Anda di halaman 1dari 4

Jenis triase a.

Multiple Casualties Musibah masal dengan jumlah penderita veratnya perlakuan tidak melampaui kemampuan rumah sakit. Dalam keadaan ini penderita dengan masalah yang mengancam jiwa dan multi trauma akan dilayani terlebih dahulu. Penggunaan protocol di pra-rumah sakit dan pengarahan oleh tenaga medis para petugas paramedic akan memperbaiki pelayanan sudah mulai saat awal. Penilaian akan pelayanan yang telah diberikan (audit medik) secara multi-disiplin mutlak diperlukan. b. Mass Casulaties Musibah masal dengan jumlah penderita dan beratnya luka melampaui kemampuan rumah sakit. Dalam keadaan ini yang akan dilayani terlebih dahulu adalah penderita dengan kemungkinan survival yang terbesar, serta membutuhkan waktu, perlengkapan dan tenaga paling sedikit.

American College of Surgeons Committee on Trauma (2004). Advanced Trauma Life Support for Doctors (ATLS). United States of America.

KLASIFIKASI DAN PENENTUAN PRIORITAS Pengambilan keputusan triage didasarkan pada keluhan utama,riwayat medis, dan data objektif yang mencakup keadaan umum pasien serta hasil pengkajianfisik yang terfokus. Menurut Comprehensive Speciality Standard, ENA tahun 1999, penentuan triase didasarkan pada kebutuhan fisik, tumbuh kembang dan psikososial selain pada factor-faktor yang mempengaruhi akses pelayanan kesehatan serta alur pasien lewat sistem pelayanan kedaruratan. Hal-hal yang harus dipertimbangkan mencakup setiap gejala ringan yang cenderung berulang atau meningkat keparahannya. Prioritas adalah penentuan mana yang harus didahulukan mengenai penanganan dan pemindahan yang mengacu pada tingkat ancaman jiwa yang timbul. Beberapa hal yang mendasari klasifikasi pasien dalam sistem triage adalah kondisi klien yang meliputi : a.Gawat adalah suatu keadaan yang mengancam nyawa dan kecacatan yang

memerlukan penanganan dengan cepat dan tepat b.D a r u r a t adalah suatu keadaan yang tidak mengancam nyawa tapi memerlukan penanganancepat dan tepat seperti kegawatan c.G aw at d a ru r at , adalah suatu keadaan yang mengancam jiwa disebabkan oleh gangguan ABC( Airway/ jalan nafas, Breathing / pernafasan,Circulation/ sirkulasi), jika tidak ditolong segeramaka dapat meninggal / cacat. Berdasarkan prioritas perawatan dapat dibagi menjadi 4 klasifikasi : KETERANGAN Gawat darurat (P1) Keadaan yang mengancam nyawa / adanya gangguan ABC dan perlu tindakan segera,misalnya cardiac arrest, penurunan kesadaran, trauma mayor dengan perdarahan hebat Gawat tidak darurat (P2) Keadaan mengancam nyawa tetapi tidak memerlukan tindakan darurat. Setelahdilakukan diresusitasi maka ditindaklanjuti oleh dokter spesialis. Misalnya ; pasien kanker tahap lanjut, fraktur, sickle cell dan lainnya. Darurat tidak gawat (P3) Keadaan yang tidak mengancam nyawa tetapi memerlukan tindakan darurat. Pasien sadar,tidak ada gangguan ABC dan dapat langsung diberikan terapi definitive. Untuk tindak lanjutdapat ke poliklinik, misalnya laserasi, fraktur minor / tertutup, sistitis, otitis media dan lainnya Tidak gawat tidak darurat (P4)

Keadaan tidak mengancam nyawa dan tidak memerlukan tindakan gawat. Gejala dan tandaklinis ringan / asimptomatis. Misalnya: Gawat darurat (P1) Keadaan yang mengancam nyawa / adanyagangguan ABC dan perlu tindakan segera,misalnya cardiac arrest, penurunan kesadaran,trauma mayor dengan perdarahan hebat Gawat tidak darurat (P2) Keadaan mengancam nyawa tetapi tidak memerlukan tindakan darurat. Setelahdilakukan diresusitasi maka ditindaklanjutioleh dokter spesialis. Misalnya ; pasien kanker tahap lanjut, fraktur, sickle cell dan lainnya Darurat tidak gawat (P3) Keadaan yang tidak mengancam nyawa tetapimemerlukan tindakan darurat. Pasien sadar,tidak ada gangguan ABC dan dapat langsungdiberikan terapi definitive. Untuk tindak lanjutdapat ke poliklinik, misalnya laserasi, fraktur minor / tertutup, sistitis, otitis media danlainnya Tidak gawat tidak darurat (P4) Keadaan tidak mengancam nyawa dan tidak memerlukan tindakan gawat. Gejala dan tandaklinis ringan / asimptomatis. Misalnya: Prioritas I (merah) Mengancam jiwa atau fungsi vital, perlu resusitasidan tindakan bedah segera, mempunyai kesempatan hidup yang besar. Penanganan dan pemindahan bersifat segera yaitu gangguan pada jalan nafas, pernafasan dan sirkulasi. Contohnya sumbatan jalan nafas, tension pneumothorak, syok hemoragik, lukaterpotong pada tangan dan kaki, combutio (luka bakar) tingkat II dan III > 25%Prioritas II (kuning) Potensial mengancam nyawa atau fungsi vital bila tidak segera ditangani dalam jangka waktu singkat.Penanganan dan pemindahan bersifat janganterlambat. Contoh: patah tulang besar, combutio(luka bakar) tingkat II dan III < 25 %, trauma thorak /abdomen, laserasi luas, trauma bola mata. Prioritas III (hijau) Perlu penanganan seperti pelayanan biasa, tidak perlusegera. Penanganan dan pemindahan bersifatterakhir. Contoh luka superficial, luka-luka ringan Prioritas 0 (hitam) Kemungkinan untuk hidup sangat kecil, luka sangat parah. Hanya perlu terapi suportif. Contoh henti jantung kritis, trauma kepala kritis.

https://www.academia.edu/4293016/TRIAGE_Keperawatan_Gawat_Darurat diakses pada 19 april 2014

Anda mungkin juga menyukai