Anda di halaman 1dari 5

SOAL LATIHAN RESPONSI MIKROBIOLOGI BLOK UROGENITAL 1. Medium yang digunakan dalam pemeriksaan urine adalah. a.

Muller Hinton Agar b. Mc Conkey Agar c. Kligger Iron Agar d. Nutrient Agar e. Sabouraud Dextrose Agar 2. Sampel pada pemeriksaan urine diambil dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut, kecuali. a. Dipilih sampel urine pagi hari b. Terapi cairan yang diterima pasien mempengaruhi hasil pemeriksaan c. Untuk kultur anaerob, sampel diambil dari aspirasi suprapubik d. Sampel yang ditempatkan dalam suhu 4oC harus diperiksa dalam waktu kurang dari 2 jam e. Prosedur sampling dilakukan secara aseptik 3. Berikut ini merupakan factor-faktor yang dapat menyebabkan hasil positif palsu dan negatif palsu pada kultur urine, kecuali. a. Terjadi kontaminasi b. Terjadi diuresis c. Terjadi pengenceran urine d. Volume urine yang dikultur <2 mL e. Penundaan pemeriksaan sampai 2 hari 4. Penyakit berikut ini merupakan infeksi saluran kemih bagian bawah, kecuali. a. Orchitis b. Urethritis c. Ureteritis d. Prostatitis e. Bartolinitis 5. Hal-hal berikut ini merupakan gejala terjadinya infeksi saluran kemih 1) Dysuria 2) Leukorea 3) Hematuria 4) Inkontinensia urine 6. Apabila dicurigai kuman penyebab ISK adalah kuman anerob, maka pengambilan sampel dapat dilakukan dengan. a. Straight catheter b. Indwelling catheter c. Suprapubic aspiration

d. Mid stream urine e. Clean catch method 7. Pengambilan sampel dengan metode mid stream dapat dilakukan pada keadaan berikut a. Pada pasien dengan penurunan kesadaran b. Pada pasien yang mengalami neurogenic bladder c. Pada pasien laki-laki yang tidak disirkumsisi d. Pada pasien wanita yang sedang menstruasi e. Pada pasien dengan kateterisasi 8. Berikut ini adalah faktor predisposisi infeksi saluran kemih 1) Pasien wanita 2) Pasien dengan kateter 3) Pasien berbaring lama 4) Pasien dengan neurogenic bladder 9. Sampel urine diambil dengan metode straight catether, yang dilakukan pada pemeriksaan kultur urine ini adalah, kecuali. a. Urine dikultur pada media nutrient agar b. Dilakukan uji sensitivitas mikroba c. Diinkubasi pada suhu 35oC overnight d. Dimasukkan pada anaerobic jar e. Dilakukan pengecatan Gram pada koloni yang tumbuh 10. Faktor di bawah ini yang dapat mempengaruhi penurunan jumlah kuman pada biakan urine penderita ISK adalah. a. Pasien jarang miksi b. Container sampel yang digunakan tidak steril c. Membersihkan OUE tanpa desinfektan d. Pasien mendapat obat diuretik e. Sampel yang digunakan adalah urine pagi hari 11. Pada hasil pemeriksan kultur urine: volume yang diperiksa 100 l, urine diencerkan 100 kali, jumlah koloni yang tumbuh setelah diinkubasi overnight adalah 76 koloni. a. Terjadi infeksi saluran kemih b. Tidak terjadi infeksi saluran kemih c. Belum dapat ditentukan apakah terjadi infeksi saluran kemih d. Terjadi kontaminasi pada saat pemeriksaan e. Sampel tidak adekuat 12. Pada pemeriksaan kultur urine, volume urine yang dimasukkan adalah 100 l, pengenceran 10 kali, jumlah koloni yang tumbuh setelah diinkubasi overnight 86 koloni, maka jumlah kuman per ml urine adalah.

a. b. c. d. e.

8,6 x 102 8,6 x 103 8,6 x 104 8,6 x 105 8,6 x 106

13. Kuman berbentuk seperti biji kopi ini menyebabkan UTI spesifik terutama pada lakilaki. Melihat morfologinya, kuman tersebut adalah. a. Neisseria meningitidis b. Staphylococcus aureus c. Diplococcus pneumonia d. Neisseria gonorrhoeae e. Streptococcus aureus 14. Kuman flora usus ini sering menjadi penyebab ISK nosokomial terutama pada wanita. Hal tersebut didukung oleh keadaan berikut ini: 1) Urethra wanita pendek 2) Urethra wanita dekat dengan vulva 3) Urethra wanita dekat dengan perineum 4) Urethra wanita mengandung flora normal 15. Prosedur untuk pengambilan sampel urine pada pasien dengan kateter adalah: 1) Selang pada kateter di klem sampai kandung kemih teraba 2) Selang pada kateter dibersihkan dengan alkohol 70% 3) Wadah sampel urine harus steril 4) Urine diambil dengan membuka klem dan mengalirkannya ke wadah 16. Melihat makroskopis dari sampel urine yang keruh dan berbau busuk ini, telah terbayang adanya ISK. Hal tersebut ditegaskan dengan adanya: 1) Ditemukan sel epithel dalam urine 2) Ditemukan leukosit > 7 sel/LPB dalam urine 3) Ditemukan kristal oksalat dalam urine 4) Ditemukan jumlah kuman > 105/ml urine 17. Hasil pemeriksaan kultur urine sebagai berikut: jumlah koloni tumbuh 5,6 x 104 kuman per ml urine, bentuk koloni tidak homogen, interpretasi yang dapat diambil: 1) Terjadi kontaminasi pada saat pemeriksaan 2) Teknik sampling tidak adekuat 3) Dilakukan pemeriksaan ulang 4) Terjadi ISK 18. Bakteri di bawah ini merupakan penyebab terbanyak ISK nosokomial 1) Escherichia coli 2) Pseudomonas aeruginosa

3) Proteus mirabilis 4) Klebsiella pneumoniae 19. Alat seperti oven ini digunakan pada pemeriksaan bakteriologi urine. Fungsi alat ini adalah: a. Untuk menilai kekeruhan urine b. Untuk menghitung jumlah koloni yang tumbuh dari sampel urine c. Untuk menumbuhkan bakteri anaerob dalam urine d. Untuk mengeramkan pembenihan urine e. Untuk menjaga suhu tetap optimal 20. Setelah dilakukan inkubasi overnight bakteri yang tumbuh kemudian diperiksa pada mikroskop medan gelap, kemungkinan bakteri apakah yang ada pada sampel tersebut. a. Neisseria gonorrhoeae b. Escherichia coli c. Treponema pallidum d. Proteus mirabilis e. Chlamydia trachomatis 21. Seorang perempuan usia 18 tahun yang suka berganti-ganti pasangan dilaporkan menderita demam dan nyeri perut bawah dan onsetnya sesuai dengan periode menstruasinya. Pada pemeriksaan pelvis didapatkan uterus teraba lunak. Didapatkan masa dengan diameter 2-3 cm pada sebelah kiri, diperkirakan merupakan abses tuboovarium. Kemudian dari kultur usapan endocervix didapatkan Neisseria gonorrhoeae. Keadaan yang selanjutnya mungkin menimpa perempuan tersebut adalah a. Karsinoma cervix b. Striktur urethra c. Tumor fibroid uterus d. Infertilitas e. Fistula recto-vaginal 22. Media modified Thayer-Martin selektif untuk Neisseria gonorrhoeae karena mengandung bahan. a. Agar b. Sumber asam amino c. Antibiotic d. Vitamin e. Glukosa 23. Seorang wanita usia 28 tahun dating ke klinik karena keluar cairan putih berbau tidak sedap dari vagina sejak 6 hari yang lalu. Dari pemeriksaan didapatkan discharge tipis homogen berwarna putih keabuan yang melekat pada dinding vagina. Tidak ada discharge pada cervix uteri, pH vagina 5,5 (normal 4,5). Ketika cairan vagina

dicampur dengan KOH tercium bau amis seperti ikan. Pada pemeriksaan mikroskopis terdapat sel epithel dan bakteri yang adheren (clue cell). Tidak ada sel PMN. Diagnosis saudara adalah. a. Gonorrhea b. Trichomonas vaginitis c. Syphilis d. Bacterial vaginosis e. Candidiasis 24. Seorang pria 20 tahun dengan lesi berupa ulkus 2 cm pada penisnya. Lesi tersebut mempunyai tepi yang meninggi dan relative tidak nyeri. Diagnosis banding dari lesi tersebut adalah. a. Infeksi Adenovirus b. Infeksi Papilloma virus c. Infeksi Neisseria gonorrhoeae d. Infeksi Treponema pallidum e. Infeksi Chlamydia Trachomatis 25. Seorang pria 19 tahun mengeluh muncul papul pada penisnya sejak satu hari yang lalu, kemudia papul itu sekarang menjadi ulkus yang lunak. Kemungkinan organisme penyebab penyakit yang diderita pria naas tersebut adalah. a. Treponema pallidum b. Neisseria gonorrhoeae c. Haemophilus ducreyi d. Chlamydia trachomatis e. Proteus mirabilis

Anda mungkin juga menyukai