Anda di halaman 1dari 3

Lembaga Bantuan Hukum Jakarta

Jl. Dipenogoro 74 Jakarta


Telp. 021-3145518
Fax. 021-3912377
www.bantuanhukum.or.id

PRESS RELEASE
PENYERANGAN MASJID DI KEBAYORAN BARU
“KEPOLISIAN HARUS BERTINDAK TEGAS DAN PROFESSIONAL”

• Penyerangan terhadap Masjid dan Komunitas Ahmadiyah kembali dan terus


berulang, Jum’at dini hari sekitar 50 Orang dengan membawa Samurai dan
batu-batuan datang dan menyerang, serta melempari Masjid Al-Hidayah, di
Kebayoran Baru, Jl. Ciputat Raya.

• Bersyukur kepolisian yang sedang berjaga bersikap tegas dengan


menghalangi dan memberikan Tembakan peringatan sehingga Para Penyerang
kembali keluar, walaupun sempat melempari dan menghancurkan Kaca-kaca,

• Satu orang pelaku tertangkap Tangan, dengan membawa Samurai. Pelaku


pun diamankan oleh Kepolisian, walaupun hingga Press release ini dibuat
Pelaku tidak juga di Periksa Oleh Kepolisian

• Kami menilai bahwa tindak intoleransi dan diskriminasi yang dialami oleh
warga dari komunitas Ahmadiyah yang berlangsung terus menerus akibat
kegagalan pemerintah baik pusat dan daerah dalam melaksanakan
kewajibannya memberikan jaminan hak asasi terhadap semua orang, termasuk
warga dari komunitas Ahmadiyah, sebagaimana diamanatkan oleh konstitusi
dan peraturan perundang-undang yang berlaku;

• Kegagalan pemerintah ini dikarenakan 2 hal yakni:

o sikap pemerintah yang berupaya mengamankan posisi politiknya di


dalam kekuasaan. Sehingga tampak begitu ragu-ragu atau bahkan
mengambil kebijakan yang mendorong terus terjadinya tindak intoleransi
dan diskriminasi terhadap warga dari komunitas Ahmadiyah; atau

o kekeliruan dalam memetakan akar persoalan intoleransi dan


diskriminasi yang dialami oleh warga dari komunitas Ahmadiyah;

• Pada kesempatan audiensi kami dengan Kabareskrim, Ito Sumardi, di


Mabes Polri, ia juga melihat bahwa akar masalah kekerasan berbasiskan
agama adalah provokasi yang dilakukan oleh sekelompok orang terhadap
masyarakat sehingga mengakibatkan sentimen kebencian yang meluas. Polri

1
mengakui ketidakmampuannya mengatasi persoalan ini sendirian tanpa
dukungan dari seluruh semua pihak. Tindakan hukum yang tegas
dikhawatirkan malah menimbulkan prasangka keberpihakan polisi kepada
korban dan menyulut kerusuhan yang lebih besar. Sehingga, kebijakan yang
diambil cenderung mengesampingkan hukum;

• Hal senada disampaikan oleh Direktur Ketahanan Seni, Budaya, Agama,


dan Kemasyarakatan, Direktorat Kesbangpol Kemendagri. Ia mengakui bahwa
ada permasalahan sosialiasasi yang tidak sampai pada masyarakat dan
pemerintah lokal, sehingga terjadi pemahaman yang salah dalam bersikap dan
mengambil tindakan. Oleh karena itu, pemerintah lebih mengambil
mempertimbangkan “apa yang baik” bukan “apa yang benar”, terhadap kasus
Ahmadiyah ini;

• Sikap demikian tidak dapat dibenarkan dalam konteks negara hukum


Indonesia. Kami sepakat bahwa perlu ada dukungan semua pihak dalam
mengatasi persoalan intoleransi dan sentimen anti Ahmadiyah yang terus
berkembang. Oleh karena itu, dibutuhkan usaha yang sistematis untuk
mempromosikan toleransi di tengah-tengah masyarakat.

• Akan tetapi, pemerintah tidak dapat berdalih apapun sehingga hukum tidak
ditegakkan. Sebab, mandat pemerintah berdasarkan hukum dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku sudah sangat jelas. Penegakan hukum
dimaksud, tidak hanya diterapkan pada pelaku lapangan saja, akan tetapi
harus menjangkau otak pelakunya atau si “provokator”, meskipun ia adalah
figur yang dihormati atau disegani oleh masyarakat selama ini. Penegakan
hukum semacam ini, diharapkan akan memberikan pelajaran kepada
masyarakat luas, bahwa semua orang dapat dijerat oleh hukum ketika
melakukan kejahatan atau pelanggaran. Dalam hal ini tidak ada impunitas
yang diberikan oleh aparat penegak hukum terhadap kejahatan atau
pelanggaran hak asasi yang dilakukan oleh siapapun;

• Oleh karena itu, kami menuntut pemerintah agar secara tegas dan
konsisten menegakan hukum dan memberikan jaminan perlindungan terhadap
hak asasi semua orang, termasuk Jemaat Ahmadiyah Indonesia, di kebayoran
Baru-Jakarta Selatan.

• Kepada Kepolisian Republik Indonesia kami menuntut Agar Bertindak Tegas


dan professional, dan memproses sesuai Hukum dan Peraturan perundang-
Undangan yang berlaku, bukan hanya menangkap Pelaku penyerangan di
lapangan, tetapi juga mengungkap dan menangkap aktor dibelakang
penyerangan tersebut.

2
• Disertai dengan upaya yang sistematis untuk mempromosikan toleransi,
pluralisme, dan hak atas kebebasan beragama atau berkeyakinan, dalam
kerangka menghapus segala tindak intoleransi dan diskriminasi yang
berbasiskan agama dari bumi Indonesia;

Demikian Press Release kami. Terimakasih.


Jakarta, 03 Desember 2010
Hormat kami,
Lembaga Bantuan Hukum Jakarta

CP: Muhamad Isnur, 0815 1001 4395

Kiagus Ahmad BS, 0856 1085 283

Anda mungkin juga menyukai