Anda di halaman 1dari 11

1 `

Khotbah Jumat Hudhur (Imam Jemaat Ahmadiyah Sayyidina Hadhrat Amirul Mukminin Khalifatul Masih V Mirza Masroor) atba. dari Mesjid Baitul Futuh London, Inggris Raya, Tanggal 2 September 2011

Keimanan Kuat setelah Baiat (Masuk) ke dalam Jemaat Ahmadiyah


Setelah mengucap tasyahud, taawudz, dan tilawat QS Al-Faatiah, Hudhur atba. bersabda:

HADHRAT Masih Mauud a.s. dalam memberi nasihat secara mendasar terhadap orang-orang yang baru baiat. Beliau bersabda bahwa setelah baiat, hendaknya, setiap orang mengadakan perubahan suci dalam diri pribadi, menjalin hubungan erat dengan Tuhan mereka, dan berusaha untuk meningkatkan mutu akhlak. Dalam suatu kesempatan beliau bersabda, Mereka yang masuk ke dalam silsilah Ahmadiyah ini, yang mempunyai iradah dan mempunyai hubungan dengan saya sebagai murid, mempunyai tujuan, agar mereka menjadi orang-orang yang berkelakuan baik, bertabiat baik, menjadi orangorang bertakwa hingga mencapai puncak martabat yang tinggi. Dan, tidak ada suatu kerusuhan, kenakalan, dan kelakuan buruk dapat menghampiri serta menjamahnya. Dia patuh menunaikan salat berjamaah setiap hari lima waktu. Ia tidak berkata dusta. Ia tidak menyakiti hati orang lain dengan mulutnya. Dan, ia tidak terlibat dalam suatu kelakuan buruk apa pun. Dan, tidak pula terpikir di dalam hatinya untuk melakukan kenakalan, kerusuhan, kezaliman, dan melakukan suatu fitnah. Pendeknya, menghindarkan diri dari setiap maksiat dan kejahatan serta tidak melakukan keburukan baik dengan fisik maupun dengan lisan, dan menghindar dari semua perasaan nafsu amarah serta dari gerak-gerik yang tak terpuji. Dan, menjadi hamba Allah yang berhati suci dan bertabiat seperti orang miskin. Dan di dalam wujudnya, tidak terdapat fitrat dan pikiran yang beracun. Dengan karunia Allah swt., pada hari ini, orang-orang yang telah beriman kepada Imam Zaman, mereka berusaha menciptakan perubahan suci di dalam diri mereka secara tetap dan tidak berubah lagi. Hal itu merupakan revolusi rohani yang timbul di dalam diri orang-orang yang sungguh-sungguh memahami hakikat baiat. Saya sekarang akan menjelaskan beberapa peristiwa atau kisah orang-orang yang setelah baiat melakukan revolusi rohani yang sangat besar. Mereka itu terdiri dari berbagai bangsa di dunia, yang telah mendapat kemajuan dalam menjalin hubungan erat dengan Allah swt. dan mendapat kemajuan dalam melakukan kebaikan serta dalam meningkatkan mutu akhlak yang tinggi. Dan, telah mendapat kemajuan dalam menumpas dorongan-dorongan hawa nafsu dan dalam mematuhi hukum-hukum Allah swt.. Mereka selalu berusaha meningkatkan mutu kerohanian mereka. Rasa takut kepada Allah swt. dan rasa cinta kepada-Nya mengungguli rasa takut terhadap kekuatan dunia dan terhadap rasa cinta kepada-nya. Kisah-kisah ini, saya ambil dari laporan [pada] hari kedua Jalsa Salana [London, UK] mengenai bagaimana orang-orang yang setelah baiat [atau] masuk [ke dalam] Jemaat Ahmadiyah mendapat perubahan yang luar biasa. Pada waktu itu, laporan tentang peristiwa-peristiwa ini tidak dapat dibacakan karena sempitnya waktu. Topik atau pokok pembicaraan ini sangat penting sekali

2 yang/sehingga dapat mengesankan para Anggota jemaat lama dan dapat menambah kekuatan iman mereka. AMIR Sahib Jemaat Dehli melaporkan; katanya, di sana sedang terjadi banyak perubahan yang jelas sekali di dalam diri orang-orang yang baru baiat menjadi Ahmadi. Dikatakannya, Usman Sahib yang baiat masuk Jemaat pada Jalsa Salana Qadian tahun 2010 yang lalu, menjelaskan bahwa, Sebelum baiat Jemaat, saya malas dan tidak dawam menunaikan salat. Namun, setelah baiat, saya bukan hanya menunaikan salat lima waktu secara dawam, namun salat Tahajjud pun sudah saya mulai tunaikan secara rutin. Semoga amal ibadah para mubayiin baru yang acapkali menulis surat kepada sayatermasuk Usman Sahib initerus berjalan dengan dawam. Dan di antara kita, para Ahmadi lama yang kadang-kadang menunjukkan kemalasan atau kelalaian dalam menunaikan salat, semoga Allah swt. memberi kesadaran kepada mereka; bahwa, setelah masuk ke dalam jemaah Hadhrat Masih Mauud a.s., mereka akan giat melaksanakan semua kewajiban. Tanpa hal itu, baiat mereka akan sia-sia. Di antara kewajiban yang paling besar adalah menunaikan salat lima waktu. Setelah itu, menunaikan salat nawafil. Setiap orang harusmemperhatikan hal itu seperti halnya para anggota yang baru masuk Jemaatsedang giat mengadakan perubahan dalam diri mereka. MUBALLIGH kita di Ghanabernama Tariq Mahmud Sahibmenulis, katanya, Ketika diadakan sebuah jalsah di kawasan Gambagha, seorang imam Ahmadi baru di dalam pidatonya berkata, Kita ini, sejak dulu telah menjadi Muslim. Mayoritas penduduk bagian utara Ghana adalah orang-orang Islam. Dan dengan karunia Allah swt., di sana ramai orang-orang sedang berbondong-bondong masuk Jemaat. Dan pada permulaan Jemaat masuk di Ghana, jemaah Ahmadiyah dengan pesat berkembang di daerah pantai selatan Ghana. Dan orang-orang yang masuk Jemaat itu berasal dari penganut agama Kristen. Dan di daerah itu, Jemaat berkembang dengan pesat sekali. Sedangkan di daerah bagian penduduk Muslim, banyak sekali perlawanan terhadap Jemaat. Kecuali, sebuah kampung yang semua penduduknya telah baiat dan telah menjadi orang-orang Ahmadi yang teguh. Sejak awal, permulaan Jemaat berkembang di daerah pantai Selatan. Namun, di daerah utara Ghana, disebabkan mayoritas berpenduduk Muslim di sana, ada banyak perlawanan sangat hebat sekali. Dan sekarang, sejak beberapa tahun yang lalu, jemaah Ahmadiyah sedang berkembang dengan sangat pesat sekali di sana. Selanjutnya, imam Ahmadi baru ini, yang telah masuk Jemaat bersama para pengikut beliau itu, berkata, Sejak dulu, kita telah menjadi orang-orang Muslim. Akan tetapi, kita tidak mengetahui ajaran Islam yang sejati. Ahmadiyah-lah yang telah memberi penerangan dengan jelas kepada kita tentang Islam yang hakiki. Tuan Imam itu berkata lagi, Sebelum masuk Ahmadiyah, saya sudah biasa membuat jimat untuk orang-orang yang meminta kepada saya. Namun, berkat Jemaat Ahmadiyah, saya sudah meninggalkan pekerjaan syirik itu. Dan sekarang, saya anggap hal itu perbuatan di luar ajaran Islam. Jadi, pekerjaan kotor membuat jimat ini telah merebak ke mana-mana. Bukan hanya terdapat di Pakistan atau di Hindustan saja, bahkan pula di negara-negara Arab dan di negara-negara lainnya. Itulah bidah yang sudah merajalela. Dan dengan karunia Allah swt., setelah kedatangan Hadhrat Imam Mahdi-dan-Masih Mauud a.s., perbuatan bidah itu telah mulai diberantas dan dihapuskan.

3 Dan beliau a.s. bersabda, Ajaran yang hakiki adalah yang dikemukakan oleh Islam. Jalinlah hubungan dengan Allah swt.. Jalinlah hubungan dengan Allah swt. secara perorangan. Dan amalkanlah hukum-hukum Allah swt.. Hal itu semua yang harus Anda lakukan. KEMUDIAN, Sadr Jemaat sebuah kampung di daerah Rakosa menjelaskan; katanya, Sebelum masuk Jemaat, karena perkara kecil saja saya cepat merasa tersinggung dan marah. Sehingga, saya sering memukul anak dan isteri saya juga. Mencaci dan menghina orang sudah menjadi adat kebiasaan saya. Semenjak masuk Jemaat, saya sangat memperhatikan kewajiban menunaikan salat. Dan saya merasa, bahwa sekarang, saya sudah mempunyai kesabaran yang jauh lebih kuat dari sebelumnya. Tengoklah bagaimana orang Afrika, yang tinggal jauh di pedalaman, telah merasakan adanya perubahan yang sangat baik dalam dirinya setelah masuk Ahmadiyah. Dan sebabnya adalah bahwa ia telah menjalin hubungan erat dengan Allah swt., telah berusaha menaruh perhatian untuk menunaikan kewajiban ibadah salat, dan berusaha untuk mengamalkan hukum-hukum Allah swt.. KETIKA saya mengadakan lawatan ke Jerman, ada seorang pemuda baru masuk Jemaat. Dan ia pun mengatakan, Dahulu, sebelum masuk Jemaat, saya sangat temperamental. Karena tersinggung, perkara kecil saja sering menjadi marah. Akan tetapi, setelah masuk Jemaat Ahmadiyah, saya telah merasakan adanya perubahan. Dan, saya merasa bahwa Ahmadiyah telah mengajar saya untuk berhati-hati, berlaku sabar, dan tabah. Hal ini dapat terjadi karena saya telah berusaha mengikat hubungan seerat mungkin dengan Allah swt. Apabila hubungan telah terjalin erat dengan Allah swt., maka manusia memperoleh kemampuan untuk mengontrol tabiat dirinya. Dan timbul juga, perhatian di dalam hatinya untuk memenuhi hak-hak sesama hamba Allah swt.. ADA lagi, seorang mubayyiin baru berkata, Saya mempunyai adat minum arak dan merokok. Setelah masuk Ahmadiyah, kedua kebiasaan adat buruk ini telah saya tinggalkan. Selanjutnya berkata, Jika kita sudah mulai menunaikan salat lima waktu secara dawam, maka perhatian terhadap kedua perkara sia-sia ini tidak akan ada lagi. Itulah berkat dari pada hubungan erat dengan Allah swt yang telah mereka tegakkan. Menaruh perhatian khas terhadap ibadah salat dan meningkatkan hubungan erat dengan Allah swt. menjadi sarana untuk meninggalkan semua pekerjaan buruk dan sia-sia dan untuk melakukan tobat dari perbuatan-perbuatan dosa. Jadi, salat-salat hakikilah yang dapat menjauhkan manusia dari perbuatan-perbuatan buruk. Jemaat Ahmadiyah tidak hanya mengemukakan kisah-kisah peristiwa lama. Bahkan, pada masa sekarang juga telah terjadi banyak sekali peristiwa yang menarik dan menggugah iman berkat mengamalkan ajaran-ajaran Hadhrat Masih Mauud a.s. dan telah menimbulkan perubahan berupa revolusi rohani di kalangan para Anggota jemaah. Firman Allah swt. di dalam Alquran, Inna 'sh-sholaata tanhaa ani 'l-fahsyaa'i wa 'l-mukar. Yakni, salat mencegah manusia dari perbuatan buruk dan keji. Sekarang juga, firman Tuhan ini sedang mengumumkan kesempurnaannya. Yaitu, orang yang dengan sungguh-sungguh menunaikan salat-salatnya, yang sungguh-sungguh bersujud di hadapan Allah swt., pasti salatsalatnya itu dapat mencegah perbuatan buruk, perbuatan keji, dan perbuatan yang tidak diinginkan. Bahkan, setiap dakwah dan nubuwatan Alquran Karim, sedang menzahirkan kesempurnaannya pada zaman ini dan sedang sempurna melalui orang-orang yang sungguhsungguh mengamalkan ajaran-ajaran Hadhrat Masih Mauud a.s.. Hal demikian, memang tidak akan nampak di mata orang-orang Non Ahmadi atau pada mata orang-orang Islam umum.

4 TUAN Amir Jemaat Ghana menulis tentang seorang yang giat menjalankan tabligh. Katanya, Ketika kami pergi ke daerah utara untuk bertabligh, sampailah ke tempat bernama Kimbago dimana seorang guru telah baiat masuk Jemaat karena sangat tertarik oleh ajaran yang dikemukakan oleh Jemaat Ahmadiyah. Keikhlasan beliau begitu tinggi sehingga setelah beberapa waktu lama ketika diadakan ijtima khuddam nasional di kota Bolga terletak di daerah utara, beliau membawa duapuluh orang teman gurunya untuk hadir di dalam ijtima tersebut. Berkat kegiatan tablighnya, semua teman-temannya itu telah baiat masuk Jemaat Ahmadiyah. Mereka itu mempunyai semangat khas untuk bertabligh. Dengan karunia Allah swt., di sana jumlah anggota Jemaat semakin meningkat dengan sangat pesat sekali. PADA sebuah daerah bernama Kopilla di negara Burkinafaso, seorang khudam bernama Sanah Suleman mempunyai tiga orang saudara yang telah baiat. Namun, orang tua mereka sangat keras menentang Jemaat. Seringkali, matanya gelap dalam melawan Jemaat Ahmadiyah. Dia menghina dan mencaci-maki anak-anaknya. Dan mengusir mereka keluar dari rumahnya. Di Burkinafaso, selain radio Jemaat, radio-adio lainnya juga menyiarkan beberapa program Jemaat setiap hari. Pada suatu ketika, ketiga anak itu menyetel Radio di hadapan ayah mereka. Dan di dalam Radio itu sedang disiarkan sebuah makalah berisi ajaran-ajaran Islam yang sangat indah. Setelah mendengar semua siaran itu, ayah mereka memanggil semua anak-anaknya dan berkata, Ingatlah! Kamu sekalian yang telah menggabungkan diri dengan orang-orang kafir (yakni ia menganggap orang-orang Ahmadi itu Kafir), berhentilah kalian! Dan dengarlah program yang sedang disiarkan oleh radio ini! Alangkah indahnya program siaran ini. Inilah kata-kata manusia Ilahi yang langsung meresap ke dalam hati sanubari dan langsung tertanam di dalam hati. Dengarlah siaran ini! Mengapa kalian telah menggabungkan diri dengan Ahmadiyah. Berhentilah kalian dari kumpulan orang-orang kafir itu! Kemudian ayah mereka itu berkata, Dengarlah! Inilah ajaran Islam yang sebenarnya yang sedang disampaikan oleh Radio ini. Sesungguhnya, ayah mereka itu tidak tahu bahwa siaran yang sedang ia dengar itu adalah siaran dari Ahmadiyah melalui radio pemerintah di sana. Akan tetapi, ketika pada akhir program itu diperdengarkan syair Ahmadiyyah Zindahbaad! Ahmadiyyah Zindahbaad!, maka orang itu segera menutup siaran radionya tersebut. Kemudian, anak-anaknya berkata, Ayah, apa yang ayah katakan itu sungguh benar! Orangorang inilah yang sebenarnya manusia-manusia Ilahi yang ucapan-ucapan mereka sangat meresap ke dalam lubuk hati. Itulah sebabnya, sekarang hubungan kami dengan Jemaat Ahmadiyah jauh semakin kuat dari sebelumnya. Tidak ada sarana lain yang lebih baik bagi orang-orang seperti itu kecuali berusaha mengamalkan hukum-hukum Islam sesuai dengan tafsir dan ajaran Hadhrat Imam Mahdi-danMasih Mauud a.s. dan mendengarkan serta merenungkan tafsir-tafsir yang dijelaskan oleh beliau a.s.. Sebab, tidak ada orang yang mampu memberikan ilmu pengetahuan yang lebih baik dari itu di dalam dunia zaman sekarang ini, kecuali Hadhrat Imam Mahdi-dan-Masih Mauud a.s.. SEORANG Mubalig kita bernama Sher Mahmud Sahib dari Kirgistan menulis; katanya, Melalui Sadr Nasional Tuan Selamet, di Jemaat Kirgistan ada seorang perempuan muda telah baiat masuk Jemaat Ahmadiyah. Perempuan itu bekerja di dalam kantor American Base di Kirgistan. Di sana, seorang pegawai dari Amerika sangat tertarik kepadanya karena ia melihat

5 perempuan ini sangat baik perangai maupun prilakunya serta pemalu. Ia telah menyatakan keinginan untuk menikahinya. Perempuan kita itu berkata kepadanya, Saya seorang Muslimah Ahmadi, akan saya jawab kepada Anda setelah menanyakan masalah ini kepada pengurus Jemaat saya. Tiba-tiba, orang itu datang ke Rumah Missi dan berkata kepada saya; katanya, Ada seorang perempuan Muslim yang tidak boleh kawin dengan orang non Muslim. Islam tidak memberi izin untuk itu. Maka perempuan Muslim yang baik hati ini telah menolak untuk dinikahi. Laki-laki Kristen itu sangat penasaran lalu berkata kepada perempuan itu, Jika saya masuk Islam apakah saya boleh kawin dengan engkau? Perempuan Ahmadi ini berkata kepadanya, Jika Anda hendak masuk Islam, masuklah dengan hati yang ikhlas dan dengan sungguh-sungguh. Masuk Islam karena untuk menikah tidak dapat saya terima. Jika Anda masuk Islam untuk menikahi saya, tidak akan saya kabulkan dan tidak mau saya menikah dengan Anda. Padahal, disebabkan kemiskinan, orang-orang perempuan Kirgistan lebih cenderung untuk kawin dengan orang-orang asing. Akan tetapi, anak perempuan Ahmadi ini menolak tawaran laki-laki Kristen itu untuk menikah dengannya. Kemudian, lelaki Kristen itu melakukan penyelidikan tentang Islam dan terus-menerus membaca buku-buku Jemaat selama enam bulan. Akhirnya, pada tanggal 1 Juli 2011, ia baiat masuk Ahmadiyah, Islam sejati. Di kala sedang mengadakan penyelidikan tentang Islam Ahmadiyah, lelaki Kristen ini telah membaca banyak website yang menentang Islam Ahmadiyah. Di situpun ia menelaahnya dan akhirnya perasaan hati pemuda ini merasa tenteram dan puas dengan keterangan-keterangan dari Ahmadiyah yakni Islam Hakiki dan Allah swt telah memberi taufiq kepadanya untuk baiat masuk Jemaat Ahmadiyah yakni Islam Hakiki. Jadi, itulah perubahan suci tabiat manusia dan itulah istiqamah, keteguhan hati. Untuk memperoleh kedudukan demikian, harus banyak berdoa kepada Allah swt.. Perempuan itu belum lama masuk Ahmadiyah dan keadaannya pun miskin. Sebetulnya, ia telah mendapat calon suami yang baik dari segi duniawinya. Akan tetapi, ia telah menolaknya demi agama dan demi keimanan yang telah ia peroleh. Hal itu menjadi bahan pikiran bagi perempuan-perempuan di sana mengapa ia telah menolak menikah dengan orang asing yang sebenarnya menjadi tumpuan dan harapan bagi banyak para wanita di negeri itu. Banyak orang-orang yang baiat karena tujuan untuk menikah dengan wanita Jemaat. Itulah sebabnya, sebuah peraturan telah ditetapkan di dalam Jemaat bahwa selama belum mencapai satu tahun setelah baiat dan belum diketahui kemukhlisannya, pada umumnya, bagi para perempuan Ahmadi tidak diizinkan menikah dengan mubayyi baru tersebut. Maksudnya, supaya jelas keadaannya bahwa baiatnya seseorang bukan karena semata-mata untuk menikah. Zaman sekarang, melalui website, banyak macam godaan-godaan bagi orang-orang yang lemah iman dan tuna ilmu. Seperti telah saya jelaskan sebelumnya, ada beberapa orang yang terpengaruh dan ada saja yang tergoda hati mereka oleh bujuk-rayu di dalam website itu sehingga menimbulkan kegelisahan. Akan tetapi, pemuda Kristiani Amerika itu tetap konsisten membaca website para penentang dan juga ia pun telah mempelajarinya. Kemudian ia membuka dan menelaah website Jemaat juga. Lalu membandingkannya dan berdoa pula. Akhirnya, kebenaran telah ia peroleh. Dan ia menerima Islam melalui Ahmadiyah. Maka, anak-anak Ahmadi terutama yang masih disebut remaja, kadang kala, pihak lawan berusaha menggelincirkan pendirian mereka. Kadangkala, melalui pergaulan dan persahabatan mereka secara halus disesatkan dari jalan yang benar. Mereka pun harus banyak memanjatkan doa

6 kepada Allah swt. agar jangan terlibat dalam suatu perkara duniawi yang dapat menyesatkan iman mereka. Dengan karunia Allah swt., taklim Jemaat Ahmadiyah penuh dengan dalil-dalil yang tangguh. Sebab, taklim ini adalah taklim Islam sejati. Di mana saja Hadhrat Masih Mauud a.s. membuktikan kebenaran dakwah beliau, di sana beliau selalu membuktikannya dengan sebuah dalil yang jelas. Oleh karena itu tidak menimbulkan komplikasi. Apa yang kita perlukan untuk itu, adalah kita harus mencari ilmu pengetahuan agama. MUBALLIGH Jemaat Ahmadiyah Benin melaporkan, Telah diadakan jalsah para mubayyiin baru disebuah kampung bernama Lokoli dan didalam sebuah pidato telah dijelaskan kewajibankewajiban orang-orang Muslim. Setelah selesai acara Jalsah, datanglah seorang mullah bersama rombongan ke sana. Dan mereka berusaha menghasut para Mubayiin baru itu untuk keluar dari Jemaat. Mereka berkata, Jika Anda beriman kepada orang yang telah mendakwakan diri menjadi Imam Mahdi itu, maka kamu semua akan masuk ke dalam nereka. Anda dan orang-orang yang sudah menerimanya semua akan masuk ke dalam neraka jahannam. Anda harus segera bertobat. Sebab, semua imam-imam orang Islam, para alim-ulama Islam, para pemimpin negara telah menyatakan orang-orang Ahmadi kafir, dan ahli neraka jahannam. Ke dalam neraka jahannamlah Anda akan jatuh terperosok atau sudah jatuh terperosok ke dalamnya. Karena telah bergabung dengan orang-orang Ahmadiyah ini, Anda akan menjadi ahli neraka semuanya. Lalu mereka berkata, Orang-orang Muslim di Pakistan tidak suka kepada orang-orang Ahmadi. Di sana juga mereka dinyatakan bukan orang Islam. Maka, dalam menjawab hasutan mullah itu, muallim kita berkata kepada semua orang yang hadir di situ, Para Mullah ini sudah datang ke sini sebagai tamu kita. Dengan sangat hormat, kami ingin bertanya kepada mereka, yaitu: Apakah yang sedang mereka ucapkan ini dapat dibuktikan kebenarannya dari Kitab Suci Alquran? Kami berbicara atas dasar Kitab Suci Alquranul Karim. Jika memang betul apa yang diucapkan itu atas dasar Alquranul Karim, dengan lapang dada kami semua akan percaya. Tapi ingat! Jika Alquran membenarkan pendirian kami, sekali-kali kami tidak akan meninggalkan pendirian kami. Tiba-tiba seorang mullah bangkit dan berkata, Lupakanlah Alquran! Jika semua ulama dan para imam di Benin sudah ijmak mengatakan Anda salah dan sesat, apa perlunya kita rujuk kepada Alquranul Karim. Anda sudah dinyatakan salah. Cukuplah sudah! tidak perlu suatu dalil lagi. Sudah diputuskan, Anda semua ahli neraka jahannam! Jadi, mereka itu seolah-olah sudah duduk menjadi tuhan. Melihat keadaan mereka demikian, para mubayyiin baru itu meradang dan mulai emosional. Para mubayyiin baru berkata, Jika Anda tidak memerlukan Alquran lagi, maka kami pun tidak memerlukan Anda semua. Pergilah Anda dari tempat ini sekarang juga. Para mubayyiin baru itu dengan keras memaksa mau mengusir mereka, namun muallim kita dengan tenang memberi pengertian sambil berkata. Mereka telah datang kepada kita sebagai tamu, bersabarlah menghadapi mereka itu, tunjukkanlah akhlak yang baik kepada mereka. Cara perlakuan seperti ini tidak baik. Akan tetapi orang-orang kita sudah tidak dapat menahan emosi akhirnya mereka mengusir para mullah itu dan diusir dari dalam masjid. Sebenarnya perlakuan para mullah seperti itu telah berjalan semenjak zaman Hadhrat Masih Mauud a.s.. Perangai para mullah itu serupa seperti itu. Apabila dalil-dalil Alquran Karim dihadapkan kepada mereka, dibacakan ayat-ayat Alquran, maka mereka cepat mengalihkan pembicaraan ke arah yang lain.

7 Apabila mereka mengemukakan sebuah hadis menjelaskannya sekehendak hati mereka atau mengikuti pendapat para ulama mereka. Terdapat kisah seorang Sahabah senior ketika baiat, beliau berkata kepada seorang ulama besar, buktikanlah kewafatan Nabi Isa a.s. dari suatu ayat Alquran. Ulama besar itu berkata: Saya menarik orang-orang dari kamu dengan Alquran dan membawa kearah lain, kemudian kamu membawa lagi kearah itu. Kami sedikitpun tidak dapat membuktikan kehidupan Isa Almasih dari Alquran. Itulah cara berpikir mereka yang sudah berlangsung sejak dahulu kala. Muballigh Bennin selanjutnya menulis; pada tanggal 12 July 2011, setelah salat Maghrib sebuah program tabligh telah dimulai di Ajiazizonove. Ketika dijelaskan tentang kedatangan Hadhrat Imam Mahdi-dan-Masih Mauud a.s. Serta kemajuan-kemajuan Islam Ahmadiyah yang telah dicapai oleh beliau a.s., maka serempak orang-orang kampung menyatakan ingin menggabungkan diri dengan Jemaat beliau a.s.. Mereka berkata, Di mana Islam sedang mendapat kemajuan ke sanalah kami ingin pergi. Maka dengan karunia Allah swt di dalam majlis tabligh itu, telah baiat 187 orang masuk kedalam Jemaat Ahmadiyah. Sebelum pergi dari sana, muallim kita berkata kepada mereka, Lusa, kami akan datang lagi ke sini, sebab lusa adalah hari Jumat. Kami akan datang untuk Salat Jumat bersama-sama Anda semua. Orang-orang yang baiat itu semuanya orang-orang Muslim sejak dahulu. Dapat dibayangkan bagaimana keadaan Islam mereka, ketika muallim kita berkata, Besok lusa akan datang lagi untuk Salat Jumat. Mereka bertanya, Apakah yang dimaksud dengan Jumat itu? Kami tidak pernah menyaksikan orang ber-Jumat dan tidak pernah pula kami mengerjakan Jumat. Semenjak lima belas tahun silam kami menjadi Muslim, tidak pernah seorang Maulvi atau seorang imam-pun yang mengajar kami ber-Jumat. Dan tidak pernah pula melihat seorang Imampun yang ber-Jumat di sini. Maka pada hari Jumat yang telah ditentukan itu, muallim kita pergi ke sana dan memimpin Salat Jumat. Setelah itu, diadakan refresher course juga di sana. Kepada mereka dijelaskan tentang ajaran Islam, diterangkan kepada mereka apa Shalat Fardhu itu, apa Salat Jumat, dan apa Salat Idul Fitri dan Iedul Adha, dan sebagainya. Diajarkan juga kepada mereka beberapa macam tentang ajaran Alquran dan kewajiban-kewajiban lainnya sebagai orang Islam. Penduduk kampung yang terletak tidak jauh dari sana pun telah baiat masuk Jemaat. Di sana pula, ketika dikatakan akan datang untuk Salat Jumat. Penduduk kampung memberitahukan bahwa mereka sepanjang tahun telah bemusuhan dengan penduduk kampung pertama yang telah baiat sebanyak 187 orang itu. Kita tidak pernah berkunjung ke sana dan tidak pula disukai kedatangan mereka ke sini. Kedua penduduk kampung itu bermusuhan sangat keras sekali. Kemudian, kedua penduduk kampung itu sambil memohon pertolongan kepada Allah swt., secara terpisah, telah diberi pengertian dan telah dinasihati dengan baik bahwa kita semua sudah menjadi kampung Ahmadi. Setelah menjadi Ahmadi semua perselisihan dan permusuhan sudah selesai, tidak ada masalah lagi. Kita semua sudah menjadi satu [saudara]. Hadhrat Masih Mauud a.s telah datang ke dunia untuk mempersatukan umat. Supaya kita sebagai Muslim bersatu padu untuk meraih kemajuan. Bagaimanapun, kita semua harus bersatu dalam semua urusan dan bersama-sama menunaikan Salat Jumat. Maka, dengan karunia Allah

8 swt. kedua kampung itu telah akur dan bersatu padu. Semua kedengkian dan permusuhan yang sudah berjalan bertahun-tahun lamanya telah hapus dan mereka telah bersatu untuk mengadakan Salat Jumat. Oleh karena itu, melalui jemaah Hadhrat Masih Mauud a.s., topik tentang Yaumu 'l-Jumah pun telah sempurna dengan cara yang baru. Maka, setelah permusuhan berjalan selama lima belas tahun mereka mulai menunaikan Salat Jumat berjamaah. Dan berkat Salat Jumat ini, permusuhan antara kedua kampung itu telah hilang lenyap. Bukan hanya permusuhan mereka saja telah hilang lenyap, bahkan sesuai dengan firman Allah swt., suasana dan spirit Ruamaa'u bainahum (di antara mereka saling cinta mencintai) mulai ditegakkan dan rasa ikhlas serta pengurbanan satu sama lain mulai tertanam di dalam kalbu mereka. Itulah kelebihan orang-orang mukmin. Dan, itulah perubahan-perubahan suciyang untuk menciptakannyaHadhrat Masih Mauud a.s. telah datang ke dunia. TUAN Amir Jemaat Ahmadiyah Delhi telah melaporkan; bahwa, Tuan Muhammad Mursalin setelah baiat masuk Jemaat Ahmadiyah pada tahun 2008mengatakan bahwa: Tiga hari setelah baiat bermimpi telah pergi untuk menghadiri suatu program dan di sana pergi ke sebuah kamar dari bangunan tua. Pada kamar tersebut ada dua orang lain lagi [yang] tinggal di situ. Oleh karena kamar itu gelap tidak ada cahaya kami tidak dapat saling mengenal satu sama lain. Di antaranya, saya ditampakkan Hadhrat Rasulullah saw., lalu saya menghampiri beliau dan melihat-lihat sambil meraba-raba tubuh beliau. Kemudian Hudhur [saw.] menunjukkan telunjuk beliau ke arah atap di atas sehingga nampak pemandangan seluruh langit. Pemandangan nampak kepada saya sangat indah sekali perlahan-lahan nampak pemandangan sebuah taman bunga. Lalu Hudhur saw. memutarkan telunjuk beliau ke arah lain. Akhirnya pemandangan pun sudah hilang. Saya berkata kepada Hudhur saw., Huzur, saya hendak pergi ke Mumbay. Maka Hudhur saw. bersabda, Kenapa engkau tidak pergi ke Punjab saja? Setelah itu mata saya terbangun. Katanya, Mimpi ini, saya beritahukan kepada Qaid Majlis Khuddamul Ahmadiyya yang sudah saya kenal. Beliau berkata, Ini merupakan perintah dari Hudhur saw.. Oleh sebab itu, kita harus pergi ke Qadian. Maka, untuk pertama kali saya pergi ke Qadian bersama Tuan Qaid. Di sana ziarah ke Darul Masih. Dan ketika saya berziarah ke Baitur Riazat, saya jumpai sebuah kamar seperti yang saya lihat di dalam mimpi itu sehingga hati saya merasa senang dan pikiran saya merasa tenteram. Dengan karunia Allah swt., saya telah baiat masuk Ahmadiyah dan saya merasa [ke]iman[an] semakin bertambah teguh. Untuk kemajuan iman para pendatang baru dalam Jemaat, Allah swt. pun acapkali memperlihatkan tanda-tanda kemakbulan doa-doa mereka. Saya akan menyampaikan contoh beberapa kisah kemakbulan doa orang-orang Ahmadi yang tinggal jauh di pedalaman negaranegara di dunia, yang sangat menggugah iman dan menambah keyakinan para Ahmadi baru maupun para Ahmadi lama. TUAN Amir Jemaat Burkinafaso menulis; katanya, Beberapa bulan yang lalu Tuan Sadr Ansharullah Haji Poonty jatuh sakit keras sekali. Ketika beliau dibawa ke hospital, doktornya memanggil keluarga beliau ke hospital itu dan berkata kepadanya, Tidak akan ada gunanya pengobatan untuk orang sakit ini. Atau maksudnya, ia tidak lama lagi akan menghembuskan nafas yang terakhir. Oleh sebab itu, bawalah kembali pasien ini pulang ke rumah.

9 Setelah itu beliau dibawa ke sebuah hospital pemerintah di kota Wagadubu. Para doktor di sana juga menolak/tidak bersedia untuk mengobati beliau. Sebab, dikatakan bahwa pesakit ini akan menjadi tamu untuk beberapa jam lagi saja. Karena itu, semua anggota keluarga beliau sudah berputus asa. Tuan Amir berkata kepada mereka, Sekarang, pengobatan ini sudah tidak mungkin lagi. Dan para dokter sudah melihat keadaan beliau secara zahir. Kehidupan atau nyawa ada di tangan Tuhan. Sekarang, tulislah surat kepada Khalifah-i-Waqt untuk memohon doa. Dan pada hari itu juga, mereka menulis surat kepada saya (Hudhur) untuk permohonan doa. Katanya, setelah selesai mengirimkan surat itu (kepada Huzur atba.) dan setelah memanjatkan doa khas, maka Allah swt. dengan karunia-Nya yang khas kesehatan beliau mulai berangsur pulih kembali. Dan tanpa diduga, Tuan Haji Poontydengan karunia Allah swt.sudah sehat kembali seperti sediakala dan sekarang beliau sedang bekerja seperti biasa. Beliau kerjakan semua pekerjaan Ansharullah dengan penuh semangat, ikut menghadiri rapat pengurus juga seperti biasa. SEBALIKNYA, dengarlah ceritanya: seorang bernama Poonty juga dari sebuah kampung lain bernama Chelle (!). Ia sangat keras menentang Jemaat Ahmadiyah. Dan setiap waktu, ia menghasut orang-orang untuk melawan Jemaat Ahmadiyah. Keadaan kesehatan dia nampak amat baik. Dan tidak mengidap suatu penyakit apapun. Pada suatu hari, orang-orang di kampung sedang mendengarkan Radio Ahmadiyah yang sedang menyiarkan program tabligh. Orang itu tiba-tiba datang di/ke kampung itu dan mulai memakimaki Ahmadiyah sambil berkata, Janganlah Anda mendengarkan siaran tabligh radio orangorang kafir! Orang-orang di kampung itu berkata, Jika Anda tidak suka kepada orang-orang Ahmadiyah, tidak apa-apa. Namun, janganlah Anda memaki-maki mereka. Jangan menghina mereka. Lalu ia berkata, Saya tidak akan berhenti, dan akan terus memaki mereka, dan sampai kapanpun tidak akan berhenti. Maka, pada malam itu dalam keadaan sehat walafiat ia tidur sampai pagi. Namun, pagi-pagi, dijumpainya sudah mati tidak bernyawa lagi. Tidak diketahui penyakit apa yang ia derita sepanjang malam itu hingga ajalnya. SEORANG Muallim di daerah Portonovo, Benin, bernama Tuan Zaini Zakria; menulis, Anak Tuan Hafizu telah hilang. Dalam keadaan sedih dan gelisah, ia mencari anak itu ke semua tempat di daerah tersebut. Di Radio pun berkali-kali diumumkan tentang anaknya yang hilang tersebut. Akan tetapi anak tidak dapat ditemukan. Dalam keadaan sedih dan gelisah, ia menelephon saya dan berkata, Saya tidak punya harapan lagi untuk menemukan anak itu. Tuan Muallim Zakria berkata kepadanya, Janganlah berputus asa sebab putus asa adalah dosa. Kami beriman kepada seorang Imam yang doanya sangat makbul. Cobalah gunakan resep doa itu. Lihatlah nanti. Allah swt. akan menurunkan karunia-Nya kepada Anda. Anda pun berdoa dan saya juga berdoa. Mari kita berdoa bersama-sama. Bapak anak itu berkata (melalui telepon), Setelah mendengar nasihat Anda, saya segera bersujud dan berdoa kepada Allah swt.: Wahai Allah! Di daerah ini semua orang tidak ada yang

10 menerima kebenaran Imam Engkau. Di daerah ini, hanya saya seorang yang telah mengabulkan kebenaran Hadhrat Imam Mahdi-dan-Masih Mauud a.s., dan Imam Engkau sungguh benar. Melalui pengakuan kebenaran ini, aku memohon kepada Engkau, ya Allah, kembalikanlah anakku itu kepadaku. Selanjutnya ia menulis, Saya terus berdoa dengan sungguh-sunggu dan memohon kepada Allah swt. agar anak itu segera dikembalikan kepada saya. Setelah memanjatkan doa itu, saya keluar dari rumah menuju jalan di mana anak itu telah hilang. Ketika saya masih berada di tengah jalan itu, tiba-tiba nampak anak saya keluar dari dalam hutan. Alamdulil-Laah! Kemudian berkata, Peristiwa ini bagi saya sungguh merupakan tanda kebenaran Hadhrat Masih Mauud a.s. yang sangat jelas; dan sebagai mukjizat yang hidup, diperlihatkan oleh Allah swt. kepada saya. TUAN Amir Jemaat Ahmadiyah Nigeria menulis, Di tempat kami ada seorang kawan bernama Tuan Muhammad Saleh bekerja pada sebuah bank. Beliau selalu datang ke mesjid kita untuk mengerjakan salat. Pada suatu hari beliau baiat masuk Jemaat Ahmadiyah. Pegawai bank beserta teman-temannya mulai mengganggunya dan berkata, Jemaat Ahmadiyah telah memberinya uang hingga ia telah masuk Ahmadiyah. Dia berkata, Saya merasa sangat tersinggung dengan perkataan mereka itu. Mereka telah menuduh saya bahwa saya telah masuk Ahmadiyah karena menerima uang. Katanya, Pada malam hari itu, saya banyak sekali memanjatkan doa kepada Allah swt. karena saya telah menerima Ahmadiyah. Ya Allah! Berilah bimbingan kepada aku! Jemaat ini tampak secara zahir sangat menonjol dalam pengkhidmatan terhadap Islam. Akan tetapi, aku tidak tahu keadan mereka yang sebenarnya. Maka, ya Allah, beri tahulah aku apa yang sebenarnya. Aku hanya melihat mereka secara zahir. Katanya, Pada suatu malam, saya melihat sebuah ijtima di dalam mimpi. Saya ditampakkan [bahwa] ijtima itu begitu besar sekali sehingga sejauh mata memandang hanya manusia yang nampak begitu banyak jumlahnya. Dan, semuanya memakai pakaian berwarna serba putih. Dan saya lihat di atas panggung, Hadhrat Khalifatul Masih IV [atba.] sedang menulis sesuatu dan memandang kepada saya dan Tuan Amir [Jemaat Ahmadiyah Nigeria] juga melihat Hadhrat Hadhrat Khalifatul Masih IV. Saya juga berdiri di atas panggung itu. Dan saya melihat Hudhur [atba.] memakai pakaian serba putih juga. Dan dengan suara keras sekali, saya (Hudhur atba.) sedang berulang-ulang mengucapkan, Laa ilaaha illa 'l-Laah. Dan semua orang pun sedang mengikuti ucapan Laa ilaaha illa 'l-Laah. [Selanjutnya], Dan suasana pada waktu itu sangat mengherankan dan sangat menyenangkan hati. Tuan Mohammad Salih berkata, Dalam keadaan demikian, mata saya terbangun dan kalimah Laa ilaaha illa 'l-Laah masih sedang terucap pada lidah saya. Keadaan itu laksana wewangian tertanam di dalam kalbu saya. Dan pada zaman ini, Allah swt. telah meletakkan tanggung jawab penyebaran kalimah Laa ilaaha illa 'l-Laah ini di atas pundak para Anggota jemaah Ahmadiyah. Melalui mimpi itu, Allah swt telah menenteramkan hati saya, bahwa keputusan saya untuk menggabungkan diri dengan Jemaat Ahmadiyyah sungguh tepat dan benar. Oleh karena itu, sekarang saya tidak merasa takut dengan siapapun. Dan dengan karunia Allah swt., sekarang, iman saya semakin bertambah teguh.

11 DEMIKIANLAH beberapa peristiwa yang telah beliau uraikan kepada kita. Bagaimana orangorang telah mendapatkan iman yang kuat setelah baiat ke dalam Jemaat Ahmadiyah. Dan Allah swt. pun memperlihatkan pemandangan-pemandangan yang menakjubkan di dalam mimpi yang telah meningkatkan keyakinan dan keimanan mereka. Pada suatu ketika, Hadhrat Masih Mauud a.s. pernah bersabda, Sambil berfikir, tengoklah baikbaik. Dalam tempoh 1300 tahun siapa yang telah memperoleh Zaman Alaa Min aajji 'nNubuwwah? Dengan tanda-tanda dari Allah swt. dan dengan dukungan-Nya yang khas serta segar, ia mendapatkan nur dan keyakinan seperti yang telah diraih oleh para Sahabah Hadhrat Rasulullah saw.. Di jalan Allah swt., ia menanggung banyak kesedihan menerima ejekan, cemoohan, laknat, dan sumpah serapah hingga berbagai macam perkara yang menyakitkan hati maupun kata-kata kasar lagi kotor sampai putusnya hubungan silaturahmi, sebagaimana yang telah dihadapi para Sahabah r.a.. Melalui tanda-tanda Ilahi yang sangat jelas, dengan dukungan serta pertolongan samawi, dan melalui ajaran yang bijak, mereka senantiasa meraih kehidupan suci. Mereka menunaikan salat dan memanjatkan doa sambil menangis hingga tempat-tempat sujud mereka basah dengan air mata. Banyak sekali di antara mereka yang mendapat mimpi-mimpi benar. Banyak pula di antara mereka yang menerima ilham dari Allah swt.. Alangkah banyaknya di antara mereka yang selalu eling kepada kematian dan hati mereka lurus serta lembut. Kaki mereka melangkah di atas jalan ketakwaan. Mereka adalah dari golongan lasykar Ilahi yang Allah swt sendiri menjadi pelindung mereka. Dan setiap hari, Dia mensucikan kalbu mereka. Setiap hari Dia menuangkan iman dan hikmah ke dalam kalbu mereka. Dia menarik ke hadirat-Nya melalui tanda-tanda Samawi sebagaimana Dia selalu menarik para Sahabah r.a. ke hadirat-Nya. Pendeknya, di dalam Jemaat ini semua tanda-tanda samawi dapat diperoleh yang dipahami sebagai berkat dari lafaz Wa Aakhoriina Minhum. Dan pada suatu hari, firman-firman Allah swt. pasti akan mencapai kesempurnaannya. Semoga Allah swt. menanamkan keyakinan dan iman yang teguh di dalam kalbu setiap orang Ahmadi. Semoga hubungan kita dengan Sang Khaliq Hakiki selalu meningkat setiap waktu. Dan semoga tidak pernah terjadi kelemahan di dalam iman kita. Aamiin.[] (Diterjemahkan dari rekaman audio Bahasa Urdu oleh Maulana Hasan Basri SYSingapura, 8 September 2011; editor: Rahmat Ali) -------oooOooo-------

Anda mungkin juga menyukai