Anda di halaman 1dari 16

Monica Nurliza/1102012166

1

LI.1. MM Makro Dan Mikro Persendian Dan Fungsi Alat Gerak
LO.1.1. Ekstremitas Atas





























Monica Nurliza/1102012166
2

LO.1.2. Ekstremitas Bawah






























Monica Nurliza/1102012166
3

Makroskopik
Articulatio cubiti
Merupakan Articulatio composita yang terdiri dari atas 3 sendi, yaitu
1. Articulatio humero-ulnaris
2. Articlatio humero-radialis
3. Articulatio radioulnaris
Articulatio humero-ulnaris
Tulang : Antara incisura trochlearis ulna dan trochlearishumeri, dan fovea articlaris caput radii dan capitulium
humeri
Jenis sendi : ginglymus dengan bersumbu satu
Penguat sendi : capsula articularis, ligamentum colaterale, ulnareligamentum colateralle radiale.
Gerak sendi :
o Fleksi
Semua otot yang menghilang didepan sumbu gerak. M. Biseps brachii, M.Brachialis (sebagai otot
fleksor, M. Pronator peres, M. Brachioradialis, M.Fleksor capiradialais, M. Fleksor carpi ulnaris,
m. Palmaris longus, M.Didgitorum sperfisialis. Diantara otot-otot tersebut yang paling kuat
bekerjasebagai fleksor adalah M. Brachioradialis, kemudian diikuti M. Biseps brachiicaput
longum, m. Brachialis dan ynag paling kecil adalah M. Pronator teres.Otot-otot fleksor bekerja
maksimal pada articulatio cubitti.
o Ekstensi
Semua otot yang menyilang dibelakang sumbu gerak, M. Triceps bracii, M.Ekstensor carpi
radialais longus, dan brevis, M. Ekstensor digiti minimi, m.Ekstensor carpi ulnaris, M. Supinator,
dan m. Anconeus.Pada lengan terdapat satu jenis otot yang juga terdapat pada bagian-bagian
lain yaitu istilah :
Otot-otot shunt : otot yang memiliki origo dekat dg sendi dan insertio yg jauh dari sendi
(brachioradialais) stabilitator
Otot-otot spurt : yg punya regio jauh dari sendi dan insertiodekat dengan sendi (M.biseps
brachii) rotator
Articulatio radio-ulnaris proximalis
Tulang : incisura radialis ulna dan caput radii
Jenis sendi : pivot/ trachloidea bersumbu satu, yaitu sumbuvertical yang berjalan dari caput radii sampai
processus styloideus ulnae
Peguat sendi : Ligamentum anulare radii yang melekat pada ujungincisura radialais dan ligamentm
quadratum diantara collum radii dan incisuraradialais ulna.
Gerak sendi :
o Supinasi : M.biceps brachii, otot-otot ekstensor ibu jari
o Pronator : M. Pronator teres, M.pronator quadratus
Articulatio radio-ulnaris media
Tulang : corpus radius dan corpus ulnae
Jenis sendi : syndesmosis (membrana interossea antebrachii danchorda obliqua)
Gerak sendi : sedikit


Monica Nurliza/1102012166
4

Articulatio radioulnaris distalis
Tulang : incisura ulnaris radii dan capitulum ulnae
Jenis sendi : Trochoidia
Penguat sendi : Capsula articularis, discus articularis, ligamentmradioulnare dorsale dan ligamentum
radioulnare palmare.
Gerak sendi : pronasi dan supinasi.

Articulatio talocruralis
Tulang : antara trochlea tali dan lengkung yang dibentuk oleh malleoli ossa cruris.
Jenis sendi : Gynglimus
Penguat sendi : Ligamentum mediale (deltoideum) parstibionavicularis, pars tibiocalcanea, pars
tibiotalaris anterior.
Sumbu gerak : Merupakan sumbu frontal yang berjalan darikraniomedialis ujung bawah mallaleolus
sampai kaudalateralis ujung bawahmallaleolus lateralis. Sumbu ini membentuk sudut terhadap bidang
transversal sebesar 7 derajat , bila dilihat dari atas anteromedial ke posterolateral dan membentk sudut
13 derajatdari bidang frontal.
Gerak sendi :
o Fleksi dorsalis: M. Tibialis anterio. M. Extensor dgitorumlongus, M. Perones tertius, dan M.
Extensor hallucis longus
o Fleksi planter : M. Gastrocemius, M. Sulesus, M. Plantaris,M. Flexor hallucis longus, M. Peroneus
nlongus dan brevis M. Tibialis posterior.
Pada articulatio talcrularis gerakan terbatas karena dalam sikap dorso fleksi, gerakan pronasidan supinasi
terbatas, karena bagian depan trochlea tali lebih besar dari pada bagian belakangsehingga lebih
memungkinkan terjepinya trochlea talii oleh malleleolus lateralis danmedialis.
Sistim muskuloskeletal pada manusia terdiri dari tulang, otot dan persendian (dibantuoleh tendon,
ligamen dan tulang rawan). Sistem ini memungkinkan Anda untuk duduk,berdiri, berjalan atau melakukan
kegiatan lainnya dalam kehidupan sehari-hari. Selainsebagai penunjang dan pembentuk tubuh, tulang
juga berfungsi sebagai pelindung organdalam. Tempat pertemuan 2 tulang adalah persendian, yang
berperan dalammempertahankan kelenturan kerangka tubuh. Tanpa persendian, Anda tidak mungkinbisa
melakukan berbagai gerakan. Sedangkan yang berfungsi menarik tulang pada saatAnda bergerak adalah
otot, yang merupakan jaringan elastik yang kuat.Ada 3 jenis persendian yang dibedakan berdasarkan
jangkauan gerakan yang dimiliki:
1. Persendian Fibrosa, yaitu persendian yang tidak dapat digerakkan, dimana letak tulang-tulangnya
sangat berdekatan dan hanya dipisahkan oleh selapis jaringanikat fibrosa, contohnya sutura di antara
tulang-tulang tengkorak.
2. Persendian Kartilagenosa, yaitu persendian yang gerakannya terbatas, dimanatulang-tulangnya
dihubungkan oleh tulang rawan hialin, contohnya tulang iga.
3. Persendian Sinovial, yaitu persendian yang gerakannya bebas, merupakan bagianterbesar dari
persendian pada tubuh orang dewasa, contohnya sendi bahu danpanggul, sikut dan lutut, sendi pada
tulang-tulang jari tangan dan kaki,pergelangan tangan dan kaki.Macam-macam persendian Ada
beberapa macam tipe persendian :
Sendi
Dalam arthrologi sendi adalah tiap persambungan tulang, dan dapat dibedakan dalam:
1. Synarhtrosis, sendi yang tersifat oleh adanya suatu kesinambungan. Oleh karena itu diantara kedua ujung
tulang yang bersendi terdapatsuatu jaringan. Berdasarkan macam jaringan itu, synarthrosis lagi dalam:
Monica Nurliza/1102012166
5

a. Sindesmosis: jaringan penghubung ialah jaringan ikat
b. Sutura: pinggir-pinggir tulang yang bertemu di perhubungkan oleh suatu lapisan jaringan ikat yang
tipis, misalnya: diantara tulang-tulang tengkorak.
c. Schindylesis: suatu lempengan pada tulang yang satu terjepitdidalam celah/takik pada tulang yang
lain, misalnya: diantara rostum sphenoidale dan vomer.
d. Gomphosis: tulang yang satu berbentuk kerucut masuk kedalam lekuk yang sesuai dengan bentuk itu
pada tulang yang lain, misalnya: diantara gigi dengan rahang.
e. Syndemosis elastica: jaringan ikat penghubung terdiri terutama dariserabut-serabut kenjal (elastis),
misalnya: diantara discus vertebrae oleh ligamentumflavum.
f. Syndesnosis fibrosa: jaringan ikat terutama terdiri dari serabut-serabut kolagen, misalnya: diantara
ulna dan radius oleh membrana interosseaantebrachii.
g. Synchondrosis: jaringan penghubung ialah jaringan rawan, misalnyadiantara epiphysis dan diaphysis
sebelum penulangan selesai atau pada orang dewasadiantara kedua ossa pubica.
h. Synostosis: jariongan penghubung ialah jaringantulang,misalnya diantara epiphysis dan diaphysis
sesudah penulangan atau diantaraos. Ilium, os. Pubis dan os. Ischium pada orang dewasa.

2. Diartrosis, tersifat oleh adanya suatu ketidak sinambungan oleh karena diantara tulang-tulang yang
bersendi terdapat suatu rongga (cavum articulare). Persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan.
Umumnya pada suatu diartrosis dapat dibedakan bagian-bagian yang berikut:
Ujung-ujung tulang yang bersendi: ini dapat dibedakan dalam kepala-sendi (caput articulare)
dan lekuk-sendi (cavitas glenoidalis).
Simpai-sendi (capsula articulare)terdiri dari dua lapis: stratumfibrosum disebelah luar dan
stratum synoviale disebelah dalam.Stratum synovialemembentuk synovia (urap-sendi).
Rongga-sendi (cavum articulare)ialah rongga potensiil yang terdapatantara ujung-ujung tulang
dan yang berisi synovia.
Berdasarkan kemungkinan gerak diarthrosis dapat dibagi dalam:
Sendi kejur (amphiarthrosis) yang mempunyai kemungkinan gerak sedikit sekali.
a. Sindesmosis: Tulang dihubungkan oleh jaringan ikat serabut dan ligamen. Contoh:persendian
antara fibula dan tibia.
b. Simfisis: Tulang dihubungkan oleh jaringan tulang rawan yang berbentuk seperi cakram.
Contoh: hubungan antara ruas-ruas tulang belakang.
Sendi (articulationes) ialah sendi dengan kemungkinan geraknyaluas.Articulationes ini menurut
banyak sumbu-geraknya dapat dibedakan dalam:
i. Sendi sumbu-satu:
Sendi engsel (ginglymus): sumbu-gerak tegak-lurus pada arah panjangtulang,
misalnya: artt. Interphalangeae, humero-ulnaris, talo-cruralis.
Sendi kisar (articulatio trochoidea): sumbu-gerak kira-kira sesuaidengan arah
panjang tulang misalnya: artt. Radioulnaris, -atlanto-dentalis.
ii. Sendi sumbu-dua: kedua sumbu-gerak itu berpotongan tegak-lurus.
Sendi telur (articulatio ellipsoidea):kepala-sendi cekung berbentuk ellipsoid
dengan sumbu panjang dan sumbu pendek misalnya: art. radio-carpea.
Sendi pelana (articulatio sellaris): permukaan sendi berbentuk pelanaartinya
dalam arah sumbu yang satu permukaan itu cembung, dalam arah sumbu
yanglain cembung, misalnya: art. carpo-metacarpeaI.

iii. Sendi sumbu-tiga (arthrodia)sendi yang mempunyai kemungkinangerak
terluas.Kepala-sendi berbentuk bola.
Sendi peluru (articulatio globoidea):lekuk-sendi mencakup kurangdari setengah
kepala-sendi; art. humeri.
Monica Nurliza/1102012166
6

Sendi buah pala (enarthrosis spheroidea): kemungkinan geraknya lebihsedikit daripada art.
globoidea karena lekuk-sendi mencakup lebih dari setengahkepala-sendi; art. coxae.
Mikroskopik
Sendi merupakan tempat pertemuan dua atau lebih tulang. Sendi dapat dibagi menjadi tiga tipe, yaitu:
1. sendi fibrosa dimana tidak terdapat lapisan kartilago, antara tulang dihubungkan dengan
jaringan ikat fibrosa, dan dibagi menjadi dua subtipe yaitu sutura dan sindemosis;
2. sendi kartilaginosa dimana ujungnya dibungkus oleh kartilago hialin, disokong oleh ligament,
sedikit pergerakan, dan dibagi menjadi subtipe yaitu sinkondrosis dan simpisis;
3. sendi sinovial. Sendi sinovial merupakan sendi yang dapat mengalami pergerakkan, memiliki
rongga sendi dan permukaan sendinya dilapisi oleh kartilago hialin. Kapsul sendi membungkus
tendon-tendon yang melintasi sendi, tidak meluas tetapi terlipat sehingga dapat bergerak
penuh. Sinovium menghasilkan cairan sinovial yang berwarna kekuningan, bening, tidak
membeku, dan mengandung lekosit. Asam hialuronidase bertanggung jawab atas viskositas
cairan sinovial dan disintesis oleh pembungkus sinovial. Cairan sinovial mempunyai fungsi
sebagai sumber nutrisi bagi rawan sendi. Jenis sendi sinovial :
o Ginglimus : fleksi dan ekstensi, monoaxis;
o Selaris : fleksi dan ekstensi, abd & add, biaxila ;
o Globoid : fleksi dan ekstensi, abd & add; rotasi sinkond multi axial ;
o Trochoid : rotasi, mono aksis ;
o Elipsoid : fleksi, ekstensi, lateral fleksi, sirkumfleksi, multi axis.
Secara fisiologis sendi yang dilumasi cairan sinovial pada saat bergerak terjadi tekanan yang
mengakibatkan cairan bergeser ke tekanan yang lebih kecil. Sejalan dengan gerakan ke depan,
cairan bergeser mendahului beban ketika tekanan berkurang cairan kembali ke belakang. (Price,
2005; Azizi, 2004).











Tulang rawan merupakan jaringan pengikat padat khusus yang terdiri atas sel kondrosit, dan matriks.
Matrriks tulang rawan terdiri atas sabut-sabut protein yang terbenam di dalam bahan dasar amorf.
Berdasarkan atas komposisi matriksnya ada 3 macam tulang rawan, yaitu :
1. tulang rawan hialin, yang terdapat terutama pada dinding saluran pernafasan dan ujung-ujung
persendian;











Monica Nurliza/1102012166
7

2. Tulang rawan elastis misalnya pada epiglotis, aurikulam dan tuba auditiva
















3. Tulang rawan fibrosa yang terdapat pada anulus fibrosus, diskus intervertebralis, simfisis pubis dan
insersio tendo-tulang. Kartilago hialin menutupi bagian tulang yang menanggung beban pada sendi
sinovial. Rawan sendi tersusun oleh kolagen tipe II dan proteoglikan yang sangat hidrofilik sehingga
memungkinkan rawan tersebut mampu menahan kerusakan sewaktu sendi menerima beban yang
kuat. Perubahan susunan kolagen dan pembentukan proteoglikan dapat terjadi setelah cedera atau
penambahan usia

Bidang dan sumbu gerak
Bidang :
Frontal (membagi tubuh depan & blkg), sumbu sagital
Sagittal (membagi tubuh kiri & kanan), sumbu frontal
Transversal (membagi tubuh atas & bawah), sumbu vertikal
Macam gerak sendi
Fleksi, ekstensi
Abbduksi, adduksi
Elevasi, deplesi
Endorotasi, eksorotasi, laterofleksi, sirkumdiksi
Monica Nurliza/1102012166
8

LI.2. MM Arthritis Dan Penatalaksanaannya
LO.2.1. GA
Adl penyakit akibat gangguan metabolisme purin yg ditandai dg hiperurikemi dan serangan
sinovitis akut berulang-ulang.
Klasifikasi GA, 2:
1. GA primer
Diperngaruhi
o
/ factor genetic. Tdp produksi asam urat yg berlebihan yg tdk diketahui
pybbnya.
2. GA sekunder
GA sekunder dpt dipengaruhi oleh 2 hal;
a. Produksi asam urat yg berlebihan
Kelainan mieloproliferatif
Sindroma Lesch-Nyhan
Gang. penyimpanan glikogen
b. Sekresi asam urat yg berkurang
Gagal ginjal kronik
Pemakaian obat salisilat, tiazid, bbrp macam diuretic & sulfonamid
Keadaan alkoholik, asidosis laktat, hiperparatiroidisme & pada miksedema
Etiologi
Faktor predisposisi tjdnya peny. gout adl
1. Umur
Umumnya pd usia pertengahan, tp gejala bs tjd lbh awal bila tdp factor herediter
2. JK
Lbh sering tjd pada pria dg perbandingan 20:1
3. Iklim
Lbh byk ditemukan pd daerah dg suhu yg lebih tinggi
4. Herediter
Factor herediter dominan autosomal sangat berperan dan sbyk 25% disertai adanya
hiperurikemi
5. Keadaan yg mybbkan timbulnya hiperurikemi
Patologi
1. Sendi
Pd arthritis akut akan ditemukan penimbunan kristal pd membrane synovia dan tl rawan
artikuler.
Pd arthritis krooni tjd erosi tl rawan, proloferasi synovia dan pembtkn panus, erosi kistik tl
serta perubahan OA sekunder. Selanjutnya tjd tofus serta fibrosis dan ankilosis pd tulang.
Gambaran mikroskopik
Ditemukan penimbunan urat pd jaringan lunak (yg dikelilingi
o
/ rx inflamasi tmsk sel-sel
raksasa) dan kapsul dari jaringan penyambung. Penimbunan ditemukan pula pd ligamen,
tendo dan bursa. Penimbunan ini dpt mybbkan terbentuknya tofus yg besar dan
mybbkan kematian jaringan.


Monica Nurliza/1102012166
9

2. Ginjal
Asam urat tampak sbg titik-titik putih pd korteks, alur garis pd medulla, serta kalkuli kecil pd
kalises.
Gambaran mikroskopik
Penimbunan asam urat dan rx inflamasi yg tjd sama spt pd sendi. Tjd hialinisasi dan
fibrosis pd glomerulus. Dpt pula ditemukan adanya pielonefritis, sclerosis arterioler atau
nefritis kronik.
Diagnosis
1. Adanya serangan arthritis akut yg khas
2. Tdp riwayat keluarga
3. Hiperurikemia
4. Tofus
5. adanya respon penyakit thdp kolkisin
6. leukositosis dan peningkatan aktivitas sistem retikulo-endotelial selama serangan akut
7. Pada aspirasi cairan sendi tdp kristal urat
8. Pemeriksaan tofus mengandung Kristal urat
9. Adanya gout sekunder dpt disingkirkan
10. Gambaran radiologic
o Pd stadium dini tdk terlihat perubahan yg berarti dan mgkn terlihat osteoporosis yg
ringan
o Pd kasus lbh lanjut terlihat erosi tl spt lubang-lubang kecil (punch out)
Pengobatan
Krn kausa pasti RA tdk diketahui, maka tdk ada pengobatan kausatif yg dpt menyembuhkan
penyakit ini. Hal ini hrs dijelaskan scr benar kpd pasien bahwa pengobatan diberikan dg tujuan
mengurangi keluhan/gejala, memperlambat progresivitas penyakit & mencegah tjdnya
deformitas shg penderita tdk hrs menderita kecacatan.
Pd prinsipnya pengobatan yg diberi dg tujuan utk
Membantu pasien mengenal/mengetahui peny. RA yg dideritanya
Memberikan dukungan psikologis
Meringankan rasa nyeri shg aktivitas penderita tdk terganggu
Menekan rx tjdnya inflamasi
Mempertahankan fungsi sendi & mencegah tjd deformitas
Mengoreksi deformitas yg tlh ada
Membantu meningkatkan fungsi anggota gerak yg tgg
Rehabilitas penderita
Metode pengobatan yg diberikan meliputi
Dukungan psikologis bagi penderita
Istirahat & pengobatan constitutional
Pemberian obat-obatan AINS, kortikosteroid, garam-garam emas & penisilamin, injeksi intra-
artikuler dg hidrokortison dpt dipertimbangkan
Pemberian alat bantu ortopedi (mis. bidai)
Fisioterapi & terapi okupasi
Operasi & rekonstruksi
Monica Nurliza/1102012166
10

LO.2.2. RA
Adl penyakit inflamasi non-bakterial yg bersifat sistemik, progresif, cenderung kronik dan
mengenai sendi serta jaringan ikat sendi scr simetris.
Etiologi
Penyebab utama kelainan ini tdk diketahui. Ada bbrp teori yg dikemukakan mengenai pybb RA :
1. Infeksi Streptokokus hemolitikus dan Streptokokus non-hemolitikus
2. Endokrin
3. Autoimun
4. Metabolic
5. Factor genetic serta factor pemicu lingkungan
Pada saat ini RA jg disbbkan oleh factor autoimun dan infeksi. Autoimun ini bereaksi thd kolagen
tipe II; factor infeksi mgkn disbbkan oleh virus dan organisme mikoplasma / grup difteroid yg
mghslkan antigen kolagen tipe II dari tl rawan sendi penderita.
Patologi
Kelainan yg dpt tjd pd suatu RA
Kelainan pd daerah artikuler
1) Stadium I (stadium sinovitis)
2) Stadium II (stadium destruksi)
3) Stadium III (stadium deformitas)
Kelainan pd daerah jaringan ekstra-artikuler
Perubahan patologis dpt tjd pada jaringan ekstra-artikuler adl
Otot
Nodul subkutan
Pem. darah perifer
Kelenjar limfe
Saraf
Visera
Diagnosis
Kriteria RA adl tdp poli-arthritis yg simetris yg mengenai sendi-sendi proksimal jari tangan dan
kaki serta menetap sekurang-kurangnya 6mgg, atau bila ditemukan nodul subkutan atau
gambaran erosi peri-artikular pada foto rontgen. Kriteria diagnosis RA menurut ARA adl
1. Kekauan sendi jari0jari tangan pd pagi hari (morning stiffness)
2. Nyeri pada pergerakan sendi atau nyeri tekan sekurang-kurangnya pd 1 sendi
3. Pembengkakan (
o
/ penebalan jaringan lunak /
o
/ efusi cairan) pd slh1 sendi scr terus-
menerus skrg-krgnya selama 6mgg
4. Pembengkakan pd skrg-krgnya slh1 sendi
5. Pembengkakan sendi yg bersifat simetris
6. Nodul subkutan pd daerah tonjolan tl didaerah ekstensor
7. Gambar foto rontgen yg khas pd RA
8. Uji aglutinasi factor rheumatoid
9. Pengendapan cairan musin yg jelek
10. Perubahan karakteristik histologic lapisan synovia
Monica Nurliza/1102012166
11

11. Gambaran histologic yg khas pada nodul
Bdsrkan kriteria ini maka disebut
Klasik, kalo 7 kriteria & berlsg skrg-krgnya 6mgg
Definitive, kalo 5 kriteria & berlsg skrg-krgnya 5mgg
Kemungkinan rheumatoid, kalo 3 kriteria & sdh berlsg skrg-krgnya 4mgg
Diagnosis banding
Ankilosing spondylitis, penyakit Reiter, GA, penyakit deposisi kalsium pirofosfat, Artropati
Heberden, sarkoidosis, reumatik polimialgia, demam reumatik.
LO.2.3. OA
Adl gangguan sendi yg bersifat kronis disertai kerusakan tulang rawan sendi berupa disintegrasi
dan perlunakan, diikuti pertambahan pertumbuhan pada tepi tulang dan tulang rawan sendi yg
disebut osteofit, diikuti dg fibrosis pd kapsul sendi. Kelainan ini timbul akibat mekanisme
abnormal pd proses penuaan, trauma atau akibat kelainan lain yg mybbkan kerusakan tulang
rawan sendi. Keadaan ini tdk berkaitan dg factor sistemik ataupun infeksi.
Klasifikasi OA,2:
1. OA primer
Tdk diketahui jelas pybbnya, dpt mengenai 1 / bbrp sendi. OA jenis ini ditemukan pd wanita
kulit putih, usia pertengahan, umumnya bersifat poli-artikuler dg nyeri akut disertai rasa
panas dibagian distal interfalangeal yg selanjutnya tjd pembengkakan tulang yg disebut
nodus Heberden.
2. OA sekunder
Etiologi
Faktor predisposisi tjdnya OA dipengaruhi oleh
1. Umur
Umunya ditemukan pd usia lanjut (diatas 50
th
), krn pd org usia lanjut pembtkn kondroitin
sulfat yg merupakan substansi dasar tl rawan berkurang & dpt tjd fibrosis tl rawan
2. JK
OA primer lbh byk pd wanita pasca menopause, OA sekunder byk pd lakilaki
3. Ras
Lbh sering pd org Asia khususnya Cina, Eropa, Amerika drpd kulit hitam
4. Factor keturunan
5. Factor metabolic/endokrin
Penderita obesitas, hipertensi, hiperurikemi dan diabetes lbh rentan thd OA
6. Factor mekanik serta kelainan geometri sendi
7. Trauma & factor okupasi
Trauma yg hebat terutama fraktur intra-artikuler / dislokasi sendi merupakan predisposisi
OA
8. Cuaca/iklim
Gejala sering timbul stlh kontak dg cuaca dingin
9. Diet

Monica Nurliza/1102012166
12

Patologi
Kelainan yg dpt ditemukan pd OA
1. Tl rawan sendi
2. Tulang
3. Membran synovial
4. Kapsul sendi
5. Badan lepas (loose bodies)
6. Efusi
7. Nodus Heberden dan Bouchard
Diagnosis
Btk klasik OA monoartikuler berupa nyeri dan disfungsi dari 1sendi, terutama pd sendi yg
menyokong beban tubuh yaitu pd sendi panggul dan lutut. Pd OA sekunder mgkn dpt ditemukan
pybb sblmnya spt dysplasia asetabuler, peny. Legg-Calve-Perthes, pasca trauma, atau fraktur pd
daerah panggul.
OA poli-artikuler ditemukan pd wanita umur pertengahan dg keluhan nyeri, kekakuan &
pembengkakan pd sendi tangan yg terutama mengenai sendi karpometakarpal pertama sendi
tangan dan metatarsophalangeal sendi kaki. Perubahan yg terlihat jelas pd tangan berupa
pembengkakan sendi interfalangeal dan pd tingkat awal disertai dg rx inflamasi. Mgkn ditemukan
adnya pembengkakan jaringanlunak yg berupa nodus Heberden dan nodus Bouchard yg tampak
sbg benjolan.
Diagnosis banding
Nekrosis avaskuler, RA, arthritis psoriatic, arthritis gout, arthritis tuberkulosa.
Pengobatan
Pd OA stadium awal, pemberian pengobatan bertujuan utk mengurangi rasa nyeri, menambah
luas pergerakkan/mobilisasi sendi & mengurangi beban tubuh. Pengobatan tdr atas
1. Penanganan umum
2. Pemberian obat-obatan (obat analgetik dan antiinflamasi utk mengurangi nyeri dan
pembengkakkan), injeksi steroid dilkkn pd sinovitis akut (intra-artikuler)/bila ada nyeri pd
ligament peri-artikuler
3. Aspirasi bilamana ada cairan dlm sendi
4. Pemasangan bidai kalo ada nyeri pd stadium akut, mengurangi deformitas serta mengurangi
beban tubuh
5. Tindakan operasi






Monica Nurliza/1102012166
13

AINS Dan Urikosurik
Banyak obat AINS bekerja dg cara menghambat sintesis PG.
Asam arakidonat, suatu asam 20-karbon, yg merupakan precursor utama PG, ada 2 jalur sintesis
asam arakidonat :
1. Jalur siklo-oksigenase
PGG
2
(PGE
2
, PGF
2
, PGD
2
), tromboksan, prostasiklin.
Enzim COX ada 2 isomer, COX
1
& COX
2
.
COX
1
bekerja pd keadaan normal, COX
2
bekerja pd keadaan inflamasi, vascular, proses
perbaikan jaringan, fusi faal ginjal.
2. Jalur lipoksigenase
Leukotrien. Enzim yg berperan adl siklooksigenase & lipoksigenase.
Efek samping AINS
Perhatikan pd 4 organ (pencernaan, hati, ginjal, darah) & dpt tjd hipersensitivitas obat.
Farmakokinetik
Mudah diabsorbsi di sal.cerna maupun kulit
Terdistribusi ke ASI, synovial, peritoneal, spinal, liur
Metabolisme terutama di hati
Indikasi
Analgesic, antipiretik, demam reumatik akut, RA, profilaksis thrombus coroner.
Obat pirai/gout ada 2 kelompok :
1. Obat antiinflamasi (kolkisin)
2. Obat yg mempengaruhi kadar asam urat (allopurinol)
Kolkisin
Tdk mempengaruhi kadar asam urat, obat terpilih utk pirai/gout
Mekanisme kerja
Menghambat migrasi granulosit shg menghambat penglepasan mediator inflamasi
Efek samping
Mual muntah diare, depresi sumsum tl, DIC
Allopurinol
Efektif utk pirai/gout kronik dg insufisiensi ginjal, dan batu asam urat
Penggunaan jangka pjg memobilisasi asam urat, pembtkn topi
Berguna utk gout krn mengurangi kadar asam urat
Mekanisme kerja
Menghambat sintesis asam urta mll xantin oksidase.
Monica Nurliza/1102012166
14

Gout arthritis
LI.3. MM Radiologi Arthritis
Untuk RA
Foto polos
Pemeriksaan radio-isotop
Konsentrasi zat radio-isotop terlihat meninggi pd daerah sendi yg mengalami kelainan.
Untuk OA
Foto polos
Gambaran yg khas pada foto polos adl
o Densitas tl normal/meninggi
o Penyempitan ruang sendi yg asimetris krn kehilangan tl rawan sendi
o Sclerosis tl subkondral
o Kista tl pada permukaan sendi terutama subkondral
o Osteofit pada tepi sendi
Radionuklida scanning




















Monica Nurliza/1102012166
15

LI.4. MM Metabolisme Dan Ekskresi Asam Urat
Struktur purin




Biosintesis Purin dan Pirimidin
Sintesis de novo
Salvage pathway (reaksi penyelamatan)
Energy yg dibutuhkan lbh sdkt dibandingkan dg sintesis de novo
LO.4.1. Metabolisme








LO.4.2. Ekskresi
Adenine dan Guanin akan diubah mjd asam urat
Enzim kunci: Xantin oksidase
Ekskresi urat: 200-400 mg/24 jam
Hiperurisemia: kadar asam urat tinggi di dalam darah karena melewati ambang kelarutan









Monica Nurliza/1102012166
16

Daftar pustaka

Prof. Chairuddin Rasjad, MD., Ph.D Pengantar ilmu bedah orthopedic, hal. 169, 196
Slide dr. Lilian

Anda mungkin juga menyukai