Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN PADA PASIEN

DENGAN ASTIGMATISMA

Oleh
Rima Dewi Asmarini, S.Kep
NIM 1021110101!
1021110101!

PROGRAM PENDIDIKAN PRO"ESI NERS #PN$


PROGRAM STUDI ILMU KEPERA%ATAN
UNI&ERSITAS 'EM(ER 
201)
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERA%ATAN PADA PASIEN
DENGAN ASTIGMATISMA
O*e+ Rima Dewi Asmarini, S.Kep-NIM 1021110101!

1. Ana/mi an "isi/*/i Maa


Mata adalah indera penglihatan. Mata dibentuk untuk menerima
rangsangan berkas-berkas cahaya pada retina, lalu dengan perantaraan
serabut-serabut nervus optikus, mengalihkan rangsangan ini ke pusat
 penglihatan pada otak, untuk ditafsirkan. Adapun anatomi organ
 penglihatan dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu:
a. Aenesa maa
Merupakan jaringan pendukung mata yang terdiri dari:
1) elopak mata, berfungsi melindungi mata dan berkedip serta untuk 
melicinkan dan membasahi mata.
!) onjungti"a, adalah membran tipis yang melapisi dan melindungi
 bola mata bagian luar. #ermukaan dalam kelopak mata disebut
konjungti"a palpebra, merupakan lapisan mukosa. $agian yang
membelok dan kemudian melekat pada bola mata disebut
konjungti"a bulbi. #ada konjungti"a ini banyak sekali kelenjar-
kelenjar limfe dan pembuluh darah.
%) &istem saluran air mata ' Lakrimal ) yang menghasilkan cairan air 
mata, dimana terletak pada pinggir luar dari alis mata.
() ongga orbita merupakan rongga tempat bola mata yang
dilindungi oleh tulang-tulang yang kokoh.
*) Otot-otot bola mata masing-masing bola mata mempunyai +
'enam) buah otot yang berfungsi menggerakkan kedua bola mata
secara terkoordinasi pada saat melirik. Otot-otot tersebut antara
lain: Muskulus le"ator palpebralis superior inferior, Muskulus
orbikularis okuli otot lingkar mata, Muskulus rektus okuli inferior 
'otot disekitar mata),Muskulus rektus okuli medial 'otot disekitar 
mata), Muskulus obliues okuli inferior, dan Muskulus obliues
okuli superior. '#erdami, !*).
3. (/*a maa
1) ornea
ornea merupakan selaput yang tembus cahaya, melalui kornea
kita dapat melihat membran pupil dan iris. #enampang kornea
lebih tebal dari sklera, terdiri dari * lapisan epitel kornea, ! lamina
elastika anterior 'bomen, % substansi propia, ( lamina elastika
 posterior, dan * endotelium. ornea tidak mengandung pembuluh
darah peralihan, antara kornea ke sklera disebut selero corneal 
 junction. ornea juga merupakan jalan masuk cahaya pada mata
dengan menempatkannya pada retina.
!) &klera
&klera merupakan selaput jaringan ikat yang kuat dan berada pada
lapisan terluar mata yang berarna putih. &ebagian besar sklera
dibangun oleh jaringan fibrosa yang elastis. $agian depan sklera
tertutup oleh kantong konjungti"a.
%) oroid
oroid adalah lapisan yang dibangun oleh jaringan ikat yang
memiliki banyak pembuluh darah dan sejumlah sel pigmen.
/etaknya disebelah dalam sklera. 0ibagian depan mata, lapisan
koroid memisahkan diri dari sklera membentuk iris yang tengahnya
 berlubang.
() ris '#upil)
ris merupakan diafragma yang terletak diantara kornea dan mata.
#ada iris terdapat dua perangkat otot polos yang tersusun sirkuler 
dan radial. etika mata berakomodasi untuk melihat benda yang
dekat atau cahaya yang terang otot sirkuler berakomodasi sehingga
 pupil mengecil, begitu pula sebaiknya.
*) /ensa
/ensa berada tepat dibelakang iris dan tergantung pada ligamen
suspensori. $entuk lensa dapat berubah-ubah, diatur oleh otot
siliaris ruang yang terletak diantara lensa mata dan retina disebut
ruang "iretus, berisi cairan yang lebih kental'humor "iterus), yang
 bersama dengan humor akueus berperandalam memelihara bentuk 
 bola mata.
+) etina
etina merupakan lapisan bagian dalam yang sangat halus dan
sangat sensitif terhadap cahaya. #ada retina terdapat
reseptor'fotoreseptor). 2otoreseptor berhubungan dengan badan
sel-sel saraf yang serabutnya membentuk urat saraf optik yang
memanjang sampai ke otot. $agian lapisan retina yang dileati
 berkas urat saraf yang menuju ke otot tidak memiliki reseptor dan
tidak peka terhadap sinar. Apabila sinar mencapai bagian ini kita
tidak dapat mengenali cahaya. Oleh karena itu, daerah ini disebut
 bintik buta. #ada bagian retina, terdapat sel batang berjumlah
sekitar 1!* juta buah dalam setiap mata. &el batang sangat peka
terhadap intensitas cahaya rendah, tetapi tidak mampu
membedakan arna. Oleh karena itu kita mampu melihat dimalam
hari tetapi yang terlihat hanya arna hitam dan putih saja.
$ayangan yang dihasilkan dari sel ini tidak tajam. &el kerucut
 jumlahnya sekitar * juta pada setiap mata. &el kerucut sangat peka
terhadap intensitas cahaya tinggi sehingga berperan untuk 
 penglihatan siang hari dan untuk membedakan arna.
3) 4itreous 5umor '5umor $ening)
$adan bening ini terletak dibelakang lensa. $entuknya berupa 6at
transparan seperti jeli 'agar-agar) yang jernih. 7at ini mengisi pada
mata dan membuat bola mata membulat.
8) Aueous 5umor '5umor $erair)
Auaeous humor atau cairan berair terdapat dibalik kornea.
&trukturnya sama dengan cairan sel, mengandung nutrisi bagi
kornea dan dapat melakukan difusi gas dengan udara luar melalui
kornea.
9elombang cahaya dari benda yang diamati memasuki mata melalui lensa
mata dan kemudian jatuh ke retina kemudian disalurkan sampai mencapai
otak melalui  saaf  optikus, sehingga mata secara terus menerus
menyesuaikan untuk melihat suatu benda '&uyatno, 1*). ris bekeja
sebagai diafragma, mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke
dalam pupil. #ada keadaan gelap pupil membesar dan pada suasana terang
 pupil akan mengecil. Mekanisme tersebut berjalan secara otomatis, jadi di
luar kesadaran kita. #ada saat yang sama ajakan saraf yang lainnya masuk 
lebih jauh ke dalam otak dan mencapai korteks sehingga memasuki saraf 
kesadaran. &istem yang terdiri dari mata dan alur saraf yang mempunyai
 peranan penting dalam melihat di subut alat "isual. Mata mengendalikan
lebih dari  ; dari kegiatan sehari-hari. 0alam hampir semua jabatan
"isual ini memainkan peranan yang menentukan. Organ "isual ikut
 bertanggung jaab atas timbulnya gejala kelelahan umum.

2. De4inisi Asimaisma
Astigmatisma adalah sebuah gejala penyimpangan dalam pembentukkan
 bayangan pada lensa, hal ini disebabkan oleh cacat lensa yang tidak dapat
memberikan gambaran<bayangan garis "ertikal dengan hori6otal secara
 bersamaan, cacat mata ini dering di sebut juga mata s ilinder. Astigmatisme
adalah keadaan dimana terdapat "ariasi pada kur"atur kornea atau lensa
 pada meridian yang berbeda yang mengakibatkan berkas cahaya tidak 
difokuskan pada satu titik.
#ada astigmatisma, mata menghasilkan suatu bayangan dengan titik atau
garis fokus multiple, dimana berkas sinar tidak difokuskan pada satu titik 
dengan tajam pada retina akan tetapi pada ! garis titik api yang saling
tegak lurus yang terjadi akibat kelainan kelengkungan di kornea.
'American Academy of Opthlmology, &ection *, !-!1).

. K*asi4iasi Asimaisma
Astigmatisma dibagi menjadi dua macam yaitu sebagai berikut 'lyas,
!):
a. Astigmatisma reguler, yaitu astigmat yang memperlihatkan kekuatan
 pembiasan bertambah atau berkurang perlahan-lahan secara teratur dari
satu meridian meridian berikutnya. $erdasarkan a=is dan sudut yang
dibentuk antara dua principal meridian, regular astigmatisma dapat
dibagi dalam % bentuk, yaitu:
1)  Horizontal-vertikal astigmatism
Astigmatisma ini merupakan dua meridian yang membentuk sudut
satu sama lain secara hori6ontal '18o>!o) atau "ertical 'o>!o)
astigmatisma ini terbagi atas ! jenis :
a) With-in-the-rule astigmatism. 0imana meridian "ertical
mempunyai kur"atura yang lebih kuat 'melengkung) dari
meridian hori6ontal. 0isebut with the rule karena mempunyai
kesamaan dengan kondisi normal mata mempunyai kur"atura
"ertical lebih besar oleh karena penekanan oleh kelopak mata.
Astigmatisma ini dapat dikoreksi ?a=is 18  atau @a=is 
 b)  Against-the rule astigmatism. &uatu kondisi dimana meridian
hori6ontal mempunyai kur"atura yang lebih kuat 'melengkung)
dari meridian "ertical. Astigmatisma jenis ini dapat dikoreksi
dengan @a=is 18  atau -a=is  
sehari-hari sesuai dengan
kemampuannya
8. #ertimbangkan usia klien
 jika mendorong
 pelaksanaan akti"itas
sehari-hari
DA"TAR PUSTAKA

#erdami. !*. #trategi $asional "enanggulangan %angguan "englihatan an


 &ebutaan '"%"&( )ntuk *encapai +ision !!. akarta: 0E#E& 
American Academy Of  Ophthalmology. Fundamentals and Principles of 
Ophthalmology. Basic and Clinical Science Course. Section 2. 2009-2010:

97- 99

lyas &idarta. !.  &earuratan ,lmu "enakit *at a. Edisi ketiga. Fetakan
ketiga. akarta: $alai #enerbit 2B.hal 81-8%.
hurana, !. 0iseases of the Fonjuncti"a. n:, hurana A, editors.
Fomprehensi"e Ophthalmology (th ed. Ge 0elhi: Ge Age.
$runner H &uddarth. !!.  !uku Ajar keperawtan meikal beah eisi / vol 0.
akarta: E9F
Farpenito, /.., 1*. encana Asuhan eperaatan, E9F, akarta.
0oenges, M.E., Moorhouse, M.2., 9eisserler, A.F., !. encana Asuhan
eperaatan, E9F, akarta.
ohnson, M., et all.  !.  $ursing Outcomes 1lassification '$O1( #econ 
 2ition. Ge ersey: Bpper &addle i"er
omite Medik & &ardjito, !. &tandar #elayanan Medis, Medika 2 B9M,
Iogyakarta.
Marlyn E. 0oenges, !!. 3encana Asuhan &eperawatan, akarta, E9F
Mc Floskey, F.., et all . 1+. $ursing ,nterventions 1lassification '$,1( #econ 
 2ition. Ge ersey: Bpper &addle i"er 
McFloskey, .F., $ilechek, 9.M., 1+, Gursing nter"entions Flassification.
Mosby-Iear $ook, &t./ouis.
#atrick 0a"ay, !!, At A 9lance Medicine, akarta, EM&
#rice, &yl"ia A, /orraine. #atofiiologi onsep linis #roses-proses #enyakit.
Edisi : +, "olume :!. !*. akarta : E9F. 1%11-!!.
&antosa, $udi. !3. "anuan 4iagnosa &eperawatan $A$4A 5667-5668 .
akarta: #rima Medika
Dim 0e ong. $uku Ajar lmu $edah. Edisi :!. akarta : E9F. !8. 3*-8

Anda mungkin juga menyukai