max
A
min
y = f(x)
titik belok
C B x
x1
x2
x3
y = f(x)
Dititik A pada x = x1 harga y mencapai harga maksimum karena harga y ditik ini lebih besar daripada harga y di kiri kanannya yang dekat padanya. Demikian pula dititik B pada x = x2, y merupakan harga minimum karena harga ini lebih kecil daripada harga y dikiri kanannya. Dititik C kurva mendatar tetapi tidak terus membalik ke bawah, melainkan membelok keatas dengan kemiringan positip yang bertambah. Titik ini disebut titik belok (point of inflexion), titik belok seperti bentuk S.
Dalam grafik kita dapat melihat apakah harga kemiringan itu positif, negatif, lebih curam atau kurang curam. grafik ini merupakan turunan pertama dari fungsi ybs.
Grafik dy
dx
Bertemu dengan sumbu x hanya dititik x1, x2 dan x3 yang sesuai dengan ketiga titik tersebut.
Bila kita gambarkan turunan ke dua, maka dapat kita lihat bahwa:
d2y dx
2
negatif
positif 0
d2y dx
2
1. Harga x ditempat terjadinya titik balik, yaitu dengan mendeferensialkan fungsinya dan memecahkan persaman dy/dx = 0. 2. Harga y dititik tersebut dihitung dengan mensubtitusikan harga x ke y = f(x). 3. Untuk menentukan titik balik (maksimum, minimum, atau titik belok dengan melihat tanda d2y/dx2 dititik tersebut. Tentukan titik balik pada y = x3/3 x2/2 2x +5
dy x2 x 2 dx d2y
2
dx dy 0 ( x 2)( x 1) 0 x 2 dan x 1 dx
2x 1
x2 x 1
d2y dx dx
2
2x 1 4 1 3 2 x 1 2 1 3
d2y
2
Di titik x = 2 menghasilkan ymin dan dititik x = -1 harga ymaks Substitusikan ke y = f(x) : x= 2 maka ymin = 1 2/3 dan x= -1 menghasilkan ymaks = 6 1/6 Bila x = 0 maka y = 5
y=1/3X^3-1/2x^2-2x+5 7 6 5 4 3 2 1 0 -4 -3 -2 -1 -1 0 -2 -3 1 2 3 4
12
y y
10 8 6 4 2 0
-4
-3
-2
-1
-2 0 -4 -6 -8
C
P Q
Titik C titik belok khusus, pada umumnya kurva belum tentu mempunyai kemiringan nol dititik beloknya. Titik belok : titik tempat lengkungan kurva berubah, yaitu dari lengkung kekanan menjadi lengkung kekiri atau sebaliknya (titik pada kurva tempat terjadinya perubahan arah lengkungan kurva)
C, P dan Q = titik belok. Kemiringan titik belok dapat : positif, negatif atau nol. Jika titik belok tidak sama dengan nol berarti harga :
dy 0 dx
+ +
Q -
+
+ +
x4
x5
x4
x5
Dalam kurva 2, kemiringan selalu negatif, dy/dx memiliki harga maksimum, tetapi tidak mencapai 0. Pada masing-masing titik beloknya x = x4 dan x = x5 :
d2y dx
Tetapi masih ada kemungkinan bahwa harga :
2
d2y dx
2
Misalkan S adalah titik belok dan T adalah titik pada y = f(x) yang bukan titik belok. Pada kedua kurva turunan kedua : y, pada titik x = x6 dan x = x7 harga d2y/dx2 sama dengan nol.
+ + S + + x6 + + + + + +
x7
x6
x7
x6
x7
d2y dx
2
0 d2y dx
2
0 Hanya menyinggung sumbu x dan tanda 2 dx tidak berubah. 2 d y Jadi pada titik belok harga f = 0 dan terjadi perubahan tanda 0 2 dx jika kita melintasi titik tersebut.
d y
Untuk menentukan titik belok : d2y Deferensialkan y = f(x) untuk memperoleh : 2 0 dx Pecahkan persamaan tersebut. 2 d y Diuji apakah ada perubahan tanda 0 2 jika kita bergerak kekiri kekanan dx melintasi harga x tersebut.
dy x2 x 2 dx d2y 1 2x 1 0 x 2 2 dx
Ditinjau titik sedikit sebelum dan sesudah x = , x = - a dan x = + a a : adalah besaran positif yang kecil. d2y Ada perubahan tanda 2 1 d2y 1 dx x a 2 2( a) 1 2a 2 2 dx ketika melintasi x = Jadi ada titik belok di x = 1 d2y 1 x a 2 2( a) 1 2a 2 2 dx
Maks
7 6 5 4 3 2 1 0 -0.5 0 -1 -2 -3
Titik belok
Min
-3.5
-3
-2.5 -2
-1.5
-1
0.5
1.5
2.5
3.5
y = 3x5 5x4 + x + 4
dy 15 x 4 20 x 3 1 dx d y
2
x 1
dx 2 x1 0 dan x2 1
x0
60 x 3 60 x 2 60 x 2 ( x 1)
60(1 a ) 2 (1 a 1) ( )( )( ) pos
x a
d2y
60( a ) 2 ( a 1)
Titik belok