\
|
=
Dimana, m = laju aliran fluida (ribuan lbm perjam)
Ap = pressure drop persatuan panjang pipa (psi/ft)
= densitas fluida (lbm/ft
3
)
.
.
Bab 5 Pemilihan Diameter Pipa
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
8
Bila dinyatakan dalam satuan kWh, maka diperoleh:
( )
q
A
=
2654200
p 144 m 1000
E
Dimana, q = efisiensi pompa
Bila harga listrik K dolar/kWh dan Y adalah jumlah jam operasi
per tahun, maka akan diperoleh biaya operasi per foot panjang
pipa per tahun (Co) sebesar:
q
A
=
K Y p m 0542 . 0
Co
Bab 5 Pemilihan Diameter Pipa
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
9
Agar persamaan dapat dinyatakan dalam diameter pipa, maka
digunakan persamaan Ap yang umum:
( )
84 . 2
16 . 0 84 . 1
D
m 1325 . 0
p
= A
Dengan D = diameter pipa (inch)
= viskositas fluida (centipoise)
Sehingga diperoleh biaya operasi per tahun per foot panjang
pipa:
q
=
2 84 . 4
16 . 0 84 . 2 6
D
K Y m 10 84 . 2
Co
Bab 5 Pemilihan Diameter Pipa
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
10
Secara grafis, Co ditunjukan sebagai fungsi dari diameter,
dimana Co semakin kecil dengan penambahan besar diameter
pula
Kurva biaya operasi tahunan terhadap perubahan
diameter pipa
Bab 5 Pemilihan Diameter Pipa
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
11
Jadi biaya total per foot panjang pipa per tahun Ct, adalah
jumlah dari biaya amortisasi dan biaya operasi, sehingga
diperoleh:
( ) ( )
q
+ + + =
2 84 . 4
16 . 0 84 . 2 6
5 . 1
D
K Y m 10 84 . 2
D 1 F B a 535 . 0 Ct
Co A Ct + =
Dari penjumlahan kurva di atas akan diperoleh suatu harga
parameter pipa yang memberikan biaya terendah. Pemilihan
akan dilakukan pada ukuran pipa yang terdekat pada harga
teoretis ini, karena ukuran pipa komersial yang ada sudah
standard, yaitu inch, inch, 1 inch, dst.
Bab 5 Pemilihan Diameter Pipa
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
12
Kurva biaya total perfoot panjang pipa per tahun terhadap
diameter pipa
Bab 5 Pemilihan Diameter Pipa
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
13
Secara matematik, penentuan diameter optimum akan lebih
mudah diperoleh dengan jalan mendiferensiasikan persamaan
Ct terhadap diameter dan mencari harga D yang memberikan
Ct terendah. Dari perhitungan ini, diperoleh harga diameter
(D
opt
) sebagai berikut:
( ) ( )
(
q + +
=
x 1 F b a
K Y 0657 . 0 m
D
316 . 0
025 . 0 488 . 0
opt
Bab 5 Pemilihan Diameter Pipa
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
14
Walaupun harga D
opt
memberikan suatu harga tertentu, pada
prakteknya perlu dilakukan pemeriksaan lagi pada diameter
pipa yang dipilih terhadap kondisi operasi, terutama bila laju
aliran atau temperatur operasi berubah-ubah, karena jelas
akan mempengaruhi hasil akhir. Sebagai ilustrasi, misalkan
harga D
opt
= 4.21 inch, maka diameter pipa komersial yang
dapat dipilih adalah 4 inch atau 6 inch. Namun diameter pipa 4
inch belum tentu ukuran yang terbaik bila laju aliran sering
bertambah besar dari kondisi operasi normal, demikian juga
halnya dengan diameter pipa 6 inch. Jika laju aliran berubah-
ubah, maka akan diperoleh suatu harga laju aliran yang
memberikan biaya tahunan yang sama, misalnya pada laju
aliran m
max
. Dapat dipahami bahwa di atas harga m
max
maka
pipa 6 inch akan lebih baik, tetapi operasi di bawah harga m
max
pipa 4 inch lebih baik.
Bab 5 Pemilihan Diameter Pipa
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
15
5.2 Pemilihan Diameter Pipa Berdasarkan
Ketersediaan Pressure Drop (PDA)
Perhitungan dengan dasar pressure drop yang tersedia
dilakukan melalui persamaan-persamaan berbasis
diameter pipa. Formula pressure drop dihitung untuk setiap
panjang pipa 100 ft. Koefisien gesek untuk pipa didasarkan
pada persamaan Genereaux, yaitu:
16 . 0
R
N
14 . 0
f =
Dimana, Nr = bilangan Reynolds
Bab 5 Pemilihan Diameter Pipa
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
16
Dengan memasukkan persamaan friksi di atas ke dalam
persamaan pressure drop, akan diperoleh persamaan:
( )
84 . 4
84 . 0 16 . 0 84 . 1
D
S Q 0595 . 0
100
psi
=
Untuk cairan
( )
84 . 4
16 . 0 84 . 0 84 . 1 4
D
T Z G M 10 27 . 1
100
psi
=
Untuk gas
Dimana, psi/100 = pressure drop dalam psi/100ft pipa
Q = laju aliran, US gallons permenit (GPM)
= viskositas, centipoise
S = Spesific gravity (air pada 60
o
F = 1)
M = laju aliran, ribuan (standar cubic feet per day)
G = specific gravity, udara pada 14,69 psi dan 60
o
F = 1
Z = deviasi gas dari gas sempurna, fraksi
T = temperatur, dalam derajat rankine
P = tekanan absolut, dalam psi
Bab 5 Pemilihan Diameter Pipa
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
17
Air dan uap air merupakan fluida yang banyak dipakai,
persamaan pressure drop ditulis secara khusus, yaitu:
( )
5
2
D
f W 6 . 337
100
psi
=
Untuk uap air
Dimana, W = laju aliran uap, ribuan pound perjam
f = koefisien gesek
= densitas uap, pound per cubic feet
86 . 4
85 . 1
D
C
Q
452
100
psi
|
.
|
\
|
=
Dimana, Q = laju aliran
C = koefisien pipa (lihat tabel di appendiks)
Untuk air
Bab 5 Pemilihan Diameter Pipa
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
18
Parameter D dikeluarkan secara eksplisit dari persamaan-
persamaan di atas untuk memperoleh harga diameter pipa
yang harus dipilih.
( )
29 . 0
T
047 . 0 536 . 0
P
W 274 . 1
D
A
= Untuk semua jenis fluida
( )
29 . 0
T
25 . 0 047 . 0 536 . 0
P
S Q 263 . 0
D
A
= Untuk cairan
292 . 0
T
25 . 0 047 . 0 536 . 0
P P
T Z
G M 0441 . 0 D
|
|
.
|
\
|
A
=
Untuk gas
( )
273 . 0
292 . 0
T
536 . 0
P P
W 65 . 5
D
A
=
Untuk uap air
AP
T
= pressure drop untuk seluruh saluran
Bab 5 Pemilihan Diameter Pipa
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
19
5.3 Pemilihan Diameter Pipa Berdasarkan
Kecepatan Aliran yang Diijinkan
Terdapat berbagai situasi yang mensyaratkan kecepatan aliran
diatas atau di bawah harga tertentu. Sering dijumpai pada
aliran dimana fluida mempunyai fasa lebih dari satu, misalnya
cair dan padat, atau gas dan padat
Sebenarnya kecepatan aliran dalam saluran tidak seragam,
berubah dari dinding saluran sampai sumbu aliran. Untuk
keperluan praktis, harga kecepatan diambil harga rata-ratanya,
ditulis sebagai berikut:
Bab 5 Pemilihan Diameter Pipa
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
20
Secara matematis, kecepatan aliran dapat ditulis:
2
D
Q
409 . 0 V =
Untuk cairan
V = kecepatan aliran
Q = kapasitas aliran, GPM
D = diameter dalam pipa
2
PD
MTZ
06 . 0 V =
Untuk gas
M = kapasitas aliran gas, ribuan
standard cubic feet/day
2
D
W
51 V
=
Untuk uap air
W = laju aliran massa uap, ribuan
pound/jam
Bab 5 Pemilihan Diameter Pipa
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
21
Hal yang penting untuk diperhatikan adalah aliran udara atau
gas bertekanan tinggi yang dialirkan ke tempat yang
tekanannya rendah. Jika saluran penghubung pendek, akan
terjadi ekspansi dari gas pada jarak yang pendek dengan
pressure drop yang besar, dan akan menghasilkan aliran yang
sangat cepat (dapat mencapai kecepatan suara).
Untuk pipa sangat pendek, katup atau orifice, kecepatan suara
akan tercapai bila tekanan absolute keluar saluran mencapai
50 % dari tekanan absolute inputnya.
Persamaan kecepatan suara di dalam suatu gas:
( )
2
1
T R k g Vs =
Dimana, R = konstanta gas T = Temperatur absolut gas
g = gravitasi Vs = Kecepatan suara
Bab 5 Pemilihan Diameter Pipa
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
22
Kecepatan suara adalah kecepatan maksimum yang dapat
dicapai gas di dalam saluran. Karena ekspansi menyebabkan
peningkatan kecepatan aliran, maka kecepatan suara akan
terjadi di ujung saluran keluar, yaitu pada tekanan
terendahnya.
Informasi penting yang harus kita peroleh dari penjabaran ini
adalah mengetahui panjang dan diameter pipa agar kecepatan
aliran tidak mencapai kecepatan suara
Bab 5 Pemilihan Diameter Pipa
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
23
Korelasi tersebut ditunjukkan pada gambar berikut:
Bab 5 Pemilihan Diameter Pipa
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
24
Grafik diagonal menunjukkan korelasi bila kecepatan aliran
keluar saluran mencapai kecepatan suara, sedangkan grafik
melengkung menunjukkan korelasi bila kecepatan aliran keluar
lebih kecil dari kecepatan suara. Grafik ini berlaku untuk
k = 1.3. Untuk k = 1.3, koreksi harus dilakukan dengan
mengalikan harga P
2
/P
1
dengan faktor koreksi pada tabel
berikut
Bab 5 Pemilihan Diameter Pipa
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
25
Hal lain yang perlu diperhatikan pada kecepatan tinggi adalah
tekanan impak apabila aliran melewati belokan atau
sambungan Tee. Tekanan impak harus diperhitungkan
terhadap kekuatan pipa.
( ) ( ) + =
2
V 0026 . 0 P 2 Pt
Dimana, Pt = tekanan impak, psi
P = tekanan statik aliran sebelum belokan
V = kecepatan, fps
Sebagai gambaran, bila kecepatan aliran udara 50 fps dan tekanan
statik = 100 psi, maka tekanan impak pada belokan adalah Pt = 1007 psi
Dalam appendiks dilampirkan tabel, grafik dan nomogram-
nomogram yang penting untuk penentuan diameter pipa, yang
diambil dari buku Optimum Pipe Size Selection.
Bab 5 Pemilihan Diameter Pipa
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
26
Bab 5 Pemilihan Diameter Pipa
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
27
Bab 5 Pemilihan Diameter Pipa
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
28
END OF CHAPTER V
Bab 5 Pemilihan Diameter Pipa
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
29
Bab 5 Pemilihan Diameter Pipa
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
30
Bab 5 Pemilihan Diameter Pipa
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
31
Bab 5 Pemilihan Diameter Pipa
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
32
Bab 5 Pemilihan Diameter Pipa
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
33
Bab 5 Pemilihan Diameter Pipa
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
34
Bab 5 Pemilihan Diameter Pipa
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
35
Bab 5 Pemilihan Diameter Pipa
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
36
Bab 5 Pemilihan Diameter Pipa
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
37
Bab 5 Pemilihan Diameter Pipa
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
38
Bab 5 Pemilihan Diameter Pipa
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
39
Bab 5 Pemilihan Diameter Pipa
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
40
Bab 5 Pemilihan Diameter Pipa
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
41
Bab 5 Pemilihan Diameter Pipa
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
42
Bab 5 Pemilihan Diameter Pipa
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
43
Bab 5 Pemilihan Diameter Pipa
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
44
Bab 5 Pemilihan Diameter Pipa
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
45
Bab 5 Pemilihan Diameter Pipa
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
46
Bab 5 Pemilihan Diameter Pipa
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
47
Bab 5 Pemilihan Diameter Pipa
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
48
Bab 5 Pemilihan Diameter Pipa
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
49
Bab 5 Pemilihan Diameter Pipa
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
50
Bab 5 Pemilihan Diameter Pipa
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
51
Bab 5 Pemilihan Diameter Pipa
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
52
Bab 5 Pemilihan Diameter Pipa
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
53
Bab 5 Pemilihan Diameter Pipa
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
54
Bab 5 Pemilihan Diameter Pipa
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
55
Bab 5 Pemilihan Diameter Pipa
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
56
Bab 5 Pemilihan Diameter Pipa
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
57
Bab 5 Pemilihan Diameter Pipa
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
58
Bab 5 Pemilihan Diameter Pipa
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
59
Bab 5 Pemilihan Diameter Pipa
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
60
Bab 5 Pemilihan Diameter Pipa
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
61
Bab 5 Pemilihan Diameter Pipa
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
62
Bab 5 Pemilihan Diameter Pipa
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
63
Bab 5 Pemilihan Diameter Pipa
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
64
END OF CHAPTER V