Definisi : Infeksi akut Corynebacterium diphteria Etiologi : Corynebacterium diphteria (Klebs loefler) Gram (+), Polymorph Tak bergerak, tak berspora Warna putih kelabu (media Loefler) Media telurit : Mitis : licin, hitam, convex Gravis : kelabu, setengah kasar Intermedius : kecil, licin, dgn pusat hitam
Epidemiologi : Di seluruh dunia, menurun krn vaksinasi Ditularkan oleh :Penderita, Carrier Cara : Droplet, muntahan, debu
Patogenesis / Patologi : Masuknya kuman :Hidung / mulut Kulit Conjunctiva Genetalia telinga
Inkubasi 2-4 hari (1-7 hari) produksi toksin membran yg terdiri dari : fibrin, leukosit, eritrosit, epitel mukosa. Membran sukar diangkat, mudah berdarah, putih kelabu. Toksin menyerang setiap organ / jaringan, terutama : Jantung Syaraf Ginjal
Manifestasi klinis, tergantung pada : Lokasi Status Imunisasi Toksin sudah/belum masuk sirkulasi darah Pembagian Berdasarkan lokalisasi Nasi Conjunctiva Tonsil Kulit Pharynx Genital Larynx / laryngotracheal Bisa menyerang lebih dari 1 tempat
Berdasarkan berat-ringannya Ringan : kulit, genital, telinga, conjunctiva, hidung Sedang : Tonsil, pharynx Berat : Tonsil, pharynx, larynx+Bull neck Sangat berat : Berat+sangat toksik
Difteri Nasi Menyerupai common cold Kemudian : Sero sanguinous Mucopurulen Excoratio hidung & bibir atas Berbau Pseudomembran
Difteri tonsil dan pharynx Mula-mula : anoreksia, malaise, panas , pharyngitis Terbentuk membran mula pada tonsil, bisa ke pharynx, larynx, trakea Pembesaran kelenjar regional leher dan oedem jaringan sekitarnya (Bull neck) 30% Teraba panas, nyeri dan oedema pitting
Pada kasus berat dapat terjadi Kolaps sirkulasi Paralisis palatum Neuritis lain Myocarditis
Difteri larynx 75 % lanjutan dari pharynx 25 % langsung pada larynx Gejala klinik : stridor parau / serak batuk kering retraksi : supra sternal, subcostal, supraclavicular
DD
Difteri Nasi Common cold Corpus alienum hidung Sinusitis Adenoiditis Syphylis pada hidung
Difteri tonsil / pharynx Tonsilitis follicularis Mononucleosis infectiosa Blood dyscrasia (agranulositosis, leukemia) Post tonsilectomy (membran)
Difteri larynx Laryngitis akuta Epiglotitis akuta Laryngotracheobronchitis Corpus alienum larynx Abses retropharyngeal
Komplikasi Obstruksi jalan napas Myocarditis Komplikasi saraf Pencegahan Imunisasi DPT Isolasi penderita Pengobatan carrier
Kriteria Jackson Dypsnoe larynx progresif Stadium I Cekungan ringan suprasternal Penderita tenang Stadium II Cekungan suprasternal lebih dalam Cekungan epigastrium Penderita mulai gelisah
Stadium III Ditambah cekungan supra/infra clavicular + intercostal Penderita gelisah, sesak napas Stadium IV Gejala stadium IV meningkat Sangat gelisah / sangat sesak Seperti ketakutan, pucat, sianosis Stadium II-III indikasi tracheostomi
Pengobatan : 1. Menetralisir toksin 2. Membunuh kuman Ad.1 ADS Ringan : 20.000 u Sedang : 40.000 u Berat : 60.000 u Sangat berat : 80.000-1.000.000 u Ad.2 Antibiotik Penicilin procain Erytromycin Amoksisilin Rifampicin Clindamycin