Anda di halaman 1dari 8

A.

Struktur Jaringan Gigi Gigi terdiri dari beberapa jaringan pembentuk. Secara garis besar, jaringan pembentuk gigi ada 3, yaitu email, dentin, dan pulpa.

I.

Email Email adalah lapisan terluar yang melapisi mahkota gigi. Email berasal dari epitel (ektodermal) yang merupakan bahan terkeras pada tubuh manusia dan paling banyak mengandung kalsium. Secara kimia, email merupakan Kristal yang terkalsifikasi dengan persentase bahan anorganik 95-99 %, terutama sebagai kalsium fosfat, dalam bentuk Kristal apatit, dan bahan matriks organic 1 %, dan sisanya adalah air. Matriks organic email tidak terdiri atas serabut-serabut kolageb tetapi terdiri atas sekurang-kurangnya 2 golongan protein heterogen yang disebut amelogenin dan enamelin. Enamelin terdiri atas asam aspartat, serin, glisin, prolin, dan asam glutamate. Hidroksi apatit merupakan unsure mineral yang paling banyak. Email merupakan jaringan semitranslusen, sehingga warna gigi bergantung kepada warna dentin di bawah email, ketebaan email, dan banyaknya stain pada email. Ketebalan email tidak sama, paling tebal di daerah oklusal atau insisal dan makin menipis mendekati pertautannya dengan sementum. Unit structural email adalah prisma (batang) email, dengan substansi interprismatik di antara prisma-prisma tersebut. Setiap batang terbentang pada keseluruhan tebal lapisan email. Setiap prisma letaknya tegak lurus terhadap permukaan dentin, dari batas email-dentin ke permukaan gigi. Tetapi di bagian tengah tersusun dalam bentuk sedikit spiral. Tiap prisma dibentuk oleh satu ameloblas dan pada potongan melintang tampak seperti sisik serta dasar prisma-prisma email tersebut berbentuk heksagonal. Matriks email dihasilkan oleh sel-sel yang disebut ameloblas. Selsilindris tinggi ini mempunyai banyak mitokondria di bawah inti reticulum endoplasma kasar dan kompleks golgi yang berkembang baik. Setiap ameloblas memiliki juluran apical, dikenal sebagai prosesus Tomes. Mengandung banyak granul sekresi. Granul ini mengandung protein yang menyusun matriks email. Adapun sifat fisik email, sebagai berikut : Warna putih keabu-abuan transparan Kekuatan tarikan kurang lebih 100 kg/cm2 Kekuatan kompressinya 2100 3500 kg/cm2 Bersifat getas Ketebalan pada cusp kurang lebih 2,5 mm Sifat termal email : Meneruskan panas dengan konduksi Tidak menghantarkan listrik tetapi mentransmisi listrik Permeabilitas email : Bersifat permiabel terhadap sejumlah material baik invivo/ invitro Dapat dipenetrasi oleh molekul yang cukup besar pada suhu kamar/ suhu tubuh. Dentin Dentin merupakan komponen terbesar jaringan keras gigi. Di daerah mahkota ditutupi oleh email, sedangkan di daerah akar ditutupi oleh sementum. Secara internal, dentin membentuk dinding rongga pulpa. Dentin membentuk bagian terbesar dari gigi dan merupakan jaringan yang telah mengalami kalsifikasi sama seperti tulang, tetapi sifatnya lebih keras karena kadar garam kalsiumnya lebih besar (80%) dalam bentuk hidroksi apatit. Zat antar sel organic (20%) terutama terdiri atas serat-serat kolagen dan glikosaminoglikans, yang disintesis oleh sel yang disebut odontoblas. Odontoblas membentuk selapis sel-sel yang terletak di pinggir pulpa menghadap permukaan dalam dentin. Odontoblas berasal dari mesenkim, berbentuk silindris dan inti di bagian basal. Sitoplasmanya basofilik dengan banyak RE bergranula, dan seluruh aparat golgi yang letaknya supra nuclear. Sel pada puncaknya yang menghadap dentin membentuk tonjolan sitoplasma panjang dan halus yang disebut serat dentin dari Tomes. Serat-serat ini menembus seluruh tebal dentin dan terletak dalam saluran-saluran kecil pada dentin dan disebut sebagai tubulus dentin. Dentin yang berada tepat di sekitar tiap tubulus sifatnya lebih refringen dan disebut sebagai selubung Neumann. Dentin muda yang baru terbentuk disebut sebagai predentin. Lapisan ini pada dasarnya tidak mengandung mineral dan warnanya berbeda dari dentin. Predentin terdiri atas substansi dasar dan serat-serat kolagen dibentuk oleh odontoblas. Di dalam dentin terdapat daerah-daerah kecil, disebut ruang interglobular, yang hanya sebagian atau sama sekali tidak mengalami pengapuran. Pembentukan dentin bersifat siklis dan tidak teratur, dan pada gigi yang telah lengkap pertumbuhannya terdapat garis pertumbuhan incremental dari Owen, yang tampak sebagai lingkaran pertumbuhan pada potongan melintang. Dentin peka terhadap rasa raba, panas, dingin, dan konsentrasi ion hydrogen. Diperkirakan bahwa rangsangan itu diterima oleh serat dentin dan diteruskan olehnya ke serat saraf di dalam pulpa. Odontoblas bertahan selama hidup dan bila dirangsang secara berlebihan atau oleh adanya penyakit periodontal, sel odontoblas ini dapat meletakkan dentin baru, disebut sebagai dentin reparatif. Bila odontoblas d irusak, dentin tetap ada untuk waktu lama, tidak seperti tulang. Adapun sifat fisik dari dentin, ialah : Keras, warna putih kekuningan Tahanan tarik 250 kg/cm2 Elastisitas cukup tinggi Permeabilitas dentin : Tubuli dentin merupakan saluran utama untuk berdifusinya cairan melalui dentin Sebanding dengan diameter dan jumlah tubuli Tinggi pada pulpa Lebih rendah pada dentin akar daripada dentin mahkota dan bagian luar sangat tidak permeable Pada infeksi gigi reaksi radang berkembang di dalam pulpa jauh sebelum terkena infeksi Sklerorik dentin mengurangi permeabilitas karena menyubat tubuli Pengeboran dentin pada pada preparasi kavitas menghasilkan debris mikro kristalin yang menutupi tubuli dentin yang disebut smear layer dan berfungsi mencegah kuman menembus dentin. Pulpa Pulpa gigi adalah jaringan lunak yang terletak di tengah-tengah gigi. Jaringan ini adalah jaringan pembentuk, penyokong, dan merupakan bagian integral dari dentin yang mengelilinginya.

1. 2. 3. 4. 5.

1. 2.

1. 2. II.

1. 2. 3.

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

III.

1.

2. 3. 4. 5. 6.

Ukuran serta bentuk pulpa ini dipengaruhi oleh tahap perkembangan giginya, yang terkait dengan umur pasien. Tahap perkembangan gigi juga berpengaruh pada macam terapi pulpa yang diperlukan jika misalnya pulpa terkena cedera. Umumnya, garis luar jaringan pulpa mengikuti garis luar bentuk gigi. Bentuk garis luar ruang pulpa mengikuti bentuk mahkota gigi dan bentuk garis luar saluran pulpa mengikuti bentuk akar gigi. Pulpa gigi dalam rngga pulpa berasal dari jaringan mesenkim dan mempunyai berbagai fungsi, yaitu sebagai pembentuk, sebagai penahan, mengandung zat-zat makanan, mengandung sel-sel saraf/sensori. Pulpa terdiri dari beberapa bagian, yaitu : Ruang atau rongga pulpa, yaitu rongga pulpa yang terdapat pada bagian tengah korona gigi dan selelu tunggal. Sepanjang kehidupan pulpa gigi mempunyai kemampuan untuk mengendapkan dentin sekunder, pengendapan ini mengurangi ukuran dari rongga pulpa. Tanduk pulpa, yaitu ujung dari ruang pulpa. Saluran pulpa atau saluran akar, yaitu rongga pulpa yang terdapat pada bagian akar gigi. Pada kebanyakan kasus, jumlah saluran akar sesuai dengan jumlah akar, tetapi sebuah akar mungkin mempunyai lebih dari sebuah saluran. Foramen apikal, yaitu ujung dari saluran pulpa yang terdapat pada apeks akar berupa suatu lubang kecil. Supplementary canal. Beberapa kar gigi mungkin mempunyai lebih dari satu foramen, dalam hal ini, saluran tersebut mempunyai 2 atau lebih cabang dekat apikalnya yang disebut multiple foramina / supplementary canal. Orifice, yaitu pintu masuk ke saluran akar gigi. Saluran pulpa dihhubngkan dengan ruang pulpa. Adakalanya ditemukan suatu akar mempunyai lebih dari satu saluranpulpa, misalnya akar mesio-bukal dari M1 atas dan akar mesial dari M1 bawah mempunyai 2 saluran pulpa yang berakhir pada sebuah foramen apikal. Di dalam pulpa terdapat berbagai jenis sel, yaitu : Odontoblas, yaitu sel pulpa yang paling khas. Sel ini membentuk lapisan tunggal di perifernya dan mensintesis matriks yang kemudian termineralisasi dan menjadi dentin. Odontoblas adalah sel akhir yakni tidak mengalami lagi pembelahan sel. Odontoblas terdiri atas dua komponen structural dan fungsional utama yakni badan sel dan prosesus sel. Preodontoblas. Odontoblas baru dapat tumbuh setelah odontoblas yang lama hilang akibat cedera. Namun tumbuhnya odontoblas baru hanya bisa terjadi jika pada zona kaya akan sel telah ada preodontoblas. Preodontoblas adalah sel yang telah terdiferensiasi sebagian sepanjang garis odontoblas. Preodontoblas ini akan bermigrasi ke tempat terjadinya cedera dan melanjutkan diferensiasinya pada tempat tersebut. Fibroblast, adalah tipe sel yang paling umum terlihat dalam jumlah paling besar di pulpa mahkota. Sel ini menghasilkan dan mempertahankan kolagen serta zat dasar pulpa dan mengubah struktur pulpa jika ada penyakit. Akan tetapi, tidak seperti odontoblas, sel ini mengalami kematian apoptosis dan diganti jika perlu oleh maturasi dari sel yang kurang terdiferensiasi. Sel cadangan. Sel ini merupakan sumber bagi sel jaringan ikat pulpa. Sel precursor ini ditemukan di zona kaya akan sel dan inti pulpa serta dekat sekali dengan pembuluh darah. Tampaknya, sel-sel ini merupakan sel yang pertama kali membelah ketika terjadi cedera. Sel-sel sistem imun. Makrofag, limfosit T, dan sel dendritik juga merupakan penghuni seluler yang normal dari pulpa. Sel dendritik dan prosesusnya ditemukan di seluruh lapisan odontoblas dan memiliki hubungan yang dekat dengan elemen vaskuler dan elemen saraf. Sel-sel ini merupakan bagian dari sistem respons awal dan pemantau dari pulpa. Sel ini akan menangkap dan memaparkan antigen terhadap sel T residen dan makrofag. Jaringan pulpa memiliki lima fungsi yakni bersifat formatif dan bersifat suportif. Adapun fungsi pulpa, yaitu : Induktif. Jaringan pulpa berpartisipasi dalam memulai dan perkembangan dentin, yang bila terbentuk, akan mengarah pada pembentukan email. Kejadian-kejadian ini merupakan kejadian yang saling bergantung dalam arti bahwa epitel email akan menginduksi diferensiasi odontoblas, dan odontoblas serta dentin menginduksi pembentukan email. Interaksi epitel-mesenkim seperti itu adalah esensi dari pembentukan gigi. Formatif. Odontoblas membentuk dentin. Sel yang sangat special ini berpartisipasi dalam pembentukan dentin dalam tiga cara : Melalui sintesis dan sekresi matriks anorganik. Melalui pengangkutan komponen anorganik ke matriks yang baru terbentuk di saat-saat awalnya. Melalui penciptaan lingkungan yang memungkinkan mineralisasi matriks. Nutritif. Jaringan pulpa memasak nutrient yang sangat penting bagi pembentukan dentin (misalnya dentin pretubuler) dan hidrasi melalui tubulus dentin. Defensif. Jaringan pulpa juga memiliki kemampuan memroses dan mengindentifikasi zat asing serta menimbulkan respons imun terhadap keberadaan zat asing itu. hal ini adalah cirri khas respons pulpa terhadap karies dentin. Sensatif. Jaringan pulpa mentransmisikan sensasi saraf yang berjalan melalui email atau dentin ke pusat saraf yang lebih tinggi. Sensasi pulpa yang berjalan melalui dentin dan email biasanya cepat, tajam, parah, dan ditransmisikan oleh serabut bermielin. Sensasi yang dialami diawali di dalam inti pulpa dan ditransmisikan oleh serabut C yang lebih kecil, biasanya lambat, lebih tumpul, dan lebih menyebar (difus).

1.

2.

3.

4.

5.

1.

2. a. b. c. 3. 4. 5.

B. Jaringan Pendukung Gigi I. Sementum Sementum bagian dari jaringan gigi dan termasuk juga bagian dari jaringan periodontium karena menghubungkan gig dengan tulang rahang dengan jaringan yang terdapat di selaput periodontal. Bila ada rangsangan yang kuat pada gigi maka akan terjadi resorpsi/penyerapan sel-sel sementum pada sisi yang terkena rangsangan dan pada sisi lainnya akan terbentuk jaringan sementum baru. Pembentukan sementum yang baru kearah luar. Jaringan sementum tidak mengadakan resorpsi atau pembentukan kembali tetapi mengalami aposisi- makin tua umur makin tebal lapisan semen. Adapun macam-macam sementum ialah : Semen primer ialah semen yang terdapat pada waktu erupsi gigi. Semen fisiologis ialah lapisan semen yang terbentuk karena meningkatnya usia. Semen patologis ialah semen yang terbentuk karena iritasi obat-obatan pada perawatan endodontia, karena penyakit dan sebagainya, misalnya hipersementosis. Gingiva Gingiva adalah bagian mukosa mulut yg mengelilingi gigi dan menutupi ridge alveolar. Secara anatomi, gingiva dibagi atas tiga daerah : Marginal gingiva (unattached gingiva), merupakan bagian gingiva yang mengelilingi gigi seperti kerah baju dan tidak melekat langsung pada gigi, biasa juga disebut juga dengan free gingiva Attached gingiva merupakan lanjutan dari marginal gingival dan disebut juga mukosa fungsional. Interdental gingival, merupakan bagian gingival yang mengisi ruang interproksimal antara dua gigi yang bersebelahan. Ligamentum Periodontal Ligamnetum periodontal merupakan struktur jaringan konektif yang mengelilingi akar gigi dan mengikatnya ke tulang. Ligamen periodontal merupakan lanjutan jaringan gingiva yang berhubungan dengan ruang sumsum tulang melalui saluran vaskuler.

1. 2. 3.

II.

1. 2. 3. III.

Adapun fungsi ligamnetum periodontal adalah : 1. Memelihata aktivitas biologik sementum dan tulang alveolar.(Fungsi Formatif) 2. Menyuplai nutrisi dan membersihkan produk sisa mll aliran darah dan limfe.(Fungsi Nutritif) 3. Memelihara relasi gigi thdp jar.keras dan lunak. (Fungsi Fisik) 4. Menghantarkan tekanan taktil dan sensasi nyeri melalui jalur trigeminal. (Fungsi Sensorik) Serat utama ligamnetum periodontal terbagi atas enam kelompok, yaitu : 1. Kelompok transeptal 2. Kelompok crest alveolar 3. Kelompok horizontal 4. Kelompok oblique 5. Kelompok apikal 6. Kelompok interadikular IV. Tulang alveolar Tulang alveolar disebut juga prosesus alveolaris yg mencakup tulang rahang secara keseluruhan, yaitu maksila dan mandibula yg membentuk dan mendukung soket (alveoli) gigi. Terbentuk ketika gigi erupsi dan secara perlahan hilang ketika gigi sudah dicabut. Adapun struktur tulang alveolar ialah : Tulang trabekular/ medular/ cancellous/ spongiosa, merupakan simpanan kalsium untuk memenuhi kebutuhan metabolism (bagian metabolic). Tulang kortikal/ osteid/ callus/ kompakta. Struktur dasar tulang kompak terdiri atas sistem harvian (osteon) Morfologi Gigi Morfologi Gigi Anterior Insisivus Sentralis Atas Labial : Trapesium Bentuk corona Mesial/distal : Triangularis Panjang gigi : 23,5 mm Corona : 10,5 Radix : 13 Permukaan mesial lurus dan terletak pada sudut tegak lurus tajam ketepi insisal. Sudut distoinsisal membulat. Mahkota besar dibanding akar dan merupakan gigi anterior terbesar. Marginal ridge jelas, lingual cekung, singulum berkembang baik. Mahkota berinklinasi kelingual , akar berinklinasi sedikit kedistal. Permukaan labial cembung dan halus. Garis servikal paling miring ke distal. Insisivus atas pertama lebih besar dari insisivus lateral/ kedua. Akar tunggal, meruncing, pada potongan melintang berbentuk segitiga. Insisivus Lateralis Atas Bentuk : = I1 RA Corona lebih kecil dan lebih bulat. Panjang gigi : 22 mm Corona : 9 mm Radix : 13 mm Tepi insisal jelas miring kebawah kepermukaan distal yang lebih pendek. Sudut mesioinsisal lancip dan sudut distoinsisal membulat. Mahkota lebih membulat, lebih pendek, lebih sempit dimensi mesiodistal dibanding insisivus pertama. Singulum di palatal sering menutupi lubang foramen caecum insisivus. Permukaan palatal lebih cekung dari insisivus pertama. Akar tunggal, runcing, apek inklinasi ke distal. Garis servikal tidak beraturan pada permukaan mesial. Caninus Atas Bentuk Labial : Pentagonal M/D : Triangularis Panjang gigi : 27 mm Corona : 10 mm Radix : 17 mm Mahkota berbentuk segi lima dari labial/lingual dan berbentuk triangular dari proksimal. Cusp tunggal, runcing dan segaris dengan sumbu panjang akar. Bagian labial cembung dan singulum lebih jelas. Akar tunggal dan sangat panjang, potongan melintang berbentuk segitiga membulat. Insisivus Sentralis Bawah Gigi paling kecil Panjang gigi : 22 mm Mahkota : 9,5 mm Radix : 12,5 mm

1. 2. C. I. 1.

2.

3.

4.

5. 6.

Gigi yang paling kecil dari seluruh gigi permanen. Lebih kecil dari Insisivus kedua bawah. Mahkota simetris, ukuran mesial dan distal hampir sama. Akar tunggal, mendatar mesiodistal dan berinklinasi ke distal. Insisivus Lateralis Bawah Gigi kedua dari garis median Ukuran lebih besar dari I1 RB Panjang gigi : 22 mm Corona : 9 mm Radix : 13 mm Lebih besar dari insisivus pertama bawah. Permukaan mesial mahkota sedikit lebih panjang dari distal sehingga tepi inisisal sedikit miring. Caninus Bawah Coronanya lebih panjang cervico-incisal dan lebih sempit mesio-distal dibanding C RA Panjang gigi : 27 mm Corona : 11 mm Radix : 16 mm Servikoinsisal mahkota lebih lebih panjang dari caninus atas. Mesiodistal, labiolingual mahkota dan akar lebih kecil dari caninus atas. Akar lebih pendek. Tetapi panjang gigi keseluruhan (mahkota plus akar) hampir sama dengan caninus atas. Permukaan labial tidak secembung caninus atas. Terutama pada dua pertiga insisal. Distal mahkota lebih membulat dari mesial. Lereng mesial lebih pendek dari distal.

II. 1.

Morfologi Gigi Posterior Premolar Pertama Atas Aspek buccal: Pentagonal Mesial/distal: Trapesium Occlusal : Hexagonal 2 Cusp :Buccal & Palatinal Akar : hampir semua punya 2 akar Cusp dua buah (bukal dan palatal), cusp bukal lebih besar dari palatal. Lereng mesial cusp bucal lebih panjang dari distal. Cusp palatal sedikit miring ke mesial. Bagian oklusal lebih angular dari Premolar kedua. Premolar Kedua Atas Bentuk corona mirip P1 RA Dimensi corona P2 lebih kecil Mahkota kurang bersudut (lebih bulat). Cuspis buccalis dan cuspis palatinalis hampir sama tinggi Akar hanya satu Sulcus centralis lebih pendek dgn bbrp fiss.tambahan. Tdk punya fiss. Pertumbuhan marginalis. Akar tunggal, mesiodistal datar dan lebih panjang dari premolar pertama atas. Cusp bukal dan palatal lebih kecil dan lebih rendah dari premolar pertama atas. Lereng mesial bukal cusp lebih pendek dari distal. Bagian oklusal oval. Molar Pertama Atas

2. 3.

Bentuk Aspek occlusal : Paralelogram/rhomboid=belah ketupat Aspek mesial/distal : trapesium Mempunyai 3 akar : Mesiobuccal & Distobuccal dan palatinal Aspek buccal/palatinal: trapesium Gigi molar paling besar. Mempunyai 4 cusp dengan mesiopalatal paling besar dan distopalatal paling kecil. Cusp bukal lebih runcing dari cusp palatal. Bukolingual mahkota lebih besar dari mesiodistal. Terdapat tuberculum carabelli pada cusp mesiopalatal. Akar tiga, dan terpisah , akar palatal paling panjang dan mengembang, akar bukal berinklinasi ke distal. Bagian oklusal berbentuk jajaran genjang. 4. Molar Kedua Atas Bentuk Mirip M1 RA, dgn perbedaan : Ukuran lebih kecil terutama di bgn disto-palatinal mahkota. Ukuran cervico occlusal lebih pendek 0.5 mm Tidak terdapat cusp carabelli Letak akar saling berdekatan

5. 6.

Molar Ketiga Atas Bentuk Aspek occlusall/ mesia/ distal Mirip M2 Bervariasi Sifat-sifat umum Gigi yang terakhir erupsi dens serotinus (wisdom tooth) Tidak mempunyi titik kontak distal Ukuran & bentuk bervariasi Sering mengalami impaksi Premolar Pertama Bawah Fossa oklusal distal lebih besar dari mesial. Cusp bukal besar dan runcing, cusp lingual kecil. Mahkota inklinasi ke palatal. Permukaan bukal mahkota cembung permukaan lingual hampir lurus. Bagian oklusal sirkular, mendatar pada mesiolingual. Akar tunggal, bulat dan inklinasi ke distal.

7.

Premolar Kedua Bawah Bentuk Corona (asp bucc) Pentagonal Aspek Mesial/distal Rhomboidal Radix tunggal & kerucut Cusp secara umum ada 3(tiga) Buccal : 1 Lingual : 2 Perbedaan dengan P1 Ukuran labioingual : P2>P1 Cusp buccal : P2<P1 Tidak terdapat fisura pertumbuhan marginalis Crista marginalis membagi as gigi secara tegak lurus 8. 9. Molar Pertama Bawah Bentuk Aspek occlusal : Pentagonal Aspek mesial/distal : Rhomboidal Mempunyai 2 akar : Mesial & Distal Ukuran mesiodistal > labiolingual Aspek buccal/lingual : trapesium Gigi terbesar pada rahang bawah. Mempunyai 5 cusp, 3 bukal dan 2 lingual. Permukaan bukal berinklinasi ke lingual. Mesiodistal mahkota lebih besar dari bukolingual. Bagian oklusal berbentuk segi empat. Mempunyai 2 akar, akar mesial lebih panjang, akar distal lebih bulat. Molar Kedua Bawah Bentuk Aspek occlusal : empat persegi panjang Aspek mesial/distal : Rhomboidal Radix 2 : mesial&distal Terdapat fisura pertumbuhan buccalis, memisahkan:Cusp mesiobuccalis&Cusp distobuccalis Terdapat fisura pertumbuhan lingualis Ukuran M2 < M1 Fisura pertumbuhan mesialis Dangkal & pendek

10. Molar Ketiga Bawah Bentuk Aspek occlusall/ mesia/ distal Mirip M2 Bervariasi Sifat-sifat umum Gigi yang terakhir erupsi dens serotinus (wisdom tooth) Tidak mempunyi titik kontak distal Ukuran & bentuk bervariasi Sering mengalami impaksi Mempunyai 2 tipe umum: Tipe I Terdapat 4 cusp Ukuran : besar/kecil dari M2 RB Ukuran M3 RB M3 RA Tipe II Terdapat 5 cusp supplemental groove Ukuran, jumlah akar bervariasi Mempunyai 2 akar bersatu (fusi) Mempunyai > 2 akar Menurut masa pertumbuhan gigi manusia terbagi menjadi dua, yaitu : Gigi susu

1.

1.

1.

1.

1.

1.

1.

Gigi susu berjumlah 20 buah dan mulai tumbuh pada umur 6 -9 bulan dan lengkap pada umur 2 2,5 tahun. Gigi susu terdiri dari 5 gigi pada setiap daerah rahang masing masing adalah : 2 gigi seri (incicivus),1 gigi taring 2. Gigi permanen Gigi permanen berjumlah 28 32 terdiri dari 2 gigi seri, 1 gigi taring, 2 gigi premolar, dan 3 gigi molar pada setiap daerah rahang. Gigi permanen menggantikan gigi susu. Antara umur 6 14 tahun 20 gigi susu diganti gigi permanen. Gigi molar 1 dan 2 mulai erupsi pada umur 6 12 tahun sedangkan gigi molar 3 mulai erupsi pada umur 17 21 tahun. Nomenklatur adalah cara menulis gigi geligi ada beberapa cara nomenklatur yaitu: 1.Cara Zsigmondy : Gigi permanent : 87654321 12345678 87654321 12345678 Contoh : P2 atas kanan = 5 | I 1 bawah kiri = | 1 Gigi decidui : V IV III II I I II III IV V V IV III II I I II III IV V Contoh : c bawah kanan = III | m2 atas kiri = | V Cara FDI System 2 angka dari federation dental international (FDI) i. Angka pertama menunjukan kuadran gigi ii. Angka kedua menunjukan elemen gigi Gigi Permanent 1-4 untuk gigi permanent 1 = rahang atas kanan 1 2 2 = rahang atas kiri 4 3 3 = rahang bawah kiri 4 = rahang bawah kanan 1817161514131211 2122232425262728 4847464544434241 3132333435363738 Gigi decidui 5 8 untuk gigi susu 5 = rahang atas kanan 5 6 6 = rahang atas kiri 8 7 7 = rahang bawah kiri 8 = rahang bawah kanan 55 54 53 52 51 61 62 63 64 65 85 84 83 82 81 71 72 73 74 75 Contoh : 43 = permanen, caninus bawah kanan 25 = permanen, premolar dua atas kiri 73 = decidui, caninus bawah kiri 65 = decidui, molar dua atas kiri 3. Cara Palmers cara yang paling mudah dan universal untuk dental record Gigi tetap 87654321 12345678 87654321 12345678 Gigi yang dilihat dari lateral

Contoh : P2 atas kanan = 5 | I1 bawah kiri = | 1 1. Gigi Decidui EDCBA ABCDE EDCBA ABCDE Contoh : c bawah kanan = C | m2 atas kiri = | E 4. Cara Amerika dengan menghitung dari atas kiri, ke kanan, kebawah kanan lalu bawah kiri. 1. Gigi tetap 16 15 . . . . . 9 8 . . . . . 2 1 17 18 . . . . .24 25 . . . . .31 32 Contoh : P2 atas kanan = 13 I1 bawah kiri = 25 1. Gigi Decidui X IX . . VI V IV . . I XI XII . . XV XVI XVIII . . XX Contoh : m2 bawah kanan = XI c atas kiri = III 5. Cara Haderup + + Contoh :

P2 atas kanan = 5 + I1 bawah kiri = 1 c bawah kanan decidui = 03 + m2 atas kiri decidui = +05 6.Cara applegate Kebalikan dari cara amerika yaitu dengan menghitung dari atas kanan, kebawah kiri, lalu kebawah kanan 1. Gigi Permanent 1 2 . . . . . 8 9 . . . . . 15 16 32 31 . . . . 25 24 . . . . . . 18 17 1. Gigi Decidui I II . . . V VI . . . . X XX . . .XVI XV . . . X I 7. System Scandinavian Jarang digunakan dalam praktek dokter gigi + = untuk gigi atas - = untuk gigi bawah 8 Cara G. B. Denton Gigi tetap : 2 1 3 4 P2ataskanan=2.5 1. Gigi susu : b a c d m2 atas kiri = a.5 9. Cara Utrecht / Belanda Dengan menggunakan tanda-tanda : S = superior / atas I = inferior / bawah d = dexter / kanan s = sinister / kiri 1. Gigi permanent (penulisan dengan huruf besar) Contoh : P2 atas kanan = P2 Sd I1 bawah kiri = I1 Is 1. Gigi Decidui (penulisan dengan huruf kecil) Contoh : c bawah kanan = c Id m2 atas kiri = m2 S 1.

4. Palmer notation system In 1861 Adolph Zsigmondy of Vienna introduced the symbolic system for permanent dentition. He then modified it for the primary dentition in 1874. The symbolic system is now commonly referred to as the Palmer notation system or Zsigmondy system. Primary teethEDCBA ABCDE EDCBA ABCDE Permanent teeth- 87654321 12345678 87654321 12345678 5. Universal notation system ADA officially recommended the Universal system in 1968. In this system for the permanent dentition the maxillary teeth are numbered through 1 to 16 beginning with upper right third molar. The mandibular teeth are numbered through 17 to 32 beginning with lower left third molar. The universal system notation for primary dentition utilises upper case alphabets. Primary teeth- ABCDE FGHIJ TSRQP ONMLK Permanent teeth- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 6. FDI system (Federation Dentaire Internationale) The FDI system is a two digit system that has been adopted by WHO and also IADR. In this system the first digit indicates the quadrant and the second digit indicates the tooth within the quadrant. 1 to 4 and 5 to 8 as the first digit indicates permanent and primary dentition respectively. 1 to 8 and 1 to 5 as the second digit indicates permanent and primary teeth respectively. Primary teeth- 55 54 53 52 51 61 62 63 64 65 85 84 83 82 81 71 72 73 74 75 7. Permanent teeth- 18 17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27 28 48 47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37 38

Anda mungkin juga menyukai