Anda di halaman 1dari 31

Electric Submersible Pump

Pompa submersible merupakan pompa jenis


sentrifugal yang diciptakan oleh seorang
sarjana kelahiran Rusia bernama Prof.
Armais Arutonuff. Pada saat itu pompa ini
digunakan untuk memompa air di tambang-
tambang pada Perang Dunia I.
Perkembangan selanjutnya memungkinkan
untuk digunakan pada sumur-sumur minyak
yang dalam dan dapat memberikan laju
produksi yang besar

Electric Submercible
Pump
Karakteristik Kinerja Pompa Benam Listrik
Motor listrik berputar pada kecepatan relatif
konstan, memutar pompa (impeller) melewati poros
(shaft) yang disambungkan dengan bagian
protector. Power disalurkan ke peralatan bawah
permukaan melalui kabel listrik konduktor yang di
klem pada tubing. Cairan memasuki pompa pada
bagian intake dan dilepas ke tubing ketika pompa
sedang beroperasi.
Kelakukan pompa berada pada harga effisiensi
tertinggi apabila hanya cairan yang terproduksi.
Tingginya volume gas bebas menyebabkan operasi
pompa tidak effisien.
Kurva Kelakuan Pompa Benam
Listrik (Pump Performance Curve).
Beberapa kinerja dari berbagai pompa dihadirkan
dalam bentuk katalog yang diterbitkan oleh
produsen.
Kurva kinerja dari suatu pompa benam listrik
menampilkan hubungan antara : Head capacity,
Rate capacity, Horse power dan Effisiensi pompa
yang disebut dengan Pump Performance Curve.
Kapasitas berkaitan dengan dengan volume, laju
alir cairan yang diproduksikan, termasuk juga gas
bebas atau gas yang terlarut dalam minyak.
Pump Performance Curve
Pemilihan Ukuran dan Tipe Pompa
Pada umumnya pemilihan tipe pompa didasarkan
pada besarnya rate produksi yang diharapkan pada
head pengangkatan yang sesuai dan ukuran casing
(check clearances) yang digunakan.
Terproduksinya gas bersama-sama dengan cairan
memberikan pengaruh dalam pemilihan pompa,
karena sifat kompresibilitas gas yang tinggi,
menyebabkan perbedaan volume fluida yang cukup
besar antara intake pompa dan discharge pompa.
Hal ini akan mempengaruhi effisiensi pompa benam
listrik itu sendiri.
Perkiraan Pump Setting Depth.
Suatu batasan umum untuk menentukan
letak kedalaman pompa dalam suatu sumur
adalah bahwa pompa harus ditenggelamkan
didalam fluida sumur.
Sebelum perhitungan perkiraan Pump
Setting Depth dilakukan, terlebih dahulu
diketahui parameter yang menentukannya,
yaitu static fluid level (SFL) dan working
fluid level (WFL)
Perkiraan Pump Setting Depth.
Jika sumur menggunakan packer, maka penentuan
SFL dan WFL dilakukan dengan pendekatan :
A. Static Fluid Level (SFL, ft)



B. Working Fluid Level / Operating Fluid
Level (WFL, ft).

. , feet
Gf
Pc
Gf
Ps
D SFL
perf mid
|
|
.
|

\
|
+ =
. , feet
Gf
Pc
Gf
Pwf
D WFL
perf mid
|
|
.
|

\
|
+ =
Perkiraan Pump Setting Depth.
Pump Setting Depth Minimum
. ,
min
feet
Gf
Pc
Gf
Pb
WFL PSD + + =
Pump Setting Depth Maksimum
. ,
max
feet
Gf
Pc
Gf
Pb
D PSD =
Berbagai Posisi Pompa Pada
Kedalaman Sumur
Pump Setting Depth Optimum.
Untuk casing head tertutup
f
c
Opt
G
P PIP
WFL D

+ =

Untuk casing head terbuka
f
atm
Opt
G
P PIP
WFL D

+ =

Evaluasi Unit Pompa Benam Listrik
1.Penentuan Spesific Gravity Fluida Campuran.

1. Water Phase Sp. Gr. = Water Cut x SGw
2. Oil Phase Sp. Gr. = Oil Cut x SGo
3. Sp. Gr. Fluida Campuran = Water Phase Sp. Gr. + Oil Phase Sp. Gr.
4. Gradient Fluida (SGf) = Sp. Gr. Fluida Campuran x 0.433 psi/ft
2. Penentuan Pump Intake Pressure (PIP).

1. Perbedaan Kedalaman = Mid Perforasi Pump Setting Depth (TVD)
2. Perbedaan Tekanan = Perbedaan Kedalaman x SGf
3. Pump Intake Pressure (PIP) = Pwf - Perbedaan Tekanan
3. Penentuan Total Dynamic Head (TDH
Menentukan Fluid Over Pump (FOP).

Fluid Over Pump (FOP)=

Menentukan Vertical Lift (HD).
Vertical Lift (HD) = Pump Setting Depth (TVD) - FOP
Campuran Gr Sp
psi ft x psi PIP
. .
/ 31 . 2 ) (
Menentukan Tubing Friction Loss (HF).
Friction Loss (F) dengan volume total fluida (Vt)
dapat diperoleh dari Gambar 3.2. atau dengan
menggunakan persamaan :

8655 . 4
85 . 1 85 . 1
3 . 34
100
083 . 2
ID
Qt
C
Ft
|
.
|

\
|
|
.
|

\
|
=
Tubing Friction Loss (HF) = Friction Loss (Ft)
x PSD (MD)
Menentukan Tubing Head (HT).

Tubing Head (HT) =

Menentukan Total Dynamic Head (TDH).

Total Dynamic Head (TDH) = HD + HF + HT

Campuran Gr Sp
psi ft x psi essure Tubing
. .
/ 31 . 2 ) ( Pr
Sucker Rod
Kecepatan produksi
rendah dan menengah.
Produktivitas yang
rendah.
Tekanan dasar lubang
sumur (BHP) yang
rendah.
Perbandigan gas-minyak
(GOR) yang rendah
Konstruksi dan Peralatan
Perhitungan Perencanaan
Pompa Sucker Rod
Perencanaan Pompa Sucker Rod
meliputi perhitungan :
Beban Percepatan
Panjang Langkah Plunger Efektif
Beban Polished Rod
Pump Displacement dan Efisiensi
Volumetris
Perhitungan Beban
Percepatan
Apabila rod string digantungkan pada polished rod atau bergerak naik
turun dengan kecepatan konstan maka gaya yang bekerja pada polished
rod adalah berat dari rod string (Wr). Dalam hal ini rod string mengalami
percepatan, maka polished rod akan mengalami beban tambahan , yaitu
beban percepatan sebesar :
(Wr/g).a
Faktor percepatan atau faktor bobot mati rod string adalah:
o= a / g ,
Dengan memperhitungkan panjang langkah Polished Rod dan kecepatan
pemompaan dalam stroke per minute, maka faktor kecepatan menjadi:

inch
SN
,
70500
2
= o
Perhitungan Panjang
Langkah Plunger Efektif
Panjang Plunger Over travel untuk
untappered rod string :


Panjang Plunger Over travel untuk tappered
rod string :


inch
E
L
ep ,
. . 8 , 40
2
o
=
inch
E
L
ep ,
. . 8 , 32
2
o
=
Perhitungan Perpanjangan Rod
dan Perpanjangan Tubing
Perpanjangan Rod (er) :



Perpanjangan Tubing (et) :


inch
Ar E
L Ap D G
er ,
.
. . . . 20 , 5
=
inch
At E
L Ap D G
et ,
.
. . . . 20 , 5
=
DATA PLUNGER POMPA
Diameter
(inch)
Luas, Ap
(inch
2
)
Konstanta Pompa
(Bbl/D/inch/SPM)
1 0.785 0.117
11/16 0.880 0.132
11/4 1.227 0.182
11/2 1.767 0.262
13/4 2.405 0.357
2 3.142 0.466
21/4 3.976 0.590
21/2 4.909 0.728
23/4 5.940 0.881
33/4 11.045 1.640
43/4 17.721 2.630

Tappered Rod String
Ukuran String (inch Harga R Sebagai Fungsi Ap
5/8 - 3/4
R
1
= 0.759 0. 0896 A
p
R
2
= 0.241 + 0.0896 A
p
3/4 - 7/8
R
1
= 0.786 0. 0566 A
p
R
2
= 0.214 + 0.0566 A
p

7/8 - 1
R
1
= 0.814 0. 0375 A
p
R
2
= 0.186 + 0.0375 A
p

5/8- 3/4 7/8
R
1
= 0.627 0.1393 A
p
R
2
= 0.199 + 0.0737 A
p
R
3
= 0.155 0.0655 A
p
3/4 - 7/8 - 1
R
1
= 0.644 0. 0894 A
p
R
2
= 0.181 + 0.0478 A
p
R
3
= 0.155 0.0146 A
p

3/4 - 7/8- 1 11/8
R
1
= 0.582 0.1110 A
p
R
2
= 0.158 + 0.0421 A
p
R
3
= 0.1.37 0.0366 A
p
R
4
= 0.123 + 0.0325 A
p


Effektif Plunger Stroke (Sp)
Efektif Plunger Stroke Merupakan
Polish rod Stroke (S) ditambah Plunger
Over Travel dikurangi dengan Rod dan
Tubing Strecth

Sp = S + ep (et + er)
Pump Displacement dan
Efisiensi Volumetris
Secara teoritis pump displacement (volume
pemompaan) dapat dihitung dengan
menggunakan effective plunger stroke, yaitu :

V = 0,1484.Ap.Sp.N, bbl/day

Untuk Efisiensi Volumetris :
% 100 x
v
q
Ev =
Contoh Perhitungan Effisiensi Volumetris
Pompa Sucker Rod
Data Produksi
Laju Produksi Total = 307.58 BPD
SFL = 2102 ft
DFL = 2198 ft
Mid Perforasi (H) = 2370 ft
Kadar Air = 62 %
Data Pompa
Kedalaman Pompa(L) = 2370 ft
Panjang Langkah (S) = 100 inch
Kec.Pompa (N) = 9 spm
Plunger Diameter , d = 2 inch
Diameter Tubing = 3.5 inch
Sucker Rod = 3/4 dan 7/8 inc


Perhitungan Effisiensi Volumetris
1.Menentukan Faktor Percepatan
o = S N
2
/70500
= 100 x 9^2/70500
= 0.115 inch
2.Diameter Plunger 2 , tabel plunger data
Ap = 5.94 inch
2
, K = 0.881 bpd/inch/spm
3.Diameter Rod
Ar = 0.447 inc M = 1.63 lb
Ar
7/8
= 0.601 inc M
7/8
= 2.22 lb


4. Menentukan Plunger
Over Travel
inch
E
L
ep ,
. . 8 , 32
2
o
=
ep = 32.8 x (2370)
2
x 0.115/3.10
7

= 0.706 inc
5. Menghitung Perpanjangan Tubing
inch
Ar E
L Ap D G
et ,
.
. . . . 20 , 5
=
et = 520 x 0.957 x 2198 x 5.94 x 2370/3.10
7
x 2.59
= 1.983 inch
6. Menentukan Perpanjangan Rod
inch
A
L
A
L
x
Ar E
Ap D G
er ,
.
. . . . 20 , 5
2
2
1
1
|
|
.
|

\
|
+ =
inch x
x x
x x x
er ,
601 . 0
1300
477 . 0
1050
10 30
94 . 5 2198 . 957 . 0 20 . 5
7
|
.
|

\
|
+ =
er = 9.775 inch
7. Menentukan effective plunger
Stroke
Sp = S + ep et er
Sp = 100 + 0.706 1.983 9.775
Sp = 88.948 inch
8. Menentukan Pump Displacemen
V = K x Sp X N = 0.881 x 88.948 x 9
V = 705. 269 bpd

Anda mungkin juga menyukai