S
DENGAN DIABETUS MELLITUS
DIRUANG SAKURA
Pengkajian dilakukan pada tanggal 31 Mei 2013 di Ruang Sakura. Data diperoleh dari
wawancara dengan keluarga pasien dan membaca status kesehatan pasien.
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
Nama
: Ny.S
Umur
: 56 tahun
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
: Petani
Agama
: Islam
Suku
: Jawa
Status
: Kawin
Alamat
Catatan Medik
Tanggal Masuk
: 21 Mei 2013
Jam
: 02:39 WIB
No.RM
: 364087
Dx. Medis
: Tn. Y
Umur
: 60 tahun
Pekerjaan
:Swasta
Hub. Dg pasien
: Suami
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Kesadaran pasien menurun, ekstremitas kiri lemah, untuk bicara susah, dengan
nilai GDS : 319 g/dL
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien masuk RSUD Dr. Soehadi Prijonegoro pada tanggal 21 Mei 2013 pukul
02:39 WIB dengan penurunan kesadaran, ekstremitas kiri lemah, untuk bicara
susah, dengan nilai GDS pasien 319 g/dL. Esoknya sekitar 1 jam sebelum
dibawa ke RS, pasien tiba tiba pingsan di rumah, hingga akhirnya dibawa ke
RSUD Sragen.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
Keluarga pasien mengatakan dahulu sekitar 3 minggu sebelum masuk RS
pasien pernah masuk RS dengan keluhan yang sama tapi tanpa disertai
penurunan kesadaran. Di RS pasien hanya 1 minggu dan setelah 2 minggu di
rumah, pasien kembali masuk RS dengan penurunan kesadaran. Pasien tahu
jika menderita DM pada saat masuk RS yang pertama kali.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Dalam keluarga pasien tidak punya riwayat DM,jantung, maupun hipertensi.
e. Genogram
3. Kebutuhan Dasar
a. Sebelum sakit pasien mengatahan melakukan aktivitas sehari hari secara
normal.
ADL
0
2
3 4 5
Makan
Minum
Toileting
Berpakaian
Mobilisasi
- Dari tempat tidur
- Berpindah
Ambulasi
Minum
Toileting
Berpakaian
Mobilisasi
- Dari tempat tidur
- Berpindah
Ambulasi
Keterangan
:0 : mandiri
Jantung
4. Abdomen
5. Ekstremitas
Atas : Tangan kanan terpasang infus RL 20 tpm, kiri lemah.
Bawah : Tidak ada luka, kaki kiri lemah
6. Genetalia Urinaria : Jenis kelamin perempuan, terpasang DC
7. Kulit : Warna kulit sawo matang, turgor kurang elastis
8. Intergumen : Luka dekubitus di punggung, berwarna merah, luas 5 cm, dengan
kedalaman 0,5 cm
9. GCS : 7 ( E : 2, M : 4, V : 1 )
Buka mata
Respon motorik
Respon verbal
4 : Buka mata spontan
6: Mengikuti perintah
5: Komunikasi verbal baik
3 :Buka mata dengan 5:Mengikuti
tempat jawaban tepat
rangsangan suara
rangsangan nyeri
4:Bingung,
disorientasi
2 :Buka mata dengan 4:Hanya menarik bagian waktu, tempat dan orang
rangsangan nyeri
tubuhnya bila dirangsang 3:Dengan
rangsangan
1 :Tidak buka mata nyeri
hanya ada kata kata
dengan
3:Timbul fleksi abnormal 2:dengan
rangsangan
rangsangan
bila dirangsang nyeri
hanya suara
apapun
2:Ekstensi, abnormal
1:tidak ada respons
1:Tidak
ada
gerakan
denganrangsangan apapun
5. Pemeriksaan Penunjang
Hasil Laboratorium 23 Mei 2013 ( 06.00 )
Jenis pemeriksaan
Hasil
Glukosa darah sewaktu
219
28 Mei 2013 ( 10:26 )
131
30 Mei 2013 ( 09:26 )
239
6. Terapi
Infus RL
20 tpm
Injeksi Ceftriaxone 1 x 1 gr
Injeksi Citicolin 2 x 1 ampul
Injeksi Sohobion 1 x 1 ampul
Injeksi Ranitidin 2 x 1 ampul
Injeksi Apidra 3 x 6 unit
Injeksi Metronodazole 3 x 500 mg
Unit
Mg/dL
Mg/dL
Nilai normal
<200
<300
Mg/dL
<200
R: 20 x/menit
S: 36,6 oC
8. Analisa Data
DS
DO
Data
Terdapat luka di punggung
Pasien lemas
Tirah baring lama
GDS : 239 mg/dL
Problem
Etiologi
Gangguan
Integritas Tirah baring lama
Kulit
DS
DO
Gangguan Mobilisasi
Kaki dan tangan kiri pasien
lemah
Pasien lemas
Kesadaran menurun
Aktivitas dibantu keluarga
TD : 170/100
Kelemahan
DS
DO
Kesadaran menurun
Kaki dan tangan kiri lemah
Pasien lemas
Susah bicara
Kelemahan
DS
DO
Defisit
pengetahuan Kurang Informasi
Pasien baru 3 minggu yang tentang proses penyakit
lalu mengetahui jika sakit
DM
Keluarga pasien terlihat
masih
belum
mengerti
tentang DM
9. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan integritas kulit b/d tirah baring lama
2. Gangguan mobilitas b/d kelemahan
3. Defisit perawatan diri b/d tirah baring lama
4. Defisit pengetahuan tentang proses penyakit b/d kurang informasi
10. INTERVENSI
1. Dx. 1 Gangguan integritas kulit b/d tirah baring lama
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam, diharapkan
tercapainya proses penyembuhan luka
Kriteria hasil :
1. Pus dan jaringan berkurang
2. Adanya jaringan granulasi
Intervensi :
a. Periksa TTV sebelum dan sesudah tindakan
Rasional : Untuk mengontrol tekanan darah pasien
b. Kaji luas luka dan keadaan luka serta proses penyembuhan
Rasional : Pengkajian yang tepat terhadap luka dan proses penyembuhan akan
membantu dalam menentukan tindakan selanjutnya
c. Rawat luka dengan baik dan benar : membersihkan luka secara aseptic,
angkatan sisa balutan yang menempel pada luka
Rasional : merawat luka dengan teknik aseptic, dapat menjaga kontaminasi luka
dan larutan yang iriatif dan merusak jaringan granulasi
d. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi (insulin, pemeriksaan gula
darah dan antibiotik)
Rasional : Insulin akan menurunkan kadar gula darah, antibiotik yang tepat untuk
pengobatan, pemeriksaan kadar gula darah untuk mengetahui perkembangan
penyakit.
2. Dx. II Gangguan mobilisasi b/d kelemahan
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam, diharapkan
pasien dapat mencapai tingkat kemampuan aktivitas yang optimal
Kriteria hasil :
1. Pergerakan pasien bertambah luas
2. Pasien dapat melaksanakan aktivitas sesuai dengan kemampuan (duduk, berdiri)
3. Pasien dapat memenuhi kebutuhan sendiri secara bertahap sesuai dengan
kemampuan
Intervensi
a. Periksa TTV sebelum dan sesudah aktivitas
Rasional : Untuk mengontrol tekanan darah pasien
b. Kaji dan identifikasi tingkat kekuatan otot pada kaki pasien
Rasional : Untuk mengetahui derajat kekuatan otot otot kaki pasien
c. Beri penjelasan tentang pentingnya melakukan aktivitas untuk menjaga kadar
gula darah keadaan normal
Rasional : Pasien mengerti pentingnya aktivitas sehingga dapat kooperatif dalam
tindakan keperawatan
d. Ajarkan pasien untuk menggerakkan / mengangkat ekstremitas bawah sesuai
kemampuan
Rasional : Untuk melatih otot otot kaki sehingga berfungsi dengan baik
e. Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhannya
Rasional : Agar kebutuhan pasien dapat terpenuhi
f. Kolaborasi dengan dokter (pemberian terapy)
3. Dx III Defisit perawatan diri b/d kelemahan
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam, diharapkan
pasien tidak mengalami defisit perawatan diri
Kriteria hasil :
1. Pasien terlihat bersih dan segar
2. Pasien terlihat nyaman
Intervensi
a. Periksa TTV sebelum dan sesudah aktivitas
Rasional : untuk mengontrol tekanan darah pasien
b. Kaji kebutuhan terhadap perawatan diri
Rasional : dari keluhan pasien dapat diketahui bantuan yang dapat diberikan
c. Beri bantuan perawatan kebersihan tubuh
Rasional : kebersihan tubuh yang baik menjadi indikator yang penting dalam proses
kesembuhan
d. Pertahankan keadaan tempat tidur yang kering dan bersih
Rasional : memberikan rasa nyaman dan merupakan faktor penting dalam proses
kesembuhan luka
11. IMPLEMENTASI
Tanggal/ Jam
Dx
31 Mei 2013
1
08.00 WIB
Implementasi
Merawat luka dengan
baik dan benar :
membersihkan luka
secara aseptik, angkat
sisa balutan
Mengkaji luas luka dan
keadaan luka serta proses
penyembuhan
Respon
S: O : Pasien terlihat
tenang saat di rawat
luka
S:O : Luas luka pasien 4
cm, dengan kedalaman
luka 0,5 cm
Luka berwarna
kemerahan
S: -
Paraf
proses penyembuhan
O : Pasien hanya
terlihat tidur saja dan
sesekali miring kanan/
Memeriksa TTV sebelum kiri
dan sesudah aktivitas
TD : 170/100 mmHg
S : 36,6oC
N : 80 x /menit
Rr : 20x/ menit
Membantu pasien dalam
memenuhi kebutuhannya
Mengkaji kebutuhan
pasien terhadap
perawatan diri
Memberi bantuan
perawatan tubuh
Mempertahankan
keadaan tempat tidur
yang kering dan bersih