Anda di halaman 1dari 13

VOLUMETRI

MUSTIKA FURI, M.Si, Apt

ISTILAH VOLUMETRI
Analisa titrimetri /volumetri : adalah analisa kuantitatif dengan mengukur volume larutan yang konsentrasinya diketahui dengan pasti yang diperlukan untuk bereaksi secara kuantitatif dengan larutan yang ditentukan.

Larutan baku /standar : larutan yang telah diketahui konsentrasinya Titrasi : proses mengukur volume Buret : alat yang dipakai untuk mengukur volume titran Zat pentitrasi : adalah larutan baku Indikator : zat yang berubah warnanya bila dicapai titik akhir titrasi Titik ekivalen : titik dimana ekivalen zat A = ekivalen zat B Titik akhir titrasi : titik dimana indikator berubah warna

Syarat-syarat zat baku primer :


1.Harus mudah didapat dan dalam keadaan murni 2. Tidak higroskopis, tidak ter oksidasi, tidak menyerap udara dan selama penyimpanan tidak boleh berubah. 3. Mengandung kotoran (zat lain) tidak melebihi 0,01% 4. Harus mempunyai berat ekivalen yang tinggi 5. Mudah larut dalam pelarut yang sesuai 6. Reaksinya stoichiometri dan berlangsung terus menerus CONTOH: K biftalat, Na2CO3, Na2B4O7, As. Suksinat, As. Oksalat, As. Benzoat

Jenis dan Kegunaan Baku Primer


Baku Primer Kalium Hidrogen ftalat Kalium Hidrogen ftalat Kalium Iodat Penggunaan Pembakuan larutan NaOH Pembakuan asam perklorat berasetat

Pembakuan larutan natrium tiosulfat melalui pembentukan iodin Natrium Karbonat anhidrat Pembakuan asam klorida Logam Zink Pembakuan larutan EDTA

Persyaratan Titrasi
1. Reaksi harus berlangsung cepat 2. Tidak terdapat reaksi samping 3. Reaksi harus stoikiometri, yaitu diketahui dengan pasti reaktan dan produk serta perbandingan mol / koefisien reaksinya 4. Terdapat zat yang dapat digunakan untuk mengetahui saat titrasi harus dihentikan (titik akhir titrasi) yang disebut zat indikator

TITRASI ASAM BASA

Titrasi asam basa adalah reaksi penetralan

Jika larutan bakunya asam disebut asidimetri

jika larutan bakunya basa disebut alkalimetri.

Titrasi Asam Basa


titrasi asam kuat - basa kuat titrasi basa kuat - asam kuat titrasi asam lemah - basa kuat titrasi basa lemah - asam kuat

Titrasi Asam Kuat/basa Kuat

Indikator yang digunakan merupakan asam lemah atau basa lemah yang berubah warna diantar bentuk terionisasi dan tak terionisasi. Contoh: fenolftalein (PP) pKa 9,4 warna berubah antara pH 8,4 dan pH 10,4 Jingga Metil pKa 3,7 berubah warna antara pH 2,7 dan pH 4,7

Titrasi asam kuat/basa kuat dalam farmakope digunakan untuk: 1. Asam perklorat 2. Asam klorida 3. Asam sulfat 4. Tiamin hidroklorida

Titrasi asam kuat basa lemah


contoh : Asam kuat : HCl Basa lemah : NH4OH

Persamaan Reaksi : HCl + NH4OH NH4Cl + H2O Reaksi ionnya : H+ + NH4OH H2O + NH4+

Anda mungkin juga menyukai