Anda di halaman 1dari 11

KEGAWATDARURATAN MEDIS

1. Keadaan Gawat dan Darurat Medis Darurat adalah kondisi medis yang tiba-tiba dan tidak diperhitungkan, atau memburuknya kondisi, yang dapat mengancam jiwa, alat gerak atau penglihatan, dan membutuhkan penanganan yang segera; atau kondisi yang tiba-tiba , sangat sakit yang membutuhkan penanganan segera untuk meringankan rasa sakit/penderitaannya. Darurat medis adalah kondisi yang memerlukan perawatan medis untuk penyakit atau luka yang tidak akan menyebabkan kecacatan lebih lanjut atau kematian jika tidak ditangani dengan segera tetapi perawatan tidak boleh ditinggalkan. Penyakit atau luka memerlukan perhatian profesional, dan harus ditangani dalam waktu perawatan. 2. Keadaan Medis yang Mengancam iwa !asien a. Rea"si #i$ersensiti% "eberapa obat yang diberikan pada pasien selama perawatan gigi dapat beraksi sebagai stimulus antigenic, menimbulkan reaksi alergi. Dari empat tipe reaksi hipersensiti#itas, hanya tipe $ % immediate hypersensiti#ity& yang dapat menyebabkan kondisi akut dan mengancam jiwa. 'anifestasi yang paling ringan dari hipersensiti#itas tipe $ adalah dermatologis. (eaksi pada kulit dan mukosa diantaranya pruritus, eritema, urtikaria, dan angioedema. )alaupun reaksi yang terjadi pada kulit tidak terlalu berbahaya, tetapi dapat dijaddikan sebagai indikasi awal dari manifestasi alergi yang lebih serius. *naphyla+is general merupakan reaksi hipersensitif yang paling parah, biasanya terjadi dalam hitungan detik atau menit setelah pemberian obat antigenic secara parenteral; onset lebih lama setelah pemberian obat secara oral atau topikal. ,anda dan gejala dari anaphyla+is ber#ariasi, tetapi yang paling utama untuk dilakukan penanganan ! jam untuk menghindari bekembangnya situasi dimana komplikasi lebih lanjut dapat terjadi jika tidak dilakukan

pertama kali adalah tanda dan gejala yang berasal dari gangguan kardio#askuler dan traktus respiratorius. (eaksi anaphyla+is secara khas diawali dengan keluhan pasien mengenai adanya malaise. 'anifestasi pada kulit berupa urtikaria dan pruritus pada wajah dan tubuh, juga dapat terjadi nausea dan muntah-muntah. -elanjutnya akan muncul gejala pada respiratorius yaitu dispnea. -ianosis pada kuku jari dan mukosa akan muncul bila pertukaran udara kurang. *khirnya terjadi obstruksi jalan nafas total, yang akan menyebabkan pasien menjadi tidak sadar. .erusakan pada fungsi kardio#askular diawali dengan adanya takikardia dan palpitasi. Penanganan pada reaksi alergi tergantung pada keparahan tanda dan gejalanya. (espon awal pada tanda-tanda adanya respon yang berbahaya karena pemberian obat secara parenteral harus segera dihentikan pemberiannya. /ika alergi terjadi pada kulit dan mukosa, dapat diberikan antihistamine secara 01 atau 0'. *ntihistamin kemudian dilanjutkan dengan pemberian secara oral. &. Sistem res$irat'rius $& *sma Pasien akan mengeluhkan adanya kesulitan untuk bernafas dan ingin duduk tegak. *danya tachypnea dan tachycardia. -aat bronchospasme semakin parah, pasien mengalami hipoksia dan sianotik, dan kehilangan kesadaran. Penanganannya adalah dengan menempatkan pasien pada posisi tegak atau semi-tegak. .emudian diberikan obat bronchodilator, dengan menggunakan inhaler. 0nhaler memiliki komposisi epinefrin, isoprotorenol, metaprotorenol, atau albuterol.

& 2iper#entilasi 3angguan respirasi yang paling sering terjadi pada tempat praktek dokter gigi adalah hiper#entilasi yang diakibatkan oleh kecemasan. "iasanya terlihat pada pasien pada umur sepuluhan, 4an, 54an tahun, dan biasanya dapat dicegah dengan kontrol kecemasan %an+iety control&. Dokter gigi harus dapat mengetahui tanda-tanda adanya ketakutan pada pasien dan, melalui inter#iew kesehatan, harus dapat memberi

semangat pada pasien untuk menunjukkan kepeduliannya. -ebagai tambahan, terdapat obat an+iolysis jika dibutuhkan. 'anifestasi pertama dari sindrom hiper#entilasi adalah keluhan adanya kesulitan untuk mendapat cukup udara. Pasien bernafas sangat cepat %tachypnea& dan menjadi agitasi. /ika pasien mengalami alkalosis; pasien kan mengeluhkan adanya sensasi tingling/geli pada jari-jari tangan dan kaki dan juga region perioral. Dan pada akhirnya pasien akan kehilangan kesadaran. Penanganan pada pasien yang mengalami hiper#entilasi adalah dengan mengakhiri perawatan gigi yang sedang dilakukan, kemudian tenangkan pasien. /ika terdapat gejala alkalosis, pasien didorong untuk bernafas kedalam kantong kecil. /ika hiper#entilasi berlanjut, pasien diberikan obat sedati#e seperti mida6olam, dengan memberikan titrasi -! mg 0' atau 01 sampai hiper#entilasi berhenti atau pasien tenang. c. A(tered c'nsci'usness Perubahan pada le#el kesadaran pasien dapat berasal dari berbagai macam masalah medis. ,ingkat perubahan dapat ber#ariasi dari kepala yang terasa berat sampai kehilangan kesadaran seluruhnya. $.& 1aso#agal -yncope 2al ini terjadi karena adanya rangkaian peristiwa yang mempengaruhi kardio#askular yang dipicu oleh stress emosional. 3ejala awal dari #aso#agal sinkop adalah penurunan #askularisasi perifer, takikardia, dan berkeringat. Pasien juga mengeluhkan adanya perasaan hangat, nausea, dan palpitasi. .emudian pasien akan merasa pusing dan lemah karena penurunan aliran darah pada cerebral. 'ekanisme kompensasi berusaha mempertahankan tekanan darah yang cukup, tetapi segera menghilang, menyebabkan terjadinya bradikardia. *pabila tekanan darah turun di bawah le#el yang dibutuhkan untuk mempertahankan kesadaran, akan terjadi sinkop. /ika terjadi iskemi cerebral, pasien juga dapat mengalami sei6ure. Pencegahan reaksi sinkop #aso#agal membutuhkan persiapan pasien yang tepat. Pasien yang merasa sangat gelisah/cemas harus ditangani dengan protocol penurangan kecemasan, jika dibutuhkan diberikan obat an+iolytic sebelum perawatan dilakukan. /ika terdapat

adanya tanda-tanda akan terjadi sinkop harus secepatnya ditangani dengan menempatkan pasien pada posisi telentang atau pada posisi dimana kaki diele#asikan lebih tinggi dari jantung. /ika pasien mengalami hipo#entilasi dan dan kembalinya kesaaran berlangsung lama, stimulant respiratori seperti aromatic ammonia dapat digunakan. /ika pasien sudah sadar , pasien akan mengalami nausea, pucat, dan kelelahan selama beberapa menit. Dalam perawatan selanjutnya pasien membutuhkan sedasi sebelum perawatan dan tindakan-tindakan tambahan untuk mengurangi kecemasan. d. #i$'tensi !'stura( 2ipotensi postural terjadi karena berkumpulnya darah di perifer yang akhirnya menyebabkan iskemia cerebral saat pasien berada pada posisi berdiri. .emudian pasien akan merasa kepalanya berat atau mengalami sinkop. Pasien dengan hipotensi postural setelah mendapatkan kesadaran akan mengeluhkan palpitasi dan merasa lemah. .ebanyakan indi#idu yang mengalami hipotensi postural bukan disebabkan oleh efek farmakologis dari obat akan segera kembali normal jika berada dalam posisi berbaring. 2ipotensi postural biasanya disebabkan oleh obat-obatan yang dikonsumsi pasien. 7bat-obatan tersebut diantaranya obat diuretic %menyebabkan deplesi intra#ascular&, nondiuretik antihipertensi %menyebabkan #asodilatasi perifer&, narkotika, dan obat-obatan psikiatrik. Pasien yang mengalami hipotensi postural yang parah sebagai hasil dari terapi obat sedang dilakukan pasien harus dirujuk kepada dokter yang menanganinya. e. Sei)ure -ei6ure idiopatik muncul dengan berbagai cara, berkisar antara grand mal sei6ure, yang menunjukkan perubahan clonic %pergerakan tubuh yang ritmik& pada tubuh dan ekstremitas yang hebat, sampai petit mal sei6ure yang hanya muncul dengan episodic absence %contoh8 tatapan kosong&. "iasanya pasien yang menderita sei6ure sudah terdiagnosa sebelumnya dan menjalani pengobatan antisei6ure, seperti phenytoin %Dilantin&, Phenobarbital, atau asam #alproic. 7leh karena itu dokter gigi sebelumnya harus mencari tahu melalui anamnesa apakah sei6ure masih dapat dikontrol untuk memutuskan apakah perawatan gigi dapat dilaksanakan.

*. Keadaan Medis yang Mengancam iwa !asien Saat !erawatan Gigi .eadaan medis yang sering terjadi pada tempat praktik dokter gigi adalah sebagai berikut8 1. +aint ,!ingsan.eadaan hilangnya kesadaran secara tiba-tiba yang disebabkan oleh reduksi atau terganggunya suplai darah ke otak. Dapat disebabkan oleh sirkulasi periferal, sistem saraf pusat, metabolisme, dan kardiak. 9ntuk mencegah terjadinya pingsan di ruang praktek dokter gigi dapat dilakukan dengan menciptakan lingkungan yang nyaman untuk pasien, mengurangi situasi tegang diruang praktek, dan menggunakan sedasi. Perawatan yang dilakukan bila pasien yang sedang ditangani pingsan di kursi dental yaitu pertama melerakan pasien di posisi ,rendelenburg dengan posisi kaki sedikit lebih tinggi dari kepala, kedua yaitu menilai kesadaran pasien, bila pasien benar-benar kehilangan kesadaran maka lakukan emergency protocol yaitu melakukan "asic :ife -upport. Pemberian masker oksigen dapat mempercepat kembalinya kesadaran pasien. 2. #y$er.enti(ant'ry 2yer#entilatory adalah peningkatan #entilasi paru secara abnormal yang menyebabkan penurunan tegangan karbon dioksida yang jika berkepanjangan dapat menyebabkan alkalosis. 2al ini dapat dsebabkan oleh adanya peningkatan kecepatan pernapasan, #olume tidal atau keduanya, ditempat praktik dokter gigi biasanya rasa cemas menjadi penyebab utama terjadinya hyper#entilatory. 2iper#entilatory syndrome adalah tipe dari hyper#entilatory yang paling sering terjadi ditempat praktik dokter gigi. "iasanya pasien mengeluhkan kepala terasa ringan, pusing, ketidaknyamanan pada dada, disfagia, dan nausea. ,anda-tanda seperti palpitasi, gemetaran dan berkeringat adalah tanda tidak spesifik sebagai stimulasi sekunder dari rasa cemas. ,indakan pre#entif yang dapat praktisi lakukan adalah dengan mengurangi rasa cemas pasien dan apabila diperlukan diberikannya sedasi kepada pasien tersebut. *pabila pasien mengalami hyper#entilatory tindakan yang dapat kita lakukan adalah dengan meminta mereka untuk bernafas dengan lebih lambat dan teratur, menyingkirkan segala instrumen yang kita pakai dari mulut pasien. -etelah itu kita posisikan pasien ke posisi yang nyaman. :alu kita melonggarkan pakaian bagian leher pasien. -etelah itu kita instruksikan pasien

untuk menelungkupkan tangan pada mulut dan hidung mereka lalu meminta mereka bernefas lewat hidung, hal ini dilakukan untuk meningkatkan Pa;7 dan untuk menenangkan pasien dengan merasakan hangatnya nafas mereka pada tangan dan wajah. Penggunaan kantong kertas untuk menutup mulut dan hidung untuk bernafas cukup efektif bagi kasus yang lebih parah dan tindakan ini mampu membuat pasien menghirup ;7 lebih banyak. Pasien harus tetap diinstruksikan untuk bernafas lebih lambat dan teratur. /ika hal ini tidak berhasil maka terapi ansietas farmakologi diperlukan. *. Dia&etic Emergency Diabetes adalah penyakit endokrin yang ditandai dengan keabnormalitasan metabolisme kadar karbohidrat, protein dan lemak. Diabetes ini disebabkan oleh berkurangnya fungsi insulin pada organ yang diakibatkan oleh kurangnya jumlah insulin tersebut. Dokter gigi sebaiknya membuat jadwal yang singkat untuk menangani pasien diabetes ini disesuaikan dengan pengobatan diabetes pasien tersebut dan sebaiknya jadwal kunjungan dilaksanakan pagi hari untuk meminimalisasi episode hipoglikemia. Doktergigi harus menanyakan tentang diet yang dimakan pasien sebelum jadwal pemeriksaan dental. /ika prosedur dental yang akan dilakukan akan mengakibatkan pembatasan makanan %seperti dilakukannya beberapa pencabutan atau pembedahan periodontal& konsultasikan pasien tersebut dengan dengan ahli diet. Dokter gigi juga harus berhati-hati dalam pemberian obatobatan. -ebaiknya sebelum dilakuakn tindaka prosedur dental kadar glukosa darah pasien tersebut diperiksa terlebeih dahulu /. #y$'g(ycemi 2ipoglikemia adalah keadaan defisiensi kandungan glukosa dalam darah yang menimbulkan gelisah, hipotermia, sakit kepala, bingung serta kadang-kadang kejang dan koma. *dapun beberapa petunjuk untuk mendiagnosa hipoglikemi yang biasa disebut insulin shock, yaitu8 lemah, pusing, pucat, depresi pernapasan, sakit kepala, perubahan kesadaran. ,indakan perawatan pada pasien yang masih sadar dan responsif8 $. 'engenali tanda hipoglikemi . 'enghentikan prosedur dental 5. 'emperbaiki posisi pasien

!. ,indakan *"; %"asic :ife -upport& <. ,indakan definitif dengan administrasi oral karbohidrat =. (eco#ery

,indakan perawatan pada pasien yang tidak sadar8 $. 'engenali tanda hipoglikemi . 'enghentikan prosedur dental 5. 'emperbaiki posisi pasien !. ,indakan *"; %"asic :ife -upport& <. ,indakan definitif a. *dministrasi oral karbohidrat b. /ika administrasi oral karbohidrat tidak berhasil, maka panggilah petugas medis yang lain c. *dmisnistrasi parenteral karbohidrat d. 'emonitoring pasien =. Pemberhentian prosedur dan pembuatan jadwal kunjungan di lain hari

0. E$i(e$si >pilepsi adalah gangguan fungsi otak sementara paroksimal yang dimanifestasikan berupa gangguan atau penurunan yang episodik, fenomena motorik yang abnormal. ,anda klinis yang diperlihatkan pasien yang mengalami epilepsi ini adalah gerakan motorik yang abnormal dan perubahan kesadaran. ,indakan yang dapat dilakukan ketika sien mengalami epilepsi yaitu8 $. 'engenali tanda epilepsi %berkurangnya respon terhadap stimulasi sensory&

. 'emberhentikan prosedur dental 5. 'eminta bantuan tim emergensi apabila diperlukan !. 'emperbaiki posisi pasien <. 'emastikan le#el keasadaran pasien =. Pemberian anti kon#ulsan ?. Pembemhentian prosedur dan menjadwal ulang kunjungan.

1. Angina dan my'cardia( in%arcti'n *ngina pectoris adalah nyeri dada paroksismal, sering menybar kelengan biasanya kiri, biasanya karena gangguan suplai ke otot jantung. ,indakan pre#entif dari angina adalah meminimalisasi stress dengan cara waktu tindakan dental yang tidak terlalu panjang untuk menghidari rasa stress pasien, adanya suplemental oksigen, kontrol rasa sakit selama tindakan, dan penggunaan psikosedasi. ,indakan yang dapat dilakukan bila pasien mengalami angina pectoris8 $. 'emberhentikan prosedur dental dan meminta bantuan tim emergensi. . 'emperbaiki posisi pasien. 5. 'elakukan tindakan *"; !. ,indakan definitif a. 'elakukan administrasi #asodilatasi dan oksigen b. 'elakukan administrasi #asodilatasi tambahan jika diperlukan

c. 'endatangkan bantuan medis bila diperlukan d. 'emodifikasi terapi dental pada kunjungan berikutnya. 'yokardial infact adalah sindrom klinis akibat kurangnya suplai darah arteri koroner pada daerah myocardium yang dapat mengakibatkan kematian sel dan nekrosis. Pada saat prosedur dental dilakukan ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu mengurangan stress pada pasien, suplemen oksigen, sedasi, kontrol rasa sakit, durasi dari terapi, konsultasi medis, terapi antikoagulan atau antiplatelet. ,anda-tanda klinis pasien yang mengalami myocardial infark adalah dipsnea,nausea,#omiting,diaphoresis, tekanan darah yang iregular, rasa sakit dada yang lama durasinya %@54 menit&, sakit epigastris yang mungkin menyebar ke rahang. "ila terjadi myocardial infark pada pasien ketika prosedur dental dilakukan yaitu8

$. 'enghentikan prosedur dental dan meminta bantuan tim emergensi . 'endiagnosis pasien %utnuk memastikan apakah pasien menderita '0 atau sakit dada& 5. 'emperbaiki posisi pasien !. 'elakukan tindakan *"; atau "asic :ife -upport bila diperlukan <. ,indakan definitif a. 'elakukan administrasi oksigen b. 'eminta bantuan tenaga medis c. 'melakukan administrasi nitrogliserin d. ,erapi antiplatelet e. 'emonitor tanda #ital f. 'embebaskan rasa sakit g. Persiapan untuk mengatasi komplikasi h. 'embawa pasien ke rumah sakit

MAKA2A# DS! 3 +RAKTUR MAKSI2A

Disusun oleh 8

-eptian (ahma 2idayat (ahma >llyana 3usra *dhya (i6aldy

$=4$$4$444A4 $=4$$4$$4$55 $=4$$4$$4445

B*.9:,*- .>D7.,>(*C 3030 9C01>(-0,*- P*D/*/*(*C /*,0C*C37( 4$!

Da%tar !usta"a 'alamed, -tanley B. 44?. 'edical >mergencies in the Dental 7ffice. -i+th >dition. 'issouri8 'osby "ennett, /effrey D., 'orton " (osenberg. 44$. Medical Emergencies in Dentistry. 9.8 -aunders

Anda mungkin juga menyukai