Anda di halaman 1dari 7

METODE PENGUKURAN TOLERANSI BENTUK DAN POSISI

1.

Toleransi Ketegaklurusan (Perpendicularity Tolerance) Sisi/bidang tegak komponen harus terletak di antara dua bidang sejajar berjarak 0,08 mm, yang tegak lurus dengan bidang dasar.

Peralatan yang digunakan : - Granite surface plate

- Height gauge & inside dial indicator

Metode pengukuran :

Dial indicator

Benda kerja

Height gauge

Granite surface plate

Benda kerja yang akan diukur diletakkan di atas granite surface plate, dengan bidang dasar (bidang referensi) benda kerja menempel pada permukaan surface plate. Inside dial indicator dipasang pada height gauge, kemudian sentuhkan probe dial indicator ke permukaan bidang yang akan diukur ketegaklurusannya. Posisi bidang yang akan diukur harus diatur supaya tegak lurus dengan arah gerakan probe dial indicator. Gerakkan dial indicator ke arah vertikal (naik/turun) di sepanjang bidang yang diukur dengan memutar knob penggerak height gauge. Amati pergerakan jarum pada jam dial indicator. Pengukuran dilakukan pada seluruh bidang untuk mengetahui penyimpangan yang terbesar, dengan cara menggeser (mengatur) posisi benda kerja hingga seluruh permukaan bidang terukur. Jika penyimpangan yang terbaca melalui pergerakan jarum jam dial indicator lebih kecil dari toleransi yang diberikan (misal, pada contoh 0,08 mm), berarti bidang yang diukur tegak lurus terhadap bidang referensi (bidang yang menempel pada permukaan surface plate) sesuai toleransi ketegaklurusan yang diberikan.

2.

Toleransi Kemiringan/Kesudutan (Angularity Tolerance) Sumbu lubang lurus terletak di antara dua garis sejajar berjarak 0,08 mm dan membuat sudut sebesar 80o dengan bidang dasar A.

Peralatan yang digunakan : - Granite surface plate

- Dowel pin sesuai ukuran lubang

- Bevel protractor

- Thickness feeler gage

- Parallel block (disesuaikan dengan tebal benda kerja)

Metode pengukuran :

Benda kerja yang akan diukur diletakkan di atas granite surface plate, dengan bidang dasar (bidang referensi A) benda kerja menempel pada permukaan surface plate. Dowel pin dengan ukuran sesuai ukuran diameter lubang dimasukkan ke dalam lubang yang akan diukur kemiringannya. Bevel protractor diset sesuai ukuran sudut kemiringan yang diminta (misal, seperti contoh pada gambar di atas, 80o).

Alas bevel protractor diletakkan di atas parallel block (dengan ketebalan disesuaikan dengan tebal benda kerja), kemudian digeser hingga menyentuh dowel pin, dan diatur posisinya sejajar dengan kemiringan dowel pin. Lebar celah antara dowel pin dan bevel protractor diperiksa dengan cara dimasuki feeler gage, dan diusahakan agar posisi bevel protractor tetap menempel pada dowel pin. Jika lembar feeler gage yang bisa masuk pada celah tersebut ketebalannya di bawah toleransi yang diberikan, berarti kemiringan lubang sudah benar sesuai toleransi kemiringan tersebut.

3.

Toleransi Kesimetrikan dan Kesamaan Sumbu (Concentricity and Coaxiality Tolerance) Sumbu silinder yang ditunjukkan oleh kotak toleransi (silinder tengah) harus terletak dalam silinder berdiameter 0,08 mm yang mempunyai sumbu berimpit dengan sumbu acuan AB.

Peralatan yang digunakan : - Granite surface plate

- V-block (2 buah, sama bentuk dan ukuran)

- Outside dial indicator & stand.

Metode pengukuran :

Benda kerja ditumpu di atas 2 buah V-block, pada silinder referensinya (silinder A dan B), dan diletakkan di atas granite surface plate. Outside dial indicator dipasang pada stand-nya, diatur posisi dan ketinggiannya sehingga probe dial indicator menyentuh permukaan silinder yang akan diukur (silinder tengah). Usahakan agar posisi probe dial indicator berada pada permukaan tertinggi benda kerja dan tegak lurus terhadap permukaan surface plate. Benda kerja diputar perlahan sambil diamati pergerakan jarum jam dial indicator. Pengukuran dilakukan di sepanjang silinder tengah, dengan menggeser posisi dial indicator, untuk memeriksa penyimpangan terbesar pada silinder tersebut. Jika besarnya pergerakan jarum jam dial indicator lebih kecil dari toleransi yang diberikan, berarti silinder yang diukur (silinder tengah) simetrik dan sesumbu dengan silinder referensi (silinder A dan B).

Lampiran :

A.

Dowel Pin Spesifikasi dowel pin :

Contoh katalog dowel pin :

Contoh katalog dowel pin :

B.

Parallel Block Contoh katalog parallel block :

Anda mungkin juga menyukai