Anda di halaman 1dari 4

Anatomi dan Fisiologi Sistem Penglihatan

Proses Penglihatan
Proses penglihatan oleh mata diibaratkan sebuah kamera. Kamera membutuhkan lensa dan film
untuk membentuk sebuah gambar. Mata sebagai kamera mempunyai lensa (kornea, lensa
kristalina dan` vitreus) untuk memfokuskan cahaya dan film (retina). Jika ada kerusakan pada
salah satu bagian maka gambar yang terbentuk tidak sempurna.
Pada saat melihat sebuah obyek, cahaya akan direfleksikan pada kornea. Kemudian cahaya
direfraksi dan difokuskan oleh kornea, lensa dan vitreus ke retina untuk membentuk sebuah
bayangan. Bayangan yang terbentuk adalah terbalik. Pada retina terjadi proses fotokimia
penglihatan yang mengubah energi cahaya menjadi impuls saraf. Impuls yang terbentuk
ditransmisikan melalui nervus optikus ke otak. Otak akan menerjemahkan impuls tersebut dan
mempersepsikan obyek sebagai bayangan yang tegak.

Proses Penglihatan
Struktur Anatomi
Anatomi organ penglihatan dapat dipelajari dalam 2 (dua) bagian yaitu adneksa mata
(pelengkap) dan bola mata (bulbus okuli)
A. Adneksa Mata

Struktur Eksternal Organ Penglihatan


1. Kelopak Mata (Palpebrae)
Melindungi mata terhadap lingkungan, trauma dan cahaya serta menjaga kornea tetap lembut
dengan menyapukan air mata setiap saat. Terdiri dari palpebrae superior dan palpebrae
inferior.Lapisannya terdiri dari kulit luar, lapisan medial yang terdiri dari otot dan jaringan
pembentuk, serta lapisan dalam yang merupakan jaringan yang lembut.
Otot pada lapisan tengah mengontrol gerakan kelopak mata, terdiri dari otot-otot sirkular (m.
orbikularis okuli) yang bertugas menutup kelopak mata dan m. levator palpebrae yang bertugas
mengangkat kelopak mata.Lapisan dalam sangat lembut dan licin karena adanya pelumas yang
diproduksi kelenjar meibomian.
2. Konjungtiva
Merupakan selaput transparan yang melapisi bagian dalam kelopak mata serta menutupi bagian
depan sklera. Bersambung dengan selaput lendir yang melapisi saluran air mata, kantung air
mata dan saluran nasolakrimal sehingga berfungsi melumasi mata.
3. Apparatus Lakrimalis
Kelenjar air mata terletak pada sudut luar sebelah atas rongga orbita. Kelenjar tsb mengeluarkan
air mata yang dituangkan ke kantung kojungtiva dari duktus ekskretori. Bila mengedip maka air
mata akan membasahi permukaan mata.Sebagian menguap, sebagian dialirkan ke kantus
medialis menuju saluran lakrimalis memasuki hidung.
4. Otot-Otot Bola Mata

Otot-Otot Bola Mata


Ada 6 otot bola mata yang mengontrol pergerakan bola mata.Terletak sebelah dalam orbita
menempel pada dinding tulang orbita dan dikaitkan pada pembungkus sklerotik mata di belakang
kornea. Otot lurus terdiri dari m. rektus superior, inferior, medial dan lateral, menggerakkan mata
ke atas, ke bawah, ke dalam dan ke sisi luar secara bergantian. Otot oblik terdiri dari superior
menggerakkan mata ke bawah dan sisi luar, inferior menggerakkan mata ke atas sisi luar. Otot-
otot mata dipersarafi oleh nervus kranialis III (n. okulomotorius), IV (n. trokhlearis) dan VI (n.
abdusens).
B. Bola Mata (Bulbus Oculi)
Bagian-Bagian Bola Mata

1. Kornea

Disebut juga selaput bening mata, jika mengalami kekeruhan akan sangat mengganggu
penglihatan dan bisa diganti dengan jaringan kornea dari donor mata (pencangkokan kornea).
Kornea merupakan selaput yang tembus cahaya, melalui kornea kita dapat melihat membran
pupil dan iris. Penampang kornea lebih tebal dari sklera, terdiri dari 5 lapisan epitel kornea, 2
lamina elastika anterior (bowmen, 3 substansi propia, 4 lamina elastika posterior, dan 5
endotelium. Kornea tidak mengandung pembuluh darah peralihan, antara kornea ke sklera
disebut selero corneal junction. Kornea juga merupakan jalan masuk cahaya pada mata dengan
menempatkannya pada retina.
2. Sklera

Lapisan berwarna putih di bawah konjungtiva serta merupakan bagian dengan konsistensi yang
relatif lebih keras untuk membentuk bola mata.
3. Camera Oculi Anterior (COA)
Merupakan ruangan antara kornea dengan iris yang membentuk rongga yang berisi cairan(humor
aquous) yang memudahkan iris untuk bergerak.
4. Camera Oculi Posterior (COP)

Merupakan ruangan yang terdapat antara lensa dengan iris berisi humor aquos
5. Uvea
Terdiri dari 3 bagian yaitu iris, badan siliar dan koroid. Iris adalah lapisan yang dapat bergerak
untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke dalam mata. Badan siliar berfungsi
menghasilkan cairan yang mengisi bilik mata. Sedangkan koroid merupakan lapisan yang banyak
mangandung pembuluh darah untuk memberi nutrisi pada bagian-bagian mata.
6. Pupil
Merupakan suatu "lubang" tempat cahaya masuk ke dalam mata, dimana lebarnya diatur oleh
gerakan iris.
7. Lensa Kristalina
Sesuai dengan namanya, berfungsi untuk memfokuskan cahaya yang masuk agar diperoleh
penglihatan yang jelas. Jika mengalami kekeruhan akan menyebabkan kaburnya penglihatan
seperti pada penyakit katarak.
8. Badan Siliar (Corpus Ciliaris)
Terdapat di belakang iris, merupakan tempat menempelnya zonula zonii. Berfungsi
memproduksi humor aquous.Berperan dalam proses akomodasi lensa.
9. Badan Vitreus
Bagian terbesar yang mengisi bola mata, disebut juga sebagai "badan kaca" karena
konsistensinya yang berupa gel dan bening dapat meneruskan cahaya yang masuk sampai ke
retina.
10. Retina
Merupakan merupakan reseptor saraf yang peka terhadap cahaya (fotoreseptor). Rangsang
cahaya akan diubah menjadi arus listrik untuk disalurkan melalui saraf optik (saraf mata).
11. Koroid
Merupakan lapisan antara retina dan sklera.Terdiri dari pembuluh darah yang memberi nutrisi
kepada mata. Koroid berhubungan dengan badan siliar dan bagian belakang dengan nervus
optikus.

Anda mungkin juga menyukai