Anda di halaman 1dari 22

DATA DASAR

IDENTITAS
Nama : Ny.N Nama suami : Tn. NP
Umur : 30 th Umur : 38 th
Pekerjaan : Ibu rumah tangga Pekerjaan : Supir
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
Aamat : Per!etakan Negara I" #T 0$%0&" '(har baru" 'ak)se
Datang ke #S*+ tangga ,0 -ebruari ,00. pk./$.30
N(. rekam medis : ,$0).,),.
ANAMNESIS
Data anamnesis didapatkan dari aut(anamnesis dan dari data status.
Keluhan Utama:
+uas)muas sejak / hari sebeum masuk rumah sakit
Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien datang ke rumah sakit dengan keuhan muas)muas sejak satu hari yang au dan ada
ri0ayat se!ti( !aesarea /1. Saat datang" pada pasien beum keuar air)air maupun endir yang ber!ampur
darah. Saat diperiksa" pasien mengaku hami $ buan. 2ari pertama haid terakhir pada tangga /8 +ei
,003" diperkirakan taksiran partus pada tangga ,. -ebruari ,00." sehingga saat ini pasien hami 3$
minggu. 4erak janin dirasakan berkurang sejak tiga hari yang au" bahkan pasien mengatakan tidak agi
merasakan gerakan janin pada satu hari terakhir. +enurut penuturan pasien" pada usia kandungan 8 buan
ia dikatakan mengidap tekanan darah tinggi" pada saat itu pasien memeriksakan kehamiannya di
puskesmas. Pada saat itu juga pasien mengakui ada keuhan bengkak pada tangan dan kaki. 5euhan)
keuhan ain yang dirasakan adaah mua" muntah" sedikit nyeri uu hati" pusing dan nyeri kepaa. Sesak
napas" nyeri dada" pengihatan yang kabur % berkunang)kunang" kejang)kejang tidak ada.
Pasien memeriksakan kehamiannya di puskesmas" namun tidak teratur. Pada kunjungan pertama
saat itu pasien dikatakan sedang hami . buan" dan pada kunjungan saat usia kandungan 8 buan pasien
dikatakan mengidap tekanan darah tinggi" kemudian disarankan agar untuk pemeriksaan seanjutnya
diakukan di rumah sakit dengan peraatan yang engkap.
5ehamian saat ini merupakan kehamian yang kedua. Anak pertama diahirkan 3 tahun yang au
e0at (perasi !aesar" dengan indikasi adanya tekanan darah tinggi saat hami dan sungsang.
/
Riwayat Penyakit Dahulu:
#i0ayat mengidap hipertensi" D+" asma disangka
Riwayat Penyakit Keluarga:
+enurut pasien tidak ada di daam keuarganya pengidap hipertensi" D+" asma" maupun penyakit
jantung.
Riwayat Menstruasi:
+enar!he : usia /3 tahun. Sikus haid teratur setiap buan" ama haid & hari" ganti pembaut ,)3 1
%hari" tidak ada nyeri haid.
Riwayat Perkawinan:
Pasien menikah pada umur ,3 tahun. Pernikahan ini merupakan yang pertama bagi pasien
maupun suaminya.
Riwayat KB:
Pasien menggunakan pi 56" tapi diakui pasien sering upa meminumnya" sampai hami saat ini.
Riwayat Obstetrik:
4, P/ A0
Anak pertama aki)aki" usia 3 th 3 bn" ahir S* di #S*+ a.i P76 dan sungsang" berat ahir ,.$0 gr.
2ami ini
PEMERIKSAAN ISIK 8per ,3 September ,00/9
Kea!aan Umum:
Pasien tampak sakit sedang" kesadaran !(mp(s mentis" k((perati:" keadaan gi;i baik.
Tan!a "ital:
Tekanan darah : /&0%//0 mm2g
-rekuensi nadi : 83 kai per menit
-rekuensi napas: ,0 kai per menit
Suhu : 3<".
Status #eneralis:
+ata : k(njungti=a tidak pu!at" skera tidak ikterik
'antung : 6' I)II n(rma" ga(p ) " murmur )
Paru : =esikuer" r(nkhi )%) " 0hee;ing )%) " endir >
Abd(men : membun!it" emas" tanda akut 8)9" nyeri tekan 8)9"
tampak skar bekas (perasi 8?9 8mediana9
71tremitas : tidak pu!at" tidak sian(sis" edema ?%?
,
546 : tidak teraba pembesaran
Status Obstetrikus:
Tinggi :undus uteri 30 !m" .
T6' : ,.00 gram
D'' : 8)9
2is ,1 % /0 menit % 30 det % S#6.
Inspeksi : u%= tenang
Inspeku( : P(rti( unak" arah aksia" panjang , !m" seaput ketuban utuh.
Diameter pembukaan , !m" b(k(ng di 2(dge I)II.
Pelvimetri klinis
Pr(m(nt(rium tidak teraba" @/ : /%3 > /%3" dinding samping uas" spina tajam"
DI : A $". !m" AP A $0B.
5esan panggu : n(rma" I-P baik
2ASI@ P7+7#I5SAAN P7NUN'AN4
$emat%l%gi:
2b : /,"& g %d
2t : 3&C
7ritr(sit : 3"8 juta %d
@euk(sit : /8..00 %d
Tr(mb(sit : ,3..000 %d
Urinalisis:
6' : /0/0 6iirubin : 8)9 @ek(sit : /),%@P6 7pite : ?/
P2 : & 5et(n : 8)9 7ritr(sit : 0)/%@P6 5rista: 8)9
Pr(tein : ?, Ur(biin(gen : 8)9 Siinder : 8)9 6akteri: 8)9
4uk(sa: 8)9
Kimia !arah:
Ureum : ,8 mg%d@
*reatinin : /"0 mg%d@
4DS : &8 mg%d@
S4DT : .08
S4PT : <.3
Abumin : 3".
6T%*T : 3E % //E
@D2 : $$.
3
Asam urat : $"8
-ibrin(gen : 33.
6iirubin t(ta : 3"&
6iirubin D % I : 3". % /",
US#:
Tampak janin tungga" intrauterin" etak sungsang" spading sign 8?9. *airan ketuban berkurang. Pasenta
di k(rpus beakang. Tidak tampak perdarahan retr(pasenter. Tidak tampak keainan k(ngenita may(r.
Tidak ada gambaran iitan tai pusat. D'- 8)9" D6P : 88 !m" -@ : <"./ !m" A* : 30". !m"
T6' ,.00 gr" I*A : ,.
5esan : hami aterm" IU-D" air ketuban habis.
DATAR MASA&A$
/. 4, P/ A0" hami 3$ minggu" janin presentasi b(k(ng" IU-D
,. Preekamsia berat 8P769
3. Partus 5aa I @aten
3. 6ekas Se!ti( *aesarea / 1
PENATA&AKSANAAN
Ren'ana Diagn%sis:
Periksa DP@" U@" 4DS" Ur%*r" S4DT % S4PT" 6T%*T" asam urat" @D2" abumin % g(buin"
:ibrin(gen" A4D ? eektr(it
*T4" 754 dengan k(nsu ke kardi((gi" k(nsu mata
Dbser=asi tanda =ita 8tensi" nadi" perna:asan tiap jam dan suhu tiap 3 jam9
Dbser=asi 2is dan 6'' tiap jam
A0asi tanda)tanda perburukan P76" tanda)tanda #UI
Niai kemajuan persainan 8 jam agi
Ren'ana Tera(i )
#en!ana a0a terminasi dengan partus per =aginam" pematangan ser=iks dengan (ksit(sin drip
Tataaksana P76
Pada kaa II : jika tekanan darah terk(ntr(" pimpin meneran 8maksima ,0 menit9" jika tekanan
darah tidak terk(ntr( per!epat kaa P5 II dengan ekstraksi =akum atau :(r!eps
'ika partus per=aginan mengaami hambatan" terminasi F S* *it(
+gSD3 b(us , gr I.G 8/0 menit9" anjut , gr%jam drip. Perhatikan syarat dan siapkan antid(tum.
3
Ni:edipin 3 H /" (ra jika TDA/30%$0 mm2g" subingua jika TDA/<0%//0 mm2g.
Ni:edipine titrasi : maintenan!e 3 1 /0 mg 8ma1. 3 1 ,0 mg9
-uimu!y 3 1 <00 mg
Gitamin * : , 1 300 mg I.G
D, 3 iter% menit" p(sisi I duduk
6aans seimbang" diet /&.0 ka(ri
#estriksi !airan ,000 !! % ,3 jam" baans seimbang % < jam.
Ren'ana E!ukasi:
+enjeaskan keadaan pasien dan kehamiannya kepada pasien dan%atau keuarganya" menjeaskan
ren!ana pemeriksaan dan tindakan yang akan diakukan kepada pasien dan%atau keuarganya.
PRO#NOSIS
Ibu
Ju( ad =itam : b(nam
Ju( ad :un!ti(nam : b(nam
Ju( ad sanati(nam : dubia ad b(nam
'anin
Ju( ad =itam : maam
Ju( ad :un!ti(nam : maam
Ju( ad sanati(nam : maam
*ATATAN KEMA+UAN
,- ebruari ,--. / ,,0--
S) Nyeri kepaa 8?9" muntah 8?9" nyeri uu hati 8?9
O) Status Generalis: 5esadaran k(mp(s mentis
TD: /&0%/00 mm2g" -.nadi 801%menit. -.napas ,31%menit" a:ebris
+ata : k(njungti=a tidak pu!at" skera tidak ikterik
'antung : 6' I)II n(rma" ga(p ) " murmur )
Paru : =esikuer" r(nki )%) " 0hee;ing )%) " endir >
Abd(men : membun!it " emas" skar bekas (perasi 8?9
71termitas : tidak pu!at" tidak sian(sis" edema ?%?
Status Obstetrikus:
.
2is ,)3 1 % /0 menit % 3. det % S#6.
GT: p(rti( unak arah aksia" panjang / !m" pembukaan ser=iks 3 !m" seaput ketuban utuh"
kepaa 2 II.
A) P76 perburukan
P) #en!ana partus per =aginam dengan ekstraksi
+enjeaskan kepada pasien mengenai keadaan kehamiannya serta tindakan persainan meaui
ekstraksi :(r!eps" memintakan in:(rmed !(nsent.
,- ebruari ,--. / ,,0,-
Diakukan diskusi dengan k(nsuen jaga" setuju terminasi per =aginan dengan ekstraksi
,- ebruari ,--. / ,10--
Pasien meahirkan bayi aki)aki dengan ekstraksi :(rseps" berat ahir ,800 gr" IU-D 5(ndisi pasien p(st
partum stabi.
,2 ebruari ,--. / -30--
Pasien diba0a ke ruang ra0at inap.
S) Pasien sadar" dipindahkan I4D
sakit kepaa 8)9" nyeri uu hati 8)9" kejang)kejang 8)9
O) kesadaran k(mp(s mentis" TD /30%80 mm2g" -.nadi $01%menit" -.napas ,01%menit" a:ebris
+ata : k(njungti=a tidak pu!at" s!era tidak ikterik
'antung : 6' I)II n(rma" ga(p ) " murmur )
Paru : =esikuer" r(nkhi )%) " 0hee;ing )%) " endir >
Abd(men : emas" nyeri tekan 8)9" :undus uteri teraba , jari di ba0ah pusat
71tremitas : tidak pu!at" tidak sian(sis" edema minima
A) Ni:as hari ke)/ p(st partum
P) rencana diagnosis: )!ek DP@ p(st partum
4(bser=asi k(ntraksi dan perdarahan
)(bser=asi tanda =ita
rencana terapi: ) +gSD3 drip /, gram % < jam
)Ni:edipin 31/0mg
)Asam me:enamat 31.00mg
)Am(1y!iin 31.00mg
)+(biisasi seteah ,3 jam
)#eaimentasi dini
rencana edukasi: )edukasi 56
<
)diet seimbang
PEMBA$ASAN UMUM
PRE4EK&AMPSIA DAN EK&AMPSIA
Pen!ahuluan
Pre)ekampsia adaah penyakit yang timbu akibat kehamian dan berakhir seteah terminasi
kehamian. Pat(:isi((gi penyakit ini semakin ama semakin jeas" namun penyebab pastinya sampai saat
ini masih beum betu)betu diketahui. Adapun :en(mena yang berkaitan dengan keainan pre)ekampsia
ini adaah: hanya terjadi pada 0anita hami" keainan sering terjadi pada primigra=ida" terkait dengan
ge(gra:is%dem(gra:is%etnis" mother-inherited" tidak sesuai mendeian sederhana" keainan dapat terjadi
beruang pada /&C kasus dan dapat terjadi dengan derajat kinis berbeda)beda" serta keainan bersi:at
sistemik. Sampai saat ini preekampsia masih merupakan penyuit utama daam kehamian" serta menjadi
penyebab utama pua kematian dan kesakitan materna maupun perinata di Ind(nesia.
Pre)ekampsia berat se!ara kinis ditandai (eh adanya hipertensi dan pr(teinuria pada kehamian
ibu trimester dua akhir dan trimester tiga. Sindr(ma ini juga menyebabkan adanya keainan pada susunan
sara: pusat" keainan pada sistem darah" keainan berupa mikr(angi(pati yang dapat beranjut menjadi
gangguan :aa ginja" keainan :aa hati" dan sindr(ma 27@@P. 6eberapa :akt(r predisp(sisi keainan ini
adaah: 8/9 hipertensi esensia 8,9 diabetes meitus 839 penyakit ginja 839 gemei 8.9 upus
eritemat(sus sistemik.
Pada pre)ekampsia" sirkuasi pasenta tidak berjaan n(rma dikarenakan in=asi tr(:(bast pada
a.spirais tidak sempurna atau akibat ater(sis pada pembuuh darah desidua dan pasenta. Deh karena itu"
pada janin dengan ibu mengidap pre)ekampsia akan terjadi hip(ksia dan kekurangan nutrisi yang
berujung pada pertumbuhan janin terhambat.
Pre)ekampsia dan ekampsia merupakan kesatuan penyakit yang angsung disebabkan (eh
kehamian. Istiah kesatuan penyakit harus diartikan bah0a kedua peristi0a pada dasarnya sama dan
bah0a ekampsia merupakan peningkatan yang ebih berat dan berbahaya dari pre)ekampsia" dengan
tambahan gejaa)gejaa tertentu.
Di Ind(nesia" seain pendarahan dan in:eksi" ekampsia masih merupakan sebab utama kematian
ibu" dan sebab kematian perinata yang tinggi. Deh karena itu penanganannya peru segera diaksanakan
untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak. Peru ditekankan bah0a sindr(ma pre)ekampsia ringan
dengan hipertensi edema" dan pr(teinuria sering tidak diketahui atau tidak diperhatikan (eh 0anita yang
bersangkutan" sehinga tanpa disadari daam 0aktu singkat dapat timbu preekampsia berat" bahkan
&
ekampsia. Pemerikasaan antenata yang teratur dan yang se!ara rutin men!ari tanda)tanda pre)ekampsia"
sangat penting daam usaha pen!egahan pre)ekampsia berat dan ekampsia.
-rekuensi pre)ekampsia untuk tiap negara berbeda)beda karena banyak :a!t(r yang
mempengaruhinya : jumah primigra=ida" keadaan s(sia ek(n(mi" perbedaan kriterium daam penentuan
diagn(sis" dan ain)ain. Daam kepustakaan :rekuensi diap(rkan berkisar antara 3 > /0C. Pada
primigra=ida :rekuensi pre)ekampsia ebih tinggi bia dibandingkan dengan mutigra=ida" teruama
primagra=ida muda. Diabetes meitus" m(a hidatid(sa" kehamian ganda" hidr(ps :etais" umur ebih dari
3. tahun" dan (besitas merupakan :akt(r predisp(sisi untuk terjadinya pre)ekampsia.
Insidens preekampsia adaah .C. -a!t(r risik( meiputi nuipara" s(si(ek(n(mi menengah ke
ba0ah" usia ibu ebih dari 3. tahun" (besitas" dan etnik A:rika)Amerika" dan gemei.
Pre)ekampsia adaah penyakit dengan tanda)tanda hipertensi" edema" dan pr(teinuria yang
timbu karena kehamian. Penyakit ini umumnya terjadi daam tri0uan ke)3 kehamian" tetapi dapat
terjadi sebeumnya" misanya pada m(a hidatid(sa.
2ipertensi biasanya timbu ebih dahuu daripada tanda)tanda ain. Untuk menegakkan diagn(sis
pre)ekampsia" kenaikan tekanan sist(ik harus 30 mm2g atau ebih diatas tekanan yang biasa ditemukan"
atau men!apai /30 mm2g atau ebih. 5enaikan tekanan hist(ik sebenarnya ebih banyak diper!aya.
Apabia tekanan diast(ik naik dengan /. mm2g atau ebih atau menjadi $0 mm2g atau ebih" maka
diagn(sis hipertensi dapat dibuat. Penentuan tekanan darah diakukan minima , kai dengan jarak 0aktu
< jam pada keadaan istirahat.
7dema adaah penimbunan !airan se!ara umum dan berebihan daam jaringan tubuh dan
biasanya dapat diketahui dari kenaikan berat badan serta pembengkakan kaki" jari tangan dan muka..
7dema pretebia yang ringan sering ditemukan pada kehamian biasa" sehingga tidak seberapa berarti
untuk penentuan diagn(sis pre)ekampsia. 5enaikan berat badan I kg setiap minggu daam kehamian
masih dapat dianggap n(rma" tetapi bia kenaikan / kg seminggu beberapa kai" ha ini peru
menimbukan ke0aspadaan terhadap timbunya pre)ekampsia.
Pr(teinuria berarti k(nsentrasi pr(tein daam air ken!ing yang meeebihi 0"3 g%iter daam air ken!ing ,3
jam atau pemeriksaan kuaitati: menunjukkkan / atau , ? / g%iter atau ebih daam air ken!ing yang
dikeuarkan dengan kateter atau midstream yang diambi minima , kai dengan jarak 0aktu < jam.
6iasanya pr(teinuria timbu ebih ambat daripada hipertensi dan kenaikan berat badan" karena itu harus
diangap sebagai tanda yag !ukup serius.
Pre)ekampsia dibagi daam g((ngan ringan dan berat.
Eti%l%gi
8
Penyebab pre)ekampsia dan ekampsia sampai saat ini beum diketahui. Te(ri dapat diterima
harus dapat menerangkan ha)ha berikut ini :
/. sebab bertambahnya :rekuensi pada primigraditi=itas" kehamian ganda" hidramni(n dan
m(a hidatid(sa.
,. sebab bertsmbahnya :rekuensi dengan makin tuanya kehamian
3. sebab dapat terjadinya perbaikan keadaan penderita dengan kematian janin daam uterus
3. sebab jarangnya terjadi ekampsia pada kehamian) kehamian berikutnya
.. sebab timbunya hipertensi" edema" pr(teinuria" kejang dan k(ma.
Te(ri yang de0asa ini banyak dikemukakan sebagai penyebab pre)ekampsia adaah iskemia
pasenta. Akan tetapi dengan te(ri ini tidak dapat diterangkan semua ha yang berkaitan dengan penyakit
ini. 6anyak :akt(r yang menyebabkan pre)ekampsia dan ekampsia. Diantara :akt(r):akt(r yang
ditemuakn seringkai sukar ditemukan mana yang ssebab dan mana yang akibat.
Pat%genesis
Pre)ekampsia ringan jarang sekai menyebabkan kematian ibu. Deh karena itu" sebagian besar
pemeriksaan anat(mi pat((gik berasa dari penderita ekampsia yang meningga. Pada penyeidikan
akhir)akhir ini dengan bi(psi hati dan ginja ternyata bsh0a perubahan anat(mi)pat((gik pada aat)aat
itu pada pre)ekampsia tidak jauh berbeda daripada yang ditemukan pada ekampsia. Tidak ada perubahan
hist(pat((gik yang khas pada pre)ekampsia dan ekampsia. Pendarahan" in:ark" nekr(sis dan tr(mb(sis
pembuuh darah ke!i pada penyakit ini dapat ditemukan daam berbagai aat tubuh. Perubahan tersebut
mungkin sekai disebabkan (eh =as(spasmus arteri(a. Penimbunan :ibrin daam pembuuh darah
merupakan :akt(r penting juga daam pat(genesis keainan)keainan tersebut.
Pr(ses impantasi mudigah pada end(metrium adaah pr(ses yang k(mpeks dan harm(nis.
6eberapa mekanisme yang berkenaan dengan parubahan akibat keadaan pre)ekampsia adaah pr(ses
impantasi" pembentukan pembuuh darah pasenta serta pr(ses pasentasi.
Disharmoni implantasi
Pada keadaan n(rma" en;im h*4 merangsang pembentukan en;im *DH)/ dan *DH),. 5edua
en;im tersebut masing)masing merubah asam arakid(nat menjadi tr(mb(ksan dan pr(stasikin 8(eh
*DH)/9 serta pr(stagandin 7, 8(eh *DH),9 yang kesemuanya bekerja daam keseimbangan mereguasi
pr(ses impantasi dan pr(ses pembentukan pembuuh darah pasenta.
Pada keadaan pre)ekampsia terjadi kerusakan resept(r @2%h*4 sehingga reguasi sintesis en;im
h*4 terganggu. Sebagai akibatnya" terjadi peningkatan kadar en;im h*4 serum yang berimbas kepada
$
peningkatan kedua jenis en;im *DH se!ara berebihan. Sebagai hasi akhir" pr(ses impantasi dan
pembentukan pembuuh darah pasenta menjadi tidak sempurna.
Pada kehamian n(rma" in=asi tr(:(bas ke daam jaringan desidua menghasikan suatu
perubahan :isi((gis pada a.spirais. Untuk memenuhi kebutuhan (ksigen dan nutrisi seama kehamian"
maka jaan yang paing mungkin adaah dengan membesarkan diameter arteri. 5emampuan meebarkan
diameter a.spirais iniah yang merupakan kebutuhan utama untuk keberhasian kehamian. 2asi akhir
dari perubahan :isi((gis n(rma tersebut adaah a.spirais yang ebih ebar berbentuk menyerupai kantung
eastis" bertahanan rendah" mampu mengairkan darah se!ara !epat" dan bebas dari kendai neur(=askuar
n(rma maupun e:ek agen =as(m(t(r.
Pada keadaan pre)ekampsia" terjadi de:isiensi pasentasi" berupa kegagaan pada ge(mbang
kedua in=asi tr(:(bas sehingga perubahan :isi((gis pada a.spirais tidak terjadi. Perubahan hanya terjadi
pada segmen desidua sementara pada segmen mi(metrium masih terseubung (t(t p((s. Ditemukan juga
hiperpasia tunika media dan adanya tr(mb(sis. 2a ini menyebabkan diameter a.spirais K 30C
dibandingkan diameter pada kehamian n(rma dan terjadi peninggian resistensi terhadap airan darah
yang berujung pada insu:isiensi dan iskemia. 2a tersebut diperparah pua (eh sumbatan pada a.spirais
(eh materi :ibrin(id berupa se)se busa" makr(:ag berisi emak dan in:itrasi se)sem(n(nukear pada
peri=askuar. 2a ini disebut sebagai ater(sis akut" yang mana berhubungan erat dengan akibat terjadinya
pertumbuhan janin terhambat dan bertambah beratnya pre)ekampsia.
Disfungsi endotel
-ungsi spesi:ik end(te adaah sebagai berikut: 8/9 reguasi t(nus =askuar meaui peepasan
=as(diat(r dan =as(k(nstrikt(r 8,9 memeihara permeabiitas sekat antar end(te untuk pertukaran dan
transp(rt akti: ;at);at dari sirkuasi ke daam pembuuh darah dan jaringan sekitarnya 839 sintesis dan
sekresi :akt(r pertumbuhan dan sit(kin 839 mengubah dan meng(ksidasi ip(pr(tein di dinding pembuuh
arteri 839 menyediakan permukaan n(n)t(mb(genik bagi ek(sit 8<9 memeihara k(agen dan
pr(te(gikan membran basais.
Sedangkan 3 peran end(te pada :isi((gis pada manusia n(rma adaah 8/9 mengatur t(nus (t(t
=askuar 8,9 adhesi ek(sit dan in:amasi 839 keseimbangan tr(mb(sis dan :ibrin(isis.
Para ahi meyimpukan bah0a pada pre)ekampsia terjadi dis:ungsi end(te" yang tampak dari
m(r:((ginya >misanya: end(tei(sis" perubahan utrastruktur pada aas pasenta dan pembuuh uterusL
maupun dari parameter bi(kimia >misanya perubahan rasi( pr(stasikin:tr(mb(ksan A," d. Namun"
tidak semua end(te mengaami dis:ungsi karena sesuai peneitian #isau ternyata terdapat heter(genitas
end(te.
Perubahan Anat(mi)Pat((gik
/0
Plasenta. Pada pre)ekampsia terdapat spasmus arteri(aspirais desidua dngan akibat menurunnya airan
darah ke pasenta. Perubahan pasenta n(rma akibat tuanya kehamian" sepeti menipisnya sinsitium"
menebanya dinding pembuuh darah daam =ii karena :ib(sis" dan k(n=ersi mes(derm menjadi jaringan
:ibr(tik" diper!epat pr(sesnya pada pre)ekampsia dan hipertensi. Pada pre)ekampsia yang jeas adaah
atr(:i sinsitium" sedangkan pada hipertensi menahun terdapat terutama perubahan pada pembuuh darah
dan str(ma. Arteria spirais mengaami k(nstriksidan penyempitan" akibat ater(sis akut disertai
necrotizing ateriopathy.
Ginjal. Aat ini besarnya n(rma atau dapat membengkak. Pada simpai ginja dan pada pem(t(ngan
mungkin ditemukan pendarahan)pendarahan ke!i.
Penyeidikan bi(psy pada ginja (eh At!he!k dan ka0an)ka0an 8/$8<9 menunjukkan pada pre)
ekampsia bah0a keainan berupa :
/. 5eainan g(meruus
,. 2iperpasia se)se jukstag(meruer
3. 5eainan pada tubuus)tubuus 2ene
3. Spasmus pembuuh darah ke g(meruus
4(meruus tampak sedikit membengkak dengan perubahan)perubahan sebagai berikut :
a. se)se diantara kapier bertambah
b. tampak dengan mikr(sk(p biasa bah0a membrane basais dinding kapier g(meruus se(ah)(ah
terbeah" tetapi ternyata keadaan tersebut dengan mikr(sk(p eektr(n disebabkan (eh bertambahnya
matriks mesangia
!. se)se kapier membengkak dan umen menyempit atau tidak ada
d. penimbunan ;at pr(tein berupa serabut ditemukan daam kapse 6(0man
Hati
Aat ini biasanya n(rma" pada permukaan dan pembeahan tampak tempat)tempat pedarahan yang tidak
teratur.
Otak
Pada penyakit yang beum anjut hanya ditemukan edema dan anemia pada k(rteks serebriM pada keadaan
anjut dapat ditemukan perdarahan.
etina
5eainan yang sering ditemukan adaah spasmus pada arteri(a" terutama dekat dis!us (ptikus. Dapat
terihat edema pada dis!us (ptikus dan retina. Abasi( retina juga dapat terjadi" tetapi k(mpikasi ini
pr(gn(sisnya baik karena retina akan meekat agi beberapa minggu p(stpartum.
Paru-paru
//
Paru)paru menunjukkan berbagai tingkat edema dan perubahan karena br(nk(pneum(nia sebagai akibat
aspirasi. 5adang ditemukan abses paru.
!antung
Pada sebagian besar penderita yang mati karena ekampsia jantung biasanya mengaami perubahan
degenerati: pada mi(kardium. Sering ditemukan degenerasi emak dan !(udy s0eing serta nekr(sis dan
perdarahan.
"elenjar adrenal
Dapat menunjukkan keainan berupa perdarahan dan nekr(sis daam berbagai tingkat.
Perubahan :isi((gi pat((gik
Perubahan p(k(k yang didapatkan pada pre)ekampsia adaah spasmus pembuuh darah disertai dengan
retensi ginja dan air. Pada pre)ekampsia ditemukan kadar ad(ster(n yang rendah dan k(nsentrasi
pr(aktin yang tinggi daripada kehamian n(rma" permeabiitas pembuuh darah juga meningkat. Adapun
mekanisme yang menjadi dasar pat(:isi((gi pre)ekampsia adaah adanya =as(spasme pembuuh darah
akibat rendahnya resistensi terhadap katek(amin dan angi(tensin II serta adanya peningkatan tr(mb(ksan
dan penurunan pr(stasikin.
Perubahan pada plasenta dan uterus.
+enurunnya airan darah ke pasenta mengakibatkan gangguan :ungsi pasenta.
Perubahan pada ginjal.
Perubahan pada ginja disebabkan (eh airan darah ke daam ginja menurun sehingga menyebabkan
:itrasi g(meruus mengurang.
Perubahan pada retina.
Pada pre)ekampsia tampak edema retina" spasmus setempat atau menyeuruh pada satu atau beberapa
arteri" jarang terihat pendarahan atau eksudat.
Perubahan pada paru-paru# biasanya disebabkan (eh dek(mpensasi( k(rdis kiri
Perubahan pada otak
+!*a meap(rkan bah0 aresistensi pembuuh daah daam (tak pada hipertensi daam kehamian ebih
meninggi agi pada ekampsia. Naaupun demikian" airan darah ke (tak dan pemakaian (ksigen (eh
(tak hanya menurun pada ekampsia.
$etabolisme air dan elektrolit.
2em(k(nsentrasi yang menyetai pre)ekampsia dan ekampsia tidak diketahui sebabnya.
Pada ekampsia" kejang)kejang dapat menyebabkan kadar gua darah naik untuk sementara" asidum
aktikum dan asam (rgani! ain naik" dan bikarbnas natrikus" sehingga menyebabkan !adangan akai
/,
turun. Seteah kejangan" ;at (ksidasi diepaskan untuk dapat bereaksi denagn asam karb(nik menjadi
bikarb(nas natrikus. Dengan demikian !adangan akaMI dapat puih kembai.
5adar kreatinin dan ureum pada pre)ekampsia tidak begitu meningkat " ke!uai bia terjadi
(iguria atau anuria. Pr(tein serum t(ta" perbandingan abumin g(buin dan tekanan (sm(tik pasma
menurun pada pre)ekampsia" ke!uai pada penyakit yang berat dengan hem(k(nsentrasi.

#ambaran klinik
6iasanya tanda)tanda pre)ekampsia timbu daam urutan : pertambahan berat badan yang
berebihan" diikuti edema" hipertensi dan akhirnya p(teinuria. Pada pre)ekampsia ringan tidak dtemukan
gejaa)gejaa subyekti:. Pada pre)ekampsia berat didapatkan sakit kepaa di daerah :r(nta" sk(t(ma"
dip(pia" pengihatan kabur" nyeri di daerah epigastrium" mua atau muntah)muntah. 4ejaa)gejaa ini
sering ditemukan pada pre)ekampsia yang meniingkat dan merupakan petunjuk bah0a ekampsia akan
timbu. Tekanan darah pun meningkat ebih tinggi" edema menjadi ebih umum" dan p(teinuria bertambah
banyak.
Diagn%sis
Diagn(sis dini harus diutamakan bia diinginkan angka m(rbiditas dan m(rtitas rendah bagi ibu
dan anaknya. Naaupun terjadinya pre)ekampsia susah di!egah" namun pre)ekampsia berat dan
ekampsia biasanya dapat dihindarkan dengan !ara mengena se!ara dini penyakit itu dan dengan
penanganan yang sempurna.
Pada umumnya diagn(sis pre)ekampsia didasarkan atas adanya , dari trias tanda utama : hipertensi"
edema dan pr(teinuria. 2a ini memang berguna untuk kepentingan statisti!" tetapi dpat merugikan
penderita karena tiap tanda dpat merupakan bahaya kendatipun ditemukan tersendiri. Adanya suatu tanda
harus menimbukan ke0aspadaan" apa agi (eh karena !epat tidaknya penyakit meningkat tidak dapat
diramakanM dan bia ekampsia terjadi maka pr(gn(sis bagi ibu maupun janin menjadi jauh ebih buruk.
5riteria minima adaah tekanan darah O /30%$0 mm2g pada umur kehamian A ,0 minggu dan
pr(teinuria O 300 mg daam ,3 jam atau penanda dipsti!k satu atau ebih pada urin se0aktu. Seain
kriteria minima tersebut diagn(sis preekampsia ebih meyakinkan bia terdapat tekanan darah O /<0%//0
mm2g" pr(teinuria O, g daam ,3 jam atau penanda dipsti!k O , pada urin se0aktu" kreatinin serum A /",
mg%d@ 8ke!uai teah diketahui sebeumnya ada peningkatan keatinin serum9" pateet K /00.000%nm3"
peningkatan @D2" peningkatan S4DT atau S4PT" sakit kepaa menetap atau gangguan pengihatan" dan
nyeri epigastrium menetap.
/3
Klasi5ikasi
6erdasarkan :rekuensi dan intensitas penemuan gejaa" tanda" dan hasi ab(rat(rium di atas" pre)
ekampsia dapat dibagi menjadi ringan dan berat :
/. Pre)ekampsia ringan :
6ia tidak terdapat gejaa)gejaa seperti tersebut daam pe)ekampsia berat di ba0ah ini" maka pre)
ekampsia dapat dig((ngkan sebagai ringan. Tekanan darah dapat saja meningkat !epat daam /
minggu" misanya tekanan diast(ik meningkat sampai /. mm2g. +ungkin pua berat badan
meninkat sampai , kg per minggu. Peru diingat bah0a ,0C ekampsia dapat terjadi pada k(ndisi
tekanan darah yang tidak terau tinggi.
,. Pre)ekampsia berat
Disebut sebagai pre)ekampsia berat jika didapatkan kriteria sebagaimana di ba0ah ini:
a. tekanan diast(ik A //0 m2g dan%atau tekanan sist(ik A /<0 mm2g
b. pr(teinuria A 3 gram per hari
!. sindr(ma 27@@P
d. hiperre:eksia
e. (iguria K 300 m@%hari
:. tr(mb(sit A /00.000%mm3
g. gangguan =isua dan%atau nyeri kepaa hebat
h. perdarahan retina
i. k(ma
j. nyeri epigastrik
k. edema paru
. edema generaisata
m. mikr(angi(pati
n. sian(sis
(. pertumbuhan janin terhambat
p. 5adar en;im hati abn(rma
Abn(rmaitas
Tekanan diast(ik
Pr(teinuria
Sakit kepaa
4angguan pengihatan
Nyeri epigastrium
Diguria
5ejang
5reatinin serum
Tr(mb(sit(penia
Peningkatan en;im hati
#estriksi pertumbuhan janin
7dema paru
#ingan
K /00 mm2g
Tra!e )/?
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
N(rma
Tidak ada
+inima
Tidak ada
Tidak ada
6erat
O //0 mm2g
,? menetap atau ebih
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada 8ekampsia9
+eningkat
Ada
Ada
Sangat jeas
Ada
/3
3. 7kampsia
6ia dijumpai kejang)kejang pada pasien dengan tekanan darah tinggi pada kehamian" maka
diagn(sis kerja utama adaah ekampsia. 2a tersebut ditunjang dengan adanya data
pr(teinuria dan adanya keainan)keainan ain seperti pada pre)ekampsia berat.
Pre!iksi !an (en'egahan
6eberapa pemeriksaan teah diakukan untuk memperkirakan apakah se(ang 0anita
hami akan mengaami preekampsia. Sampai saat ini tidak ada pemeriksaan yang dapat diajukan
untuk skrining preekampsia yang dapat diper!aya" =aid dan ek(n(mis" dan idea.
6eberapa upaya pen!egahan preekampsia diajukan seperti manipuasi diet" aspirin" dan
anti(ksidan. +anipuasi diet dan aspirin tidak e:ekti: daam pen!egahan preekampsia. Pemberian
anti(ksidan sepeti =itamin * dan 7 untuk men!egah kerusakan end(te memerukan peneitian
ebih anjut.
K%m(likasi
5(mpikasi yang terberat iaah kematian ibu dan janin. Usaha utama iaah meahirkan
bayi hidup dari ibu yang menderita pre)ekampsia dan ekampsia. 5(mpikasi yang tersebut di
ba0ah ini biasanya terjadi pada pre)ekampsia berat dan ekampsia.
/. S(usi( pasenta
6iasanya terjadi pada ibu yang menderita hipertensi akut dan ebih sering terjadi pada pre)
ekampsia.
,. 2ip(:ibrin(genemia
3. 2em(isis
Penderita dengan pre)ekampsia berat kadang menunjukkan gejaa kinik hem(isis yang
dikena dengan ikterus. Nekr(sis perip(rta hati yang sering ditemukan pada aut(psy
penderita ekampsia dapat menerangkan ikterus tersebut.
3. Perdarahan (tak
5(mpikasi ini merupakan penyebab utama kematian materna pada penderita ekampsia.
.. 5eainan mata
5ehiangan pengihatan untuk sementara" yang berangsung sampai seminggu dapat terjadi.
Perdarahan kadang terjadi pada retina" ini merupakan tanda ga0at akan terjadinya ap(peksia
serebri.
<. 7dema paru)paru
'arang" bias disebabkan karena payah jantung.
&. Nekr(sis hati
Nekr(sis perip(rta hati pada pre)ekampsia dan ekampsia merupakan akibat =as(spasmus
arteri( umum.
8. Sindr(ma 27@@P 8haem(ysis" ee=ated i=er en;ymes" (0 pateet9
$. 5eainan ginja
6erupa end(tei(sis g(meruus" anuria" dan bias terjadi gaga ginja.
/0. 5(mpikasi ain
@idah tergigit" trauma dan :raktura karena jatuh akibat kejang" pneum(nia aspirasi" dan DI*.
//. Prematuritas" dismaturitas" dan kematian janin intra)uterin
Tatalaksana
Peng(batan hanya dapat diakukan se!ara simt(matis karena eti((gi pre)ekampsia dan
:akt(r):akt(r apa daam kehamian yang menyebabkannya beum diketahui. Tujuan utama
penanganan iaah : men!egah terjadinya pre)ekampsia berat" ekampsia maupun k(mpikasi yang
dapat terjadi" meahirkan janin hidup dengan trauma yang seke!i)ke!inya. Dengan kata ain
untuk menyeamatkan ibu serta meahirkan janin yang dapat hidup di uar 8=iabe9 tanpa
memerukan penanganan intensi: dan berkepanjangan.
Penanganan akti: bia ada satu atau ebih tanda)tanda :
tanda >tanda impending ekampsia
ada 27@@P syndr(me
ada kegagaan penanganan k(nser=ati:
ada tanda)tanda ga0at janin atau IU4#
usia kehamian 3. minggu atau ebih
Penataaksanaan medis yang diakukan termasuk pemberian terapi (bat anti)hipertensi
seperti 2ydraa;ine atau Ni:edipin" pemberian (bat)(bat anti)kejang berupa +agnesium su:at"
pemberian diuretik serta terapi !airan sejumah .00 !!%< jam.
Penataaksanaan pre)ekampsia berat pada kehamian aterm dan%atau dekat aterm tanpa
komplikasi baik pada ibu dan janin adaah dengan mengadakan induksi persainan" kemudian
persainan nantinya diakukan dengan bantuan ekstraksi =akum atau !unam%:(r!eps seteah
terebih dahuu diberikan terapi (bat anti)hipertensi dan anti)kejang. Penataaksanaan ekampsia
dan pre)ekampsia berat dengan komplikasi pada ibu 8misanya edema paru" sindr(ma 27@@P9
dan janin adaah dengan penanganan (bstetrik yang ebih agresi: yaitu dengan (perasi *aesar.
Penataaksanaan medis berupa pemberian (bat)(batan anti)hipertensi maupun anti)kejang tetap
diakukan sama.
Penataaksanaan pre)ekampsia tanpa komplikasi pada kehamian sebeum 33 minggu
adaah dengan meneruskan kehamian yang berarti menunda persainan sampai , minggu.
Penataaksanaan pre)ekampsia berat pada a0a trimester dua adaah yang tersuit ditinjau dari
sudut janin" karena m(rtaitas dan m(rbiditasnya tinggi. Penanganan pasien pada keadaan ini
harus seekti: dan dianjurkan hanya di rumahs akit dengan :asiitas ra0at intensi: yang memadai.
/. +agnesium su:at
Dapat diberikan dengan drip 3)< g daam /00 m@ !airan daam /.),0 menit" kemudian , g %
jam daam /00 m maintenan!e. D(sis a0a , gram I.G diberikan daam /0 menit" dianjutkan
dengan d(sis pemeiharaan sebanyak , gram per jam drip in:us. Periksakan kadar magnesium
serum 3)< jam kemudian pertahankan daam kadar 3)& m7P%@" pemberian dihentikan ,3 jam
seteah meahirkan. Pada ekampsia" sama seperti pada ekampsia berat" hanya d(sis +gSD3
dapat ditambah , gram intra=ena seteah bia timbu kejang agi" diberikan sekurang)
kurangnya ,0 menit seteah pemberian terakhir.
Syarat pemberian +gSD3 : :rekuensi napas A /< kai%menit" tidak ada tanda)tanda ga0at
napas" diuresis A /00 m daam 3 jam sebeumnya" re:eks patea p(siti:.
Siapkan antid(tum +gSD3 yaitu *a)guk(nas /0C 8 / gram daam /0 !! Na* 0"$C9.
,. Antihipertensi
Antihipertensi yang dapat digunakan adaah hydraa;ine .)/0 mg daam /.),0 menit"
abeta( ,0 mg intra=ena b(us jika tidak e:ekti: daam /0 menit berikan 30 mg au 80 mg
tiap /0 menit dengan tidak meebihi d(sis t(ta ,,0 mg" ni:edipine /0 mg (ra dan diuang 30
menit kemudian bia. A*7 inhibit(r tidak diberikan karena dapat menyebabkan berbagai
k(mpikasi pada janin seperti pertumbuhan janin terhambat" ma:(rmasi tuang" sampai
kematian ne(natus.
3. Terminasi kehamian
Pada umumnya indikasi untuk pengakhiran kehamian iaah : pre)ekampsia ringan dengan
kehamian ebih dari !ukup)buan" pre)ekampsia dengan hipertensi dan%atau pr(teinuria
menetap seama /0)/3 hari dan janin sudah !ukup matur" pre)ekampsia berat" dan ekampsia.
6ia preterm" dan diharapkan beberapa minggu dapat mereduksi risik( m(rbiditas ne(nata
dan peekampsia ringan" terminasi dapat ditangguhkan. Pada preekampsia berat" terminasi
diakukan se!epatnya. Persainan diinduksi dengan (ksit(sin atau pr(stagandin atau diat(
(sm(ti!. 6ia dengan induksi tidak dimungkinkan atau gaga dapat diindikasikan (peasi
*aesar.
Pr%gn%sis
Pr(gn(sis keadaan ini sangat tergantung kasi:ikasi" usia ibu" adanya penyuit%k(mpikasi
ain" pr(ses penataaksanaan dan juga kepatuhan pasien menjaankan ren!ana tataaksana
peng(batan. Angka kematian ibu berkisar $.8),...C" sedangkan angka kematian bayi ebih itnggi
agi yaitu 3,.,)38.$C. 5eainan yang paing sering menimbukan kematian adaah perdarahan
(tak" gaga jantung denganedema paru" gaga ginja" dan masuknya isi ambung kedaam jaan
napas saat epis(de kejang. Sebab kematian bayi terutama adaah hip(ksia intra)uterin dan
prematuritas.
Nanita dengan ri0ayat preekampsia ebih beresik( untuk mengaami k(mpikasi
hipertensi pada kehamian seanjutnya. Tingginya kematian ibu dan anak di negara)negara yang
kurang maju disebabkan (eh kurang sempurnanya penga0asan antenata dan nata sehingga
terambat mendapat peng(batan yang tepat. Pre)ekampsia dan ekampsia tidak menyebabkan
hipertensi menahun.
$E&&P Syn!r%me
+erupakan saah satu k(mpikasi yang dapat terjadi pada pre)ekampsia berat.
5etika sebuah pateet yang jumahnya kurang dari /00"000 %mm
3
teah tampak pada pasien pre)
ekampsia berat" penting untuk meihat apusan darah untuk memeriksa keping se darah merah
dan kandungan serum hapt(g(bin" sebagaimana penentuan en;im)en;im hati. 'ika keeping
eritr(sit terihat pada !airan tersebut" hapt(g(bin tidak ada atau menurun se!ara drasti!" dan
en;im hati ditingkatkan" berarti pasien mengaami pre)ekampsia dengan k(mpikasi hemat((gis.
2em(isis pada kasus ini hasi dari intasan se meaui pembuuh darah ke!i dienyapkan sedikit
demi sedikit dengan :ibrin dep(sits. 5(mpikasi pre)ekampsia seperti ini teah dikenakan
sebagai 27@@P 82em(yti! anemia" 7e=ated @i=er en;ymes" @(0 Pateet !(unt 9 (eh
Neinstein untuk menjeaskan k(ndisinya.
5riteria dari diagn(sis 27@@P syndr(me teah dijeaskan (eh Sibai" sebagai berikut :
5riteria diagn(sis 27@@P Syndr(me :
2em(ysis 8hasi abn(rma pada apusan darah tepi atau peningkatan kadar biirubin9
S!histi(!ytes pada !airan darah
6iirubin A Q /", m%d atau O ,0".Rm(%@
Tidak ada pasma hapt(g(bin
Peningkatan akti=itas en;im hati
S4DT A &, IU % @" atau S)4T O &0 U%@
@D2 A <00 IU % @
@(0 Pateet *(unt
Pateet K /00 1 /0
3
% mm
3
Suit untuk membedakan antara keainan ini dengan tr(mb(tik tr(mb(sit(penik purpura 8TTP9"
karena kemiripan daam gejaa kinis" ab(rat(rium dan karakteristik hist((gik. 6agaimanapun"
preekampsia berat terjadi ebih sering daripada TTP. Terkadang" jika saah mendiagn(sis sebagai
TTP au diakukan terapi medikament(sa yang maah memperpanjang saat persainan" ha ini
akan sangat membahayakan. Setiap pasien hami dengan hipertensi dan k(mpikasi hemat((gi
harus diterapi dengan anggapan bah0a keainan tersebut diakibatkan karena kehamiannya. Pada
banyak kasus" terjadi perbaikan seteah persainan. 'ika terdapat TTP" hem(isis dan gejaa
neur((gik tidak akan berubah dengan dengan pr(ses persainan.
#en!ana penataaksanaan pasien dengan 27@@P sindr(m termasuk :
/. Induksi (ksit(sin harus dimuai se!epatnya" ke!uai terdapat k(ntraindikasi partus
per=aginam. Perubahan pada ser=iks harus di(bser=asi se!epatnya seteah dimuai induksi.
'ika partus per=aginam tidak terjadi daam 0aktu /, jam seteah induksi" terminasi kehamian
dengan (perasi *aesar ebih dipiih.
,. Tr(mb(sit tidak diberikan ke!uai jumahnya K ,0.000 % mm3 atau K 30.000 dengan gejaa
terganggunya hem(stasis. 'ika diperukan trans:usi tr(mb(sit" tiap unit akan menaikkan
jumah sekitar /0.000%mm3. 5arena tujuannya menaikkan jumah sampai minima
.0.000%mm3" trans:usi /0 U tr(mb(sit biasanya men!ukupi. Naktu ketahanan hidup
tr(mb(sit yang ditrans:usikan tersebut tergantung keparahan penyakitnya. Seteah persainan"
pada a0anya jumah tr(mb(sit masih rendah tetapi akan meningkat jumahnya dengan !epat
seteah tiga hari p(stpartum. 'umah tr(mb(sit A <00.000%mm3 tidak jarang ditemukan pada
hari ketujuh atau kedeapan. Peningkatan jumah tr(mb(sit dan penurunan @D2 terihat pada
hari keempat p(st partum pada pasien yang sembuh tanpa k(mpikasi.
P#* 8pa!ked red !e9 ditrans:usikan jika hemat(krit turun sampai K 30C. Ini sering terjadi
pada a0a masa ni:as.
3. Pasien sering (iguri! dan batas *GP 8!entra Gen(us Pressure9 dibutuhkan se!ara teratur
untuk mem(niit(r pengaturan !airan intra=en(us. 4ais sub!a=ian adaah k(ntra indikasi pada
pasien pre)ekampsia dengan thr(mb(!yt(penia karena karena tingginya resik( pendarahan
daam dan hem(mediastinum. *GP ine harus dimasukkan meaui =ena juguaris interna
atau =ena peri:er.
3. Semua pasien tersebut" pasmapheresis mungkin menjadi ukuran keseamatan hidup.
Pasmapheresis mempunyai e:ek yang dramatis bagi penyakit dan memper!epat pr(ses
pemuihan. #esik( utama dari pasmapheresis adaah p(tensi untuk hepatitis =irus.
PEMBI*ARAAN K$USUS
Pasien datang dengan usia kehamian 3$ minggu" berarti janin yang dikandung sudah
!ukup matur untuk diahirkan. Pasien datang ke I4D #S*+ dengan keuhan mues ingin
meahirkan sejak / hari sebeum masuk rumah sakit
Diagn(sis P76 pada pasien ini ditegakkan atas dasar sebagai berikut:
- Anamnesis:
Tekanan darah meningkat sejak pertengahan trimester III" adanya keuhan bengkak pada
tangan dan kaki" adanya keuhan subyekti: berupa nyeri epigastrium" mua" muntah" pusing
dan sakit kepaa.
- Pemeriksaan :isik:
Tekanan darah tinggi 8berkisar /&0)/80 mm2g pada tekanan sist(ik" /00)//0mm2g
diast(ik9" didapat pitting edema pretibia dan kaki" di kedua beah sisi
- Pemeriksaan penunjang:
2asi urinaisis pr(tein ?,
Diagn(sis IU-D 8%ntra &terine 'etal (eath9 ditegakkan atas dasar :
- Pada anamnesis didapat gerak janin berkurang sejak 3 hari yang au" bahkan tidak
dirasakan gerakan janin pada satu hari sebeum masuk rumah sakit.
- Pada pemeriksaan :isik tidak dapat didengarkan bunyi denyut jantung janin dan tidak
terihat gerakan janin.
- Pada pemeriksaan penunjang ditemukan spading sign 8?9" dan tidak terihat adanya
gerakan denyut jantung janin.
-akt(r resik( pada pasien ini adaah pemeriksaan kehamian 8AN*9 yang tidak teratur
sehingga suit untuk memantau kenaikan tekanan darah se!ara se!ara k(ntinu" juga adanya
ri0ayat tekanan darah tinggi pada kehamian sebeumnya. Presentasi b(k(ng ditemukan pada saat
pemeriksaan :isik" kejadian ini diperbesar kemungkinannya mengingat pada kehamian
sebeumnya juga sungsang.
5ematian janin intra)uterine pada pasien ini kemungkinan besar merupakan saah satu
k(mpikasi pre)ekampsia berat yang diaaminya. Sebab umum kematian janin adaah karena
as:iksia" dan kemudian karena prematuritas.
Untuk penataaksanaan yang sesuai" pasien harus dira0at di rumah sakit dengan sarana
yang memadai untuk mem(nit(r keadaan pasien dan janin dengan intensi: dan pasien dapat
diterapi dengan ebih adekuat. Pasien di(bser=asi tekanan darah" nadi dan perna:asan tiap jam"
dan suhu tiap 3 jam. Pasien juga dim(nit(r tanda perburukan P76. Untuk janin" diakukan
pemeriksaan penunjang untuk memastikan apakah benar teah terjadi kematian janin daam
rahim.
Penataaksanaan pada pasien ini sudah tepat. Pada a0anya pasien diren!anakan untuk
partus per =aginam sp(ntan mengingat keadaan umum pasien semua !ukup stabi. Tetapi daam
perjaanan persainan terdapat tanda)tanda perburukan yaitu adanya nyeri kepaa" muntah" nyeri
uu hati" edema yang menetap pada ekstemitas" serta tekanan darah yang meningkat dari /<0%/00
mm2g menjadi /80%/00 mm2g. Sebagai k(nsekuensinya" pasien tersebut peru diakukan
tindakan pengakhiran kehamian segera meaui ekstraksi :(rseps. Sebenarnya terminasi
kehamian pada perburukan P76 juga dapat diakukan dengan se!ti(n !aesaria. Tetapi mengingat
teah terjadi kematian janin daam rahim" maka bukan merupakan suatu indikasi untuk
diakukannya partus per abd(minam.
Terapi medikament(sa pada ibu dengan pre)ekampsia berat meiputi pemberian (bat
pen!egah kejang dan (bat antihipertensi:. *ara pemberian magnesium su:at adaah d(sis a0a ,
gram intra=ena diberikan daam /0 menit dianjutkan dengan d(sis pemeiharaan sebanyak ,
gram per jam. Peru diperhatikan syarat)syarat pemberian magnesium su:at yaitu re:eks patea
p(siti:" :rekuensi perna:asan ebih dari /< kai per menit" dan diuresis ebih dari /00 m daam
0aktu 3 jam sebeumnya. Dbat anti hipertensi yang dipiih adaah ni:edipine" karena !ukup aman
dan tidak mengganggu arus darah uter(pasenta. Diberikan sebanyak /0 mg " 3 > 3 kai sehari dan
tambahan subingua jika tekanan darah beum juga terk(ntr(. Pemberian (bat ainnya seperti
-uimu!y dan =itamin * ditujukan sebagai peng(batan sup(rti: pada pasien. Pasien ini
diren!anakan partus per=aginam" mengingat adanya kematian janin daam rahim" dengan kaa II
yang diper!epat dengan ekstraksi bia terjadi perburukan P76.
Pr(gn(sis ibu Pu( ad =itam dan :un!ti(nam adaah b(nam" mengingat kehamian
keduanya ini merupakan kejadian P76 yang beruang" dan seteah ditataaksana dengan baik"
penyakit ini tidak agi mengan!am hidup dan :ungsi at repr(duksi pasien masih baik. Pr(gn(sis
ad sanati(nam dubia ada b(nam karena berdasarkan statisti!" pasien dengan ri0ayat pre)ekampsi
sebeumnya memiiki resik( besar untuk mengaami kembai pre)ekampsi pada kehamian
berikutnya. Seanjutnya pasien diberikan edukasi untuk mengikuti pr(gram 56" serta
diin:(rmasikan bah0a pasien masih dapat meahirkan n(rma tanpa bantuan aat jika keadaan ibu
dan janin baik.

DATAR PUSTAKA
/. Arias -. )klampsia * Preeklampsia. In: Arias - 8edit(r9. High risk pregnancy. Ne0 T(rk.
*G +(sby *(mpany.
,. *unningham -4" et a0 )klampsia. In: *unningham -4" et a 8edit(rs9. +illiam,s obstetrics.
,0
th
editi(n. St.@(uis. Prenti!e)2a Internati(na In!. /$$&: /0&$)83
3. +agee @A" Drnstein +P" Dades;en PG. $anagement o- hypetension in pregnancy. In :
.$! /$$$M 3/8: /33,)/33< 8/. +ay9
3. Sibai 6+. 7!ampsia. GI. $aternal-perinatal outcome in /01 consecutive cases. 2m !
Obstet Gynecol /$$0M /<3: /03$)/0.. U+edineV
.. Naterst(ne +" 6e0ey S" *hares N. %ncidence and predictors o- severe obstetric
morbidity : case-control study. In : .$! ,00/M 3,,: /08$)/0$3 8. +ay9
<. Nikny(sastr( 2" Sai:uddin A6" #a!himhadi T. %lmu kebidanan. 7disi ke)3. 'akarta"
Tayasan 6ina Pustaka Sar0(n( Pra0ir(hardj(. /$$$: 3,$)33

Anda mungkin juga menyukai