Anda di halaman 1dari 9

1

‫الر ِح ْي ِم‬
َّ ‫الر ْح َم ِن‬ ِ ‫بِس ِم‬
َّ ‫اهلل‬ ْ

‫لم ْوعُ ْو ِد‬ ِ ْ‫نَحم ُدهُ ونُصلِّى َعلَى رسولِ ِه الْ َك ِري ِم و َعلَى َعب ِد ِه ا‬
َ ْ‫لمس ْي ِح ا‬
َ ْ َ ْ ُْ َ ْ َ َ َْ
KHUTBAH JUM’AH

HAZRAT AMIRUL MU’MININ KHALIFATUL MASIH V atba


Tanggal  21 Mei 2010 dari Masjid Baitul Futuh London UK
TENTANG:
PERLAWANAN & PENGANIAYAAN TERHADAP JEMA’AT ILAHI

Setelah membaca dua kalimah syahadah dan menilawatkan surat Alfatihah Huzur atba
menilawatkan ayat 32 dari Surah Al Furqan sebagai berikut :

ِ َ‫ك َه ِاديا َّون‬ ِ ِ َ ِ‫َو َك ٰذل‬


‫ص ْي ًرا‬ ً َ ِّ‫ك َج َعلْنَا ل ُك ِّل نَبِ ٍّى َع ُد ًّوا ِّم َن ال ُْم ْج ِرم ْي َ‌نؕ َو َك ٰفى بَِرب‬

Artinya : Dan demikianlah telah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi musuh dari antara orang-orang yang
berdosa, dan sungguh cukup Tuhan engkau sebgaai pemberi petunjuk dan penolong.

Apabila kegelapan sudah melanda dunia maka para Anbiya dan Jema’at beliau ditentang oleh manusia.
Mereka dicemoohkan demikian rupa seperti digambarkan didalam ayat yang barusan telah saya
tilawatkan diatas. Jadi Allah swt berfirman bahwa setiap Nabi diutus kedunia manusia menentangnya.
Dan mereka yang menentang itu bukanlah orang-orang yang berusaha mendekatkan diri kepada Allah
swt melainkan orang-orang mujrim (orang berdosa). Dan apabila mereka mengatas namakan Tuhan
menyakiti kekasih Tuhan maka dosa orang-orang mujrim itu semakin terus bertambah. Jadi apabila
Hazrat Rasulullah saw telah ditentang oleh manusia maka Allah swt juga berfirman kepada beliau bahwa
penentangan atau perlawanan itu adalah pekerjaan orang-orang mujrim. Musuh-musuh agama itu
selalu melawan dengan sekuat tenaga mereka, agar mereka menghapus amanat Nabi itu, dihadang
kegiatan-kegiatannya dan para pengikutnya diserang dan dianiaya. Akan tetapi perlawanan dan
penganiayaan itu atau pembunuhan yang mereka lakukan itu tidak pernah mendatangkan kemenangan
terhadap tujuan utama mereka untuk menumpas missi para Anbiya itu. Akhirnya para Anbiya-lah yang
memperoleh kemenangan atau kejayaan. Sedangkan para penentang dizaman manapun menjadi
mangsa azab Allah swt.

Ayat yang saya baca diatas tadi dari Surah Al Furqan turun dikota Makkah menjelaskan
bagaimana tindak kezaliman para penentang terhadap Hazrat Rasulullah saw dan para pengikut beliau.
Setiap kezaliman yang dilakukan terhadap beliau dan terhadap para pengikut beliau dihadapi dengan
sabar dan beliaupun menganjurkan kepada para sahabat untuk selalu bersabar. Sehubungan dengan itu
Tarikh penuh dengan catatan berbagai macam peristiwa yang sangat menakutkan. Diantaranya sebuah
peristiwa yang berlaku terhadap Ammar Bin Yassir dan Ibu beliau bernama Samiyah. Ketika beliau
tengah dianiaya dengan sangat kejam sekali oleh musuh, Hazrat Rasulullah saw lewat ditempat itu.
Tatkala pandangan beliau tertuju terhadap mereka beliau saw bersabda dengan nada sangat berat :

ِ ِ ِ
َ ْ‫م بِا‬3ْ ‫ص ْب ًرا أ ََل يَاسرفَا َّن َم ْوع ُد ُك‬
‫لجنَّة‬ َ
Artinya : Sabarlah kalian semua ! Sesungguhnya berkat kesabaran kalian Surga telah
dipersiapkan bagi kalian !! Pada waktu itu setelah Yasir dianiaya dengan sangat kejam, akhirnya beliau-
pun disyahidkan. Didalam sebuah peristiwa lain lagi seorang perempuan tua Samiyah r.a., telah dibunuh
oleh Abu Jahhal ditusuknya dengan tombak dari perut sampai tembus hingga menggelepar kemudian
syahid. Kezaliman terhadap orang-orang mukmin dizaman Rasulullah saw dilakukan seperti itu untuk
menakut-nakuti orang-orang lain agar jangan ada yang berani mendekat kepada beliau saw. Akan tetapi
kezaliman mereka itu justru telah mengundang perhatian orang-orang yang berfitrat suci dan lurus
terhadap Islam yang semakin meningkat jumlahnya. Setelah mereka menyaksikan teguhnya iman orang-
orang mukmin dalam menghadapi macam-macam penganiayaan perhatian mereka-pun terhadap Hazrat
Rasulullah saw semakin bertambah dalam. Amanat Islam tersebar dari Mekkah sampai kekota Madinah
2
dan disana Islam mulai berkembang. Kemudian amanat Islam sampai ke Habsyah. Maka apabila
kebrutalan dan kebiadaban para pemimpin Mekkah sudah melampaui batas Islam bukan menjadi pudar
bahkan sebaliknya kebiadaban mereka itu menjadi penyebab bertambah majunya Islam. Maka Allah swt
berfirman; Kalian tidak perlu gentar disebabkan adanya perlawanan dan penentangan itu. Sebab
perlawanan itulah yang justru menjadi penyebab turunnya hidayah kepada orang banyak. Dan Allah swt
adalah Nasir juga artinya Penolong dan Hadi juga yakni Pemberi hidayah. Dia pasti akan menolong
orang-orang beriman. Dan sekalipun kerasnya perlawanan dari pihak musuh namun akhirnya
kemenangan akan berada dipihak orang yang telah diutus oleh Allah swt beserta para pengikutnya. Dan
jika Allah swt menghendaki untuk menolong orang-orang beriman Allah swt menunjukkan tanda-tanda-
Nya dari Bumi dan juga dari langit. Untuk membinasakan para penentang yang telah melampaui batas
itu Dia menunjukkan manifestasi-Nya secara luar biasa. Seorang Raja perkasa seperti Fira’un, seorang
Pemimpin Bangsa atau kepala Negara, tidak dapat menghalangi pekerjaan seorang Nabi, bahkan
sebaliknya para penentang itu menjadi pembuka jalan untuk kemajuan missinya. Hazrat Masih Mau’ud
a.s. bersabda bahwa, sebagaimana baja (pupuk) atau rabuk gunanya untuk membuat subur tanaman
maka perlawanan kotor dari fihak musuh-pun menjadi pupuk bagi sarana cepatnya kemajuan sebuah
Jema’at Ilahi. Perlawanan mereka itu sesungguhya menjadi penyebab turunnya hidayah dari Allah swt
terhadap kebanyakan orang yang berfitrat suci. Jadi, memang sudah menjadi adat kebiasaan para
mujrim (orang-orang berdosa) mereka senantiasa menentang orang yang menjadi kekasih Allah swt.
Maka jelaslah, ketika Hazrat Masih Mau’ud a.s. harus datang kedunia, maka sesuai dengan sunnah Allah
swt disini juga perlawanan pasti muncul dari berbagai penjuru. Demikianlah apa yang terjadi, Hazrat
Masih Mau’ud a.s. dilawan, dihina dan dicemoohkan, para pengikut beliau juga dari waktu kewaktu
acapkali diserang dan dianiaya. Dan orang-orang muslim dengan mengikuti fatwa orang-orang yang
menamakan diri ulama, atau pemimpin ummat, melakukan berbagai macam kekerasan dan
penganiayaan terhadap orang-orang Ahmady itu dianggap sebagai suatu pengkhidmatan terhadap
Agama Islam.

Ayat sebelum yang saya bacakan diatas dari Surah Furqan Allah swt berfirman :
‫ب اِ َّن َق ْوِم ْى اتَّ َخ ُذ ْوا ٰه َذا الْ ُق ْر ٰا َن َم ْه ُج ْو ًرا‬
ِّ ‫الر ُس ْو ُل ٰي َر‬
َّ ‫ال‬
َ َ‫َوق‬
Artinya : Berkata Rasul : Wahai Tuhan-ku ummat-ku ini telah melupakan Al Qur’an ini. Ayat ini
menerangkan penolakan kaum kuffar Makkah terhadap Alqur’an. Pada zaman inipun ketika Hazrat
Masih Ma’ud a.s.sudah diutus dan beliau mulai mengajak manusia kepada ajaran hakiki Alqur’anul
Karim, beliau mengajak manusia untuk menerapkan ajaran-ajaran Alqur’an itu pada diri mereka sendiri,
keadaan mayoritas orang-orang muslim sudah betul-betul melupakan Alqur’an, sesuai dengan firman
Tuhan diatas. Apabila Imam Zaman mengajak mereka untuk memahami rahasia dan keindahan ajaran
hakiki Alqur’an agar ajarannya yang sangat indah itu mereka terapkan pada diri mereka dan
menyampaikannya kepada dunia, mereka menentangnya. Maka didalam ayat setelah yang saya
tilawatkan itu Hazrat Masih Mau’ud a.s. berserta para pengikut beliau dihibur bahwa perlawanan
musuh yang mengatasnamakan Tuhan dan Kitab-Nya (yakni mereka berkata : Kalian telah menodai
Agama Tuhan dan Kitab-Nya) hanyalah karena mereka sendiri tidak memahami Alqur’an. Kalian tidak
perlu khawatir, memang para Anbya selalu diperlakukan demikian. Allah adalah Hadi yakni pemberi
hidayah, berkat perlawanan mereka itu Dia akan memberi hidayah kepada orang banyak. Dia adalah
Nasir yakni Penolong kamu juga. Orang-orang mujrim, orang-orang yang menamakan diri mereka
ulama, para Pemimpin yang menghasut masyarakat awam, sepak-terjang mereka tidak akan berhasil
dan kemenangan pasti akan diraih oleh Masih Mau’ud a.s. dan Jema’at beliau, insya Allah !! Maka para
penentang ini apakah menyerang dengan dahsyat atau dengan berdo’a sambil sujud, dalam bentuk
bagaimana-pun usaha yang mereka lakukan, sama sekali tidak akan berhasil menghancurkan Jema’t
Ilahi ini. Semua perlawanan dan orang-orangnya yang melawan akhirnya pada suatu hari akan disapu
bersih dari permukaan Bumi. Saya berkata kepada para penentang : Jika kalian merasa takut kepada
Tuhan maka takutlah kamu kepada gada Allah swt yang senyap tidak bersuara. Dan mohonlah
perlindungan dari azab-azab-Nya. Sebab Dia menunjukkan sangat besar ghairat-Nya terhadap orang
yang dikasihi-Nya. Jadi, sesungguhnya para penentang ini harus memanfa’atkan peluang yang diberikan
Tuhan kepada mereka ini, dari pada mereka mengikuti langkah orang-orang yang menamakan diri
mereka ulama yang merusak kehidupan dunia dan akhirat mereka lebih baik dengarlah nasihat orang
yang berkata dengan penuh kasih, yakni seorang yang sangat simpati bahkan bukan hanya simpati
melainkan atas perintah dari Allah swt mengajak mereka, namun sayang, mereka ini telah
3
menganggapnya kazzab dan dajjal. Tentang mereka ini kita hanya dapat katakan : Kasihan ! Alangkah
malangnya nasib mereka ini !! Hazrat Masih Mau’ud a.s. bersabda : “ Jika tidak ada sifat Rahmaniyyat
dan Rahimiyyat Tuhan tidak mungkin mereka selamat dari musibah dan dari azab Tuhan.” Maka
sekarang juga kita katakan kepada mereka yang menganggap penganiayaan terhadap orang-orang
Ahmady sebagai amal saleh yang patut mendapat pahala, dengan mengamalkan ajaran-ajaran Hazrat
Masih Mau’ud a.s. mengikuti langkah-langkah yang beliau a.s. ambil dari teladan Hazrat Rasulullah saw,
kami berkata kepada mereka : Kami mengutamakan simpati terhadap kalian dan kebimbangan fikiran
kalian membuat kami sangat prihatin, jangan-jangan perbuatan kalian akhirnya membuat Tuhan murka
kepada kalian, hingga akhirnya kalian tidak mendapat jalan untuk kembali kepada-Nya. Tinggalkanlah
semua jenis perlawanan dan permusuhan kalian terhadap Utusan Tuhan dizaman ini. Janganlah orang-
orang yang beriman kepadanya dijadikan sasaran penganiayaan dan kezaliman oleh kalian. Hazrat
Masih Mau’ud a.s bersabda kepada para penentang : “ Hai orang-orang yang sedang tidur, bangunlah !
Hai orang-orang yang lalai, bangkitlah ! Sekarang tiba sa’atnya untuk reformasi besar. Sekarang
waktunya untuk menangis, bukan untuk tidur! Sekaranglah waktunya untuk berdo’a, bukan mencaci
maki. Dan bukan pula untuk tertawa dan kafir-mengkafirkan. Berdo’alah ! Semoga Allah swt membuka
mata kalian. Supaya kalian melihat dengan sungguh-sungguh suasana kegelapan masa kini. Dan untuk
melenyapkan kegelapan itu Rahmat Ilahiyah telah mempersiapkannya juga. Bangunlah diujung malam
dan berdo’alah kepada Tuhan sambil memohon hidayah dari pada-Nya. Dan janganlah kalian berdo’a
buruk demi menghancurkan Jema’at Ilahi ini. Dan jangan pula membuat rencana buruk untuk itu. Allah
swt tidak menyetujui kelalaian dan maksud jahat kalian. Tuhan akan menzahirkan kebodohan mental
dan noda hati kalian. Dan Dia akan menjadi Penolong hamba-Nya. Dia tidak akan menebang batang
pokok (pohon) yang telah Dia sendiri tanam dengan tangan-Nya.” Semoga Allah swt memberi akal
kepada para penentang itu dan semoga mereka meninggalkan perlawanan terhadap Imam Zaman dan
semoga mereka faham terhadap amanat yang telah beliau sampaikan dengan hati berat penuh kasih ini.
Amin !!
Di Pakistan undang-undang yang telah dikeluarkan terhadap Ahmadiyya, diantaranya orang-
orang Ahmady dilarang mengucapkan kalimah toyyibah : Laa ilaaha illallah Muhammad Rasulullah dan
tidak pula diperbolehkan menzahirkannya dengan tulisan dimanapun. Dari waktu kewaktu undang-
undang zalim itu dipergunakan oleh Penguasa Negara itu untuk menjadikan sasaran kezaliman terhadap
para pegawai tinggi Ahmady. Mereka mengambil faedah dari undang-undang itu semata-mata demi
menyenangkan hati para mullah. Beberapa hari yang lalu disebuah kampung bernama Chak Manggla
Distrik Sargodha, pada suatu malam seorang police datang kemesjid Ahmadiyya dan menyuruh seorang
anak kecil untuk menurunkan kalimah toyyibah yang tertulis pada sebuah plaque (papan nama) didepan
mesjid itu. Sesudah diturunkan dibawa oleh polisi pergi. Namun pada malam itu juga Kalimah Toyyibah
itu ditulis kembali oleh orang-orang Ahmady disana. Seorang anak kecil, dia anak Ahmady tidak tahu
apakah ia telah dipaksa oleh polisi atau ditakut-takuti untuk menurunkan plang kalimah toyyibah itu
atau ada latar belakang lainnya lagi, sampai sekarang belum diterima berita secara rinci. Peristiwa
seperti itu tidak boleh terjadi. Saya memberi nasihat kepada setiap anak Ahmady, dimasa depan apabila
terjadi lagi peristiwa seperti itu, maka beritahu kepada polisi, jika mau menurunkan kalimah itu
turunkanlah sendiri, kami orang Ahmady tidak dapat melakukan demikian, sekalipun dipaksa atau
dianiaya untuk menurunkannya, kami tidak akan melakukannya. Setiap orang Ahmady harus ingat,
Kalimah toyyibah harus dijaga baik-baik oleh lelaki, perempuan, orang tua, anak muda atau anak-anak,
semuanya mempunyai kewajiban untuk menjaga. Jika penguasa pemerintah yang mengeluarkan
undang-undang atau orang-orang dari pihak mereka mau melakukan demikian lakukanlah. Kami tidak
melawan undang-undang. Akan tetapi setiap orang Ahmady harus ingat, tidak boleh menolong mereka
dalam perbuatan demikian bagaimanapun keadaannya. Supaya pada hari qiamat nanti Kalimah itu
menjadi saksi bagi kita bahwa yang menurunkan itu mereka bukan kita. Undang-undang Pakistan
mengatakan, disebabkan orang-orang Ahmady, menurut pengertian mereka, bukan muslim mereka
tidak boleh membaca Kalimah maupun menulisnya. Kita berkata kepada mereka : Kami tidak perlu
pengakuan kalian. Allah swt dan Rasul-Nya saw telah mengatakan bahwa barangsiapa membaca
Kalimah dia adalah orang muslim. Bahkan didalam hadis terdapat riwayat Nabi Muhammad saw
bersabda : Zikir yang paling afdhal yang dapat menjadikan kita orang mukmin adalah mengucapkan laa
ilaaha illallah Muhammad rasulullah. Iman kita terhadap Islam tidak dapat dirampas oleh siapapun,
bahkan Allah swt berfirman didalam Kita Suci-Nya Alqur’an :
‫ت ُم ْؤِمنًا‬ َّ ‫َوالَ َت ُق ْول ُْوا لِ َم ْن اَلْ ٰقى اِل َْي ُك ُم‬
ْ ‫الس ٰل َم ل‬
َ ‫َس‬
4
Artinya : …dan jangalah kamu mengatakan kepada seorang yang mengucapkan salam kepadamu, “
Engkau bukan mukmin ! (An Nisa : 95) Dan orang-orang Ahmady dengan karunia Allah swt beriman
secara kamil terhadap Allah swt dan kepada Rasul-Nya serta kepada Kitab Suci Alqur’an. Dan semua
meyakini Rukun Islam dan Rukun Iman. Bukan hanya beriman melainkan kami adalah orang-orang
mukmin sejati. Sebab hanya orang-orang Ahmady-lah yang dengan patuh memenuhi nubuwatan Hazrat
Rasulullah saw dan telah menyampaikan amanat ucapan salam beliau kepada Imam Zaman, Masih
Mau’u a.s. bahkan telah menggabungkan diri kedalam Jema’at beliau.
Peristiwa menghapus atau menurunkan Kalimah Toyyibah tidak terjadi hanya disatu kampung
saja, bahkan telah terjadi disebuah kampung lain lagi di Distrik Sargodha. Ketika beberapa orang polisi
datang ke kampung Jema’at itu Sadr Jema’at disana masuk kedalam mesjid lalu menguncinya dari
dalam sambil berkata : “ Hanya Polisi berseragam yang boleh masuk kedalam mesjid, yang lain tidak
boleh masuk. Sadr Jema’at itu bernama Atta Muhamad, orang sudah tua dan sedang menderita sakit
jantung juga. Beliau berkata : “ Jika ada orang lain masuk juga nanti terpaksa dia harus keluar sambil
melangkahi mayat-ku.” Beliau terus duduk didalam mesjid itu sambil tidak henti-hentiya membaca
Kalimah Toyyibah. Melihat keadaan demikian Polisi-pun keluar lagi. Amir Sahib Daerah disana
melaporkan bahwa setelah terjadi peristiwa mempertahankan kalimah Toyyibah itu Amir Atta
Muhammad Sahib keluar dari Masjid dan kembali kerumah. Tidak lama setelah ampai dirumah
penyakit jantung beliau bertambah serius karena mendapat serangan jantung. Selama itu beliau terus-
menerus membaca Kalimah Toyyibah. Dan tidak lama kemudian akhirnya beliau wafat, inna lillahi wa
inna ilaihi raji’un. Semoga Allah swt meninggikan derajat beliau disisi-Nya. Amin ! Kemarin saya telah
menyembahyangkan jenazah ghaib beliau.
Perlawanan terhadap Jema’at Ahmadiyya di Pakistan sekarang semakin keras. Orang-orang
Ahmady yang tinggal diluar negeri juga harus banyak-banyak berdo’a bagi Negara Pakistan. Saya
mengingatkan para Anggauta Jema’at Pakistani yang tinggal diluar negeri bahwa pada waktu ini
kesinambungan hidup Negara Pakistan dewasa ini terletak ditangan do’a orang-orang Ahmady. Oleh
karena itu banyak-banyaklah memanjatkan do’a kepada Allah swt. Mereka yang menamakan diri ulama
telah menggerakkan massa untuk melakukan pembunuhan terhadap sesama yang lain dari mereka.
Akal mereka sudah mati, tidak mampu berfikir apakah perbuatan demikian betul atau tidak. Banyak
diantara mereka yang sudah bermental jahat, cenderung kepada perbuatan dosa. Tentang orang-orang
seperti mereka ini telah disebutkan juga didalam Alqur’anul karim. Mengharapkan sesuatu kebaikan
dari mereka sia-sia belaka. Akan tetapi banyak orang-orang yang kurang faham dan kurang ilmu
pengetahuan agama sangat patuh terhadap perkataan ulama mereka yang tidak berilmu itu. Semoga
Allah swt memberi akal dan pemahaman yang baik kepada mereka semua. Amin ! Dan dengan karunia
Allah swt banyak sekali orang-orang yang berfitrat saleh juga yang telah menyatakan diri mereka tidak
setuju dengan cara berfikir dan gerak-gerik para pemimpin agama seperti itu yang hanya menyatakan
diri kiyai atau ulama. Namun mereka itu harus berani mengemukakan pendirian mereka didepan
masyarakat ramai (banyak), jangan takut dan gentar demi menyelamatkan Negara mereka. Para Mullah
sibuk dengan cara hidup mereka sendiri. Mereka menginginkan para pengikut mereka tetap banyak.
Dan mereka berdiri menyampaikan ceramah atau pidato-pidato dimana-mana membuat kaum disana
bertambah bodoh dan emosional. Demikianlah juga keadaadan para Pemimpin disana. Keadaan
ekonomi masyarakat Pakistan sudah sampai keperingkat yang sangat memprihatinkan. Setiap hari
diberitakan melalui TV dan melalui surat-surat khabar dan media lain-lainnya kekacauan, ancam-
mengancam, pembunuhan banyak terjadi dimana-mana mencapai belasan orang setiap hari, terkadang
lebih, namun tidak ada yang menghiraukan dibiarkan begitu saja. Musibah bertubi-tubi turun dari langit
mengepung mereka. Tidak ada orang yang tergerak hatinya untuk memikirkan apa latar belakang
semua kejadian itu. Beberapa hari yang lalu telah terjadi banjir di Hunza, Pakistan bagian Utara sehingga
banyak kampung-kampung ditelan banjir. Tidak ada yang tahu dari mana datangnya sumber air yang
semakin meluap merendam kampung-kampung disana. Penduduk panik dan mulai naik bukit, namun
airpun naik pula sampai kesana. Highway Korakrom (Jalan Raya Korakrom) juga tenggelam dilanda
banjir, penduduk semakin panik karena mereka sulit dievakuasi dari kampung-kampung mereka itu
sekalipun menggunakan sampan-sampan, karena sampan-sampan merekapun hanyut diterjang banjir
yang sangat dahsyat itu. Mereka naik keatas bukit-bukit, namun airpun perlahan-lahan sampai pula
keatas bukit itu sehingga evakuasi menggunakan Helicopter-pun sulit dilakukan. Seperti itulah keadaan
disana. Renungkanlah sungguh-sungguh, apa back ground-nya yang sedang terjadi itu ? Paras air
semakin meningkat sehingga dikhawatirkan spillway (saluran pembuangan-pun) tidak dapat
menampung sepenuhnya, keadaan sangat membahayakan sekali. Tidak ada yang dapat menduga apa
5
yang akan terjadi. Jika banjir tertumpah dari sana pasti menghanyutkan kampung-kampung disana.
Kampung-kampung yang terletak dibawahnya lagi tidak dapat diperkirakan keselamatannya. Tidak ada
yang menaruh perhatian sedikitpun terhadap hal itu semua disebabkan kuping mereka sudah dipenuhi
oleh pidato-pidato dusta para mullah yang menghasut masyarakat, mereka sudah mengabaikan apa
yang sedang terjadi didaerah itu. Hanya satu yang mereka fikirkan yakni, lawanlah Ahmadiyah,
hancurkan mereka, hapuslah Kalimah Toyyibah dari masjid-masjid mereka, bunuhlah mereka
dimanapun mereka berada. Bagi kita apabila orang-orang Ahmady dibunuh, mereka mendapat darjah
syahadat, sebab mereka dibunuh karena Allah dan Rasul-Nya saw. Mereka dibunuh karena dianggap
oleh para pemimpin mujrim itu mengucapkan kalimah Laa ilaaha illallah Muhammad Rasulullah itu
hanya dibibir saja. Sedangkan Hazrat Rasulullah saw bertanya kepada seorang sahabah setelah
membunuh seorang musuh yang mengucapkan kalimah toyyibah : “Apakah engkau sudah membedah
dadanya dan melihat bahwa ia mengucapkan kalimah toyyibah dengan hati sesungguhnya atau hanya
dimulut karena takut dibunuh??” Sahabat beliau memang tidak tahu apakah musuh itu membaca
kalimah hanya dimulut atau dengan hati sesungguhnya. Hazrat Rasulullah saw sendiri sekalipun
menerima petunjuk langsung dari Allah swt, namun beliau tidak tahu juga keadaan hati orang apakah
membaca Kalimah Toyyibah dengan hati sesungguhnya atau hanya dimulut saja. Akan tetapi para
mullah atau para maulvi ini (di Pakistan) nampaknya mereka mengetahui benar sampai kedalam lubuk
hati orang ketika kalimah toyyibah itu dibacakan.
Dua hari yang lalu di Karachi seorang pemilik toko bernama Hafiz Ahmad Syakir telah
disyahidkan setelah menutup tokonya pukul 11.30 malam hari. Pada malam itu beliau sedang
diperjalanan kembali pulang kerumah, tiba-tiba penjahat itu menghadang sambil mengacungkan pistol
lalu menembak kepala beliau hingga syahid. Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un ! Beliau berumur 41 tahun
seorang Ahmady sangat baik dan aktiv didalam Jema’at dan sangat mahir tilawat Alqur’an dan
mencintainya. Beliau meninggalkan ibu, isteri, dua orang anak perempuan dan seorang anak lelaki umur
17 tahun. Semoga Allah swt memberi kesabaran dan ketabahan kepada ibunda beliau, isteri dan anak-
anak beliau semua. Dan semoga Allah swt meninggikan derajat beliau disisi-Nya. Amin ! Semua
kezaliman seperti ini, pensyahidan, penganiayaan, kebencian dan penghapusan kalimah toyyibah,
adalah disebabkan gencarnya hasutan para mullah atau maulvi yang mengobarkan api kebencian
masyarakat terhadap Ahmadiyah.
Pengertian muslim dan mukmin yang dijelaskan oleh Allah swt dan Rasul-Nya saw sudah saya
jelaskan sebelumnya. Dan sekarang bagaimana bunyi firman Tuhan tentang seorang pembunuh, berikut
ini ayatnya :
‫ب ال ٰلّهُ َعلَْي ِه َول ََعنَهٗ َواَ َع َّد لَهٗ َع َذابًا َع ِظ ْي ًما‬ ِ ِ ِ ‫ومن َّي ْقتُل م ْؤِمنًا ُّمَتع ِّم ًدا فَجزآ ُؤهٗ جهـن‬
َ ‫َّم َخال ًدا ف ْي َها َوغَض‬
ُ َ َ ََ َ ُ ْ ْ ََ
Artinya : Dan barangsiapa membunuh seorang mukmin dengan disengaja, maka balasannya adalah
Jahannam, ia akan tinggal lama didalamnya, dan Allah murka kepadanya dan melaknatnya dan akan
menyediakan baginya azab yang sangat besar. (Surah An Nisa : 94). Selain orang Ahmadi, orang-orang
Islam lain juga yang menurut istilah mereka sendiri orang Islam menjadi nsasaran pembunuhan
disebabkan timbulnya permusuhan diantara mereka sendiri. Setiap hari terjadi pembunuhan seperti itu
di Pakistan. Seolah-olah mereka yang menamakan diri ulama, tidak memikirkan bagaimana mengatasi
keadaan seperti itu. Si Penghasut dan Si Pembuat rencana untuk melakukan kejahatan sama
kedudukannya seperti orang yang melakukan kejahatan itu sendiri. Bagaimanapun peristiwa-peristiwa
yang terjadi terhadap Jema’at, kita serahkan kepada Allah swt dan akan kita hadapi dengan penuh sabar
dan tabah. Insya Allah ! Dan tentang orang-orang yang terbunuh dijalan Allah swt telah difirmankan
sebagai berikut : Artinya :
ۙ‫َوالَ تَ ْح َسبَ َّن الَّ ِذيْ َن قُتِلُ ْوا فِ ْى َسبِْي ِل ال ٰلّ ِه اَ ْم َواتًا‌ؕ بَ ْل اَ ْحيَآءٌ ِع ْن َد َربِِّه ْم ُي ْر َز ُق ْو َن‬
Dan janganlah kamu mengira tentang orang-orang yang terbunuh dijalan Allah itu mereka mati.
Melainkan mereka itu hidup disisi Tuhan mereka, mereka itu diberi rezki (Ali ‘Imran ayat : 170) Jadi bagi
para syuhada itu disediakan berkat-berkat oleh Allah swt dialam akhirat nanti. Dan kehidupan mereka
telah ditetapkan untuk selama-lamanya oleh Allah swt. Sedangkan bagi para penentang dan musuh-
musuh kebenaran itu Allah swt berfirman :
‫َوتَ ْج َعلُ ْو َن ِر ْزقَ ُك ْم اَنَّ ُك ْم تُ َك ِّذ ُب ْو َن‬
Artinya : Dan kamu menjadikan rizki kamu dengan jalan mendustakan ? (Surah Al Waqi’ah ayat : 83).
Oleh karena itu bakul nasi para maulvi dan para pemimpin politik juga diperoleh dengan jalan
mendustakan Hazrat Mirza Ghulam Ahmad, Masih Mau’ud a.s. dan beliau dianggap mereka pendusta.
6
Seakan-akan perbuatan demikian itu dijadikan mereka untuk mencari rizki. Atau mendustakan beliau
a.s. menjadi sarana bagi mereka untuk memperoleh rizki. Sedangkan Pemberi Rizki sejati yaitu Zat Allah
swt telah mereka lupakan sama sekali. Jadi, hukuman terhadap orang-orang yang mendustakan
kebenaran dan si pembunuh orang-orang beriman telah diumumkan oleh Allah swt sendiri didalam ayat
yang saya bacakan diatas tadi dari Surah An Nisa. Sungguh-sungguh menakutkan, mereka harus betul-
betul menyadarinya.
Bersamaan dengan perkembangan kemajuan Jema’at perlawanan juga terus berjalan diatas
dunia ini. Sebagaimana telah saya jelaskan sebelumnya, sesuai dengan firman Allah swt ini bahwa setiap
Nabi ada yang memusuhinya. Maka Hazrat Masih Mau’ud a.s. juga harus ada yang memusuhinya dan
para pengikut beliau juga disetiap tempat didunia ini dimana saja Jema’at Ahmadiyya ini berada disana
pasti menghadapi perlawanan, disatu tempat banyak terdapat perlawanan ditempat lain lagi sedikit
dengan berbagai macam cara.
Seperti telah saya katakan pada khutbah Jum’ah yang lalu bahwa di Mesir pada sa’at ini
terdapat banyak dan keras sekali perlawanan terhadap Jema’at. Dan disebabkan perlawanan ini para
penguasa Pemerintah juga mendukung para mullah hingga banyak para Ahmady yang ditangkap dan
dimasukkan kedalam tahanan. Bahkan mereka juga menuduh bahwa na’udzu billahi min dzalik, orang-
orang Ahmady mempercayai Hazrat Miza Ghulam Ahmad a.s. sebagai khataman nabiyyin. Innalillaahi
wa inna ilaihi raji’un !! Menurut kepercayaan kita martabat Hazrat Rasulullah saw paling mulia dari
semua Anbiya Allah swt. Setelah beliau tidak dapat datang lagi seorang Nabi pembawa syari’at baru dan
tidak dapat pula turun Kitab Syari’at baru. Sedangkan da’wa Hazrat Masih Mau’ud a.s. semata-mata
sebagai ghulam (hamba) dari pada Hazrat Muhammad saw. Dan beliau menda’wakan diri setelah
memperoleh banyak sekali barkat-barkat dari beliau saw. Allah swt telah mengutus beliau sebab
beliaulah pada zaman ini orang yang paling banyak menjadi asyiq shadiq (pencinta sejati) Rasulullah
saw. Saya ingin berkata kepada orang-orang terpelajar dan para ilmuwan disana, jangan percaya hanya
dengan mendengar perkataan orang saja. Janganlah mendukung para mauvli sambil menutup mata,
bacalah dahulu amanat dan buku-buku Jema’at Ahmadiyya. Dan periksalah da’wa Hazrat Mirza Ghulam
Ahmad, Masih Mau’ud a.s. Barulah jika terbukti ada suatu tuduhan beritahukan kepada kami.
Dengarlah dahulu bagaimana pendirian kami. Sangat disayangkan jangankan mau memahami pendirian
Ahmadiyya, mendengar-pun mereka tidak mau. Seharusnya mereka takut kepada Tuhan dan kepada
kemurkaan-Nya. Periksalah dahulu bagaimana pengkhidmatan Hazrat Mirza Ghulam Ahmad, Masih
Mau’ud a.s. terhadap Agama Islam. Periksalah bagaimana ghairat dan kecintaan orang-orang Ahmady
terhadap Hazrat Rasulullah saw. Sebab disisi Allah swt kami bukanlah orang-orang yang menuduh
melainkan anda-lah orang-orang yang menuduh. Anda semua yang melemparkan tuduhan dan
membuat keputusan sendiri tanpa mengadakan pemeriksaan secara wajar. Saya ingin menguraikan
pandangan Hazrat Masih Mau’ud a.s. mengenai karakter para ulama zaman sekarang ini bahwa sejak
zaman Hazrat Masih Mau’ud a.s. sampai sekarang fitrat dan karakter mereka yang menamakan diri
ulama tidak terdapat perbedaan sedikitpun. Beliau a.s. bersabda : “ Mereka yang menda’wakan diri,
kami Ulama Islam ! Dan kami para tokoh ulama Agama Nabi Muhammad saw! Namun kami tengok
mereka itu wujud manusia yang sangat malas yang kerjanya makan minum seperti binatang berkaki
empat. Perkataan dan ucapan-ucapan mereka sedikitpun tidak mendukung hak atau kebenaran. Kecuali
hamba-hamba khas Allah Yang Maha Agung dan jumlahnya sedikit dan sebagian besar akan dijumpai
mereka membenci orang-orang yang menerima kebenaran, tidak pernah mengadakan perobahan
kearah kebaikan sekalipun setelah mendengar penjelasan mengenai amanat kebenaran. Mereka tidak
mengenal apa yang disebut kebaikan dan kejujuran itu. Mereka tidak mau berhenti melakukan fitnah
dan tuduhan-tuduhan dusta. Mereka mencampur adukkan perkara yang benar dengan yang bathil.
Sehingga dengan tuduhan-tuduhan dusta mereka terlibat kedalam perangkap orang-orang jahil.
Diantara tuduhan mereka yang tak berdasar itu menyebutkan bahwa orang-orang Ahmadi mengakui,
na’uzu billahi min zalik, Hazrat Mirza Ghulam Ahmad, Masih Mau’ud a.s sebagai Nabi terakhir dan
Khataman Nabiyyin setelah Hazrat Nabi Muhammad saw. Hal itu sebuah dusta besar dan tuduhan yang
dibuat-buat belaka. Dan dengan cara itulah mereka menghasut orang-orang yang berfitrat suci dan
bersih untuk menentang Jema’at Ahmadiyah. Beliau bersabda lagi : “ Mereka menganggap “khannas”
(syetan) terhadap orang yang telah diutus Allah swt demi perbaikan umat manusia dizaman ini dan
terhadap orang-orang mukmin mereka menganggap kafir murtad. Langkah-langkah mereka tidak
bergerak kearah lain selain untuk berdusta atau menipu. Dan mereka tidak tahu apa yang disebut
pengkhidmatan Agama itu. Mereka mencampur adukkan perkara yang hak dengan yang bathil. Dan
mereka sengaja melemparkan bermacam-macam tuduhan dusta terhadap kita. Jadi, semua itu
7
merupakan sebuah musibah yang sangat besar bagi Agama Nabi Muhammad saw, yakni kebanyakan
para ulama zaman sekarang telah terlempar jauh dari kejujuran dan keimanan. Dan mereka bekerja
seperti musuh-musuh Agama. Mereka berlindung dibalik dusta supaya mereka terhindar dari serangan
kebenaran. Mereka berusaha merangkul dusta dan melepaskan hak atau kebenaran. Mereka sama
sekali tidak menghiraukan Tuhan Yang Maha Gagah Perkasa. Dan mereka seperti musuh membantu
orang-orang kafir melawan kebenaran. Dan mereka tanamkan pendirian dengan kuat didalam hati
mereka bahwa merekalah yang benar, padahal semua langkah mereka menuju kearah kehancuran.
Mereka hanya mencari ilmu yang berkaitan dengan kehendak hati mereka. Mereka tidak mencari
makna sesungguhnya dan tidak juga mau merenungkan pengetahuan yang sesungguhnya. Setelah
mendengar perkara yang benar-pun mereka mengajak orang untuk berbuat kekacauan, mereka seolah-
olah mengundang kejurang kematian. Dan mereka telah menyaksikan dunia sudah sangat tidak setia
dan keadaan zaman sudah hampir jungkir balik. Namun mereka tetap tergila merangkul dunia. Dan
banyak diantara mereka yang bekerja untuk menafkahi keluarga dengan jalan standar ganda (double
standard) didepan majlis bercakap lain didalam keluarga sendiri bercakap lain lagi. Mereka banyak
pamer dalam perbuatan yang mereka lakukan.
Pada suatu hari didalam suatu majlis seorang maulvi dengan semangat berapi-api menjelaskan
agar masyarakat mencintai pengurbanan, sehingga banyak orang yang sangat tertarik sambil memuji
kefasihan ceramahnya. Isterinya-pun hadir didalam majlis itu dan sangat terkesan oleh ceramah
suaminya itu. Sampai dirumah ia serahkan semua perhiasannya kepada suaminya untuk dikurbankan.
Suaminya terperanjat dan berkata: Apa-apaan ini ? Isterinya jawab : Setelah mendengar ceramah tadi
saya sangat terpanggil untuk berkorban dan perhiasan ini semua saya korbankan. Sambil senyum
Maulvi itu berkata kepada isterinya : “Anjuran itu untuk orang lain, bukan untuk kamu. Simpan lagi
perhiasan ini !! Begitulah keadaan ulama zaman sekarang.
Selanjutnya Huzur atba bersabda, sekarang para maulvi telah menyaksikan semakin kerasnya
kerusuhan anti Islam yang ditimbulkan oleh pihak orang kafir. Sekarang di berbagai tempat didunia
didalam website, terutama di Negara-negara Eropah didalam surat-surat kabar dan media lainnya telah
banyak dilakukan penghinaan terhadap Nabi Muhammad saw. Atau di Pakistan face book mereka yang
dipergunakan untuk propaganda menentang Hazrat Rasulullah saw untuk sementara telah ditutup.
Mengapa permusuhan ini mereka lakukan demikian terhadap Islam? Sebab mereka mengetahui dengan
pasti bahwa orang-orang Muslim diseluruh dunia tidak bersatu, telah pecah berkelompok-kelompok,
tidak ada pemimpim mereka yang ditakuti, mereka dapat “dibeli” atau diperalat dengan mudah. Imam
Zaman yang telah datang kedunia sebagai pahlawan untuk membela Islam dimedan laga, mereka tidak
mau menolongnya bahkan menentangnya. Hazrat Masih Mau’ud a.s. bersabda tentang mereka ini : “
Orang-orang kafir mengapa semakin meningkat membuat kerusuhan anti Islam, sebab mereka betul-
betul tahu dengan pasti bahwa Agama Islam telah menjadi sasaran orang-orang nakal yang tidak
bertanggung jawab. Dan hak (kebenaran) telah diinjak-injak dibawah telapak kaki orang-orang jahat
dan berdosa. Lalu mereka tidur seperti orang-orang lalai dan malas, tidak ada perhatian sama-sekali
untuk menaruh simpati terhadapa Agama. Setiap waktu mendengar suara yang menusuk perasaan,
namun tidak ada orang yang menanggapi suara berisi tuduhan-tuduhan keji yang keluar dari mulut
orang-orang Kafir dan kotor itu. Dan mereka tidak mau bangkit seperti orang-orang yang berghairat.
Bahkan mereka seperti perempuan-perempun hamil merasa berat diri mereka untuk bangkit. Dan
apabila bergerak untuk melakukan kebaikan nampak malas dan loyo. Pada diri mereka tidak terdapat
tanda-tanda semangat dan kreatif. Apabila diketahui ada sesuatu yang dapat memberi keuntungan
nafsu, mereka berlari sambil melompat-lompat memburunya.” Selanjutnya beliau a.s. bersabda : Itulah
keadaan para sesepuh agama zaman sekarang. Padahal orang-orang Kafir sedang berusaha keras untuk
melenyapkan Islam dari permukaan bumi ini. Dan semua perundingan dibuat oleh mereka hanya untuk
menyempurnakan tujuan mereka untuk menghancurkan Islam.” Itulah pernyataan prihatin yang sangat
dalam telah diuraikan oleh Hazrat Masih Mau’ud a.s. mengenai keadaan Islam sambil melukiskan
kelengahan dan kelalaian para pemimpin agama Islam pada zaman sekarang. Dan beliau menguraikan
keadaan Islam serta memberitahukan apa yang harus dilakukan dan bagaimana cara pengkhidmatan
terhadap-nya. Beliau a.s. tidak hanya menulis kritikan khas terhadap para ulama saja, sebagaimana kita
semua tahu beliau telah menulis lebih dari 80 buah buku demi membela Islam. Beliau menunjukkan
jalan-jalan kebenaran juga kepada para ulama Islam. Beliau mengajak setiap Agama untuk bertanding
untuk membuktikan keunggulan Islam dan beliau menanamkan ketinggian martabat Hazrat Rasulullah
saw didalam hati orang-orang yang beriman kepada beliau. Beliau mengurbankan jiwa-raga demi
menegakkan Tauhid Ilahi. Beliau meninggalkan sebuah Jema’at dibelakang beliau demi melanjutkan
8
perjuangan Missi ini. Atas kewafatan beliau banyak orang ghair Ahmady yang mengagumi karya-karya
agung beliau. Sebagai contoh saya kemukakan berikut ini.
Maulana Abul Kalam Azad Sahib seorang pemimpin muslim India, beliau bukan seorang Ahmady
telah menulis artikel menyatakan rasa kagumnya tentang karya-karya agung Hazrat Masih Mau’ud a.s.
Orang-orang Kristen sudah hampir berhasil dalam usaha untuk melenyapkan Islam dengan
menggunakan harta kekayaan, dengan literatur dan dengan sumber segala kekuatan mereka lainnya.
Sedangkan keadaan orang-orang Islam begitu lemah dan miskin sekali tidak memiliki sebuah panah-
pun untuk melawan serangan-serangan meriam mereka itu. Disa’at yang sangat genting itulah Hazrat
Masih Mau’ud a.s. berperang melawan mereka (Kristen) demi membela Islam. Huzur bersabda, Hazrat
Masih Mau’ud a.s. merupakan seorang Jendral Islam yang Agung demi mempertahankan serangan-
serangan gencar dari Kristen. Selanjutnya Huzur atba membacakan pujian dan penghormatan seorang
Pendeta America tentang suksesnya pengkhidmatan Jema’at Ahmadiyya dinegara Sierra Leone, Afrika
dan seorang Sejarawan bernama S.G. Williamson,Proffessor Ghana University telah menulis didalam
bukunya “ Christ and Muhammad, katanya : “ Di Ghana bagian Utara selain Roman Catholc Kristen
semua golongan Kristen telah gulung tikar mengosongkan medan pertablighan bagi para pengikut
Agama Muhammad. Dibagian Selatan daerah Ashanty dan Gold Coast kegiatan Kristen sedang
memperoleh kemajuan, mulanya diharapkan disana akan mendapat kemajuan yang pesat. Namun
sekarang daerah inipun berada dalam posisi sangat berbahaya. Keadaan bahaya ini lebih besar dari
yang diperkirakan mereka sebelumnya sebab banyak sekali jumlah para pemuda yang sedang
berbondong-bondong masuk Islam melalui Jema’at Ahmadiyya. Keadaan seperti ini menjadi tantangan
sangat berat bagi pihak Kristen. Kami tidak dapat memperkirakan apa yang akan terjadi, apakah Hilal
(bulan sabit) yang akan menang atau Salib.” Kita katakan : Insya Allah Ta’ala Hilal yang akan menang !!!
Hazrat Masih Mau’ud a.s. bersabda tentang diri beliau sendiri : “ Ketenteraman dalam
kehidupan saya sehari-hari terletak pada kegiatan untuk menzahirkan keagungan dan kegagahan Dia,
yakni Tuhan dan keagungan serta kegagahan pribadi Hazrat Rasulullah saw dan keagungan Kalam-Nya.
Saya tidak merasa takut dari siapapun yang akan mengkafirkan saya dan tidak pula saya ambil kira
tentang itu. Untuk saya cukuplah Tuhan Yang telah mengutus saya ridha kepada saya. Apapun yang
telah Dia zahirkan kepada saya akan saya zahirkan kembali kepada ummat manusia. Sebab telah
menjadi kewajiban saya apapun yang telah Tuhan berikan kepada saya harus saya berikan kembali
kepada ummat manusia. Dan akan saya ajak mereka semua dalam menjalankan da’wat -e- Maula
(Memanggil manusia kepada Tuhan) yang akan segera saya panggil. Saya berhak sekali untuk
menyempurnakan semua tugas kewajiban itu. Untuk itu semua saya siap berdiri untuk mengurbankan
jiwa raga saya. Saya sangat berharap semoga Tuhan tidak akan mensia-siakan do’a-do’a yang saya
panjatkan kepada-Nya dan semoga semua kehendak saya ini akan dipenuhi-Nya.”
Jadi, apakah orang seperti ini dapat dituduh dengan nonsens bahwa, na’uzu billahi min zalik, ia
mengaku dirinya sebagai Khataman Nabiyyin? Dan mengaku martabat dirinya lebih tinggi dari Hazrat
Rasulullah saw ? Berkat bimbingan dan ajaran Hazrat Mirza Ghulam Ahmad, Masih Mau’ud a.s. kami
sangat memahami makna Laa ilaaha illallah Muhammad Rasulullah. Kamilah yang betul-betul
memahami arti hakiki ayat khataman nabiyyin. Dari waktu kewaktu sambil menuduh orang-orang
Ahmady secara dibuat-buat, orang-orang yang menamakan diri mereka ulama itu menghasut
masyarakat Islam awam demi meraih maksud-maksud pribadi mereka atau sedang berusaha keras
untuk meraihnya. Orang-orang muslim sambil membuka mata mereka harus merenungkan dan
memeriksa semua kenyataan itu. Sejauh mana tentang orang-orang Ahmady, mereka siap
mengurbankan jiwa mereka. Akan tetapi setelah memahami arti hakiki kalimah Laa ilaaha illallah
Muhammadur rasulullah tidak mungkin mereka memalingkan muka dari padanya. Orang-orang Ahmady
yang menjaga dan melindungi kalimah toyyibah ditangkapi di Pakistan dan dimasukkan kedalam
tahanan penjara dan orang-orang Ahmady disyahidkan karena mempertahankan Kalimah toyyibah,
kalimah inilah yang akan memberi kesaksian bagi kami dihadapan Allah swt dihari qiamat, bahwa
mereka inilah pembaca kalimah yang sesungguhnya. Kalimah ini juga-lah yang akan memberi kesaksian
terhadap pembunuh orang-orang Ahmady secara zalim, dan pembunuh orang-orang Ahmady menjadi
syahid. Kita bergembira bahwa Allah swt menjanjikan kehidupan surga yang kekal kepada kita. Dimana
para syuhada sedang menerima khabar suka kehidupan yang kekal, disana orang-orang Ahmady,
bahkan setiap orang Ahmady yang kuat mempertahankan iman pasti akan dapat meraih kecintaan dan
keridhaan Allah swt, insya Allah ! Jadi siapapun jangan membiarkan semangat iman itu mati! Untuk itu
semoga Allah swt memberi taufiq kepada kita semua. Amin !!!
9
Hari ini setelah salat Jum’ah saya akan memimpin salat jenazah ghaib bagi beberapa orang
syuhada dan termasuk Malik Syakir Sahib, Atta Muhammad Sahib juga, demikian juga seorang Ahmady
di Mesir bernama Ahmad Hilmi Shafi Sahib, yang telah wafat dalam umur muda karena penyakit ginjal.
Inna lillahi wa inna ilaihi raaji’un ! Umur beliau ketika wafat baru 22 tahun. Beliau putera terbesar Dr
Muhammad Khatam di Mesir dan cucu dari Almarhum Hilmi Shafi. Tentu banyak orang yang sudah
kenal dengan Tn Hilmi Syafi almarhum yang sering menjadi penterjemah didalam acara Liqa Ma’al Arab
didalam MTA bersama Hazrat Khalifatul Masih lV r.h. Ketika beliau wafat, ayah beliau Dr Muhammad
Khatam, Sadr Nasional Jema’at Mesir bersama beberapa orang Jema’at lainnya sedang dalam tahanan
penjara karena Jema’at. Sekalipun dalam keadaan sakit dan lemah beliau belajar terus di University
hingga tamat memperoleh degree dibidang bisnis dan telah menamatkan Computer Course juga. Beliau
bercita-cita untuk mengikuti jejak langkah Kakek beliau Hilmi Syafi alm. berkhidmat untuk
menterjemahkan literatur Jema’at. Hubungan dan kecintaan beliau dengan Khilafat sangat erat sekali
dan telah dua kali datang ke London untuk menghadiri Jalsa Salana. Ibu beliau mengatakan ketika sudah
hampir meninggal terucap dibibir beliau ayat ini : Inna awwala baitin wudi’a linnaasi lalladzi
bibakkata... lalu berkata : labbaik allahumma labbaik ! Ayah beliau masih didalam tahanan tentu tidak
dapat ikut dalam sembahyang jenazah beliau. Semoga Allah swt meninggikan derajat beliau disisi-Nya
dan semoga Dia memberi kesabaran dan ketabahan kepada kedua ibu-bapak dan juga kepada saudara-
saudara beliau semua. Amin !! Dan semoga Allah swt senantiasa melindungi setiap anggauta Jema’at
dimanapun berada. Amin !!!
Alihbahasa dari Wideo Urdu oleh Hasan Basri
26-5-2010
Note : Tribute Maulana Abul Kalam Sahib terhadap karya-agung dan perjuangan serta pengkhidmatan-Islam
Hazrat Masih Mau’ud a.s. tidak saya terjemahkan semua berhubung terlalu panjang.

Anda mungkin juga menyukai