PRESS RELEASE
PENYERANGAN MASJID DI KEBAYORAN BARU
“KEPOLISIAN HARUS BERTINDAK TEGAS DAN PROFESSIONAL”
• Kami menilai bahwa tindak intoleransi dan diskriminasi yang dialami oleh
warga dari komunitas Ahmadiyah yang berlangsung terus menerus akibat
kegagalan pemerintah baik pusat dan daerah dalam melaksanakan
kewajibannya memberikan jaminan hak asasi terhadap semua orang, termasuk
warga dari komunitas Ahmadiyah, sebagaimana diamanatkan oleh konstitusi
dan peraturan perundang-undang yang berlaku;
1
mengakui ketidakmampuannya mengatasi persoalan ini sendirian tanpa
dukungan dari seluruh semua pihak. Tindakan hukum yang tegas
dikhawatirkan malah menimbulkan prasangka keberpihakan polisi kepada
korban dan menyulut kerusuhan yang lebih besar. Sehingga, kebijakan yang
diambil cenderung mengesampingkan hukum;
• Akan tetapi, pemerintah tidak dapat berdalih apapun sehingga hukum tidak
ditegakkan. Sebab, mandat pemerintah berdasarkan hukum dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku sudah sangat jelas. Penegakan hukum
dimaksud, tidak hanya diterapkan pada pelaku lapangan saja, akan tetapi
harus menjangkau otak pelakunya atau si “provokator”, meskipun ia adalah
figur yang dihormati atau disegani oleh masyarakat selama ini. Penegakan
hukum semacam ini, diharapkan akan memberikan pelajaran kepada
masyarakat luas, bahwa semua orang dapat dijerat oleh hukum ketika
melakukan kejahatan atau pelanggaran. Dalam hal ini tidak ada impunitas
yang diberikan oleh aparat penegak hukum terhadap kejahatan atau
pelanggaran hak asasi yang dilakukan oleh siapapun;
• Oleh karena itu, kami menuntut pemerintah agar secara tegas dan
konsisten menegakan hukum dan memberikan jaminan perlindungan terhadap
hak asasi semua orang, termasuk Jemaat Ahmadiyah Indonesia, di kebayoran
Baru-Jakarta Selatan.
2
• Disertai dengan upaya yang sistematis untuk mempromosikan toleransi,
pluralisme, dan hak atas kebebasan beragama atau berkeyakinan, dalam
kerangka menghapus segala tindak intoleransi dan diskriminasi yang
berbasiskan agama dari bumi Indonesia;