Anda di halaman 1dari 8

1

‫الر ِح ْي ِم‬
َّ ‫الر ْح َم ِن‬ ِ ‫بِس ِم‬
َّ ‫اهلل‬ ْ
ِ‫نَحم ُدهُ ونُصلِّىعلَى رسولِ ِه الْ َك ِري ِم و َعلَىعب ِد ِه اْلم ِسي ِح اْلموعُود‬
ْ ْ َ ْ َ َْ َ ْ ُْ َ َ ْ َ َ َ ْ

RINGKASAN KHUTBAH JUM’AH


HAZRAT AMIRUL MU’MININ KHALIFATUL MASIH V atba.
Tanggal  30 Oktober 2009 dari Baitul Futuh London UK`
TENTANG : SIFAT ALLAH AL WALI (The Friend)
(Bagian ke 2)

Didalam khutbah ini Huzur melanjutkan pembahasan tentang sifat Allah swt Al Wali
(Sahabat). Allah swt telah mengingatkan orang-orang beriman dan orang tidak
beriman terutama para penyembah berhala didalam Alqur’an surah Al Ra’d ayat 12
sebagai berikut :
ۤ‫ت ِّم ْنۢ َب ْي ِن يَ َديْ ِه َو ِم ْن َخل ِْفهٖ يَ ْح َفظُْونَ ٗه ِم ْن اَ ْم ِر ال ٰلّ ِؕ‌ه اِ َّن ال ٰلّ هَ الَ ُيغَِّي ُر َما بَِق ْوٍم َح ٰتّى ُيغَِّي ُر ْوا َما بِاَْن ُف ِس ِه ْ‌مؕ َواِ َذا‬
ٌ ‫لَهٗ ُم َع ِّق ٰب‬
‫اد ال ٰلّهُ بَِق ْوٍم ُسْۤو ًءا فَلاَ َم َر َّد لَهۚ‌ٗ َو َما ل َُه ْم ِّم ْن ُد ْونِهٖ ِم ْن َّوال‬ َ ‫اَ َر‬
Artinya : Untuk dia (Rasul itu) ada pergiliran malaikat-malaikat dihadapannya dan
dibelakangnya; mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak
mengubah keadaan sesuatu kaum sebelum mereka sendiri mengubah apa yang ada
pada diri mereka. Dan apabila Allah sudah menetapkan suatu keputusan buruk bagi
suatu kaum maka tiada yang dapat menghindarkannya dari itu, dan tiada bagi
mereka penolong selain dari pada Dia.
Didalam ayat tersebut Allah swt telah menjelaskan empat macam perkara :
a. Allah swt telah mengambil tanggung jawab sendiri untuk melindungi setiap orang.
b. Dia memberi keputusan tentang suatu bangsa sesuai dengan prilaku mereka.
c. Apabila Allah swt telah menganggap sesorang sudah patut dihukum, tidak ada
kekuatan lain yang bisa mencegahnya.
d. Dia sendiri adalah Penolong, Penjaga, Pelindung dan Sahabat yang paling benar
dan setia.
Hazrat Masih Mau’ud a.s. sambil menjelaskan maksud sesungguhnya pada
permulaan ayat tersebut ini ‫ح َفظُْونَهٗ ِم ْن اَ ْم ِر ال ٰلّ ِؕ‌ه‬ ِ ِ ِ ٌ ‫ لَهٗ ُم َع ِّق ٰب‬Untuk dia
ْ َ‫ت ِّم ْنۢ َب ْي ِن يَ َديْ ه َوم ْن َخلْفهٖ ي‬
(Rasul itu) ada pergiliran malaikat-malaikat dihadapannya dan dibelakangnya
bersabda : “ Allah swt telah menetapkan para pengawal untuk menjaga hamba-
hamba-Nya disetiap penjuru baik secara zahiri maupun secara ruhani. Yang paling
utama Allah swt menetapkan para pengawal atau penjaga itu bagi para Utusan-Nya
khasnya bagi Hazrat Rasulullah saw. Setelah kelahiran beliau kedunia, beliau telah
menjadi wujud yang paling dikasihi dan disayangi oleh Allah swt sampai kepada
masa akhir hayat beliau saw. Allah swt telah menyempurnakan semua perkara itu
pada wujud beliau saw dengan sangat luar biasa sehingga tidak ada tara
bandingannya. Situasi kehidupan beliau di Mekkah telah diketahui oleh semua,
bagaimana Allah swt telah menolong dalam setiap langkah beliau dengan sangat luar
2
biasa cemerlangnya. Surah Ar Ra’d tersebut diturunkan kepada beliau dalam suasana
di Mekkah yang sangat mencekam disa’at usaha-usaha lawan yang memusuhi beliau
sudah mencapai taraf yang paling membahayakan dan telah melampaui batas
kemanusiaan. Kita juga mempunyai sebuah pemandangan zahiri dan bathini peristiwa
Perang Badar yang sangat mengerikan dan luar biasa hebatnya dimana Allah swt
sesuai dengan janji-Nya telah menurunkan pertolongan-Nya secara luar biasa kepada
Hazrat Rasulullah saw, sehingga bagaimanapun kerasnya kehendak musuh untuk
menghancurkan beliau beserta para sahabah beliau tidak berhasil.
Amir Ibnu Tufail seorang tokoh dan pimpinan penyembah berhala datang
kepada Hazrat Rasulullah saw dan bertanya kepada beliau : “ Wahai Muhammad !!
Apabila saya menjadi muslim apakah saya bisa menjadi Khalifah pengganti engkau
setelah engkau wafat ? Maka Rasulullah saw menjawab : “ Takhta Khilafat tidak
akan pernah turun kepada seseorang yang memberi persyaratan demikian dan juga
tidak akan turun kepada pengikutnya.” Mendengar demikian dia menjadi marah dan
berkata : “Aku akan membawa lasykar berkuda yang sangat berpengalaman yang
akan memberi pelajaran dan menghancurkan Muhammad (saw)” Na’uzubillah !!
Nabi Muhammad saw bersabda : “ Tuhan tidak akan pernah memberi taufiq untuk
berbuat demikian !” Maka ia beserta temannya pergi dari sana, dan Rasulullah saw-
pun membiarkan mereka pergi. Diperjalanan temannya itu berkata : “ Mari kita
kembali lagi ketempat Muhammad dan aku akan mengatur siasat, aku akan mengajak
dia untuk berbicara dengan-ku, disa’at itu kamu hunuslah pedangmu dan seranglah
lalu bunuhlah dia !” Dia menjawab : “ Cara begini sangat berbahaya. Jika aku
berhasil membunuhnya maka sahabat-sahabatnya pasti akan mengejar-ku dan
membunuh-ku!” Temannya yang sudah dirasuk syetan itu semakin menghasutnya
dan berkata : “ Jangan takut kita akan memberi wang tebusan kepada mereka itu,
setelah berhasil membunuh Muhammad !” Maka Amir Bin Tufail itu setuju dengan
saran temannya itu dan kembali menuju Hazrat Rasulullah saw. Dan setibanya
dihadapan Rasulullah saw teman Amir Bin Tufail itu mulailah bercakap-cakap
dengan Rasulullah saw dan Amir Bin Tufailpun yang tengah berdiri dibelakang
Rasulullah saw mulai menghunus pedangnya. Namun setelah ia berhasil menghunus
pedangnya itu timbul didalam hatinya rasa takut yang menggetarkan hatinya dan
tertegun sejenak sehingga tangannya tidak mampu mengayunkan pedangnya itu
untuk membunuh Hazrat Rasulullah saw. Disa’at itu Hazrat Rasulullah saw berbalik
kebelakang dan memandang Amir Bin Tufail yang sedang memegang pedang
terhunus ditangannya. Dan Rasulullah saw faham apa yang dimaksud oleh Amir Bin
Tufail itu dan mereka-pun berdua mundur dari sana, lalu pergi meninggalkan
Rasulullah saw. Dan Rasulullah saw pun membiarkan mereka berdua pergi dan
sedikitpun tidak mengucapkan sebarang perkataan terhadap mereka berdua. Namun
Allah swt Yang Maha Kuasa telah mnjatuhkan hukuman terhadap mereka berdua.
Ditengah perjalanan turun hujan dan temannya itu telah disambar petir sehingga mati
dan hancur binasa, sedangkan tentang Amir Bin Tufail dikatakan bahwa dia mati
setelah diserang oleh penyakit bisul yang mengerikan.
Banyak sekali peristiwa serupa yang telah terjadi terhadap diri Hazrat Rasulullah
3
saw yang menunjukkan bahwa Allah swt betul-betul telah memberi perlindungan dan
keselamatan yang khas sesuai dengan janji-Nya melalui para Malaikat-Nya terhadap
wujud suci Rasulullah saw dari maksud-maksud jahat pihak lawan yang memusuhi
Hazrat Rasulullah saw. Peristiwa-peristiwa demikian telah mewarnai seluruh masa
kehidupan beliau saw sehingga nampak jelas sekali bahwa Allah swt melalui para
Malaikat-Nya telah menjaga dan melindungi beliau saw. Janji Allah swt yang turun
di Mekkah itu telah diperlihatkan kesempurnaannya untuk meyakinkan dan
menenteramkan hati beliau ketika terjadi penyerangan dan pengepungan terhadap
kota Madinah, dengan firman-Nya : ِ ‫ك ِم َن الن‬
‫َّاس‬ َ ‫ َواهللُ َي ْع ِس ُم‬artinya Allah sentiasa
menjaga engkau dari kejahatan tangan manusia. Tentang itu Hazrat Masih Mau’ud
a.s. bersabda : “ Hazrat Rasulullah saw selamat dan terlindung dari usaha
pembunuhan manusia merupakan sebuah mu’jizah yang sangat luar biasa besarnya,
dan merupakan bukti nyata kebenaran Kitab Suci Alqur’an, sebab nubuwatan ini :
ِ ‫ك ِم َن الن‬
‫َّاس‬ َ ‫ َواهللُ َي ْع ِس ُم‬artinya Allah sentiasa menjaga engkau dari kejahatan tangan
manusia tercantum didalam Kitab Suci Alqur’an dan nubuwatan ini tercantum
didalam Kitab-kitab sebelumnya juga bahwa Nabi akhir zaman tidak akan dapat
dibunuh oleh siapapun juga.”
Huzur bersabda tentang ; mereka menjaganya atas perintah Allah artinya
pertama, melalui para Malaikat Rasulullah saw selalu dijaga dan dilindungi dari
kejahatan manusia dan keduanya Allah swt menanamkan semangat kecintaan yang
mendalam didalam hati orang-orang mukmin sehingga mereka setiap sa’at siap
mengurbankan jiwa raga mereka untuk melindungi dan menjaga Rasulullah saw.
Semangat kecintaan itu timbul didalam hati orang-orang mukmin setelah mereka
beriman kepada Hazrat Rasulullah saw. Para sahabah menjaga dan melindungi Hazrat
Rasulullah saw kerana Allah swt telah menamkan iman yang hakiki didalam hati
mereka dan mereka lakukan hal itu semua semata-mata demi meraih keridhaan Allah
swt. Allah swt telah menyelenggarakan perlindungan seperti itu terhadap Rasulullah
saw lebih dari pada terhadap Nabi atau Rasul yang lain. Akan tetapi salah satu arti
dari pada itu adalah bahwa bisa juga perlindungan Tuhan itu berlaku terhadap
siapapun, sebab Allah swt telah mengatur sistim penjagaan dan perlindungan bagi
setiap orang atau setiap manusia. Misalnya walaupun tidak ada penyakit yang tengah
menular, namun didalam udara terdapat berbagai jenis kuman atau bakteri yang bisa
masuk kedalam tubuh manusia melalui pernafasan. Untuk itu Allah swt telah
menaruh sistim penjagaan didalam tubuh setiap orang, yang mampu mencegah
pengaruh buruk sebagian kuman atau bakteri yang terhirup dari udara melalui
pernafasan manusia. Disamping itu Allah swt memberi perlindungan terhadap para
wali-Nya atau para Utusan-Nya bahkan terhadap para pengikutnya yang khas melalui
para penjaga yang ditetapkan oleh Tuhan sendiri.
Pada zaman sekarang ini kita telah mengetahui merebaknya serangan wabah
penyakit pes atau tha’un dizaman Hazrat Masih Mau’ud a.s. untuk membuktikan
kebenaran da’wa beliau sebagai Utusan Tuhan. Dan hal itu telah membuktikan
adanya perlindungan khas dari Allah swt terhadap para pengikut beliau a.s. dari
4
serangan wabah penyakit berbahaya itu. Didalam Kitab Kisyti Nuh (Bahtera Nuh)
Hazrat Masih Mau’ud a.s. bersabda : “ Akan tetapi dengan segala hormat, kami ingin
mengatakan kepada Pemerintah yang baik hati itu, bahwa seandainya tidak ada
rintangan samawi, maka kamilah yang pertama-tama diantara semua warga negara
yang akan meminta disuntik untuk mencegah bahaya penyakit pes itu. Rintangan
samawi itu adalah, Tuhan menghendaki untuk memperlihatkan suatu Tanda kasih
sayang dari langit kepada umat manusia yang telah beriman kepada Utusan-Nya
dizaman ini, mereka akan dilindungi dari bahaya wabah pes atau tha’un itu. Dunia
luas telah menyaksikan bahwa walaupun telah merebaknya wabah pes atau tha’un itu
selama enam tahun dinegeri India pada waktu itu, dengan karunia Allah swt tidak ada
seorang Ahmady-pun yang terkena serangan wabah pes tersebut.”
Hanya semata-mata adanya perlindungan Allah swt manusia bisa terselamat
dari setiap tragedi yang berbahaya dari kehilangan nyawa, harta dan anak-anak atau
kehormatan. Jika tidak manusia akan kehilangan akal dan ingatan atau perasaan
setelah ditimpa berbagai macam kerugian dan kehilangan yang mengerikan. Hal itu
juga merupakan salah satu cara Allah swt untuk memberi perlindungan kepada
manusia. Banyak manusia yang tidak mampu atau tidak bijak menyikapi akibat
kehilangan atau kerugian disebabkan suatu musibah itu sehingga mengakibatkan
penderitaan yang sangat keras. Akhirnya banyak diantara mereka yang kehilangan
iman dan keyakinan terhadap Allah sawt. Hal itu harus menjadi pelajaran bagi kita
semua untuk menyikapi dengan rasa syukur atas ni’mat Allah swt, jika tidak ada
rahmat dan karunia-Nya kehidupan kita tidak mungkin bisa berlanjut. Orang-orang
mukmnin apabila menghadapi suatu musibah akan selalu berkata : Inna lillahi wa
inna ilaihi raji’un !! Kita semua dan apapun yang kita miliki semuanya kepunyaan
Allah dan kita semua akan kembali kepada-Nya !! (Al Baqarah : 157) sebagai
natijahnya mereka mendapat barkat dari Allah swt dan mereka mendapat
perlindungan Allah swt dari akibat buruk musibah atau kesusahan serta kesulitan
yang mereka hadapi itu.
Sesuai dengan peraturan alam semua manusia berada dibawah perlindungan
Allah swt secara umum, baik yang beriman kepada-Nya maupun yang tidak beriman.
Didalam hal ini terdapat pelajaran bagi orang-orang yang tidak beriman bahwa, jika
mereka terus berlanjut didalam perbuatan kejahatan mereka Allah swt tidak akan
memberi perlindungan-Nya lagi terhadap mereka sehingga mereka akan menghadapi
kehancuran yang sangat parah. Sebagaimana firman-Nya didalam surah Ar Ra’d ayat
12 berikut ini :
ؕ‫اِ َّن ال ٰلّهَ الَ ُيغَِّي ُر َما بَِق ْوٍم َح ٰتّى ُيغَِّي ُر ْوا َما بِاَْن ُف ِس ِه ْ‌م‬
Artinya : Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sebelum
mereka sendiri mengubah apa yang ada pada diri mereka.
Hal ini membuktikan bahwa Allah swt tidak merubah cara memberi pertolongan
kepada orang-orang beriman dan soleh dan mereka terus menerima banyak berkat
dan rahmat dari pada-Nya. Selama mereka menjadi orang-orang yang baik dan saleh
secara perorangan maupun secara keseluruhan dan memenuhi kewajiban terhadap
hak-hak Allah swt dan terhadap hak-hak hamba-hamba-Nya maka mereka akan terus
5
menerima banyak berkat dari Allah swt didalam kehidupan mereka. Berkat-berkat
dan nikmat Allah swt tidak diturunkan lagi apabila manusia bukan menjadikan Tuhan
sebagai wali atau sahabat mereka melainkan mengambil syaitan menjadi wali atau
sahabat mereka. Kebaikan mereka lambat-laun akan hilang dan mulailah mereka
melakukan kezaliman terhadap manusia. Akibatnya mereka banyak melakukan
perbuatan dosa dan perbuatan jahat, merampas dan menjarah harta orang. Sebagai
penguasa dipemerintahan mereka mulai melakukan suap-menyuap, melakukan
korupsi dan penggelapan harta milik negara dan melakukan pelanggaran yang
bertentangan dengan keadilan. Merampas hak-hak orang lain sudah menjadi adat
kebiasaan sehingga akhirnya mereka berani membunuh orang atas nama agama. Pada
waktu itu Allah swt tidak lagi menjaga dan melindungi mereka sehingga mereka
kehilangan berkat-berkat dan nikmat serta karunia dari Allah swt sepanjang
kehidupan mereka.
Maksud dari sebagian ayat tersebut bukanlah berarti bahwa Tuhan tidak
memperlakukan orang-orang berbuat jahat sebagaimana mestinya, melainkan Allah
swt tidak merobah perlakuan-Nya terhadap orang-orang suci dan soleh kecuali
mereka sendiri telah mulai melakukan perbuatan-perbuatan buruk sehingga mereka
tidak menerima lagi anugerah nikmat, karunia dan berkat-berkat dari Allah swt.
Didalam sejarah agama nampak jelas sebagai saksi kepada kita dan Alqur’anpun
telah menjelaskannya dihadapan kita bahwa apabila keburukan-keburukan mulai
banyak timbul kepermukaan dan kebaikan-kebaikan mulai menghilang dari
permukaan bumi maka perlindungan dan pemeliharaan Allah swt-pun menghilang
pula. Dimanapun tidak tertulis sebuah jaminan bahwa dengan mengucapkan dua
kalimah syahadat oran-orang beriman akan mendapat perlindungan istimewa untuk
selamanya dari Allah swt. Untuk mendapatkan perlindungan khas dari Allah swt
sesudah beriman, manusia harus melakukan amal-amal soleh sesuai ajaran Agama
Islam. Hal ini harus menjadi sumber pemikiran bagi orang-orang muslim dizaman ini
terutama mereka yang tinggal dinegara-negara dimana penganiayaan terhadap sesama
orang muslim dan terhadap minoritas non muslim tengah berlangsung bahkan
semakin meningkat. Perkara berikutnya didalam ayat tersebut diatas harus
direnungkan khasnya oleh orang-orang Islam dinegara Pakistan bahkan mereka harus
memohon ampun kepada Allah swt yaitu :
‫اد ال ٰلّهُ بَِق ْوٍم ُسْۤو ًءا فَلاَ َم َر َّد لَهۚ‌ٗ َو َما ل َُه ْم ِّم ْن ُد ْونِهٖ ِم ْن َّوال‬ ِ
َ ‫َواذَاۤ اَ َر‬
Artinya : Dan apabila Allah sudah menetapkan suatu keputusan buruk bagi suatu
kaum maka tiada yang dapat menghindarkannya dari itu, dan tiada bagi mereka
penolong selain dari pada Dia. Apa yang diperlukan oleh mereka adalah
mengadakan perbaikan pada diri mereka sebelum keputusan akhir Tuhan turun
kepada mereka. Jika memang penduduk negeri Pakistan sungguh-sungguh
mempunyai pengertian kepada hal tersebut.
Hazrat Masih Mau’ud a.s. bersabda bahwa kewajiban orang-orang yang betul-
betul menghendaki bebas atau terlepas dari kesusahan dan kemalangan adalah mereka
harus mengadakan perobahan yang baik dalam diri mereka. Apabila perobahan
6
dimaksud sudah tercapai maka barkat-barkat dan nikmat serta karunia Allah swt
akan segera turun kepada mereka sesuai dengan janji-janji-Nya.
Huzur bersabda bahwa sangat perlu sekali bagi mereka itu untuk merenungkan
dengan penuh perhatian terhadap masalah ini terutama untuk memohon ampunan dari
Allah swt dan setiap orang Ahmady harus berusaha untuk memberi penerangan dan
pengertian tentang itu terhadap orang-orang Muslim disekitar lingkungan tempat
tinggal mereka.
Diakhir Ayat tersebut difirmankan : ‫َه ْم ِّم ْن ُد ْونِهٖ ِم ْن َّوال‬
ُ ‫َو َما ل‬
Artinya : dan tiada bagi mereka penolong selain dari pada Dia. Jadi jika tidak ada
wujud lain kecuali Allah sebagai Penolong, Yang bisa melindungi kita semua dari
setiap gangguan dan serangan Syaitan, maka kita harus mencari Dia dan harus
menjadikan-Nya sebagai sahabat atau teman. Dan jika sekalipun umat Islam disana
setiap hari menunaikan salat lima waktu dengan patuh, melakukan ibadah puasa
dibulan Ramdhan dan puluhan ribu orang setiap tahun menunaikan ibadah Haji,
namun tidak menimbulkan sebarang kebaikan bahkan timbul kemunduran dan
kehancuran secara nasional, tentu terdapat kekurangan didalam cara menunaikan
ibadah mereka terhadap Allah swt. Semoga ummat Islam di Pakistan memahami
keadaan sebenarnya yang tengah berlaku disana dan semoga hati mereka runduk
sepenuhnya terhadap Allah swt.
Allah swt telah menguraikan masalah tersebut didalam surah Al Anfal ayat 54
sebagai berikut :
ۙ‫ك ُمغَِّي ًرا نِّ ْـع َمةً اَْن َع َم َها َع ٰلى َق ْوٍم َح ٰتّى ُيغَِّي ُر ْوا َما بِاَْن ُف ِس ِه ْ‌مۙ َواَ َّن ال ٰلّهَ َس ِم ْي ٌع َعلِ ْي ٌم‬ ٰ
َ ِ‫ٰذل‬
ْ ‫ك بِاَ َّن اللّهَ ل‬
ُ َ‫َم ي‬
Artinya : Yang demikian itu adalah karena Allah tidak akan mengubah suatu nikmat
yang telah Dia anugerahkan kepada suatu kaum, sebelum mereka mengubah
keadaan diri mereka sendiri. Dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar, Maha
Mengetahui. Allah swt tidak pernah merampas kembali anugerh nikmat-Nya yang
telah Dia anugerahkan kepada hamba-hamba-Nya, melainkan manusia sendiri yang
mensia-siakan anugerah nikmat-Nya itu dengan melakukan keburukan sehingga
menjadikan dirinya bernasib buruk dan malang. Alqur’an tidak semata-mata hanya
menceritakan perkara-perkara yang telah berlalu, melainkan menjadikan hal itu
sebagai pelajaran bagi orang-orang beriman dimasa sekarang dan mereka harus selalu
waspada dan selalu menghargai dan mensyukuri nikmat-nikmat luar biasa yang telah
mereka terima dari Allah swt. Allah swt berfirman …
‫ت َعلَْي ُك ْم نِ ْع َمتِ ْى‬
ُ ‫ َواَتْ َم ْم‬telah Aku sempurnakan nikmat-Ku atas-mu … nikmat ini dan
berkat ini telah dianugerahkan kepada kita dalam bentuk Kitab Suci Alqur’an dan kita
telah diperintah untuk mengamalkan ajaran-ajarannya didalam peri kehidupan kita
sehari-hari. Apabila kita ikuti semua perintah-Nya ini maka kita sendiri akan menjadi
orang-orang yang soleh dan sesuai firman-Nya Dia akan menjadi Penolong kita dan
Dia akan menjelma sebagai Maula atau Pelindung kita.
Apakah orang-orang Muslim diseluruh dunia belum juga menyadari mengapa
mereka luput dari berkat-berkat firman Tuhan yang artinya : Kamu adalah ummat
terbaik dibangkitkan demi kebaikan umat manusia..?? Ummat yang telah diciptakan
7
demi faedah manusia itu, mengapa mereka luput dari nikmat-nikmat dan karunia
Allah swt ? Sebab mereka sedang saling bunuh-membunuh satu dengan yang lain.
Beberapa hari yang lalu telah terjadi letupan bomb di kota Peshawar yang
dikendalikan dari jauh dengan remote control. Lalu terjadi lagi bomb bunuh diri yang
disusul dengan pembunuhan terhadap orang-orang Ahmady dan yang lainnya juga
atas nama agama. Macam kebaikan apakah yang mereka lakukan ini ? Perkara
demikian sangat perlu untuk dipikirkan oleh mereka dan mereka harus merubah pola
pikir mereka untuk mengubah sikap kearah kebaikan. Jika tidak, apabila taqdir Tuhan
sudah mulai bergerak untuk menghukum mereka, maka tidak akan ada yang bisa
menghalanginya atau mencegahnya lagi.
Perbuatan baik orang lain juga harus bisa diambil contoh dan harus menjadi
contoh bagi mereka. Orang-orang Ahmady juga harus mengadakan pemeriksaan dan
penilaian terhadap diri masing-masing jika sesungguhnya mereka ada dipihak yang
benar. Mereka harus selalu mengawasi perilaku orang-orang itu terutama yang
tinggal disekitar lingkungan masing-masing. Mereka harus selalu mensyukuri karunia
Allah swt yang telah turun kepada mereka. Jika hal itu tetap dipertahankan maka
Allah swt akan selalu menjadi Penolong dan Pelindung kita semua sesuai dengan
janji-janji-Nya. Dan tidak akan ada yang bisa mengganggu dan menghancurkan
Jema’at kita. Oleh sebab itu Allah swt berfirman :
ِ ‫صموا بِال ٰلّ ِهؕ ُهو مو ٰلٮ ُك ‌مۚ فَنِ ْعم الْمو ٰلى ونِ ْعم الن‬
‫َّص ْير‬ َ َ َْ َ ْ َْ َ
ِ َّ ‫فَاَقِ ْي ُم ْوا‬
َّ ‫الص ٰلوةَ َو ٰا ُت ْوا‬
ْ ُ َ‫الز ٰكوةَ َوا ْعت‬
ۚ
Artinya : … Maka dirikanlah salat dan bayarlah zakat dan berpeganglah dengan
teguh kepada Allah. Dialah Pemelihara-mu. Maka Dialah sebaik-baik Pemelihara
dan sebaik-baik Penolong (Al Hajj : 79) Ini merupakan kewajiban bagi semua orang-
oran beriman untuk menunaikan salat karena melalui ibadah salat itu setiap orang
bisa berobah menjadi orang yang baik dan saleh. Harta orang-orang beriman bisa
menjadi suci bersih dengan membelanjakan sebagian dari padanya dijalan Allah dan
berpegang teguh kepada apa yang diperintahkan Allah swt. Dan hal itu bisa
memperteguh tauhid dan keyakinan terhadap Allah Yang Maha Tunggal sebagai
Penolong dan Pelindung yang sejati.
Didalam surah Al Maidah ayat 56-57 Allah swt berfirman sebagai berikut :
‫ َو َم ْن َّيَت َو َّل ال ٰلّ هَ َو‬--‫الز ٰك وةَ َو ُه ْم ٰركِعُ ْو َن‬ َّ ‫اِنَّ َما َولِيُّ ُك ُم ال ٰلّهُ َو َر ُس ْولُهٗ َوالَّ ِذيْ َن ٰا َمُن ْوا الَّ ِذيْ َن يُِق ْي ُم ْو َن‬
َّ ‫الص ٰلوةَ َو ُي ْؤ ُت ْو َن‬
‫ب ال ٰلّ ِه ُه ُم الْ ٰغلُِب ْون‬ ِ ِ ِ
َ ‫َر ُس ْولَهٗ َوالَّذيْ َن ٰا َمُن ْوا فَا َّن ح ْز‬
Artinya : Sesungguhnya penolong-penolong-mu hanyalah Allah, Rasul-Nya dan
orang-orang beriman yang dawam mendirikan salat dan membayar zakat dan
mereka ta’at kepada Allah – Dan barangsiapa yang menjadikan Allah, Rasul-Nya
dan mereka yang beriman sebagai penolong, maka sesungguhnya Jema’at Allah
pasti menang. Disini “ beribadahlah hanya kepada Allah” berarti bahwa orang yang
sungguh-sungguh dan secara sempurna beriman kepada Allah dan keimanannya
benar-benar suci dari setiap jenis pelanggaran. Mereka itulah kumpulan orang-orang
yang akan memperoleh kemenangan dan kejayaan dan mereka itulah sahabat-sahabat
Tuhan dan Tuhan adalah Sahabat mereka.
8
Didalam sebuah Hadis Qudsi Allah swt berrfirman kepada Nabi Besar
Muhammad saw “ Barang siapa yang menjadi musuh terhadap sahabat-Ku maka Aku
akan nyatakan perang kepadanya. Aku ingin hamba-Ku mendekat kepada-Ku melalui
apa yang telah diwajibkan kepadanya. Hamba-Ku yang selalu mendekatkan dirinya
kepada-Ku melalui nawafil sehingga Aku mencintainya. Dan apabila Aku telah
mencintainya, Aku menjadi matanya dengan mana ia biasa melihat, Aku menjadi
tangannya dengan apa ia memegang, Aku menjadi kakinya dengan apa ia berjalan.
Jika ia memohon sesuatu dari pada-Ku, pasti Aku mengabulkannya. Jika ia memohon
perlindungan-Ku pasti Aku beri perlindungan kepadanya. Aku tidak mempunyai
keraguan sedikitpun tentang hamba-Ku mecuali ketika Aku akan mencabut nyawa
seorang mukmin. Ia tidak suka kematian dan Aku juga tidak suka memberi kesulitan
terhadap hamba-Ku” Demikianlah perhatian dan perlindungan Tuhan terhadap
hamba-Nya yang beriman. Jika manusia mengamalkan setiap perintah Tuhan dengan
sungguh-sungguh dan dengan penuh kecintaan maka Tuhan akan menjadi Maula-nya
(Pelindngnya). Semoga Allah swt memberi taufiq kepada kita semua untuk menjadi
orang-orang soleh yang selalu mendekatkan diri kepada Maula kita yang sejati
sehingga kita sentiasa menerima pertolongan-Nya dan perlindungan-Nya dalam
setiap langkah kehidupan kita. Amin !!!
Alih Bahasa : Hasan Basri

Anda mungkin juga menyukai