PARTUS
PARTUS PREMATURUS IMMINENS
IMMINEN S
Disusun Oleh :
BUDI RAMANDA
I4051161008
PROGRAM
PROG RAM STUDI ILMU KEPERAA
KEPERAATAN
TAN
!AKUTAS
!AKUTAS KEDOKERAN
KEDOKERA N
UNI"ERSITAS TAN#UNGPURA
PONTIANAK
$016
PARTUS PREMATURUS IMMINENS
A% De&inisi
Menurut Oxorn (2010), partus prematurus atau persalinan
prematur dapat diartikan sebagai dimulainya kontraksi uterus yang
teratur yang disertai pendataran dan atau dilatasi servix serta
turunnya bayi pada wanita hamil yang lama kehamilannya kurang
dari 3 minggu (kurang dari 2!" hari) se#ak hari pertama haid
terakhir$ Menurut %ugroho (2010) persalinan preterm atau partus
prematur adalah persalinan yang ter#adi pada kehamilan kurang
dari 3 minggu (antara 20&3 minggu) atau dengan berat #anin
kurang dari 2!00 gram$ 'artus preterm adalah kelahiran setelah 20
minggu dan sebelum kehamilan 3 minggu dari hari pertama
menstruasi terakhir (enson, 2012)$ Menurut ukiyah (2010),
partus preterm adalah persalinan pada umur kehamilan kurang
dari 3 minggu atau berat badan lahir antara !00&2*"" gram$
erdasarkan beberapa teori diatas dapat diketahui bahwa
'artus 'rematurus +minens (''+) adalah adanya suatu anaman
pada kehamilan dimana timbulnya tanda&tanda persalinan pada
usia kehamilan yang belum aterm (20 minggu&3 minggu) dan
berat badan lahir bayi kurang dari 2!00 gram$
C. Patofsiologi
'ersalinan prematur menun#ukkan adanya kegagalan
mekanisme yang bertanggung #awab untuk mempertahankan
kondisi tenang uterus selama kehamilan atau adanya gangguan
yang menyebabkan singkatnya kehamilan atau membebani #alur
persalinanan normal sehingga memiu dimulainya proses
persalinan seara dini$ 6mpat #alur terpisah, yaitu stress, in.eksi,
regangan dan perdarahan (%orwint, 200)$
6nim sitokinin dan prostaglandin, ruptur membran, ketuban
peah, aliran darah ke plasenta yang berkurang mengakibatkan
nyeri dan intoleransi akti7tas yang menimbulkan kontraksi uterus,
sehingga menyebabkan persalinan prematur$
8kibat dari persalinan prematur berdampak pada #anin dan
pada ibu$ 'ada #anin, menyebabkan kelahiran yang belum pada
waktunya sehingga ter#ailah imaturitas #aringan pada #anin$ -alah
satu dampaknya ter#dilah maturitas paru yang menyebabkan
resiko idera pada #anin$ -edangkan pada ibu, resiko tinggi pada
kesehatan yang menyebabkan ansietas dan kurangnya in.ormasi
tentang kehamilan mengakibatkan kurangnya pengetahuan untuk
merawat dan men#aga kesehatan saat kehamilan$
E% Di,*n)sis
/e#erapa kriteria dapat dipakai se#a%ai dia%nosis an$aman PPI
(Wiknjosastro 2010) yaitu:
1. sia kehamilan antara 20 dan min%%u atau antara 10 dan 234 hari
2. !ontraksi uterus (his) teratur yaitu kontraksi yan% #erulan% sedikitnya setiap 56
menit sekali atau 25 kali dalam waktu 10 menit
. &erasakan %ejala seperti rasa kaku di perut menyerupai kaku menstruasi rasa
tekanan intrapel+ik dan nyeri pada pun%%un% #awah (low back pain)
. &en%eluarkan lendir per+a%inam mun%kin #er$ampur darah
3. Pemeriksaan dalam menunjukkan #ahwa ser+iks telah mendatar 305607 atau
telah terjadi pem#ukaan sedikitnya 2 $m
8. elaput amnion serin%kali telah pe$ah
. Presentasi janin rendah sampai men$apai spina isiadika.
!riteria lain yan% diusulkan oleh American Academy of Pediatrics dan The
American Collage of Obstetricians and Gynecologists (144) untuk mendia%nosis
PPI ialah se#a%ai #erikut:
1. !ontraksi yan% terjadi den%an *rekuensi empat kali dalam 20 menit atau delapan
kali dalam 80 menit plus peru#ahan pro%resi* pada ser+iks
2. "ilatasi ser+iks le#ih dari 1 $m
. Pendataran ser+iks se#esar 607 atau le#ih.
Pemeriksaan penunjan% yan% dilakukan untuk mendukun% ketepatan
dia%nosis PPI :
1. Pemeriksaan 9a#oratorium: darah rutin kimia darah %olon%an /; *aktor
rhesus urinalisis #akteriolo%i +a%ina amniosentesis : sur*aktan %as dan P'
darah janin.
2. < untuk men%etahui usia %estasi jumlah janin #esar janin kati+itas #io*isik
$a$at kon%enital letak dan maturasi plasenta +olume $airan tu#a dan kelainan
uterus
!% K)/li-,si
Menurut %ugroho (2010), komplikasi partus prematurus
iminens yang ter#adi pada ibu adalah ter#adinya persalinan
prematur yang dapat menyebabkan in.eksi endometrium sehingga
mengakibatkan sepsis dan lambatnya penyembuhan luka
episiotomi$ -edangkan pada bayi prematur memiliki resiko in.eksi
neonatal lebih tinggi seperti resiko distress perna.asan, sepsis
neonatal, nerotiing enteroolitis dan perdarahan intraventikuler$
Menurut enson (2012), terdapat paling sedikit enam bahaya
utama yang menganam neonatus prematur, yaitu gangguan
respirasi, gagal #antung kongesti., perdarahan intraventrikel dan
kelainan neurologik, hiperilirubinemia, sepsis dan kesulitan makan$
-edangkan menurut Oxorn (2010), prognosis yang dapat
ter#adi pada persalinan prematuritas adalah /
1$ 8noksia 12 kali lebih sering ter#adi pada bayi prematur
2$ angguan respirasi
3$ entan terhadap kompresi kepala karena lunaknya tulang
tengkorak dan immaturitas #aringan otak
*$ 'erdarahan intraranial ! kali lebih sering pada bayi prematur
dibanding bayi aterm
!$ 5erebral palsy
=$ ;erdapat insidensi kerusakan organik otak yang lebih tinggi pada
bayi prematur (meskipun banyak orang>orang #enius yang
dilahirkan sebelum aterm)$
G% Pen,(,l,-s,n,,n
/e#erapa lan%kah yan% dapat dilakukan pada PPI terutama untuk men$e%ah
mor#iditas dan mortalitas neonatus preterm ialah:
1. &en%ham#at proses persalinan preterm den%an pem#erian tokolitik yaitu :
a. !alsium anta%onis: ni*edipin 10 m%,oral diulan% 25 kali,jam dilanjutkan tiap
6 jam sampai kontraksi hilan%. ;#at dapat di#erikan la%i jika tim#ul kontaksi
#erulan%. dosis maintenan$e =10 m%.
#. ;#at >5mimetik: seperti ter#utalin ritrodin isoksuprin dan sal#utamol dapat
di%unakan tetapi ni*edipin mempunyai e*ek sampin% yan% le#ih ke$il.
al#utamol den%an dosis per in*us: 20530 ?%,menit sedan%kan per oral:
m% 25 kali,hari (maintenance) atau ter#utalin den%an dosis per in*us: 10513
?%,menit su#kutan: 230 ?% setiap 8 jam sedan%kan dosis per oral: 35.3 m%
setiap 6 jam (maintenance). @*ek sampin% dari %olon%an o#at ini ialah:
hiper%likemia hipokalemia hipotensi takikardia iskemi miokardial edema
paru.
$. ul*as ma%nesikus: dosis perinteral sul*as ma%nesikus ialah 58 %r,i+ se$ara
#olus selama 2050 menit dan in*us 25%r,jam (maintenance). -amun o#at ini
jaran% di%unakan karena e*ek sampin% yan% dapat ditim#ulkannya pada i#u
ataupun janin. /e#erapa e*ek sampin%nya ialah edema paru letar%i nyeri
dada dan depresi perna*asan (pada i#u dan #ayi).
d. Pen%ham#at produksi prosta%landin: indometasin sulinda$ nimesulide dapat
men%ham#at produksi prosta%landin den%an men%ham#at cyclooxygenases
(A;Bs) yan% di#utuhkan untuk produksi prosta%landin. Indometasin
merupakan pen%ham#at A;B yan% $ukup kuat namun menim#ulkan risiko
kardio+askular pada janin. ulinda$ memiliki e*ek sampin% yan% le#ih ke$il
daripada indometasin. edan%kan nimesulide saat ini hanya tersedia dalam
konteks per$o#aan klinis.
ntuk men%ham#at proses PPI selain tokolisis pasien ju%a perlu
mem#atasi akti+itas atau tirah #arin% serta men%hindari akti+itas seksual.
!ontraindikasi relati* pen%%unaan tokolisis ialah ketika lin%kun%an
intrauterine ter#ukti tidak #aik seperti:
a. ;li%ohidramnion
#. !orioamnionitis #erat pada ketu#an pe$ah dini
$. Preeklamsia #erat
d. 'asil nonstrees test tidak reakti*
e. 'asil contraction stress test positi*
*. Perdarahan per+a%inam den%an a#rupsi plasenta ke$uali keadaan pasien sta#il
dan kesejahteraan janin #aik
%. !ematian janin atau anomali janin yan% mematikan
h. erjadinya e*ek sampin% yan% serius selama pen%%unaan #eta5mimetik.
2. kselerasi pematan%an *un%si paru janin den%an kortikosteroid
Pem#erian terapi kortikosteroid dimaksudkan untuk pematan%an
sur*aktan paru janin menurunkan risiko respiratory distress syndrome (C")
men$e%ah perdarahan intra+entrikular necrotising enterocolitis dan duktus
arteriosus yan% akhirnya menurunkan kematian neonatus. !ortikosteroid perlu
di#erikan #ilamana usia kehamilan kuran% dari 3 min%%u.
;#at yan% di#erikan ialah deksametason atau #etametason. Pem#erian
steroid ini tidak diulan% karena risiko pertum#uhan janin terham#at. Pem#erian
siklus tun%%al kortikosteroid ialah:
a. /etametason 2 = 12 m% i.m. den%an jarak pem#erian 2 jam.
#. "eksametason = 8 m% i.m. den%an jarak pem#erian 12 jam.
elain yan% dise#utkan di atas ju%a dapat di#erikan Thyrotropin
releasing hormone 00 u% i+ yan% akan menin%katkan kadar triiodothyronine
yan% kemudian dapat menin%katkan produksi sur*aktan. taupun pem#erian
suplemen inositol karena inositol merupakan komponen mem#ran *os*olipid
yan% #erperan dalam pem#entukan sur*aktan.
. Pen$e%ahan terhadap in*eksi den%an men%%unakan anti#iotik.
&er$er dan rheart (1443) menunjukkan #ahwa pem#erian anti#iotika
yan% tepat dapat menurunkan an%ka kejadian korioamnionitis dan sepsis
neonatorum. nti#iotika hanya di#erikan #ilamana kehamilan men%andun% risiko
terjadinya in*eksi seperti pada kasus !P". ;#at di#erikan per oral yan%
dianjurkan ialah eritromisin = 300 m% selama hari. ;#at pilihan lainnya ialah
ampisilin = 300 m% selama hari atau dapat men%%unakan anti#iotika lain
seperti klindamisin. idak dianjurkan pem#erian ko5amoksikla* karena risiko
necrotising enterocolitis.
H% Pen*-,i,n
Fokus pen%kajian keperawatan yaitu :
1. -irkulasi
4ipertensi, 6dema patologis (tanda hipertensi karena kehamilan
(499), penyakit sebelumnya$
2. +ntregitas 6go
8danya ansietas sedang$
3. Makanan?airan
9etidakadekuatan atau penambahan berat badan berlebihan$
4. %yeri?9atidaknyamanan
9ontraksi intermiten sampai regular yang #araknya kurang dari
10 menit selama paling sedikit 30 detik dalam 30&=0 menit$
5. 9eamanan
+n.eksi mungkin ada (misalnya in.eksi saluran kemih (+-9) dan
atau in.eksi vagina)
. -eksualitas / ;ulang servikal dilatasi, 'erdarahan mungkin
terlihat, Membran mungkin ruptur (9'@), 'erdarahan trimester
ketiga, iwayat aborsi, persalinan prematur, riwayat biopsi
konus, Aterus mungkin distensi berlebihan, karena hidramnion,
makrosomia atau getasi multiple$
!. 'emeriksaan diagnostik
Altrasonogra7 / 'engka#ian getasi (dengan berat badan #anin
!00 sampai 2!00 gram)
;es nitrain / menentukan 9'@
Bumlah sel darah putih / Bika mengalami peningkatan, maka itu
menandakan adanya in.eksi amniosentesis yaitu radio lesitin
terhadap s7ngomielin (C?-) mendeteksi .o.atidigliserol (')
untuk maturitas paru #anin, atau in.eksi amniotik
'emantauan elektronik / mem.alidasi akti7tas uterus?status
#anin$
I. Diagnosa "e#e$a%atan
1$ %yeri akut berhubungan dengan agen in#uri (7sik, biologis,
kimia, psikologis), kontraksi otot dan e.ek obat&obatan$
2$ +ntoleransi aktivitas berhubungan dengan hipersensitivitas
otot?seluler, tirah baring, kelemahan
3$ 8nsietas, ketakutan berhubungan dengan krisis situasional,
anaman yng dirasakan atau aktual pada diri dan #anin$
. 9urang pengetahuan mengenai persalinan preterm, kebutuhan
tindakan dan prognosis berhubungan dengan kuran%nya kein%inan
untuk men$ari in*ormasi tidak men%etahui sum#er5sum#er in*ormasi.
&. Inte$'ensi "e#e$a%atan
1$ %yeri 8kut
Ren3,n, "e#e$a%atan
Di,*n)s,
Kee.,2,(,n Tuu,n +,n K.i(e.i,
In(e.ensi
H,sil
%yeri akut NO : NI :
berhubungan a. Pain a. 9akukan pen%kajian nyeri
dengan agen 9e+el se$ara komprehensi* termasuk
in#uri (7sik, #. pain lokasi karakteristik durasi
biologis, $ontrol *rekuensi kualitas dan *aktor
kimia, $. $om*ort presipitasi
psikologis), le+el #. ;#ser+asi reaksi non+er#al
kontraksi etelah dilakukan dari ketidaknyamanan
otot dan e.ek tin*akan keperawatan $. /antu pasien dan keluar%a
obat&obatan$ selama D. Pasien tidak untuk men$ari dan
men%alami nyeri den%an menemukan dukun%an
kriteria hasil: d. !ontrol lin%kun%an yan% dapat
a. &u mempen%aruhi nyeri seperti
men%ontrol nyeri suhu ruan%an pen$ahayaan
(tahu penye#a# nyeri dan ke#isin%an
mampu men%%unakan e. !uran%i *aktor presipitasi
tehnik nyeri
non*armakolo%i untuk *. !aji tipe dan sum#er nyeri
men%uran%i nyeri untuk menentukan inter+ensi
men$ari #antuan) %. jarkan tentan% teknik non
#. &elapor *armakolo%i: napas dala
kan #ahwa nyeri relaksasi distraksi kompres
#erkuran% den%an han%at, din%in
men%%unakan h. /erikan anal%etik untuk
manajemen nyeri men%uran%i nyeri: DD...
$. &u i. in%katkan istirahat
men%enali nyeri j. /erikan in*ormasi tentan%
(skala intensitas nyeri seperti penye#a# nyeri
*rekuensi dan tanda #erapa lama nyeri akan
nyeri) #erkuran% dan antisipasi
d. &enyata ketidaknyamanan dari
kan rasa nyaman prosedur
setelah nyeri k. &onitor +ital si%n se#elum dan
#erkuran% sesudah pem#erian anal%esik
e. anda pertama kali
+ital dalam rentan%
normal
*. idak
men%alami %an%%uan
tidur
2$ +ntoleransi aktivitas
Ren3,n, "e#e$a%atan
Di,*n)s,
Kee.,2,(,n Tuu,n +,n K.i(e.i,
In(e.ensi
H,sil
+ntoleransi NO : NI :
aktivitas a. el* a. ;#ser+asi adanya pem#atasan
berhubungan Aare : "9s klien dalam melakukan akti+itas
dengan #. olera #. !aji adanya *aktor yan%
hipersensitivita nsi akti+itas menye#a#kan kelelahan
s otot?seluler, $. !onser $.
&onitor nutrisi dan sum#er
tirah baring, +asi eneer%i ener%i yan% adekuat
kelemahan etelah dilakukan d. &onitor pasien akan adanya
tindakan keperawatan kelelahan *isik dan emosi se$ara
selama D. Pasien #erle#ihan
#ertoleransi terhadap e. &onitor respon kardi+askuler
akti+itas den%an terhadap akti+itas (takikardi
!riteria 'asil : disritmia sesak na*as diaporesis
a. /erpar pu$at peru#ahan hemodinamik)
tisipasi dalam *. &onitor pola tidur dan lamanya
akti+itas *isik tanpa tidur,istirahat pasien
disertai penin%katan %. !ola#orasikan den%an ena%a
tekanan darah nadi Ceha#ilitasi &edik dalam
dan CC meren$anakan pro%ran terapi
#. & yan% tepat.
u melakukan h. /antu klien untuk
akti+itas sehari hari men%identi*ikasi akti+itas yan%
("9s) se$ara mampu dilakukan
mandiri i% &onitor respon *isik emosi
$. !esei sosial dan spiritual
m#an%an akti+itas
dan istirahat
3$ 8nsietas
Ren3,n, "e#e$a%atan
Di,*n)s,
Kee.,2,(,n Tuu,n +,n K.i(e.i,
In(e.ensi
H,sil
8nsietas, NO : NI:
ketakutan a. n=iety $ontrol )in* Enh,n3e/en(
berhubungan #. Fear $ontrol a. Jelaskan pada pasien tentan%
dengan krisis etelah dilakukan proses penyakit
situasional, tindakan keperawatan #. Jelaskan semua tes dan
anaman yng selama......takut klien pen%o#atan pada pasien dan
dirasakan atau teratasi den%an kriteria keluar%a
aktual pada diri hasil : $. ediakan renin*or$ement positi*
dan #anin$ a. &emiliki ketika pasien melakukan perilaku
in*ormasi untuk untuk men%uran%i takut
men%uran%i takut d. ediakan perawatan yan%
#. &en%%unakan #erkesinam#un%an
tehnik relaksasi e. !uran%i stimulasi lin%kun%an
$. &empertahankan yan% dapat menye#a#kan
hu#un%an sosial dan misinterprestasi
*un%si peran *. "oron% men%un%kapkan se$ara
d. &en%ontrol +er#al perasaan persepsi dan rasa
respon takut takutnya
%. Perkenalkan den%an oran% yan%
men%alami penyakit yan% sama
h. "oron% klien untuk
mempraktekan tehnik relaksasi
*$ 9urang pengetahuan
Ren3,n, "e#e$a%atan
Di,*n)s,
Kee.,2,(,n Tuu,n +,n K.i(e.i,
In(e.ensi
H,sil
9urang NO: NI :
pengetahuan a. !owlw a. !aji tin%kat pen%etahuan
mengenai d%e : disease pro$ess pasien dan keluar%a
persalinan #. !owle #. Jelaskan pato*isiolo%i dari
preterm, d%e : health penyakit dan #a%aimana hal ini
kebutuhan /eha+ior #erhu#un%an den%an anatomi dan
tindakan dan etelah dilakukan *isiolo%i den%an $ara yan% tepat.
prognosis tindakan keperawatan $. <am#arkan tanda dan %ejala
berhubungan selama D. pasien yan% #iasa mun$ul pada penyakit
dengan menunjukkan den%an $ara yan% tepat
kuran%nya pen%etahuan tentan% d. <am#arkan proses penyakit
kein%inan untuk proses penyakit den%an den%an $ara yan% tepat
men$ari in*ormasi kriteria hasil: e. Identi*ikasi kemun%kinan
tidak men%etahui a. Pasien penye#a# den%an $ara yan% tepat
sum#er5sum#er dan keluar%a *. ediakan in*ormasi pada
in*ormasi. menyatakan pasien tentan% kondisi den%an
pemahaman tentan% $ara yan% tepat
penyakit kondisi %. ediakan #a%i keluar%a
pro%nosis dan in*ormasi tentan% kemajuan
pro%ram pen%o#atan pasien den%an $ara yan% tepat
#. Pasien h. "iskusikan pilihan terapi atau
dan keluar%a mampu penan%anan
melaksanakan i. "ukun% pasien untuk
prosedur yan% men%eksplorasi atau
dijelaskan se$ara mendapatkan se$ond opinion
#enar den%an $ara yan% tepat atau
$. Pasien diindikasikan
dan keluar%a mampu j. @ksplorasi kemun%kinan
menjelaskan sum#er atau dukun%an den%an
kem#ali apa yan% $ara yan% tepat
dijelaskan
perawat,tim
kesehatan lainnya
DA!TAR PUSTAKA
/enson Calph A dan Pernoll &artin 9. 2012. /uku aku ;#setri dan <inekolo%i.
Jakarta : Pener#it /uku !edokteran @<A.
'ariadi C. 200. !lm" #edokteran $etomaternal . ura#aya : 'impunan !edokteran
Fetomaternal Perkumpulan ;#stetri dan <inekolo%i Indonesia.
&anua#a. 2004. %emahami #esehatan &eprod"ksi 'anita disi . Jakarta : @<A
%8%@8$ 2012&201*, Nursing Diagnosis: Defnitions and Classifcation,
'hiladelphia, A-8
-otoatmodjo . 2010. %etodologi Penelitian #esehatan. Jakarta : Cineka Aipta.
-u%roho au*an. 2010. #esehatan 'anita* Gender dan Permasalahannya . Eo%yakarta:
-uha &edika.
;=orn 'arry dkk. 2010. !lm" #ebidanan Patologi dan $isiologi Persalinan (+"man
,abor and -irth). Eo%yakarta : E@&.
Cukiyah i Eeyeh dkk. 2010. As"ahan #ebidanan Patologi. Jakarta : rans In*o &edia
Wiknjosastro '. 2010. !lm" #ebidanan. Jakarta : Eayasan /ina Pustaka arwono
Prawirohardjo.
Dilkinson, B$M$, E 8hern %$$, 2012$ Buku Saku Diagnosis Keperawatan
Diagnosa NANDA Intervensi NIC Kriteria Hasil NOC. disi
Kese!"ilan. Bakarta / 65$
Pat*%a+ Pa$t(s P$e)at($(s I))inens
;indakan 'embedahan
angsangan pada uterus 9risis situasional
(-5)
9ontraksi Aterus F
8nsietas
+nsisi 8bdomen
'rostaglandin F
9erusakan Baringan
@ilatasi -erviks
esti +n.eksi
%yeri 8kut
9urang 'engetahuan