UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM LEARNING PADA SISWA KELAS III SD NEGERI SONDAKAN NO.11 SURAKARTA
SKRIPSI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010
ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam era globalisasi ini semakin pesat. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi disebabkan karena adanya tuntutan manusia untuk lebih berkembang dan maju dalam segala bidang sesuai dengan perkembangan zaman. Tuntutan itu dapat diperoleh dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk membentuk sumber daya manusia yang unggul. Dengan demikian kebutuhan manusia yang beragam akan terpenuhi. Selain itu, dengan pendidikan akan membentuk manusia yang berakal dan berhati nurani. Dewasa ini hampir semua orang mengukur tingkat keberhasilan pendidikan berdasarkan hasil saja. Pembelajaran yang baik hendaknya bersifat menyeluruh dalam melaksanakannya dan mencakup berbagai aspek, baik aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik, sehingga dalam pengukuran tingkat keberhasilannya selain dilihat dari segi kuantitas juga dilihat dari kualitas yang telah dilakukan di sekolah-sekolah. Oleh sebab itu pembelajaran yang aktif ditandai adanya rangkaian kegiatan terencana yang melibatkan siswa secara langsung. Akan tetapi hal semacam ini sering diabaikan oleh guru karena guru lebih mementingkan pada pencapaian tujuan dan target kurikulum dibandingkan dengan prosesnya. Observasi awal pada siswa kelas III SDN Sondakan No. 11 Surakarta menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran masih rendah. Observasi kelas yang dilaksanakan selama satu jam pelajaran, didapatkan bahwa ada beberapa siswa yang kurang siap mengikuti pembelajaran dengan masuk kelas terlambat dan tidak membawa Lembar Kerja Siswa (LKS). Siswa cenderung hanya mendengarkan dan mencatat penjelasan dari guru. Saat guru memberikan kesempatan untuk bertanya tidak ada siswa yang mengajukan pertanyaan. Pertanyaan yang diberikan oleh guru cenderung bersifat hafalan, sehingga jawaban yang diberikan siswa berupa jawaban pendek. Hal ini
iii menjadikan siswa kurang termotivasi untuk menjawab pertanyaan yang diberikan guru. Pada saat guru sedang menjelaskan materi, terlihat beberapa siswa mengobrol dengan teman sebangku dan kurang memperhatikan penjelasan guru. Berdasarkan angket yang disebarkan pada siswa kelas III, yaitu sebelum diadakan penelitian yang terdiri dari 36 siswa, didapatkan bahwa sebanyak 55,5% siswa kurang tertarik dalam pembelajaran IPA. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas III SD Sondakan No. 11 Surakarta diperoleh informasi bahwa pemilihan model pembelajaran dan media yang kurang tepat diduga merupakan faktor utama yang berpengaruh terhadap rendahnya aktivitas belajar siswa. Misalnya, pada pembelajaran IPA cuaca dan awan digunakan metode ceramah yang dilanjutkan tanya jawab dan diskusi (biasa dikenal dengan metode konvensional). Siswa kurang diarahkan dan dibawa untuk mengamati, berinteraksi dengan obyek dan lingkungan dunia nyata siswa sehingga pembelajaran terkesan monoton dan aktivitas belajar menjadi rendah. Proses pembelajaran yang berlangsung selama ini pada umumnya kegiatan didominasi oleh guru dan segala inisiatif datang dari guru, sementara guru menjadikan siswa sebagai objek untuk menerima hal-hal yang dianggap penting dan menghafal materi yang disampaikan oleh guru. Situasi seperti ini, menunjukkan guru yang lebih aktif sehingga aktivitas siswa hanya terbatas pada mendengarkan, mencatat dan menjawab pertanyaan. Sehingga proses
pembelajaran tidak melatih siswa untuk berfikir dan beraktivitas, bahkan siswa cenderung bosan, siswa pasif dan menambah rasa takut. Guru jarang melakukan pendekatan dan membimbing siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Hal ini menunjukkan salah satu penyebab rendahnya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Bahkan kadang-kadang dalam pembelajaran, ketika guru menerangkan dan meminta siswa untuk mengerjakan soal di depan kelas banyak siswa yang tidak mau. Selain itu pada saat guru mengajukan pertanyaan, banyak siswa hanya diam dan guru tidak mengerti diamnya ini berarti paham atau tidak paham. Kegiatan belajar mengajar IPA akan berlangsung baik apabila guru dapat menciptakan suasana belajar yang membuat siswa menjadi bersemangat dalam
To get all the pages converted, you need to purchase the software from:
http://www.anypdftools.com/buy/buy-pdf-to-word.html