Anda di halaman 1dari 18

Partus lama

Senin, 14 Maret 2011


Partus Lama
1. Pengertian
Partus lama adalah fase laten lebih dari 8 jam. Persalinan telah berlangsung 12 jam
atau lebih, bayi belum lahir. Dilatasi serviks di kanan garis waspada persalinan aktif
(Syaifuddin !., 2""2 # h 18$%.
Partus lama adalah persalinan yang berlangsung lebih dari 2$jam pada primigradiva,
dan lebih dari 18 jam pada multigradiva. (&'(htar, 1))8 # h *$8%
Partus lama adalah persalinan yang berlangsung lebih dari 18 jam, yang dimulai dari
tanda+tanda persalinan. (http#,,www.,health+(ateg'ries.'rg,e+tem,-./0,persalinan+lama. 1"
&aret 2"11 jam 11."1 -.!%
2. 0a(t'r Penyebab
&enurut Saifudin !, (2""2# h 181% Pada prinsipnya persalinan lama dapat disebabkan 'leh #
a. 3is tidak efisien (in adekuat%
b. 0akt'r janin (malpresenstasi, malp'sisi, janin besar%
&alpresentasi adalah semua presentasi janin selain verte4 (presentasi b'k'ng, dahi,
wajah, atau letak lintang%. &alp'sisi adalah p'sisi kepala janin relative terhadap pelvis
dengan 'ksiput sebagai titik referansi. 5anin yang dalam keadaan malpresentasi dan
malp'sisi kemungkinan menyebabkan partus lama atau partus ma(et. (Saifudin !, 2""2 #
h 1)1%
(. 0akt'r jalan lahir (panggul sempit, kelainan serviks, vagina, tum'r%
Panggul sempit atau disporporsi sefalopelvik terjadi karena bayi terlalu besar dan
pelvi( ke(il sehingga menyebabkan partus ma(et. 6ara penilaian serviks yang baik adalah
dengan melakukan partus per('baan(trial of labor). /egunaan pelvimetre klinis
terbatas. (Saifudin !, 2""2 # h 182%
*. 0akt'r lain (Predisp'sisi%
a. Paritas dan .nterval kelahiran (0raser &D, 2"") # $*2%
b. /etuban Pe(ah Dini
/etuban pe(ah dini (/PD% didefinisikan sebagai pe(ahnya ketuban sebelum waktunya
melahirkan. 3al ini dapat terjadi pada akhir kehamilan maupun jauh sebelum waktunya melahirkan.
/PD preterm adalah /PD sebelum usia kehamilan *2 minggu. /PD yang memanjang adalah /PD
yang terjadi lebih dari 12 jam sebelum waktunya melahirkan. (Sujiyatini, 2"") # h 1*%.
Pada ketuban pe(ah dini bisa menyebabkan persalinan berlangsung lebih lama dari keadaan
n'rmal, dan dapat menyebabkan infeksi. .nfeksi adalah bahaya yang serius yang mengan(am ibu
dan janinnya, bakteri di dalam (airan amni'n menembus amni'n dan menginvasi desidua serta
pembuluh k'ri'n sehingga terjadi bakteremia dan sepsis pada ibu dan janin. (-iknj'sastr', 2""2 # h %
/PD pada usia kehamilan yang lebih dini biasanya disertai 'leh peri'de laten yang lebih
panjang. Pada kehamilan aterm peri'de laten 2$ jam pada )"7 pasien. ( S('tt 85, 2""2 # h 122%
$. 9ejala klinik partus lama
&enurut (hapman (2"": # h $2%, penyebab partus lama adalah #
a. Pada ibu #
1% 9elisah
2% ;etih
*% Suhu badan meningkat
$% !erkeringat
1% <adi (epat
:% Pernafasan (epat
2% Meteorismus
8% Didaerah sering dijumpai bandle ring, oedema vulva, oedema serviks, (airan ketuban berbau
terdapat mekoneum
b. 5anin #
1% Djj (epat, hebat, tidak teratur bahkan negative
2% ir ketuban terdapat mek'neum kental kehijau+hijauan, (airan berbau
*% Caput succedenium yang besar
$% Moulage kepala yang hebat
1% /ematian janin dalam kandungan
:% /ematian janin intrapartal
1. Diagn'sis kelainan prtus lama
=abel 2.2 diagn'sis /elainan Partus ;ama
=anda dan gejala klinis Diagn'sis
Pembukaan serviks tidak membuka
(kurang dari * (m% tidak didapatkan
k'ntraksi uterus
!elum inpartu, fase lab'r
pembukaan serviks tidak melewati *
(m sesudah 8 jam inpartu
Prolonged laten phase
pembukaan serviks tidak melewati
garis waspada part'graf
0rekuensi dan lamanya k'ntraksi
kurang dari * k'ntraksi per 1" menit
dan kurang dari $" detik
Secondary arrest of
dilatation atau arrest of descent
Secondary arrest of dilatation dan
bagian terendah dengan (aput
terdapat moulasehebat, edema
serviks, tanda rupture uteri immenens,
fetal dan maternal distress
/elainan presentasi (selain vertex)
.nersia uteri
Disp'rp'rsi sefal'pelvik
>bstruksi
&alpresentasi
Pembukaan serviks lengakap, ibu ingin kala .. lama (pr'l'nged,
mengedan, tetapi tidak ada kemajuan second stage)
:. Penanganan partus lama menurut Saifudin ! (2""2 # h 18:% adalah #
a. 0alse lab'r (Persalinan Palsu,!elum inpartu%
!ila his belum teratur dan p'rsi' masih tertutup, pasien b'leh pulang. Periksa adanya infeksi
saluran ken(ing, /PD dan bila didapatkan adanya infeksi 'bati se(ara adekuat. !ila tidak pasien
b'leh rawat jalan.
b. Pr'l'nged laten phase (fase laten yang memanjang%
Diagn'sis fase laten memanjang dibuat se(ara retr'spektif. !ila his berhenti disebut persalinan
palsu atau belum inpartu. !ilamana k'ntraksi makin teratur dan pembukaan bertambah sampaim *
(m, dan disebut fase laten. Dan apabila ibu berada dalam faselaten lebih dari 8 jam dan tak ada
kemajuan, lakukan pemeriksaan dengan jalan melakukan pemeriksaan serviks. #
1% !ila didapat perubahan dalam penipisan dan p?embukaan serviks, lakukan drip 'ksit'sin dengan 1
unit dalam 1"" (( dekstr'se (atau <a6l% mulai dengan 8 tetes permenit, setiap *" menit ditambah $
tetes sampai his adekuat (maksimal $" tetes,menit% atau berikan preprat pr'staglandin, lakukan
penilaian ulang setiap $jam. !ila ibu tidak masuk fase aktif setelah dilakukan pemberian 'ksit'sin,
lakukan se(si' sesarea.
2% !ila tidak ada perubahan dalam penapisan dan pembukaan serviks serta tak didapat tanda gawat
janin, kaji ulang diagn'sisnya kemungkinan ibu belum dalam keadaan inpartu.
*% !ila didapatkan tanda adanya amnionitis, berikan induksi dengan 'ksit'sin 1@ dan 1"" (( dekstr'se
(atau <a6l% mulai dengan 8 tetes permenit, setiap 11 menit ditambah $ tetes sampai adekuat
(maksimal $" tetes,menit% atau berikan preprat pr'staglandin, serta 'bati infeksi dengan ampisilin 2 gr
.A sebagai d'sis awal dan 1 gr .A setiap : jam dan gentami(in 248" mg.
(. Pr'l'nged active phase (fase aktif memanjang%
!ila tidak didapatkan tanda adanya 6PD (chepalo Pelvic isporportion) atau adanya 'bstruksi #
1% !erikan berikan penanganan umum yang kemungkinan akan memperbaiki k'ntraksi dan
memper(epat kemajuan persalinan
2% !ila ketuban intak, pe(ahkan ketuban. !ila ke(epatan pembukaan serviks pada waktu fase aktif
kurang dari 1 (m,jam, lakukan penilaian k'ntraksi uterusnya.
d. /'ntraksi uterus adekuat
!ila k'ntraksi uterus adekuat (* dalam 1" menit dan lamanya lebih dari $" detik% pertimbangkan
adanya kemungkinan 6PD, obstruksi, malposisi atau malpresentasi.
e. Chefalo Pelvic isporpotion (CP)
6PD terjadi karena bayi terlalu besar atau pelvis ke(il. !ila dalam persalinan terjadi 6PD akan kita
dapatkan persalinan yang ma(et. 6ara penilaian pelvis yang baik adalah dengan melakukan partus
per('baan (trial 'f lab'r% kegunaan pelvimetri klinis terbatas.
1% !ila diagn'sis 6PD ditegakkan, lahirkan bayi dengan S6
2% !ila bayi mati lakukan krani't'mi atau embriotomi (bila tidak mungkin lakukan S6%
f. !bstruksi (Partus &a(et%
!ila ditemukan tanda+tanda 'bstruksi #
1% !ayi hidup lahirkan dengan S6
2% !ayi mati lahirkan dengan kraniotomi"embriotomi.
g. &alp'sisi,&alpresentasi
!ila tejadi malp'si atu malpresentasi pada janin se(ara umum #
1% ;akukan evaluasi (epat k'ndisi ibu (==A%
2% ;akukan evaluasi k'ndisi janin D55, bila air ketuban pe(ah lihat warna air ketuban #
a% !ila didapatkan mek'neum awasi yang ketat atau intervensi
b% =idakada (airan ketuban pada saat ketuban pe(ah menandakan adanya pengurangan jumlah air
ketuban yang ada hubungannya dengan gawat janin.
*% Pemberian bantuan se(ara umum pada ibu inpartu akan memperbaiki k'ntraksi atau kemajuan
persalinan
$% ;akukan penilaian kemajuan persalinan memakai part'graf
1% !ila terjadi partus lama lakukan penatalaksanaan se(ar spesifik sesuai dengan keadaan malp'sisi
atau malpresentasi yang didapatkan. (Saifudin !, 2""2 # h 1)1+1)2%
h. /'ntraksi uterus tidak adekuat (inersia uteri)
!ila k'ntraksi uterus tidak adekuat dan disporporsi atau obstruksi bias disingkirkan, penyebab paling
banyak partus lama adalah k'ntraksi yang tidak adekuat
i. /ala .. memanjang (prolonged explosive phase)
@paya mengejan ibu menambah resik' pada bayi karena mengurangi jumlah 'ksigen ke plasenta,
maka dari itu sebaiknya dianjurkan mengedan se(ara sp'ntan, mengedan dan menahan nafas yang
etrlalu lama tidak dianjurkan. Perhatikan D55bradikardi yang lama mungkin terjadi akibat lilitan tali
pusat. Dalam hal ini lakukan ekstraksi vakum , f'r(ep bila syarat memenuhi.
!ila malpresentasi dan tanda obstruksi bias disingkirkan, berikan 'ksit'sin dri. !ila pemberian
'ksit'sin drip tidak ada kemajuan dalam 1 jam, lahirkan dengan bantuan ekstraksi vacuum "
forcep bila persyaratan terpanuhi. ;ahirkan dengan se(si' sesarea.
Dip'skan 'leh B@8 n.Ca d.3 di 21#1* 1 k'mentar#
/irimkan .ni lewat Cmail !l'g=hisD !erbagi ke =witter !erbagi ke 0a(eb''k
Sabtu, 14 Maret 2009
bagaimana penanganan KPD????
1. Pengertian /etuban Pe(ah Dini
/etuban Pe(ah Dini didefinisikan sebagai pe(ahnya ketuban sebelum awitan persalinan,
tanpa memperhatikan usia gestasi. <amun, dalam prakteknya dan dalam penelitian ketuban pe(ah
dini didefisinikan sesuai dengan jumlah jam dari waktu pe(ahnya ketuban sampai awitan persalinan %
/etuban dinyatakan pe(ah dini bila terjadi sebelum pr'ses persalinan berlangsung. /etuban
pe(ah dini merupakan masalah penting dalam 'bstetri( berkaitan dengan penyulit kelahiran
premature dan terjadinya infeksi kh'ri'karsin'ma sampai sepsis, yang meningkatkaan m'rbiditas dan
m'rtalitas perinatal dan menyebabkan infeksi ibu
/etuban pe(ah dini (/PD% didefinisikan sebagai pe(ahnya ketuban sebelum waktunya
melahirkan. 3al ini dapat terjadi pada akhir kehamilan maupun jauh sebelum waktunya melahirkan.
/PD preterm adalah /PD sebelum usia kehamilan *2 minggu. /PD yang memanjang adalah /PD
yang terjadi lebih dari 12 jam sebelum waktunya melahirkan.
2. Cti'l'gi
/etuban pe(ah dini disebabkan 'leh karena berkurangnya kekuatan membran atau
meningkatnya tekanan intrauterin atau 'leh kedua fakt'r tersebut. !erkurangnya kekuatan
membran disebabkan 'leh adanya infeksi yang dapat berasal dari vagina dan serviks.
Selain itu ketuban pe(ah dini merupakan masalah k'ntr'versi 'bstetri.
*. Pat'fisi'l'gi
!anyak te'ri, mulai dari defe(t kr'm's'm kelainan k'lagen, sampai infeksi. Pada sebagian
besar kasus ternyata berhubungan dengan infeksi (sampai :17%. 3igh virulensi # !a(ter'ides, l'w
virulensi # ;a(t'ba(illus
/'lagen terdapat pada lapisan k'mpakta amni'n, fibr'blast, jaringa retikuler k'ri'n dan
tr'f'blas. Sintesis maupun degradasi jaringan k'lagen dik'ntr'l 'leh system aktifitas dan inhibisi
interleukin +1 (i;+1% dan pr'staglandin.
5ika ada infeksi dan inflamasi, terjadi peningkatan aktifitas i;+1 dan pr'staglandin,
menghasilkan k'lagenase jaringan, sehingga terjadi dep'limerasi k'lagen pada selaput k'ri'n,
amni'n, menyebabkan ketuban tipis, lemah dan mudah pe(ah sp'ntan.
$. 0akt'r resik' /PD
beberapa fakt'r resik' dari /etuban Pe(ah Dini, adalah #
a. .nk'mpetensi serviks (leher rahim%
b. P'lihidramni'n ((airan ketuban berlebihan%
(. 8iwayat /PD sebelumnya
d. /elainan atau kerusakan selaput ketuban
e. /ehamilan kembar
f. =rauma
g. Serviks (leher rahim% yang pendek (E21mm% pada usia kehamilan 2* minggu
h. .nfeksi pada kehamilan seperti ba(terial vagin'sis
1. 0akt'r lain (Predisp'sisi%
keadaan s'(ial ek'n'mi fa(t'r lain yang dapat menyebabkan /PD, yaitu #
a. 0a(t'r g'l'ngan darah ibu dan anak yang tidak sesuai dapat menyebabkan kelemahan bawaan
termasuk kelemahan jaringan ketuban
b. Paritas (&ultigraviditas%, mer'k'k, dan perdarahan antepartum
(. &alp'sisi dan malpresentasi janin (letak sungsang, letak lintang% misalnya sungsang karena tidak ada
bagian terendah yang menutupi Pintu tas Panggul (PP% yang dapat menghalangi tekanan terhadap
membrane bagian bawah
d. Disp'rp'si antar kepala dan panggul ibu (6hepal' Pelvi( Disp'rpr'ti'n%
e. Defisiensi giFi dari tembaga atau asam ask'rbat (Aitamin 6%
:. =anda dan 9ejala
tanda yang terjadi adalah keluarnya (airan ketuban merembes melalui vagina, ar'ma air
ketuban berbau manis dan tidak seperti bau am'niak, mungkin (airan tersebut masih merembes atau
menetes, dengan (irri pu(at dan dan bergaris warna darah. 6airan ini tidak akan berhenti atau kering
karena terus dipr'duksi sampai kelahiran. =etapi bila duduk atau berdiri bagian terendah janin
biasanya mengganjal atau menyumbat sementara keb'('ran itu.
9ejala dari /PD yaitu # demam, ber(ak vagina yang banyak, nyeri perut, jika D55 bertambah
(epat merupakan tanda+tanda infeksi.
2. Penilaian klinik
penilaian klinik /PD, yakni #
a. =entukan pe(ahnya selaput ketuban. Ditentukan dengan adanya (airan ketuban di vagina, jika tidak
ada dapat di('ba dengan gerakan sedikit sedikit bagian terbawah janin atau meminta pasien batuk
atau mengedan. Penentuan (airan ketuban dapat dilakukan dengan tes lakmus (#ita$in test) merah
menjadi biru, membantu dalam menentukan jumlah (airan ketuban dalam usia kehamila, kelainan
janin.
b. =entukan usia kehamilan, bila perlu dengan pemeriksaan @S9.
(. =entukan ada tidaknya infeksi. =anda G tanda infeksi # bila suhu H*8I6, air ketuban yang keruh dan
berbau. Pemeriksaan ketuban dengan ;C ( ;euk'sit Csterase% leuk'sit darah J11.""",mm
*
. 5anin
yang mengalami takhikardi mungkin mengalami infeksi intrauterin.
d. =entukan tanda+tanda inpartu. =entukan adanya k'ntraksi yang teratur, periksa dalam dilakukan bila
akan dilakukan penanganan aktif (terminasi kehamilan%antara lain untuk menilai sk'r pelvik.
8. &enegakkan Diagn'sa
&enurut 3elen Aarney, (2""2 # 28)%, keb'('ran (airan ketuban harus dibedakan dari
ink'ntinensia urine, rabas vagina atau serviks, semen, atau (jarang% rupture k'ri'n. Data berikut yang
digunakan untuk menegakkan diagn'sis #
a. 8iwayat
1% 5umlah (airan yang hilang # gejalanya biasanya adalah keluar (airan yang terus menerus (jernih,
keruh, kuning, atau hijau% dan perasaan basah pada (elananya.
2% /etidakmampuan mengendalikan keb'('ran dengan latihan kegel # membedakan P8>& dari
ink'ntinensia urine.
*% -aktu terjadi pe(ah ketuban
$% -arna (airan # jernih, keruh, jika ber(ampur mek'nium (airan akan berwarna kuning atau hijau.
1% bu (airan # ; apek yang khas yang membedakannya dengan urine
:% 3ubungan Seksual yang terakhir # semen yang keluar dapat disalah artikan sebagai (airan amni'n
b. Pemerikasaan fisik # palpasi abd'men untuk menentukan v'lume (airan amni'n. pabila pe(ah
ketuban telah pasti, terdapat kemungkinan mendeteksi kekurangan (airan karena terdapat
peningkatan m'lase uterus dan dinding abd'men disekitar janin dan penurunan kemampuan
ball'temen dibandingkan temuan pada pemeriksaan sebelum pe(ah ketuban. /etuban yang pe(ah
tidak menyebabkan perubahan yang seperti ini dalam temuan abd'men.
(. Pemeriksaan spe(ulum steril
1% .nspeksi keberadaan tanda+tanda (airan digenital eksternal
2% ;ihat servik untuk mengetahui aliran (airan dari 'rifisium
*% ;ihat adanya genangan (airan amni'n di f'rniks vagina
$% 5ika tidak terlihat (airan, mintalah pasien untuk mengejan (perasat valsalva%. Se(ara bergantian beri
tekanan pada fundus perlahan+lahan atau naikkan dengan perlahan+lahan bagian presentasi pada
abd'men untuk memungkinkan (airan melewati bagian presentasi pada kasus keb'('ran berat
sehingga dapat mengamati keb'('ran (airan.
1% >bservasi (airan yang keluar untuk melihat lanug' atau vernik kase'sa jika @/ J *2 minggu
:% Aisualisasi serviks untuk menentukan dilatasi jika pemeriksaan dalam tidak akan dilakukan
2% Aisualisasi serviks untuk mendeteksi pr'laps tali pusat atau ektstremitas janin
d. @ji ;ab'rat'rium
1% @ji pakis p'sitif
2% @ji kertas nitraFin (lakmus% p'sitif
*% Spe(imen untuk kultur strept'k'kus 9rup !
). Pemeriksaan Penunjang
pemeriksaan penunjang untuk memastikan ketuban Pe(ah Dini K
a. Pemeriksaan ;ab'rat'rium
6airan yang keluar dari vagina perlu diperiksa # warna, k'nsentrasi, baud an p3nya. 6airan yang
keluar dari vagina ini ke(uali air ketuban mungkin juga urine atau se(ret vagina. Se(ret vagina ibu
hamil p3 # $+1, dengan kertas nitraFin tidak berubah warna, tetap kuning.
a% =es ;akmus (tes <itraFin%, jika kertas lakmus merah berubah menjadi biru menunjukkan adanya air
ketuban (alkalis%. p3 air ketuban 2+2,1, darah dan infeksi vagina dapat menghasilkan tes yang p'sitif
palsu.
b% &ikr'sk'pik (tes pakis% dengan meneteskan air ketuban pada gelas 'bjek dan dibiarkan
kering.pemeriksaan mikr'sk'pik menunjukkan gambaran daun pakis.
b. Pemeriksaan @S9 pemeriksaan ini dimaksudkan untuk melihat jumlah (airan ketuban dalam kavum
uteri.
1". /'mplikasi /etuban Pe(ah Dini
kemungkinan k'mplikasi akibat /etuban Pe(ah Dini adalah #
a% .nfeksi intrauteri (k'ri'amni'nitis%
b% Persalinan preterm, jika terjadi pada usia kehamilan preterm
(% Pr'laps tali pusat
d% >lig'hidramni'n
e% /PD yang diakhiri dengan persalinan sp'ntan sering terjadi partus lama, at'nia uteri dan perdarahn
p'st partum. Pada ibu yang menjalani terapi k'nservatif, sering merasa lelah dan b'san berbaring di
tempat tidur, gangguan em'si berupa ke(emasan dan kesedihan. .nf'rmasi dan dukungan dari
petugas kesehatan, keluarga terutama suami akan sangat membantu ibu menjaga kestabilan
em'sinya.
11. Penatalaksanaan /etuban Pe(ah Dini
Penanganan ketuban pe(ah dini memerlukan pertimbangan usia gestasi,
adanya infeksi pada k'mplikasi ibu dan janin dan adanya tanda+tanda persalinan
penanganan ketuban pe(ah dini, yaitu #
a. /'nservatif
1% 8awat di8umah Sakit
2% !erikan antibi'tika mpisilin ( $41"" mg atau eritr'misin bila tak tahan ampisillin dan metr'nidas'l
241"" mg selama 2 hari.
*% 5ika umur kehamilan ,*2+*$minggu, dirawat sampai air ketuban tidak keluar lagi.
$% 5ika usia kehamilan *2+*2 minggu belum inpartu, tidak ada infeksi, tes busa negatif # beri
de4amethas'n, 'bservasi tanda+tanda infeksi dan kesejahteraan janin. =erminasi pada kehamilan *2
minggu.
1% 5ika usia kehamilan *2+*2 minggu, sudah inpartu, tidak ada infeksi, berikan t'k'litik (salbutam'l,
de4amethas'n dan induksi sesudah 2$ jam
:% 5ika usi kehamilan *2+*2 minggu ada infeksi beri antibi'tik dan dan lakukan induksi
2% <ilai tanda G tanda infeksi (suhu, leuk'sit, tanda+tanda infeksi intrauterin%
8% Pada usia *2+*$ minggu berikan ster'id, untuk mema(u kematangan paru janin, dan kalau
memungkinkan periksa kadar lesitin dan sping'mielin tiap minggu.
b. ktif
1% kehamilan lebih dari *2 minggu, induksi dengan 'ksit'sin, bila gagal S6
2% !ila ada tanda+tanda infeksi berikan antibi'tik d'sis tinggi, dan persalinan diakhiri # bila sk'r pelvik E1
lakukan pematangan serviks kemudian induksi jika tidak berhasil akhiri persalinan dengan S6. !ila
sk'r pelvik J1 induksi persalinan, partus pervaginam.
=able 2.* Penatalaksanaan ketuban pe(ah dini
&enurut 3anifa -iknj'sastr' (2""2 #22"%.
/C=@!< PC63 D.<.
E*2 &.<99@ H*2 &.<99@
.nfeksi =idak ada infeksi .nfeksi =idak ada
infeksi
!erikan penisilin,
gentamisin dan
metr'nidaF'l
;ahirkan nayi
m'ksisilin L
eritr'misin untuk 2
hari
Ster'id untuk
pematangan paru
!erikanpenisilin,
gentamisin dan
metr'nidaF'l.
;ahirkan bayi
;ahirkan bayi
!erikan
penisilin atau
ampisilin.
<=.!.>=./ SC=C;3 PC8S;.<<
Pr'filaksis .nfeksi =idak ada infeksi
St'p antibi'ti( ;anjutkan untuk 2$+
$8jam setelah bebas
panas
=idak ada antibi'ti(
Dip'skan 'leh B@8 n.Ca d.3 di 21#*" =idak ada k'mentar#
Biomartinda's Blog
Just another WordPress.com site
Langsung ke isi
!eranda
b'ut
M .nduksi Persalinan
Dist'sia /arena /elainan 5alan ;ahir ;unak N
HPP (HEMORR!H" POS# PR#$M%
P'sted 'n pril 1", 2"12by bi'martinda
HPP
(HEMORRAGHIA POST PARTUM)

I. DEFINISI
Hemorraghia post partum (HPP) adalah perdarahan lebih dari 5!" ml dalam #$
%am setelah anak lahir atau sesudahn&a.
'enurut (aktu ter%adin&a) dibagi men%adi # bagian *
+. Perdarahan post partum primer (earl& post partum hemorraghie)
Perdarahan &ang ter%adi #$ %am setelah anak lahir.
(sinopsis obstetri,) +--.)
Perdarahan &ang ter%adi #$ %am setelah persalinan berlangsung.
(ilmu kebidanan) +--.)
+. Perdarahan post partum sekunder (late post partum hemorraghia)
Perdarahan &ang ter%adi setelah #$ %am) biasan&a antara hari 5!+5 post
partum.
(s&nopsis obstetri,) +--. )
II. Etiologi
+. /tonia uteri
/dalah kegagalan otot!otot rahim untuk berkontraksi dan beretraksi dengan baik
setelah pla,enta lahir.
0eberapa pen&ebab atonia uteri*
+. Plasenta &ang baru lepas sebagian
#. 1ertinggaln&a sisa plasenta) kotiledon atau selaput ketuban
2. Persalinan terlalu ,epat (partus presipaturus)
$. Persalinan &ang lama sehingga ter%adi inersia uteri
5. Poli hidramnion atau kehamilan kembar sehingga ter%ado peregangan &ang
berlebihan pada otot uterus
". Plasenta pre3ia
4. Solusio plasenta
.. Pemberian anestesi umum
-. Penatalaksanaan &ang salah pada persalinan kala II
+. 5andung kemih &ang penuh

+. 1rauma dan laserasi
Perdarahan &ang ,ukup ban&ak dapat ter%adi dari robekan &ang dialami selama
proses persalinan) baik &ang normal maupun tindakan. 1empat!tempat perdarahan
men,akup * episiotom&) 3ul3a) 3agina) ser3iks) uterus rupture) in3ersion uteri)
hematom pada masa ni6as.
+. 7etensio plasenta
7etensio sebagian atau seluruh plasenta dalam rahim akan mengganggu retraksi dan
kontraksi men&ebabkan sinus!sinus darah tetap terbuka dan men&ebabkam
perdarahan

+. 5elainan pembekuan
Suatu kegagalan pada mekanisme pembekuan )men&ebabkan perdarahan &ang tidak
dapat dihentikan dengan tindakan &ang biasan&a dipakai untuk menghentikan
perdarahan

Fa,tor!6aktor predisposisi *
+. 7i(a&at perdarahan post partum atau retensio plasenta pada persalinan
terdahulu
#. Parietas tinggi
2. 'ioma uteri akan mengganggu akti6itas uterus &ang e6isien
$. /nemia

III. Pato6isiologi
1erlampir

I8. 5omplikasi
+. S&ok hipo3olemik
#. In6eksi puerpuralis
2. /nemia

8. Penatalaksanaan
Segera setelah perdarahan pas,a per salinan ditemukan) lakukan *
+. 9bser3asi den&ut nadi dan tekanan darah
#. 5ateterisasi kandung kemih dan segara beri in6use larutan ,airan 6isiologis 7L
2. Lakukan trans6usi darah bila Hb : . gr ;
$. 7aba uterus dan lakukan pemeriksaan inspekulo dan bimanual
5. 0eberapa laserasi harus di%ahit dan plasenta &ang tertinggal di uterus harus
dikeluarkan
". Perbaikan beberapa in3ersio uteri
4. Pada kasus atonia uteri) kompresi bimanual dan beri suatu oksitosin
'isal * ergometrin )#5 mg I8 dan )5 mg I'
+. <ika perdarahan berlan%ut) lakukan laparastomi dan histerektomi sebagai
upa&a akhir
#. Prioritas pertama adalah untuk menghentikan perdarahan

8I. 7en,ana inter3ensi
+. <elaskan kepada ibu tentang keadaann&a
7 * ibu lebih kooperati6
+. Lakukan masase uterus
7 * merangsang kontraksi uterus
+. 9bser3asi 118
7 * deteksi dini kemungkinan adan&a komplikasi
+. 7ehidrasi dengan pasang in6use
7 * men%aga keseimbangan ,airan
+. 9bser3asi kontraksi uterus dan perdarahan
7 * membantu menegakkan diagnose dan menentukan tindakkan lebih lan%ut
+. 9bser3asi Hb
7 * mengetahui kadar Hb sebagai penentuan tindakkan selan%utn&a
+. 1ran6usi darah bila Hb : . gr;
7 * mengganti ,airan darah &ang hilang sehingga kadar Hb kembali normal
+. 5eluarkan bekuan darah
7 * bekuan darah mengganggu kontraksi serta mengetahui perdarahan tersembun&i
+. Lakukan kompresi bimanual eksterna
7 * penekanan pembuluh darah dapat menghentikan perdarahan sementara
+. Lakukan pemeriksaan inspekulo
7 * identi6ikasi kemungkinan pen&ebab perdarahan








































D/F1/7 P=S1/5/
>ook) <ohn. +--2. Penatalaksanaan 0edah 9bstetri, ?inekologi 9rtopedi dan
1raumatologi di 7umah Sakit . <akarta * E?>
D@oin) Harr& A Forte) Billiam 7. +--. Patologi dan Fisiologi Persalinan. Cog&akarta
* Ca&asan Esen,ia 'edika
'o,htar ) 7ustam . +--. . Sinopsis 9bstetri <ilid I . <akarta * E?>
S&ai6udin) /bdul 0ari . +--". 5edaruratan Post Partum . <akarta * Pusat Pendidikan
1enaga 5esehatan Departemen 5esehatan 7I



Suka
Be the first to like this.
Cntri ini ditulis dalam @n(ateg'riFed. !uat penanda ke permalink.
M .nduksi Persalinan
Dist'sia /arena /elainan 5alan ;ahir ;unak N
#inggal&an Balasan


6ari
#ulisan #er&ini
Distosia 5arena 5elainan <alan Lahir Lunak
HPP (HE'977/?HI/ P9S1 P/71=')
Induksi Persalinan
ketuban pe,ah dini
patologi kala II
rsi'
/pril #+#
<uni #+
&ebidanan
=n,ategoriDed
Meta
Da6tar
'asuk
7SS Entri
7SS 5omentar
BordPress.,om
Biomartinda's Blog
Tema: Twenty Ten Blog pada WordPress.com.
.kuti
Follow Biomartinda's Blog
Get every new post delivered to your Inbox.
Sign me up
P'wered by -'rdPress.('m

Anda mungkin juga menyukai