Anda di halaman 1dari 9

/conversion/tmp/scratch/32492508.

doc
1/9

‫الر ِح ْي ِم‬
َّ ‫الر ْح َم ِن‬ ِ ‫بِس ِم‬
َّ ‫اهلل‬ ْ
ِ‫نَحم ُدهُ ونُصلِّىعلَى رسولِ ِه الْ َك ِري ِم و َعلَىعب ِد ِه اْلم ِسي ِح اْلموعُود‬
ْ ْ َ ْ َ َْ َ ْ ُْ َ َ ْ َ َ َ ْ
KHUTBAH JUM’AH
HAZRAT AMIRUL MU’MININ KHALIFATUL MASIH V atba.
Tanggal 2 April 2010 dari Masjid Basharat-Pedroabad-Spain
TENTANG: JALSAH SALANAH SPANYOL

Dengan karunia Allah swt pada hari ini pembukaan Jalsah Salanah Jema’at Ahmadiya Spain
(Spanyol) akan dimulai. Sekarang Jalsah Salanah ini telah menjadi satu lembaga yang sangat kuat
di setiap Jema’at Ahmadiya yang sudah berdiri dengan kokoh di berbagai negara di dunia. Dan
setiap Jema’at di berbagai negara di dunia membuat persiapan-persiapan dengan penuh semangat
dan ikhlas untuk menyelenggarakan Jalsah Salanah seperti ini. Mengapa Jalsah ini dianggap
sangat penting sekali. Apakah dianggap seperti keramaian umum yang dipergunakan untuk
bersuka-ria? Sekali-kali tidak!! Sebab sejak kurang-lebih 120 tahun secara berturut-turut orang-
orang Ahmady telah memahami dengan jelas bahwa berkumpulnya kita selama dua sampai tiga
hari ini demi menghormati keinginan suci Hazrat Imam Zaman, Imam Mahdi, Masih Mau’ud a.s.
mengumpulkan orang-orang yang beriman kepada beliau di dalam satu tempat untuk
mendengarkan firman-firman Allah swt dan sabda-sabda Rasul-Nya saw. Bahkan bukan hanya
untuk mendengar firman-firman Tuhan dan sabda-sabda Rasul-Nya itu melainkan menjadikan-
nya bahagian dari kehidupan mereka. Untuk menciptakan perobahan pada diri mereka yang
membawa mereka lebih dekat kepada Allah swt. Dan banyak orang-orang Ahmady yang
meninggalkan pekerjaan dan perniagaan mereka semata-mata untuk menghadiri Jalsah Salanah
ini. Dan mereka ingat kepada sabda-sabda Hazrat Masih Mau’ud a.s. bahwa: “Jangan
menganggap Jalsah ini sebagai pertemuan biasa yang tidak berarti, melainkan Jalsah ini
diselenggarakan semata-mata atas dukungan Ilahi dan untuk tujuan mulia demi meninggikan
Kalimah Islam.” Dan Jalsah ini bukan sekedar untuk menzahirkan perasaan yang bergejolak di
dalam kalbu Hazrat Masih Mau’ud a.s. dan bukan pula untuk menzahirkan kerasnya kerinduan
beliau untuk berkumpul bersama-sama mendengarkan firman Ilahi dan sabda Rasul-Nya saw.
Dan bukan pula keinginan keras beliau agar orang-orang mengenal siapa Tuhan Pencipta mereka
dan demi meraih karunia-Nya. Melainkan beliau a.s. bersabda: “Jalsah ini diselenggarakan
semata-mata atas dasar dukungan Allah swt yang khas.” Sesungguhnya setiap sabda Hazrat
Rasulullah saw selalu berpangkal atas kebenaran dan mendapat jaminan dari Allah swt sehingga
membawa berkat bagi manusia sehingga dengan mengamalkannya manusia memperoleh
kecintaan dan qurub Allah swt. Akan tetapi jika perintah Allah swt tentang suatu perkara
diusahakan sungguh-sungguh untuk mengamalkannya maka manusia bisa meraih nikmat-nikmat
dan karuni-karunia-Nya yang tidak terhitung banyaknya. Apabila dukungan Allah swt telah
menyertai manusia maka usaha sekecil apapun yang dilakukannya bisa meraih nikmat-nikmat-
Nya beratus kali lipat ganda. Bahkan ia bisa menjadi pewaris nikmat-nikmat Tuhan yang tidak
terhitung banyaknya. Dan dukungan Allah swt ini turun secara perorangan maupun secara
menyeluruh kepada Jema’at. Maka, betapa beruntungnya orang-orang diantara kita yang secara
murni dan serempak menyambut seruan Hazrat Imam Zaman untuk hadir dalam Jalsah ini demi
menciptakan perubahan suci pada diri mereka dan menjadi bahagian penting dalam menyambut
kemenangan Islam yang untuk meraihnya telah ditaqdirkan Tuhan kepada Hazrat Masih Mau’ud
a.s. dan Jema’at beliau. Dan di dalam hari-hari yang beberkat ini santapan ruhani yang akan
dihidangan berupa pidato-pidato yang bersumber kepada ilmu kalam Hazrat Masih Mau’ud a.s.
yang telah diperkuat oleh dukungan-dukungan Allah swt secara khas. Sehingga mereka menjadi
wujud-wujud peraih karunia-karunia Ilahi bagi kehidupan di dunia dan akhirat. Semoga semua
perkara-perkara tersebut selalu menjadi perhatian penuh bagi setiap pengunjung Jalsah Salanah
ini. Sebab faedah-faedah itulah yang menjadi tujuan para peserta Jalsah Salanah. Jika tidak,
/conversion/tmp/scratch/32492508.doc
2/9

kedatangan anda disini dan mendengarkan pidato-pidato sambil menunjukkan semangat dan
gejolak emosi sementara, dengan meneriakkan yel-yel nara e takbiir tidak ada faedahnya sama
sekali. Maka, setiap waktu usahakanlah koreksi terhadap diri pribadi masing-masing sambil
banyak-banyak membaca istighfar, membaca durood (selawat) agar timbul suatu perobahan
besar pada diri masing-masing sehingga menjadi bahagian dari mereka yang menyebar-luaskan
ajaran-ajaran Islam dan memenangkannya dan menjadi peraih karunia-karunia Allah swt. Jika
tidak, sebagaimana telah saya katakan, kehadiran anda di sini tidak membawa faedah apapun
sekalipun telah membelanjakan waktu dan harta duniawi yang cukup banyak namun sedikitpun
tidak memperoleh faedah agama. Jadi, hendaknya pergunakanlah waktu dengan cermat dan benar
pada hari-hari Jalsah ini. Supaya untuk tujuan apa datang kesini dapat disempurnakan dengan
sebaik-baiknya. Hendaklah berusaha keras untuk meraih barkat-barkat dan nikmat-nikmat dari
pada Jalsah Salanah ini. Jika setiap peserta, anak-anak muda, orang tua, laki-laki dan perempuan
memahami perkara ini maka semua akan menyaksikan fedahnya bukan hanya kepada diri anda
saja melainkan secara lambat-laun kepada orang-orang yang bertabiat baik di antara kita juga
sehingga akan menjadi sarana bagi kekalnya iman untuk menarik orang-orang lain kedalam
Islam. Revolusi atau perubahan besar yang akan timbul melalui Hazrat Masih Mau’ud a.s. bukan
menggunakan pedang atau dengan jalan politik melainkan dengan usaha keras dan gigih
menciptakan perubahan-perubahan besar dan suci di dalam setiap pribadi orang-orang beriman
dan dengan banyak memanjatkan do’a kepada Allah swt. Itulah perubahan besar dan kekal untuk
selama-lamanya. Itulah perubahan besar yang tidak akan bisa dipengaruhi oleh suatu usaha
konspirasi apapun, jika seandainya ada suatu peluang atau kesempatan untuk menghalau Islam
dari negeri ini. Bahkan usaha keras akan selalu dilakukan supaya ajaran Islam betul-betul
diterapkan pada diri kita sendiri, dan memelihara keadaan duniawi dan ukhrawi kita. Maka
saudara-saudara yang tinggal dinegeri ini yang jumlahnya hanya beberapa ratus orang saja dan
sebagian besar terdiri dari para Ahmady Pakistani, harus diingat di dalam benak saudara-saudara
bahwa diatas pundak saudara-saudara terletak satu tanggung jawab yang sangat besar sekali
bahwa sekarang setiap orang Ahmady bukan saja harus menjadi tauladan bagi yang lain bahkan
saudara-saudara berkewajiban untuk menentukan gerak cepat kemajuan Ahmadiyyat yakni Islam
hakiki di zaman sekarang ini. Semakin banyak kita menunjukkan contoh tauladan dalam perilaku
masing-masing dan semakin banyak kita memanjatkan do’a, maka semakin cepat pula kita akan
menyaksikan betapa besarnya kemajuan yang akan diperoleh, insya Allah!!
Allah swt telah menurunkan karunia kepada kita bahwa Dia telah membuka jalan bagi
kita untuk memasuki negara ini. Jauh lama di masa silam ketika seorang khadim yang telah
menyambut baik seruan Imam-nya untuk datang ke negeri ini, yang keadaan penduduknya di
waktu itu sangat menentang sekali. Nama Islam-pun di waktu itu terpaksa disembunyikan,
bagaimana sulitnya tabligh dapat dilakukan pada waktu itu. Bantuan keuangan-pun dari Jema’at
sangat susah diterima oleh Sang Mujahid pada waktu itu. Sehingga untuk memenuhi biaya hidup
sehari-hari dan membiayai keperluan-keperluan tabligh Jema’at dan menjalankan Nizam Jema’at
beliau harus berkeliling menjual minyak wangi. Dengan modal semangat dan dedikasi tinggi
Muballigh pertama Tuan Maulana Karam Ilahi Zafar Sahib melakukan semua tugas Jema’at.
Akhirnya sesuai dengan taqdir Allah swt tibalah sa’atnya ketika sekatan-sekatan atau larangan-
larangan terhadap agama telah dihapus. Lambat-laun para anggauta Jema’at-pun mulai
berdatangan ke negeri ini dan para Muballighin juga dengan mudah bisa masuk dan tinggal di
sini. Dan Allah swt dengan karunia-Nya telah memberi taufiq pula kepada Jema’at di sini untuk
membangun sebuah masjid yang sangat indah. Dan orang-orang yang datang ke sini jika mereka
mengadakan penelitian dengan cermat tentu mereka akan memberi kesaksian bahwa negara
Spanyol ini sekalipun belum banyak memperoleh kemajuan dibanding dengan negara-negara
Eropah lainnya namun keadaan ekonomi mayoritas orang-orang Jema’at yang datang ke negeri
ini jauh lebih baik. Dan dibanding dengan kehidupan dinegara Pakistan di sini pikiran dan hati
mereka merasa lebih aman dan tenteram.
/conversion/tmp/scratch/32492508.doc
3/9

Bayak keburukan-keburukan akhlaq seperti telah tersebar di negara-negara Eropah,


namun saya tidak akan berbicara tentang itu. Banyak orang-orang tua yang sangat prihatin akan
perubahan akhlaq dan agama mereka, dan memang mereka harus berpikir demikian. Namun saya
ingin berbicara tentang kebebasan beragama disini. Sekalipun penduduk disini dan dibeberapa
negara Eropah juga sudah mulai banyak berubah pandangan mereka, namun di banyak negara-
negara Barat masih mempertahankan kebebasan beragama, sekalipun sekarang sudah mulai
berubah pandangan mereka dengan membuat larangan membangun menara mesjid, di lain
negara dilarang perempuan Muslim menggunakan pardah, namun sampai pada waktu ini secara
garis besarnya negara-negara Barat masih menganut sistim kebebasan beragama. Tidak ada
undang-undang yang dibuat oleh suatu negara bahwa jika seseorang melakukan azan ia akan
dipenjarakan. Atau siapa yang membaca kalimah toyyibah atau membaca kalimah tauhid ia akan
dimasukkan ke dalam penjara.
Jadi dengan adanya kebebasan beragama, ketenteraman dan kebaikan masyarakat di sini
kita harus banyak bersyukur kepada Allah swt. Dengan banyak bersyukur kepada Allah swt kita
akan cepat menjadi orang-orang yang mampu meraih banyak karunia dan barkat dari pada Allah
swt. Janganlah kemajuan-kemajuan duniawi yang telah diraih menjadi penyebab lupa kepada
agama dan menjadi penyebab menjauhnya kita dari agama. Janganlah sekali-kali berpikir bahwa
karunia Allah swt berupa kemajuan ekonomi ini yang telah banyak diraih oleh kita adalah karena
hasil kepandaian atau kemahiran pribadi kita. Sesungguhnya Allah swt telah memberitahukan
kepada kita bahwa Dialah Tuhan yang telah memberi kelapangan rizki dari sisi-Nya kepada kita,
dan hal itu telah dianugerahkan bukan hanya untuk kepentingan peribadi namun juga untuk
kepentingan orang-orang yang lemah dan miskin dan untuk orang-orang yang tidak mampu.
Maka setiap waktu harus diingat di dalam hati bahwa sebagaimana Allah swt memiliki kekuasaan
untuk memberi anugerah kepada kita, Dia bisa juga menjadi marah kepada kita jika kita
melakukan suatu amal yang tidak disukai-Nya. Dan kemarahan Allah swt itu tidak bisa dilawan
oleh manusia. Maka, koreksilah selalu keadaan diri pribadi masing-masing apakah kemudahan-
kemudahan ekonomi dan kemajuan-kemajuan yang telah diperoleh itu tidak menyebabkan kami
jauh dari agama dan lupa kepada Tuhan? Jika hal itu betul-betul telah menjadi sebab menjauhnya
kami dari agama dan menjadi lupa kepada Tuhan, maka hal itu harus menjadi pemikiran serius
bagi kita. Situasi seperti itu sangat menakutkan sekali. Jadi, setiap langkah dalam mencapai
kemajuan duniawi harus seimbang dengan langkah kegiatan kita ke arah mencintai agama dan
Jema’at. Jika pemikiran kita sudah sampai di situ dan beramal sesuai dengannya, maka setiap
langkah yang kita lakukan akan menjadi pemicu timbulnya perobahan besar dan suci pada diri
kita. Dan hal itu akan menjadi sarana untuk timbulnya perobahan di tengah-tengah masyarakat
juga. Perobahan besar dikalangan masyarakat semacam itulah yang sedang kita nanti-nantikan
untuk negara ini semenjak delapan ratus tahun yang lalu.
Di dalam Khutbah Jum’ah yang lalu saya telah menjelaskan sebuah riwayat yang
menunjukkan besarnya kekhawatiran Hazrat Rasulullah saw. Baliau bersabda: “Saya tidak
khawatir tentang kemiskinan kalian, saya tidak khawatir apakah ummatku akan mendapat
kelapangan kehidupan mereka atau tidak, melainkan aku khawatir apabila kalian telah
mendapat kekayaan yang melimpah ruah, kalian menjadi sibuk setiap waktu dalam mengurus
kekayaan kalian itu, kalian berlomba dalam meraih harta kekayaan, sehingga kalian lupa
kepada agama, akhirnya kalian menjadi hancur binasa seperti bangsa-bangsa lain dimasa
lampau.”
Sekarang tengoklah keadaan bangsa beberapa negara Arab, kekayaan dunia berupa
minyak telah menjauhkan mereka dari agama. Sekalipun mereka berkata dengan mulut
mereka : Kami pembela agama, namun amal perbuatan mereka telah jauh dari ajaran agama yang
sebenarnya. Dan keadaan mereka yang jauh dari Islam itu telah memberi kesan buruk kepada
orang-orang lain juga yang sebelumnya dengan bangga telah menganggap bahwa mereka telah
belajar Agama Islam dari Arab terutama dari Saudi Arabia, sebab mereka pikir di situlah tempat
Islam yang sebenarnya.
/conversion/tmp/scratch/32492508.doc
4/9

Di Nigeria seorang Muslim Nigeria, pergi menunaikan ibadah haji ke Saudi Arabia, dan
setelah menunaikan ibadah Haji dari sana dia tidak mau meninggalkan minum arak. Seorang
mukhlis Ahmady telah menegur dan mengingatkannya dengan berkata: “Sekarang anda sudah
menunaikan ibadah Haji dan orang-orang pun memanggil anda Pak Haji, mengapa anda tidak
mau meninggalkan minum arak, takutlah anda kepada Tuhan!” Orang itu menjawab dengan
lantang: “Kamu orang Islam macam mana berani mengajar Islam kepada aku? Aku sendiri telah
melihat orang-orang Islam di Saudi Arabia minum arak! Bahkan disekitar Ka’bah juga aku
melihat beberapa orang Islam sedang minum arak!”
Jadi hal itu merupakan bukti, apa yang telah dikhawatirkan sebelumnya oleh Hazrat
Rasulullah saw, bahwa jangan-jangan disebabkan melimpahnya harta kekayaan ummatku
menjadi rusak binasa. Minuman keras disebut juga Ummul Khabaits (ibu dari bermacam-macam
keburukan). Pada waktu Rasulullah saw atas perintah dari Allah swt telah melarang minuman
arak, para sahabah-pun tanpa pikir lagi dengan serempak telah memecahkan semua guci penuh
arak pada waktu itu sehingga di lorong-lorong kota Madinah banjir dengan air arak. Akan tetapi
sekarang seorang Afrika yang telah menunaikan ibadah Haji di Mekkah, pulang dari sana
membawa “surat izin” untuk minum arak. Pikirlah, adakah kehancuran yang lebih besar dari pada
perbuatan haram seperti itu? Disebabkan banyaknya harta, orang-orang Muslim yang terlibat di
dalam ma’siyat itu membuat keadaan yang sangat makruh (dibenci) sekali. Allah swt telah
menyebutnya benda haram itu adalah itsmun kabirun artinya dosa sangat besar. Yakni dosa itu
demikian kesannya sehingga membuat manusia berulang kali melakukannya. Oleh karena Allah
swt menyebut permainan judi bersama-sama dengan arak, maka permainan judi-pun termasuk
dosa sangat besar. Keburukan-keburukan ini menjadi penyebab hancur-luluhnya keadaan orang-
orang Muslim. Bahkan kedua pekerjaan terlarang itu menjadi sebab bagi setiap kehancuran.
Sebab keduanya membuat manusia semakin jauh dari agama dan dari Allah swt. Dan apabila
manusia sudah menjauh dari Allah swt maka pasti mereka akan menghadapi kehancuran.
Jadi, di negara-negara Barat ini arak dikonsumsi sebagai air minum, sehingga disana di setiap
kedai (toko), di setiap filling station (stasiun pengisi minyak), dimana-mana arak dijual dengan
bebas dan peralatan mesin judi juga dipasang dimana-mana. Sehingga kedua jenis benda itu
dianggap sebagai tanda kemajuan bagi mereka.
Orang-orang Ahmady harus melangkahkan kaki mereka di dalam lingkungan seperti itu
dengan sangat hati-hati sekali. Bukan hanya mencegah diri sendiri dari keburukan-keburukan itu
namun anak-anak juga, anak keturunan mereka juga terutama yang sudah berumur dewasa yang
masih dalam bimbingan orang tua mereka harus diawasi dan dicegah seketat mungkin dari kedua
jenis pekerjaan haram dan sangat terlarang itu. Apabila manusia sudah terlibat satu kali dalam
salah satu keburukan-keburukan itu ia akan terus ingin melakukannya lagi. Banyak orang-orang
ghair Ahmady bahkan satu dua orang Ahmady juga yang terlibat di dalam keburukan-keburukan
itu dan karena seringnya mereka berbuat, mereka sudah tidak menganggapnya lagi perbuatan itu
suatu keburukan. Di negara-negara Eropah manusia menyimpan barang haram itu dirumah
mereka dihiasi dengan berbagai macam atraksi (daya penarik).
Hazrat Rasulullah saw telah mela’nat terhadap orang-orang yang membuat minuman
arak, yang menyimpan arak, yang melayani minum arak kepada orang lain, atau yang minum arak
sendiri. Betapa menakutkannya!! Saya melarang orang-orang Ahmady bekerja di tempat yang
bersangkutan dengan minuman arak, sebab benda minuman itu membuat manusia binasa. Jangan
melihat bahwa restoran atau perusahaan milik orang-orang non Islam mendapat kemajuan karena
mereka menjual arak. Atau orang-orang Muslim sendiri tidak menaruh perhatian terhadap bahaya
arak ini sehingga mereka-pun menjual arak di restoran mereka. Jika orang-orang non Muslim dan
orang Muslim sendiri mendapat kemajuan karena menjual arak di restauran mereka, beruntunglah
mereka mendapatkan kekayaan yang membawa kehancuran itu. Namun kami hanya memerlukan
rizqi yang tayyib dan suci bersih yang membawa kami semakin dekat dengan Allah swt. Dari segi
iman mata orang-orang itu kotor dan buta. Sesuai dengan nubuatan Hazrat Rasulullah saw mereka
itu berkecimpung di dalam kemewahan dunia dan harta yang berlimpah. Akan tetapi pandangan
/conversion/tmp/scratch/32492508.doc
5/9

dan tujuan utama orang-orang beriman adalah mengutamakan urusan agama diatas keperluan-
keperluan dunia. Selain Islam, keadaan ruhani setiap agama di dunia sudah mati. Apabila mereka
berbuat seperti yang mereka lakukan maka sesuai dengan keadaan ajaran agama yang ada
sekarang ini tidak dianggap suatu keburukan. Atau jika ada keburukannya juga mereka tidak
menghiraukannya. Jika amal perbuatan mereka itu tidak menjadi sarana untuk memperoleh
keselamatan maka standar kebaikan itu berubah menjadi keburukan.
Pada zaman ini hanya Islam yang menganggap Tuhan itu hidup. Hanya Islamlah yang
tetap secara kekal sampai hari Qiamat menunjukkan jalan keselamatan bagi manusia. Dan hanya
Tuhan Islam-lah yang telah berjanji untuk mengutus seorang pembaharu apabila agama Islam
telah mengalami kemunduran. Dan sesungguhnya Tuhan telah menyempurnakan janji-Nya dan
telah membangkitkan Utusan-utusan-Nya kedunia. Dan pada zaman sekarang ini hanyalah Islam
yang telah mengirim Masih Mau’ud dan Mahdi Mau’ud dari bintang Surayya. Dan sekarang
hanya Tuhan Islam-lah yang telah menegakkan ni’mat Khilafat setelah Hazrat Masih Mau’ud a.s.
Nizam atau lembaga Khilafat itu adalah lembaga yang kekal sampai hari Qiamat yang telah
ditegakkan untuk menjalin Jema’at ummat Islam menjadi satu, supaya keindahan ruhani setiap
orang nampak dengan jelas. Dan supaya setiap waktu terdapat bimbingan kepada ummat manusia
untuk mendahulukan kepentingan agama dari kepentingan dunia. Jadi agama orang-orang
Muslim adalah agama hidup dan agama yang berdiri tegak untuk selama-lamanya. Dan Allah swt
telah berjanji untuk menjaganya juga. Dan inilah agama yang telah dijanjikan kemenangannya
diatas semua agama oleh Allah swt. Maka jika seorang Muslim telah menjauh dari agamanya,
berarti dia telah merusak kehidupannya di dunia ini juga dan diakhirat juga nanti. Bagaimanapun
situasi dunia, Ahmadiyyat yakni Islam hakiki akan mencapai kemajuan dengan pesat, insya
Allah. Tidak akan ada yang bisa menghalangi kemajuannya. Maka kita yang menamakan diri
orang-orang Ahmady, dan sesuai dengan perjanjian diwaktu bai’at kepada Imam Zaman Hazrat
Masih Mau’ud, Imam Mahdi a.s. kita menda’wakan diri akan menjalani kehidupan sesuai dengan
itu. Tujuan dari bai’at itu bukan untuk mendapatkan kesenangan dunia melainkan untuk mencapai
peningkatan dalam agama dan untuk mencapai iman hakiki. Memang harus begitu, jika tidak
bai’at-nya tidak akan membawa faedah apa-apa. Sebagaimana telah saya katakan bahwa Islam
pasti akan mendapat kemajuan. Ahmadiyyat telah ditaqdirkan akan menyaksikan hari
kemenangan Islam yang telah dijanjikan itu, insha Allah!! Islam adalah agama hidup, ia tidak
akan mengalami kematian. Namun sebagaimana Hazrat Rasulullah saw telah bersabda: “Orang
yang melupakan ajaran agama ini, ia sendiri akan hancur binasa, ia akan terperosok kedalam
jurang kehancuran.” Hazrat Rasulullah saw tidak bersabda: “Aku tidak khawatirkan Islam,
melainkan khawatirkan tentang hari akhir ini, jangan-jangan disebabkan amal-amal
perbuatan kalian yang buruk kalian akan musnah dari dunia ini.” Itu adalah janji Tuhan, dan
Hazrat Rasulullah saw sangat yakin sekali bahwa bagaimanapun situasi dunia pada waktu itu,
namun akhirnya kemenangan akan berada di tangan Islam.
Hazrat Rasulullah saw telah mengingatkan orang-orang Muslim atau orang-orang dari
ummat beliau dengan tegas bahwa: Janganlah kalian menjerumuskan diri kedalam jurang
kehancuran karena terlalu mencintai hidup senang dengan sarana kehidupan serba ada,
karena mencintai harta kekayaan yang berlebihan dan karena menjauhkan diri dari agama.”
Para sahabah Hazrat Rasulullah saw sekalipun memiliki harta yang melimpah, mereka selalu
mendahulukan kepentingan agama dari kepentingan diri pribadi mereka. Sekalipun mereka sibuk
melakukan perniagaan, mereka tetap setia untuk mendahulukan kepentingan agama dari pada
kepentingan pribadi mereka. Mereka membelanjakan harta di jalan Allah tidak mengenal batas
kemampuan mereka. Mereka pernah mengalami hidup susah dan serba kekurangan dan mereka
juga mengalami kehidupan yang serba mudah dengan harta yang melimpah. Di waktu meninggal
dunia di antara mereka ada yang meninggalkan harta kekayaan bernilai ratusan juta rupees dan
karena harta mereka begitu banyak sehingga ahli waris mereka-pun menerima bahagian beratus
juta rupees banyaknya. Kemudian mereka membelanjakan harta itu di jalan agama tanpa merasa
ragu atau sayang kepadanya. Dan para sahabah itu tidak mengumpulkan harta dengan melakukan
/conversion/tmp/scratch/32492508.doc
6/9

kebakhilan namun sebaliknya mereka-pun membelanjakan sebagian dari harta mereka itu di jalan
Allah swt tanpa perhitungan. Mereka telah menjadi orang-orang yang berjaya meraih banyak
karunia dari Allah swt. Mereka secara istimewa telah menyempurnakan hak-hak sesama manusia.
Jadi, contoh tauladan para shabah itu harus menjadi perhatian kita sepenuhnya setiap waktu. Kita
juga harus menaruh perhatian dengan semangat untuk memberi contoh tauladan seperti mereka
itu. Barulah kita dapat menegakkan secara berterusan nikmat-nikmat yang pernah diperolah kaum
awwalin (orang-orang suci yang hidup dizaman permulaan Islam). Dan barulah kita bisa menjadi
orang-orang yang mampu meraih karunia Allah swt.
Orang-orang Ahmady yang tinggal di Spanyol harus ingat bahwa anda tinggal di sebuah
negara dimana ratusan tahun yang lampau para pemimpin Islam pernah memerintah negeri ini.
Dan diwaktu itu mayoritas penduduk negeri ini adalah orang-orang muslim. Beratus-ratus buah
gedung sampai sekarang masih nampak dengan megah dan di dalamnya terpampang dengan jelas
tulisan-tulisan kalimah toyyibah Laa ilaaha illallah Muhammadur Rasulullah. Dan dinegeri ini
pula disebabkan bergelimangnya harta kekayaan yang melimpah dan kelemahan serta kelengahan
orang-orang Islam dizaman lampau langkah demi langkah telah menjadi saksi yang sangat
menyedihkan dan menusuk perasaan sehingga menjadi peringatan serta pelajaran bagi kita smua.
Pada suatu ketika Raja Kristen dan para pembesar lainnya, demi memperkokoh kekuasaan
Pemerintahannya meminta pertolongan kepada Pemerintahan orang-orang Muslim. Sekalipun
mereka menjadi musuh sangat keras dan membenci orang-orang Muslim namun demi
mendapatkan pertolongan mereka melupakan semua kedudukan serta kehormatan pribadi dan
mereka datang menghadap kepada Raja-raja orang-orang Islam. Dari segi harta kekayaan raja-
raja Muslim hidup dengan megah dan bangga sehingga dengan memandang kebesaran dan takhta
kerajaan yang berpengaruh serta gaya hidup mereka yang cemerlang, Raja-raja Kristen sangat
terkesan dan memandang mereka dengan pandangan sangat hormat sekali. Akan tetapi
disebabkan adanya perselisihan dan perkelahian di antara sesama mereka keadaan-pun sangat
cepat berobah. Tujuan mereka tertumpu hanya kepada pengumpulan harta kekayaan, sehingga
kekuasaan dan kedudukan mereka yang kuat dan luhur itu menjadi berantakan. Keadaan mereka
seluruhnya betul-betul sangat terbalik, sehingga kedudukan Raja-raja Muslim yang pernah megah
dan dibanggakan terpaksa mengemis dihadapan Raja-raja Kristen untuk meninta bantuan dan
pertolongan. Akhirnya negara-negara Barat menyaksikan berakhirnya kerajaan orang-orang
Muslim dengan kehancuran yang sangat hina. Akan tetapi janji Tuhan tetap tidak akan berobah,
kelak kemenangan akan kembali berada ditangan Islam. Dan untuk menyempurnakan janji
kemenangan itu Allah swt telah mengutus Hazrat Imam Mahdi, Masih Mau’ud a.s. kedunia.
Tugas dan pekerjaan inilah sekarang telah diserahkan kepada para pengikut Hazrat Imam Mahdi,
Masih Mau’ud a.s. Inilah tugas untuk menghidupkan kembali agama Islam. Kitapun selamanya
akan mendapat kehidupan dari padanya. Jika kita terbenam kedalam keinginan nafsu duniawi dan
jika kita datang kenegeri ini hanya untuk mendapatkan kekayaan duniawi semata, maka jelas kita
telah melanggar perjanjian diwaktu bai’at, yang kita ucapkan kepada Hazrat Masih Mau’ud a.s.
Hendaknya kita ingat selalu terhadap janji-janji yang telah kita ucapkan itu, sebab tentang janji
itu akan ditanya oleh Allah swt. Sebagaimana firman-Nya :
‫ْلع ْه ِد اِ َّن اْ َلع ْه َد َكا َن َم ْسأ ُْو َل‬
َ ‫اَ ْوفُوا بِا‬
Artinya: Penuhilah janji kalian, sesungguhnya pelaksanaan janji itu akan ditanyai (oleh Allah
swt)
Rahmat Allah swt memang sangat luas sekali. Karenanya siapa yang Dia kehendaki, ia akan
dikasihani-Nya. Akan tetapi ingatlah selalu bahwa Allah swt tidak dapat ditipu. Jika Dia
kehendaki Dia akan mempertanyakan tentang pelaksanaan setiap janji yang telah dibuat oleh
hamba-Nya, mengapa engkau tidak menyempurnakannya? Jadi, jika kita melakukan koreksi
terhadap diri kita masing-masing, pasti kita akan merasa takut, yaitu perjanjian bai’at yang telah
kita buat dengan Hazrat Masih Mau’ud a.s itu sudahkah kita penuhi? Jika kita simak lagi syarat-
syarat bai’at itu maka intisarinya akan menunjukkan bahwa kita akan memenuhi hak-hak Allah
swt dan juga hak-hak sesama manusia. Hal itu harus selalu menjadi perhatian kita. Demikian juga
/conversion/tmp/scratch/32492508.doc
7/9

kita berjanji akan mengirim selawat kepada Hazrat Rasulullah saw dan akan memperhatikan
sepenuhnya terhadap patuh-ta’at terhadap Hazrat Masih Mau’ud a.s. Dan selalu akan
mendahulukan kepentingan agama diatas kepentingan pribadi. Maka setiap orang Ahmady harus
memperhatikan sepenuhnya terhadap sepuluh syarat-syarat bai’at itu. Barulah kita akan mampu
menyediakan sarana untuk kehidupan ruhani kita. Barulah kita akan menjadi penolong Hazrat
Masih Mau’ud a.s. dalam usaha-usaha menghidupkan agama. Kadangkala manusia disebabkan
kesibukan-kesibukan pribadinya tidak bisa memberi perhatian sepenuhnya terhadap kewajiban-
kewajiban agama. Memang hal itu bagian dari fitrat manusia. Oleh sebab itu perjanjian ba’at itu
harus berulang kali dibaca dan difahami.
Orang-orang Ahmady yang tinggal di Spanyol, sebagaimana telah saya katakan, di setiap
langkah dapat melihat tanda-tanda yang mengingatkan kepada keadaan di masa lampau,
sehimgga dengan mengingatnya bisa memicu untuk mengoreksi pribadi masing-masing. Diatas
setiap jalan besar, nama kota-kota mengisyarahkan kepada kejayaan dan kemegahan Islam di
masa lampau. Akan tetapi disebabkan keserakahan akan harta kekayaan, perselisihan politik antar
sesama dan tipu muslihat, permainan dan hidup berfoya-foya, sekarang hanya tinggal berupa
kisah dan kenangan yang menusuk perasaan. Dan negara Islam yang megah dan berjaya sekarang
sudah terlepas dari tangan orang Islam sendiri. Sekarang untuk menegakkan-nya kembali
kemegahan dan kehormatan Islam itu terletak diatas pundak orang-orang Ahmady. Insya Allah
swt!! Untuk itu diperlukan untuk menjadi hamba-hamba hakiki Hazrat Rasulullah saw.
Diperlukan contoh penampilan ajaran Islam hakiki secara praktikal (amaliah), untuk itu tidak ada
jalan lain selain dengan kecintaan, persaudaraan dan menjalin persahabatan yang akrab. Atau
dengan menunaikan hakukullah dan ahkukul ibad yang sesungguhnya. Dan keadaan perilaku
seperti itu dapat timbul apabila kita sudah memahami betul maksud dan tujuan penciptaan
manusia kedunia.Setiap orang Ahmady, lelaki, perempuan, anak-anak dan orang-orang tua harus
memahami betul maksud penciptaan mereka kedunia. Sebagaimana Allah swt telah berfirman :

‫س اِالَّ لَِي ْعبُ ُد ْو ِن‬ ِ ِ ُ ‫وما َخلَ ْق‬


َ ْ‫ت الْج َّن َوااْل ن‬ ََ
Artinya : Aku menciptakan jin dan manusia hanyalah untuk beridah kepada-Ku. Dan apabila
penciptaan manusia untuk maksud dan tujuan seperti itu maka standar ibadah akan mulai
ditingkatkan, dan akan ada sarana untuk kehidupan ruhani, dan untuk kehidupan ruhani yang lain
juga akan diusahakan juga. Sehubungan dengan itu Hazrat Masih Mau’ud a.s. bersabda: “Oleh
karena secara fitrat manusia diciptakan untuk Tuhan sebagaimana firman-Nya: Wa ma kholaqtul
jinna walinsa illa liya’buduni oleh sebab itu tentu sedikit banyak Allah swt menanamkan fitrat
manusia itu untuk zat-Nya sendiri. Dan melalui sarana yang sangat halus dan tersembunyi
diciptakan untuk zat-Nya sendiri. Dari itu maklumlah bahwa maksud sesungguhnya penciptaan
kalian ke dunia adalah agar kalian beribadah kepada Allah swt, akan tetapi orang-orang yang
melupakan kepada tujuan asal dan fitrati ini lalu menganggap kehidupan ini seperti haiwan hanya
untuk makan dan minum serta untuk tidur saja, mereka menjauh dari Allah swt. Tanggung jawab
Allah swt terhadap mereka tidak ada kaitannya. Kehidupan yang dipertanggung jawabkan adalah
beriman kepada :
‫س اِالَّ لَِي ْعبُ ُد ْو ِن‬ ِ ُ ‫ما َخلَ ْق‬
َ ْ‫ت الْج َّن َواْال ِن‬ َ
Artinya : Aku menciptakan jin dan manusia hanyalah untuk beridah kepada-Ku. lalu mengubah
arah tujuan kehidupannya.” Dengan kata-kata yang indah ini beliau a.s. telah memberi nasihat
kepada kita. Dengan memahaminya kita tahu apa tujuan kehidupan manusia itu. Tinggalkan
kemalasan untuk menunaikan ibadah. Berusahalah beribadah dengan standar yang setinggi-
tingginya. Kematian tidak bisa ditentukan kapan akan terjadi. Fahamilah bahwa tujuan penciptaan
kalian adalah, beribadah kepada Tuhan dan berusahalah kalian untuk menjadi milik-Nya.
Janganlah tujuan asal kalian hanya untuk mencari kesenangan duniawi. Aku berulang kali
menjelaskan hal ini, sebab menurut pendapat-ku hanya untuk itulah maksud kedatangan manusia
ke dunia. Dan dari perkara inilah manusia telah menjadi jauh. Aku tidak melarang kalian
/conversion/tmp/scratch/32492508.doc
8/9

berusaha mencari harta dunia, dan tidak menyuruh tinggal di hutan dengan meninggalkan anak-
isteri. Islam tidak mengizinkan perbuatan demikian. Dan Rahbaniyyat bukanlah kehendak ajaran
Islam. Islam hendak menjadikan manusia supaya giat bekerja, cermat dan bernasib baik
(beruntung). Oleh sebab itu aku katakan agar kalian berusaha keras dalam menjalankan
perniagaan kalian. Berusahalah dengan sepenuh tenaga.
Terdapat riwayat dalam sebuah hadis bahwa, barang siapa yang memiliki sebidang tanah
jangan merasa ragu untuk memeliharnya dan mengolahnya jika tidak dia akan ditanya di hari
akhirat nanti. Dan jika seseorang tidak memelihara kegiatan usahanya dengan sebaik-baiknya dia
akan bertanggung jawab dihari akhirat dihadapan Allah swt. Maka jika ada yang meninggalkan
kegiatan usaha duniawinya demi agama, ia telah melakukan kesalahan besar. Perkara
sesungguhnya adalah, semua kegiatan usaha yang kalian lakukan itu adakah tujuannya untuk
mencari keridhaan Allah swt? Apakah keridhaan Allah swt dapat diraih tanpa melakukan
kegiatan usaha? Jadi, setiap orang Ahmady harus memahami terhadap point yang penting ini.
Selanjutnya Hazrat Masih Mau’ud a.s. bersabda: “ Janganlah kalian melangkah keluar dari
maksud keridhaan dan keinginan Allah swt dengan mendahulukan maksud dan tujuan pribadi
kalian. Dalam setiap perkara harus diperhatikan sebelumnya apa yang diinginkan oleh Allah swt.
Maka untuk melatih diri kita demi mencapai maksud dan tujuan itu kita telah berkumpul ditempat
ini. Oleh sebab itu selama hari-hari Jalsah ini kita harus memberi perhatian khas untuk beribadah
sambil banyak-banyak memanjatkan do’a kepada Allah swt. Nasihat-nasihat dan pidato-pidato
yang menjelaskan ilmu pengetahuan agama jangan diambil faedahnya hanya untuk sementara,
melainkan sambil memperbaharui janji-janji yang telah diucapkan diwaktu bai’at kita harus
melangkah maju untuk mengadakan perubahan pada diri masing-masing. Timbulkan perubahan
suci dalam diri pribadi yang akan menjadi bahagian dari kehidupan kita. Apabila anda semua
sudah kembali dari sini kerumah masing-masing maka harus dapat dirasakan bahwa kita kembali
kerumah sambil membawa perubahan suci pada diri kita.
Berdo’alah juga bagi negara-negara yang keadaannya telah saya jelaskan sebelumnya,
jangan sampai menjalar ketempat atau kenegeri lain lagi. Jika diperlukan untuk berhijrah juga
maka hijrahlah kita ke negara di mana kita akan dapat mengembangkan agama kita dengan bebas
dan leluasa. Para peserta Jalsah harus ingat terhadap kedudukan pribadi masing-masing, harus
banyak memanjatkan do’a dan banyak membaca selawat kepada Hazrat Rasulullah saw. Peserta
dari Marokko juga datang untuk hadir bersama-sama kita dalam Jalsah ini. Kepada mereka juga
harus ingat diwaktu memanjatkan do’a agar mereka bisa menunaikan hak-hak sesama bangsa
mereka apabila kita menunjukkan contoh tauladan yang sebaik-baiknya dihadapan mereka ini
yang bisa menawan hati mereka. Untuk itu semoga Allah swt memberi taufiq kepada kita semua.
Selanjutnya Huzur menyampaikan berita sedih dan duka, telah terjadinya pembunuhan
sadis sehingga syahid terhadap tiga orang dari satu keluarga Ahmady di Faisalabad, Pakistan.
Seorang bernama Ashraf Sahib umur 60 tahun, yang kedua adik beliau Masood Javed berumur 57
tahun, dan yang ketiga putra beliau yang tertua bernama Asif Masood, berumur 24 tahun. Mereka
telah disergap dan ditembak oleh lima orang pembunuh tidak dikenal pada kira-kira pukul 10
malam hari, di waktu mereka dalam perjalanan kembali pulang dari toko mereka di kota
Faisalabad, Pakistan dengan mengendarai sebuah kereta (mobil) mereka. Ketiga-tiganya
mengalami luka-luka berat dan segera dilarikan ke rumah sakit akhirnya disanalah mereka
menghembuskan nafas terakhir menjadi para syuhada. Inna lillahi wa inna ilahi raji’un. Huzur
telah menjelaskan kebaikan-kebaikan para syuhada itu secara rinci dan Huzur telah menganjurkan
agar para Ahmady yang mempunyai kedudukan dan terkenal di daerah mereka harus berjaga-jaga
dalam setiap melakukan perjalanan keluar.
Huzur mendo’akan semoga Allah swt menempatkan ruh mereka di sisi-Nya di tempat
yang setinggi-tingginya dan semoga Allah swt memberi kesabaran dan ketabahan kepada
keluarga para syuhada yang ditinggalkan. Amin !! Setelah salat Jum’ah Huzur atba memimpin
salat jenazah ghaib untuk mereka.
/conversion/tmp/scratch/32492508.doc
9/9

Alihbahasa dari Video Urdu oleh Hasan Basri


10-04-2010

Anda mungkin juga menyukai