Anda di halaman 1dari 19

UJUD KELAINAN KULIT PRIMER DAN SEKUNDER

Persiapan
Sebelumnya mahasiswa diminta untuk mempelajari ujud kelainan kulit dari kepustakaan terkait Perhatikan gambar skematik dan klinis masingmasing-masing UKK dengan seksama, perhatikan perbedaannya

Penugasan Skill Lab


Mahasiswa ditugaskan untuk menggambar perbedaan vesikel/ bula sub corneal, vesikel/ bula intra epidermal/ spongiosis, vesikel/ bula subepidermal, secara skematik dan memberi contoh satu kasus pada penyakit apa UKK tersebut dijumpai

UJUD KELAINAN KULIT


Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FK Unissula Semarang

Makula
I. Adalah lesi datar berbatas tegas berbeda warna dengan kulit sekitarnya. Terjadi oleh karena : Hiperpigmentasi (A) Hipopigmentasi Pigmentasi dermal (B) Dilatasi kapiler (C) Purpura (D) Abnormalitas vaskuler II. Makula eritem multipel batas tegas akibat dilatasi kapiler pada erupsi obat

Papula I. Adalah lesi padat yang menonjol padapermukaan kulit berukuran kecil ( < 1 cm) Terjadi oleh karena : Deposit metabolik (A) Infiltrat terbatas pada dermis (B) Hiperplasi lokalisata elemen seluler epidermis dan dermis (C) II. Papul pada nevus melanositik III. Papul multipel pada liken planus

Plakat Lesi berupa peninggian pada kulit menyerupai permukaan bidang yang relatif luas dibanding ketebalan kulitnya. Terjadi oleh karena : Beberapa papul bergabung menjadi satu. Cth. Psoriasis (B) Garukan berulang likenifikasi. Cth. Dermatitis kronis (C)

Nodul I.Lesi bentuk bulat atau lonjong padat dan dapat diraba. Terdapat 4 tipe: Epidermal. Cth. Veruka vulgaris (B) Epidermal-dermal. Cth. Nevus compound Dermal. Cth. Dermatofibroma Dermal-subepidermal. Cth. Eritema nodosum (A) Subcutaneus. Cth. Lipoma II.Nodul soliter dengan ulkus pada karsinoma sel basal III.Nodul multipel pada melanoma metastase

Urtika A. Papul/plakat dengan bentuk dan ukuran bervariasi yang menghilang (reversiebel) setelah beberapa jam. Terjadi sebagai akibat edema dermis bagian atas oleh ekstravasasi cairan intravaskuler. B. Urtikaria kolinergik berupa papul-papul kecil ukuran 3-4 mm C. Giant urtika pada reaksi hipersensitivitas

Vesikel dan Bula


Adalah lesi menonjol berbatas tegas dan berisi cairan. Vesikel dengan diameter > 0,5 cm disebut bula.Terjadi oleh karena adanya celah dalam epidermis/ taut dermoepidermal. Ada 3 macam :
Sub Korneal Intraepidermal Subdermal

Vesikel subkorneal
Khas : dinding tipis, kendur, rapuh. Cth. Impetigo bulosa

Vesikel
Intraepidermal/Spongiosis Khas : dinding agak tegang, seperti tetesan air. Cth. Varisela/herpes

Vesikel subepidermal
Timbulnya celah akibat lisisnya protein taut dermoepidermal pada autoimun diseases. Khas : dinding sangat tegang, berisi cairan serous atau hemorhagi sering disertai gatal. Cth. Epidermolisis bulosa.

Erosi
Adalah lesi basah dengan batas tegas akibat hilangnya sebagian/seluruh epidermis akibat atap bula/vesikel yang terkelupas. Proses penyembuhan tidak terjadi jaringan parut.

Pustula
Adalah lesi menonjol, batas tegas, mengandung eksudat purulen (leukosit, debris seluler, mengandung bakteri / steril)Cth. Psoriasis pustulosa

Kista
A. Adalah kantong mengandung cairan atau material semisolid B. Kista dibatasi oleh epitel skuamosa yang memproduksi material keratin. C. Hidroadenoma kista isi material mukus

Atropi kulit
A. Adalah penipisan kulit pada epidermis, dermis atau Atropi epidermis Khas : Epidermis tipis dan transparan Garis kulit tampak/tidak B. Atropi dermis Khas :Kulit tampak terdesak ke dalam akibat berkurangnya papila dan jaringan ikat konektif dermis. C. Atropi epidermis dan dermis

Ulkus
Defek menetap terjadi setelah kerusakan /hilangnya lapisan epidermis/dermis. Pada penyembuhan terjadi jaringan parut. Ulkus gigantic dengan jaringan granulasi

Jaringan parut Terjadi pada proses penyembuhan luka/ulkus A. Jaringan parut hipertropi B. Jaringan parut atropi

Deskuamasi Adalah penumpukkan stratum korneum pada kelainan dengan abnormalitas pembelahan sel di stratum basalis. Skuama parakeratotik (sel stratum korneum masih mengandung inti). Skuama tebal yang melekat pada lapisan dibawahnya, teraba seperti pasir pada kelainan keratosis aktinik. Psoriasis, skuama berlapis warna seperti perak.

Krusta
Massa yang mengeras pada permukaan kulit akibat serum (kuning), darah (coklat) atau eksudat purulen (kuning kehijauan) yang mengering, khas pada infeksi piogenik. A.Krusta tipis, lembut dan mudah hancur. B.Krusta tebal dan melekat. C.Krusta superfisial warna kuning emas spt madu pada impetigo krustosa.

Anda mungkin juga menyukai