Anda di halaman 1dari 2

Laut menggunung Bak semesta menangis Menumpahkan gundukan lava Merampas pemukiman dengan airnya Pun menggulung hutan

dengan api ketamakan Dimana lagi kicauan burung dapat ku temui Hutan meringis tak lagi bersemi Dimana lagi kan ku daki bukit nan hijau Sebab pelepahnya kini amblas di telan bumi Manusia-manusia hantu beringas memakan dahan di deretan sungai Melumatnya seperti menggilas sebuah kehidupan Kini kami termenung, air bah semakin menggunung Periuk kami hancur terbawa air batu Hidup kami berhenti, berkarat dan mati uhan, kami manusia penuh d!sa angan kami berlumuran nista "yanyian kami hanya lah duka Karena alam-Mu tak mampu kami jaga !leh # $ha%ali Kareem i&&redista
sumber : http://nada-puisi.blogspot.com/2011/09/puisi-bencana-alamkarena-ulah-manusia.html

,lam bergerak selaksa murka'' Hanya beberapa menit saja' Semua tak akan bisa lari dari hukuman-"ya'' $empa yang mengguncang' Dari gunung ditengah lautan' Saat lingkup hati menjadi gamang' sunami mengincar ketenangan'' Pertanda alam yang sudah renta' ,tau kita yang kian menumpuk d!sa' Mengihtiarkan jalan amanah uhan' "amun tetap Saja terg!da rayuan syetan'' -antas apa yang akan terjadi' *ika gempa bumi meratakan negri' Siapkah kita menghadapinya' ,tau lari dari kenyataan yang ada'' Sadari wahai kawan' Bumi ini adalah kepunyaan uhan' .ang dititipkan kepada kita manusia' /ntuk mewariskan pada generasi selanjutnya'' "Bencana Alam" Dalam Hangat pelukan mentari' Diri terbalut mendung keresahan' +esah bila bumi tak sudi lagi dipijak' +esah jika laut tak mampu lagi memikul airnya' +esah jika gunung tak sanggup lagi berdiri tegak' ,ir mata ini belum lagi kering' Puing-puing derita masih tercicir disepanjang jalan' erdengar lagi jeritan saudaraku disana' erdengar lagi jeritan teman-temanku disana' erdengar lagi jeritan para sahabat-sahabatku disana' Bencana, bencana dan bencana''' ak henti-hentinya mengg!reskan duka' ,pakah ini suatu c!baan0 ,taupun Peringatan0 ,taukah a%ab uhan0 1ikirkanlah'' +enungkan lah'' Dan bertaubatlah selagi mentari pagi masih memanancar sinarnya''

"Gempa Bumi dan Tsunami" Diantara malam yang menyelimuti' enang dan damai terasa hati' "amun hati kembali tergugah' Mendengar negara urki seakan musnah'' $!ncangan (,) skala richter terjadi' Sekian detik saja menyertai' "amun lihatlah dampaknya' Kerusakan dan kematian dimana-mana'' Kita tentu juga ingat beberapa bulan lalu' Saat *epang terkena bencana yang menyerbu'' "egara yang membanggakan kesiapannya' +ata diguncang sekian menit saja'' Bumi kita memang seakan diam' "amun menyimpan amarah yang terpendam' Disaat d!sa menumpuk diatasnya'
1

2iratmadinata ZIARAH SUNYI


3mengenang sahabat-sahabat di Serambi 4nd!nesia, yang pergi bersama tsunami, 56 Desember 57789

D' Kemalawati SAJAK UNTUK P LUKIS !"BAK untuk# ;irse ;enny apakah artinya sajakku ini ketika !mbak yang kau lukiskan di kanvas biru tak lagi mendamaikan hatiku buihnya tak putih lagi membelai tepian ia telah murka tubuhnya yang jenjang menyentuh langit menerkam apa saja apakah pagi itu engkau masih membedaki punggung suamimu yang lelah berbaring seharian memandikan sikecilmu sambil mencandai keningnya yang lucu atau sedang menyisir rambut keriting gadismu apakah artinya sajakku ini ketika aku tak bisa menerka di belantara manakah jasadmu kini engkaukah yang masih terbaring diantara tubuh legam, kaku dan kesepian terjepit diantara puing-puing reruntuhan engkaukah itu yang dibalut kant!ng-kant!ng hitam ditumpuki dipinggir-pinggir jalan tanpa air terakhir dan kain ka&an engkaukah itu yang hanya diantar relawan ke liang-liang panjang pekuburan tanpa kutemukan batu nisan kepada siapa lagi kutawarkan sajakku agar menjadi talenta dalam geliat warna memaknai langkah kaki telanjang ini aku lelah menyusuri l!r!ng-l!r!ng hampa mencari tapak rumahmu menemukan sisa-sisa lukisan di dindingnya atau memungut kuas kecil saat kau lukiskan !mbak itu aku kini hanya bisa memandang !mbakku dalam lukisanmu dalam ikhlas %ikirku ,tahlilku, tahmidku kum!h!nkan pada Mu ya ,llah sucikan jasad saudara-saudaraku yang pulang dalam gemuruh !mbak-Mu'

,pakah makna sebuah pertemuan0 Sekilas cahaya di langit kelam' Mengerlip sesaat sebelum gugur waktu' Kita, seperti sebuah musim berputar' Sejarah, dimanakah ia bisa bertahan0 Dalam sebaris puisi dan d!,a lirih' ,tau sebuah pr!sa yang tak pernah selesai' *uga kata, yang tak sempurna dituliskan' Mengenangkanmu apakah nian maknanya0 bagiku, yang tersisa dari perjalanan masygul saat !mbak-badai membawamu pergi begitu saja' -autan, begitu dalam menyimpan rahasia uhan' Di sudut rumah kita yang telah menjelma samudra kita pernah bergumul dalam hidup yang sengit sampai sejarah melemparkanku ke negeri asing sementara engkau bertahan menuntaskan pertarungan' Kini aku menyapamu lewat bait-bait syair kelu sebagai d!,a bagi %iarahku yang getir dan kelabu sem!ga engkau mendengar gumam kalbuku di atas k!ta kita yang menyimpan luka lautan' ak akan kucari lagi jejak sejarah kita yang indah di atas puing, p!tret yang pecah dan reruntuhan k!ta atau di atas lumpur yang tak berdaya menyimpan kenangan' ak akan kucari lagi, karena engkau telah abadi dalam d!:a'

Anda mungkin juga menyukai