambliopia."(

2.3. Etiologi Penyebab ambliopia adalah 31A 1. :trabismus adalah penyebab tersering ambliopia dimana satu mata digunakan terusmenerus untuk fiksasi, sedangakan mata yang lain tidak digunakan. Pada strabismus yangalternating, biasanya tidak ditemukan ambliopia. ". 8angguan refraksi (anisometropia! tinggi, adalah penyebab tersering kedua, apabilagangguan refraksi ini tidak dikoreksi dengan lensa kaca mata. $. 9elainan fiksasi juga menjadi penyebab ambliopia misalnya nistagmus pada usia dini.9etiga kelompok tersebut diatas disebut ambliopia fungsional yaitu secara anatomis tidak terlihat kelainan pada msing/masing mata tetapi didapati gangguan fungsi penglihatan binocular. .. 9ekeruahan pada media lintasan *isual, misalnya kataka pada bayi adalah penyebabambliopia yang sering tidak terlihat sampai timbulnya strabismus. 0al yang sama dapat terjadi bila kita melakukan oklusi total pada slah satu mata misalnya karena ada ulkus kornea pada anak usia dibawah < tahun. 9elompok ini digolongklan padaambliopia eE/anopsia yaitu adanya gangguan penusuran sinar pada media lintasan *isual, baik gangguan organic maupun gangguan karena penutupan total terlalu lam pada anak usia dini. Pada kelompok ambliopia fungsional dan eE/anopsia keduanya dapat dicegah dan ataudiobati, misalnya dilakukan koreksi strabismus pada usia dini, koreksi kacamata pada anak usiadibawah < tahun, operasi katarak pada usia sedini mungkin, serta tidak melakukan oklusi totalmata pada anak usia kurang dari < tahun.

14

'. 9elompok lain ambliopia adalah ambliopia toksik, oleh 9arena obat/obatan ataumeminum minuman keras yang mengandung metal alcohol. Ambliopia pada keadaan iniadalah permanent hingga timbul kebutaan 2.4. Pato isiologi :eperti yang dijelaskan sebelumnya, bahwa terdapat suatu periode kritis penglihatan. 2alam studi eksperimental pada binatang serta studi klinis pada bayi dan balita, mendukungkonsep adanya suatu periode tersebut yang peka dalam berkembangnya keadaan ambliopia. Periode kritis ini sesuai dengan perkembangan sistem penglihatan anak yang peka terhadapmasukan abnormal yang diakibatkan rangsanga depri*asi, strabismus, atau kelainan refraksi yang signifikan.1 Periode kritis tersebut adalah 3"( 1. Perkembangan tajam penglihatan dari "(+"(( (<+<(! hingga "(+"( (<+<!, yaitu pada saat lahir sampai usia $/' tahun. ". Periode yang berisko (sangat! tinggi untuk terjadinya ambliopia depri*asi, yaitu diusia beberapa bulan hingga usia -/? tahun. $. Periode dimana kesembuhan ambliopia mash dapat dicapai, yaitu sejak terjadinya depri*asi sampai usia remaja atau bahkan terkadang usia dewasa. Falaupun meknisme neurofisiologi penyebab ambliopia masih sangat belum jelas, studi eksprimental modifikasi pengalaman dalam melihat pada binatang dan percobaan laboratorium pada manusia dengan ambliopia telah memberi beberapa masukkan, pada binatang percobaan menunjukkan gangguan sistem penglihatan fungsi neuron yang dalam+besar yang diakibatkan pengalaman melihat abnormal dini. :el pada korteks *isual primer dapat kehilangan kemampuan dalam menanggapi rangsangan pada satu atau kedua mata, dan sel yang masih responsif fungsinya akhirnya dapat menurun. 9elainan juga terjadi pada neuron badan genikulatum lateral.1 Ambliopia seharusnya tidak dilihat hanya dari masalah di mata saja, tetapi juga kelainan di otak akibat rangsangan *isual abnormal selama periode kritis perkembangan penglihatan. Penelitian pada hewan, bila ada pola distorsi pada retina dan strabismus pada perkembangan penglihatan awal, bisa mengakibatkan kerusakan structural dan fungsional nukleus genikulatumlateral dan korteks striata. Ambang sistem penglihatan pada bayi baru

15

lahir adalah di bawah orang dewasa meskipun sistem optik mata memiliki kejernihan "(+"(. :istem penglihatan membutuhkan pengalaman melihat dan khususnyainteraksi kompetisi antara kedua jalur lintasan mata kanan dan kiri di korteks penglihatan untuk berkembang menjadi penglihatan seperti orang dewasa, yaitu *isus menjadi "(+"(. Pada Ambliopia terdapat defek pada *isus sentral, sedangkan medan penglihatan perifer tetap normal.A :istem penglihatan membutuhkan pengalaman melihat dan terutama interaksi kompetitif antar jalur penglihatan di kedua mata pada *isual korteks untuk berkembang hingga dewasa. 6ayi sudah dapat melihat sewaktu lahir, tetapi mereka harus belajar bagaimana untuk fokus, dan bagaimana cara menggunakan kedua mata bersamaan. Penglihatan yang baik harus jernih, bayangan terfokus sama pada kedua mata. 6ila bayangan kabur pada satu mata, atau bayangan tersebut tidak sama pada kedua mata, maka jaras penglihatan tidak dapat berkembang dengan baik, bahkan dapat memburuk. 6ila hal ini terjadi, otak akan mematikan mata yang tidak fokus dan orang tersebut akan bergantung pada satu mata untuk melihat.. 2.!. "an(a (an &e,ala 7anda ambliopia dapat dilihat dari kebiasaan sehari/hari penderita dalam melihat sebuahobjek. 7anda/tanda tersebut meliputi 31A 1. 1emicing/micingkan mata ". 1emiringkan kepala untuk melihat objek $. 2uduk terlalu dekat dengan objek .. 1enutup sebelah mata saat membaca '. 1ata terasa lelah <. 1emanfaatkan telunjuk saat membaca -. Peka terhadap cahaya ?. :ering mengeluh sakit kepala 8ejala ambliopia meliputi semua kegiatan yang dilakukan penderita untuk melihat sebuah objek yang dapat ditinjau dan dinilai secara medis. 6erikut adalah gejala/gejala dari ambliopia 31A 1. 0ilangnya sensiti*itas kontras

16

". 1enurunnya tajam penglihatan, terutama pada fenomena crowding $. 0ilangnya sensiti*itas kontras .. 1ata mudah mengalami fiksasi eksentrik '. Anisokoria <. 7idak mempengaruhi penglihatan mata -. 2aya akomodasi menurun 2.%. Jenis Am$lio#ia 1.:trabismic amblyopia :trabismus, kadang/kadang keliru juga disebutGGmata malasGG, adalah suatu kondisi di mana mata sejajar. :trabismus biasanya menghasilkan penglihatan normal dalam penampakan pilihan (atau HsesamaH! mata, tetapi dapat menyebabkan penglihatan abnormal pada mata menyimpang atau strabismic karena perbedaan antara gambar proyeksi ke otak dari kedua mata. :trabismus onset dewasa biasanya menyebabkan penglihatan ganda (diplopia!, karena kedua mata tidak terpaku pada obyek yang sama. ,tak anak/anak, bagaimanapun, adalah lebih neuroplastic, dan karena itu dapat lebih mudah beradaptasi dengan menekan gambar dari salah satu mata, menghilangkan penglihatan ganda. )ni respon plastis otak, bagaimanapun, mengganggu perkembangan normal otak, mengakibatkan amblyopia itu.$ :trabismic amblyopia diperlakukan dengan memperjelas gambar *isual dengan gelas, dan + atau menggunakan mendorong mata amblyopic dengan bertampal mata atas mata dominan atau hukuman farmakologis dari itu. 0ukuman biasanya terdiri dari menerapkan tetes atropin untuk sementara melebarkan pupil, yang menyebabkan kabur penglihatan di mata yang baik. )ni membantu untuk mencegah bullying dan menggoda terkait dengan mengenakan patch, meskipun penerapan obat tetes mata yang lebih menantang. Penyesuaian mata itu sendiri dapat diobati dengan metode bedah atau non/bedah, tergantung pada jenis dan tingkat keparahan yang strabismus. $ ". 6ias atau anisometropic amblyopia

17

Amblyopia bias dapat hasil dari anisometropia (kesalahan bias yang tidak sama antara dua mata!. Anisometropia ada ketika ada perbedaan dalam pembiasan antara dua mata. 1ata yang menyediakan otak dengan gambar yang lebih jelas (lebih dekat ke "(+"(! biasanya menjadi mata dominan. 8ambar di mata lain adalah kabur, yang menghasilkan perkembangan abnormal dari satu setengah dari sistem *isual. Amblyopia bias biasanya kurang parah dari amblyopia strabismic dan umumnya terjawab oleh dokter perawatan primer karena penampilannya kurang dramatis dan kurangnya manifestasi fisik yang jelas, seperti dengan strabismus. :ering, amblyopia dikaitkan dengan kombinasi anisometropia dan strabismus. $ Amblyopia pada mereka yang mempertahankan fungsi teropong dapat diobati berhasil sampai usia lanjut dibandingkan dengan amblyopia strabismic. Amblyopia bias 1urni diperlakukan dengan mengoreksi kesalahan bias dini dengan resep lensa dan patching atau menghukum mata yang baik. Amblyopia meridional adalah suatu kondisi ringan di mana garis/garis yang terlihat kurang jelas di beberapa orientasi dari orang lain setelah koreksi bias penuh. :eorang indi*idu yang telah :ilindris di sebuah usia muda yang tidak dikoreksi oleh kacamata nantinya akan telah :ilindris yang tidak dapat dikoreksi optik. $ $. @ormulir/kekurangan dan amblyopia oklusi @ormulir/kekurangan amblyopia (GGAmbliopia mantan anopsiaGG! hasil ketika media okular menjadi buram, seperti halnya dengan katarak atau jaringan parut kornea dari cedera forsep selama kelahiran. 9ekeruhan ini mencegah masukan *isual yang memadai dari mencapai mata, dan karenanya mengganggu pembangunan. &ika tidak ditangani secara tepat waktu, amblyopia dapat bertahan bahkan setelah penyebab opacity akan dihapus. 9adang/kadang, melorot dari kelopak mata (ptosis! atau beberapa masalah lain yang menyebabkan kelopak mata atas secara fisik menutup jalan *isi anak, yang dapat menyebabkan amblyopia cepat. Amblyopia oklusi mungkin komplikasi dari hemangioma yang menghalangi sebagian atau seluruh mata. $

18

.. Ambliopia )sometropi Ambliopia isometropi terjadi akibat kelainan refraksi tinggi ynag tidak dikoreksi, yang ukurannya hampir sama pada mata kanan dan kiri. 2imana walaupun telah dikoreksi dengan baik, tidak langsung memberi hasil penglihatan normal. 7ajam penglihatan membaik sesudah koreksi lensa dipakai pada suatu periode waktu (beberapa bulan!. 9has untuk ambliopia tipe ini yaitu, hilangnya penglihatan ringan dapat diatasi dengan terapi penglihatan, karena interaksi abnormal binokular bukan merupakan faktor penyebab. 1ekanismenya hanya karena akibat bayangan retina yang kabur saja. Pada ambliopia isometropi, bayangan retina (dengan atau tanpa koreksi lensa! sama dalam hal kejelasan+kejernihan dan ukuran. 0iperopia leih dari ' 2 dan miopia lebih dari 1( 2 beresiko menyebabkan bilateral ambliopia dan harus dikoreksi sedini mungkin agar tidak terjadi ambliopia.11 2.-. Diagnosis (an Pemeriksaan Ambliopia didiagnosis bila terdapat penurunan tajam penglihatan yang tidak dapat dijelaskan, dimana hal tersebut ada kaitan dengan riwayat atau kondisi yang dapat menyebabkan ambliopia.1 Anamnesis Pada anamnesis ditanyakan riwayat keluarga yang menderitastrabismus atau kelainan mata lainnya, karena hal tersebut merupakan predisposisi seorang anak menderita ambliopia. :trabismus dijumpai sekitar .% dari keseluruhan populasi. @rekuensi strabismus yang diwariskan berkisar antara ""% / <<%. @rekuensi esotropia diantara saudara sekandung, dimana pada orang tua tidak dijumpai kelainan tersebut, adalah 1'%. &ika salah satu orangtuanya esotropia, frekuensi meningkat hingga .(% ()nformasi ini tidak mempengaruhi prognosis, tapi penting untuk keturunannya!. Pemeriksaan dan mengetahui perkembangan tajam penglihatan sejak bayi sampai usia A tahun adalah perlu untuk mencegah keadaan terlambat untuk memberikan perawatan.<

19

Pemeriksaan 1. Dji >rowding Phenomena Penderita ambliopia kurang mampu untuk membaca bentuk + huruf yang rapat dan mengenali pola apa yang dibentuk oleh gambar atau huruf tersebut. 7ajam penglihatan yang dinilai dengan cara kon*ensional, yang berdasar kepada kedua fungsi tadi, selalu subnormal.? 7elah diketahui bahwa penderita ambliopia sulit untuk mengidentifikasi huruf yang tersusun linear (sebaris! dibandingkan dengan huruf yang terisolasi, maka dapat kita lakukan dengan penderita di minta membaca kartu snellen sampai huruf terkecil yang dibuka satu persatu atau yang diisolasi, kemudian isolasi huruf dibuka dan pasien disuruh melihat sebaris huruf yang sama. 6ila terjadi penurunan tajam penglihatan dari huruf isolasi ke huruf dalam baris maka ini disebut adanya fenomena crowding pada mata tersebut. 1ata ini menderita ambliopia. 0al ini disebut >rowding Phenomenon. 7erkadang mata Ambliopia dengan tajam penglihatan "(+"( (<+<! pada huruf isolasidapat turun hingga "(+1(( (<+$(! bila ada interaksi bentuk (countour interaction!.?

8ambar '. :nellen Bye >hart. http://en.wi%ipe&ia.org/wi%i/'i$e: ne$$en(chart.svg

". Dji 2ensity @ilter ;etral 2asar uji adalah diketahui pada mata yang ambliopia secara fisiologik berada dalamkeadaan beradaptasi gelap, sehingga bila pada mata ambliopia dilakukan uji

20

penglihatandengan intensitas sinar yang direndahkan (memakai filter density! tidak akan terjadipenurunan tajam penglihatan.11 2ilakukan dengan mmemakai filter yang perlahan/lahan di gelakan sehingga penglihatanpada mata normal turun '(% pada mata ambliopia fungsional tidak akan atau hanyasedikit menurunkan tajam penglihatan pada pemeriksaan sebelumnya. 2ibuat terlebih dahulu gabungan filter sehingga tajam penglihatan pada mata yangnormal turun dari "(+"( menjadi "(+.( atau turun " baris pada kartu pemeriksaan gabungan filter tersebut di taruh pada mata di duga ambliopia. 11 6ila ambliopia adalah fungsional maka paling banyak tajam penglihatan berkurang satubaris atau tidak terganggu sama seali. 6ila mata tersebut ambliopia organic maka tajam penglihatan akan sangat menurun dengan peakaian filter tersebut. 11

$. Dji ForthIs @our 2ot Dji unutk melihat penglihatan binokular, adanya fusi, korespondensi retina abnormal, supresi pada satu mata dan juling. Penderita memakai kaca mata dengan filter merah pada mata kanan dan filter biru matakiri dan melihat pada objek . titik dimana 1 berwarna merah, " hijau 1 putih. 4ampu ataupada titik putih akan terlihat merah oleh mata kanan dan hijau oleh mata kiri. 4ampumerah hanya dapat dilihat oleh ata kanan dan lampu hijau hanya dapat dilihat oleh matakiri. 6ila fusi baik maka akan terlihat . titik dan sedang lampu putih terlihat sebagaiwarna capuran hijau dan merah. . titik juga akan dilihat oleh mata juling akan tetapi telahterjadi korespondensi retina yang tidak normal. 6ila dominan atau $ hijau bila mata kiriyang dominan. 6ila terlihat ' titik $ merah dan " hijau yang bersilangan berarti maka berkedudukan esotropia. 11

2... Penatalaksanaan 1.1enghilangkan (bila mungkin! semua penghalang penglihatan seperti katarak. ".9oreksi kelainan refraksi.

21

$.Paksakan penggunaan mata yang lebih lemah dengan membatasi penggunaan mata yang lebih baik.1 1. Pengangkatan 9atarak 9atarak yang dapat menyebabkan ambliopia harus segera dioperasi, tidak perlu ditunda / tunda. Pengangkatan katarak kongenital pada usia "/$ bulan pertama kehidupan, sangat penting dilakukan agar penglihatan kembali pulih dengan optimal. Pada kasus katarak bilateral, inter*al operasi pada mata yang pertama dan kedua sebaiknya tidak lebih dari 1/ " minggu. 7erbentuknya katarak traumatika berat dan akut pada anak dibawah umur < tahun harus diangkat dalam beberapa minggu setelah kejadian trauma, bila memungkinkan. 9atarak traumatika itu sangat bersifat amblyopiogenik.1< 9egagalan dalam menjernihkan media, memperbaiki optikal, dan penggunaan reguler mata yang terluka, akan mengakibatkan ambliopia berat dalam beberapa bulan, selambat # lambatnya pada usia < hingga ? tahun. 1< ".9oreksi 5efraksi 6ila ambliopia disebabkan kelainan refraksi atau anisometropia, maka dapat diterapidengan kacamata atau lensa kontak.1' Dkuran kaca mata untuk mata ambliopia diberi dengankoreksi penuh dengan penggunaan sikloplegia.1 6ila dijumpai myopia tinggi unilateral, lensa kontak merupakan pilihan, karena bila memakai kacamata akan terasa berat dan penampilannya (estetika! buruk. 1< 9arena kemampuan mata ambliopia untuk mengatur akomodasi cenderung menurun, maka ia tidak dapat mengkompensasi hyperopia yang tidak dikoreksi seperti pada mata anak normal. 9oreksi aphakia pada anak dilakukan segera mungkin untuk menghindarkan terjadinya depri*asi penglihatan akibat keruhnya lensa menjadi defisit optikal berat. Ambliopia anisometropik dan ambliopia isometropik akan sangat membaik walau hanya dengan koreksi kacamata selama beberapa bulan.1 $. ,klusi dan 2egradasi ,ptikal A. ,klusi

22

7erapi oklusi sudah dilakukan sejak abad ke/1? dan merupakan terapi pilihan, yangkeberhasilannya baik dan cepat, dapat dilakukan oklusi penuh waktu (full time! atau paruh waktu (part/time!." A.1 ,klusi Full Time Pengertian oklusi full/ time pada mata yang lebih baik adalah oklusi untuk semuaatau setiap saat kecuali 1 jam waktu berjaga (occlusion for all or all but one wakinghour!. Arti ini sangat penting dalam penatalaksanaan ambliopia dengan cara penggunaan mata yang rusak. 6iasanya penutup mata yang digunakan adalah penutup adesif (adhesi*e patches! yang tersedia secara komersial.1 Penutup (patch! dapat dibiarkan terpasang pada malam hari atau dibuka sewaktutidur. 9acamata okluder (spectacle mounted ocluder! atau lensa kontak, atau Annisas Fun Patches dapat juga menjadi alternatif full/time patching bila terjadi iritasi kulit atau perekat patch/nya kurang lengket. @ull/time patching 6aru dilaksanakan hanya bila strabismus konstan menghambat penglihatan binokular, karena full/ time patching mempunyai sedikit resiko, yaitu bingung dalam hal penglihatan binokular. 1 Ada suatu aturan + standar mengatakan full/time patching diberi selama 1 minggu untuk setiap tahun usia misalnya penderita ambliopia pada mata kanan berusia $ tahun harus memakai full/time patch selama $ minggu, lalu die*aluasi kembali. " 0al ini untuk menghindarkan terjadinya ambliopia pada mata yang baik."( A.". ,klusi Part/time ,klusi part/timeadalah oklusi selama 1/< jam per hari, akan memberi hasil samadengan oklusi full/time. 2urasi inter*al buka dan tutup patch/nya tergantung dari derajat ambliopia.1 Ambliopia 7reatment :tudies (A7:! telah membantu dalam penjelasan peranan full/time patching dibanding part/time. :tudi tersebut menunjukkan, pasien usia $/ -tahun dengan ambliopia berat (tajam penglihatan antara "(+1(( J <+$( dan "(+.(( J<+1"( !, full/time patching memberi efek sama dengan penutupan selama < jam per hari.2alam studi lain, patching " jam+hari menunjukkan kemajuan tajam penglihatan hampir sama dengan patching < jam+hari pada ambliopia sedang + moderate (tajam

23

penglihatan lebih baik dari "(+1((! pasien usia $ # - tahun. 2alam studi ini, patching dikombinasi dengan akti*itas melihat dekat selama 1 jam+ hari."( )dealnya, terapi ambliopia diteruskan hingga terjadi fiksasi alternat atau tajampenglihatan dengan :nellen linear "(+"( (<+<! pada masing # masing mata. 0asil initidak selalu dapat dicapai. :epanjang terapi terus menunjukkan kemajuan, maka penatalaksanaan harus tetap diteruskan.? 6. 2egradasi ,ptikal 1etode lain untuk penatalaksanaan ambliopia adalah dengan menurunkan kualitasbayangan (degradasi optikal! pada mata yang lebih baik hingga menjadi lebih buruk dari mata yang ambliopia, sering juga disebut penalisasi (penali ation!. :ikloplegik (biasanya atropine tetes 1% atau homatropine tetes '%! diberi satu kali dalam seharipada mata yang lebih baik sehingga tidak dapat berakomodasi dan kabur bila melihat dekat. Pendekatan ini mempunyai beberapa keuntungan dibanding dengan oklusi, yaitu tidak mengiritasi kulit dan lebih baik dilihat dari segi kosmetis. 2engan atropinisasi, anak sulit untuk menggagalkan metode ini. B*aluasinya juga tidak perlu sesering oklusi.1 1etode pilihan lain yang prinsipnya sama adalah dengan memberikan lensapositif dengan ukuran tinggi (fogging! atau filter. 1etode ini mencegah terjadinya efek samping farmakologik atropine. 1 9euntungan lain dari metode atropinisasi dan metode non/oklusi pada pasiendengan mata yang lurus (tidak strabismus! adalah kedua mata dapat bekerjasama, jadi memungkinkan penglihatan binokular. 1<

2./. +om#likasi :emua bentuk penatalaksanaan ambliopia memungkinkan untuk terjadinya ambliopia pada mata yang baik. ,klusi full/time adalah yang paling beresiko tinggi dan harus dipantau dengan ketat, terutama pada anak balita. @ollow/up pertama setelah pemberian oklusi dilakukan setelah 1 minggu pada bayi dan 1 minggu per tahun usia pada anak (misalnya 3 . minggu untuk anak usia . tahun!. ,klusi part/time dan degradasi optikal, obser*asinya tidak perlu sesering oklusi full/time, tapi follow/up reguler tetap

24

penting. 0asil akhir terapi ambliopia unilateral adalah terbentuknya kembali fiksasi alternat, tajam penglihatan dengan :nellen linear tidak berbeda lebih dari satu baris antara kedua mata. Faktu yang diperlukan untuk lamanya terapi tergantung pada hal berikut 3 1 2erajat ambliopia Pilihan terapeutik yang digunakan 9epatuhan pasien terhadap terapi yang dipilih Dsia pasien :emakin berat ambliopia, dan usia lebih tua membutuhkan penatalaksanaan yang lebih lama. ,klusi full/time pada bayi dan balita dapat memberi perbaikan ambliopia strabismik berat dalam 1 minggu atau kurang. :ebaliknya, anak yang lebih berumur yang memakai penutup hanyaseusai sekolah dan pada akhir minggu saja, membutuhkan waktu 1 tahun atau lebih untuk dapat berhasil. 1

2.10. Prognosis :etelah 1 tahun, sekitar -$% pasien menunjukkan keberhasilan setelah terapi oklusipertama. 6ila penatalaksanaan dimulai sebelum usia ' tahun, *isus normal dapat tercapai. 0al ini semakin berkurang seiring dengan pertambahan usia. 1asa sensitif dimana amblyopia bisa disembuhkan s+d ? tahun pada strabismus dan s+d 1" tahun pada anisometropi. @aktor resiko gagalnya penatalaksanaan amblyopia adalah sebagai berikut 3 "( &enis Amblyopia 3 Pasien dengan anisometropia tinggi dan pasien dengan kelainanorganik, prognosisnya paling buruk. Pasien dengan amblyopia strabismik prognosisnyapaling baik. Dsia dimana penatalaksanaan dimulai 3 :emakin muda pasien maka prognosis semakinbaik. 2alamnya amblyopia pada saat terapi dimulai 3 :emakin bagus tajam penglihatan awal pada mata amblyopia, maka prognosisnya juga semakin baik.

25

BAB. 3 +ES*1PULAN Ambilopia adalah suatu keadaan mata dimana tajam penglihatan tidak mencapai optimalsesuai dengan usia dan intelegensinya walaupun sudah dikoreksi kelainan refraksinya. Pada ambliopia terjadi penurunan tajam penglihatan unilateral atau bilateral disebabkan karena kehilangan pengenalan bentuk, interaksi binokular abnormal, atau keduanya, dimana tidak ditemukan kausa organik pada pemeriksaan fisik mata dan pada kasus yang keadaan baik, dapat dikembalikan fungsinya dengan pengobatan. 11 Ambliopia tidak dapat sembuh dengan sendirinya, dan ambliopia yang tidak diterapidapat menyebabkan gangguan penglihatan permanen. &ika nantinya pada mata yag baik itu timbul suatu penyakit ataupun trauma, maka penderita akan bergantung pada penglihatan buruk mata yang ambliopia. 1' 0ampir seluruh ambliopia itu dapat dicegah dan bersifat re*ersibel dengan deteksi dinidan inter*ensi yang tepat. Anak dengan ambliopia atau yang berisko ambliopia hendaknya dapat diidentifikasi pada umur dini, dimana prognosis keberhasilan terapi akan lebih baik. 1

26

DA2"AR PUS"A+A

1. American Academy of ,phthalmologyK Pediatric ,phthalmologyK >hapter ' 3AmblyopiaK :ection <K 6asic and >linical :cience >ourseK "((. # "(('K p.<$ # -(. ". Amblyopia. A*ailable at 3 http3++www.eyemdlink.com+condition.aspLcondition)2J<. $. Amblyopia 3 Jenis Amblyopia. A*ailable at3 http3++www.news/ medical.net+health+Amblyopia/7ypes/()ndonesian!.aspE .. Amblyopia 3 7reat Lazy Eye in early childhood. A*ailable at3 http3++www.eyeste.ca+english+public/information+eye/ conditions+pdfs+amblyopia.pdfMsearchJIamblyopiaI. '. Amblyopia in children 3 What t is And !o" t s Treated . A*ailable at3 http3++familydoctor.org <. >iufrfreda, 9.&K 4e*i,2.1 K :elenow, A K Amblyopia #asic and $linical Aspects, 6utterworth 0einemannK 1AA1. -. @lynn &7. Amblyopia3 its treatment today and its portent %or the %uture. 6inocul =is:trabismus N. :ummer "(((K1'("!31(A. ?. 8reenwald, 1.&K Parks, 1.1K in 2uaneIs >linical ,phthalmologyK =olume 1K 5e*ised BditionK 4ippincott Filliams O FilkinsK "((.K >hapter 1( # p.1/1AK >hapter 11. A. 8unawan, wasisdi. &an''uan Pen'lihatan Pada Ana( (arena Ambliopia dan Penan'anannya. Cogyakarta3 @akultas 9edokteran Dni*erstas 8ajah 1ada. "((-. 1(. 0oyt, >reig K Amblyopia 3 A )euro*ophtalmic +ie". A*ailable at3 http3++www.journals.lww.com+jneuro/ophtalmology+fullteEt+"(('. 11. )lyas, sidartaK Ambilopia. )lmu Penyakit 1ata. "(('. &akarta 3 @akultas 9edokteran Dni*ersitas )ndonesia. 1". )lyas, sidarta. ,elainan re%ra(si dan (acamata. "nd ed. &akarta3 6alai Penerbit @9D). "((<. 1/1., $'/.? 1$. )lyas, sidartaK -trabismus. )lmu Penyakit 1ata. "(('. &akarta 3 @akultas 9edokteran Dni*ersitas )ndonesia. 1.. 4angston, 2.PK .anual o% /cular 0ia'nosis and TherapyK 'th BditionK 4ippincottFlliams O FilkinsK PhiladelphiaK p $../$.<.

27

1'. 4ee,&K 6ailey,8K 7hompson, =K Amblyopia 1Lazy Eye2. A*ailable at3 http3++www.allabout*ision.com+conditions+amblyopia.htm 1<. ;oorden,8.9.=K Atlas -trabismusK Bdisi .K B8>K &akartaK 1A??K p-?/A$. 1-. Pearce B>.. Anatomi dan %isiolo'i untu( paramedis. Alih bahasa3 0andoyono :1. &akarta. P7 8ramedia."((A 3$1./$". 1?. 5iordan B*a, PaulK Fhitcher, &ohn P=aighan O Asbury ,ftalmologi Dmum. Bdisi 1-. "((A. &akarta3 B8>. 1A. :igns and :ymptomps of Amblyopia. A*ailable at3 http3++www.snec.com.sg+about+international+menuutama+kondisimataandperaw atan+common/problems+Pages+4a y/Bye. "(. Cen, 9.8 K Amblyopia. A*ailable at 3 http3++www.emedicine.com+,P0+topic$1<.htm

Anda mungkin juga menyukai