Anda di halaman 1dari 17

EPIDEMIOLOGI

DISPEPSIA
oleh :
dr. Billy J. Kepel, MMedSc

Definisi .. (1)
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari
tentang frekwensi, distribusi dan determinan
suatu penyakit atau masalah kesehatan (healthrelated event), serta aplikasi ilmu ini untuk
tindakan pencegahan dan kontrol terhadap
suatu penyakit atau masalah kesehatan.
Frekwensi : prevalensi, insidensi, jumlah kasus
Distribusi faktor resiko orang, tempat &
waktu
Determinan = faktor resiko = paparan = pajanan
agent causative agent penyebab

Definisi .. (2)
Dispepsia dipakai luas dalam istilah
kedokteran,
tetapi interpretasi sangat bervariasi baik oleh
klinisi atau peneliti
Awam : sakit maag
keluhan pada bagian
epigastrium dan retrosternal bawah
Suatu perasaan nyeri atau tidak enak yang
bisa disertai oleh rasa kembung, mual, rasa
terbakar, dan kadang-kadang muntah

Definisi .. (3)
Dispepsia fungsional :
Keluhan dispepsia tanpa adanya
kelainan endoskopik, radiologik atau
patologik.
Dispepsia struktural :
Disertai kelainan endoskopik, radiologik
atau patologik infeksi, iritasi atau
keganasan
Gejala non-GI : angina, muscular pain

PEMIKIRAN MENDASAR
EPIDEMIOLOGI
Penyakit pada masyarakat tidak terjadi dan
tersebar begitu saja secara acak.
Penyakit pada manusia sesungguhnya
mempunyai faktor penyebab dan faktor
preventif yang dapat diidentifikasi secara
sistematis berdasarkan orang, tempat dan
waktu.
Besar / jumlah penyakit bervariasi pada
tiap populasi.

PEMIKIRAN MENDASAR
EPIDEMIOLOGI Dispepsia (1)
Dispepsia pada masyarakat tidak terjadi
dan tersebar begitu saja secara acak.
Misalnya berdasarkan :
- jenis kelamin wanita lebih banyak dari
pria
Besar / jumlah penyakit bervariasi pada
tiap populasi. Misalnya berdasarkan :
- Lokasi populasi perkotaan dan pedesaan

PEMIKIRAN MENDASAR
EPIDEMIOLOGI Dispepsia (2)
Penyakit pada manusia sesungguhnya
mempunyai faktor penyebab dan faktor
preventif yang dapat diidentifikasi secara
sistematis berdasarkan orang, tempat dan
waktu. Misalnya berdasarkan :
- orang : jenis kelamin, usia
- tempat : tinggal daerah kumuh dan bukan
- waktu : prevalensi dispepsia dari waktu
ke waktu berubah

Epidemiologi Frekwensi (1)

Epidemiologi Frekwensi (2)


Prevalensi pada negara-negara Barat
25%
Jika disertai rasa terbakar retrosternal
40%
Hanya 2-5% kasus perlu konsultasi ke
dokter (gejala biasanya berlangsung
singkat, self limited dan selfmanaged)

Epidemiologi Frekwensi (3)

PENDERITA
DISPEPSIA

Epidemiologi Frekwensi (4)


Duodenal ulcer (DU):
Dispepsia akibat DU : 6-15% pd Western
population. Insidensi DU sejak thn 19601980, dan bertahan terus sampai sekarang.
Kematian dan perlu konsultasi dokter
berkurang < 50% selama 30 tahun terakhir
Berhubungan dengan infeksi
Helicobacter pylori (eradikasi H. pylori).

Epidemiologi Frekwensi (5)


Gastric Ulcer (GU)
GU cenderung terjadi kemudian dari DU
dan mencapai puncak pd usia 60-an.
Frekwensi dispepsia GU < DU (GU lebih
bersifat subklinis), tapi hasil otopsi GU =
DU
Laki-laki > perempuan

Epidemiologi Distribusi
Global prevalence of uninvestigated dyspepsia and functional dyspepsia*

23%-28.6%

18%-27.8%
14%-27.5% (17%-23.8%*)
(14.7%*)
60.1%
30.4%
45%

7.9%
24%-38.2%
(6.2%*)

Sumber : Epidemiology of functional dyspepsia: A global perspective


by Chua, 2006

Epidemiologi Distribusi dan Determinan


(Shah, Bhatia & Mistry, 2001)

Frekwensi dispepsia tidak berhubungan


dengan jenis makanan atau konsumsi
bumbu masakan tertentu.
Dispepsia lebih frekwen prevalen pada
subjek yang merokok atau minum alkohol.
Dispepsia dilaporkan pada hampir 1/3
penduduk Mumbai.

Epidemiologi Distribusi dan Determinan


(Minocha, Wigington & Johnson 2006)

990 partisipan, prevalensi uninvestigated


dyspepsia (UD) total 24,9% (Afrika Amerika =
24,3%, Kaukasia = 26,2%).
Wanita OR = 1,8, tkt pendidikan rendah dan
jumlah anggota keluarga besar berhubungan
dengan prevalensi UD, sedangkan pendapatan
keluarga yang rendah ke arah secara statistik
yang bermakna (p = 0.057).
UD pada Kaukasia OR = 1,5
Quality of Life (QoL) (skor 1-44) : orang dewasa
dengan UD < orang dewasa yang tidak UD.
QoL UD pada Kaukasia = Afrika Amerika.

Epidemiologi Determinan (1)


Faktor-faktor yang berhubungan dengan
dispepsia :
Anxiety
Depression
Sexual abuse
Sleep deprivation
Stressful events

Epidemiologi Determinan (2)


Faktor-faktor yang berhubungan dengan
dispepsia :
Smoking
Caffeine
Alcohol
Irritating food
Body weight Gender
Medication (NSAID : aspirin, piroxicam)
Peptic ulcer (50 80% Helicobacter pylori
infection)
Ethnicity
Diatery factor

Anda mungkin juga menyukai